Anda di halaman 1dari 29

PERANGKAT PEMBELAJARAN

(Analisis Pembelajaran, RPS, Portofolio Penilaian, Rencana Tugas)


Mata Kuliah Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan

Abd. Muhith
UIN KHAS Jember
Oleh: Abd. Muhith (hp: 082-33874-6462; abdmuhith1972@gmail.com)

I. Capaian Pembelajaran Lulusan Prodi Magister Manajemen Pendidikan Islam:


CPL-1 : S 1 Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius.
.)
CPL-2 : S2 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain .
( .)
CPL-3 : P5. Menguasai prinsip dan teknik dasar berkomunikasi dengan bahasa lisan dan tulisan yang baku baik bahasa
Indonesia maupun bahasa asing.
()
CPL-4 : K K 1 Mampu menganalisis fenomena Manajemen mutu terpadu pendidikan dengan mengintegrasikan nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar pendidikan Islam
melalui pendekatan manajemen mutu terpadu pendidikan.
()
CPL-5 : K U 1 Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi
yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya .
()
CPL-6 : K U 8 Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran
secara mandiri.

RPS-MK Metode Penelitian | 2


Oleh: Abd. Muhith (hp: 082-33874-6462; abdmuhith1972@gmail.com)

I. Analisis Pembelajaran

CPMK Mata Kuliah Metode Penelitian:


CPL2 => CPMK-2 Mampu merancang penelitian dengan metodologi yang benar;
CPL4 => CPMK-4 Mampu mengidentifikasi, memformulasi, dan menyelesaikan masalah kerekayasaan di bidang teknik;
CPL8 => CPMK-8 Memiliki tanggung jawab dan etika profesional; dan
CPL9 => CPMK-9 Mampu berkomunikasi secara efektif.

EVALUASI/UJIAN AKHIR SEMESTER (mg ke 16)

Sub-CPMK-6. mampu merancang penelitian dalam bentuk proposal penelitian &


mempresentasikan dg tanggung jawab dan etika profesional [C6,A3,P3], (mg ke 11-15)(35%);

Sub-CPMK-5. mampu memilih dan menetapkan sampel penelitian dg sistematis, bermutu, dan
terukur. [C5,A3], (mg ke 9-10)(15%);

EVALUASI/UJIAN TENGAH SEMESTER (mg ke 8)

Sub-CPMK-3. mampu merumuskan permasalahan penelitian dan Sub-CPMK-4. mampu menjelaskan validitas dan reliabilitas pengukuran
menyusun hipotesa penelitian dg sumber rujukan bermutu, terukur
dalam penelitian [C2,A3] (mg ke 7)(5%);
dan sahih[C3,A3] (mg ke 5-6)(15%);

Sub-CPKM-1.
Sub-CPMK-2. mampu menjelaskan berbagai metode penelitian kualitatif dan kuantitatif [C2,A3],(mgmampu menjelaskan tentang Pengetahuan, Ilmu, filsafat & etika dan plagiasi dlm penelitia
ke 3-4)(15%);

Garis Entry Behavior


Pengolahan data dan analisis statistik

RPS-MK Metode Penelitian | 3


Oleh: Abd. Muhith (hp: 082-33874-6462; abdmuhith1972@gmail.com)

II. Rencana Pembelajaran Semester (RPS)


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS) Kode
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI & REKAYASA SISTEM
Dokumen
DEPARTEMEN TEKNIK FISIKA
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
MATA KULIAH (MK) KODE Rumpun MK BOBOT (sks) SEMESTER Tgl Penyusunan
Manajemen Mutu Terpadu Matakuliah Umum T=2 P=1 3 19 - 01 - 2023
Pendidikan
OTORISASI / PENGESAHAN Dosen Pengembang RPS Koordinator RMK Ka PRODI

(Jika ada)
Tanda tangan Tanda tangan

Capaian CPL-PRODI yang dibebankan pada MK


Pembelajaran CPL2 (KK4) Mampu merancang dan melaksanakan Total Quality Management Concept in education yang benar serta menganalisis dan
menginterpretasikan dengan tepat;
CPL4 (KK5) Mampu menganalisis Total Quality;
CPL8 (S4) Mampu menganalisis Proses ;
CPL9 (KU6) Mampu menganalisis perubagan budaya.
Capain pembelajaran matakuliah (CPMK)
CPMK1 Mampu merancang penelitian dengan metodologi yang benar dan menginterpretasi data dengan tepat;
CPMK2 Mampu mengidentifikasi, memformulasi, dan menyelesaikan masalah kerekayasaan di bidang teknik fisika;
CPMK3 Memiliki tanggung jawab dan etika profesional;
CPMK4 Mampu berkomunikasi secara efektif.
Kemampuan akhir tiap tahapan belajar MK (SubCPMK)
SubCPMK1 mampu menjelaskan tentang Pengetahuan, Ilmu, filsafat & etika dan plagiasi dlm penelitian. [C2,A3]
SubCPMK2 mampu menjelaskan berbagai metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. [C2,A3]
SubCPMK3 mampu merumuskan permasalahan penelitian dan merumuskan hipotesis penelitian dg sumber rujukan bermutu, terukur dan sahih
[C3,A3]

RPS-MK Metode Penelitian | 4


Oleh: Abd. Muhith (hp: 082-33874-6462; abdmuhith1972@gmail.com)

SubCPMK4 mampu menjelaskan validitas dan reliabilitas pengukuran dalam penelitian. [C2,A3]
SubCPMK5 mampu memilih dan menetapkan sampel penelitian dg sistematis, bermutu, dan terukur. [C3,A3]
SubCPMK6 mampu merancang penelitian dalam bentuk proposal penelitian TA & mempresentasikan dg tanggung jawab dan etika profesional.
[C6,A3,P3]
Korelasi CPL terhadap Sub-CPMK
CPL2(%) CPL4(%) CPL8(%) CPL9(%) Bobot penilaian(%)
SubCPMK1 15 15
SubCPMK2 15 15
SubCPMK3 5 10 15
SubCPMK4 5 5
SubCPMK5 15 15
SubCPMK6 25 5 5 35
50 40 5 5 100
Diskripsi Singkat TQM berasal dari Amerika walaupun banyak dipengaruhi oleh perkembangan di Jepang, TQM banyak bersumber dari Amerika. Teori
MK MMT/TQM berakar dari QC (Quality Control), kemudian berkembang menjadi QA (Quality Assurance) lalu menjadi TQM/MMT. TQM
berkembang di Jepang, namun ia terinspirasi oleh warga Amerika yaitu Deming, Juran dan Crosby. (Bush & Coleman, 2000/2006: 190).
MMT merupakan konsep yang berupaya melaksanakan sistem manajemen mutu berkelas dunia. MMT ialah suatu sistem manajemen yang
menyangkut mutu sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. (Husaini
Usman, 2006: 458).
Amerika pernah mengalami standar hidup yang paling tinggi di dunia dalam jangka wakyu 100 tahun, bahkan pernah menjadi pelopor
dan pemimpin untuk mendorong peningkatan standar hidup, baik perbaikan produktivitas, pertumbuhan dan inovasi, karena kemampuan
manufaktur Amerika saat itu dapat memberikan basis ekonomi yang memungkinkan mereka membangun masyarakat yang berstandar hidup
terbaik di dunia, kemudian pada tahun 1980-an terjadi perubahan besar yaitu menurunnya dominasi Amerika dan kemudian didominasi oleh
Jepang. Pengangguran di Amerika semakin banyak dan posisi kompetitifnya semakin terkikis pada pasar global. Perubahan tersebut
sebenarnya bermula sejak berakhirnya perang dunia ke II, produk yang dihasilkan oleh Jepang pada saat itu masih kurang baik dalam pasar
Internasional,sehingga harga murah produk jepang menjadi andalan dalam memenangkan persaingan ekonomi dunia dan hal tersebut
disadari oleh Amerikan sebagai ancaman persaingan harga bukan kualitas.
Kemudian hal tersebut disadari oleh Jepang bahwa kunci sukses untuk memenangkanpesaingan di masa depan bukanlah harga yang
murah, melainkan kualitas yang tinggi. Kemudian Jepang terus menerus mengutamakan kualitas secara bertahap dengan menciptakan infra
struktur sebagai dasar kualitas, yaitu peningkatan sumber daya manusia, perbaikan proses, dan fasilitas. Sementara barat terkonsentrasi
dengan penurunan biaya dan harga murah. Kemudian Jepang menemukan strategi untuk menciptakan revolusi kualitas, kemudia MMT
diadopsi untuk meningkatkan mutu pendidikan menjadi Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan.

RPS-MK Metode Penelitian | 5


Oleh: Abd. Muhith (hp: 082-33874-6462; abdmuhith1972@gmail.com)
MMTP menurut Sallis (2003: 17) ialah menciptakan budaya mutu yang tujuan setiap anggotanya ingin menyenangkan pelanggannya,
struktur organisasinya mengizinkan untuk berbuat seperti pendekatan MMT yang dipopulerkan oleh Peter dan Waterman pada tahun 1982
dengan orientasi pada pencapaian kepuasan pelanggan dan pengembangan mutu secara terus menerus melalui sistem yang terintegrasi.
Selanjutnya MMTP diadopsi oleh lembaga pendidikan Islam yang diadaptasi dengan jargon ‫المحافظة بالقديم الصالح واالخد بالجديد االصلح‬
Bahan Kajian: 1. Pengetahuan, ilmu dan filsafat: pengertian pengetahuan, ilmu dan filsafat, pendekatan ilmiah dan non ilmiah, tugas ilmu dan penelitian.
Materi 2. Perumusan masalah dan tinjauan pustaka: identifikasi permasalahan, tinjauan pustaka, perumusan masalah.
pembelajaran 3. Metode Penelitian: penelitian historis, penelitian deskriptif, penelitian perkembangan, penelitian kasus dan lapangan, penelitian korelasional,
penelitian kausal komparatif, penelitian eksperimental sungguhan, penelitian eksperimental semu, penelitian tindakan.
4. Kerangka Teoritis dan Penyusunan Hipotesis: dasar teori, variabel, hipotesis.
5. Pemilihan Sampel: terminologi yang sering digunakan, alasan pemilihan sampel, karakteristik sampel, metode penentuan sampel, desain sampel.
6. Pengembangan instrumen pengumpul data: spesifikasi instrumen, pengujian instrumen, analisis hasil pengujian, validitas dan reliabilitas
instrumen, penentuan perangkat akhir instrumen.
7. Rancangan eksperimental sederhana: anatomi proposal penelitian dan format penyusunannya.
Pustaka Utama:

RPS-MK Metode Penelitian | 6


Oleh: Abd. Muhith (hp: 082-33874-6462; abdmuhith1972@gmail.com)

1. Creswell, J. W. (2012). Educational Research:Planning,Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research (4 ed.). Boston:
PEARSON.
2. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
3. Tuckman, B. W., & Harper, B. E. (February 9, 2012). Conducting Educational Research (6 ed.). Maryland, USA: Rowman & Littlefield Publishers.
4. Thiel, D. V. (2014). Research Methods for Engineers. Cambridge, United Kingdom: Cambridge University Press.
5. Sugiyono. (2012). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.
6. Soetriono, & Rita. (2007). Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset.
Pendukung:
7. Katz, M. (2006). From Research to Manuscript: A Guide to Scientific Writing. London: Springer.
8. Kothari, C. R. (2004). Research Methodology: Methods and Techniques (Second Revised ed.). New Delhi: New Age Internasional (P) Limited.
9. Singh, Y. (2006). Fundamental of Research Methodology and Statistics. New York: New Age International.
Dosen Pengampu Dr. Ir. Syamsul Arifin, MT., Prof. Dr. Ir. Aulia Siti Aisjah, M.T.
Matakuliah syarat Statistik & Stokastik
Bantuk Pembelajaran;
Penilaian Materi Pembelajaran Bobot
Kemampuan akhir tiap Metode Pembelajaran;
Mg Ke- [Pustaka] Penilaian
tahapan belajar (Sub-CPMK) Penugasan Mahasiswa;
Indikator Kriteria & Teknik (%)
[ Estimasi Waktu]
(1) (2) (3) (4) Luring (5) Daring (6) (7) (8)
1,2 SubCPMK-1: mampu 1.1 Ketepatan Kreteri: Minggu-1: Minggu-2: Filsafat Ilmu: 15
menjelaskan tentang menjelaskan Pedoman  Kuliah;  Kuliah daring; Pengertian
Pengetahuan, Ilmu, filsafat & tentang Penskoran  Diskusi;  Diskusi asingkron; pengetahuan, ilmu
etika dan plagiasi dlm pengetahuan, (Marking Scheme) [PB:1mgx(2sksx50”)] eLearning: MyITS-C dan filsafat,
penelitian. [C2,A3] ilmu dan filsafat; Teknik non-test: http:// pendekatan ilmiah
1.2 Ketepatan  Meringkas materi https://classroom.its dan non ilmiah, tugas
menjelaskan kuliah .ac.id/course/view.p ilmu dan penelitian.
pengertian etika  Kuis-1: Soal Esay hp?id=2575 Etika dalam penelitian.
dalam penelitian; [6] hal.: 10-40
[PB:1mgx(2sksx50”)]

RPS-MK Metode Penelitian | 7


Oleh: Abd. Muhith (hp: 082-33874-6462; abdmuhith1972@gmail.com)

1.3 Ketepan • Tugas-1: Menyusun ringkasan dlm bentuk


menjelaskan makalah tentang:
pengertian a). pengertian pengetahuan, ilmu dan filsafat
plagiasi, berserta contoh nya.
mencegah b). studi kasus etika dalam penelitian terkait
plagiasi, dan dengan plagiasi
konsekwensi [PT:2mgx(2sksx60”)]
tindakan plagiasi. [KM:2x(2x60”)]
3,4 SubCPMK-2: mampu 2.1 Ketepatan Kreteri: Minggu-3: Minggu-4: Metode Penelitian: 15
menjelaskan tahapan metode membedakan Rubrik holistik  Kuliah;  Kuliah daring; 1. Penelitian
penelitian kualitatif dan pengertian dan Teknik non-test &  Diskusi;  Diskusi asingkron; Kuantitatif:
kuantitatif [C2,A3] karakteristik tes: [PB: 1x(2x50”)] eLearning: MyITS-C 1.1 Penelitian
penelitian  Menyusun http:// Ekspemen
kualitatif dan diagram alir https://classroom.its a. Per-Experimental
kuantitatif; tahapan .ac.id/course/view.p a.1 One-shot case
2.2 Ketepatan penelitian; hp?id=2575 study
menjelaskan  Kuis-2: Soal Esay a.2 One-group pretest-
[PB: 1x(2x50”)]
tahapan metode posttest
 Tugas-2: Menyusun tahapan/metode
penelitian a.3 Intec-group
kualitatif dan penelitian dalam bentuk diagram alir sesuai comparison
kuantitatif. dg masalah yg dipilih, beserta penjelasannya b. True-Experimental
pd setiap tapan penelitian dan melakukan b1. Posttest only
presentasi. control design
[PT:2mgx(2sksx60”)] b2. Pretest-control
[KM:2x(2x60”)] group design
c. Factorial
Experimental
d. Quasi Experimental
d.1 Time-series design
d.2 Nonequivalent
control group design

RPS-MK Metode Penelitian | 8


Oleh: Abd. Muhith (hp: 082-33874-6462; abdmuhith1972@gmail.com)

1.2 Penelitian non-


Eksperimen
a. Descriptive
b. Comparative
c. Correlational
d. History

2. Penelitian Kualitatif:
2.1 Phenomenology
2.2 Grounded theory
2.3 Ethnography
2.4 Case study
2.5 Narative
[2] hal. 3-49
5,6 SubCPMK-3: mampu 3.1 Ketepatan Kreteri: Minggu-5: Minggu-6: Merumuskan Masalah 15
merumuskan permasalahan sistematikan dan Rubrik  Kuliah;  Kuliah daring; & Hipotesis
penelitian dan merumuskan mensarikan Teknik non-test:  Discovery Learning,  Discovery Learning Penelitian:
hipotesis penelitian dg artikel journal;  Ringkasan artikel Diskusi dlm dan diskusi Kajian Pustaka
sumber rujukan bermutu, 3.2 Ketepatan dan journal dan road kelompok; asingkron; mengidentifikasi
terukur dan sahih [C3,A3] kesesuaian map nya; [PB: 1x(2x50”)]  eLearning: MyITS-C permasalahan,
merumuskan  Rumusan perumusan masalah
 http://
masalah dan masalah dan dan hipotesis
https://classroom.i
hipotesis hipotesis deskriptif, komparatif,
ts.ac.id/course/vie
deskriptif, penelitian; asosiatif dan
w.php?id=2575Sci
komparatif, komparatif-asosiatif.
asosiatif dan enceDirect
komparatif- https://www.science [1] hal. 58-139
asosiatif; direct.com/ [2] hal. 53-108
[PB: 1x(2x50”)]

RPS-MK Metode Penelitian | 9


Oleh: Abd. Muhith (hp: 082-33874-6462; abdmuhith1972@gmail.com)

• Tugas-3: Mengkaji dan mensarikan artikel [4] hal. 27-112


journal dan merumuskan masalah dan
hopotesis penelitian.
[PT:2mgx(2sksx60”)]
[KM:2x(2x60”)]
7 SubCPMK-4: mampu 4.1 Ketepatan Kreteri:  Kuliah daring; Valitidas & 5
menjelaskan validitas dan menjelaskan Pedoman  Diskusi asingkron; Reliabilitas:
reliabilitas pengukuran dalam pengertian Penskoran eLearning: MyITS-C Validitas dan
penelitian [C2,A3] validitas beserta (Marking Scheme) http:// reliabilitas instrument
contoh nya; Teknik test: https://classroom.its penelitian
Kuis-3: Soal Esay .ac.id/course/view.p
hp?id=2575 [2] hal. 361-374
[PB: 1x(2x50”)] [5] hal 348-367
 Kuis3:Mengerjakan
soal esay
[PT:1mgx(2sksx60”)]
[KM:1x(2x60”)]
8 ETS / Evaluasi Tengah Semester: Melakukan validasi hasil penilaian, evaluasi dan perbaikan proses pembelajaran berikutnya
9,10 SubCPMK-5: mampu memilih, 5.1 Ketepatan Kreteri: Minggu-9: Minggu-10: Memperoleh & 15
menetapkan, dan menjelaskan Rabrik  Kuliah:  Kuliah daring; mengolah data
menjelaskan teknik mengolah perbedaan Teknik non-test:  Studi kasus,  Diskusi asingkron penelitian:
data sampel penelitian dg populasi dan Penilaian dokumen [PB: 1x(2x50”)] eLearning: MyITS-C Terminologi yang
sistematis, bermutu, dan sampel; penentuan sampel http:// sering digunakan,
terukur [C3,A3] 5.2 Ketepatan penelitian https://classroom.its Jenis data (kuantitatif,
menjelaskan .ac.id/course/view.p kualitatif), data
berbagai teknik Teknik test: hp?id=2575 sekunder, data primer,
penentuan Kuis-4: Soal Esay alasan pemilihan
[PB: 1x(2x50”)]
sampel; sampel, karakteristik
 Tugas-4: Studi kasus: memilih dan
5.3 Ketepatan sampel, teknik
mendesain sampel berdasarkan variabel
menentukan penentuan sampel,
jumlah sampel; desain sampel.

RPS-MK Metode Penelitian | 10


Oleh: Abd. Muhith (hp: 082-33874-6462; abdmuhith1972@gmail.com)

5.4 Ketepatan teknik penelitian, serta teknik mengolah data Teknik mengolah data
mengolah data. sampel. sampel.
[PT:2mgx(2sksx60”)] [1] hal. 140-173, 175-
[KM:2x(2x60”)] 264;
[2] hal. 119-134, 119-
266;
[5] hal. 29-83, 61-280;
Flipped Classroom – dg Metoda Projact Based Learning (PjBL)
11 SubCPMK-6: mampu 6.1 Ketepatan Kreteri: Minggu-11: Minggu-11: Merancang & 35
merancang penelitian dalam sistematika Rubrik deskriptif  Tutorial-penjelasan  Diskusi daring meyusun proposal
bentuk proposal penelitian TA proposal; Teknik non-test: pelaksanaan PjBL asinkron; penelitian TA:
& mempresentasikan nya dg 6.2 Ketapatan tata  Review dokumen  Diskusi kelompok; Rancangan penelitian;
kinerja mandiri, bermutu, dan tulis proposal; proposal Penjelasan & diskusi anatomi proposal
terukur [C6,A3,P3] 6.3 Konsistensi penelitian; tentang kerangka penelitian; sistematika
penulisan  Presentasi proposal Penelitian dan tata tulis proposal
proposal; mandiri; [PB: 1x(2x50”)] penelitian sesuai
6.4 Kerapian sajian dengan standar
proposal;  Tugas 5A Menggali permasalahan penelitian internasional.
6.5 Penguasaan dan merumuskan masalah penelitian serta
materi proposal; memembuat perencanaan & jadwal, [1] hal. 265-291, 293-
6.6 Kompleksitas melalui: 336
berfikir; Youtube atau beberapa web yg relevan; [2] hal. 267-276, 375-
6.7 Tepat waktu & [PT:1x(2x60”)] 386
kesesuaian dg [KM:1x(2x60”)]
12,13 rencana tugas Minggu-12: Minggu-13:
6.8 Efektifitas  Responsi;  Diskusi singkron;
presentasi;  Tachnical Assistance
Presentasi & diskusi
Tidak melakukan: tentang Rumusan
 Fabrikasi data; Masalah & Kerangka
 Falsifikasi data; Proposal Penelitian
 Plagiasi; [PB: 1x(2x50”)]

RPS-MK Metode Penelitian | 11


Oleh: Abd. Muhith (hp: 082-33874-6462; abdmuhith1972@gmail.com)

 Menggunakan  Tugas 5B: Menyusun draf proposal


rujukan yang dapat penelitian, melakukan literasi jurnal sebagai
dipertanggungjawa rujukan dg membuat ringkasan
b- kan; menggunakan:
https://www.sciencedirect.com/
[PT:2x(2x60”)]
[KM:2x(2x60”)]
14,15 Minggu-14: Minggu-15:
 Responsi;  Presentasi
 Tachnical Assistance Proposal
Presentasi & diskusi Penelitian TA akhir
draf proposal & diskusi daring
Proposal Penelitian [PB: 1x(2x50”)]
[PB: 1x(2x50”)]

 Tugas 5C: Finalisasi proposal penelitian,


digitalisasi, disertai ppt dan video
presentasi, dikumpulkan melalui:
MyITS-C: http://
https://classroom.its.ac.id/course/view.php
?id=2575
[PT:2x(2x60”)]
[KM:2x(2x60”)]
16 EAS / Evaluasi Akhir Semester: Melakukan validasi penilaian akhir dan menentukan kelulusan mahasiswa 100

Catatan:
1. Capaian Pembelajaran Lulusan PRODI (CPL-PRODI) adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap lulusan PRODI yang merupakan internalisasi dari sikap, penguasaan pengetahuan
dan ketrampilan sesuai dengan jenjang prodinya yang diperoleh melalui proses pembelajaran.
2. CPL yang dibebankan pada mata kuliah adalah beberapa capaian pembelajaran lulusan program studi (CPL-PRODI) yang digunakan untuk pembentukan/pengembangan sebuah
mata kuliah yang terdiri dari aspek sikap, ketrampulan umum, ketrampilan khusus dan pengetahuan.
3. CP Mata kuliah (CPMK) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari CPL yang dibebankan pada mata kuliah, dan bersifat spesifik terhadap bahan kajian atau materi
pembelajaran mata kuliah tersebut.

RPS-MK Metode Penelitian | 12


Oleh: Abd. Muhith (hp: 082-33874-6462; abdmuhith1972@gmail.com)

4. Sub-CP Mata kuliah (Sub-CPMK) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari CPMK yang dapat diukur atau diamati dan merupakan kemampuan akhir yang direncanakan
pada tiap tahap pembelajaran, dan bersifat spesifik terhadap materi pembelajaran mata kuliah tersebut.
5. Indikator penilaian kemampuan dalam proses maupun hasil belajar mahasiswa adalah pernyataan spesifik dan terukur yang mengidentifikasi kemampuan atau kinerja hasil belajar
mahasiswa yang disertai bukti-bukti.
6. Kreteria Penilaian adalah patokan yang digunakan sebagai ukuran atau tolok ukur ketercapaian pembelajaran dalam penilaian berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan.
Kreteria penilaian merupakan pedoman bagi penilai agar penilaian konsisten dan tidak bias. Kreteria dapat berupa kuantitatif ataupun kualitatif.
7. Teknik penilaian: tes dan non-tes.
8. Bentuk pembelajaran: Kuliah, Responsi, Tutorial, Seminar atau yang setara, Praktikum, Praktik Studio, Praktik Bengkel, Praktik Lapangan, Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat
dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara.
9. Metode Pembelajaran: Small Group Discussion, Role-Play & Simulation, Discovery Learning, Self-Directed Learning, Cooperative Learning, Collaborative Learning, Contextual
Learning, Project Based Learning, dan metode lainnya yg setara.
10. Materi Pembelajaran adalah rincian atau uraian dari bahan kajian yg dapat disajikan dalam bentuk beberapa pokok dan sub-pokok bahasan.
11. Bobot penilaian adalah prosentasi penilaian terhadap setiap pencapaian sub-CPMK yang besarnya proposional dengan tingkat kesulitan pencapaian sub-CPMK tsb., dan totalnya
100%.
12. PB=Proses Belajar, PT=Penugasan Terstuktur, KM=Kegiatan Mandiri.

RPS-MK Metode Penelitian | 13


Oleh: Abd. Muhith (hp: 082-33874-6462; abdmuhith1972@gmail.com)

III. Portofolio Penilaian & Evaluasi Ketercapaian CPL Mahasiswa


Mg CPL CPMK Sub-CPMK Indikator Bentuk Soal - Bobot (%) Nilai Mhs ((Nilai Mhs) Ketercapaian
(CLO) (LLO) Bobot(%)*) Sub-CPMK (0-100) X (Bobot%)*)) CPL pd MK (%)
1-2 CPL-6 CPMK-6 Sub-CPMK-1 I-1.1 Tugas-1: RTM 5 15
I-1.2 Soal Esay UTS 10
3-4 CPL-2 CPMK-2 Sub-CPMK-2 I-2.1 Tugas-2: RTM 10 15
I-2.2 Kuis: Soal essay 5
5-6 CPL-4 CPMK-4 Sub-CPMK-3 I-3.1 Tugas-3: RTM 15 15
I-3.2
7 CPL-2 CPMK-2 Sub-CPMK-4 I-4.1 UAS:Soal Esay 5 5
I-4.2
8 Evaluasi Tengah Semester (ETS)
9-10 Sub-CPMK-5 I-5.1  UAS: Soal 5 15
I-5.2 essay 10
I-5.3  Tugas-4:
I-5.4 Meringkas
Artikel Journal
11-12- CPL-2 CPMK-2 Sub-CPMK-6 I-6.1  Tugas-5: 25 35
13-14- I-6.2 Proposal TA
15 I-6.3  Presentasi
I-6.4
I-6.5
I-6.6
CPL-8 CPMK-8 I-6.7 observasi 5
CPL-9 CPMK-9 I-6.8 observasi 5
16 Evaluasi Akhir Semester (EAS)
Total bobot (%) 100 100
Nilai akhir mahasiswa ((Nilai Mhs) X (Bobot%))
Catatan: CLO = Courses Learning Outcomes, LLC = Lesson Learning Outcomes

RPS-MK Metode Penelitian | 14


Oleh: Abd. Muhith (hp: 082-33874-6462; abdmuhith1972@gmail.com)

IV. Penilaian Ketercapaian CPL pada MK-Metode Penelitian


No CPL pd MK-Motode Penelitian Nilai capaian (0-100) Ketercapaian CPL pd MK (%)
1 CPL2: Mampu merancang dan melaksanakan penelitian
dengan metodologi yang benar serta menganalisis
dan menginterpretasi data dengan tepat;
2 CPL4: Mampu mengidentifikasi, memformulasi, dan
menyelesaikan masalah kerekayasaan di bidang
teknik fisika;
3 CPL8: Memiliki tanggung jawab dan etika profesional; dan
4 CPL9: Mampu berkomunikasi secara efektif.

RPS-MK Metode Penelitian | 15


Oleh: Abd. Muhith (hp: 082-33874-6462; abdmuhith1972@gmail.com)

V. Rencana Tugas-5: Menyusun Proposal Penelitian TA


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK FISIKA
RENCANA TUGAS MAHASISWA
MATA KULIAH Metodologi Penelitian (S1)
KODE TF141361 sks 2 SEMESTER 6
DOSEN Dr. Ir. Syamsul Arifin, MT.
PENGAMPU
BENTUK TUGAS
Project Based Learning (PjBL)
JUDUL TUGAS
Tugas-8 Final Project: Menyusun proposal penelitian dan mempresentasikan secara mandiri.
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
Sub-CPMK-6: mampu merancang penelitian dalam bentuk proposal penelitian TA &
mempresentasikan nya dg kinerja mandiri, bermutu, dan terukur [C6,A3,P3].
DISKRIPSI TUGAS
Tugas ini bertujuan agar mahasiswa mampu untuk menyusun proposal penelitian sesuai dengan
standar internasional. Mahasiswa belajar membaca dan meringkas artikel jurnal sesuai dengan
tema penelitian yang diinginkan. Kemudian merumuskan permasalahan, dan membuat hipotesis,
menyusun kerangka penelitian, dan akhirnya membuat proposal penelitian. Kemudian
mahasiswa mendesain slide presentasi proposal dan mempresentasikannya untuk meningkatkan
kemampuan
komunakasi ilmiah dalam bentuk presentasi.
METODE PENGERJAAN TUGAS
1. Memilih dan mengkaji minimal 10 journal nasional & internasional sesuai bidang yang
diminati;
2. Membuat ringkasan dari minimal 10 journal yang telah dipilih;
3. Menentukan judul proposal penelitian;
4. Merumuskan masalah dan hipotesis peneleitian
RPS-MK Metode Penelitian | 16
Oleh: Abd. Muhith (hp: 082-33874-6462; abdmuhith1972@gmail.com)

5. Memilih dan merancang metodologi penelitian;


6. Menyusun proposal penelitian;
7. Menyusun bahan & slide presentasi proposal penelitian;
8. Presentasi proposal penelitian di klas.
9.
BENTUK DAN FORMAT LUARAN
a. Obyek Garapan: Penyusunan Proposal Penelitian Skripsi (Tugas Akhir)
b. Bentuk Luaran:
1. Kumpulan ringkasan journal ditulis dengan MS Word dengan sistimatika penulisan ringkasan
journal, dikumpulkan dengan format ekstensi (*.rtf), dengan sistimatikan nama file:
(Tugas2020G-9-Ringkasan-No Nrp Mhs-Nama Mhs.docx);
2. Proposal ditulis dengan MS Word dengan sistematika dan format sesuai dengan standar
panduan penulisan proposal, dikumpulkan dengan format ekstensi (*.rtf), dengan
sistimatikan nama file: (Tugas2020G-9-Proposal-No Nrp Mhs-Nama Mhs.docx);
3. Slide Presentasi PowerPoint, terdiri dari : Text, grafik, tabel, gambar, animasi ataupun video
clips, minimun 10 slide. Dikumpulkan dlm bentuk softcopy format ekstensi (*.ppt), dengan
sistimatikan nama file: (Tugas2020G-9-Slide-No NrpMhs-Nama Mhs.ppt);
INDIKATOR, KRETERIA DAN BOBOT PENILAIAN
a. Ringkasan hasil kajian journal (bobot 20%)
Ringkasan journal dengan sistematika dan format yang telah ditetapkan, kemutakhiran
journal (5 tahun terakhir), kejelasan dan ketajaman meringkas, konsistensi dan kerapian
dalam sajian tulisan.
b. Proposal Penelitian (30%)
1. Ketepatan sistematika penyusunan proposal sesuai dengan standar panduan
penulisan proposal;
2. Ketapatan tata tulis proposal sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia yang benar dan sesuai
dengan standar APA dalam penyajian tabel, gambar, penulisan rujukan dan penisan sitasi;
3. Konsistensi dalam penggunaan istilah, warna (jika ada) simbul dan lambang;
4. Kerapian sajian buku proposal yang dikumpulkan;

RPS-MK Metode Penelitian | 17


Oleh: Abd. Muhith (hp: 082-33874-6462; abdmuhith1972@gmail.com)

5. Kelengkapan penggunaan fitur-fitur yang ada dalam MS Word dalam penulisan dan sajian
proposal penelitian.
6. Proposal ditulis dalam format A4, margin 3-2-2-2, Huruf Cambria, ukuran 12 (teks utama),
11 (keterangan gambar, tabel, grafik, isi tabel).
7. Penyajian warna dalam proposal hanya jika diperlukan saja.
c. Penyusunan Slide Presentasi (bobot 20%)
Jelas dan konsisten, Sedehana & inovative, menampilkan gambar & blok sistem,tulisan
menggunakan font yang mudah dibaca, jika diperlukan didukung dengan gambar dan vedio
clip yang relevant.
d. Presentasi (bobot 30%)
Bahasa komunikatif, penguasaan materi, penguasaan audiensi, pengendalian waktu (10 menit
presentasi + 5 menit diskusi), kejelasan & ketajaman paparan, penguasaan media presentasi.
e. Bobot penilaian 30% dari keseluruhan penilaian mata kuliah ini.
JADWAL PELAKSANAAN
Penetapan Judul dan Kerangka 7 Desember 2020
Penelitian
Meringkas Journal 8-21 Desember 2020
Menyusun proposal & Asistensi 21 Desember 2020 – 4 Januari 2021
Presentasi proposal 11-15 Januari 2021
Pengumpulan Proposal TA Final 18 Januari 2021
LAIN-LAIN
Bobot penilaian tugas ini adalah 30% dari dari 100% penilaian mata kuliah ini;
Tugas dikerjakan dan dipresentasikan secara mandiri;
DAFTAR RUJUKAN
Creswell, J. W. (2012). Educational Research:Planning,Conducting, and Evaluating Quantitative
and Qualitative Research (4 ed.). Boston: PEARSON.
Katz, M. (2006). From Research to Manuscript: A Guide to Scientific Writing. London: Springer.
Kothari, C. R. (2004). Research Methodology: Methods and Techniques (Second Revised ed.). New
Delhi: New Age Internasional (P) Limited.
Singh, Y. (2006). Fundamental of Research Methodology and Statistics. New York: New Age
International.

RPS-MK Metode Penelitian | 18


Oleh: Abd. Muhith (hp: 082-33874-6462; abdmuhith1972@gmail.com)

Tuckman, B. W., & Harper, B. E. (February 9, 2012). Conducting Educational Research (6 ed.).
Maryland, USA: Rowman & Littlefield Publishers.

CONTOH SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

Mata Kuliah/SKS : Filsafat Pendidikan


SKS :2
Waktu : 10.30 – 12.30
Dosen Pembina : Dr. Dyah Nawangsari, M.Ag.
Semester : II (Dua/ Genap)
Tahun Akademik : 2021/2022
Jenis Ujian : Ujian Akhir Semester (UAS)
Hari / Tanggal : Jum’at/ 28 Juni 2022
Sifat : Open Book

Petunjuk Soal:
1. Kerjakan soal sesuai urutan
2. Sifat Open Book/internet
Oleh:jawaban
3. Tulis Abd. Muhith (hp: 082-33874-6462;
anda dengan abdmuhith1972@gmail.com)
tulisan tangan pada kertas kemudian di foto (scan)
dan kirimkan ke SISTER dengan format PDF
4. Waktu pengerjaan sesuai jam perkuliahan

SOAL:
1. Berbagai aliran dalam Filsafat sangat berpengaruh terhadap praktik-praktik pendidikan.
Jelaskan pengaruh aliran filsafat di bawah ini terhadap pelaksanaan pendidikan:
a. Filsafat Idealisme
b. Filsafat essensialisme
c. Filsafat Perrenialisme
2. Dalam aliran eksistensialisme manusia diberi ruang yang seluas-luasnya untuk
mengaktualisasikan dirinya, sebab puncak kebutuhan manusia adalah aktualisasi diri. Hal ini
didasarkan pada teori Piramida Kebutuhan Abraham Maslow. Jelaskan secara rinci
tingkatan kebutuhan manusia berdasarkan piramida tersebut, beserta implikasinya dalam
pendidikan.
3. Ajaran Islam secara normatif memberikan hak dan bahkan kewajiban dalam bagi umatnya
untuk menempuh pendidikan. Banyak ayat dan hadits yang mendorong umat Islam untuk
menuntut ilmu. Tuliskan satu ayat dan satu hadits tentang pendidikan. Lengkapi jawaban
saudara dengan terjemahan dan penjelasan maknanya.
Oleh: Abd. Muhith (hp: 082-33874-6462; abdmuhith1972@gmail.com)
CONTOH KISI-KISI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER/AKHIR SEMESTER
Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan Kelas : MTK 1
Dosen Pengampu : Dr. Dyah Nawangsari, M.Ag. Semester : Genap
SKS :2 Tahun Akademik : 2021/2022

Bentuk Butir Aspek Skor


No Indikator Materi Pokok
Soal Soal Kognitif Maksimal
1 Mahasiswa mampu menganalisis aliran- 1. Sejarah lahirnya aliran-aliran Uraian 1a, 1b, 1c P4 35
aliran filsafat pendidikan dan Filsafat Pendidikan:
kontribusinya dalam pendidikan Islam Eksistensialisme, Progresivisme,
Perenialisme, Esensialisme
2. Pengaruh aliran-aliran Filsafat
Pendidikan (Eksistensialisme,
Progresivisme, Perenialisme,
Esensialisme) terhadap Teori
Pendidikan
3. Kontribusi aliran-aliran Filsafat
Pendidikan (Eksistensialisme,
Progresivisme, Perenialisme,
Esensialisme) terhadap
Pendidikan Islam
2 Mahasiswa mengkritisi Pandangan a. Kajian tentang hakikat manusia Uraian 2 P4 35
Filsafat Pendidikan Islam terhadap sebagai individu (who is man?)
manusia, masyarakat, dan lingkungan. b. Kajian tentang manusia sebagai
makhluk social (zoon politicon)
c. Kajian tentang pengaruh, peran
dan tanggung jawab manusia
terhadap lingkungan
3 Mahasiswa melakukan kajian kritis dan 1. Surah Luqman ayat 12 sampai 19 Uraian 3 P4 30
filosofis terhadap ayat-ayat dan Hadits- 2. Surah Al Mukminun ayat 1
hadits Kependidikan Islam. sampai 12
3. Hadits-hadits Tarbawy

RPS-MK Metode Penelitian | 3


Oleh: Abd. Muhith (hp: 082-33874-6462; abdmuhith1972@gmail.com)

RPS-MK Metode Penelitian | 4


Oleh: Abd. Muhith (hp: 082-33874-6462; abdmuhith1972@gmail.com)
CONTOH RUBRIK PENILAIAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER/TENGAH SEMESTER

Matakuliah : Filsafat Pendidikan Kelas : MTK 1


Dosen Pengampu : Dr. Dyah Nawangsari, M.Ag. SKS :2
Semester : Genap Tahun Akademik : 2021/2022

Skor Penilaian Soal


No Indikator Skor
91%-100% 76%-90% 61%-75% 0%-60%
Maksimal
1 Mahasiswa mampu Memenuhi 4 Memenuhi 3 dari Memenuhi 2 dari Memenuhi 1 dari
menganalisis aliran-aliran kriteria sebagai kriteria sebagai kriteria sebagai kriteria sebagai
filsafat pendidikan dan berikut: berikut: berikut: berikut:
kontribusinya dalam − Kedalaman − Kedalaman − Kedalaman − Kedalaman
pendidikan Islam Analisis Analisis Analisis Analisis
− Mampu − Mampu − Mampu − Mampu
menjelaskan menjelaskan menjelaskan menjelaskan
dengan tepat dengan tepat dengan tepat dengan tepat
− Kemampuan − Kemampuan − Kemampuan − Kemampuan
menerapkan menerapkan menerapkan menerapkan
pemikiran logis, pemikiran logis, pemikiran pemikiran logis,
kritis, sistematis kritis, sistematis logis, kritis, kritis, sistematis
− Penguasaan − Penguasaan sistematis − Penguasaan
terhadap isu terhadap isu − Penguasaan terhadap isu
terkait aliran- terkait aliran- terhadap isu terkait aliran-
aliran dalam aliran dalam terkait aliran- aliran dalam
filsafat filsafat aliran dalam filsafat
pendidikan dan pendidikan dan filsafat pendidikan dan
korelasinya korelasinya pendidikan korelasinya
dengan dengan dan dengan
pendidikan pendidikan korelasinya pendidikan
islam islam dengan islam
pendidikan
islam
2 Mahasiswa mengkritisi Memenuhi 4 Memenuhi 3 dari Memenuhi 2 dari Memenuhi 1 dari

RPS-MK Metode Penelitian | 5


Oleh: Abd. Muhith (hp: 082-33874-6462; abdmuhith1972@gmail.com)
Pandangan Filsafat kriteria sebagai kriteria sebagai kriteria sebagai kriteria sebagai
Pendidikan Islam terhadap berikut: berikut: berikut: berikut:
manusia, masyarakat, dan − Kedalaman − Kedalaman − Kedalaman − Kedalaman
lingkungan. Analisis Analisis Analisis Analisis
− Mampu − Mampu − Mampu − Mampu
menjelaskan menjelaskan menjelaskan menjelaskan
dengan tepat dengan tepat dengan tepat dengan tepat
− Kemampuan − Kemampuan − Kemampuan − Kemampuan
menerapkan menerapkan menerapkan menerapkan
pemikiran logis, pemikiran logis, pemikiran pemikiran logis,
kritis, sistematis kritis, sistematis logis, kritis, kritis, sistematis
− Penguasaan − Penguasaan sistematis − Penguasaan
terhadap isu terhadap isu − Penguasaan terhadap isu
terkait aliran- terkait aliran- terhadap isu terkait aliran-
aliran dalam aliran dalam terkait aliran- aliran dalam
filsafat filsafat aliran dalam filsafat
pendidikan dan pendidikan dan filsafat pendidikan dan
korelasinya korelasinya pendidikan korelasinya
dengan dengan dan dengan
pendidikan pendidikan korelasinya pendidikan
islam islam dengan islam
pendidikan
islam
3 Mahasiswa melakukan Memenuhi 4 Memenuhi 3 dari Memenuhi 2 dari Memenuhi 1 dari
kajian kritis dan filosofis kriteria sebagai kriteria sebagai kriteria sebagai kriteria sebagai
terhadap ayat-ayat dan berikut: berikut: berikut: berikut:
Hadits-hadits − Kedalaman − Kedalaman − Kedalaman − Kedalaman
Kependidikan Islam. Analisis Analisis Analisis Analisis
− Mampu − Mampu − Mampu − Mampu
menjelaskan menjelaskan menjelaskan menjelaskan
dengan tepat dengan tepat dengan tepat dengan tepat
− Kemampuan − Kemampuan − Kemampuan − Kemampuan
menerapkan menerapkan menerapkan menerapkan
pemikiran logis, pemikiran logis, pemikiran pemikiran logis,
kritis, sistematis kritis, sistematis logis, kritis, kritis, sistematis

RPS-MK Metode Penelitian | 6


Oleh: Abd. Muhith (hp: 082-33874-6462; abdmuhith1972@gmail.com)
− Penguasaan − Penguasaan sistematis − Penguasaan
terhadap isu terhadap isu − Penguasaan terhadap isu
terkait aliran- terkait aliran- terhadap isu terkait aliran-
aliran dalam aliran dalam terkait aliran- aliran dalam
filsafat filsafat aliran dalam filsafat
pendidikan dan pendidikan dan filsafat pendidikan dan
korelasinya korelasinya pendidikan korelasinya
dengan dengan dan dengan
pendidikan pendidikan korelasinya pendidikan
islam islam dengan islam
pendidikan
islam
Skor Akhir

RPS-MK Metode Penelitian | 7


Oleh: Abd. CONTOH
Muhith (hp: 082-33874-6462;
KUNCI abdmuhith1972@gmail.com)
JAWABAN UJIAN AKHIR/TENGAH SEMESTER

No Kunci Jawaban Skor


Soal
1 a. Filsafat Idealisme 0-35
Imam Barnadib mengemukakan bahwa pada hakikatnya, hubungan antara
filsafat dan pendidikan merupakan hubungan keharmonisan, bukan hanya hubungan
insidental semata. Lebih lanjut Imam Barnadib mengemukakan bahwa untuk
memahami filsafat pendidikan, perlu dilihat pendekatan mengenai apa dan bagaimana
filsafat pendidikan. Menurutnya, pendekatan itu dapat dilihat melalui beberapa sudut
pandang.
Salah satu sudut pandang tersebut adalah bahwa filsafat pendidikan dapat
tersusun karena adanya hubungan linier antara filsafat dan pendidikan. Sebagai
contoh, sejumlah aliran filsafat dapat dihubungkan sedemikian rupa menjadi filsafat
pendidikan. Realisme dan pendidikan menjadi filsafat pendidikan realisme.
Pragmatisme dan pendidikan menjadi filsafat pendidikan pragmatisme. Idealisme dan
pendidikan menjadi filsafat pendidikan idealisme. Dalam konteks inilah, idealisme yang
menjadi kajian artikel ini menjadi relevan ketika dihubungkan dengan masalah
pendidikan.
Filsafat pendidikan idealisme dapat ditinjau dari tiga cabang filsafat yaitu ontologi
sebagai cabang yang merubah atas teori umum mengenai semua hal, epistemologi
yang membahas tentang pengetahuan serta aksiologi yang membahas tentang nilai.
Ontologi dari filsafat pendidikan idealisme menyatakan bahwa kenyataan dan
kebenaran itu pada hakikatnya adalah ide-ide atau hal-hal yang berkualitas spiritual.
Oleh karena itu, hal pertama yang perlu ditinjau pada peserta didik adalah pemahaman
sebagai makhluk spritual dan mempunyai kehidupan yang bersifat ontologis dan
idealistik. Dengan demikian pendidikan bertujuan untuk membimbing peserta didik
menjadi makhluk yang berkepribadian, bermoral serta mencitacitakan segala hal yang
serba baik dan bertaraf tinggi.
Aspek epistemologi dari idealisme adalah pengetahuan hendaknya bersifat ideal
dan spritual yang dapat menuntun kehidupan manusia pada kehidupan yang lebih
mulia. Pengetahuan tersebut tidak semata-mata terikat pada hal-hal fisik, tetapi
nengutamakan yang bersifat spritual. Sedangkan aspek aksiologi pada idealisme
menempatkan nilai pada dataran yang bersifat tetap dan idealistik. Artinya pendidik
hendaknya tidak menjadikan peserta didik terombang ambing oleh sesuatu yang
bersifat relatif atau temporer.'17 Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa pandangan
umum filsafati idealisme yang berangkat dari hal-hal yang bersifat ideal dan spritual,
sangat menentukan cara pandang ketika memasuki dunia pendidikan. Dengan kata lain
bahwa hal-hal yang bersifat ideal dapat menentukan pandangan dan pemikiran
terhadap berbagai hal dalam pendidikan yaitu dari segi tujuan, materi, pendidik, peserta
didik dan hakikat pendidikan secara keseluruhan.
b. Filsafat Esensialisme
Essensialisme merupakan gerakan pendidikan yang bertumpu pada mazhab
fllsafat idealisme dan realisme. Pada aliran idealisme pendidikan diarahkan pada upaya
pengembangan kepribadian anak didik sesuai dengan kebenaran yang berasal dari
atas yaitu dari dunia supranatural, yaitu Tuhan. Sedangkan aliran fllsafat realisme
berpendapat bahwa upaya pendidikan harus diarahkan pada upaya menguasai
pengetahuan yang sudah mantap sebagai hasil penelitian ilmiah yang dituangkan
secara sistimatis dalam berbagai disiplin atau mata pelajaran.
Tujuan umum aliran esensialisme adalah membentuk pribadi bahagia di dunia
dan akhirat. Isi pendidikanya mencakup ilmu pengetahuan, kesenian dan segala hal
yang mampu mengerakkan kehendak manusia. Kurikulum sekolah bagi essensialisme
merupakan miniatur dunia yang bisa dijadikan sebagai ukuran kenyataan, kebenaran
dan kegunaan. Maka dalam sejarah perkembanganya, kurikulum esensialisme
menerapkan berbagai pola kurikulum, seperti pola idealisme, realisme dan sebagainya.
Sehingga peranan sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan bisa berfungsi sesuai
dengan prinsip-prinsip dan kenyataan sosial yang ada di masyarakat.
Sementara tujuan pendidikan adalah menyampaikan warisan budaya dan
Oleh: Abd. Muhith (hp: 082-33874-6462; abdmuhith1972@gmail.com)
sejarah melalui suatu inti pengetahuan yang terhimpun dan telah bertahan sepanjang
waktu. Dengan demikian berharga untuk diketahui oleh semua orang. Pengetahuan ini
diikuti oleh keterampilan. Keterampilan-keterampilan, sikap-sikap, dan nilai-nilai yang
tepat, membentuk unsur-unsur yang inti (esensial) dari sebuah pendidikan. Pendidikan
bertujuan untuk mencapai standar akademik yang tinggi, pengembangan intelek atau
kecerdasan.
Pandangan esensialisme dapat sejalan atau tidak bertentangan dengan prinsip
dasar pendidikan Islam yang menyatakan menerima ilmu dari manapun. Ajaranajaran
Islam banyak menerangkan prinsip seperti hadis Nabi menyuruh menuntut ilmu
walaupun ke negeri Cina, pendidikan seumur hidup, dan lain-lain. Yang pasti, setiap
teori dalam ilmu pendidikan Islam harus mempunyai pertanggung jawaban moral yang
Islami pula.
c. Filsafat Perrenialisme
Perenialisme merupakan paham yang menempatkan nilai pada supremasi
kebenaran tertinggi yang bersumber pada Tuhan. Dalam membicarakan pendidikan
sasaran utama yang akan dicapai adalah “kepemilikan atas prinsip-prinsip tentang
kenyataan, kebenaran, dan nilai yang abadi, tak terikat waktu dan ruang”.
Dengan menempatkan kebenaran supernatural sebagai sumber tertinggi, oleh
karena itu perenialisme selalu bersifat theosentris. Karena itu menurut perenialisme,
penyadaran nilai dalam pendidikan harus didasarkan pada nilai kebaikan dan
kebenaran yang bersumber dari wahyu dan hal itu dilakukan melalui proses
penanaman nilai pada peserta didik. Sedang kebenaran hakiki dapat diperoleh dengan
latihan intelektual secara cermat untuk melatih kemampuan pikir dan latihan karakter
untuk mengembangkan kemampuan spiritual.
Perenialisme memandang peserta didik sebagai makhluk rasional sehingga
pendidik mempunyai posisi dominan dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di
kelas, dan membimbing diskusi yang memudahkan peserta didik. Setiap peserta didik
dianggap telah memiliki potensi (fitrah) yang harus diarahkan sehingga ia dapat
menyimpulkan kebenaran-kebenaran secara tepat. Kebenaran dalam hal ini
didefinisikan sebagai pengetahuan. Dorongan mencari kebenaran –pengetahuan- ini.
Perenialisme Pendidikan ada dalam diri manusia ini memunculkan sikap selalu ingin
tahu dan mempelajari halhal yang ada di sekitarnya.
Sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya bahwa menusia akan selalu
berusaha untuk mencari kebenaran. Maka salah satu peran pendidik adalah
bagaimana mempertahankan fitrah peserta didik dan mengarahkannya pada hal-hal
yang positif, selanjtnya mengembangkannnya. Untuk dapat melaksanakan tugas
seperti itu, maka pendidik haruslah orang yang ahli di bidangnya, punya kemampuan
bidang keguruan, tidak suka mencela atau menyalahkan pemilik kewenangan, sebagai
pendisiplin mental dan pemimpin moral dan spiritual.
2 Membaca pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan, tidak bisa lepas dari teori 0-35
motivasi yang menjadi landasannya. Ada tujuh belas konsep dasar yang digunakan
Maslow dalam memahami manusia secara menyeluruh di antaranya adalah: Pertama,
manusia adalah individu yang terintegrasi penuh. Kedua, karakteristik dorongan atau
kebutuhan yang muncul tidak bisa dilokasikan pada satu jenis kebutuhan tertentu.
Ketiga, kajian tentang motivasi harus menjadi bagian dari studi tentang puncak tujuan
manusia. Keempat, teori motivasi tidak dapat mengabaikan tentang kehidupan bawah
sadar. Kelima, keinginan yang mutlak dan fundamental manusia adalah tidak jauh dari
kehidupan sehari-harinya. Keenam, keinginan yang muncul dan disadari, seringkali
merupakan pencetus dari tujuan lain yang tersembunyi. Ketujuh, teori motivasi harus
mengasumsikan bahwa motivasi adalah konstan dan tidak pernah berakhir, dan masih
ada beberapa konsep dasar lainnya.
Maslow membagi hierarki kebutuhan dalam lima tingkat dasar kebutuhan yaitu:
a. Kebutuhan fisik (physiological needs) Kebutuhan fisik adalah yang paling
mendasar dan paling mendominasi kebutuhan manusia. kebutuhan ini lebih
bersifat biologis seperti oksigen, makanan, air dan sebagainya. Pemikiran
Maslow akan kebutuhan fisik ini sangat dipengaruhi oleh kondisi pasca Perang
Dunia II. Saat itu, manusia berada dalam kondisi yang begitu memilukan. Salah
satunya adalah dilandanya kelaparan. Oleh karena itu, Maslow menganggap
Oleh: Abd. Muhith (hp: 082-33874-6462; abdmuhith1972@gmail.com)
kebutuhan fisik adalah yang utama melebihi apapun.
b. Kebutuhan akan rasa aman ( Safety needs) Setelah kebutuhan fisiologis
terpenuhi, manusia akan cenderung mencari rasa aman, bisa berupa kebutuhan
akan perlindungan, kebebasan dari rasa takut, kekacauan dan sebagainya.
Kebutuhan ini bertujuan untuk mengembangkan hidup manusia supaya menjadi
lebih baik.
c. Kebutuhan akan kepemilikan dan cinta (The belongingness and love Needs)
Setelah kebutuhan fisik dan rasa aman terpenuhi, manusia akan cenderung
mencari cinta orang lain supaya bisa dimengerti dan dipahami oleh orang lain.
Jadi, Kebutuhan akan cinta tidak sama dengan kebutuhan akan seks.
Sebaliknya, Maslow menegaskan, kebutuhan akan seks justru dikategorikan
sebagai kebutuhan fisik. Kebutuhan akan cinta ini menguatkan bahwa dalam
hidup, manusia tidak bisa terlepas dari sesama.
d. Kebutuhan untuk dihargai (The esteem Needs), Setelah ketiga kebutuhan di atas
terpenuhi, maka sudah menjadi naluri manusia untuk bisa dihargai oleh sesama
bahkan masyarakat. Maslow mengklasifikasikan kebutuhan ini menjadi dua
bagian yaitu, Pertama lebih mengarah pada harga diri. Kebutuhan ini dianggap
kuat, mampu mencapai sesuatu yang memadai, memiliki keahlian tertentu
menghadapi dunia, bebas dan mandiri. Sedangkan kebutuhan yang lainnya lebih
pada sebuah penghargaan. Yaitu keinginan untuk memiliki reputasi dan pretise
tertentu (penghormatan atau penghargaan dari orang lain). Kebutuhan ini akan
memiliki dampak secara psikologis berupa rasa percaya diri, bernilai, kuat dan
sebagainya.
e. Kebutuhan aktualisasi diri (Self Actualization).16 Kebutuhan inilah yang menjadi
puncak tertinggi pencapaian manusia setalah kebutuhan-kebutuhan di atas
terpenuhi. Pencapaian aktualisasi diri ini berdampak pada kondisi psikologi yang
meninggi pula seperti perubahan persepsi, dan motivasi untuk selalu tumbuh dan
berkembang. Dengan kelima hierarki kebutuhan itulah yang menjadi struktur
kunci Maslow dalam menjelaskan manusia.
3 Hadis yang menjelaskan tentang kewajiban menuntut ilmu terdapat dalam hadis 0-30
riwayat Ibnu Majah No. 224, dari Anas bin Malik ra, yang dishahihkan oleh al-Albani
dalam Shahih al-Jaami ash-Shaghir No. 3913 sebagai berikut: ‫ قال رسول‬:‫عن أنس بن مالك قال‬
‫لم‬WW‫ل مس‬WW‫ة على ك‬WW‫لم طلب العلم فريض‬WW‫و وس‬WW‫ل علي‬WW‫لى اهل‬WW‫ل ص‬WW‫ اهل‬Dari Anas bin Malik beliau berkata:
Rasulullah SAW bersabda “menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim” (al-Qazwani,
2000).
Menuntut ilmu itu wajib hukumnya bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim
perempuan. Ketika Allah telah menurunkan perintah yang mewajibkan atas suatu hal,
maka kita harus menaatinya. Allah Ta’ala berfirman dalam QS. An-Nur ayat 51:

“Sesungguhnya ucapan orang-orang yang beriman apabila diajak untuk kembali


kepada Allah dan Rasul-Nya agar rasul memberi keputusan hukum diantara mereka
hanyalah dengan mengatakan ‘kami mendengar dan kami taat’. Dan hanya merekalah
orang-orang yang berbahagia.” Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Zaid ibn Tsabit
disebutkan:
‫ إين‬:‫ال‬WW‫ود ق‬W‫اب يه‬WW‫ات من كت‬WW‫ه كلم‬WW‫لم أن أتعلم ل‬W‫ه وس‬WW‫لى هلال علي‬WW‫ أمرين رسول هلال ص‬:‫ قال‬،‫عن أبيه زيد بن اثبت‬
،‫ود كتبت إليهم‬WW‫ فلما تعلمته كان إذا كتب َإل يه‬:‫ فما مر يب نصف شهر حىت تعلمته له قال‬:‫وهلال ما آمن يهود على كتاب قال‬
‫وإذا كتبوا إليه قرأت له كتاهبم‬
Dari ayahnya Zaid bin Tsabit berkata: Rasulullah SAW memerintahku untuk
belajar bahasa dari aksara Yahudi. Nabi SAW besabda: “sesungguhnya aku, demi
Allah! Tidak memahami bangsa Yahudi atas tulisanku” Kemudian Zaid berkata: maka
tidak lebih setengah bulan aku telah mempelajarinya. Ssat aku telah mempelajarinya,
jika Nabi menulis untuk orang Yahudi, akulah yang akan menulisnya untuk mereka dan
jika mereka menulis kepada Nabi, akulah yang akan membacakan tulisan tulisan
mereka” (Muhammad ibn Isa ibn Saurah ibn Musa, 1975).
Oleh: Abd. Muhith (hp: 082-33874-6462; abdmuhith1972@gmail.com)
Dengan menguasai bahasa asing kita dapat berdiskusi dengan mereka dan
dapat menyampaikan dakwah Islam kepada mereka, karena mempelajari bahasa asing
termasuk salah satu dari sunnah Nabi Saw.

“Jika seorang manusia mati maka terputuslah amal darinya, kecualai dari tiga
hal: sedekah dariyah, ilmu yang diambil manfaatnya dan anak shalih yang mendoakan
orang tuanya” (an-Naisaburi, tt). Hadis di atas menjelaskan mengenai amalan yang
akan selalu mengalir kepada orang yang mengerjakannya, di antaranya ialah ilmu yang
bermanfaat, dengan demikian hadis tersebut menyatakan bahwa orang yang berilmu
memiliki keutamaan dan kedudukan yang tinggi, baik itu di dunia maupun di akhirat.

Anda mungkin juga menyukai