Disusun oleh :
1. Agustina Wulandari
2. Muftihatul Hanim
3. Nana Setya Anggraeni
4. Nur Baiti
5. Siska Dian Nofitasari
Puji syukur penulis,panjatkan atas ke hadran allah SWT, yang telah memberikan
kekuatan dan kebijaksanaan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“” tepat pada waktunya. Makalah disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah asuhan
kebidanan nifas.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahanya,
baik dalam isi maupun dalam sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterlambatan
pengetahuandan wawasan penyusun. Oleh sebab itu, penyusun sangat mengharapkan kritik
dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.
Penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi
penyusun dan umumnya bagi pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian mitos?
2. Mitos-Mitos Seputar Kehamilan Yang Berkembang di Wonosobo
3.
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian mitos
2. Mengetahui apa saja mitos seputar kehamilan yang berkembang di Wonosobo
3.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Mitos
Mitos adalah kepercayaan yang terdapat di dalam masyarakat. Menurut Hans Daeng ,
mitos merupakan hasil pemikiran intelektual dan bukan hasil logika; ia merupakan orientasi
spiritual. Roland Barthes menjelaskan bahwa mitos termasuk dalam sistem komunikasi.
Dengan demikian, mitos merupakan sebuah pesan tidak mungkin dapat menjadi sebuah
objek atau sebuah konsep, atau pun menjadi sebuah ide. Mitos adalah sebuah model
penandaan, yakni sebuah bentuk, sedangkan Van Peursen menyatakan bahwa pantangan
dan anjuran adalah bagian dari mitos.
Tidak seperti yang disangkakan oleh kebanyakan orang modern, mitos
bukanlah cerita atau kisah yang semata-mata khayalan, ilusi, atau dongeng belaka,
melainkan sebagaimana terungkap dari penyelidikan seorang ahli perbandingan
agama-agama, Mircea Eliade mitos mempunyai makna yang dalam dan mempunyai
peranan yang menentukan dalam masyarakat kuno atau dalam istilah Eliade,
masyarakat arkhais. Mitos sebagai sarana informasi dan komunikasi terkadang
dipandang sebelah mata oleh para ahli, terlebih setelah mengakarnya zaman modern.
Mitos sebagai hasil karya masyarakat asli seakan-akan sudah kehilangan esensinya.
Mitos sebagai hasil cipta seolah-olah digantikan posisiya oleh teknologi yang sifatnya
rasional. Nilai guna yang diusung oleh mitos tergantikan oleh nilai lebih yang
ditawarkan ilmu pengetahuan modern. Fenomena ini juga terjadi pada mitos-mitos
yang dihasilkan oleh masyarakat Jawa.
Keutamaan mitos sebagai sumber keyakinan masyarakat yang bersahaja
dikemukakan oleh Malinowski. Mitos bukan sekadar penjelasan dalam suatu
kepuasan minat ilmiah, tetapi suatu kisah kebangkitan kenyataan yang paling awal
yang diceritakan untuk memenuhi tuntutan-tuntutan religius yang terdalam, hasrat-
hasrat dan dorongan moral, kepatuhan – kepatuhan sosial, pernyataan-pernyataan
yang bernilai positif dan bahkan kebutuhan praktis. Dalam masyarakat yang bersahaja
mitos mempunyai fungsi hakiki, yakni menggambarkan, memperkuat, dan
mengintensifkan serta mencatat keyakinan-keyakinan. Mitos mengayomi dan
memberikan kekuatan moralitas bagi kehidupan manusia. Mitos menyediakan
berbagai hal bagi adanya upacara dan mengisi tata aturan praktis bagi bimbingan
kehidupan manusia. Mitos bukanlah cerita yang tanpa arti, tetapi suatu kekuatan aktif
yang hidup. Mitos bukan pula suatu penjelasan akaliah atau suatu khayalan artistik,
tetapi suatu kesepakatan pragmatis keyakinan dan kebijakan moral masyarakat yang
bersangkutan
Kendatipun mitos itu sulit dibuktikan kebenarannya, tetapi sampai saat ini orang
masih mempercayai dan meyakininya. Di sisi lain keyakinan masyarakat terhadap mitos yang
notabene selalu “dianggap sebagai kebenaran” dan mengandung unsur keyakinan, kesucian
dan magis maka masyarakat seringkali berupaya sedapat-dapatnya menghindari (berpantang)
untuk ha-hal yang sekiranya berdampak negatif. Mitos yang berisi pantangan ini pun juga
merupakan mitos yang berlaku bagi ibu yang sedang hamil. Pada dasarmya mitos merupakan
pesan pesan kultural terhadap anggota masyarakat.
1. Mitos peniti dan jarum harus ada di area tempat tidur bayi
Untuk mengusir “makhluk halus” dan melindungi bayi, di area tempat tidurnya harus
di beri peniti dan jarum. Mitos yang satu ini masih sangat banyak di percaya,
meskipun pada dasarnya tidak memiliki fakta ilmiah sana sekali.
2. Mitos bayi jangan di bawa keluar sebelum 40 hari
Mitos seperti ini kerap di jalankan, karena takut bayi akan di ganggu makhluk halus
dan sejenisnya. Kenyataannya, bayi yang belum berumur 40 hari memang masih
rentan terhadap serangan virus dan penyakit lainnya, sehingga sebisa mungkin tidak
perlu di bawa keluar dulu.
3. Mitos saat adzan maghrib bayi harus di gendong
Bayi akan rewel sehaarian, jika tidak di gendong saat adzan maaghrib berkumandang.
Mitos ini sangat tidak beralasan, sebab rewel atau tidaknya bayi tentu akan
disebabkan oleh hal-hal tertentu yang berhubungan dengan tubuhnya, seperti rasa
lapar, sakit, tidak nyaman.
4. Mitos jika bahagia bayi tidak akan sering menangis
Bayi yang akan sering menangis itu, pertanda tidak bahagia. Dan berlaku sebaliknya,
mitos ini tentu sangat tidak berhubungan sama sekali. Bahagia atau tidak, pada
umumnya bayi memang sering menangis, terutama jika mereka merasa tidak nyaman
atau bahkan lapar.
5. Mitos jika sering di gendong bayi akan sering rewel
Jangan terlalu sering di gendong, nanti jadi rewel dan selalu minta di gendong.
Sebaliknya, menggendong bayi justru bisa membuat ibunya memiliki hubungan yang
lebih intim dengan bayinya, terutama di masa-masa awal kelahirannya. Hal ini akan
sangat di butuhkan dalam perkembangan dan petumbuhan bayi tersebut.
1. Minum susu kedelai atau makanan yang terbuat dari kacang kedelai
akan membuat bayi berkulit putih.
Mitos tentang minum susu kedelai ini sebagian besar ibu-ibu melakukannya,
dengan alasan minum susu menjadikan badan sehat, tidak dampak buruk.
Sedangkan tentang minum susu kedelai membuat bayi kulitnya putih tidak
menjadikan persoalan, bahkan cenderung tidak percaya.
2. Minum air kelapa hijau menyuburkan rambut bayi, bisa menjadikan
kulit bayi putih dan bersih, air ketubannya bersih.
Air kelapa hijau memang menyehatkan karena mengandung elektroit,
sehingga siapa saja termasuk ibu hamil, boleh meminum air kelapa hijau agar
tetap bugar. Hasil penelitian menunjukkan semua responden menyatakan
sering minum air kelapa agar bayinya putih dan bersih, tetapi semua di
serahkan kepada tuhan.
3. Minum air kelapa memudahkan persalinan
Ibu-ibu yang mempercayai ini minyak kelapa murni memudahkan persalinan
maka akan mengkonsumsinya sehari dua sendok padi dan sore.
4. Minum madu dan telur dapat menambah tenaga untuk persalinan
Dunia kedokteran memang madu berfungsi untuk daya tahan tubuh, tetapi
bagi ibu hamil harus hati-hati tidak over, sebab dapat meningkatkan berat badan, berat
badan ibu yang sedang hamil tidak boleh overweight.