Anda di halaman 1dari 2

NAMA :FAISAL HAKIM

NIM :072111433076

KELOMPOK :12

TSM TUGAS KE-5

Teori pertukaran sosial (mikro) dikembangan oleh George homans. Teori ini apabila
dilihat dari segi historisnya terdapat pengaruh teori rasionalitas dalam perkembangan teori ini,
tetapi yang paling mempengaruhi adalah perspektif behavioral. Prilaku orang pada dasarnya
merupakan stimulus respon yang diterima oleh individu. Asumsinya pada dasarnya orang ini
rasional, apabila rasional berati dia mempertimbangan untuk rugi di dalam prilakunya terhadap
orang lain. Menurut George prilaku pertukaran terjadi di dalam interaksi sosial selain karena ada
rasionalitas dan tidak ada hubungan tanpa pamrih di dunia ini. setiap orang selalu ingin
menerima balasan yang setimpal atas perlakuannya. Dalam melaukan interaksi akan selalu ada
pertukaran tidak hanya berbentuk benda tapi juga abstrak, perasaan, mengasihi dan lain
sebagainya sebagai imbalan yang diterima. Untuk menjelaskan pertukaran sosial ini, Hoffman
mengajukan beberapa proposisi (1)Proposisi sukses, untuk semua tindakan yang diambil orang,
semakin sering tindakan tertentu seseorang diberi penghargaan maka orang itu akan semakin
mungkin untuk melakukan tindakan tersebut. (2) proposisi stimulus, apabila skinner menyatakan
apabila di masa yang lalu ada stimulus tertentu yang diperoleh seseorang dalam suatu tindakan
maka begitu ada stimulus yang mirip, orang itu akan mengulangi prilakunya. (3) proposisi nilai,
menyatakan semakin bernilai tindakan seseorang bagi dirinya maka semakin besar akan diulangi
kembali prilakunya yang diambil hukum gousen yaitu nilai tertinggi seseorang akan berkurang
atas sesuatu misal ketika lapar, maka suapan pertama yang memiliki nilai tertinggi ketika haus
tegukan pertama itu yang paling tinggi, tetapi semakin lama nilainya akan semakin rendah
sampai menjadi tidak bernilai.

Kemudian ada juga (4) proposisi kejemuhan yaitu makin sering seeorang di masa lampau
mendapatkan penghargaan khusus maka makin kurang nilai dalam tindakannya. Kemudian (5)
proposisi pertujuan agresi yang mengatakan bahwa persetujuan atas nilai yang diberikan
terhadap proses pertukaran sosial bisa terjadi karena adanya paksaan dan yang terakhir (6)
preposisi rasionalitas, dikatakan bahwa di dalam memilih tindakan tindakan alternatif dalam
interaksi, orang akan memilih alternatif yang diharapkan memiliki nilai yang paling tinggi dari
berbagai kemungkinan. Dari sudut teori ini semua hubungan tidak ada yang tidak pamrih bahkan
hubungan orang tua-anak, suami-istri dan lain sebagainya. Filsuf india menyatakan bahwa
“apabila anda mencintai seseorang buatlah orang itu tidak tahu kenapa kamu mencintainya.”.
teori pertukaran ini menjelaskan kita bagaimana menjalankan suatu hubungan dengan pertukaran
yang mungkin abstrak seperti pahala, perasaan atau yang lain sebagainya.

Kemudian apabila dilihat dari fenomena gotong royong di indonesia, pada masyarakat
desa misalnya bisa dilihat bahwa terdapat pertukaran secara rasional yang terjadi dalam proses
interaksi tersebut. saya mengambil contoh rewang, pada masyarakat desa khususnya jawa ketika
seseorang keluarga atau tetangga sedang terdapat acara hajatan seperti nikahan, sunatan atau
upacara kematian, tidak perlu dikomando para warga desa akan dengan automatis datang ke tuan
rumah untuk membantu mempertiapkan apapun yang perlu untuk disiapkan atau dengan kata lain
telah terjadi pertukaran sosial dalam kegiatan rewang tersebut. orang yang melakukan rewang
bukan semata-mata untuk membantu tetapi pertukaran sosial dengan mengharapkan imbalan
apabila dia ada di posisi yang sama seperti dengan tuan rumah, dia akan dibantu juga selain itu
mungkin juga bisa terjadi pertukaran yang membuat dia merasa senang seperti bisa mengobrol,
bisa bertemu banyak orang, bisa ikut membantu dan lain sebagainya. Jadi dalam konteks ini
pertukaran sosial yang terjadi tidak berbentuk tetapi abstrak yaitu timbal balik selain itu
pertukaran yang dihasilkan juga bisa berupa harapan atau capaian yang sebenarnya tidak bisa
dijangkau tapi berharap mampu untuk di raih, seperti pahala, ridho allah dan lain sebagainya.
Dengan kata lain, pertukaran sosial dari fenomena rewang pada masyarakat pedesaan tidak luput
dari suatu kepamrihan atas tindakan yang telah dilakukan. Dengan ikut serta pada kegiatan
rewang tersebut, dia akan mendapatkan imbalan atau nilai yang tidak hanya bersifat fisik tapi
juga bisa sesuatu yang bersifat abstrak.

REFERENSI

Ritzer G. (2014). TEORI SOSIOLOGI MODERN EDISI KETUJUH. KENCANA

Anda mungkin juga menyukai