PROSES BISNIS PENERBITAN SPPT

PBB SEKTOR PERTAMBANGAN

MINERAL DAN BATUBARA
LATAR BELAKANG
 • BERLAKU UNTUK TAHUN PAJAK 2011-2012
• SPPT PBB TAMBANG HANYA 1
SE-48/PJ/2011 • HARGA PATOKAN BATUBARA (HPB) BELUM
DIPERTEGAS PENGGUNAANNYA

• BERLAKU UNTUK TAHUN PAJAK 2013-2015

• SPPT TAMBANG MNENJADI 3 :SPPT ONSHORE,
PER-32/PJ/2012 SPPT OFFSHORE DAN SPPT TUBUH BUMI
• HARGA PATOKAN BATUBARA SEBAGAI DASAR
HARGA DALAM PERHITUNGAN PBB

• PENYEMPURNAAN PER-31/PJ/2012
• BERLAKU UNTUK TAHUN PAJAK 2016 - SEKARANG
• HARGA PATOKAN BATUBARA SEBAGAI HARGA
PER-47/PJ/2015 TERENDAH DALAM PERHITUNGAN PBB
• AREAL LAINNYA DALAM PERHITUNGAN PBB
ONSHORE
PROSES BISNIS PENDATAAN
PMK-254/PMK.03/2015)

1. KPP
menyampaikan
Indikasi kewajiban Melakukan
SPOP kepada perpajakan dalam
SP/WP pengisian SPOP penilaian untuk
tidak sesuai menentukan
2. SP/WP Wajib SPOP dengan ketentuan tidak besarnya
mengembalikan kemb perundang-
undangan NJOP
1. Pendaftaran paling lama 30 ali
perpajakan yang
30 hari
hari tidaksetelah
dapat berlaku Pembetulan
ada
2. dipenuhi:
diterima KPP SPOP
Pemutakhiran 1. SP/WP dapat melakuk
menyampaikan an SP/WP 1.Tidak
surat Klarifikas menanggapi
i 2.tidak melakukan
pemberitahuan pembetulan
penundaan SPOP
pengembalian 3.melakukan
SPOP pembetulan
SPOP ke KPP KPP menerbitkan
tdk berbeda dengan
2. Diterima oleh KPP kemb
surat teguran
laporan
sebelum batas ali pelaksanaan
waktu klarifikasi
pengembalian Bahan usulan
SPOP berakhir penelitian PBB/
3. Penundaan usulan
dilakukan paling Pemeriksaan
lama 14 hari
pengukuran dengan GPS, atau alat ukur terdapat perbedaan data yang
3. Pemetaan lain tercantum dalam SPOP dengan
pengkonversian peta.
hasil Pemetaan
PENGISIAN SPOP/LSPOP PBB
A. IUP TAHAP EKSPLORASI/IUP OPERASI PRODUKSI YG BELUM
PRODUKSI
SPOP + L01-41 + L02-41 + L02-42
B. IUP TAHAP OPERASI PRODUKSI (SUDAH PRODUKSI)
SPOP + L03-41 + L03-42
AREAL Areal yang dimanfaatkan Open pit/quarry yang sedang
PRODUKTIF untuk kegiatan penambangan dilakukan penggalian tambang
yang sedang dilakukan
pengambilan galian tambang
AREAL BELUM
PRODUKTIF
a. Areal Cadangan Areal yang dimanfaatkan Open pit/quarry yang belum
Produksi untuk kegiatan penambangan dilakukan penggalian tambang
tetapi belum dilakukan Areal dalam wilayah
pengambilan galian tambang pertambangan yang telah
diketahui ketersediaan cadangan
terbukti berdasarkan study
kelayakan
b. Areal Belum Areal belum dimanfaatkan
dimanfaatkan untuk kegiatan penambangan
Areal yang sedang dilakukan
kegiatan penyelidikan umum,
eksplorasi dan/atau study
kelayakan

AREAL TIDAK Areal yang sama sekali tidak Bekas penambangan/areal

PRODUKTIF dapat diusahakan atau telah reklamasi
selesai diusahakan Areal yang sama s ekali tidak
terdapat cadangan galian
tambang berdasarkan hasil
kegiatan study kelayakan
AREAL Areal yang dimanfaatkan Areal untuk
EMPLASEMEN untuk bangunan dan/atau kantor/rumah/pabrik/jalan
pekarangan tambang/parit/jembatan
AREAL Areal yang dimanfaatkan Areal penimbunan/pembuangan
PENGAMAN untuk pendukung dan tanah (dump area/disposal area)
pengaman kegiatan usaha Areal untuk pengolahan
pertambangan lingkungan (sump/pond)
Stockpile/stockyard
Areal jalur konveyor; Areal jalur
pipa ;Areal jalur keselamatan
lingkungan
AREAL LAINNYA Areal tanah dan perairan Areal yang dikuasai secara sah
(TIDAK MASUK pedalaman di dalam wilayah oleh pihak ke3 secara sah atau
DALAM izin pertambangan yang tidak sudah dikenakan PBB sector
PERHITUNGAN dikenakan PBB sebagaimana yang lain atau Objek Pajak yang
DALAM RANGKA diatur dalam Pasal 3 ayat (1) tidak dikenakan PBB misalnya
PENETAPAN PBB) UU PBB Hutan Lindung, Suaka
Areal yang secara nyata Margasatwa dan lainya
belum dimiliki haknya oleh
WP

WILAYAH IZIN AREAL PRODUKTIF + AREAL BLM PRODUKTIF+

PERTAMBANGAN AREAL TDK PRODUKTIF+ AREAL
EMPLASEMEN+AREAL PENGAMAN + AREAL
LAINNYA

AREAL OBJEK Areal yang berada di luar Pelabuhan khusus yang berada
PAJAK DI LUAR Wilayah Izin Pertambangan diluar Wilayah Izin
WILAYAH IZIN akan tetapi merupakan satu Pertambangan akan tetapi
PERTAMBANGAN kesatuan kawasan dihubungkan dengan jalur
pertambangan dan dikenakan konveyor atau jalan nhauling
PBB milik Wajib Pajak pemilik IUP.
PERHITUNGAN PBB TAMBANG
 PERHITUNGAN PBB ONSHORE

OBJEK PAJAK LUAS

BUMI AREAL BLM X NILAI DASAR

PRODUKTIF TANAH

AREAL TDK X NILAI DASAR

PRODUKTIF TANAH

AREAL EMPLASEMEN X NILAI DASAR

TANAH

AREAL PENGAMAN X NILAI DASAR

TANAH

AREAL OP DI LUAR X NILAI DASAR

WIP TANAH

TOTAL LUAS BUMI NILAI BUMI/M2 TOTAL NILAI

BUMI

NILAI BUMI/M2 DI KONVERSI KE KELAS NJOP MENJADI NJOP/M2 BUMI

 PERHITUNGAN PBB ONSHORE

OBJEK PAJAK LUAS

BANGUNAN BANGUNAN 1 X NILAI

BANGUNAN

BANGUNAN 2 X NILAI
BANGUNAN

DST X NILAI DASAR

TANAH

TOTAL LUAS NILAI TOTAL NILAI

BANGUNAN BANGUNAN/M2 BANGUNAN

NILAI BANGUNAN/M2 DI KONVERSI KE KELAS NJOP MENJADI

NJOP/M2 BANGUNAN
 PERHITUNGAN PBB ONSHORE

OBJEK LUAS X NJOP/M2 NJOP

PAJAK

BUMI 10.000 X 5.000 50.000.000

80 X 1.000.000 80.000.000
BANGUNA
N
NJOP sebagai dasar pengenaan PBB 130.000.000

NJOP TKP (Tidak Kena Pajak) 0

NJOP untuk perhitungan PBB 130.000.000

NJKP (Nilai Jual Kena Pajak) (NJOP perhitungan PBB x 52.000.000

40%)
Pajak Bumi dan Bangunan Terhutang ( NJKP X 0.5%) 260.000
 PERHITUNGAN PBB ONSHORE
(IUP EKPLORASI)

IUP EKSPLORASI PT.XXX, LUAS IUP SEBESAR 5.000 HA ATAU

50.000.000 M2, PERHITUNGAN PBB TUBUH BUMI TERHUTANG
:

OBJEK LUAS X NJOP/M NJOP

PAJAK 2
BUMI 50.000.000 X 140 7.000.000.000

0 X 0 0
BANGUNA
N
NJOP sebagai dasar pengenaan PBB 7.000.000.000

NJOP TKP (Tidak Kena Pajak) 12.000.000

NJOP untuk perhitungan PBB 6.988.000.000
NJKP (Nilai Jual Kena Pajak) (NJOP perhitungan 2.795.200.000
PBB x 40%)
Pajak Bumi dan Bangunan Terhutang ( NJKP X 13.976.000
0.5%0
 PERHITUNGAN PBB ONSHORE
(IUP OP BELUM PRODUKSI)

IUP OPERASI PRODUKSI PT.XXX, LUAS IUP SEBESAR 5.000 HA

ATAU 50.000.000 M2, IUP BELUM MELAKUKAN PRODUKSI ATAU
PENGAMBILAN GALIAN TAMBANG PADA TAHUN
SEBELUMNYA MAKA PERHITUNGAN PBB TUBUH BUMI
TERHUTANG :

OBJEK LUAS X NJOP/M2 NJOP

PAJAK
BUMI 50.000.000 X 140 7.000.000.000

0 X 0 0
BANGUNA
N
NJOP sebagai dasar pengenaan PBB 7.000.000.000

NJOP TKP (Tidak Kena Pajak) 12.000.000

NJOP untuk perhitungan PBB 6.988.000.000
NJKP (Nilai Jual Kena Pajak) (NJOP perhitungan 2.795.200.000
PBB x 40%)
Pajak Bumi dan Bangunan Terhutang ( NJKP X 13.976.000
0.5%0