Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

“MITOS IBU HAMIL DAN NIFAS”

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Asuhan Kebidanan Nifas

Dosen pembimbing : Siti Fitrohayati S.ST

Disusun oleh :

1. Agustina Wulandari
2. Muftihatul Hanim
3. Nana Setya Anggraeni
4. Nur Baiti
5. Siska Dian Nofitasari

PROGAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


FAKULTTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN JAWA TENGAN
WONOSOBO
TAHUN AKADEMIK 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis,panjatkan atas ke hadran allah SWT, yang telah memberikan
kekuatan dan kebijaksanaan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“” tepat pada waktunya. Makalah disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah asuhan
kebidanan nifas.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahanya,
baik dalam isi maupun dalam sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterlambatan
pengetahuandan wawasan penyusun. Oleh sebab itu, penyusun sangat mengharapkan kritik
dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.

Penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi
penyusun dan umumnya bagi pembaca.

Wonosobo, 11 Januari 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persoalan mitos merupakan persoalan kepercayaan yang terdapat pada masyarakat


yang berupa hasil pemikiran walaupun bukan hasil logika, tatapi tidak selamanya
mitos tidak bermanfaat dalam kehidupan masyarakat. Mitos dilihat dari sisi filosofis
memiliki makna yang bersifat etis dan estetis. Dengan adanya pemahaman secara
filosofis ini diharapkan masyarakat tidak mudah menyalahkan orang lain dengan
memberikan kritikan bahwa tidak perlu memercayai mitos karena akan merugikan
manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian mitos?
2. Mitos-Mitos Seputar Kehamilan Yang Berkembang di Wonosobo
3.
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian mitos
2. Mengetahui apa saja mitos seputar kehamilan yang berkembang di Wonosobo
3.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian Mitos

Mitos adalah kepercayaan yang terdapat di dalam masyarakat. Menurut Hans Daeng ,
mitos merupakan hasil pemikiran intelektual dan bukan hasil logika; ia merupakan orientasi
spiritual. Roland Barthes menjelaskan bahwa mitos termasuk dalam sistem komunikasi.
Dengan demikian, mitos merupakan sebuah pesan tidak mungkin dapat menjadi sebuah
objek atau sebuah konsep, atau pun menjadi sebuah ide. Mitos adalah sebuah model
penandaan, yakni sebuah bentuk, sedangkan Van Peursen menyatakan bahwa pantangan
dan anjuran adalah bagian dari mitos.
Tidak seperti yang disangkakan oleh kebanyakan orang modern, mitos
bukanlah cerita atau kisah yang semata-mata khayalan, ilusi, atau dongeng belaka,
melainkan sebagaimana terungkap dari penyelidikan seorang ahli perbandingan
agama-agama, Mircea Eliade mitos mempunyai makna yang dalam dan mempunyai
peranan yang menentukan dalam masyarakat kuno atau dalam istilah Eliade,
masyarakat arkhais. Mitos sebagai sarana informasi dan komunikasi terkadang
dipandang sebelah mata oleh para ahli, terlebih setelah mengakarnya zaman modern.
Mitos sebagai hasil karya masyarakat asli seakan-akan sudah kehilangan esensinya.
Mitos sebagai hasil cipta seolah-olah digantikan posisiya oleh teknologi yang sifatnya
rasional. Nilai guna yang diusung oleh mitos tergantikan oleh nilai lebih yang
ditawarkan ilmu pengetahuan modern. Fenomena ini juga terjadi pada mitos-mitos
yang dihasilkan oleh masyarakat Jawa.
Keutamaan mitos sebagai sumber keyakinan masyarakat yang bersahaja
dikemukakan oleh Malinowski. Mitos bukan sekadar penjelasan dalam suatu
kepuasan minat ilmiah, tetapi suatu kisah kebangkitan kenyataan yang paling awal
yang diceritakan untuk memenuhi tuntutan-tuntutan religius yang terdalam, hasrat-
hasrat dan dorongan moral, kepatuhan – kepatuhan sosial, pernyataan-pernyataan
yang bernilai positif dan bahkan kebutuhan praktis. Dalam masyarakat yang bersahaja
mitos mempunyai fungsi hakiki, yakni menggambarkan, memperkuat, dan
mengintensifkan serta mencatat keyakinan-keyakinan. Mitos mengayomi dan
memberikan kekuatan moralitas bagi kehidupan manusia. Mitos menyediakan
berbagai hal bagi adanya upacara dan mengisi tata aturan praktis bagi bimbingan
kehidupan manusia. Mitos bukanlah cerita yang tanpa arti, tetapi suatu kekuatan aktif
yang hidup. Mitos bukan pula suatu penjelasan akaliah atau suatu khayalan artistik,
tetapi suatu kesepakatan pragmatis keyakinan dan kebijakan moral masyarakat yang
bersangkutan
Kendatipun mitos itu sulit dibuktikan kebenarannya, tetapi sampai saat ini orang
masih mempercayai dan meyakininya. Di sisi lain keyakinan masyarakat terhadap mitos yang
notabene selalu “dianggap sebagai kebenaran” dan mengandung unsur keyakinan, kesucian
dan magis maka masyarakat seringkali berupaya sedapat-dapatnya menghindari (berpantang)
untuk ha-hal yang sekiranya berdampak negatif. Mitos yang berisi pantangan ini pun juga
merupakan mitos yang berlaku bagi ibu yang sedang hamil. Pada dasarmya mitos merupakan
pesan pesan kultural terhadap anggota masyarakat.

B. Mitos-Mitos Seputar Kehamilan Yang Berkembang di Wonosobo


Dari hasil mitos apa saja yang pernah di dengar, dipercayai dan dilaksanakan oleh
ibu-ibu tersebut.yang kemudian terangkum menjadi :

a. Mitos yang berhubungan dengan ibu hamil

1. Mitos ibu hamil di larang berhubungan seks


Sebagian besar orang yang beranggapan bahwa hubungan seks di masa kehamilan
berbahaya bagi janin bisa menimbulkan keguguran, sehingga tidak boleh di lakukan.
Namun kenyataannya, dokter menyatakan bahwa hubungan seks selama masa
kehamilan tidak akan menimbulkan masalah bagi ibu dan janinnya, selama kondisi
kesehatan keduanya prima.
2. Mitos ibu hamil jangan makan pedas, nanti cepat kontraksi
Makanan pedas dipercaya bisa menimbulkan kontraksi pada ibu hamil, sehingga
kelahiran bayi menjadi lebih cepat. Mitos ini tidak memiliki dasar ilmiah sama sekali.
Larangan makan pedas bagi ibu hamil tentu masuk akal, jika alasannya takut diare
atau mengalami gangguan pencernaan lainnya. Jadinya, makanlah makanan yang
mengandung cabai secara wajar saja.
3. Mitos ibu hamil perlu minum air kelapa muda agar bayinya putih
Banyak orang mempercayai bahwa wanita hamil yang rajin minum air kelapa muda
akan melahirkan jabang bayi berkulit putih bersih. Hal ini tentu tidak mungkin jika
kedua orangtuanya berkulit gelap. Warna kulit di tentukan oleh gen dan bukan oleh
jenis makanan atau minuman tertentu.
4. Mitos ibu hamil suka daging anaknya laki-laki, jika suka sayur anaknya
perempuan
Jika selama hamil ibu lebih menyukai daging, maka bayinya adalah laki-laki, jika
suka sayuran, maka bayinya adalah perempuan. Mitos yang satu ini tentu tidak
berdasar, sebab jenis kelamin bayi akan ditentukan oleh jumlah kromosom X dan Y
ketika terjadi pembuahan. Selain itu, selera makan ibu hamil bisa berubah-ubah dan
tidak menentu.
5. Mitos ibu hamil tidak boleh creambath atau mengecat rambut
selama masa kehamilan dilarang creambath, mengecat rambut, atau bahkan
meluruskannya. Hal ini mungkin saja untuk menghindari berbagai bahan kimia yang
terdapat pada produk perawatan rambut dan bisa membahayakan janin.
Namun saat ini, di pasaran telah tersedia berbagai produk perawatan rambut yang
aman dan terbuat dari bahan-bahan alami, sehingga itos ini tentu sudah tidak akurat
lagi.
6. Mitos ibu hamil jangan mandi air panas
Selama masa kehamilan, wanita hamil di larang mandi air panas. Bayangkan jika
selama hamil tinggal di daerah yang sangat dingin dan harus mandi air dingin juga.
Mitos ini tentu tidak benar, sebab ibu hamil bisa saja mandi air panas. Namun,
memang di sarankan untuk tidak berendam air panas atau bahkan menikmati selama
masa trimester pertama, karena ini beresiko bagi kesehatan janinnya.
7. Mitos ibu hamil di larang dekat dan memelihara kucing
Ibu hamil tidak boleh dekat-dekat atau bahkan memelihara kucing di rumahnya,
karena bisa menimbulkan keguguran atau bahkan masalah kesehatan bagi bayinya
yang di kandungnya. Mitos ini tentu begitu familiar, meskipun tidak selalu benar.
Pada dasarnya, kotoran kucinglah yang akan menyebarkan virus tokso yang bisa saja
menimbulkan masalah bagi kandungan ibu hamil. Artinya, selama tidak kena
kotorannya, maka berada dekat atau bahkan memelihara kucing tentu bukan masalah
bagi ibu hamil.
8. Mitos bentuk perut ibu hamil bisa dilihat dari bentuk perut ibunya
Jika bentuk perut ibu hamil terlihat turun, maka bayinya laki-laki.
Sebaliknya, jika terlihat menonjol ke atas, maka bayinya perempuan. Penentuan jenis
kelamin ini tentu tidak masuk akal. Sebab bentuk perut ibu hamil akan di pengaruhi
oleh tonus otot perut mereka dan bukan oleh jenis kelamin bayinya.

b. Mitos yang berhubungan dengan bayi

1. Mitos peniti dan jarum harus ada di area tempat tidur bayi
Untuk mengusir “makhluk halus” dan melindungi bayi, di area tempat tidurnya harus
di beri peniti dan jarum. Mitos yang satu ini masih sangat banyak di percaya,
meskipun pada dasarnya tidak memiliki fakta ilmiah sana sekali.
2. Mitos bayi jangan di bawa keluar sebelum 40 hari
Mitos seperti ini kerap di jalankan, karena takut bayi akan di ganggu makhluk halus
dan sejenisnya. Kenyataannya, bayi yang belum berumur 40 hari memang masih
rentan terhadap serangan virus dan penyakit lainnya, sehingga sebisa mungkin tidak
perlu di bawa keluar dulu.
3. Mitos saat adzan maghrib bayi harus di gendong
Bayi akan rewel sehaarian, jika tidak di gendong saat adzan maaghrib berkumandang.
Mitos ini sangat tidak beralasan, sebab rewel atau tidaknya bayi tentu akan
disebabkan oleh hal-hal tertentu yang berhubungan dengan tubuhnya, seperti rasa
lapar, sakit, tidak nyaman.
4. Mitos jika bahagia bayi tidak akan sering menangis
Bayi yang akan sering menangis itu, pertanda tidak bahagia. Dan berlaku sebaliknya,
mitos ini tentu sangat tidak berhubungan sama sekali. Bahagia atau tidak, pada
umumnya bayi memang sering menangis, terutama jika mereka merasa tidak nyaman
atau bahkan lapar.
5. Mitos jika sering di gendong bayi akan sering rewel
Jangan terlalu sering di gendong, nanti jadi rewel dan selalu minta di gendong.
Sebaliknya, menggendong bayi justru bisa membuat ibunya memiliki hubungan yang
lebih intim dengan bayinya, terutama di masa-masa awal kelahirannya. Hal ini akan
sangat di butuhkan dalam perkembangan dan petumbuhan bayi tersebut.

c. Mitos yang berupa anjuran untuk dilaksanakan oleh ibu hamil

1. Minum susu kedelai atau makanan yang terbuat dari kacang kedelai
akan membuat bayi berkulit putih.
Mitos tentang minum susu kedelai ini sebagian besar ibu-ibu melakukannya,
dengan alasan minum susu menjadikan badan sehat, tidak dampak buruk.
Sedangkan tentang minum susu kedelai membuat bayi kulitnya putih tidak
menjadikan persoalan, bahkan cenderung tidak percaya.
2. Minum air kelapa hijau menyuburkan rambut bayi, bisa menjadikan
kulit bayi putih dan bersih, air ketubannya bersih.
Air kelapa hijau memang menyehatkan karena mengandung elektroit,
sehingga siapa saja termasuk ibu hamil, boleh meminum air kelapa hijau agar
tetap bugar. Hasil penelitian menunjukkan semua responden menyatakan
sering minum air kelapa agar bayinya putih dan bersih, tetapi semua di
serahkan kepada tuhan.
3. Minum air kelapa memudahkan persalinan
Ibu-ibu yang mempercayai ini minyak kelapa murni memudahkan persalinan
maka akan mengkonsumsinya sehari dua sendok padi dan sore.
4. Minum madu dan telur dapat menambah tenaga untuk persalinan
Dunia kedokteran memang madu berfungsi untuk daya tahan tubuh, tetapi
bagi ibu hamil harus hati-hati tidak over, sebab dapat meningkatkan berat badan, berat
badan ibu yang sedang hamil tidak boleh overweight.

d. Mitos yang berupa larangan untuk dilaksanakan bagi ibu hamil

1. Tidak boleh minum es menyebabkan janin tumbuh besar.


2. Ibu hamil tidak boleh makan daging kambing, bayi akan lahir prematur.
3. Tidak boleh memotong atau menjahit baju, nanti bayinya akan sumbing.
4. Tidak boleh makan-makanan pedas akan menyebabkan bayi lahir dengan
bercak kulit kemerahan atau berkulit lebih gelap.
5. Tidak boleh makan durian, tape, dan nanas bisa membahayakan persalinan.
6. Tidak boleh tidur pagi.

e. Mitos yang bersifat umum


1. Leher ibu hamil yang menghitam atau puting yang berwarna gelap
menandakan bayinya laki-laki.
2. Bila bentuk perut calon ibu membuat, berarti bayinya perempuan.
3. Minum rendaman air rumput fatimah akan merangsang mulas.
4. Mengepel lantai, banyak ‘jongkok’ dan ‘nungging’ akan mempercepat proses
kelahiran.

Anda mungkin juga menyukai