LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN
PENDEKATAN TEORI ADAPTASI CALISTA ROY
Disusun Oleh :
Rusmala Dewi
1906883150
Glucagon
Glucagon memiliki fungsi utama meningkatkan konsentrasi gula darah.
Glucagon Memiliki BM 3485 yang terdiri dari 29 asam amino. Efek terhadap
metabolisme glukosa antara lain: (1) Pemecahan glikogen hati (glikogenolisis),
dan (2) Meningkatkan proses gluconeogenesis di hati. Efek lain glucagon antara
lain: Mengaktifkan lipase lemak sehingga meningkatkan ketersediaan asam
lemak; Menghambat penyimpanan trigliserida di hati; Meningkatkan kekuatan
jantung; Meningkatkan aliran darah beberapa jaringan, terutama di ginjal;
Meningkatkan sekresi empedu; dan Menghambat sekresi asam lambung.
Somastotatin
Hormon ini terdiri dari 14 asam amino, waktu paruh 3 menit. Faktor- faktor yang
merangsang sekresi somatostatin antara lain Kenaikan kadar glukosa darah;
Kenaikan kadar asam amino; Kenaikan kadar asam lemak; dan Kenaikan
konsentrasi hormone pencernaan sebagai respon terhadap asupan makanan. Efek
somatostatin antara lain: Bekerja secara lokal di pulau Langerhans untuk
menghambat sekresi insulin dan glucagon; Menurunkan motilitas lambung,
duodenum dan kandung empedu; dan Mengurangi sekresi dan absorpsi dalam
saluran cerna.
Mode physiologic – physical merupakan kumpulan dari proses fisik dan kimia
yang meliputi aktivitas dan fungsi dari kehidupan organisme (Roy &Andrews,
1999, p.102). Terdapat lima dasar yang dibutuhkan dalam menciptakan integritas
dalam psikologik yaitu:
7) Cairan dan Elektrolit.. Keseimbangan cairan dan elektrolit serta asam basa
adalah proses yang berhubungan dengan cairan, elektrolit dan asam basa yang
diterima seluler, ekstraseluler dan intertisial serta fungsi sistem.
Komponen yang terkandung dalam konsep diri antara lain: 1) Physical Self
didalamnya terdapat Body Sensation (perasaan) dan Body Image (gambaran
diri). Body Sensasion yaitu bagaimana seseorang merasakan keadaan fisik dirinya
sendiri. Body Image yaitu bagaimana seseorang memandang fisiknya sendiri. 2)
Personal Self didalamnya terdapat konsistensi diri, ideal diri, dan moral-
ethic-spiritual. Konsistensi diri yaitu bagaimana upaya seseorang untuk
memelihara dirinya sendiri dan menghindari dari ketidak seimbangan. Ideal
diri hubungannya dengan apa yang harus dilakukan dan moral-ethic-spiritual yaitu
keyakinan seseorang dan evaluasi diri (Roy, 2009; Tomey &Aligood, 2010). 3)
Kebutuhan mendasar dalam identitas grup adalah integritas dalan identitas
grup tersebut dimana di dalamnya terdapat hubungan interpersonal, gambaran diri
dari grup, lingkungan pergaulan sosial, dan budaya (Roy &Andrews, 1999, p.108
dalam Alligod 2014).
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, M. R. (2017). Pakar Teori Keperawatan dan Karya Mereka, 8th Indonesia
edition Volume 1 , by Achir Yani S. Hamid and Kusman Ibrahim. Singapore.
Elsevier.
Pearce, E. C. (2018). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Alih Bahasa: Sri Yuliani
Handoyo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ross & Wilson (2011). Anatomy and Physiology in Health and Illness. 10th Ed. Alih Bahasa:
Smeltzer SC, Bare BG, Hinkle JL, Cheever KH. Brunner & Suddarth’s. (2008). Textbook of
Medical-Surgical Nursing. 11th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Setiati S. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed. 3.
Jakarta: Pusat Penerbit Departemen Penyakit Dalam FKUI.
Williams L, Wilkins. (2012). Teks Atlas Kedokteran Kedaruratan Greenberg Jilid 3. Jakarta:
Penerbit Erlangga.