Anda di halaman 1dari 17

Peran BKM Dalam

Pemetaan KOTAKU

Ilham Hidayatullah
2022
Pemetaan Partisipatif Berbasis
Sistem Informasi Geografis (SIG)

Pengelolaan data penanganan kumuh saat ini masih


berfokus pada data numerik. Dalam perjalanannya, data
tersebut belum bisa dimanfaatkan secara maksimal,
sebabkan belum memiliki informasi lokasi yang detail dan
akurat, sehingga informasi yang didapatkan terbatas dan
memunculkan banyak interpretasi di lapangan. Yang
kemudian berdampak pada penanganan kumuh di lapangan.
Di Kabupaten Gowa, data permasalahan dan penanganan
kumuh ditingkat basis umumnya masih berupa peta sketsa,
data tabulasi, As built drawing, LPJ dll. Hal ini tentunya akan
sulit di dokumentasi ke dalam produk perencanaan
penanganan kumuh.
Maka dari itu pemetaan berbasis SIG bisa menjadi solusi,
dengan menyandingkan pengelolaan data numerik dan
spasial, data penanganan kumuh menjadi lebih akurat,
mutakhir, terpadu, dapat dipertanggung-jawabkan, serta
mudah diakses dan dibagipakaikan.
2
Ringkasan
Kegitan pemetaan ini dilaksanakan selama
kurang lebih 20 bulan. Tim pemetaan dibentuk
untuk terlibat aktif selama kegiatan ini
dilaksanakan. Tim pemetaan ini terdiri dari:

• Tim Korkot
• Asisten GIS
• Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)
• Tim Inti Perencana Partisipatif
• Relawan

Rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tim pemetaan antara lain:


mengadakan pertemuan dalam rangka persiapan, exercise, survey lapangan,
evaluasi data dan loka karya.
Hasil dari kegiatan ini diantaranya: Peta administrasi kelurahan, peta delineasi 3
kumuh 2016 dan 2020, titik kegiatan 2017-2021, peta sebaran fasilitas, dan peta
permasalahan indikator kumuh dengan kedalaman data (by name by address)
1 2 3 4

PENGUMPULAN PEMBANGUNAN ALIH KELOLA


PERSIAPAN
DATA SPASIAL DATA SPASIAL DATA
• Sosialisasi • Identifikasi • Batas Administrasi • Serah Terima Data
• Pembentukan Tim Ketersedian dan • Delineasi Kumuh • Alih Pengetahuan
Pemetaan Kualitas Data • Titik Kegiatan
• Menyusun • Digitasi On Screen • Permasalahan 4

Rencana Kerja • Survey Lapangan Kekumuhan


1. SOSIALISASI PEMBANGUNAN DATA SPASIAL
2. PENYAMPAIAN TARGET DATA SPASIAL
3. PEMBENTUKAN TIM PEMETAAN
4. PEMBAHASAN METODE SURVEY
5. PENYUSUNAN RENCANA KERJA
• Penyepakatan jadwal survey
• Penyiapan peta kerja
• Penyiapan peralatan
▪ Exercise : Spidol, plastic transparan dll
▪ Survey lapangan: GPS Handheld, GPS
Android, App Collecting Data 5
Metode pengumpulan data:
• Survey lapangan, pengumpulan data primer secara
langsung di lapangan
• Digitasi on screen, melakukan tracing (menelusuri) dan
mengeblat objek-objek yang ada di permukaan bumi
yang tampak di peta dengan informasi dari para
informan
• Exercise permasalahan 7 indikator kekumuhan

6
Keluaran Data Spasial

Editing

Capaian Pembangunan
Atributing
Data Spasial
Komponen 2020 2021
Join Batas
14 Kel 14 Kel
Administrasi

Delineasi Kumuh 93 Basis 159 Basis


Layout
Titik Kegiatan
496 Titik 28 Titik
2017-2021
7
Upload Permasalahan
Web GIS - 7 Indikator
Baseline
BKM secara formal adalah lembaga kolektif yang
merumuskan unsur-unsur strategis bagi
kepentingan masyarakat, yang dalam
merumuskan suatu kebijakan selalu
mengedepankan prinsip-prinsip partisipatif.
Dalam menjalankan tugas tanggungjawabnya,
BKM dituntut mampu mengidentifikasi segala
permasalahan yang ada di wilayahnya sehingga
mampu menghasilkan kebijakan-kebijakan
strategis dalam menangani permasalahan
kekumuhan di kelurahan masing-masing.
Kaitannya dengan pembangunan data spasial KOTAKU, keberadaan BKM menjadi
sangat sentral. Dimana data-data yang selama ini hanya berupa data statistik, yang
oleh BKM mampu di spasialkan. Sehingga mempercepat proses pemetaan di
lapangan.
8
Penguasaan lapangan serta kemampuan menggerakkan orang banyak menjadi kekuatan oleh para BKM di
Kabupaten Gowa dalam pembangunan data spasial. Hanya dengan berkoordinasi dengan para koordinator
BKM, data yang terkumpul sudah lumayan banyak untuk bisa diolah menjadi data spasial.
Selain menjadi narasumber, para pimpinan kolektif BKM juga mampu
mengkoordinir orang-orang yang paham terhadap kondisi di lapangan
untuk menjadi sumber data tambahan, mulai dari para kepala RW-RT,
tokoh-tokoh masyarakat, para relawan, kader-kader posyandu, termasuk
para KSM kegiatan BDI/BPM yang notabene merupakan pelaksana kegiatan
beberapa tahun yang lalu. Pemilihan narasumber yang tepat serta
memastikan kehadiran para narasumber dalam setiap kegiatan
pengumpulan data baik dilapangan maupun exercise di posko BKM dan
kantor KORKOT 4, tentunya membuat proses pengumpulan data berjalan
efektif dan efisien yang berdampak pada percepatan serta kualitas data
spasial.
Para narasumber dihadirkan secara bergiliran untuk menghindari
kerumunan, pola ini dilakukan sebagai bentuk adaptasi selama masa
pandemi dan kebiasaan normal baru, yang mana kita dibatasi untuk dapat
berkumpul dan harus menjaga jarak satu sama lain. Namun tidak
mengurangi esensi prinsip-prinsip pemetaan partisipatif. Sebab pemilihan
narasumber memperhatikan keterwakilan dari masing-masing RW-RT,
sehingga tetap menghasilkan data dengan kualitas baik.
9
Hal tersebut mampu dilakukan oleh BKM, sebab sampai saat ini masih
menjalin hubungan baik dengan semua kalangan.
Kegiatan pemetaan data baseline dilakukan dalam rangka untuk kebutuhan penajaman Dokumen RPLP. Sebab
dokumen RPLP yang ada saat ini umumnya hanya berisi data-data statistik dan belum dilengkapi dengan peta-
peta pendukung. Hal tersebut kemudian menjadi dasar mengapa pemetaan data baseline di Kelurahan
Parangbanoa sebagai percontohan RPLP dengan kualitas baik.
Setelah mendiskusikan hal tersebut kepada BKM Kelurahan Parangbanoa dan unsur Kelurahan, kegiatan ini
sangat diapresiasi karena hal itu juga merupakan kebutuhan Kelurahan. Dalam diskusi ini juga, pihak
kelurahan menyampaikan beberapa kebutuhan data, yang oleh asistensi GIS, bisa dilakukan apabila pemetaan
baseline dilakukan hingga kedalaman data by name by address. Dan untuk melakukan hal tersebut dibutuhkan
effort lebih. Dan setelah diskusi tersebut pihak BKM dan Kelurahan menyanggupi dan siap untuk mendukung
hal tersebut.

Tahap Kegiatan:

10
Tahap Kegiatan:

Exercise Evaluasi Loka Karya

1 3

2 4

Persiapan Digitasi Finalisasi Serah Terima


1. Sosialisasi
2. Penyepakatan Rencana Kerja 11
3. Pembahasan Metode
4. Penyiapan Peta Kerja
Persiapan Exercise Exercise

Pendataan by Pendataan 12

name by address kelompok rentan


Uji Petik Data Spasial Oleh KMP

13
14
Serah terima data spasial Kelurahan Parangbanoa kepada 15
Koordinator BKM Baji Minasa Kelurahan Parangbanoa
16
“Aplikasi GIS hanya dibatasi oleh
imajinasi penggunanya saja.”
(Jack Dangermond, 2003)

Anda mungkin juga menyukai