Disusun Oleh :
Ameylia nur anggraeni (2111401012)
Nida Fadhila Nuha (2111401017)
Risma Nabila Haniza (2111401027)
Maldini Madhyantika T (2111401041)
Melati Abd Azis (2111401051)
PRODI S1 GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2022/2023
FAKTOR PENYEBAB KHITAN PADA PEREMPUAN
Prodi S1 Gizi UNISA Yogyakarta
A. Pengantar
Khitan yang lebih poluler kita kenal dengan istilah sunat di masyarakat, rasanya sering
terdengar dan bahkan setiap laki-laki muslim semua menjalaninya. Namun istilah khitan
perempuan juga bukan suatu hal yang asing lagi bagi masyarakat. Secara etimologi istilah
khitan berarti memotong.(1) Berbagai literatur fikih klasik menjelaskan bahwa yang
dimaksud dengan khitan adalah memotong kuluf (menghilangkan sebagian kulit) yang
menutupi kasyafah atau ujung kep ala penis. Adapun khitan perempuan dalam bahasa arab
disebut khifadh yang berasal dari kata khafdh, artinya memotong ujung klitoris pada
vagina.(2) Istilah khitan perempuan adalah terjemahan dari bahasa arab (khitan al-untsa)
atau (khitan al-banat) khitan perempuan. Dan dikatakan juga (khafdh al-banat)
menurunkan kepekaan alat kelamin anak perempuan, kerena dengan mengkhitankan anak
perempuan, berarti kepekaan alat kelaminnya tidak terlalu tinggi, sehingga libido
Pelaksanaan khitan perempuan tidak ditentukan, setiap masyarakat punya kebiasaan yang
berbeda dari satu tempat dengan tempat yang lain. Biasanya tergantung pada adat dan
dilakukan pada saat anak perempuan masih bayi. Sunat perempuan yang dilakukan di
Indonesia umumnya di dasari oleh adanya tradisi atau budaya masyarakat yang diwariskan secara
turun temurun.(3)
B. Isi
Ada faktor yang mempangaruhi pelaksanaan Khitan Perempuan yaitu dalam segi Tradisi
atau Budaya, terdapat disatu daerah yang zaman dulu melakukan khitan pada anak
perempuannya dikarenakan sudah turun temurun dari nenek moyang.
Pada ibu si yang kami wawancarai yaitu beliau mengatakan bahwa khitan perempaun atau
yang sering disebut sunat didaerah nya lahir dulu adalah hal yang sudah tidak asing lagi
karena sudah menjadi tradisi didaerahnya. Khitan pada perempuan disana yaitu untuk
membersihkan perempuan dengan cara merobek sedikit kemaluan dengan silet atau
benda tajam
Dulu banyak sekali didaerah nya yang setiap keluarga ketika mempunyai anak perempuan
melakukan khitan pada anaknya karena masyarakat sudah yakin akan hal tradisi tersebut.
Khitan dilakukan ketik bayi baru lahir selang beberapa hari kemudian dikhitan ada juga
yang sudah besar beranjak 5 thn baru dikhitan.
Ibu s ketika sudah remaja mencari tahu kenapa perempuan didaerahnya banyak yang
dikhitan ternyata memang karena sudah turun temurun, tetapi sekarang ibu siti tidak tahu
apakah hal tersebut masih dilakukan atau tidak karena beliau sudah merantau ikut dengan
suami.
Bu smerasakan beberapa dampk yang dirasakan setelah khitan dulu beliau merasakan
ketika setelah di khitan rasanya nyeri sekali sampai 1 minggu, ketika sudah dewasa
merasakan dampak khitannya itu ketika menstruasi terasa nyeri seperti bekas sayatan atau
goresan dan ketika persalinan beliau juga mengalami kesulitan terkendala dibagian jalan
lahir atau vagina tetapi dengan dampak remaja dan juga saat persalinan bu siti tidak bisa
memastikan apakah itu dampak khutan atau bukan
C. SOLUSI
Kita akan teruns memantau dikelaurga ibu S karena ibu S memiliki Anak perempuan berusia
hampis 5 tahun maka dari itu kita memantau jika anak tersebut ternyata akan dikhitan kita
akan mendekatkan diri lagi kepada keluarga Ibu S untuk memberikan edukasi lagi bahwa
khitan pada perempuan dapat mengakibatkan gangguan dalam kesehatan khususnya pada
organ reporduksi wanita
D. Kesimpulan
Istilah khitan perempuan adalah terjemahan dari bahasa arab (khitan al-untsa) atau (khitan
al-banat) khitan perempuan. Dan dikatakan juga (khafdh al-banat) menurunkan kepekaan
alat kelamin anak perempuan, kerena dengan mengkhitankan anak perempuan, berarti
kepekaan alat kelaminnya tidak terlalu tinggi, sehingga libido (kekuatan seksual) dimasa
Ada Faktor yang mempengaruhi sehingga terjadi khitan pada perempuan yaitu karena
tradisi turun menurun sudah diyakini untuk membersihkan perempuan dengan cara
membersihkan perempuan dengan cara merobek sedikit kemaluan dengan silet atau
benda tajam. ada beberapa dampak yang dirasakan oleh narasumber yaitu pada bagian
reproduksi.
E. Saran
Bagi masyarakat yang mempunyai anak perempuan yang akan dikhitan lebih baik
mencari tahu terlebih dahulu dampaknya bagi kesehatan dan jika karena agama alangkah
baiknya benar benar mencari tahu juga apakah itu wajib atau sunah.
Link https://youtu.be/x84CUyX6DMk
Referensi
Wawancara :
Ibu siti ( perempuan yang dikhitan pada masa kecil)
Jurnal :