Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MEROKOK DAN KEJADIAN

ANGINA PEKTORIS TIDAK STABIL

Kelompok 1

Marianti Natalia

Nur Amina

Fitri zizi novianti

Harianti

Rosnani

Fatrini

i
1
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karna atas

berkat rahmat dan hidayahnya kita dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul

“Hubungan Antara Perilaku Merokok Dan Kejadian Angina Pektoris Tidak

Stabil” dengan tujuan, suatu upaya untuk memperluas dan memperdalam ilmu

pengetahuan dibidang keperawatan yang diharapkan dapat memberi manfaat bagi

penulis maupun para pembaca.

Akhir kata kami banyak menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata

sempurna sehingga memerlukan bimbingan, kritik dan saran dari seluruh pembaca

Atas masukannya kami mengucapkan banyak terimah kasih.

Hormat kami

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................... i

..........................................................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................ ii

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................... 1

A. Latar Belakang.......................................................................... 1

B. Manfaat..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................... 3

A. Isi penelitian.............................................................................. 3

B. Kelebihan ................................................................................. 4

C. Kekurangan............................................................................... 4

D. Implikasi/ efek terhadap didunia keperawatan......................... 5

BAB III PENUTUP............................................................................. 6

A. Kesimpulan............................................................................... 6

B. Saran......................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angina pectoris adalah rasa tidak enak di dada sebagai akibat dari

suatu iskemia miokard tanpa adanya infark. Angina pectoris tidak stabil

adalah suatu spectrum dari sindrom iskemik miokard akut yang berada di

antara angina pectoris stabil dan infark miokard akut. Gejala angina

pectoris pada dasarnya timbul karena iskemia akut yang tidak menetap

akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai O2 miokard

Tanda dan gejala klinik PJK pada usia dewasa muda jarang sekali

dinyatakan oleh pasien secara langsung, tanda dan gejalanya tidak khas

dan asimtomatik. Yang menjadi ciri khas dan merupakan factor tunggal

atas kejadian PJK pada usia dewasa muda dan dewasa adalah merokok

sigaret. Merokok merupakan pola perilaku kehidupan masyarakat saat ini.

Tahun 2020 WHO menyatakan bahwa Indonesia berada diurutan kelima

teratas dalam menghabiskan rokok.

Penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa setiap tahun terjadi

peningkatan konsumsi rokok secara terus-menerus. Hal ini kemudian

diikuti oleh meningkatnya insidensi Angina Pektoris. Paparan zat toksik

yang terdapat pada rokok dapat mengakibatkan kerusakan endotel

pembuluh darah sehingga mengakibatkan angina pectoris pada perokok.

Namun belum ditemukan teori pasti yang menyatakan berapa jumlah

1
batang dan lama konsumsi rokok yang dapat menimbulkan angina

pectoris.

B. Manfaat

1. Menjelaskan isi penelitian

2. Menjelaskan Kelebihan

3. Menjelaskan Kekurangan

4. Menjelaskan Implikasi/ efek terhadap di dunia keperawatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Isi penelitian

Berdasarkan data yang diperoleh, pasien angina tidak stabil yang

paling banyak memiliki banyak chest pain (nyeri) adalah <10 menit , yaitu

sebanyak 12 orang (38,7%). Hal ini berbeda dengan teori yang

mengatakan bahwa bila serangan nyeri lebih lama atau lebbih dari 20

menit maka harus dipertimbangkan sebagai angina pectoris tidak stabil.

Namun ini dimungkinkan bahwa beberapa pasien mengalami serangan

nyeri yang pertama kali yaitu berlangsung antara 5 dan 20 menit atau

sudah adanya pemberian intensitas pengobattan anti angina baik

pengobatan minimal atau terapi yang standar. Seperti pemberian anti

iskemia golongan nitral, dimana nitral attau umumnya dikenal dengan

nitrogliserin adalahobat yang paling umum diresepkan untuk mengobati

angina. Nitrat dapat menyebabkan vasodilatasi pembuluh vena dan

anterior perifer,dengan efek mengurangi preload dan afterload sehingga

dapat mengurangi wall stress dan kebutuhan oksigen. Nitral juga

menambah oksigen suplai dengan vasodilatasi pembuluh coroner dan

memperbaiki aliran darah koleteral. Sehingga nyeri dapat dihilangkan

dalam hitungan detik sampai beberapa menit

Dari hasil penelitian pada pasien angina pectoris tidak stabil,

didapatkan 9 penderita positif merokok (29,0%) dan 22penderita tidak

merokok (71,0%). Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa perilaku tidak

3
merokok pada angina pectoris tidak stabil paling banyak dan penderita

dengan kebiasaan merokok sedikit. Hal inni tentu sangat bertolak belakang

dengan teori yang menyatakan bahwa merokok merupakan factor resiko

utama pada penderita PJK bahwa penelitian Framingham mendapatka PJK

pada laki-laki perokok 10 kali lebih besar dari pada bukan perokok dan

pada perempuan perokok 4,5 kali lebih dari pada bukan perokok.

Kenyataan ini dapat dimungkinkan dikarenakan variable perokok disini

yang dapat dinilai hanya dari sisi apakah pasien aktif merokok sehari- hari,

padahal seorang perokok pasif pun memiliki 30% risiko menderita

penyakit akibat rokok.

B. Kelebihan dari jurnal

1. Abstraknya sudah bagus dan lengkap

2. Kalimatnya mudah dipahami

3. Bisa dijadikan pajuan untuk melakukan penelitian

C. Kekurangan dari jurnal

1. Dipendahuluan tidak dicantumkan hasil penelitian orang lain

2. Tabel hasil penelitian tidak dicantumkan

3. Pendahuluan terlalu singkat

4. Tidak ada saran untuk penelitian selanjutnya

5. Dafrat pustaka tidak seharusnya menggunakan nomor

4
D. Implikasi atau efek terhadap didunia keperawatan

Hasil penelitian ini dijadikan sebagai dasar untuk melaksanakan

fungsi keperawatan sebagai advokat dan konsultan terutama mengenai

hubungan perilaku merokok dengan dengan kejadian angina pectoris pada

masyarakat

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan bermakna antara perilaku merokok berdasarkan jumlah

rokok yang dihisap setiap hari dan lama merokok dengan kejadian

angina pectoris tidak stabil berdasarkan lama nyeri (chest pain).

B. Saran

Diperlukan adanya penelitian lebih lanjut agar penelitian ini bisa

sempurna dan memaksimalkan untuk generasi kedepanya.

6
DAFTAR PUSTAKA

1. Vasiliki K, Theodorus X, Robin R, Karlis G, Padadimitriou L.

Enhanced external counterpulsation : Mechanisms of action and

chinical application. Acta 47

2. Oktarina R, Karina Y, Edward Z. Hubungan kadar glukosa darah

saat rumah sakit dengan lama hari rawat pasien Sindrom Koroner

Akut (SKA) Di RSUP Dr. M. Djamil padang. Jurnal Kesehatan

Andalas. 2013; 2 (2) : 94- 7.

3. Anwar, T Bahri. Angina pectoris tidak stabil. USU Repository.

Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara; 2004

4. Supriyono, M. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian

penyakit jantungkoroner pada kelompok usia <45 Tahun (Tesis).

Semarang: Universitas Diponegoro; 2008.

5. Helmy, Najwa Jamal. Hubungan antara kebiasaan merokok dengan

timbulnya angina pectoris di RSUD dr. Saiful Anwar Malang

periode Januari-Desember 2008(Karya tulisAkhir). Malang:

Universitas Muhammadiyah Malang; 2009.

Anda mungkin juga menyukai