Anda di halaman 1dari 7

BIMO BAGUS SUPRAYITNO

NIM: 191491054

TARI KABASARAN MINAHASA SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA


ACTION FIGURE

Latar Belakang

Latar belakang penciptaan karya seni ini bersumber dari kecintaan penulis pada action
figure,sedari kecil penulis sudah disuguhkan berbagai macam mainan terutama action figure
yang membuat penulis sampai dewasa ini menjadi begitu tertarik pada action figure, ketertarikan
penulis pada action figure, adegan action dalam film serta komik juga turut menjadi pematik
dalam proses berkarya penulis selama masa perkuliahan, dalam masa perkuliahan ini juga
penulis menemukan ketertarikan untuk membuat action figure dengan adegan action perang
tradisional.
Penulis juga tertarik untuk membuat figur perempuan, Sepanjang perjalanan di ranah seni
rupa penulis mengenal baik figur perempuan. Figur perempuan adalah awal dari ketertarikan
penulis dalam dunia visual,Karena lekuk yang ada pada figur perempuan sangatlah artistik
menurut penulis. Sejak saat itu penulis mulai membuat karya yang dengan obyek figur
perempuan yang digabungkan dengan adegan action dan kearifan lokal.
Berawal dari melihat tari kabasaran pada sebuah event yang diselenggarakan di Jakarta
pada tahun 2018, itu merupakan titik awal penulis tahu dan tertarik pada visual tari
kabasaran.lalu berlajut setelah itu penulis mulai mencari tahu lagi tentang tari kabasaran dan
sampailah pada situs webtoons yang didalamnya ada komik yang berjudul Indonesian Droid War
yang bercerita tentang beberapa macam budaya Indonesia yang salah satunya adalah tari
kabasaran sebagai pemeran utama. Gerakan yang dibawakan tari kabasaran berupa lompatan,
lompatan maju menyerang, mundur atau menyamping untuk menghindari serangan musuh
menambah bumbu ketertarikan penulis. Gestur yang dibawakan penari perempuan yang
terinspirasi dari ayam jantan yang sedang beradu lalu kostum dan aksesoris yang berdominan
merah dengan bulu cendrawasih di kepala membuat tarian kabasaran ini terlihat sakral dan
anggun.

1
Seni merupakan ekspresi perasaan yang diungkapkan lewat berbagai macam media. Seni
dilakukan oleh manusia semata-mata bukan karena kebutuhan pokoknya tapi karena dorongan
kenikmatan ataupun kebutuhan spiritualitas. Bertolak dari latar belakang tersebut penulis tertarik
untuk membuat action figure bertema tari kabasaran dengan adegan action yang bernuansa
tradisonal,Menciptakan sebuah karya seni tidak lepas dari berbagai persoalan mulai dari
pengalaman langsung maupun tidak langsung. Penciptaan karya seni selalu dimotivasi oleh
berbagai persoalan yang terjadi dalam masyarakat, kemunculannya bisa merupakan representasi
dan abstraksi dari realitas, tetapi juga bisa pendobrakan atas realitas tersebut (Saidi, 2008:1).1
Visual serta gestur adegan dalam karya ini nantinya merupakan interpretasi dari penulis ketika
menyaksikan tari kabasaran secara langsung. Interpretasi menurut kamus besar bahasa Indonesia
adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu tafsiran.2

Konsep Non Visual


Tari kabasaran merupakan tarian adat yang berasal dari Minahasa Sulawesi Utara, Istilah
kabasaran merupakan perubahan kata dari kawasaran, kawasaran berasal dari kata ayam jantan
aduan yang sengaja dipotong jenggernya agar lebih galak saat diadu. Dulunya tarian ini
diciptakan untuk berperang, dengan memadukan tiga tarian dalam ritual adat yang berbeda wajah
penari yang terlihat garang bersenjatakan pedang atau tombak mereka menari mengikuti iringan
musik bergerak melompat,maju-mundur,sesekali mengayunkan senjata mereka. Tari kabasaran
dulunya hanya boleh dimainkan oleh penari laki-laki yang berasal dari keturunan sesepuh penari
terdahulu, para penari ini juga diwarisi senjata. Berupa pedang ataupun tombak.
Tari kabasaran terdiri dari tiga babak, yang berasal dari tiga tarian dalam upacara adat berbeda
yaitu cakalele dari upacara sebelum dan setelah kembali berperang, kumoyak berasal dari
upacara korban kepala manusia, dan lalaya’an dari upacara menghilangkan panas jimat-jimat
yang melekat di badan. Masing-masing babak memiliki gerakan yang berbeda mulai dari
cakalele Penari berpura-pura saling menebas dengan pedang dan menusuk dengan tombak dalam
iringan langkah irama 4/4 sesuai bunyi tambor, lalu kumoyak Pada babak ini, para penari
benar-benar memainkan senjata dengan gerakan mendorong maju. Tarian juga diikuti puisi yang
dilantunkan seorang pemimpin tari dan akan disambut sorakan para prajurit berlanjut dengan

1
Fantri Pribadi / Saidi, AcepIwan. (2008). NarasiSimbolikSeniRupaKontemporer Indonesia. Yogyakarta: Isac Book and Culture.
2
https://kbbi.web.id/interpretasi.html diakses pada hari Kamis 29-12-2022, pukul 16.31 WIB

2
lalaya’an penari meletakkan senjata mereka dan menaruh tangan mereka di pinggang dan berdiri
dengan satu kaki terangkat sambil tersenyum. Berbeda dari babak sebelumnya yang terkesan
serius pada babak terakhir ini penari tersenyum sebagai simbol melepas rasa amarah setelah
berperang. Tari kabasaran diiringi oleh alat musik berupa gong,tambur atau kolintang, Gerakan
tari kabasaran yang energik melambangkan semangat keprajuritan.
Kostum penari kabasaran terbuat dari kain tenun khas Minahasa dengan nuansa yang
didominasi warna merah,terdapat aksesoris kepala berupa bulu ayam ataupun bulu burung
cendrawasih,kalung,serta gelang.3

Konsep Visual
Action Figure adalah sejenis model miniatur trimatra yang memuat
visualisasi karakter dengan sangat rinci. Pada umumnya merupakan visualisasi dari karakter
yang populer di masyarakat, yang berasal dari sinema, buku komik, video game atau program
televisi. Terbuat dari plastik, karet dan berbagai jenis material komposit.4
Dimasa sekarang ini action figure dibuat untuk menjadi karya koleksi bagi penggemar tokoh
tertentu yang populer,sehingga menjadi obyek buruan bagi anak-anak maupun orang dewasa,
action figure diciptakan untuk menggambarkan sosok tokoh populer secara lengkap meliputi
kostum,aksesoris serta gestur.
Melalui action figure nilai-nilai budaya dapat disampaikan dan diperkenalkan kepada
konsumen dimanapun, perkembangan action figure mulai berkembang pesat ketika Jepang
membuat action figure yang bertolak dari anime serta komik komik jepang yang banyak
mengekploitasi tubuh perempuan.
Karya action figure dengan tema tari kabasaran ini merupakan bentuk representasi penulis
ketika melihat tari kabasaran mulai dari gestur sampai dengan aksesoris, diolah melalui
penghayatan,pengalaman, serta imajinasi penulis. Seni adalah karya manusia yang
mengkomunikasikan pengalaman-pengalaman batinnya, pengalaman batin tersebut disajikan
secara indah atau menarik sehingga merangsang timbulnya pengalaman batin pula pada manusia
lain yang menikmatinya. Kehadiran tidak didorong oleh hasrat memenuhi kebutuhan manusia

3
https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/tarian-kabasaran/ diakses pada Kamis 29-12-2022, pukul 22.53.
4
http://lib.itenas.ac.id/kti/wp-content/uploads/2014/04/PENELITIAN-2010-EDI-SP3.pdf Diakses pada hari Rabu 28.Des.2022, pukul 22.43 WIB

3
yang pokok, melainkan usaha untuk melengkapi dan menyempurnakan derajat kemanusiaannya,
memenuhi kebutuhan yang spiritual sifatnya. ( Soedarso Sp,2022)5
Pengorganisasian komposisi warna untuk karya action figure ini juga akan dipertimbangkan
dengan menggunakan cat khusus mainan agar warna bisa bertahan lama,warna yang akan
digunakan nantinya adalah dominan warna merah seperti pada kenyataannya bahwa tari
kabasaran didominasi oleh warna merah.
Pengolahan bentuk dan unsur-unsur yang ada ini cenderung megarah pada bentuk realistik
fantasi, realistik disini adalah bersifat realis,yang merujuk pada aliran realisme, “realisme dari
kata “real” yang dalam bahasa Yunani berarti nyata, realisme cenderung melukiskan kenyataan
dari kehidupan manusia, dan fantasi sendiri merujuk pada suatu hal yang berhubungan dengan
hayalan, sesuatu yang tidak benar-benar ada, hanya ada dalam benak atau pikiran saja.

Metode Penciptaan
Penciptaan karya seni membutuhkan suatu metode untuk menguraikan secara rinci tahapan
yang dilakukan dalam proses penciptaan karya seni sebagai upaya dalam mewujudkan sebuah
karya. Dalam metode penciptaan ini penulis meminjam metode yang dikembangkan oleh
Hawkins, Menurut Hawkin yang di kutip dalam laporan penciptaan yang berjudul “Simbolisasi
Bentuk Dalam Ruang Imaji Rupa” ( 2016: 35 ) menyebutkan penciptaan seni patung yang baik
selalu melewati tiga tahapan: eksplorasi, eksperimen, dan pembentukan. (I Nengah Artha Adi
Wijaya, Tjokorda Udiana Nindhia Pemayun, GedeYosef Tjokropramono) 6

Eksplorasi
Tahap awal dalam pembuatan karya seni action figure ini adalah dengan melakukan
pengamatan dengan kepekaan inderawi dan imajinasi, pada tahap ini penulis akan mengamati
tarian Kabasaran baik dari gerakan dan aksesoris yang digunakan dalam pertunjukan tarian, lalu
penulis akan mengimajinasikan bentuk tari kabasaran dengan pose figur yang dinamis dan
dengan aksesoris yang telah di imajinasikan tetapi tidak keluar dari konsep tari kabasaran dan
budaya Minahasa.

5
Zakky ,Pengertian Seni Lukis Beserta Definisi,Tujuan,dan Unsur-Unsurnya, 2019
6
Abstraksi Gerak Anjing Dalam Penciptaan Karya Seni Patung,I Nengah Artha Adi Wijaya,Tjokorda Udiana Nindhia Pemayun,GedeYosef
Tjokropramono,2022

4
Improvisasi
Pada tahap awal penulis akan melakukan percobaan dengan cara membuat sketsa yang
dilakukan secara digital maupun manual, sampai penulis menemukan komposisi yang sesuai
dengan yang penulis inginkan,sesuai dengan data serta pengalaman-pengalaman yang penulis
dapatkan selama melihat dan mencari tahu tentang tari kabasaran. Disini juga penulis
menggunakan imajinasi yang tinggi untuk mendapatkan sebuah visual yang sesuai dengan
kepuasan batin penulis. Ditahap ini juga penulis mulai mempertimbangkan keseimbangan rangka
serta desain rangka yang akan digunakan. Karena dalam tahap improvisasi terdapat kebebasan
yang baik, sehingga jumlah keterlibatan diri dapat ditingkatkan. Dalam tahap improvisasi
memungkinkan untuk melakukan berbagai macam percobaan-percobaan (eksperimentasi)
dengan berbagai seleksi material dan penemuan bentuk-bentuk artistik, untuk mencapai
integritas dari hasil percobaan yang telah dilakukan.7
Pembentukan
Pada tahap ini penulis merealisasikan sketsa sketsa terpilih menjadi karya seni action figure,
dalam tahap ini jika penulis memiliki ide lain yang berasal dari diskusi seni, membaca literatur
atau melihat referensi video seni maka akan di tambahkan ke dalam karya yang sedang diproses
karena dalam proses kreatif pastilah akan muncul banyak ide baru dalam proses penciptaan karya
seni. Dari proses eksplorasi kreatif mewakili konsep dan visual yang ingin disampaikan, dalam
proses penciptaan ini adalah perwujudan dari landasan dan tema yang diangkat kemudian
divisualkan dalam karya seni patung toys.
Teknik yang digunakan penulis untuk membuat karya action figure ini adalah teknik modeling
dan sculpting,teknik tersebut merupakan teknik dalam seni patung yang prosesnya dengan
menambah dan mengurangi bahan untuk mencapai bentuk yang sesuai dengan kepuasan hati.
Pemilihan alat,bahan,perangkat pendukung dan teknik yang akan digunakan guna
mempermudah proses penciptaan karya akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Polimer clay

7
Yudha,I Made Bendi https://isi-dps.ac.id/metode-penciptaan-simbolisasi-bentuk-dalam-ruang-imaji-rupa/ diakses pada 28-Des-2022 pukul
22.59 WIB

5
Polimer clay adalah sejenis clay sintetis dengan bahan dasar polivinil chlorida (PVC) ,
polymer clay yang akan digunakan untuk pembuatan karya adalah dengan merk Cernit berwarna
kulit manusia agar penulis tidak mencat ulang warna kulit. Karakter dari polimer clay dengan
merk ini adalah medium firm dalam tingkat ulennya. Sehingga mudah dibentuk dan sangat cocok
untuk membuat detail kecil seperti jari tangan dan detail wajah.

b. Kawat aluminium dan aluminium foil

Kawat aluminium dan aluminium foil dirangkai sedemikian rupa sesuai dengan pose sketsa
yang sudah ditentukan di awal tadi agar tetap bisa stabil saat berpose, kawat yang digunakan
berukuran 3mm.

c. Cat akrilik

Cat akrilik khusus untuk mainan ini memiliki daya lekat serta warna yang baik, memiliki
banyak variant warna dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan warna yang akan diaplikasikan
pada figur tari kabasaran.

d. Alat

Untuk alat penulis menggunakan silicon brush dan lecron karena detail yang akan dibuat
membutuhkan keakuratan serta kontrol tekanan yang baik pada permukaan polimer clay.

Tahap Pembuatan Kerangka

Pada tahap ini kerangka model patung yang terbuat dari kawat aluminium 3 mm dan
aluminium foil dirangkai sesuai dengan pose figur dari sketsa terpilih dan akan disesuaikan
keseimbangan figur dengan basenya agar meminimalisir figur terjatuh saat proses display.

Tahap Modeling dan Sculpting

Tahap ini dimulai dengan menempelkan polimer clay yang telah diuleni pada kerangka
yang sudah terlapisi dengan aluminium foil, proses bisa dimulai dari bagian tubuh mana saja
tetapi penulis lebih suka memulai dari torso lalu kebawah dan terkahir adalah kepala.

Tahap Oven

Modeling yang telah siap dalam visual bisa dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 130
derajat Celcius dengan waktu 10 menit. Dalam tahap ini penulis sudah melakukan riset dan

6
proses pengovenan dilakukan 3x dalam suhu 130 derajat Celcius selama 10 menit pada tiap
bagian figur agar kekerasan dan keelastisan figur toys maksimal.

Tahap Finishing

Tahap ini penulis hanya akan mewarnai baju, celana, aksesoris dan base karena warna
pada body action figure sudah terwakilkan lewat polimer clay. Peroses pengecatan
menggunakan air brush dan kuas untuk mewarnai detail yang tidak bisa dijangkau air brush.
Dan setelah semua proses pengecatan selesai maka selanjutnya akan diberi lapisan sealer
bertujuan untuk menambah durabilitas cat.

Tahap Display

Tahap ini penulis yang akan merangkai sendiri part action figure pada saat proses display
berlangsung karena ada banyak part yang sangat kacil dan butuh perhatian khusus.

Anda mungkin juga menyukai