Anda di halaman 1dari 1

Analisis Dampak Sosiologi Terhadap Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala

Daerah/Wakil Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama,


Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadat

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terdiri dari berbagai suku, agama dan
ras, tetapi dikenal sebagai bangsa yang ramah dan toleran, termasuk dalam hal kehidupan
beragama. Kemajemukan (pluralisme) agama di Indonesia telah berlangsung lama dan lebih
dahulu dibandingkan dengan di negara-negara di dunia pada umumnya. Dalam hal ini
kemajemukan agama di Indonesia juga tidak terlepas dari adanya konflik yang sering terjadi
dan sering muncul belakangan ini. Konflik di tengah-tengah masyarakat yang majemuk
terkadang sengaja dibuat oleh pihak-pihak tertentu agar tercipta suasana yang kacau. Konflik
lokal yang terjadi terus menerus baik yang melibatkan sentimen agama maupun tidak,
cenderung mengancam keutuhan NKRI. Untuk itu, keutuhan tatanan masyarakat majemuk
mesti menjadi perhatian semua pihak.
Sebagaimana telah diatur di dalam Pasal 8 bahwa salah satu upaya yang dilakukan
untuk pencegahan dan penyelesaian konflik antar umat beragama ialah melalui peningkatan
dialog antar umat beragama dengan melibatkan tokoh agama dan Forum Kerukunan Umat
Beragama (FKUB). Sejalan dengan ini, perlu antisapasi dini terhadap potensi konflik atau
ketegangan itu, sehingga potensi itu tidak berkembang menjadi konflik nyata dan kekerasan.
Hal ini perlu disertai dengan langkah-langkah penyelesaian perselisihan atau konflik yang
terjadi melalui musyawarah atau mediasi dengan melibatkan FKUB. Sedangkan pemerintah
(Pemda) menfasilitasinya sebagai bagian dari kewajibannya dalam penyelenggaraan
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat.
Apabila dilihat dari aspek sosiologi, kehidupan kerukunan beragama merupakan faktor
dasar yang bersifat menentukan stabilitas nasional, persatuan dan kerukunan, perdamaian dan
ketenangan hidup, kehidupan beragama yang dinamis dengan terciptanya kerukunan umat
beragama tentu saja membawa manfaat yang sangat besar. Terwujudnya kerukunan umat
beragama mempunyai manfaat, minimal terjaminnya serta dihormatinya iman dan identitas
mereka oleh pihak lain dan maksimal adalah terbukanya peluang untuk membuktikan
keagungan agama mereka masing-masing dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Untuk itu disusunlah Pedoman Pelaksana Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan
Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadat.

Anda mungkin juga menyukai