Anda di halaman 1dari 18

Tugas Kelompok:

KEBUTUHAN KHUSUS PADA PERMASALAHAN BUDAYA

“PEMILIHAN JENIS KELAMIN ANAK DAN VAGINAL BIRTH AFTER

CAESARAN”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK IV

MARLINA

JURUSAN KEBIDANAN

FAKULTAS KEBIDANAN

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SIDRAP

MAKASSAR

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mitos oleh sebagian masyarakat selalu dianggap sebagai berita kebohongan. Kita tahu

bahwa mitos adalah salah satu dari bentuk cerita prosa selain legenda dan dongeng. Mitos

dilahirkan dari bahasa yang diucapkan menggambarkan suatu hal yang dilakukan oleh

masyarakat. Adapun mitos yang dikenal juga dengan istilah mite menurut Shaw (dalam

Sutarto, 1997:12) memiliki beberapa pengertian yakni :1) cerita tradisional atau legenda

biasanya tentang manusia yang memiliki kelebihan (super human) dan berkaitan dengan

peristwa-peristiwa yang tidak bisa dijelaskan dengan akal; 2) suatu kepercayaan yang tidak

bisa dibuktikan tetapi diterima kebenarannya begitu saja; 3) gagasan atau cerita buatan. Mite

ini lebih cenderung kepada perasaan daripada nalar yang terjadi pada zaman dahulu ketika

keterangan rasional tidak ada dan mungkin tidak dikehendaki. Sedangkan menurut Abraham

(dalam Sutarto,1997:12). Mitos berarti cerita, yang dalam pengertian modern mite dalam

mitologi merupakan suatu system cerita turun temurun yang pada suatu ketika dipercaya

sebagai suatu yang benar-benar terjadi oleh suatu kelompok budaya tertentu, dan yang

berfungsi untuk menjelaskan (berkenaan dengan maksud dan tindakan mahluk adikodrati )

mengapa dunia terjadi seperti ini dan bagaimana sesuatu terjadi, dan untuk menetapkan

alasan atas adat – istiadat dan peribadatan serta sanksi-sanksi atas kaidah-kaidah yang

digunakan sebagai tuntunan hidup. Mitos sebagai bagian dari folklore atau cerita prosa yang

menurut Bascom (dalam Sutarto,1997:19) berfungsi, yakni 1) sebagai system proyeksi, yakni

cermin angan-angan suatu kolektif, 2) sebagai sarana pengesahan pranata-pranata dan

lembaga-lembaga kebudayaan, 3) sebagai sarana pendidikan dan 4) sebagai sarana pemaksa

dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi oleh kolektifnya.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kebutuhan khusus permasalahan budaya pada pemilihan jenis kelamin

anak?

2. Bagaimana kebutuhan khusus permasalahan budaya pada vaginal birth after

caesarean?

1.3 Tujuan

1. Untuk kebutuhan khusus permasalahan budaya pada pemilihan jenis kelamin anak?

2. Untuk kebutuhan khusus permasalahan budaya pada vaginal birth after caesarean?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kebutuhan Khusus Permasalahan Budaya Pada Pemilihan Jenis Kelamin

Mitos atau dikenal juga dengan kata lain mitologi yang merupakan bagian dari

folklore.Folklore yang berasal dari dua kata folk yang artinya rakyat dan lore artinya cerita.

Mitos merupakan gambaran atau refleksi dari kehidupan masyarakat suatu daerah yang bisa

berbentuk mitos, legenda, dongeng ataupun permainan rakyat. Keberadaan folklore selalu

muncul lalu berkembang dan bisa mengalami perubahan dari suatu kelompok masyarakat.

Menurut Kamus Umum Besar Bahasa Indonesia (1997:660) pengertian mitos adalah suatu

cerita bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, yang mengandung penafsiran

tentang asal usul semesta alam, manusia dan bangsa itu sendiri yang mengandung arti

mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib. Tetapi dari karangan berbagai peneliti

dikatakan bahwa mitos bukanlah hasil takhyul atau pemikiran keliru yang belum matang dari

orang-orang yang tidak mampu berfikir jernih serta logis serta masih terbelenggu dalam

kegelapan fantasi yang aneh-aneh sebagaimana yang dipikirkan para ilmuwan zaman

Pencerahan abad ke -17 di Eropa (Claude Levi-Strauss, 1997: 31). Menurut Sidarta

Pujiraharjo (1998:48) mitos mempunyai kedudukan yang penting dalam ystem budaya

masyarakat, karena mitos berisi tentang norma kehidupan dalam ystem budaya

masyarakatnya. Mitos ini juga memunculkan suatu penilaian yang berlaku dalam ystem sosial

masyarakat. Jika kita hubungkan perkembangan mitos dengan filosofi kehidupan masyarakat

Minangkabau, maka secara nyata bisa dikatakan mengingkari filosofi hidup berlandaskan

agama Islam. Karena meyakini sesuatu di luar ajaran agama Islam tentu sudah bisa dikatakan

syirik. Syirik adalah perbuatan yang dilarang dan tidak diampuni oleh Allah SWT. Lalu

bagaimana kita memahami mitos yang berkembang mengenai melalui tanda-tanda yang
ditampilkan oleh ibu hamil terkait jenis kelamin si bayi dalam kandungan. Mitos ini berbeda

dengan mitos yang secara umum dikenal, seperti mitos asal usul daerah, mitos manusia,

binatang, atau dewa, yang biasanya ditokohkan dengan orang-orang yang suci. Mitos

terhadap tandatanda jenis kelamin bayi pada ibu hamil sebenarnya tidak hanya berkembang

di masyarakat Lalu bagaimana kita memahami mitos yang berkembang mengenai melalui

tanda-tanda yang ditampilkan oleh ibu hamil terkait jenis kelamin si bayi dalam kandungan.

Mitos ini berbeda dengan mitos yang secara umum dikenal, seperti mitos asal usul daerah,

mitos manusia, binatang, atau dewa, yang biasanya ditokohkan dengan orang-orang yang

suci. Banyak tanda-tanda yang dianggap oleh masyarakat yang dapat dilihat dari bentuk dan

usaha si ibu hamil dalam mencapai keinginannya. Tanda-tanda setiap orang berbeda-beda.

Namun begitu, tanda-tanda yang diperlihatkan oleh ibu hamil dan usaha yang dilakukan oleh

ibu hamil demi mencapai keinginannya akan jenis kelamin tertentu bisa dianggap mitos

dikarenakan diragukan kebenarannya. mitos yang berkaitan dengan jenis kelamin bayi dalam

kandungan ditandai dengan mitos-mitos yang dipercayai, dengan hasil seperti berikut : detak

jantung bayi rendah 72.7%, kandungan berat kebawah 60% dan putting payudara berwarna

lebih gelap 63,6%. Meskipun mitos-mitos yang berkembang dianggap tidak benar sama

sekali, tetapi hal ini tidak mempengaruhi tingkat kepercayaan ibu hamil di desa ini untuk

percaya.

2.1.1 Permasalahan Budaya Pada Pemilihan Jenis Kelamin Contoh Kasus Masyarakat

Minangkabau

Masyarakat Minangkabau memiliki tradisi dalam berbahasa yakni dengan tidak

mengungkapkan semua hal dengan cara ujaran langsung. Masyarakatnya mengenal istilah

kieh jo kato. Arti kieh adalah bahasa kiasan yang mengungkapkan sesuatu dengan sindiran.

Sedangkan kato adalah bahasa yang diungkapkan dengan bahasa yang sebenarnya. Jadi baik

pantangan atau anjuran biasanya disampaikan dengan kieh jo kato sesuai dengan konteksnya.
Contoh Adapun salah satu contohnya adalah “sayang ka anak makonyo dilacuik”, sayang

dengan anak makanya dipukul. Maksud dari tuturan ini adalah bahwa bukan berarti bahwa

untuk memberikan kasih sayang kepada anak, maka anak selalu menerima pukulan dari

orangtuanya. Semua ini bermakna bahwa anak jangan selalu dimanjakan karena nantinya

justru akan sulit bagi sang anak untuk menghadapi suatu persoalan dalam perjalanan

kehidupannya. Anak yang manja selalu mendapatkan segala apa yang dia inginkan. Dia tak

terbiasa untuk menggunakan pikiran dan hatinya dalam mempertimbangkan keinginannya.

Yang dia tahu semua permintaan akan terkabulkan. Itulah makanya, anak dibekali dengan

segala pengetahuan, kesabaran dan kemauan untuk berusaha mencapai apa yang dia inginkan

atas usahanya dia sendiri. Jika sang anak mulai kelewatan manjanya bahkan melanggar suatu

norma baik agama ataupun adat maka selayaknya anak mendapatkan hukuman. Di lacuik

tersebut artinya pukulan sebagai suatu hukuman bagi dirinya. Biasanya dengan adanya

hukuman, maka sang anak akan malu atau takut sehingga ia tidak akan mengulangnya

kembali. Tujuan ini tidak hanya bagi sang anak yang terkena lacuak an tadi saja. Tetapi

berlaku untuk semua anak dimana pun berada. Begitu juga dengan mitos yang lahir dari

bahasa atau tuturan.

Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Yunis (2010:14) bahwa tuturan merupakan

penjelmaan dari sikap yang akan dilakukan, sikap yang diharapkan sesuai dengan maksud

tuturan.Contoh bahasa yang diungkapkan sebagai mitos pada ibu hamil yakni ibu hamil dan

suaminya pantang membunuh binatang. Maksud dari mitos ini adalah agar ibu hamil

membiasakan diri untuk menumbuhkan sikap kasih sayang baik pada Binatang ataupun

dengan mahluk Tuhan yang lainnya. Mitos orang hamil yang dilarang untuk keluar malam

nanti diganggu mahluk gaib juga memiliki maksud harapan agar sang ibu hamil tidak suka

keluyuran. Kalau terjadi sesuatu akan sangat membahayakan baik terhadap ibu ataupun bayi

yang dikandungnya. Seorang ibu hamil harus bisa menjaga kesehatannya dengan banyak
beristirahat, bukannya pergi keluyuran apalagi malammalam. Banyak lagi mitos yang nyata

berkembang di tengah masyarakat ternyata memiliki manfaat yang baik bagi ketertiban dan

kedamaian di tengah masyarakat. Keberadaan mitos ternyata lebih ditaati oleh masyarakat.

Hal ini dikarenakan kuatnya nenek moyang menanamkan nilai-nilai tersebut kepada anak

keturunannya.Adapun mitos-mitos yang berkebaang agar tidak terjebak dengan tindakan

yang melanggar ajaran agama Islam, maka harus bisa memaknainya dengan arif dan

bijaksana. Sehingga banyak mitos yang berkembang tidak semuanya memiliki kebenaran.

Namun, hal ini bukan pula dapat disimpulkan bahwa semua mitos yang berkembang benar

adanya.Semua tergantung pada keyakinan diri masing-masing. Begitu kuatnya keyakinan

masyarakat akan keberadaan mitos yang memilki daya guna, hal ini terkait dari fungsi mitos

itu sendiri di tengah masyarakat.

a. Mitos-mitos tanda-tanda yang diperlihatkan oleh ibu hamil terkait jenis kelamin

janin dalam kandungan

No Dilihat berdasarkan Jenis kelamin laki-laki Jenis kelamin perempuan


1. Bentuk perut Terlihat runcing kedepan Terlihat melebar ke
samping
2. Posisi perut Janin diperut condong ke Janin di perut condong ke
atas bawah
3. Kerajinan merawat diri Rajin merawat diri tetapi Malas merawat wajah tetapi
bersih terkesan kusam
4. Kebiasaan posisi tidur Tidur dengan posisi ke kiri Tidur dengan posisi ke
kanan
5. Kerajinan Rajin dan aktif Pemalas
6. Kebersihan wajah Terlihat bersih walau tidak Terlihat kusam walaupun
rajin menggunakan telah berdandan secantik
kosmetik mungkin
7. Kebiasaan makan Lebih menyukai daging- Lebih menyukai sayur-
dagingan, dan makanan sayuran dan rasa makanan
yang rasa asin dan gurih yang manis
8. Areola Seputaran areola Seputaran areola berwarna
cenderung gelap terang
9. Gerakan janin Gerakan janin aktif Gerakan janin lambat
10. Hobi beraktifitas Aktif beraktifitas Malas beraktifitas
b. Mitos-mitos tanda-tanda yang diperlihatkan dari bayi yang telah lahir untuk adiknya

kelak

No Dilihat berdasarkan Jenis kelamin laki-laki Jenis kelamin perempuan


1. Hidung Keras Lunak
2. Rambut Kasar Halus
3. Putting susu Bulat Berbelah
4. Lipatan paha Satu Lebih dari satu
5. Gigi pertama tumbuh Gigi bawah Gigi atas

Berbagai macam usaha yang dapat dilakukan demi bisa mendapatkan bayi dengan

jenis kelamin tertentu. Usaha yang dilakukan oleh masyarakat Ampek Angkek dengan

mendatangi tukang urut yang dikenal mampu dalam melakukan ini. Metode urut adalah salah

satu cara yang dilakukan dalam melakukan pertolongan kepada yang membutuhkan.

Sebenarnya yang dilakukan oleh tukang urut yang pertama kali adalah mengurut badan secara

keseluruhan guna memperbaiki jalannya peredaran darah. Setelah itu barulah diberikan

makanan atau ramuan yang digunakan pengobatan selanjutnya. Pengetahuan dan pengalaman

antara tukang urut yang satu dengan yang lain memiliki perbedaan. Begitu pula cara dan

media urutnya.

Pernyataan tukang urut dengan kepandaiannya masing-masing seperti yang

diungkapkan oleh Nita (48 tahun)11 berikut ini:

Awak dulu nda punyo kapandaian bauruik do. Tapi dek suami awak pandai mauruik,

awak diajaannyo dima titik-titik syaraf dan apo panyakiknyo. Dari keturunan awak sabanyo

dari nenek awak dikenal dukun uruik pado maso dulu. Tapi awak nda tau kok bisa sajo awak
capek manarimo kapandaian ko. Alhmdulillah banyak yang nda bisa punyo anak bataun-

taun, tu datang kamari untuak bauruik.Alhmdulillah agak tigo kali bauruik langsung hamil.

Artinya: Saya dulu tidak punya kepandaian mengurut. Tapi karena suami saya pandai

mengurut, saya diajarkannya dimana titik-titik syaraf dan apa penyakitnya. Dari keturunan

saya sebenarnya dari nenek saya dikenal sebagai dukun urut pada masa lalu.Tapi saya tidak

tahu kenapa saya mudah saja dalam menerima pengetahuan untuk mengurut

ini.Alhamdulillah, banyak yang sudah berkeluarga bertahun-tahun dan tidak memiliki anak,

kemudian berurut pada saya langsung hamil.

2.2 Kebutuhan Khusus Permasalahan Budaya Pada Vaginal Birth After Caesaran

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan masalah kesehatan yang serius di

negaraberkembang juga menjadi kesenjangan yang cukup besar menyumbang perhatian

dunia. Menurut laporan World Health Organization (WHO) mengungkapkan bahwa

beberapanegara memiliki AKI cukup tinggi di negara-negara Sub-Saharan Afrika 542 per

100.000 kelahiran hidup, Asia selatan dan Tengah 151 per 100.000 kelahiran hidup, Afrika

UtaradanAsia Barat 84 per 100.000 kelahiran hidup, Amerika Latin dan Karibia 73 per

100.000 kelahiran hidup, Asia Timur dan Tenggara 69 per 100.000 kelahiran hidup, Ocenia

60 per 100.000 kelahiran hidup, Eropa dan Amerika Utara 12 per 100.000 kelahiran hidup

(WHO, 2021). Pada tahun 2017, sekitar 810 wanita di dunia meninggal akibat dari

komplikasi selama kehamilan dan setelah persalinan. Komplikasi utama yang menyumbang

hampir 75%dari seluruh kematian ibu merupakan: perdarahan dan infeksi, hipertensi saat

kehamilan, aborsi, dengan banyaknya faktor resiko tinggi pada kehamilan, maka akan

bertambah juga persalinan dengan sesar (WHO, 2019). Tingkat operasi caesar secara global

telah meningkat dari waktu ke waktu; menurut data dari 150 negara, rata-rata tingkat CS

(Sectio Caesarea) adalah 18,6% yaitu sekitar 6% hingga 27,2% di wilayah berpenghasilan
menengah dan tinggi. Amerika Latin dan kawasan Karibia memiliki tingkat CS tertinggi

(40,5%), diikuti oleh Amerika Utara (32,3%), Oseania (31,1%), Eropa (25%), Asia (19,2%)

dan Afrika (7,3%). Berdasarkan data dari 121 negara, analisis tren menunjukkan bahwa

antara 1990 dan 2014, tingkat CS rata-rata global meningkat 12,4% (dari 6,7% menjadi

19,1%) dengan tingkat kenaikan tahunan rata-rata 4,4%. Asia dan Amerika Utara adalah

wilayah dengan tingkat kenaikan tahunan rata-rata tertinggi dan terendah (masing-masing

6,4%dan 1,6%) (Lundgrenet al., 2020). Upaya menurunkan angka kelahiran sesar hingga 12-

15% telah dilakukan di seluruh dunia. Penanganan secara khusus telah difokuskan pada ibu

yang memiliki riwayat sesar, untuk mengurangi kelahiran sesar berulang. Oleh karena itu,

setiap ibu hamil perlu adanya upaya untuk menilai resiko dan memberdayakan diri agar

kelahiran pervaginaan dapat berhasil setelah operasi caesar atau yang disebut VBAC

(Lipschuetz et al., 2020). VBAC merupakan metode pilihan untuk persalinan yang dapat

dilakukan pada ibu yang pernah CS dengan supporting yang baik pra persalinan, untuk

mempersiapkan keberhasilan persalinan pervaginam agar mengurangi resiko pada kehamilan

berikutnya. VBAC sukses tertinggi terdapat di India merupakan kesaksian tentang fakta

bahwa dengan perawatan terampil dengan penyedia perawatan empatik, 95% wanita yang

memiliki CS sebelumnya dapat memiliki VBAC. Sejak 2009 The Sanctum Natural Birth

Center telah membantu 100 ibu menginginkan VBAC (Krishnan, 2021).

Lembaga kesehatan The Sanctum Natural Birth Center di India yang didirikan oleh Dr.

Vijaya Krishnan yang mendukung keberhasilan VBAC, mengungkapkan bahwa

seorangibubersalin mempunyai peluang atau kesempatan melakukan VBAC, jika: 1)

memiliki risiko rendah, dengan tidak ada komplikasi medis dalam kehamilan saat ini; 2)

memiliki kehamilan1 janin (tunggal), dengan presentasi kepala; 3) jika pernah persalinan

pervaginamsebelumnya, peluang VBAC lebih tinggi; 4) jika alasan CS sebelumnya adalah

suatu kejadian tidak berulang seperti presentasi bokong, tekanan janin dalam kehamilan
sebelumnya, atau faktor lain seperti terdapat lilitan tali pusat di leher janin; 5) yang paling

penting, memilih penyedia jasa perawatan dengan 70-80% tingkat keberhasilan VBAC

(Krishnan, 2021).

VBAC memiliki manfaat bagi ibu dan bayi, yaitu manfaat untuk ibu di antaranya: akan

lebih baik untuk kesehatan reproduksi, jika operasi besar beresiko lebih tinggi pada infeksi,

penyembuhan yang buruk, kehilangan darah, penggunaan banyak antibiotik dan rasa sakit

semua ini akan meningkat secara dramatis. Semakin banyak operasi yang dilakukan seorang

wanita, semakin banyak risiko meningkatnya risiko perbaikan pada tubuh, ketidaknormalan

plasenta di kehamilan mendatang, risiko keguguran/ektopik kehamilan. Dengan VBAC

pemulihan fisik sangat cepat, kebanyakan wanita yang persalinannya pervaginam, mereka

dapat berjalan dan bergerak dalam beberapa jam. Hal ini penting ketika seorang ibu perlu

juga untuk merawat keluarga dan anak lainnya. Emosional juga berpengaruh pada

keberhasilan VBAC, kepercayaan diri akan melonjak, sebagai hormon positif yang dapat

menimbulkan antara ikatan ibu dengan bayi, pemberian ASI juga akan lebih mudah jika

tubuh tidak merasa sakit atau terdapat efek anestesi. Manfaat VBAC untuk bayi, yaitu di

antaranya: 1) proses kelahiran vagina menjadi vaksinasi pertama bagi bayi; 2) sebagai

penambah imun bayi, karena bakteri ibu bermanfaat untuk meminimalisir risiko infeksi; 3)

meningkatkan fungsi paru-paru bayi.; 4) sentuhan kulit ke kulit dengan ibu, sebagai

pengontrol suhu yang baik, serta memungkinkan untuk memulai pemberian ASI; 5)

mengurangi pemberian anestesi masa kanak-kanak, membantu perkembangan otak yang lebih

baik. Bayi dengan persalinan CS memiliki risiko yanglebih tinggi untuk bronkitis, asma,

gangguan pernapasan, obesitas, alergi, dan gangguan autoimun (Krishnan, 2021). Perihal

yang perlu diperhatikan pada ibu bersalin untuk mendukung dalam persiapan keberhasilan

VBAC berdasarkan artikel yang dianalisis, yaitu mengidentifikasi alur kejadian CS

sebelumnya, mendapatkan catatan kebidanan termasuk: tanggal CS atau kelahiran vagina


sebelumnya (jika ada), jumlah CS sebelumnya, tipe CS yang pernah dilakukan,

denganmengetahui catatan operasi dan catatan medis (bila memungkinkan), serta alas an atau

indikasi CS sebelumnya. Kemungkinan berhasil VBAC, yaitu:1) terdapat peluang

keberhasilan VBAC dari kehamilan sebelumnya; 2) memiliki riwayat persalinan spontan;

3)bishop skor tinggi; 4) mal persentasi sebagai indikasi pada CS sebelumnya; 5) kehamilan

yang risiko (Guidelines, 2020). Terdapat cara terbaik dalam melakukan persiapan VBAC di

antaranya: 1) mencari penyedia layanan yang memiliki tingkat keberhasilan VBAC lebih dari

80%; 2) berbicaralahsecara langsung untuk mencari tenaga kesehatan yang dapat dipercaya;

3) mencari rumah sakit dengan tingkat CS rendah; 4) pastikan keluarga atau orang terdekat

mendukung sepenuhnya melakukan VBAC; 5) membuat rencana kelahiran dan persiapan

dengan penolong persalinan; 6) menghadapi kecemasan, lebih banyak cinta dan kasih sayang;

7) melakukan aktivitas secara fisik, olahraga, senam hamil; 8) mengikuti kelas persiapan

kelahiran, kelas ibu hamil; 9) berlatih relaksasi dan berkeyakinan positif; 10) berusaha

memberdayakan diri, fokus kelahiran normal dan sedikit intervensi, memungkinkan untuk

memberikan peluang terbaik yang aman dalam program VBAC (Krishnan, 2021).

Menurut dua belas artikel yang dianalisis bahwa kemungkinan gagalnya VBACialah: 1)

induksi pada persalinan; CS sebelumnya pada distosia atau persalinan macet karenabayi

besar, CPD (Cephalopelvic Disporpotion) atau panggul sempit, gagal melakukan

persalinannormal dan berakhir pada IOL (Intraocular Lens) atau kebutaan; 3) tidak pernah

melakukankelahiran pervaginam sebelumnya; 4) obesitas; 5) janin makrosomia saat ini (4 kg

ataulebih); 6) usia tua ibu; 7) diabetes; 8) gangguan hipertensi (Guidelines, 2020). Untuk itu,

ibu hamil 36 minggu disarankan sudah membuat keputusan terhadapcarapersalinan yang

memungkinkan untuk direncanakan, yaitu di antaranya: memastikanibumengerti bahwa suatu

saat nanti akan terjadi kemungkinan berubah pikiran atau kapan saja dapat menarik

persetujuan medis, perlu juga memahami persyaratan persetujuan untuk VBAC dan ERCS
(Elective Repeat Caesarean Section) atau sesar berulang, serta mendapatkan persetujuan yang

sah dan terinformasi yang sesuai dengan keputusan ibu, kemudian mendiskusikan dan

merencanakan manajemen kelahiran dengan tenaga medistermasuk dalam hal: kelahiran

preterm (usia kehamilan belum matang atau belummencapai 37 minggu), persalinan spontan

sebelum tanggal CS, tidak ada persalinan spontanpada kehamilan 41 minggu, memperkirakan

risiko dan manfaat, merencanakan ERCS tanggal bila VBAC belum berhasil (Guidelines,

2020). Seorang ibu bersalin harus memutuskan pilihannya antara percobaan kelahiran vagina

setelah caesar (VBAC) atau sesar berulang pada kehamilan berikutnya. Kedua pilihan

membawa potensi morbiditas bagi ibu dan anak, yang paling dikhawatirkan ialah pecahnya

rahim dan konsekuensi lainnya. Dalam upaya untuk mengurangi morbiditas, yang

dikembangkan oleh Grobman di Australia. Sebanyak 395 wanita menjalani uji cobapersalinan

setelah CS sebelumnya, dengan tingkat keberhasilan VBAC 83% dengan Model Grobman

(Mooney et al., 2018). Keberhasilan dan kegagalan persalinan normal tergantung pada usia

ibu (tahun), tempat tinggal ibu, riwayat persalinan pervaginam, usia kehamilan saat

persalinan, interval waktu dari sesar sebelumnya, preeklamsia ibu, diabetes gestasional ibu

dan analgesia persalinan. Model Grobman juga cocok untuk wanita hamil Cina. Semua

wanita hamil harusmemantau perkembangan persalinan dan perubahan denyut jantung janin

(Xu et al., 2019). Variabel klinis lainnya juga penting untuk diteliti pada peneliatian VBAC;

seperti indikasi sesar sebelumnya, bishop skor pada permulaan induksi, namun, saat

amniotomi danpemberian oksitosin tidak tersedia dalam dataset. Peneliti tahu bahwa indikasi

untuksesarsebelumnya berdampak pada kemungkinan keberhasilan VBAC (Varvoutis et al.,

2020). Untuk itu, pentingnya asuhan kehamilan untuk meningkatkan kesehatan maternal.

Hasil survey lapangan di Indonesia, metode edukasi yang sudah banyak digunakan untuk

mendorong VBAC ialah metode persalinan Maryam yaitu persalinan secara alami yang

diambil dari kisah dalam Al-Quran pada surat Maryam, yakni seorang perempuan yang suci
bernama Maryam, menerangkan bahwa pada asalnya manusia itu lemah, hanya Allahsebaik-

baiknya penolong, walaupun terdapat banyak cobaan di dunia yang dirasakan, namundengan

tingginya iman, keyakinan, pengharapan pada Rabb-Nya maka kekuatan akan muncul,

berbagai kemudahan dalam proses persalinan akan timbul tanpa mengkhawatirkan rasasakit.

Bahkan ibu yang memiliki riwayat persalinan sesar dengan izin Allah, dapat

denganmudahmelahirkan secara normal. Promosi kesehatan yang diberikan pada teori

persalinan Maryam, di antaranya: 1)senam hamil kelas maryam, dengan gerakan shalat; 2)

ibu hamil/ bersalin tidak merasa cemas; 3) makanan sunnah saat hamil; 4) amalan/sunnah

yang mudah saat persalinan; 5) peran suami pada kehamilan dan persalinan (Rahayu Mugi,

2020). Teorinya seperti gentle birth namun ada yang berbeda dari sisi keyakinan Islami, pola

perilaku, pola fikir, pola makan yang akan menjadi gaya hidup sehat, yang nantinya

berpengaruh pada kesehatan keluarga.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Tanda-tanda dan berbagai usaha yang dilakukan untuk mendapatkan anak dengan

jenis kelamin tertentu masih banyak dilakukan oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan

bagi sebagian orang masih terbukti berhasil.Bagi ibu yang belum berhasil

mendapatkan keinginannya tetap saja terus berusaha untuk kehamilan berikutnya

selagi masih memungkinkan baginya dalam menjalankan kehamilan dengan aman dan

selamat.Hal ini sangat terkait dengan latar belakang kehidupan masyarakat

Minangkabau yang menganut system garis keturunan matrilineal.Kehadiran anak laki-

laki ataupun perempuan memiliki arti yang sangat penting. Anak perempuan sebagai

pelanjut keturunan atau warih bajawek sedangkan laki-laki berperan sebagai pusako

batolong yang sangat terkait dengan keberadaan kaum perempuan sebagai pelanjut

keturunan.

2. Usaha keberhasilan untuk mengurangi indikator morbiditas serta mortalitas

salahsatunya dengan peningkatan pengetahuan ibu hamil dalam menyiapkan

persalinan yangaman dan nyaman, terutama pada upaya VBAC untuk meningkatkan
kesehatan maternal. Promosi kesehatan mengenai kunjungan ANC, asupan gizi,

pendidikan, pola hidup, metode persalinanyang dipilih, perawatan masa nifas perlu

diberikan pada edukasi kelas kehamilanagarmampu mengurangi resiko atau

komplikasi kehamilan. Seorang Ibu hamil pentinguntukmenjaga kesehatan fisik,

mental dan psikologi. Relaksasi berupa ketenangan hati untuklebihmengontrol emosi

saat persalinan. Sehingga mampu mengurangi intervensi dan

berusahamemberdayakan diri pada proses persalinan.

3.2 Saran

1. Petugas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan profesionalitas kerja,

menyiapkanfasilitas medis yang memadai agar mampu memberikan pelayanan

kesehatandalammeningkatkan kesehatan maternitas, di antaranya:

a. Para tenaga medis perlu adanya peningkatan pengetahuan, dengan mengikuti

berbagai pelatihan atau seminar mengenai VBAC, tujuannya mengurangi

resiko komplikasi ibuhamil dan AKI;

b. Perlu adanya peningkatan pelayanan medis yang memadai, serta tenaga

Kesehatan yang profesional dan berpengalaman dengan metode persalinam

pervaginam, terutama pada pasien yang memiliki riwayat CS;

c. Pentingnya memonitor atau memantau perkembangan pasien, baik pada

kehamilan dan persalinannya. Menyarankan pasien melakukan ANC terpadu

baik secara online maupun offline;

d. Diharapkan ibu hamil mengikuti kelas kehamilan, karena pentingnya untuk

menambah wawasan kehamilan agar dapat mempersiapkan persalinan serta

perawatan nifas dengan baik;


2. Tanda-tanda dan berbagai usaha yang dilakukan untuk mendapatkan anak dengan

jenis kelamin tertentu masih banyak dilakukan oleh masyarakat. Bagi ibu yang belum

berhasil mendapatkan keinginannya tetap saja terus berusaha untuk kehamilan

berikutnya selagi masih memungkinkan baginya dalam menjalankan kehamilan

dengan aman dan selamat. Kehadiran anak laki-laki ataupun perempuan memiliki arti

yang sangat penting. Anak perempuan sebagai pelanjut keturunan atau warih bajawek

sedangkan laki-laki berperan sebagai pusako batolong yang sangat terkait dengan

keberadaan kaum perempuan sebagai pelanjut keturunan.

DAFTAR PUSTAKA

Irbah, J., Surya, I. G. N. H. W., & Budiana, I. N. G. (2019). Karakteristik Persalinan Spontan
Pervaginam pada Kehamilan dengan Bekas Seksio Sesarea di RSUP Sanglah Denpasar
Periode Januari 2014-Desember 2014. E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.2,Februari, 2019,
8(2), 1–7.
Keedle, H., Schmied, V., Burns, E., & Dahlen, H. G. (2019). A narrative analysis of
women’sexperiences of planning a vaginal birth after caesarean (VBAC) in Australia
usingcritical feminist theory. BMC Pregnancy and Childbirth, 19(1), 1–15.
https://doi.org/10.1186/s12884-019-2297-4
Kemenkes Rl. (2019). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. In Profil Kesehatan Indonesia.
https://doi.org/10.5005/jp/books/11257_5
Refisrul, 2011.Keluarga Minangkabau Tanpa Anak Perempuan: Problematika dan Implikasi
Sosial. Padang : BPSNT Padang Press
Samin, Yahya, dkk. 1996. Peranan Mamak Terhadap Kemenakan dalam Kebudayaan
Minangkabau Masa Kini.Padang : Bagian Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai
Budaya Sumatera Barat.
Straus, Claude Levi, 1997. Mitos, Dukun, dan Sihir. Penerjemah Drs. Agus Cremers, SVD
dan Drs. De Santo Johanes. Yogyakarta : Kanisius.
Sutarto, 1997.Legenda Kasada dan Karo Orang Tengger, Lumajang.Depok: Fakultas Sastra
Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai