Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS SENSITIVITAS (SENSITIVITY ANALYSIS)

Analisis sensitivitas merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui akibat dari
perubahan parameter-parameter produksi terhadap perubahan kinerja sistem produksi
dalam menghasilkan keuntungan.
Dengan melakukan analisis sensitivitas maka akibat yang mungkin terjadi dari perubahan-
perubahan tersebut dapat diketahui dan diantisipasi sebelumnya.

Sebagai Contoh:
Terjadinya Perubahan biaya produksi dapat mempengaruhi tingkat kelayakan.

Alasan dilakukannya analisis sensitivitas adalah untuk mengantisipasi adanya perubahan-


perubahan berikut:
1. Adanya cost overrun, yaitu kenaikan biaya-biaya, seperti biaya
konstruksi, biaya bahan-baku, produksi, dsb.
2. Penurunan produktivitas
3. Mundurnya jadwal pelaksanaan proyek.
Setelah melakukan analisis dapat diketahui seberapa jauh dampak perubahan tersebut
terhadap kelayakan proyek: pada tingkat mana proyek masih layak dilaksanakan.

Analisis sensitivitas dilakukan dengan menghitung IRR, NPV, B/C ratio, dan payback
period pada beberapa skenario perubahan yang mungkin terjadi. Mudah dilakukan
dalam software spreadsheet.

Sebagai Contoh:
Sebuah pompa air mempunyai aliran kas seperti terlihat dalam tabel berikut. Dalam tebel
tersebut telah dilakukan penyelesaian dengan menghitung nilai NPV, IRR dan B/C. Sedangkan
analisis yang dilakukan pada tingkat diskon faktor 15 % per tahun:
Tabel. Analisis pompa air (dalam ribu Rp)
Tahun C B B-C Df NPV 15% Df NPV 30% Df NPV 50%
15% 30% 50%
0 5.000 0 -5.000 1 -5.000 1 -5.000 1 -5.000
1 3.000 4.000 1.000 0,87 870 0,769 769 0,667 667
2 2.500 4.000 1.500 0,756 1.134 0,592 888 0,444 666
3 2.500 5.000 2.500 0,658 1.645 0,455 1.137,5 0,296 740
4 2.000 5.000 3.000 0,572 1.716 0,35 1.050 0,198 594
5 2.000 5.000 3.000 0,497 1.491 0,269 807 0,132 396
6 2.000 5.000 3.000 0,432 1.296 0,207 621 0,088 264
7 2.000 5.000 3.000 0,376 1.128 0,159 477 0,059 177
8 2.000 7.000 5.000 0,327 1.635 0,123 615 0,039 195
NPV = 5.915 NPV = 1.364,5 NPV = -1.301

Hasil analisis:
a. NPV (pada tingkat discount factor 15% per tahun) = Rp. 5.195.000

870+1.134+1.645+1.716+1.491+1.296+1.128+1.635
b. Net B/C =
5.000

= 2,183

(5.915.000−1.364.500)
c. IRR = 0,15 + (5.915.000+1.364.500)
𝑋 (0.30 − 0,15)

4.550.500
= 0,15 + 7.279.500 𝑥 0,15

= 0,24376 x 100 %
= 24,38 %
Setelah dilakukan analisa sensitivitas ternyata ada perubahan hasil.

Anda mungkin juga menyukai