Anda di halaman 1dari 12

1

PENGARUH SLOW DEEP BREATHING DENGAN MENIUP


BALING-BALING TERHADAP PENURUNAN
INTENSITAS NYERI DADA PADA PASIEN
DENGAN UNSTABLE ANGINA PECTORIS
DI RUANG HCU RSD MANGUSADA

SKRIPSI

PROPOSAL

Oleh:

NI MADE INTAN PERMATA SARI


NIM : C2120005

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA USADA BALI
2021
2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit yang masih menjadi

masalah kesehatan baik di negara maju maupun negara berkembang. Penyakit ini

sangat ditakuti oleh seluruh masyarakat di dunia. Hal ini disebabkan karena

tingginya angka kematian pada penderita penyakit kardiovaskuler. Penyakit

kardiovaskuler merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia diantaranya

disebabkan oleh penyakit jantung koroner (PJK) (WHO, 2019).

Klasifikasi PJK terdiri atas Angina Pektoris Stabil dan Sindroma Koroner

Akut. Sindroma koroner akut terbagi lagi menjadi Angina Pektoris Tidak Stabil,

Infark Miokard Akut dengan Elevasi segmen ST dan Infark Miokard Akut non

Elevasi segmen ST (Thio, 2020). Angina Pektoris Tidak Stabil disebabkan oleh

iskemia pada miokard. Iskemia merupakan defisiensi darah pada suatu bagian

yang dapat disebabkan oleh konstriksi fungsional atau obstruksi aktual pembuluh

darah (Kurniawan, 2019).

Indonesia dilaporkan PJK merupakan penyebab utama dan pertama dari

seluruh kematian, diperkirakan akan terus meningkat mencapai 23,3 juta

kematian pada tahun 2030 (Kemenkes, 2018). Hasil Riskesdas tahun 2018 juga

menunjukkan prevalensi PJK berdasarkan wawancara yang didiagnosis dokter

serta yang didiagnosis dokter atau gejala meningkat seiring dengan


3

bertambahnya umur dengan prevalensi tertinggi pada kelompok umur 65 -74

tahun (4,6%) serta meningkat sedikit pada kelompok umur ≥ 75 tahun (4,7%).

Prevalensi PJK pada perempuan yang didiagnosis dokter maupun berdasarkan

diagnosis dokter atau gejala lebih tinggi yaitu 1,6% dan 1,3% pada laki-laki

(Riskesdas, 2018).

Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018 melaporkan prevalensi yang

terdiagnosis PJK di Bali yaitu 0,4% sedangkan yang terdiagnosis atau gejala

sebesar 1,3% (Riskesdas, 2018). Hal ini didukung dengan adanya perubahan

beban penyakit di Bali sejak tahun 2010 penyakit jantung iskemik/koroner dari

peringkat kelima meningkat menjadi peringkat ketiga pada tahun 2015 (Dinas

Kesehatan Provinsi Bali, 2018)

Salah satu keluhan khas penyakit jantung adalah nyeri dada retrosternal

seperti diremas-remas, ditusuk, ditekan, panas, atau ditindih barang berat. Nyeri

dada yang 8 dirasakan serupa dengan angina, tetapi lebih intensif dan menetap

lebih dari 30 menit (Wahiddiyah & Rizal, 2019). Penanganan rasa nyeri harus

dilakukan secepat mungkin untuk mencegah aktivasi saraf simpatis, karena

aktifasi saraf simpatik ini dapat menyebabkan takikardi, vasokontriksi, dan

peningkatan tekanan darah yang pada tahap selanjutnya dapat memperberat

beban jantung dan memperluas kerusakan miokardium (Aziz et al., 2019).

Tujuan penatalaksanaan nyeri adalah menurunkan kebutuhan oksigen jantung

dan untuk meningkatkan suplai oksigen ke jantung (Marta, 2020).


4

Perawat mempunyai peranan dalam penatalaksanaan nyeri yaitu

membantu meredakan nyeri dengan memberikan intervensi penghilang nyeri

(termasuk pendekatan farmakologis dan non farmakologis) (Smeltzer & Barre,

2017). Penanganan nyeri bisa dilakukan secara farmakologis yakni dengan

pemberian obat-obatan. Sedangkan secara non farmakologis melalui distraksi,

relaksasi dan stimulasi kulit kompres hangat atau dingin, latihan nafas dalam,

terapi musik, aromaterapi, imajinasi terbimbing, relaksasi (Smeltzer & Barre,

2017). Metode nonfarmakologi salah satunya adalah terapi slow deep breathing

dengan meniup baling-baling adalah terapi relaksasi dan terapi distraksi

merupakan teknik manajemen nyeri non farmakologis yang umum digunakan

oleh para profesional perawatan kesehatan

Pengaruh relaksasi akan memberikan respon untuk melawan mass

discharge (pelepaan implus secara massal). Pada respon stres dari sistem saraf

simpatis, perasaan rileks akan diteruskan ke hipotalamus untuk menghasilkan

corticotropin Releasing Factor (CRF). Selanjutnya, CRF akan merangsang

kelenjar pituitari untuk menigkatkan produksi pro-opioid melano cortin

(POMC), sehingga produksi enkephalin oleh medula adrenal meningkat, kelenjar

pituitari juga menghasilkan β endorphin Sebagai neuro transmitter yang

mempengaruhi suasana hati menjadi rileks (Saparudi & Hidayat, 2018). Suasana

yang nyaman atau rileks dapat mengakibatkan terjadinya mekanisme pengaturan

penekanan reticular activating system (RAS) yang merupakan pusat pengaturan


5

aktivitas kewaspadaan dan mengaktifkan bulbar synchronizing regional (BSR)

yang dilepaskan oleh serum serotonin sel khusus yang berada di pons dan atang

otak tengah sehingga dapat menyebabkan seseorang tertidur (Handayati &

Safrudin, 2018).

Teori tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari &

Nurmalasari (2021), dengan judul penelitian “Terapi Slow Deep Breathing

Meniup Baling-Baling Terhadap Skala Nyeri Pengambilan Darah Vena Pada

Anak Usia 3-7 Tahun Yang Dirawat Inap”. Penelitian ini mendapatkan hasil yang

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh terapi slow deep breathing meniup

baling-baling terhadap skala nyeri pengambilan darah vena pada anak usia 3-7

tahun dengan nilai P-value <0,05, sebelum diberikan terapi mayoritas responden

mengalami tingkat nyeri sekali sebanyak 21 responden (84.4%) sedangkan

setelah intervensi mayoritas responden mengalami tingkat nyeri sedang 19

responden (76 %). Didukung juga oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh

Aprina et al., (2018), penelitiannya mendapatkan hasil bahwa ada perbedaan

latihan slow deep breathing dengan aromaterapi lavender terhadap intensitas

nyeri pada pasien pasien post seksio sesaria di Ruang Delima RSUD Dr. H.

Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2018 (p-value=0.000).

Berdasarkan fenomena tersebut peneliti merasa penting untuk menggali

pengaruh slow deep breathing dengan meniup baling-baling terhadap penurunan

intensitas nyeri dada pada pasien dengan unstable angina pectoris di ruang HCU
6

RSD Mangusada. Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui adanya pengaruh

slow deep breathing dengan meniup baling-baling terhadap penurunan intensitas

nyeri dada pada pasien dengan unstable angina pectoris di ruang HCU RSD

Mangusada.

A. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh

slow deep breathing dengan meniup baling-baling terhadap penurunan intensitas

nyeri dada pada pasien dengan unstable angina pectoris di ruang HCU RSD

Mangusada?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengidentifikasi pengaruh slow deep breathing dengan meniup baling-

baling terhadap penurunan intensitas nyeri dada pada pasien dengan

unstable angina pectoris di ruang HCU RSD Mangusada.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi intensitas nyeri dada sebelum intervensi pada pasien

dengan unstable angina pectoris di ruang HCU RSD Mangusada

b. Mengidentifikasi intensitas nyeri dada setelah intervensi pada pasien

dengan unstable angina pectoris di ruang HCU RSD Mangusada


7

c. Mengidentifikasi pengaruh slow deep breathing dengan meniup baling-

baling terhadap penurunan intensitas nyeri dada pada pasien dengan

unstable angina pectoris di ruang HCU RSD Mangusada

D. Manfaat Penelitian

1. Pelayanan Keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak pelayanan

Rumah Sakit sebagai bahan peningkatan kinerja perawat karena dapat

mengembangkan kompetensi dalam memberikan terapi komplementer

sebagai pelengkap asuhan keperawatan.

2. Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan di lingkungan masyarakat

sebagai pedoman khususnya untuk keluarga yang memiliki anggota keluarga

yang mengalami nyeri dada sebagai penanganan pertama sebelum dilakukan

perawatan yang lebih intensif di rumah sakit

3. Institusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan

ilmu pengetahuan terapan di institusi pendidikan khususnya yang berkaitan

dengan melakukan Asuhan Keperawatan yang komprehensif.


8

4. Pengembangan Ilmu Keperawatan

Penelitian ini tentunya masih ada beberapa kekurangan namun

diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti lain untuk melakukan

penelitian serupa dan mampu melengkapi kekurangan pada penelitian ini.


9

5. Keaslian Penelitian

N
Tahun Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian Perbedaan
o
2015 (Wahyuni et Terapi Slow Deep Penelitian ini menggunakan quasi penelitian dianalisis Perbedaan tampak pada metode
al., 2015) Breathing Dengan eksperimental dengan control menggunakan uji Mann- penelitian dimana penelitian
Bermain Meniup group post-test. Populasi penelitian Whitney menunjukkan ada sekarang tidak menggunakan
Baling-Baling ini adalah seluruh anak yang perbedaan yang signifikan grup control dan subjek
Terhadap Intensitas dilakukan penyuntikan anestesi antara kelompok intervensi dan penelitian adalah pasien dengan
Nyeri Pada Anak sirkumsisi di Klinik Khitan kontrol dengan p-value < 0,001 UAP
Yang Dilakukan Kencana Medika. Sampel yang dan nilai signifikansi alpha 
1.
Penyuntikan digunakan berjumlah 36 anak, 18 0,05. Kesimpulan penelitian ada
Anestesi anak kelompok intervensi dan 18 pengaruh terapi slow deep
Sirkumsisi anak kelompok kontrol. Respon breathing dengan bermain
nyeri diukur menggunakan Faces meniup baling-baling terhadap
Pain Rating Scale intensitas nyeri pada anak yang
dilakukan penyuntikan anestesi
sirkumsisi
2. 2021 (Sari & Terapi Slow Deep Penelitian ini merupakan Terdapat pengaruh terapi Perbedaan tampak pada Teknik
Nurmalasari, Breathing Meniup penelitian kuantitatif dengan slow deep breathing meniup sampling yang digunakan, pada
2021) Baling-Baling menggunakan desain penelitian baling-baling terhadap skala penelitian sekarang
Terhadap Skala Praeksperimen dengan nyeri pengambilan darah menggunakan accidental
Nyeri Pengambilan sampling
rancangan One Group Pretest vena pada anak usia 3-7
Darah Vena Pada
Anak Usia 3-7
Posttest. Populasi dalam tahun dengan nilai P-value
Tahun Yang penelitian ini adalah seluruh <0,05. Kesimpulan hasil
Dirawat Inap anak berusia 3-7 dirawat inap penelitian ada pengaruh
yang dilakukan pengambilan terapi slow deep breathing
darah vena. Penentuan besar meniup baling-baling
sampel menggunkan total terhadap skala nyeri
sampling dan ditemukan besar pengambilan darah vena
sampel sejumlah 25 responden. pada anak usia 3-7 tahun
Alat pengumpulan data yang dirawat inap
10

menggunakan lembar observasi


3. 2018 (Aprina et Latihan Slow Deep Jenis penelitian kuantitatif dengan Hasil penelitian ada perbedaan Perbedaan tampak pada metode
al., 2018) Breathing dan menggunakan desain quasi latihan slow deep breathing penelitian dimana penelitian
Aromaterapi exsperiment dengan pendekatan dengan aromaterapi lavender sekarang tidak menggunakan
Lavender terhadap desain Non-Equivalent Control terhadap intensitas nyeri pada grup control dan teknik
Intensitas Nyeri Group. Tehnik pengambilan pasien pasien post seksio sesaria sampling yang digunakan, pada
pada Klien Post sampel menggunakan teknik di Ruang Delima RSUD Dr. H. penelitian sekarang
Seksio Sesaria purposive sampling sebanyak 60 Abdul Moeloek Provinsi menggunakan accidental
responden, 30 responden Lampung Tahun 2018 (p- sampling
kelompok slow deep breathing dan value=0.000).
30 responden kelompok
aromaterapi lavender
4. 2017 (Setyowati Pengaruh Terapi Desain penelitian yang digunakan Berdasarkan hasil penelitian Perbedaan tampak pada metode
et al., 2017) Meniup Baling- adalah equivalent control setelah diberikan terapi meniup penelitian dimana penelitian
Baling Terhadap group,after only design. jumlah baling-baling didapatkan 13 sekarang tidak menggunakan
Tingkat Nyeri sampel 34 responden kelompok responden (38,2%) tidak grup control
Anak Usia kontrol dan 34 responden mengalami nyeri dengan skala
Prasekolah Yang kelompok intervensi. Alat ukur 0, 14 responden (41,2%)
Dilakukan Pungsi yang digunakan yaitu lembar mengalami nyeri ringan dengan
Vena Di Rsud observasi skala FLACC. Teknik skala 1-3, 6 responden (17,6%)
Tugurejo Semarang pengumpulan data menggunakan mengalami nyeri sedang dengan
metode observasi. Subyek dalam skala 4-6, dan 1 responden
penelitian ini adalah anak usia (2,9%) mengalami nyeri berat
prasekolah 3-6 tahun yang dengan skala 7-9. Hasil uji t-
dilakukan pungsi vena independent diperoleh nilai
p=0,000 (pvalue
11

Daftar Pustaka

Aprina, A., Hartika, R., & Sunarsih, S. (2018). Latihan Slow Deep Breathing dan
Aromaterapi Lavender terhadap Intensitas Nyeri pada Klien Post Seksio Sesaria.
Jurnal Kesehatan, 9(2), 272–279.

Aziz, L. I., Waladani, B., & Rusmanto, R. (2019). Asuhan Keperawatan pada Pasien
Sindrom Koroner Akut Non-ST Elevasi Miokard Infark dengan Nyeri Dada
Akut. Proceeding of The URECOL, 184–188.

Dinas Kesehatan Provinsi Bali. (2018). Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2018.

Handayati, M. R., & Safrudin, B. (2018). Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada
Pasien Congestive Heart Failure (CHF) dan Non Hodgkin Limfoma dengan
Intervensi Inovasi Terapi Relaksasi Benson Kombinasi Murottal Al-Qur’an (Qs
Ar-Rahman Ayat 1-78) dan Hypnoterapi Terhadap Penurunan Skala Nyeri di
Ruang Intensive Cardiac Care Unit (ICCU) RSUD Abdul Wahab Sjahranie
Samarinda Tahun 2018.

Kemenkes. (2018). Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan Penyakit Tidak
Menular.

Kurniawan, A. (2019). Buku Ajar Anamnesis dengan pendekatan diagnosis.

Marta, R. G. C. (2020). STUDI LITERATUR: ASUHAN KEPERAWATAN PADA


KLIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN ANSIETAS. Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Riskesdas. (2018). Hasil utama riskesdas 2018. 61. https://doi.org/1 Desember 2013

Saparudi, M., & Hidayat, F. R. (2018). Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada
Klien Congestive Heart Failure dengan Intervensi Inovasi Pijat Tangan
terhadap Kualitas Tidur di Ruang Intensive Cardiac Care Unit (ICCU) RSUD
12

Abdul Wahab Sjahranie Tahun 2018.

Sari, R. S., & Nurmalasari, D. (2021). Terapi Slow Deep Breathing Meniup Baling-
baling terhadap Skala Nyeri Pengambilan Darah Vena pada Anak Usia 3-7
Tahun yang Dirawat Inap. Jurnal Keperawatan, 13(1), 179–186.

Setyowati, S. Y., Alfiyanti, D., & Sumanto, D. (2017). Pengaruh Terapi Meniup
Baling-Baling terhadap Tingkat Nyeri Anak Usia Prasekolah yang Dilakukan
Pungsi Vena di Rsud Tugurejo Semarang. Karya Ilmiah, 6(1).

Smeltzer, S. C., & Barre, B. G. (2017). Buku ajar keperawatan medikal-bedah


Brunner & Suddarth. Journal of Chemical Information and Modeling.

Thio, V. (2020). Gambaran Aritmia pada Pasien Sindrom Koroner Akut. Universitas
Hasanuddin.

Wahiddiyah, S., & Rizal, A. A. F. (2019). Analisa Praktik Klinik


KeperawatanpadaPasien Acute Coronary Syndrome (ACS) dengan Intervensi
Inovasi Relaksasi Menggunakan Teknik Relaksasi Bensonkombinasi Hand Foot
Massase terhadap Penurunan Skala Nyeri Dada di Ruang Intensif Cardiac Care
Unit (ICCU) RSUD Abdul Wahab Sjahranie.

Wahyuni, H., Setyawati, S., & Inayah, I. (2015). Terapi Slow Deep Breathing
Dengan Bermain Meniup Baling-Baling Terhadap Intensitas Nyeri Pada Anak
Yang Dilakukan Penyuntikan Anestesi Sirkumsisi. Jurnal Skolastik
Keperawatan, 1(2), 36–43.

WHO. (2019). A global brief on hypertension: silent killer, global public health
crisis.

Anda mungkin juga menyukai