CAESARAN”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IV
MARLINA
JURUSAN KEBIDANAN
FAKULTAS KEBIDANAN
MAKASSAR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Mitos oleh sebagian masyarakat selalu dianggap sebagai berita kebohongan. Kita tahu
bahwa mitos adalah salah satu dari bentuk cerita prosa selain legenda dan dongeng. Mitos
dilahirkan dari bahasa yang diucapkan menggambarkan suatu hal yang dilakukan oleh
masyarakat. Adapun mitos yang dikenal juga dengan istilah mite menurut Shaw (dalam
Sutarto, 1997:12) memiliki beberapa pengertian yakni :1) cerita tradisional atau legenda
biasanya tentang manusia yang memiliki kelebihan (super human) dan berkaitan dengan
peristwa-peristiwa yang tidak bisa dijelaskan dengan akal; 2) suatu kepercayaan yang tidak
bisa dibuktikan tetapi diterima kebenarannya begitu saja; 3) gagasan atau cerita buatan. Mite
ini lebih cenderung kepada perasaan daripada nalar yang terjadi pada zaman dahulu ketika
keterangan rasional tidak ada dan mungkin tidak dikehendaki. Sedangkan menurut Abraham
(dalam Sutarto,1997:12). Mitos berarti cerita, yang dalam pengertian modern mite dalam
mitologi merupakan suatu system cerita turun temurun yang pada suatu ketika dipercaya
sebagai suatu yang benar-benar terjadi oleh suatu kelompok budaya tertentu, dan yang
berfungsi untuk menjelaskan (berkenaan dengan maksud dan tindakan mahluk adikodrati )
mengapa dunia terjadi seperti ini dan bagaimana sesuatu terjadi, dan untuk menetapkan
alasan atas adat – istiadat dan peribadatan serta sanksi-sanksi atas kaidah-kaidah yang
digunakan sebagai tuntunan hidup. Mitos sebagai bagian dari folklore atau cerita prosa yang
menurut Bascom (dalam Sutarto,1997:19) berfungsi, yakni 1) sebagai system proyeksi, yakni
dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi oleh kolektifnya.
1.2 Rumusan Masalah
anak?
caesarean?
1.3 Tujuan
1. Untuk kebutuhan khusus permasalahan budaya pada pemilihan jenis kelamin anak?
2. Untuk kebutuhan khusus permasalahan budaya pada vaginal birth after caesarean?
BAB II
PEMBAHASAN
Mitos atau dikenal juga dengan kata lain mitologi yang merupakan bagian dari
folklore.Folklore yang berasal dari dua kata folk yang artinya rakyat dan lore artinya cerita.
Mitos merupakan gambaran atau refleksi dari kehidupan masyarakat suatu daerah yang bisa
berbentuk mitos, legenda, dongeng ataupun permainan rakyat. Keberadaan folklore selalu
muncul lalu berkembang dan bisa mengalami perubahan dari suatu kelompok masyarakat.
Menurut Kamus Umum Besar Bahasa Indonesia (1997:660) pengertian mitos adalah suatu
cerita bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, yang mengandung penafsiran
tentang asal usul semesta alam, manusia dan bangsa itu sendiri yang mengandung arti
mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib. Tetapi dari karangan berbagai peneliti
dikatakan bahwa mitos bukanlah hasil takhyul atau pemikiran keliru yang belum matang dari
orang-orang yang tidak mampu berfikir jernih serta logis serta masih terbelenggu dalam
kegelapan fantasi yang aneh-aneh sebagaimana yang dipikirkan para ilmuwan zaman
Pencerahan abad ke -17 di Eropa (Claude Levi-Strauss, 1997: 31). Menurut Sidarta
Pujiraharjo (1998:48) mitos mempunyai kedudukan yang penting dalam ystem budaya
masyarakat, karena mitos berisi tentang norma kehidupan dalam ystem budaya
masyarakatnya. Mitos ini juga memunculkan suatu penilaian yang berlaku dalam ystem sosial
masyarakat. Jika kita hubungkan perkembangan mitos dengan filosofi kehidupan masyarakat
Minangkabau, maka secara nyata bisa dikatakan mengingkari filosofi hidup berlandaskan
agama Islam. Karena meyakini sesuatu di luar ajaran agama Islam tentu sudah bisa dikatakan
syirik. Syirik adalah perbuatan yang dilarang dan tidak diampuni oleh Allah SWT. Lalu
bagaimana kita memahami mitos yang berkembang mengenai melalui tanda-tanda yang
ditampilkan oleh ibu hamil terkait jenis kelamin si bayi dalam kandungan. Mitos ini berbeda
dengan mitos yang secara umum dikenal, seperti mitos asal usul daerah, mitos manusia,
binatang, atau dewa, yang biasanya ditokohkan dengan orang-orang yang suci. Mitos
terhadap tandatanda jenis kelamin bayi pada ibu hamil sebenarnya tidak hanya berkembang
di masyarakat Lalu bagaimana kita memahami mitos yang berkembang mengenai melalui
tanda-tanda yang ditampilkan oleh ibu hamil terkait jenis kelamin si bayi dalam kandungan.
Mitos ini berbeda dengan mitos yang secara umum dikenal, seperti mitos asal usul daerah,
mitos manusia, binatang, atau dewa, yang biasanya ditokohkan dengan orang-orang yang
suci. Banyak tanda-tanda yang dianggap oleh masyarakat yang dapat dilihat dari bentuk dan
usaha si ibu hamil dalam mencapai keinginannya. Tanda-tanda setiap orang berbeda-beda.
Namun begitu, tanda-tanda yang diperlihatkan oleh ibu hamil dan usaha yang dilakukan oleh
ibu hamil demi mencapai keinginannya akan jenis kelamin tertentu bisa dianggap mitos
dikarenakan diragukan kebenarannya. mitos yang berkaitan dengan jenis kelamin bayi dalam
kandungan ditandai dengan mitos-mitos yang dipercayai, dengan hasil seperti berikut : detak
jantung bayi rendah 72.7%, kandungan berat kebawah 60% dan putting payudara berwarna
lebih gelap 63,6%. Meskipun mitos-mitos yang berkembang dianggap tidak benar sama
sekali, tetapi hal ini tidak mempengaruhi tingkat kepercayaan ibu hamil di desa ini untuk
percaya.
2.1.1 Permasalahan Budaya Pada Pemilihan Jenis Kelamin Contoh Kasus Masyarakat
Minangkabau
mengungkapkan semua hal dengan cara ujaran langsung. Masyarakatnya mengenal istilah
kieh jo kato. Arti kieh adalah bahasa kiasan yang mengungkapkan sesuatu dengan sindiran.
Sedangkan kato adalah bahasa yang diungkapkan dengan bahasa yang sebenarnya. Jadi baik
pantangan atau anjuran biasanya disampaikan dengan kieh jo kato sesuai dengan konteksnya.
Contoh Adapun salah satu contohnya adalah “sayang ka anak makonyo dilacuik”, sayang
dengan anak makanya dipukul. Maksud dari tuturan ini adalah bahwa bukan berarti bahwa
untuk memberikan kasih sayang kepada anak, maka anak selalu menerima pukulan dari
orangtuanya. Semua ini bermakna bahwa anak jangan selalu dimanjakan karena nantinya
justru akan sulit bagi sang anak untuk menghadapi suatu persoalan dalam perjalanan
kehidupannya. Anak yang manja selalu mendapatkan segala apa yang dia inginkan. Dia tak
Yang dia tahu semua permintaan akan terkabulkan. Itulah makanya, anak dibekali dengan
segala pengetahuan, kesabaran dan kemauan untuk berusaha mencapai apa yang dia inginkan
atas usahanya dia sendiri. Jika sang anak mulai kelewatan manjanya bahkan melanggar suatu
norma baik agama ataupun adat maka selayaknya anak mendapatkan hukuman. Di lacuik
tersebut artinya pukulan sebagai suatu hukuman bagi dirinya. Biasanya dengan adanya
hukuman, maka sang anak akan malu atau takut sehingga ia tidak akan mengulangnya
kembali. Tujuan ini tidak hanya bagi sang anak yang terkena lacuak an tadi saja. Tetapi
berlaku untuk semua anak dimana pun berada. Begitu juga dengan mitos yang lahir dari
Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Yunis (2010:14) bahwa tuturan merupakan
penjelmaan dari sikap yang akan dilakukan, sikap yang diharapkan sesuai dengan maksud
tuturan.Contoh bahasa yang diungkapkan sebagai mitos pada ibu hamil yakni ibu hamil dan
suaminya pantang membunuh binatang. Maksud dari mitos ini adalah agar ibu hamil
membiasakan diri untuk menumbuhkan sikap kasih sayang baik pada Binatang ataupun
dengan mahluk Tuhan yang lainnya. Mitos orang hamil yang dilarang untuk keluar malam
nanti diganggu mahluk gaib juga memiliki maksud harapan agar sang ibu hamil tidak suka
keluyuran. Kalau terjadi sesuatu akan sangat membahayakan baik terhadap ibu ataupun bayi
yang dikandungnya. Seorang ibu hamil harus bisa menjaga kesehatannya dengan banyak
beristirahat, bukannya pergi keluyuran apalagi malammalam. Banyak lagi mitos yang nyata
berkembang di tengah masyarakat ternyata memiliki manfaat yang baik bagi ketertiban dan
kedamaian di tengah masyarakat. Keberadaan mitos ternyata lebih ditaati oleh masyarakat.
Hal ini dikarenakan kuatnya nenek moyang menanamkan nilai-nilai tersebut kepada anak
yang melanggar ajaran agama Islam, maka harus bisa memaknainya dengan arif dan
bijaksana. Sehingga banyak mitos yang berkembang tidak semuanya memiliki kebenaran.
Namun, hal ini bukan pula dapat disimpulkan bahwa semua mitos yang berkembang benar
masyarakat akan keberadaan mitos yang memilki daya guna, hal ini terkait dari fungsi mitos
a. Mitos-mitos tanda-tanda yang diperlihatkan oleh ibu hamil terkait jenis kelamin
kelak
Berbagai macam usaha yang dapat dilakukan demi bisa mendapatkan bayi dengan
jenis kelamin tertentu. Usaha yang dilakukan oleh masyarakat Ampek Angkek dengan
mendatangi tukang urut yang dikenal mampu dalam melakukan ini. Metode urut adalah salah
satu cara yang dilakukan dalam melakukan pertolongan kepada yang membutuhkan.
Sebenarnya yang dilakukan oleh tukang urut yang pertama kali adalah mengurut badan secara
keseluruhan guna memperbaiki jalannya peredaran darah. Setelah itu barulah diberikan
makanan atau ramuan yang digunakan pengobatan selanjutnya. Pengetahuan dan pengalaman
antara tukang urut yang satu dengan yang lain memiliki perbedaan. Begitu pula cara dan
media urutnya.
Awak dulu nda punyo kapandaian bauruik do. Tapi dek suami awak pandai mauruik,
awak diajaannyo dima titik-titik syaraf dan apo panyakiknyo. Dari keturunan awak sabanyo
dari nenek awak dikenal dukun uruik pado maso dulu. Tapi awak nda tau kok bisa sajo awak
capek manarimo kapandaian ko. Alhmdulillah banyak yang nda bisa punyo anak bataun-
taun, tu datang kamari untuak bauruik.Alhmdulillah agak tigo kali bauruik langsung hamil.
Artinya: Saya dulu tidak punya kepandaian mengurut. Tapi karena suami saya pandai
mengurut, saya diajarkannya dimana titik-titik syaraf dan apa penyakitnya. Dari keturunan
saya sebenarnya dari nenek saya dikenal sebagai dukun urut pada masa lalu.Tapi saya tidak
tahu kenapa saya mudah saja dalam menerima pengetahuan untuk mengurut
ini.Alhamdulillah, banyak yang sudah berkeluarga bertahun-tahun dan tidak memiliki anak,
2.2 Kebutuhan Khusus Permasalahan Budaya Pada Vaginal Birth After Caesaran
beberapanegara memiliki AKI cukup tinggi di negara-negara Sub-Saharan Afrika 542 per
100.000 kelahiran hidup, Asia selatan dan Tengah 151 per 100.000 kelahiran hidup, Afrika
UtaradanAsia Barat 84 per 100.000 kelahiran hidup, Amerika Latin dan Karibia 73 per
100.000 kelahiran hidup, Asia Timur dan Tenggara 69 per 100.000 kelahiran hidup, Ocenia
60 per 100.000 kelahiran hidup, Eropa dan Amerika Utara 12 per 100.000 kelahiran hidup
(WHO, 2021). Pada tahun 2017, sekitar 810 wanita di dunia meninggal akibat dari
komplikasi selama kehamilan dan setelah persalinan. Komplikasi utama yang menyumbang
hampir 75%dari seluruh kematian ibu merupakan: perdarahan dan infeksi, hipertensi saat
kehamilan, aborsi, dengan banyaknya faktor resiko tinggi pada kehamilan, maka akan
bertambah juga persalinan dengan sesar (WHO, 2019). Tingkat operasi caesar secara global
telah meningkat dari waktu ke waktu; menurut data dari 150 negara, rata-rata tingkat CS
(Sectio Caesarea) adalah 18,6% yaitu sekitar 6% hingga 27,2% di wilayah berpenghasilan
menengah dan tinggi. Amerika Latin dan kawasan Karibia memiliki tingkat CS tertinggi
(40,5%), diikuti oleh Amerika Utara (32,3%), Oseania (31,1%), Eropa (25%), Asia (19,2%)
dan Afrika (7,3%). Berdasarkan data dari 121 negara, analisis tren menunjukkan bahwa
antara 1990 dan 2014, tingkat CS rata-rata global meningkat 12,4% (dari 6,7% menjadi
19,1%) dengan tingkat kenaikan tahunan rata-rata 4,4%. Asia dan Amerika Utara adalah
wilayah dengan tingkat kenaikan tahunan rata-rata tertinggi dan terendah (masing-masing
6,4%dan 1,6%) (Lundgrenet al., 2020). Upaya menurunkan angka kelahiran sesar hingga 12-
15% telah dilakukan di seluruh dunia. Penanganan secara khusus telah difokuskan pada ibu
yang memiliki riwayat sesar, untuk mengurangi kelahiran sesar berulang. Oleh karena itu,
setiap ibu hamil perlu adanya upaya untuk menilai resiko dan memberdayakan diri agar
kelahiran pervaginaan dapat berhasil setelah operasi caesar atau yang disebut VBAC
(Lipschuetz et al., 2020). VBAC merupakan metode pilihan untuk persalinan yang dapat
dilakukan pada ibu yang pernah CS dengan supporting yang baik pra persalinan, untuk
berikutnya. VBAC sukses tertinggi terdapat di India merupakan kesaksian tentang fakta
bahwa dengan perawatan terampil dengan penyedia perawatan empatik, 95% wanita yang
memiliki CS sebelumnya dapat memiliki VBAC. Sejak 2009 The Sanctum Natural Birth
Lembaga kesehatan The Sanctum Natural Birth Center di India yang didirikan oleh Dr.
memiliki risiko rendah, dengan tidak ada komplikasi medis dalam kehamilan saat ini; 2)
memiliki kehamilan1 janin (tunggal), dengan presentasi kepala; 3) jika pernah persalinan
suatu kejadian tidak berulang seperti presentasi bokong, tekanan janin dalam kehamilan
sebelumnya, atau faktor lain seperti terdapat lilitan tali pusat di leher janin; 5) yang paling
penting, memilih penyedia jasa perawatan dengan 70-80% tingkat keberhasilan VBAC
(Krishnan, 2021).
VBAC memiliki manfaat bagi ibu dan bayi, yaitu manfaat untuk ibu di antaranya: akan
lebih baik untuk kesehatan reproduksi, jika operasi besar beresiko lebih tinggi pada infeksi,
penyembuhan yang buruk, kehilangan darah, penggunaan banyak antibiotik dan rasa sakit
semua ini akan meningkat secara dramatis. Semakin banyak operasi yang dilakukan seorang
wanita, semakin banyak risiko meningkatnya risiko perbaikan pada tubuh, ketidaknormalan
pemulihan fisik sangat cepat, kebanyakan wanita yang persalinannya pervaginam, mereka
dapat berjalan dan bergerak dalam beberapa jam. Hal ini penting ketika seorang ibu perlu
juga untuk merawat keluarga dan anak lainnya. Emosional juga berpengaruh pada
keberhasilan VBAC, kepercayaan diri akan melonjak, sebagai hormon positif yang dapat
menimbulkan antara ikatan ibu dengan bayi, pemberian ASI juga akan lebih mudah jika
tubuh tidak merasa sakit atau terdapat efek anestesi. Manfaat VBAC untuk bayi, yaitu di
antaranya: 1) proses kelahiran vagina menjadi vaksinasi pertama bagi bayi; 2) sebagai
penambah imun bayi, karena bakteri ibu bermanfaat untuk meminimalisir risiko infeksi; 3)
meningkatkan fungsi paru-paru bayi.; 4) sentuhan kulit ke kulit dengan ibu, sebagai
pengontrol suhu yang baik, serta memungkinkan untuk memulai pemberian ASI; 5)
mengurangi pemberian anestesi masa kanak-kanak, membantu perkembangan otak yang lebih
baik. Bayi dengan persalinan CS memiliki risiko yanglebih tinggi untuk bronkitis, asma,
gangguan pernapasan, obesitas, alergi, dan gangguan autoimun (Krishnan, 2021). Perihal
yang perlu diperhatikan pada ibu bersalin untuk mendukung dalam persiapan keberhasilan
denganmengetahui catatan operasi dan catatan medis (bila memungkinkan), serta alas an atau
3)bishop skor tinggi; 4) mal persentasi sebagai indikasi pada CS sebelumnya; 5) kehamilan
yang risiko (Guidelines, 2020). Terdapat cara terbaik dalam melakukan persiapan VBAC di
antaranya: 1) mencari penyedia layanan yang memiliki tingkat keberhasilan VBAC lebih dari
80%; 2) berbicaralahsecara langsung untuk mencari tenaga kesehatan yang dapat dipercaya;
3) mencari rumah sakit dengan tingkat CS rendah; 4) pastikan keluarga atau orang terdekat
dengan penolong persalinan; 6) menghadapi kecemasan, lebih banyak cinta dan kasih sayang;
7) melakukan aktivitas secara fisik, olahraga, senam hamil; 8) mengikuti kelas persiapan
kelahiran, kelas ibu hamil; 9) berlatih relaksasi dan berkeyakinan positif; 10) berusaha
memberdayakan diri, fokus kelahiran normal dan sedikit intervensi, memungkinkan untuk
memberikan peluang terbaik yang aman dalam program VBAC (Krishnan, 2021).
Menurut dua belas artikel yang dianalisis bahwa kemungkinan gagalnya VBACialah: 1)
induksi pada persalinan; CS sebelumnya pada distosia atau persalinan macet karenabayi
persalinannormal dan berakhir pada IOL (Intraocular Lens) atau kebutaan; 3) tidak pernah
ataulebih); 6) usia tua ibu; 7) diabetes; 8) gangguan hipertensi (Guidelines, 2020). Untuk itu,
saat nanti akan terjadi kemungkinan berubah pikiran atau kapan saja dapat menarik
persetujuan medis, perlu juga memahami persyaratan persetujuan untuk VBAC dan ERCS
(Elective Repeat Caesarean Section) atau sesar berulang, serta mendapatkan persetujuan yang
sah dan terinformasi yang sesuai dengan keputusan ibu, kemudian mendiskusikan dan
preterm (usia kehamilan belum matang atau belummencapai 37 minggu), persalinan spontan
sebelum tanggal CS, tidak ada persalinan spontanpada kehamilan 41 minggu, memperkirakan
risiko dan manfaat, merencanakan ERCS tanggal bila VBAC belum berhasil (Guidelines,
2020). Seorang ibu bersalin harus memutuskan pilihannya antara percobaan kelahiran vagina
setelah caesar (VBAC) atau sesar berulang pada kehamilan berikutnya. Kedua pilihan
membawa potensi morbiditas bagi ibu dan anak, yang paling dikhawatirkan ialah pecahnya
rahim dan konsekuensi lainnya. Dalam upaya untuk mengurangi morbiditas, yang
dikembangkan oleh Grobman di Australia. Sebanyak 395 wanita menjalani uji cobapersalinan
setelah CS sebelumnya, dengan tingkat keberhasilan VBAC 83% dengan Model Grobman
(Mooney et al., 2018). Keberhasilan dan kegagalan persalinan normal tergantung pada usia
ibu (tahun), tempat tinggal ibu, riwayat persalinan pervaginam, usia kehamilan saat
persalinan, interval waktu dari sesar sebelumnya, preeklamsia ibu, diabetes gestasional ibu
dan analgesia persalinan. Model Grobman juga cocok untuk wanita hamil Cina. Semua
wanita hamil harusmemantau perkembangan persalinan dan perubahan denyut jantung janin
(Xu et al., 2019). Variabel klinis lainnya juga penting untuk diteliti pada peneliatian VBAC;
seperti indikasi sesar sebelumnya, bishop skor pada permulaan induksi, namun, saat
amniotomi danpemberian oksitosin tidak tersedia dalam dataset. Peneliti tahu bahwa indikasi
2020). Untuk itu, pentingnya asuhan kehamilan untuk meningkatkan kesehatan maternal.
Hasil survey lapangan di Indonesia, metode edukasi yang sudah banyak digunakan untuk
mendorong VBAC ialah metode persalinan Maryam yaitu persalinan secara alami yang
diambil dari kisah dalam Al-Quran pada surat Maryam, yakni seorang perempuan yang suci
bernama Maryam, menerangkan bahwa pada asalnya manusia itu lemah, hanya Allahsebaik-
baiknya penolong, walaupun terdapat banyak cobaan di dunia yang dirasakan, namundengan
tingginya iman, keyakinan, pengharapan pada Rabb-Nya maka kekuatan akan muncul,
berbagai kemudahan dalam proses persalinan akan timbul tanpa mengkhawatirkan rasasakit.
Bahkan ibu yang memiliki riwayat persalinan sesar dengan izin Allah, dapat
persalinan Maryam, di antaranya: 1)senam hamil kelas maryam, dengan gerakan shalat; 2)
ibu hamil/ bersalin tidak merasa cemas; 3) makanan sunnah saat hamil; 4) amalan/sunnah
yang mudah saat persalinan; 5) peran suami pada kehamilan dan persalinan (Rahayu Mugi,
2020). Teorinya seperti gentle birth namun ada yang berbeda dari sisi keyakinan Islami, pola
perilaku, pola fikir, pola makan yang akan menjadi gaya hidup sehat, yang nantinya
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Tanda-tanda dan berbagai usaha yang dilakukan untuk mendapatkan anak dengan
jenis kelamin tertentu masih banyak dilakukan oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan
bagi sebagian orang masih terbukti berhasil.Bagi ibu yang belum berhasil
selagi masih memungkinkan baginya dalam menjalankan kehamilan dengan aman dan
laki ataupun perempuan memiliki arti yang sangat penting. Anak perempuan sebagai
pelanjut keturunan atau warih bajawek sedangkan laki-laki berperan sebagai pusako
batolong yang sangat terkait dengan keberadaan kaum perempuan sebagai pelanjut
keturunan.
persalinan yangaman dan nyaman, terutama pada upaya VBAC untuk meningkatkan
kesehatan maternal. Promosi kesehatan mengenai kunjungan ANC, asupan gizi,
pendidikan, pola hidup, metode persalinanyang dipilih, perawatan masa nifas perlu
3.2 Saran
jenis kelamin tertentu masih banyak dilakukan oleh masyarakat. Bagi ibu yang belum
dengan aman dan selamat. Kehadiran anak laki-laki ataupun perempuan memiliki arti
yang sangat penting. Anak perempuan sebagai pelanjut keturunan atau warih bajawek
sedangkan laki-laki berperan sebagai pusako batolong yang sangat terkait dengan
DAFTAR PUSTAKA
Irbah, J., Surya, I. G. N. H. W., & Budiana, I. N. G. (2019). Karakteristik Persalinan Spontan
Pervaginam pada Kehamilan dengan Bekas Seksio Sesarea di RSUP Sanglah Denpasar
Periode Januari 2014-Desember 2014. E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.2,Februari, 2019,
8(2), 1–7.
Keedle, H., Schmied, V., Burns, E., & Dahlen, H. G. (2019). A narrative analysis of
women’sexperiences of planning a vaginal birth after caesarean (VBAC) in Australia
usingcritical feminist theory. BMC Pregnancy and Childbirth, 19(1), 1–15.
https://doi.org/10.1186/s12884-019-2297-4
Kemenkes Rl. (2019). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. In Profil Kesehatan Indonesia.
https://doi.org/10.5005/jp/books/11257_5
Refisrul, 2011.Keluarga Minangkabau Tanpa Anak Perempuan: Problematika dan Implikasi
Sosial. Padang : BPSNT Padang Press
Samin, Yahya, dkk. 1996. Peranan Mamak Terhadap Kemenakan dalam Kebudayaan
Minangkabau Masa Kini.Padang : Bagian Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai
Budaya Sumatera Barat.
Straus, Claude Levi, 1997. Mitos, Dukun, dan Sihir. Penerjemah Drs. Agus Cremers, SVD
dan Drs. De Santo Johanes. Yogyakarta : Kanisius.
Sutarto, 1997.Legenda Kasada dan Karo Orang Tengger, Lumajang.Depok: Fakultas Sastra
Universitas Indonesia.