Anda di halaman 1dari 5

PEMANFAATAN KINCIR AIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

ALTERNATIF

DI DESA PANDES, WEDI, KLATEN

Ringkasan

Desa Pandes kini menjadi desa implementasi IT di wilayah kecamatan Wedi,


Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Mulai bulan Maret 2018 Pemerintah Desa Pandes
menggalangkan program pembelajaran IT ( Informatics Technology ) yang bertujuan
agar warga desa semakin mengenal teknologi dan bisa memanfaatkannya untuk
kesejahteraan baik pribadi maupun bersama. Namun, mempelajari teknologi, dalam
hal ini yang berhubungan dengan gadget ( Smartphone dan Laptop ) tidak luput dari
kebutuhan listrik. Sedangkan, di wilayah kelurahan Pandes rutin terjadwal mengalami
pemadaman listrik bergilir dari PLN setempat. Penulis berniat membuat sebuah
inovasi pemanfaatan arus sungai yang mengalir di Kali Ujung sebagai pembangkit
listrik alternatif yang bisa digunakan jika tiba-tiba terjadi pemadaman aliran listrik.
ABSTRACT

Program desa implementasi IT tidak akan dapat berjalan lancar jika pasokan listrik
tiba-tiba terhenti dan tidak dapat diprediksi berapa lamanya pemadaman listrik yang
terjadi. Potensi aliran air sungai di Kali Ujung yang terdapat di desa Pandes,
Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik
alternatif untuk mencukupi kebutuhan listrik agar dapat menjalankan program desa
implementasi IT. Kincir air ini bisa digunakan juga bermanfaat sejalan dengan
program pemerintahan desa Pandes dalam rangka membersihkan sungai dari sampah
dan menjadikan desa Pandes menjadi desa yang sehat. Pemanfaatan kincir air ini juga
bisa menggali potensi warga sekitar untuk dapat bekerjasama satu dengan yang
lainnya dalam rangka memajukan desa.

Kata kunci : Pandes, kincir air, pembangkit, listrik alternatif.

Latar Belakang Masalah

Desa Pandes adalah desa di kecamatan Wedi, Klaten, Jawa Tengah. Desa ini terdiri
dari 18 RW dan 63 RT. Desa Pandes mulai menunjukkan keeksistensiannya ketika
2006 menerima penghargaan dari Unicef sebagai desa percontohan Inisiasi Menyusui
Dini. Seiring dengan berkembangnya teknologi yang terus meroket, kini desa Pandes
mulai merambah menjadi desa implementasi IT di wilayah Kabupaten Klaten dengan
harapan warga masyarakat menerima kemudahan - kemudahan dalam berkegiatan
sehingga berdampak positif bagi pribadi dan juga lingkungan sekitar. Eksistensi desa
Pandes di tahun 2018 ini dibuktikan juga dengan adanya Sekolah Sungai di bantaran
kali Ujung, dan juga pembuatan Taman Ki Narto Sabdo. Permasalahan yang muncul
ketika program ini dijalankan adalah pasokan listrik. Kegiatan yang berhubungan
dengan pemanfaatan teknologi tidak bisa dilepaskan dari pasokan listrik, baik dalam
program pengajaran IT ataupun kegiatan yang lainnya. Hal ini dikarenakan, desa
Pandes terjadwal mengalami pemadaman listrik bergilir dari PLN setempat.

Melihat potensi arus air yang mengalir di kali Ujung yang meningkat hampir 300%
jika terjadi hujan, maka kincir air dapat dibuat dan difungsikan sebagai pembangkit
listrik alternatif ketika di wilayah desa Pandes mengalami pemadaman bergilir.
Rumusan Masalah

1. Potensi arus aliran sungai mana yang bisa digunakan sebagai tempat kincir air di
desa Pandes?

2. Bagaimana cara pembuatan kincir air di Kali Ujung sebagai pembangkit listrik
alternatif?

3. Apa manfaat kincir air sebagai pembangkit listrik alternatif yang bisa didapat oleh
warga desa Pandes?

Tujuan

Tujuan dari ......................untuk:

1. Mengetahui potensi arus aliran sungai mana yang bisa digunakan sebagai tempat
kincir air di desa Pandes.

2. Mengetahui cara pembuatan kincir air di Kali Ujung sebagai pembangkit listrik
alternatif.

3. Mengetahui manfaat kincir air sebagai pembangkit listrik alternatif yang bisa
didapat oleh warga desa Pandes.

Landasan Teori

Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan suatu kesatuan
dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan
dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan. Mikrohidro memanfaatkan energi
dari air yang mengalir dari suatu tempat yang lebih tinggi ketempat yang lebih rendah,
dengan memakai energi tersebut dikonversikan oleh turbin menjadi energi putar yang
digunakan untuk memutar generator dalam kapasitas tertentu sesuai dengan debit air
yang mengalir. Kincir air adalah semacam roda besar yang dilengkapi dengan timba
atau pengambil air yang terbuat dari bambu yang berputar karena aliran air untuk
menaikan air dari sungai ke arah sawah yang lebih tinggi posisinya. Besarnya debit air
yang biasa dinaikan oleh kincir selalu tergantung pada ketersediaan air yang mengalir,
jumlah dan besarnya tabung pembawa air, lamanya tabung tersebut terendam dalam
air, jumlah putaran kincir serta posisi tabung ( Rinaldi : 2014 )

Metodologi Penelitian

Pembahasan

1. Penjelasan mengenai potensi arus air di kali ujung.

2. Cara membuat kincir air

3. Manfaat real bagi masyarakat


Kesimpulan

Dari penelitian ini disimpulkan bahwa …………………… jawaban rumusan masalah

Daftar Referensi

Zulkarnaen, Hari Sukarno, Akbar Berlian, 2002, Sistem Pikohidro untuk Daerah
Terpencil, Publikasi P3TEK Informasi Energi dan Ketenagalistrikan. Vol. 1, No.1
April.

Anda mungkin juga menyukai