Anda di halaman 1dari 7

Dezy Purwitaning Rahayu

ANOTASI BUKU 1
Data Buku 1
Judul Buku SEKOLAH YANG MENYENANGKAN
Metode Kreatif Mengajar dan Pengembangan Karakter Siswa

Pengarang Anna Farida, Suhud Rois, dan Edi S.Ahmad


Penerbit Nuansa Cendekia
Tahun Terbit 2019
Jumlah Halaman 300 halaman
ISBN 978-602-7768-57-4
Tujuan Tujuan dari dibuatnya buku ini ialah memberitahukan kepada para guru,
orang tua, dan seluruh masyarakat mengenai sekolah yang
menyenangkan dan dapat memberikan pengalaman yang menarik bagi
anak. Sekolah harus menjadi rumah yang aman, nyaman, dan
menyenangkan bagi murid dalam mencari ilmu-ilmu baru dalam
mengembangkan dirinya. Mengubah suasana belajar yang kaku dan
konvensional menjadi suasana belajara yang ceria, menarik, unik, dan
tentunya membuat anak menjadi senang belajar dan mendapatkan
banyak ilmu.
Pokok Bahasan Buku ini terdiri dari dari 7 bagian. Namun bagian ke 7 hanya berisi
pengalaman yang penulis dapat selama dia menjadi seorang guru.
Sehingga inti dari isi buku ini hanya terdapat dalam bagian 1-6
BAGIAN 1: Pada bagian pertama mengani “Belajar atau Bermain?”.
Terkdang kita lupa bahwa bermain juga bagian dari proses pembelajaran
sehingga. Banyak orang berpendapat belajar selalu berkaitan dengan
kegiatan menghafal dan latihasn soal. Padahal yang terjadi tidak seperti
itu. Belajar harus menjadi sesuatu hal yang menggembirakan bagi anak
agar mereka belajar tanpa keterpaksaan. Dengan bermain belajar akan
menjadi sesuatu yang menyenagkan. Seperti yang di sampaikan oleh
Reamoon O Donnchadha dalam buku ini. Ia seorang psikologi pendidikan
dan penulis buku Confident Child. Ia mengatakan:
“Permainan akan memberi kesempatan untuk belajar menghadapi
situasi kehidupan pribadi sekaligus belajar memecahkan masalah.
Dengan bermain, anak juga berlatih merealisasikan rasa dan sikap
percaya diri (Self-Confident), mempercayai orang lain (Trust to People),
serta kemampuan bernegosiasi (Negotitation Ability).

BAGIAN 2: bagian dua menjelaskan pada kita bahwa pintar itu bukan
hanya dari segi academik. Tidak memandang anak sebelah mata dan
sebagai guru seharusnya membantu murid dalam menemukan dan
mengembangkan kepintaran yang dimilikinya. Dibagian 2 ini juga penulis
memberikan contoh beberapa kurikulum yang digunakan oleh beberapa
negera-negara dengan tingkat pendidikan terbaik, seperti Finlandia,
Jepang, dan Amerika

BAGIAN 3: pada bagian dua penulis memaparkan mengenai bagaimana


menjadi guru yang menyenangkan. Pada bagian ini dijelaskan bagi kunci
dari kelas yang menyenagkan ialah terletak pada guru yang mengajar
dikelas, karena guru yang menentukan apakah kelas tersebut menjadi
kelas yang menakutkan atau justru menyengkan bagi murid. Lalu juga
dijelaskan beberapa kasus yang sering terjadi dikelas dan bagaimana
sebahinya guru dalam menyikapi. Ada pula mengenai bagaimana
pemberian tugas tambahan yang baik dan benar agar tidak membuat
murid terbebani dengan banyaknya tugas tambahan.

BAGIAN 4: Dijelaskan mengenai orang tua yang menyenangkan. Bahwa


sekolah bukan satu-satunya yang bertanggung jawab dalam urusan
pendidikan anak. Harus ada kerja sama dan saling berbagi tanggung
jawab antara stakeholder pendidikan. Yaitu sekolah, orang tua, dan
masyarakat. Tidak ada lagi kata menitipkan anak ke sekolah. Ketiga
komponen tersebut harus terlibat dalam pembelajaran.

BAGIAN 5: pada bagian 5 menjelaskan tentang hakekat sekolah interaktif.


Didalamnya dijelaskan mengenai paradigma holistik, 5 prinsip sekolah
interaktif yang menyenangkan (Tauhid, Cinta, Adil, Kadar, Relatif), 3
karakter sekolah yang menyengkan (Pandai bersyukur, Sabar,
Sederhana), 3 pilar kompetensi sekolah interaktif (Dzikrullah, Tafakkur,
Amal Saleh), dan 3 pilar kepemimpinan sekolah interaktif (Jujur, Amanah,
Menyantuni Manusia). Maksud dari pembelajaran interaktif dalam buku
ini yaitu pembelajaran yang multiarah, bukan hanya satu atau dua arah.
Guru lebih banyak memainkan peran sebagai fasilitator sehingga anak
memiliki kesempatan untuk bereksplorasi.

BAGIAN 6: menjalaskan pada pembaca bahwa sesekali mengajak anak-


anak untuk belajar diluar kelas itu sangat baik. Aktifitas belajar di luar
kelas yang dipaparkan oleh penulis diantaranya yaitu night at school,
homestay, camping, supercamp, kegiatan khas keagamaan, manasik haji,
qurban, dan mabit.
Kekhasan Ke khasan dari buku ini ialah bahwa penulis mendapatkan banyak ilmu
dan informasi yang ditulisnya dibuku ini, dari hasil penelitiannya selama
menjadi seorang guru. Isi dari buku ini merupakan hasil dari proses
penemuan yang tiada henti. Lalu juga dalam buku ini memaksukkan
komponen penting dalam pendidikan )Sekolah, Orang tua, Masyarakat)
sehingga memberikan inspirasi bagi kita semua demi pendidikan
Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Rekomendasi Buku ini penuh berisi dengan trik dan tips bagi para pendidikan, orang
tua, maupun masyarakat yang bisa dijadikan model untuk dikembangkan
dan disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan anak.

ANOTASI BUKU 2
Data Buku 2
Judul Buku STRATEGI PEMBELAJARAN EDUTAINMENT BERBASIS KARAKTER

Pengarang Erwin Widiasworo


Penerbit Ar-Ruzz Media
Tahun Terbit 2018
Jumlah Halaman 226 Halaman
ISBN 978-602-313-253-9
Tujuan Tujuan dari dibuatnya buku ini oleh penulis adalah untuk membantu para
pendidik bagaimana membuat proses belajar mengajar menjadi sebuah
proses yang menyenangkan dan tidak membosankan, karena jika
kebosanan tersebut datang ditengah-tengah proses belajar anak, maka
anak tidak akan menangkap pelajaran yang diberikan. Dan buku ini
mengajak para pendidik untuk menggali dan mencari ide-ide kreatif
untuk strategi pembelajaran yang menarik. Tujuan strategi yang
dijelaskan oleh penulis dalam buku ini adalah menjadikan proses
pembelajaran menjadi menyenagkan sekaligus mampu membentuk
karakter peserta didik.
Pokok Bahasan Buku ini terdiri dari 6 bab, dimana isi dari 6 bab tersebut diantaranya
yaitu:
BAB 1: berisi tentang penjelasan strategi pembelajaran edutainment
berbasis karakter. Fokus bahasannya terletak pada kemampuan guru
dalam menciptakan kelas belajar yang menyenangkan bagi murid. Belajar
harus menjadi sebuah proses yang fun dan tidak membosankan bagi
murid. Pelatihan kurikulum 2013 menjadi salah satu upaya yang
dilakukan oleh pemerintah dalam membantu guru mengembangkan
kemampuan mengajarnya dikelas. Dalam bab ini juga dijelaskan
mengenai pentingnya penanaman dan penguatan nilai-nilai karakter
mengingat nilai-nilai budaya dan karakter bangsa harus ditanamkan
melalui lingkup terkecil dalam institusi pendidikan yakni lingkungan kelas.
BAB 2: bagian ini menjelaskan mengenai pengertian edutainment
berbasis karakter, dimana dalam buku dijelaskan pembelajaran
edutainment berbasis karakter adalah pembelajaran yang menyenangkan
dan menghibur, namun tetap mengedepankan penanaman nilai-nilai
karakter pada peserta didik. pembelajaran dilakukan dengan cara yang
menghibur.

BAB 3: pada bab ini dijelaskan mengenai pembelajaran yang menghibur


dan menyenangkan dengan berbagai variasi metode pembelajaran.
Tentunya setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan keunikannya
masing-masing sehingga mungkin bisa jadi menggunakan metode yang
berbeda dalam pengajaran. Pelajaran akan membosankan bagi siswa jika
hanya dengan model ceralah saja. Lalu pembelajaran juga membutuhkan
sebuah media yang digunakan dalam pembelajaran agar pembelajaran
menjadi lebih menyenangkan dan mengaktifkan murid. Memanfaatkan
segala media dan sumber belajar yang ada sehingga infomrasi dan ilmu
yang didapat siswa tidak hanya melalui guru saja. Tidak lupa dalam
belajar juga harus diselpakan sebuah game atau permainan agar belajar
menjadi fun. Ice breaking menjadi salah satu cara yang disenangi murid
agar kelas menjadi ceria dan menyenangkan.

BAB 4: lalu di bab 4 ini dijelaskan beberapa model pembelajaran dari


mulai discovery learning, problem based learning, project based learning,
contextual teaching learning, cooperative learning, directive learning,
quantum teaching dan quantum learning. Di bab ini juga dijelaskan
langkah-langkah yg dilakukan dalam model-model tersebut.

BAB 5: pada bab 5 disini penulis juga memberikan contoh mengenai


pembelajaran yang menarik dan menghibur peserta didik yang bisa
menjadi sumber insirasi pembaca ataupun para pendidik dalam
menciptakan kelas yang menyenangkan.

BAB 6: pada bagian ini penulis memberitahukan apa yang perlu


diperhatikandalam menerapkan editainment berbasis karakter ini,
diantaranya yaitu: persiapan yang matang, selalu menambah wawasan
dan pengetahuan, kreatif dan selalu berinovasi dalam menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan, memiliki komitmen yang kuat dalam
melaksanakan tugas, menjalin komunikasi dan kerja sama yang baik
dengan peserta didik, mampu mengelola peserta didi dalam
pembelajaran baik didalam maupun diluar kelas, selalu bersikap dan
berkata yang baik dan sopan didepan murid, memanfaatkan berbagai
media dan sumber belajar, peka terhadap kondisi peserta didik, mampu
menciptakan humor, teka-teki, sulap, atau ice breaking untuk mengatasi
kejenuhan saat pembelajaran berlangsung.
Kekhasan Sama seperti buku pertama, isi buku ini merupakan hasil penemuan
secara terus menerus dari pengalaman penulis selama menjadi seorang
guru, sehingga isi buku ini mnejadi sangat kontekstual. Selain itu
penggunakaan bahasa yang mudah juga mempermudah pembaca dalam
memahami isi buku.
Rekomendasi Buku ini harus dibaca oleh para pendidik supaya dapat memperbaharui
metode dan model pembelajarannya dikelas. Membuat kelasnya menjadi
menyenangkan dan tidak membosankan. Karena dalam buku ini
dijabarkan contoh-contoh dan tips-tips yang sangat relevan dalam dunia
pengajaran.
ANOTASI BUKU 3
Data Buku 3
Judul Buku PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Teori & Praktik

Link: https://id.b-ok.asia/book/22954441/44ad23

Pengarang Robert E. Slavin


Penerjemah Marianto Samosir
Penerbit PT Indeks, Jakarta
Tahun Terbit 2011
Jumlah Halaman 317 Halaman
ISBN 979-062-232-5
Tujuan Tujuan dari buku ini adalah memberikan gambaran bagi pembaca,
khusunya para pendidik untuk dapat memahami murid tidak hanya
sebagai objek dalam pembelajaran namun juga subyek dimana kita harus
paham bahwa masing-masing murid memiliki karakteristiknya masing-
masing. Buku ini juga memberikan penjelasan tentang perkembangan
psikologi anak agar para pedidik mengajarkan murid-muridnya sesuai
dengan tahap perkembangan belajar yang dimiliki oleh peserta didik.
Pokok Bahasan Buku ini terdiri dari 7 bagian:

BAGIAN 1: menjelaskan dimana psikologi memberikan sumbangan


berupa metode penelitian yang dapat digunakan dalam pendidikan. Di
bagan ini dijelaskan peran riset di bidang psikologi pendidikan yaitu
dalam membentuk kebijakan Pendidikan, program pengembangan
profesi dan bahan ajar.

BAB 2: pada bab 2, penulis menjelaskan beberapa teori perkembangan


yang dikemukakan oleh beberapa tokoh seperti Piaget dan Vigotsky
dengan teori perkembangan kognitifnya, serta Erikson tentang
perkembangan pribadi sosial.

BAB 3: lalu di bab 3 penulis menjabarkan tahap perkembangan anak


dimulai drai pra sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama
sampai dengan sekolah menengah atas. Penulis menuliskan tahapan apa
saja yang dilalui oleh anak-anak dimulai dari fisik, kognisi, sampai dengan
sosioemosi.

BAB 4: memaparkan beberapa permasalah terkait keragaman siswa


dalam dunia pendidikan. Diantaranya yaitu:
1. Perbedaan sosioekonomi siswa yang juga ternyata
mempengaruhi perilaku pelajar di sekolah terlebih keluarga kelas
pekerja dan penghasilan rendah mengalami tekanan yang
mempunyai andil bagi praktik pengasuhan anak, pola komunikasi,
dan harapan rendah yang mungkin akan kurang menguntungkan
anak-anak ketika ia masuk sekolah,
2. Perbedaan etnis dan ras dimana siswa yang merupakan anggota
kelompok minoritas seperti keturunan Afrika, Pribumi, dan Latin
cenderung mempunyai nilai rendah dari pada keturunan Eropa
dan Asia dalam ujian pencapaian akademis yang terstandarisasi .
3. Perbedaan bahasa
4. Isu gender dan ketidak adilan gender
5. Perbedaan siswa dalam kecerdasan dan gaya belajar

BAB 5: pada bab 5 diulas mengenai apa itu pembelajaran perilaku dan
juga prinsip-prinsip dalam pembelajaran perilaku.

BAB 6: pada bab ini lebih dijelaskan mengenai teori pengolahan informasi
dan teori pembelajaran kognitif. Penulis menjabarkan secara step by step
bagaimana cara kerja otak manusia, sehingga ketika para pendidik
membaca buku ini, para pendidik menjadi paham bagaimana cara
mengajar di kelas yang sesuai dengan cara kerja otak mereka agar
pembelajaran menjadi lebih bermakna.

BAB 7: di bagian ini penulis memaparkan tentang pembelajaran yang


efektif, yaitu pengajaran secara langsung. Pengajaran langsung adalah
pendekatan mengajar yang menekankan pengendalian guru atas
kebanyakan kejadian dan penyajian pelajaran terstruktur di ruang kelas.
Program pengajaran langsung menuntut pengajaran yang jelas; kemajuan
langkah demi langkah diantara sub-topik; dan penggunaan banyak
contoh, peragaan, dan sarana visual.
Kekhasan Kekhasan dari buku ini ialah dimana setiap penjelasan yang diberikan
disertakan juga contoh dan hasil penelitian yang pernah ada sebelumnya.
Sehingga para pembaca disuguhkan oleh sebuah isi bacaan yang
kontekstual sesuai dengan apa yang terjadi didalam ruang kelas. Lalu
diakhir bab selalu ada penilai diri yang bisa diisi oleh para pendidik atau
pembaca mengenai kesiapan kita menjadi seorang tenaga pendidik.
Rekomendasi Buku ini dapat menjadi masukan bagi para pendidik yang baru mulai akan
atau sudah mengajar agar lebih memahami murid baik secara fisik,
kognisi, maupun sosioemosi.

Anda mungkin juga menyukai