Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAJEMEN STRATEGI
THE NATURE AND SCOPE OF STRATEGIC MANAGEMENT

DOSEN PENGAMPU : Dr. Ratih Juliati, M.Si.

Kelompok 1 :

Nurhesti (202010160311206)
Novelia Putri Haryani (202010160311203)
Amelia Via Rinada (202010160311294)
Karno (202010160311575)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MALANG

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan rahmat Nya
sehingga penulisan makalah tugas terkait “THE NATURE AND SCOPE OF STRATEGIC
MANAGEMENT” dapat diselesaikan.

Makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu mata kuliah Manajemen strategic.
Penulisan makalah ini dapat diselesaikan berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
melancarkan penyusunan makalah ini.
Penyusun berharap makalah ini dapat memberi manfaat dan wawasan bagi pembaca.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Penyusun sangat menghargai
apabila ada kritik dan saran membangun dari semua pihak.

Malang, 05 Maret 2023


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
BAB I PEMBAHASAN 5
A. Definisi Manajemen Strategi 5
B. The Characteristics Of Strategic Management 6
C. Proses Umum Strategi 7
D. Nilai Manajemen Strategis 8
BAB II PENUTUPAN 10
A. Kesimpulan 10
STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN GO-JEK 11
DAFTAR PUSTAKA 13
BAB I
PEMBAHASAN

A. Definisi Manajemen Strategi


Manajemen Strategik merupakan rangkaian dua perkataan terdiri dari kata
“Manajemen” dan “Strategik” yang masing – masing memiliki pengertian tersendiri,
yang setelah dirangkaikan menjadi satu terminologi berubah dengan memiliki pengertian
tersendiri pula. Menurut Hadari Nawawi (2005:148-149), pengertian manajemen
strategik ada 4 (empat). Pengertian pertama Manajemen Strategik adalah “proses atau
rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh,
disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh manajemen puncak dan
dimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organiasasi, untuk mencapai
tujuannya”. Dari pengertian tersebut terdapat beberapa aspek yang penting, antara lain:
(a) Manajemen Strategik merupakan proses pengambilan keputusan. (b) Keputusan yang
ditetapkan bersifat mendasar dan menyeluruh yang berarti berkenaan dengan aspek –
aspek yang penting dalam kehidupan sebuah organisasi, terutama tujuannya dan cara
melaksanakan atau cara mencapainya. (c) Pembuatan keputusan tersebut harus dilakukan
atau sekurang – kurangnya melibatkan pimpinan puncak (kepala sekolah), sebagai
penanggung jawab utama pada keberhasilan atau kegagalan organisasinya. (d)
Pengimplementasian keputusan tersebut sebagai strategi organisasi untuk mencapai
tujuan strategiknya dilakukan oleh seluruh jajaran organisasi (warga sekolah), seluruhnya
harus mengetahui dan menjalankan peranan sesuai wewenang dan tanggung jawab
masing – masing. (e) Keputusan yang ditetapkan manajemen puncak (kepala sekolah)
harus diimplementasikan oleh seluruh warga sekolah dalam bentuk kegiatan/ pelaksanaan
pekerjaan yang terarah pada tujuan strategik organisasi.

Fred R. David (2004:5), Manajemen Strategik adalah ilmu mengenai perumusan,


pelaksanaan dan evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi yang memungkinkan
organisasi mencapai tujuannya. Menurut Husein Umar (1999:86), Manajemen strategik
sebagai suatu seni dan ilmu dalam hal pembuatan (formulating), penerapan
(implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan- keputusan startegis antara fungsi
yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya pada masa mendatang.
Lawrence R. Jauch dan Wiliam F. Gluech (Manajemen Strategis dan Kebijakan
Perusahaan, 1998), menulis,Manajemen Strategik adalah sejumlah keputusan dan
tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang
efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Wheelan dan Hunger (Strategic
Manajemen and Business Policy Massachuset, 1995) : Manajemen strategik adalah suatu
kesatuan rangkaian keputusan dan tindakan yang menentukan kinerja perusahaan dalam
jangka panjang.
Tercakup di dalamnya mengenali dan menganalisa lingkungan, memformulasi strategi,
mengimplementasikan strategi dan melakukan evaluasi berikut pengendalian.
1. Manajemen strategi diwujudkan dalam bentuk perencanaan berskala besar mencakup
seluruh komponen dilingkungan sebuah organisasi yang dituangkan dalam bentuk
rencana strategis (Renstra) yang dijabarkan menjadi perencanaan operasional, yang
kemudian dijabarkan pula dalam bentuk program kerja dan proyek tahunan.
2. Renstra berorientasi pada jangkauan masa depan
3. Visi, misi, pemilihan strategi yang menghasilkan strategi induk, dan tujuan strategi
organisasi untuk jangka panjang merupakan acuan dalam merumuskan rencana
strategi, namun dalam teknik penempatannya sebagai keputusan manajemen puncak
secara tertulis semua acuan tersebut terdapat di dalamnya
4. Renstra dijabarkan menjadi rencana operasional yang antara lain berisi program-
program operasional termasuk proyek-proyek, dengan sasaran jangka sedang masing-
masing juga sebagai keputusan manajemen puncak
5. Penetapan renstra dan rencana operasi harus melibatkan manajemen puncak karena
sifatnya sangat mendasar/prinsipil dalam pelaksanaan seluruh misi organisasi, untuk
mewujudkan, mempertahankan dan mengembangkan eksistensi jangka sedang
termasuk panjangnya
6. Pengimplementasian strategi dalam program-program termasuk proyekproyek untuk
mencapai sasarannya masing-masing dilakukan melalui fungsifungsi manajemen
lainnya yang mencakup pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran dan control.

Dimensi Manajemen Strategik


1. Dimensi waktu dan orientasi masa depan
2. Dimensi Internal dan Eksternal
3. Dimensi Pendayagunaan Sumber-Sumber
4. Dimensi Keikutsertaan Manajemen Puncak
5. Dimensi Multi Bidang

Terminologi Terkait
1. Manajemen strategi - adalah suatu proses pengambilan keputusan dan tindakan
yangmengarah kepada pengembangan strategi yang efektif atau yang membantu
perusahaan mencapai tujuannya.
2. Kebijakan perusahaan - Kebijakan umum perusahaan yang melihat ke dalam (inward
aktivitas dan fungsi perusahaan secara tepat
3. Keputusan strategi - keputusan ini berkaitan dengan definisi bisnis, produk dan pasar
yang akan dilayani, fungsi yang akan dilaksanakan, dan kebijakan utama
4. Kebijakan - adalah rumusan yang disiapkan dan berfungsi sebagai pedoman internal
bertindak.
Pengertian manajemen strategik yang kedua adalah “usaha manajerial
menumbuhkembangkan kekuatan organisasi untuk mengeksploitasi peluang yang muncul
guna mencapai tujuannya yang telah ditetapkan sesuai dengan misi yang telah
ditentukan”. Dari pengertian tersebut terdapat konsep yang secara relatif luas dari
pengertian pertama yang menekankan bahwa “manajemen strategik merupakan usaha
manajerial menumbuhkembangkan kekuatan organisasi”, yang mengharuskan kepala
sekolah dengan atau tanpa bantuan manajer bawahannya (Wakasek, Pembina Osis,
Kepala Tata Usaha), untuk mengenali aspek – aspek kekuatan organisasi yang sesuai
dengan misinya yang harus ditumbuhkembangkan guna mencapai tujuan strategik yang
telah ditetapkan. Untuk setiap peluang atau kesempatan yang terbuka harus dimanfaatkan
secara optimal.

Pengertian yang ketiga, Manajemen Strategik adalah “arus keputusan dan


tindakan yang mengarah pada pengembangan strategi yang efektif untuk membantu
mencapai tujuan organisasi”. Pengertian ini menekankan bahwa arus keputusan dari para
pimpinan organisasi (Kepala Dinas, Kepala Sekolah) dan tindakan berupa pelaksanaan
keputusan, harus menghasilkan satu atau lebih strategis, sehingga dapat memilih yang
paling efektif atau yang paling handal dalam usaha mencapai tujuan organisasi.

Pengertian yang keempat, “manajemen strategik adalah perencanaan berskala


besar (disebut Perencanaan Strategik) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang
jauh (disebut VISI), dan ditetapkan sebagai keputusan manajemen puncak (keputusan
yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara
efektif (disebut MISI), dalam usaha menghasilkan sesuatu (Perencanaan Operasional)
yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut Tujuan
Strategik) dan berbagai sasaran (Tujuan Operasional) organisasi.” Pengertian yang cukup
luas ini menunjukkan bahwa Manajemen Strategik merupakan suatu sistem yang sebagai
satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi, dan bergerak secara serentak ke arah yang sama pula. Komponen
pertama adalah Perencanaan Strategik dengan unsur – unsurnya yang terdiri dari Visi,
Misi, Tujuan Strategik organisasi. Sedang komponen kedua adalah Perencanaan
Operasional dengan unsur – unsurnya adalah Sasaran atau Tujuan Operasional,
Pelaksanaan Fungsi – fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi
pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja Internal
dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.

B. The Characteristics Of Strategic Management


1. Manajemen Strategik diwujudkan dalam bentuk perencanaan berskala besar dalam
arti mencakup seluruh komponen di lingkungan sebuah organisasi yang dituangkan
dalam bentuk Rencana Strategik (RENSTRA) yang dijabarkan menjadi Perencanaan
Operasional (RENOP), yang kemudian dijabarkan pula dalam bentuk Program –
program kerja.
2. Rencana Strategik berorientasi pada jangkauan masa depan ( 25 – 30 tahun). Sedang
Rencana Operasionalnya ditetapkan untuk setiap tahun atau setiap lima tahun.
3. VISI, MISI, pemilihan strategik yang menghasilkan Strategi Utama (Induk) dan
Tujuan Strategik Organisasi untuk jangka panjang, merupakan acuan dalam
merumuskan RENSTRA, namun dalam teknik penempatannya sebagai keputusan
Manajemen Puncak secara tertulis semua acuan tersebut terdapat di dalamnya.
4. RENSTRA dijabarkan menjadi RENOP yang antara lain berisi program – program
operasional.
5. Penetapan RENSTRA dan RENOP harus melibatkan Manajemen Puncak (Pimpinan)
karena sifatnya sangat mendasar dalam pelaksanaan seluruh misi organisasi.
6. Pengimplementasian Strategi dalam program – program untuk mencapai sasarannya
masing – masing dilakukan melalui fungsi – fungsi manajemen yang mencakup
pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran dan kontrol.

Berdasarkan karakteristik dan komponen Manajemen Strategik sebagai sistem,


terlihat banyak faktor yang mempengaruhi tingkat intensitas dan formalitas
pengimplementasiannya di lingkungan organisasi non profit (pendidikan). Beberapa
faktor tersebut antara lain adalah ukuran besarnya organisasi, gaya manajemen dari
pimpinan, kompleksitas lingkungan ideologi, sosial politik, sosial ekonomi, sosial budaya
termasuk kependudukan, peraturan pemerintah dsb. sebagai tantangan eksternal. Tingkat
intensitas dan formalitas itu dipengaruhi juga oleh tantangan internal, antara lain berupa
kemampuan menterjemahkan strategi menjadi proses atau rangkaian kegiatan
pelaksanaan pekerjaan sebagai pelayanan umum yang efektif, efisien dan berkualitas
(dalam bidang pendidikan misalnya menetapkan model/sistem instruksional, sumber –
sumber belajar, media pembelajaran dll).

Manajemen strategi senantiasa menyikapi dinamika terjadinya perubahan


lingkungan sehingga dapat berpengaruh terhadap implementasinya, serta berupaya untuk
merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan. Berikut beberapa karakteristik manajemen
strategi:
1. Manajemen strategi bersifat jangka panjang.
2. Manajemen strategi bersifat dinamik.
3. Sesuatu yang berpadu dengan manajemen operasional.
4. Manajemen strategi berorientasi dan mendekati untuk masa depan
C. Proses Umum Strategi

David (2011:6) menjelaskan bahwa proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahapan,
yaitu :
1. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
Perumusan strategi adalah tahap awal pada manajemen strategi, yang mencakup
mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang eksternal organisasi dan
ancaman, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka
panjang, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi tertentu untuk
mencapai tujuan.
2. Implementasi Strategi (Strategy Implemented)
Implementasi strategi adalah tahap selanjutnya sesudah perumusan strategi yang
ditetapkan. Penerapan strategi ini memerlukan suatu keputusan dari pihak yang
berwenang dalam mengambil keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan,
menyusun kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya
sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan. Pada tahap ini dilakukan
pengembangan strategi pendukung budaya, merencanakan struktur organisasi yang
efektif, mengatur ulang usaha pemasaran yang dilakukan, mempersiapkan budget,
mengembangkan dan utilisasi sistem informasi serta menghubungkan kompensasi
karyawan terhadap kinerja organisasi.
3. Evaluasi Strategi (Strategy Evaluation)
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Manajer sangat
membutuhkan untuk tahu kapan strategi tertentu tidak bekerja dengan baik; Evaluasi
strategi adalah alat utama untuk memperoleh informasi ini. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan penilaian atau melakukan proses evaluasi strategi. Dalam penilaian
strategi terdapat tiga aktivitas penilaian yang mendasar, yaitu: Peninjauan ulang
faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi strategi saat ini,
Pengukuran kinerja, dan Pengambilan langkah korektif. Penilaian strategi sangat
diperlukan oleh suatu perusahaan karena strategi yang berhasil untuk saat ini tidak
selalu berhasil untuk di masa yang akan datang.

D. Nilai Manajemen Strategis


Konsep dari nilai adalah kehadiran yang umum (kompleks, namun terkadang
menyebar). di hampir semua pendekatan terkait bisnis, serta proses dan kinerjanya,tidak
peduli sudut tertentu atau tingkat analisis. Dengan demikian:
1. Pada tingkat umum, berbeda teori perusahaan menekankan pada spesifik
fundamental, ekspresi, dan metrik nilai, seperti: sumber daya (Barney, 1995; Barney,
& Clark, 2007); pemangku kepentingan
2. melangkah lebih jauh dalam mencari kinerja, pada tingkat tertentu, itu proses
manajemen strategisdan khususnya keputusan strategis apakah mereka bertanggung
jawab atas jangka panjang perusahaan; dan keduanya sangat mengkapitalisasi nilai
(dalam semua valensinya).
3. beralih ke operasionalisasi konsep yang disebutkan di atas (teori perusahaan dan
proses manajemen strategis), dan khususnya strategi sebagai "serangkaian tindakan
yang diarahkan pada tujuan yang diambil perusahaan untuk mendapatkan dan
mempertahankan kinerja superior relatif terhadap pesaing atau rata-rata industri"
(Rothaermel, 2015) - ditingkat individu, “penerjemahan strategi menjadi tindakan
terjadi di perusahaan model bisnis, yang merinci taktik dan inisiatif kompetitif
perusahaan” (Rothaermel, 2015).

Nilai manajemen strategis melalui proses penjelasan mengapa berbagai kegiatan


strategis dapat meningkatkan kinerja organisasi. Berguna untuk meringkas manfaat
spesifik yang diperoleh organisasi yang mempraktekkan manajemen strategis. Ini
memberi semua karyawan konsep yang kuat tentang apa yang ingin dicapai oleh
organisasi. ('Prestasi' tidak diukur hanya dalam istilah keuangan, tetapi dalam istilah
organik. Ini mewakili apa yang sedang dilakukan organisasi. Ini membantu manajemen
mengisolasi elemen-elemen dari lingkungan eksternal yang relevan dengan kegiatan
organisasi. Hal ini memungkinkan manajemen untuk fokus pada peluang dan ancaman,
daripada yang hanya dibayangkan oleh manajer senior.

Nilai juga membantu menciptakan kesatuan organisasi karena karyawan di semua


tingkatan memiliki konsepsi yang sama tentang apa itu organisasi, apa yang
dilakukannya, apa yang penting dan apa yang tidak. Hal ini penting karena kinerja
organisasi sangat berkaitan dengan tidak adanya gesekan internal, yang sebagian besar
disebabkan oleh perbedaan pandangan tentang pentingnya aktivitas yang berbeda dalam
organisasi.
Hal ini memberikan dasar logis untuk distribusi sumber daya organisasi,
khususnya, semua inisiatif baru dapat dievaluasi berdasarkan konsistensi strategi
organisasi, sehingga meminimalkan kemungkinan proyek gagal dan juga memungkinkan
organisasi menjadi pro-aktif daripada reaktif sehubungan dengan perubahan lingkungan.
Organisasi dengan manajemen strategis yang efektif dapat memulai dan memimpin
daripada bereaksi dan bertahan.

Manajemen strategis yang efektif membutuhkan kemampuan untuk berpikir,


merencanakan, dan bertindak secara strategis. Pemikiran strategis menyangkut visi,
komunikasi dan keterampilan memotivasi. Perencanaan strategis membutuhkan
keterampilan analitis yang kuat untuk menginterpretasikan konteks organisasi, bersama
dengan keterampilan pengorganisasian dan koordinasi. Akhirnya, tindakan strategis
dicapai melalui keterampilan implementasi berdasarkan amandemen sistem, struktur,
sumber daya, dan aktivitas organisasi.

E. Pertanyaan
1. Dari kelompok 12 Naufal Danish 2019-325 Bagaimana jika visi yg ditetapkan gojek
dalam jangka panjang gagal dalam pelaksanaanya contoh keterampilan pemimpim
yang tidak kompeten.
2. Dari kelompok 13 Risal Lukman (2018-200) Bagaimana pengimplementasian strategi
jangan panjang yang di terapkan di perusahaan anda.
3. Martias Nur Khusnaini (2020-177) dari kelompok 8 izin bertanya, Menurut kelompok
anda apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam menjalankan suatu strategi dalam
pengambilan keputusan perusahaan gojek?
4. Moh Bambang Arif Setiawan (2020-223), Berdasarkan karakteristik dan proses serta
komponen Manajemen Strategik sebagai sistem, terlihat banyak faktor yang
mempengaruhi tingkat intensitas dan formalitas pengimplementasiannya di
lingkungan organisasi atau perusahaan internal maupun eksternal, Jelaskan faktor
faktor apa sajaa yang dapat meningkatkan proses dalam manajemen strategi
organisasi atau perusahaan internal maupun eksternal?
5. Elfina Rizqi Fadilah (2020-195) Sesuai studi kasus yg kalian pilih, perusahaan gojek
itu pastinya memiliki salah satu karakteristik manajemen strategi kan, dari 4
karakteristik yg ada perusahaan gojek termasuk yg mana? Apakah dinamis ataukah
jangka panjang atau yg lainnya? Jelaskan.
6. Avrelia Refi 2020-186 Jika manajemen strategi adalah suatu keputusan dan tindakan
yang mengarah pada perkembangan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan
organisasi, apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam mencapai keputusan tersebut
dan bagaimana cara mengatasinya.
7. Nurdiana 2020-287 Jika dalam sebuah perusahaan itu menerapkan manajemen
strategis bagaimana seorang manajer dapat menghadapi konsekuensi negatif yang
tidak disengaja dalam kaitannya dengan keterlibatan penyusunan strategi, seperti
waktu yang digunakan oleh manajer untuk proses manajemen strategi dapat
berdampak negatif terhadap tanggung jawab operasional, lalu dalam penyusunan
strategi tidak terlibat secara mendalam dan bagaimana manajer itu menghadapi
kekecewaan dari bawahannya jika harapan tidak tercapai?
8. Bintang Tegar N. (2020-216) ijin bertanya apa saran kelompok kalian mengenai studi
kasus pada gojek tersebut?
9. cindy indah eliza_2020-411 faktor apasaja yang mempengaruhi keberhasilan dan
kegagalan dalam manajemen strategi?

F. Jawaban
1. Yaitu dengan mengevaluasi kembali visi yang di tetapkan sebelumnya, serta
melakukan pelatihan terhadap karyawan dan pimpinan dan menerapkan plan
cadangan.
2. Pengimplementasian yang akan dilakukan oleh perusahaan gojek dengan
menggunakan strategi jangka panjang yaitu
a. dengan menerapkan strategi yang ingin dicapai yaitu memastikan pertumbuhan
dan keberlanjutan bisnis. seperti apa yang dibutuhkan oleh konsumen seiring
perkembangan zaman, fitur² apa yang perlu ditambah dan apa yang sebaiknya
dihilangkan.
b. dengan ingin menjadi perusahaan Indonesia yang fokus melakukan ekspansi
global yaitu dengan memberikan kesempatan bagi Gojek untuk membantu
UMKM di negara-negara lainnya.
c. dengan mempunyai tempat kerja kualitas dunia. Melakukan pendekatan yang
dilakukan Gojek untuk menjadi perusahaan kelas dunia adalah selalu menjunjung
keberagaman. Perusahaan gojek ingin menjadi tempat kerja berkelas dunia,
dengan begitu banyak talenta-talenta asing dari seluruh dunia yang mau
bergabung dengan Gojek.
3. Yang perlu dipertimbangkan adalah bagaimana perusahaan tersebut bisa menerapkan
strategi untuk bertahan pada masa ini dan pada masa yang akan datang dengan
memperhatikan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada pada
perusahaan gojek, lalu dengan memperhatikan lingkungan internal, lingkungan
eksternal, lingkungan industri. ketika ingin mengambil sebuah keputusan perusahaan
gojek juga memperhatikan pendapat dari bawahannya, mendengarkan saran yang
diberikan oleh bawahannya untuk dapat menghasilkan kepiutusan bersama.
4. faktor faktor yang dapat meningkatkan proses dalam manajemen strategi organisasi
atau perusahaan internal maupun eksternal yaitu :
a. factor mendasar atau yang terpenting dalam perusahaan dalam arti visi misi
sebelumnya.
b. Dalam pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan harus melibatkan
pimpinan yang berfungsi untuk pengambilan keputusan.
c. Keputusan yang diambil dengan pemimpim harus dilaksanakan oleh karyawan
5. Termasuk jangka panjang dan bersifat dinamis karena yang nama nya strategi apa lagi
perusahaan cukup besar butuh nama nya menyusun strategi yang berjangka panjang
dengan waktu paling sedikit 5 tahun sedangkan sifat dinamis yaitu strategi yang di
gunakan harus sesuai perkembangan kondisi.
6. Yang perlu dipertimbangkan adalah bagaimana perusahaan tersebut bisa menerapkan
strategi untuk bertahan pada masa ini dan pada masa yang akan datang dengan
memperhatikan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada pada
perusahaan gojek, lalu dengan memperhatikan lingkungan internal, lingkungan
eksternal, lingkungan industri. ketika ingin mengambil sebuah keputusan perusahaan
gojek juga memperhatikan pendapat dari bawahannya, mendengarkan saran yang
diberikan oleh bawahannya untuk dapat menghasilkan kepiutusan bersama.
7. cara seorang manajer dapat menghadapi konsekuensi negatif yang tidak disengaja
dalam kaitannya dengan keterlibatan penyusunan strategi seperti waktu hang telah
digunakan oleh manajer untuk proses manajemen strategi dapat berdampak negatif
terhadap tanggung jawab operasional adalah dengan cara meminimalkan dampak
tersebut dengan cara menjadwalkan tugas mereka sehingga memiliki waktu yang
cukup bagi aktivitas strategis. lalu cara yang sebaiknya dilakukan oleh manajer ketika
dalam penyusunan strategi tidak terlibat secara mendalam adalah dengan cara
manajer harus dilatih untuk membatasi janji-janji mereka pada kinerja yang dapat
dicapai oleh pembuat keputusan serta bawahannya, dan untuk bara manajer
menghadapi kekecewaan pada bawahannya yang harapannya tidak tercapai adalah
dengan cara melatih manajer untuk menginspirasi dan menanggapikekecewaan
dengan melibatkan usulan dan pendapat dari bawahannya.
8. Jadi di dalam studi kasus tersebut ada tiga permasalahan yaitu pihak gojek selalu
menyuruh para konsumennya untuk memasukkan email berulang kali nah saran dari
kami yaitu ya go-jek mengganti sistem tersebut agar konsumen tidak mudah bosan
atau kesal dikarenakan harus memasukkan email berulang kali nah pada poin kedua
yaitu di dalam aplikasi go-jek peta tidak selalu efektif nah dalam hal tersebut pihak
gojek harus mengembangkan kembali atau memperbaiki kembali peta untuk
menunjuk lokasi tersebut dan yang terakhir yaitu driver yang selalu menelepon
pelanggannya di luar daripada jam kerjanya nah dari pihak gojek harus bisa
memberikan arahan kepada para drivernya dan apabila hal tersebut tidak dilakukan
maka perusahaan go-jek akan mengalami kerugian dikarenakan kurangnya konsumen
yang memakai aplikasi tersebut.
9. faktor faktor yang dapat meningkatkan proses dalam manajemen strategi organisasi
atau perusahaan internal maupun eksternal yaitu :
d. factor mendasar atau yang terpenting dalam perusahaan dalam arti visi misi
sebelumnya.
e. Dalam pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan harus melibatkan
pimpinan yang berfungsi untuk pengambilan keputusan.
f. Keputusan yang diambil dengan pemimpim harus dilaksanakan oleh karyawan
Kegagalannya yaitu melakukan hal sebaliknya dari keberhasilan sebelumnya.

Faktor nya adalah yang pertama komunikasi, jika kurang nya komunikasi makan akan
terjadi nya miskomunikasi dan bisa terjadi nya kegagalan. ke dua leadership, Jika
leader tidak berperan dengan baik, maka harus ada anggota tim yang mau berperan
sebagai leader dan mengeksekusi perencanaan menjadi suatu aksi yang konkret.
Intinya, jadilah pemimpin dimanapun Anda berada, walaupun Anda bukan di posisi
puncak.

BAB II
PENUTUPAN
B. Kesimpulan
Manajemen Strategik adalah “proses atau rangkaian kegiatan pengambilan
keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara
melaksanakannya, yang dibuat oleh manajemen puncak dan dimplementasikan oleh
seluruh jajaran di dalam suatu organiasasi, untuk mencapai tujuannya”. Memiliki
beberapa karakteristik dan komponen Manajemen Strategik sebagai sistem, terlihat
banyak faktor yang mempengaruhi tingkat intensitas dan formalitas
pengimplementasiannya di lingkungan organisasi non profit (pendidikan). Beberapa
faktor tersebut antara lain adalah ukuran besarnya organisasi, gaya manajemen dari
pimpinan, kompleksitas lingkungan ideologi, sosial politik, sosial ekonomi, sosial budaya
termasuk kependudukan, peraturan pemerintah dsb. Manajemen strategi dalam suatu
keputusan organisasi bersifat strategik bila keputusan tersebut dapat mengarah pada pola
kegiatan organisasi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran oganisasi dengan
mempertimbangkan proses-proses yang yang telah dirumuskan oleh organisasi. Dan
melalui proses penjelasan yang telah dirumuskan yang memiliki nilai manajemen
strategis dapat meningkatkan kinerja organisasi. Berguna untuk meringkas manfaat
spesifik yang diperoleh organisasi yang mempraktekkan manajemen strategis. Ini
memberi semua karyawan konsep yang kuat tentang apa yang ingin dicapai oleh
organisasi.
STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN GO-JEK
GO-JEK adalah layanan jasa transportasi dan pengantaran barang yang lebih
diutamakan dengan menggunakan ojek dengan system pemesanan secara online. Gojek
Indonesia didirikan oleh seorang pemuda yang sangat kreatif, Pendiri Gojek bernama
Nadiem Makarim pada tahun 2010. Mereka mendirikan sebuah perusahaan yang diberi
nama PT. GO-JEK INDONESIA. Perusahaan ini bertujuan untuk menghubungkan ojek
dengan penumpang ojek. Ia melihat para ojek pangkalan hanya menghabiskan waktu
seharian dan belum tentu mendapatkan pelanggan. Jadi ia membuat perusahaan ini untuk
membantu para tukang ojek mendapatkan penumpangnya dengan lebih cepat dan efisien.
Sampai sekarang tujuan mereka memang terbukti ampuh, tukang ojek harus lebih
produktif supaya bisa mendapat penghasilan yang lebih banyak.

VISI dan MISI : Visi Visi dari PT. Gojek Indonesia adalah dapat membantu
memperbaiki struktur transportasi di Indonesia, memberikan kemudahan bagi masyarakat
dalam melaksanakan pekerjaan atau kegiatan sehari-hari seperti pengiriman dokumen,
belanja harian dengan menggunakan layanan fasilitas kurir, serta turut mensejahterakan
kehidupan tukang ojek di Surabaya dan beberapa kota besar di Indonesia. Misi 1.
Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola struktur transportasi roda dua yang
baik dengan menggunakan kemajuan teknologi. 2. Memberikan layanan prima dan solusi
yang bernilai tambah kepada pelanggan. 3. Membuka lapangan kerja selebar-lebarnya
bagi masyarakat Indonesia. 4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap
lingkungan dan sosial.

FASILITAS GO-JEK Go-Ride Layanan transportasi sepeda motor yang dapat


mengantar Anda ke berbagai tempat, lebih mudah dan lebih cepat. Go-Car Layanan
transportasi menggunakan mobil untuk mengantar Anda kemanapun dengan nyaman. Go-
Food Layanan pesan antar makanan nomor 1 di Indonesia. Go-Jek memiliki lebih dari
30.000 daftar restoran Go-Send Layanan kurir instan yang dapat Anda gunakan untuk
mengirim surat dan barang dalam waktu 60 menit. Go-Mart Layanan yang bisa Anda
gunakan untuk berbelanja ribuan jenis barang dari berbagai macam toko. Go-Box
Layanan pindah barang ukuran besar menggunakan truk bak/blind van. Go-Massage
Layanan jasa pijat kesehatan profesional langsung ke rumah Anda. Go-Clean Layanan
jasa kebersihan profesional untuk membersihkan kamar kos, rumah dan kantor Anda. Go-
Glam Layanan jasa perawatan kecantikan untuk manicure-pedicure, cream bath, waxing,
dan lainnya langsung ke rumah Anda. Go-Tix Layanan informasi acara dengan akses
pembelian dan pengantaran tiket langsung ke tangan Anda.

Namun dari beberapa keunggulan tersebut GO-JEK memiliki beberapa


kekurangan mengenai manajemen strategi yaitu sebagai berikut :
Seringnya aplikasi gojek mengalami masalah seperti, ketika menggunakan aplikasi gojek
di handphone, aplikasi tersebut sering menyarankan kita untuk memasukkan email
berulang kali sehingga membuat malas konsumen. Kurang akuratnya peta yang dimiliki
oleh aplikasi gojek, sehingga sulit untuk menunju suatu lokasi. Aplikasi yang belum bisa
menjaga privasi konsumen, seperti contoh nomor handphone konsumen. Driver gojek
terkadang mengirimkan pesan yang menggoda konsumen dan bahkan ada yang
mengancam konsumen karna memberikan review yang buruk terhadap jasanya. Ini
karena tercantumnya nomor konsumen di handphone driver gojek, ketika konsumen
tersebut mulai memesan jasa gojek.

Gojek harus sesegera mungkin menangani masalah masalah seperti aplikasi yang
selalu menyuruh konsumen untuk memasukkan emailnya berulang kali, kurang akuratnya
peta dan yang terakhir driver gojek yang kurang beretika. Masalah-masalah internal
tersebut harus secepatnya ditangani agar bisa meminimalkan kelemahan yang dimiliki
gojek serta aplikasinya. Penanganan kelemahan internal perusahaan gojek ini juga
dilakukan untuk menghindari pesaing yang juga sudah menerapkan aplikasi gojek online
seperti Bluejek, dan Grabike.

Sumber: https://www.slideshare.net/FarizDS/analisis-kasus-gojekmanajemen-strategi
DAFTAR PUSTAKA

Hadari Nawawi (2005); manajemen Strategik, Gadjah Mada Pers : Yogyakarta

Orgean, C. (2016). Valensi "Nilai" untuk Strategis Proses Manajemen. Studi Bisnis dan
Ekonomi, 88-96.

Yunus, Eddy, Manajemen Strategis. (Yogyakarta: Andi Offset 2016) hal 7

Dr.Taufiqurohman, S.sos.,M.Si,Manajemen Strategik

David, Fred R. 2011. Strategic Management Manajemen Strategi Konsep, Edisi 12. Jakarta:
Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai