Nushar Skripsi
Nushar Skripsi
SULAWESI TENGGARA
SKRIPSI
NUSHAR
H118012
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
(S1) Program Studi Penjaskes-rek pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNUSRA
NUSHAR
H118012
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Korelasi Antara Minat Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar Penjas Siswa SMP
Negeri 16 Kolaka Utara
SKRIPSI
Diajukan oleh :
Nushar
H118012
iii
DAFTAR ISI
iv
3.8 Teknik Analisis Data..................................................................... 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 39
4.1 Deskripsi Data .............................................................................. 41
4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ..................................................... 41
4.2 Analisis Data ................................................................................ 43
4.2.1 Analisis Data Minat Belajar ................................................. 43
4.2.2 Analisis Data Hasil Belajar .................................................. 45
4.3 Hasil Uji Prasyarat Penelitian ........................................................ 47
4.3.1 Uji Normaslitas .................................................................... 47
4.3.2 Uji Homogenitas .................................................................. 49
4.3.3 Uji Linearitas ....................................................................... 50
4.4 Uji Hipotesis ................................................................................. 51
4.4.1 Analisis Koefisien Regresi ................................................... 51
4.4.2 Hasil Uji Signifikan Koefisien Regresi (Uji –t) .................... 54
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian......................................................... 55
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 58
5.1 Kesimpulan ................................................................................... 58
5.2 Saran............................................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA.
LAMPIRAN.
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket .........................................................................
Tabel 3.2 Alternatif Jawaban Menurut Skala Likert ................................... 32
Tabel 3.3 Uraian Angket Minat Belajar ...................................................... 32
Tabel 3.4 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Penelitian Minat Belajar .... 35
Tabel 3.5 Rekapitulasi Uji Validitas Hasil Belajar Mata Pelajaran Penjas ... 36
Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R) Variabel X Dan Y .............. 51
Tabel 4.13 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Coefficients .. 52
Tabel 4.14 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F Statistik ANOVA) ........... 52
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 juga
sudah diterangkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
Maunah, 2009).
individu untuk senantiasa mengembangkan potensi yang ada dalam diri melalaui
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
peserta didik karna minat dapat membuat siswa temotivasi untuk menjalankan
seluruh aktivitas pendidikan di sekolah maka dari itu perlunya setiap guru mampu
membangun minat setiap peserta didik agar peserta didik tertarik untuk mengikuti
mata pelajaran di sekolah dan apabila minat peserta didik sudah terbentuk untuk
mengikuti mata pelajaran maka secara otomatis nilai siswa pada setiap mata
Menurut Slamet didalam buku Psikologi Pendidikan minat adalah rasa lebih
suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu diluar diri sendiri. Semakin kuat atau dekatnya hubungan tersebut,
semakin besar minatnya. Crow and Crow mengatakan didalam buku Psikologi
seseorang untuk untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan,
pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Minat dapat diekspresikan
melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari
pada hal yang lainnya, dapat pula dimanifestikan melalui partisipasi dalam suatu
aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat
berusaha mengaitkan bahan pelajaran dengan bahan yang lain, atau bahkan
suatu bahan pelajaran juga termasuk hal yang dapat mendorong adanya minat.
membangkitkan minat pada suatu subjek yang baru adalah dengan menggunakan
minat-minat peserta didik yang telah ada, misalnya, beberapa peserta didik
menaruh minat pada olahraga balap mobil, maka sebelum mengajarkan materi
tentang percepatan gerak, guru dapat menarik perhatian peserta didik dengan
menceritakan sedikit tentang balap mobil yang baru saja berlangsung baru
karena itu jika dikaitkan dengan hasil belajar minat menjadi faktor-sfaktor yang
mempengaruhi hasil belajar seorang siswa. Siswa yang mempunyai minat tertentu
yang sama didalam bidang akademiknya akan berpengaruh sangat besar pada
Qomar:2012).
Jasmani, olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau
4
yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam
Pancasila. Kegiatan olahraga yang sekarang sudah masuk dalam salah satu mata
pelajaran wajib di sekolah. Dari proses kegiatan olahraga di sekolah ini setiap
didalam maupun diluar negeri. Untuk itu harus ada regenerasi penerus bangsa
perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam
sesuatu yang positif. Tujuan belajar tidak dapat dicapai dengan mudah begitu
saja, tanpa ada usaha yang serius dari semua orang yang terlibat dalam proses
tersebut, baik dari orang yang belajar maupun orang yang mengajar. Dalam
belajar tidak ada batasan umur untuk melaksanakannya semua orang dari belum
belajar, mulai dari manusia lahir hingga akhir hayat, tetapi manusia itu
Hasil belajar adalah gambaran dari suatu usaha belajar yang menyebabkan
terjadinya perubahan pada diri individu baik berupa tingkah laku,pola pikir dari
yang buruk menjadi baik atau sebaliknya dari baik menjadi buruk tergantung dari
ilmu.maka dari itu harusnya seseorang selalu selektif dalam melihat berbagai
macam pelajaran yang iya dapatkan di bangku sekolah atau lingkungan sekitar
karna pembelajaran yang ia dapatka nantinya akan membentuk pola pikir dan
baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari
kegiatan belajar. Hasil belajar juga dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan
skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.
Hasil belajar dapat dilihat secara nyata perubahan itu dapat dilihat saat
seseorang itu mengalami proses belajar dan terjadi pada diri seseorang itu
proses belajar. Minat yang tinggi dari seseorang pada suatu kegiatan tertentu
akan dapat membantu lancer suatu pembelajaran jika apa yang diminatinya
batasan dan harapan yang ingin diperoleh saat mereka melakukan suatu hal. Jika
seseorang tidak memiliki suatu minat tertentu terhadap suatu proses belajar yang
memuaskan.
6
Agar siswa dapat melakukan kegiatan olahraga dengan benar, ia perlu dibekali
menuntut siswa untuk aktif melakukan gerakan, baik gerakan yang menggunakan
setiap individu yang berbeda beda dalam memanfaatkan olahraga dalam hal ini
pendidikan disekolah, dan yang paling banyak dilakukan oleh setiap orang yaitu
besar dalam menarik minat siswa, hal ini disebabkan karena pendidikan jasmani
menekankan pada aktivitas fisik yang akan menguras tenaga para siswa. Oleh
sebab itulah para siswa banyak yang enggan dan kurang berminat dalam
Setelah hasil belajar sudah nampak pada diri seorang individu maka perlu
7
pula kita melakukan evaluasi kembali. Evaluasi adalah suatu upaya yang
dilakukan seseorang untuk melihat kembali dari berbagai sudut pandang apakah
kegiatan atau program yang kita lakukan dan selenggarakan efektif dan bisa
tersebut dan akhirnya nanti kita mampu menemukan titik lemah dari pembelajaran
Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di
SMP Negeri 16 kolaka Utara. Dari hasil observasi ternyata banyak siswa yang
olahraga dan kesehatan yang dilaksanakan di sekolah. Para siswa lebih cendrung
dengan lancar. Siswa beralasan mereka takut lelah karena masih banyak jadwal
pelajaran yang harus meraka ikuti di sekolah. Selain itu, para siswa meminta
waktu pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan selesai lebih awal
karena mereka harus mandi dan ganti seragam mereka, guna mengikuti
olahraga padahal jika siswa memiliki minat terhadap olahraga siswa akan dapat
memperoleh hasil belajar yang diharapkan. Kesadaran siswa untuk belajar dan
mengikuti proses belajar dirasa menurun, banyak siswa yang tidak memperhatikan
dan memahami apa yang disampaikan oleh guru, itu dikarenakan siswa tidak
memiliki minat pada pelajaran tersebut. Semangat siswa akan menurun bahkan
8
tidak ada bila mereka mengikuti proses belajar yang dirasa tidak diminati olehnya.
Dari uraian yang telah dipaparkan di atas untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh minat olahraga terhadap hasil belajar mata pelajaran Penjaskes, maka
Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Penjas Siswa SMP Negeri 16
Kolaka Utara”
Agar tidak terjadi penyimpangan dan pembahasan yang lebih luas maka
merumuskan masalah yang akan diteliti yaitu “Apakah ada Korelasi antara Minat
Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Penjas Siswa SMP Negeri 16 Kolaka
Utara?”
Untuk mengetahui Korelasi antara Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Penjas
1. Secara teoritis
minat olahraga siswa terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Penjaskes.
2. Secara Praktis
a) Bagi Peneliti
b) Bagi Siswa
c) Bagi Pengajar
proses dan hasil pembelajaran yang lebih aktif, efektif dan efisien.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Minat
1. Pengertian Minat
Minat merupakan rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal
atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan
akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu diluar diri. Minat dapat
hal dari pada hal lainnya, dapat pula dimanifestikan melalui partisipasi dalam
Pada dasarnya minat berhubungan antara diri sendiri dan dengan diri luar,
makin kuat atau makin dekat hubungan tersebut semakin besar minatnya (Noer
Rohmah:2012). Minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang selama ini
studi tertentu. Umpamanya, seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap
mata pelajaran penjas akan memusatkan perhatiannya lebih banyak dari pada
siswa lainnya, karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah
yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mendapat
suatu kegiatan yang diyakini telah dilakukan atau dapat dilakukan dengan berhasil.
Persepsi tentang keberhasilan ini ditentukan oleh latar belakang dari hasil
yang diperolehmelalui tugas-tugas tersebut atau yang serupa, seperti guru. Jika
seseorang individu percaya bahwa dia telah melakukan sejumlah tugas yang
10
11
tugas pelajaran selanjutnya dengan efek yang positif dan sebaliknya (Ahmad
(perasaan), dan konasi (kehendak). Oleh sebab itu minat dianggap sebagai
respon yang sadar, sebab kalau tidak demikian minat tidak akan mempunyai
arti apa-apa Unsur kognisi maksudnya adalah minat itu didahului oleh
pengetahuan dan informasi mengenai objek yang dituju oleh minat tersebut.
Unsur emosi karena didalam partisipasi atau pengalaman itu disertai oleh perasaan
tertentu, seperti rasa senang. Unsur konasi merupakan kelanjutkan dari unsur
kognisi, kedua unsur tersebut yaitu yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan
hasrat untuk melakukan suatu kegiatan, termasuk kegiatan yang ada di sekolah
utama adalah tentunya kita harus memahami kebutuhan siswa dan melayani
sepenuh hati tanpa ada unsur keterpaksaan dan pemaksaan. Jadi sebagai seorang
terhadap sesuatu hal tidak merupakan hal yang hakiki untuk dapat mempelajari
12
hal tersebut. Asumsi umum menyatakan bahwa minat akan membantu seseorang
Dengan begitu kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat
dan perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif
menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar,
Misalnya seorang siswa menaruh minat terhadap bidang olahraga, maka siswa
tersebut akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang olahraga (Arif
Slamet Saputro:2007).
kecepatan dan ragam kegiatan yang akhirnya akan mendapatkan hasil yang
kebanyakan anak Tuhan adalah seseorang yang dapat dan mau melakukan
sesuatu untuk orang lain dan tidak menghendaki suatu imbalan. Oleh
karena itu cerita-cerita agama sangat menarik bagi anak-anak. (Arif Slamet
Saputro:2007).
cara, yang paling sering kita ketahui adalah melihat dirinya sendiri melalui
anak untuk lebih memikirkan dirinya sendiri dari pada orang lain (Arif
Slamet Saputro:2007).
imajinatif dan suka meniru gerakan. Anak-anak yang masih dalam tahap
karena itu dia ingin menang sendiri dan tidak mau mengalah dalam suatu
permainan.
dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada
kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. Tingkah laku yang
baik fisik maupun psikis. Belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat
dengan nyata, proses itu terjadi didalam diri seseorang yang mengalami belajar
Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik
yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari
kegiatan belajar. Hasil belajar juga dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan
siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor
15
yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Untuk
mengetahui apakah hasil belajar yang telah dicapai sesuai dengan tujuan yang
informasi tentang suatu program untuk dapat digunakan sebagai dasar membuat
dari evaluasi adalah untuk memperoleh informasi yang akurat dan objektif tentang
Pada umumnya hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga ranah, yaitu
ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. Secara eksplisit ketiga ranah ini tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Setiap mata pelajaran selalu mengandung ketiga
ranah tersebut, namun penekanannya selalu berbeda. Mata pelajaran praktik lebih
menekankan pada ranah psikomotor, sedangkan pada mata pelajaran konsep lebih
menekankan pada ranah kognitif. Berikut mengenai penjelasaan dari ketiga ranah
tersebut.
a. Ranah Psikomotor
b. Ranah Kognitif
c. Ranah Afektif
Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti sikap, minat, konsep diri,
nilai, dan moral. Penilaian dalam aspek afektif berhubungan dengan minat
dan sikap yang dapat berbentuk tanggung jawab, kerja sama, disiplin,
dengan minat dan sikap yang dapat berbentuk tanggung jawab, kerja sama,
a. Pemahaman Konsep
dari materi atau bahan yang telah dipelajari. Pemahaman menurut Bloom
pelajaran yang diperoleh dari guru, atau sejauh mana siswa dapat
memahami serta mengerti apa yang dia baca, yang dia lihat, yang dia alami,
atau yang dia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang
b. Keterampilan Proses
c. Sikap
pula aspek respon fisik. Jadi sikap harus dikompakkan antara mental dan
fisik secara serempak. Jika mental saja yang dimunculkan, maka belum
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang.
Dalam faktor internal ini akan dibagi menjadi 3 yaitu faktor jasmaniah,
1) Factor Jasmaniah
a) Kesehatan
b) Cacat Tubuh
2) Faktor Psikologi
a) Intelegensi
b) Perhatian
c) Minat
d) Bakat
e) Motif
f) Kematangan
18
g) Kesiapan
3) Factor Kelelahan
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang.
Dalam faktor eksternal ini akan dibagi menjadi 4 yaitu faktor keluarga,
2018).
1) Faktor Keluarga
c) Suasana Rumah
f) Tingkat pendidikan
2) Faktor Sekolah
a) Metode Mengajar
b) Kurikulum
d) Guru
3) Faktor Masyarakat
Hardianti, 2018).
4) Faktor Lingkungan
alam yang harus dihadapi oleh anak didik sebagai makhluk hidup
Berdasarkan teori diatas, jelaslah bagi kita bahwa minat dapat berperan
sebagai pendorong bagi siswa untuk memperoleh hasil yang baik. Dalam hal ini
siswa yang mempunyai minat yang kuat dalam belajar dapat dikenali dari
rendah juga mudah dikenali dari tingkah laku yang tidak sungguh-sungguh, cepat
aktivitas belajarnya yang pada akhirnya merupakan suatu usaha untuk mencapai
hasil belajar yang maksimal. Sehingga dapat dikatakan bahwa minat belajar
Penjas berhubungan dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Penjas.
Karena semakin tinggi minat belajar siswa, maka akan semakin tinggi pula gairah
21
akhirnya semakin tinggi pula hasil belajar yang dicapai siswa tersebut (Arif
Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian
siswa dalam belajar. Oleh karena itu guru dihadapkan terutama dengan penemuan
minat sesudah diperoleh pada suatu tingkat belajar, sehingga dia dapat
2007).
minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar
siswa. Jadi efektif faktor yang menentukan keterlibatan siswa tokoh secara aktif
minat terhadap belajar. Dengan demikian, pada hakikatnya setiap anak berminat
satu kesatuan yang utuh (Holistik) yang mengandung arti bahwa jiwa dan raga
merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Sejalan
pendidikan jasmani harus selalu sejalan dengan konsep tersebut (Septiyo Hadi
Purwono, 2012).
1. Aktivitas Jasmani
Aktivitas jasmani dapat kita telusuri dari beberapa sudut pandang yang
dituntut harus memahami secara mendalam beberapa disiplin lainnya yang berada
23
2. Pendidikan Jasmani
Jasmani adalah kata sifat yang berasal dari kata jasad yang berarti tubuh
atau badan. Dengan pandangan ini maka pendidikan jasmani berkaitan dengan
latihan jasmani atau sebagai pengajaran gerak. Isi dari aspek pendidikan ini
24
dengan benda-benda, dengan orang lain dan dengan dirinya sendirimaka tujuan-
a. Pembentukan Gerak
perasaan irama
melakukanpengalaman gerak
b. Pembentukan Prestasi
mengajarkan ketangkasan-ketangkasan
padadiri sendiri)
3) Penguasaan emosi
c. Pembentukan Sosial
bersama.
d. Pertumbuhan Badan
kesiapsiagaan).
alur pemikiran peneliti yang berkaitan dengan Pengaruh Minat Belajar Siswa
Minat Belajar
Penjaskes
Hasil Belajar
Evaluasi
Gambar 2.1
Bagan Kerangaka Fikir
Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian
siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri
seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar, sebab dengan
Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik
yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari
kegiatan belajar. Hasil belajar juga dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan
siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor
yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Untuk
mengetahui apakah hasil belajar yang telah dicapai sesuai dengan tujuan yang
informasi tentang suatu program untuk dapat digunakan sebagai dasar membuat
27
dari evaluasi adalah untuk memperoleh informasi yang akurat dan objektif tentang
suatu program.
belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Penjas di SMP Negeri 16
Kolaka Utara. Dengan demikian, diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara minat belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Penjas di SMP
2.3 Hipotesis
1. Ha = Ada Korelasi antara minat belajar dengan hasil belajar siswa kelas
2. Ho = Tidak ada korelasi antara minat belajar dengan hasil belajar siswa
kelas VIII pada Mata Pelajaran Penjas di SMP Negeri 16 Kolaka Utara.
BAB III
METODE PENELITIAN
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, analisis data bersifat kuantitatif /
statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Martono,
2011). Selain itu, peneliti bermaksud untuk memahami situasi sosial secara
mendalam, menemukan pola, hipotesis, dan teori yang sesuai dengan data yang
belajar pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dan hasil belajar pendidikan
jasmani.
Kabupaten Kolaka Utara Kegiatan penelitian ini dilakukan Pada bulan Oktober
dan menjadi objek penelitian. Dalam penelitian terdapat dua variabel yaitu :
Variabel Independen, atau biasa disebut variabel bebas adalah variabel yang
dependen atau variabel terikat (Suharsimi Arikunto, 2006 ). Dalam penelitian ini
Variabel Dependen, atau biasa disebut variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam
penelitian ini terdapat satu variabel dependen yakni hasil belajar (Suharsimi
Arikunto, 2006 ).
3.4.1 Populasi
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang
lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi populasi berhubungan dengan data,
bukan manusia. Kalau setiap manusia memberikan suatu data, maka banyaknya
atau ukuran populasi akan sama banyaknya manusia. Populasi juga disebut
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
dan siswi SMP Negeri 16 Kolaka Utara yang berjumlah 134 siswa.
3.4.2 Sampel
1) Kelas VIII
Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII.
Sampling yang telah ditetapkan oleh peneliti dengan jumlah 54 siswa kelompok
atau individu yang paling sedikit yang mempunyai satu sifat yang sama (Sutrisno
Hadi, 2000).
memaparkan data dan sumbernya. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung baik melalui
1. Observasi
pencatatan. Dalam hal ini, peneliti akan mengamati secara langsung di lokasi
2. Tes
Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk
3. Kuesioner (Angket)
cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner atau angket merupakan
teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu yang bisa diharapkan dari responden.
4. Dokumentasi
secara selektif bahan- bahan yang dipergunakan didalam kerangka atau landasan
teori, penyusunan hipotesis secara tajam, dengan teknik pengumpulan data dan
mencatat data yang ada peneliti ingin memperoleh data mengenai sejarah singkat,
gambaran kondisi sekolah, data guru dan siswa, sarana dan prasarana di di Desa
instrumen berupa tes yang berupa pertanyaan dan menggunakan angket. Dalam
hal ini angket yang di gunakan oleh peneliti mengenai minat belajar siswa. Angket
yang dibuat oleh peneliti kali ini berjumlah 25 soal. Kuesioner yang digunakan
1. Pembuatan Kisi-kisi
Kisi-kisi angket adalah sebuah tabel yang menunjukan hubungan antara hal-
32
hal yang disebutkan dengan baris dengan hal-hal disebutkan dalam sebuah kolom.
Kisi- kisi instrumen pada penelitian kali ini yaitu adalah minat belajar. Sebelum
dilakukan penyusunan angket tertulis dibuat dahulu konsep yang berupa kisi-kisi
angket yang disusun dalam suatu tabel, kemudian dijabarkan dalam aspek dan
indikator yang sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dicapai. Dari aspek dan
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Angket
Skala pengukuran yang digunakan dalam angket minat belajar terhadap hasil
belajar siswa adalah skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekolompok orang tentang fenomena sosial.
33
peneliti, sehingga responden hanya menjawab dengan cara beri tanda silang (X)
pada jawaban.
Berikut ini tabel alternatif jawaban dan kisi-kisi instrumen angket dari
Tabel 3.2
Alternatif Jawaban Menurut Skala Likert
Tabel 3.3
Uraian Questioner Minat Belajar
transkip interview serta material lain yang telah terkumpul. Maksudnya agar
menyajikannya kepada orang lain lebih jelas tentang apa yang telah ditemukan
yang bersifat khusus atau berangkat dari kebenaran yang bersifat umum
peristiwa atau data yang berindikasi sama dengan fenomena yang bersangkutan.
a. Uji Validitas
Agar dapat memperoleh data yang yang valid, intrumen atau alat untuk
valid. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
36
Keterangan :
taraf signifikan 5%. Jika rhitung lebih besar atau sama dengan r tabel maka
item tersebut dinyatakan tidak valid. Apabila koefesien korelasi rendah atau
rhitung lebih kecil dari rtabel pada taraf signifikansi 5% maka butir – butir
Tabel 3.4
Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Penelitian Minat Belajar
Tabel 3.5
Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Hasil Belajar Mata Pelajaran Penjas
b. Uji Reliabilitas
kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang
Keterangan :
apabila variabel yang satu naik maka variabel yang lainnya ikut naik dan
sebaliknya apabila variabel yang satu turun maka variabel yang lainnya ikut
turun.
Instrumen dikatakan reliabel jika r hitung lebih besar atau sama dengan
reliabel.
Tabel 3.6
Reliabilitas Data Angket Minat Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.754 25
Tabel 3.7
Reliabilitas Data Tes Hasil Belajar Mata Pelajaran Penjas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.912 25
40
2. Uji Prasyarat
yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Alat
b. Uji Homogenitas
c. Uji Linearitas
setiap variabel bebas dan variabel terikat bersifat linier atau tidak. Uji
linieritas regresi merupakan salah satu jenis uji persyaratan analisis atau uji
asumsi statistik. Cara yang digunakan untuk uji linearitas ini antara lain
HASIL PENELITIAN
Data yang akan peneliti sajikan dalam skripsi ini adalah hasil penyebaran
angket tentang minat belajar. Angket yang penulis buat yaitu untuk diberikan dan
diisi oleh siswa, karena siswa secara langsung mengetahui dan sekaligus
dokumentasi, dan penyebaran angket yang disebarkan kepada siswa kelas VIII
ada di dokumentasi untuk mendapatkan informasi tentang hasil belajar siswa yang
diperoleh dengan melihat leger rapot siswa. Angket yang disebarkan kepada siswa
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu minat belajar siswa sebagai
belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Penjas kelas VIII SMP
Berikut adalah hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap
41
42
Tabel 4.1
Skor Jawaban Angket Minat Belajar Kelas VIII SMP Negeri 16 Kolaka
Utara
belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Kolaka Utara yang penulis butuhkan
sesuai dengan pembahasan skripsi ini, data tersebut belum dapat dimengerti
gambaran data tentang Hasil Belajar Mata Pelajaran Penjas siswa kelas VIII
43
SMP Negeri 16 Kolaka Utara. Data ini diperoleh dari soal tes yang diberikan
peneliti kepada responden kelas VIII yang berjumlah 27 siswa. Tes ini diberikan
kepada siswa kelas VIII sebagai alat pengumpulan data dan guna memperoleh
Tabel 4.2
Nilai Hasil Belajar Kelas VIII SMP Negeri 16 Kolaka Utara
siswa kelas VIII pada mata pelajaran Penjas yang penulis butuhkan sesuai dengan
pembahasan skripsi ini, data tersebut belum dapat dimengerti sebelum diadakan
analisis data.
normal, data tersebut belum dapat dimengerti sebelum diadakan analisis data.
Tabel 4.3
Mean dan Standart Deviasi Minat Belajar
Descriptive Statistics
N Sum Mean Std. Deviation
Nilai Minat 54 4269 79.06 6.004
Valid N (listwise) 54
Setelah diketahui mean dan standar deviasi Minat Belajar Siswa SMP
Tinggi :
= Me + 1 x SD
= 79.06 + 1 x 6.004
= 79.06 + 6.004
Sedang :
= Me - 1 x SD sampai Me + 1 x SD
Rendah :
= Me - 1 x SD
= 79.06 - 1 x 6.004
= 79.06 - 6.004
Berdasarkan data di atas, maka kelompok atas, tengah, dan bawah skor
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Variabel Minat Belajar
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid rendah 10 18.8 18.8 18.8
Dari analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa pada kelas VIII terdapat: 10
siswa kelompok atas/ tinggi (18,6%), 34 siswa di kelompok tengah / sedang (63,1
Data hasil belajar diambil dari nilai tes mata pelajaran penjas siswa. Untuk
yaitu tinggi, sedang dan rendah. Untuk mencari kategori tersebut digunakan
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar
Descriptive Statistics
N Sum Mean Std. Deviation
Nilai Hasil 54 4325 80.09 1.377
Valid N (listwise) 54
46
Tinggi :
= Me + 1 x SD
= 80,09 + 1 x 1,377
= 80,09 + 1,377
Sedang:
= Me - 1 x SD sampai Me + 1 x SD
Rendah :
= Me - 1 x SD
= 80,09 - 1 x 1,377
= 80,09 - 1,377
Berdasarkan data di atas, maka kelompok atas, tengah, dan bawah skor
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid rendah 15 27,8 27.8 27.8
sedang 21 38.9 38.9 66.7
tinggi 18 33,4 33.4 100.0
Total 27 100.0 100.0
47
Dari analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa pada kelas VIII terdapat: 18
siswa kelompok atas/ tinggi (33,4%), 21 siswa di kelompok tengah / sedang (38,9
>0,05 maka data tersebut normal, begitupun sebaliknya apabila taraf signifikan <
Tabel 4.7
Normalitas Data Angket Minat Belajar
Minat
N 54
Positive .172
Negative -.112
diperoleh jumlah 0,312 dengan Sig. diperoleh jumlah 0,000. Apabila nilai
probabilitas > 0,05 maka dinyatakan distribusi normal, sebaliknya jika nilai
Tabel 4.8
Normalitas Data Angket Hasil Belajar
Nilai Hasil
N 54
Positive .218
Negative -.195
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel (Y) Tes Hasil Belajar
Pada Grafik 4.1 dan 4.2 data yang telah diolah memperlihatkan penyebaran
data yang berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal
Tabel 4.9
Hasil Uji Homogenitas
Nilai Hasil
.274 2 51 .762
50
Tabel 4.10
Hasil Uji Homogenitas statistik
Berdasarkan tabel di atas, diketahui nilai sig. yang diperoleh dari hasil
perhitungan uji homogenitas adalah 0,762 lebih besar dari pada tingkat α yang
digunakan yaitu 0,05 atau 0,762 > 0,05 sehingga skor-skor pada variabel hasil
belajar dan skor-skor variabel minat belajar dan hasil belajar menyebar secara
homogen.
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui linear atau tidaknya sebaran data
diketahui uji linearitas antara variabel bebas ( Minat Belajar) dengan variabel
deviation from linierity > 0,05 maka terdapat hubungan yang linear antara variabel
bebas dengan variabel terikatnya. Dengan melihat tabel output ANOVA tabel
seperti berikut:
51
Tabel 4.11
Uji Lineritas Minat Belajar terhadap Hasil Belajar
ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Nilai Hasil *
Nilai Minat Between Groups (Combined) 25.942 15 1.729 .881 .589
Total 100.537 53
0,577 > 0,05 minat belajar terhadap hasil belajar. Dalam penelitian ini terbukti
analisis regresi sederhana menggunakan software SPSS 24. Uji regresi ini
dilakukan untuk menjawab hipotesis penelitian yang telah diajukan pada Bab II
dijelaskan oleh variabel independen. Selain itu, uji koefisien determinasi juga bisa
digunakan untuk mengukur seberapa baik garis regresi yang kita miliki.
52
Pada tahap ini peneliti menguji hipotesis untuk mengetahui seberapa besar
atau berapa persen varians variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel bebas.
Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui lebih jauh mengenai apakah secara
terikat, dengan melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari variabel
bebas.
terhadap hasil belajar siswa ataukah tidak. Peneliti melihat besaran R Square
untuk mengetahui berapa persen (%) varian variabel terikat yang dijelaskan oleh
variabel bebas. Selanjutnya untuk tabel R Square, Adapun hasilnya dapat dilihat
Tabel 4.12
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R) Variabel X Dan Y
Model Summary
sebesar 0,124. Hal ini berarti, variabel minat belajar memberikan kontribusi
sebesar 12,4% bagi perubahan variabel hasil belajar. Sedangkan 77,6% sisanya
tiap variabel dilihat dari kolom Sig, jika nilai signifikansi <0,05 maka variabel
tersebut signifikan.
Tabel 4.13
Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t Statistik) Coefficients
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
dalam mengetahui angka konstan dan uji hipotesis signifikansi koefisien regresi.
untuk perkiraan hasil belajar yang dipengaruhi oleh minat belajar adalah: Y =
82,338 - 0,028X.
Tabel 4.14
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F Statistik ANOVA)
ANOVAa
Total 100.537 53
perhitungan Anova akan digunakan uji kelayakan model regresi dengan ketentuan
angka probabilitas yang baik untuk digunakan sebagai model regresi harus lebih
diperoleh adalah sebesar 0,372 Karena taraf signifikansi 0,372 > 0,05 maka
Berdasarkan tabel anova, diperoleh nillai Fhitung sebesar 0,810 dan Ftabel
sebesar 4,019. Karena Fhitung < Ftabel maka persamaan regresi yang dipergunakan
Berdasarkan hasil dari nilai sig. dan uji F statistik maka dapat disimpulkan
a. Perumusan Hipotesis
Kriteria uji:
b. Α = 0.05
Karena nilai thitung > ttabel atau 32.904 > 1.703 maka Ho ditolak, Ha
siswa.
Dari tabel 4.13 diatas, dapat diketahui bahwa nilai t hitung (32.904) > dari
Jadi Hipotesis yang diajukan pada Bab II diterima yaitu artinya “ Ada
korelasi antara minat belajar dengan hasil belajar siswa kelas VIII pada
diterima dan Ho ditolak. Pembahasan lebih lanjut tentang hasil penelitian ini akan
mengetahui apakah terdapat pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar siswa
56
kelas VIII pada Mata Pelajaran Penjas di SMP Negeri 16 Kolaka Utara. Pengaruh
yang terlihat dari kedua aspek tersebut dapat dikatakan memiliki pengaruh antara
satu dengan yang lainnya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, hasil
belajar siswa berpengaruh positif secara signifikan dengan taraf signifikan 0,05,
data. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh minat belajar terhadap
hasil belajar siswa kelas VIII pada Mata Pelajaran Penjas di SMP Negeri 16
Kolaka Utara.
table 4.13 menunjukkan nilai korelasi (R) yaitu sebesar 0,124 dan besarnya
peneliti ingin mengetahui lebih jauh mengenai apakah secara keseluruhan variabel
terhadap hasil belajar siswa ataukah tidak. Peneliti melihat besaran R Square
untuk mengetahui berapa persen (%) varian variabel terikat yang dijelaskan oleh
variabel bebas. Berdasarkan hasil perhitungan hasil uji koefisien Determinasi (R)
Variabel X dan Y, diketahui bahwa R dari variabel minat belajar sebesar 0,124.
Hal ini berarti, variabel minat belajar memberikan kontribusi sebesar 12,4% bagi
tiap variabel dilihat dari kolom Sig, jika nilai signifikansi < 0,05 maka variabel
tersebut signifikan. Sulit bagi siswa untuk mengolah bahan ajar dan menggali
hasil belajar yang tersimpan apabila siswa tidak memiliki minat belajar yang
tinggi karena kedua kegiatan tersebut mengharuskan siswa untuk banyak belajar
yang nantinya akan mempengaruhi hasil belajar. Dengan kata lain tingkat minat
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah “Ada korelasi antara
minat belajar dengan hasil belajar siswa kelas VIII pada Mata Pelajaran Penjas di
Berdasarkan tabel anova, diperoleh nilai F hitung sebesar 0,810 dan Ftabel
Karena taraf signifikansi 0,372 > 0,05 yang berarti bahwa variabel minat belajar
berkorelasi terhadap hasil belajar siswa. Dari hasil perhitungan yang dilakukan
oleh peneliti, diperoleh t hitung(32,904) > dari nilai t tabel(1.703) dengan taraf
sebesar 12,4% bagi perubahan variabel hasil belajar siswa sedangkan 87,6%
sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Variabel minat belajar yang memberikan
sumbangan sebesar 12,4% terhadap hasil belajar siswa ini merupakan hasil yang
5.2 Saran
lebih giat lagi dalam belajar dan menggali informasi tentang segala hal
tinggi.
mencapai hasil belajar yang baik. Guru penjas juga diharapkan terus
belajar siswa.
Arif Slamet Saputro.2007. Pengaruh Minat Belajar Siswa Pada Pelajaran Penjas
Orkes Terhadap Hasil Belajar Penjas Orkes Siswa Sma Negeri Se-
Kabupaten Batang.FIK UNS.
Hardianti, Eka Pengaruh Minat Olahraga Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V
Pada Mata Pelajaran Penjaskes Di Mi Kresna Mlilir Dolopo
Madiun.PGMI,IAIN Ponorogo.