Anda di halaman 1dari 9

Nama : Nur Syeila

NIM : 2310106007

Evaluasi MK Ilmu Kebidanan dalam islam

1. MAKANAN HALAL DAN THOYIB


Halal merupakan sesuatu yang diperbolehkan dalam agama Islam menurut syara’.
hayyib makanan yang sehat, proporsional (tidak berlebihan), aman dimakan dan tentu
saja halal. Suatu produk makanan maupun minuman dikatakan halal bukan hanya dari
bahan utama dari produk tersebut, beberapa hal yang menjadi perteimbangan kehalalan
suatu produk makanan maupun minuman :
a. Penanganan bahan baku hingga proses akhir dipastikan tidak ada kontak dan
kontaminasi dari bahan non-halal.
b. Tempat dan proses dijauhkan dengan proses produk non-halal
c. Tidak boleh bergantian dengan produk non-halal mesin ataupun alat yang digunakan.
d. Penambahan zat tambahan harus dipastikan bukan dari produk non-halal walaupun
sudah dilewatkan prosesnya
2. DONOR ASI
Makna Radā‘ah
sampainya ASI (Air Susu Ibu) ke perut seorang bayi yang belum berumur dua tahun.
Seorang ibu yang menyusui seorang bayi (bukan anaknya) yang belum berumur dua
tahun, hubungan di antara keduanya menjadi mahram karena radā‘ah (susuan)
Minimalnya lima kali susuan indikator susuan yang benar adalah susuan mengenyangkan
disebabkan rasa lapar, memberikanbekas di perut anak juga menguatkan tulang dan
daging.
Donor ASI merupakan persoalan mu‘āmalah dunyawiyyah, karenanya memberikan ASI
untuk anak dari bukan ibu kandungnya adalah mubāḥ (boleh). Kedudukan Anak Susuan
dari DONOR ASI :
a. Memiliki hubungan kemahraman. Anak hubungan susuan ini memiliki kesamaan
dalam hal mahram
b. menjadi haram dalam pernikahannya antara ibususuan atau dengan anak susuannya
atau dengan anak kandung dari ibu yang menyusui karena menjadi saudara sesusuan
baginya (Q.S. an-Nisā (4): 23)
3. IMUNISASI
Suatu tindakan untuk memberikan perlindungan (kekebalan tubuh) di dalam tubuh bayi
dan anak. Dalam kasus polio, penyakit ini cukup berbahaya bagi
Manusia vaksin yang merupakan sarana untuk menghindarkan diri dari penyakit yang
berbahaya ini, mengandung unsur babi, – yang jelas haram dimakan dagingnya,
meskipun bukan merupakan bahan baku, melainkan sekedar alat (perantara) untuk
memisah sel. Dalam kajian hukum, menghindarkan diri dari penyakit polio merupakan
hajah (kebutuhan), meskipun harus menggunakan vaksin yang memanfaatkan enzim
tripsin dari babi. Demikian pula, babi adalah mafsadah, polio juga mafsadah.
Menghadapi dua hal yang samasama mafsadah ini, harus dipertimbangkan mana yang
lebih besar madlarat-nya dengan memilih yang lebih ringan madlarat-nya. Oleh karena
itu, dalam rangka membentengi penyakit polio dibolehkan menggunakan vaksin tersebut

1. KHITAN PEREMPUAN TRADISI ATAU SYAR’I


(Putusan Tarjih tentang Pencegahan Praktik Pemotongan dan Pelukaan Genetalian
Perempuan (P2GP/Sunat Perempuan)
Sikap Ulama terhadap Khitan perempuan :
13 (92.9 %) dari 14 pengurus MTT yang dijadikan narasumber menolak khitan
perempuan
17 (89.5 %) dari 19 pengurus Lajnah Bahtsul Masail NU menerima khitan perempuan
10 90.9 %) dari 11 pengurus Komisi Fatwa MUI menerima khitan perempuan.
2. Khilafiyaj hukum khitam perempuam
Imam syafi I mengatakan hukum khitab wajib baik bagi perempuan maupun wanita.
Imam malik mengatakan sunah bagi laki-laki, makramah bagi perempuan. Mahmud
syaltut mengatakan khitan (bagi wanita) tidak ada petunjuk dalil yang kuat, maka
dikembalikan kepada positif dan negatifnya, ditimbang dari kopositifannya dan
kenegatifannya tidak dapat untuk mewajibkan apalagi mewajibkan
Fatwa MUI tentang Khitan perempuan dan Laki-Laki
Khitan bagi laki-laki dan perempuan adalah fitrah dan syiar Islam
Khitan perempuan adalah kemuliaan dan pelaksanaannya merupakan bentuk ibadah
3. Kewajiban orang tua kepada anak
Bila telah sampai saatnya, anak laki-laki dikhitankan sebagaimana sunnah Nabi saw.
Memang tidak ada perintah agama untuk mengadakan walimah khitanan, tetapi untuk
menggembirakan anak-anak tidak ada salahnya bila diadakan jamuan ala kadarnya.
Pendekatan Bayani, Burhani, dan Irfani. Pemahaman terhadap kedua sumber tersebut
dilakukan secara komprehensif inrtegralistik melalui pendekatan :
Bayani, kebenaran ada dalam teks
Irfani, kebenaran ada dalam empiri dan logika
Burhani, kebenaran ada dalam empiri dan logika, ilmu pengetahuan
Dalam suatu hubungan yang bersifat spiral
Paradigma Bayani, Cara pandang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang
bersumber dari teks, terutama al-Qur an dan al-sunnah
Kebenaran ada dalam teks Al-Qur an dan As-Sunnah
Kajian teks dengan pendekatan bahasa
Mplikasi orang yang mempunyai paradigm bayi antara lain ia cenderung literal,
dogmtis, dan apologis
Kriteria paradigm burhani :
a. Paradigma burhani menjadikan realitas sebagai sumber kebenaran, baik realitas
sosial, budaya maupun kealaman.
b. Untuk konteks kita sekarang yang dimaksud realitas realitas alam. Karena realitas
alam menjadi sumber pengetahuan,
c. Cara kerja paradigma ini adalah melalui pengamatan, eksplorasi, ekspedisi,
eksperimen, ekskavasi, atau verifikasi
4. Tinjauan saintific ( kesehatan, psikologi, sosiologi, budaya)
Temuan penelitian tentang pengalaman perempuan tentang khitan perempuan
Pemahaman dokter, bidan, tokoh masyarakat, intelektual, masyarakat
Masyarakat Indonesia kebanyakan mengikuti madzhab Syafi’I yang mewajibkan khitan
perempuan, Mengikuti tradisi yang sudah dilakukan turun temurun. Ada perasaan tidak
enak meninggalkan tradisi pesta khitan, Membahayakan fitrah organ seksual perempuan
Mengendalikan syahwat perempuan
Teknis : mengoleskan kunir, daun, menggores, memotong, menjepit
Akibat khitan perempuan : pendarahan, infeksi, sakit yang hebat, traumatik
Atashendartini Habsjah, Wakil Ketua (PKBI)
Klitoris pada bayi perempuan itu ukurannya sangat kecil, hanya seujung kuku.
Ada sayatan sedikit saja, kalau sudah besar sama artinya dengan memotong sepertiga
penis,"
Jangankan sayatan, gigitan nyamuk saja terkadang sudah bisa menimbulkan keloid di
daerah intim perempuan, yang bekasnya tidak dapat hilang.
Jadi bisa dibayangkan efek jangka panjang yang terjadi pada perempuan bila dilakukan
penyunatan saat masih bayi.
Khitan perempuan biasanya dilakukan ketika bayi belum usia 40 hari. Saat itu, clitoris
masih sujung kuku
Ibu Bintang Puspayoga, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabinet Jokowi 2019-2024 mengatakan, Data khitan perempuan di Indonesia masih
tinggi, Mempertanyakan kenapa para ulama menyatakan hukum khitan perempuan itu
sunah , Praktik khitan perempuan di Indonesia yang dilakukan di rumah sakit, sekedar
membersihkan clitoris. Tetapi hal tersebut masih tertulis khitan perempuan
Paradigma ‘Irfani
Paradigma 'irfani
Menjadikan pengalaman langsung dan intuisi sebagai sumber pengetahuan.
Cara kerja paradigma ini adalah melalui pengasahan hati dan rasa sehingga muncul
kearifan yang memungkinkan kita berbuat baik terhadap sesama manusia dan
lingkungan.
Ujung dari paradigma ini adalah terciptanya akhlak yang mulia, baik terhadap sesama
manusia maupun terhadap alam.
Paradigma Írfani
Rasa kesyukuran menjadi perempuan dengan segala potensi yang diberikan Allah
Impati, keprihatinan atas perlakuan terhadap perempuan akibat khitan bagi perempuan
PEREMPUAN DAN HAIDH
Membaca Quran saat haid,
Tradisi Yahudi memperlakukan perempuan haidh diasingkan, karena dianggap
kotor. Dalam Perjanjian Lama psl 15 disebutkan bahwa : Siapa saja memegang
perempuan haidh, maka ia dalam keadaan najis. Setiap orang yang menyentuh tempat
tidur pr haidh atau memegang barang yang pernah didudukinya, ia harus mencuci
bajunya dan mandi, serta tetap dalam keadaan kotor sampai sore hari. Bila suami
menggauli isteri haidh dan kotorannya menempel padanya, maka ia dalam keadaan najis
selama 7 hari, dan tempat tidur yang dipakainya juga najis.
Tradisi kaum Nasrani memperlakukan perempuan haidh begitu bebas. Mereka melanggar
tata aturan, dengan tetap melakukan hubungan sex dengan isterinya meskipun sedang
haidh
Sahabat Anas meriwayatkan bahwa orang-orang Yahudi, pada saat isteri mereka
dalam keadaan haidh, mereka tidak mau makan bersama isteri mereka, bahkan
menyingkirkan mereka dari rumah. Oleh karena itu, para sahabat menanyakan maslah ini
kepada Nabi, kemudian turunlah ayat tersebut.
banjir, darah haidh
Digunakannya kata al-mahidh bukan al-haidh, Berimplikasi pada martabat perempuan.
Dengan al-mahidh yang pertama al-Quran menegaskan bahwa bukanlah perempuan yang
sedang mengalami menstruasi yang kotor melainkan darah yang keluar itulah yang kotor.
Penegasan ini berbeda dengan anggapan orang yang memaknai haidh dengan
”perempuan yang sedang kotor”. Logika ini sejalan dengan kaidah umum kedokteran
yang menyatakan bahwa darah haidh adalah darah yang secara natural harus dibuang.
Dengan argumentasi ini al-Quran hendak menyatakan bahwa ajaran yang terkait dengan
haidh perempuan tidak dimaksudkan sebagai ajaran yang memandang rendah perempuan
yag sedang haidh.
Katakanlah kepada mereka bahwa haidh itu :
a. Penyakit (rasa sakit) dan bahaya
b. Kotoran :
najis.
Sesuatu yang sudah tidak berfungsi (indung telur yang tidak dibuahi),
sehingga harus dikeluarkan bersama darah yang luruh dari dinding rahim
Larangan coitus dengan isteri haidh mendidik suami isteri untuk menahan nafsu seksual,
meskipun dirasa amat menyakitkan
Larangan berhubungan seksual selama perempuan haidh, karena hubungan sex pada
masa haidh amat menyakitkan bagi perempuan
Selain hubungan suami isteri si isteri boleh tetap diperlakukan sebagaimana biasanya.
Bagi perempuan : menyebabkan rasa sakit pada vagina, infeksi pada rahim, merusak sel
telur, menyebabkan kemandulan
Bagi laki-laki : darah haidh yang masuk ke penis dapat menimbulkan infeksi,
menyebabkan gonorchea. Bila infeksi merambat sampai testis, maka akan terasa sakit,
menyebabkan kemandulan
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan perempuan haidh dan nifas :
a. Hubungan sex suami isteri
b. Shalat
c. Puasa
d. Thwaf

KeBIdanan integrasi interkoneksi

 Keilmuan Islam dan Umum itu saling berkaitan, ibarat jaring laba-laba saling merembes.
 Keilmuan itu tidak berdiri sendiri tapi saling kait mengkait

 Tidak ada dikotomi ilmu, namun antara ilmu baik Islam dan Ilmu Pengetahuan saling
bersinggungan

 Khususnya disini Kebidanan juga sangat berkaitan dengan Islam

 Bayak Ayat-ayat Al-Qur’an yang membahas tentang Kebidanan

Ilmu kebidana selalu berkaitan dengan ilmu lain seperti Agama, sosial budaya, politik, dan
ekonomi

Kerangka metodologi tafsir integrasi dan interkoneksi

BAYANI : mengartikan ayat secara leterlek sesuai dengan ayat

Contoh bayani, Mengartikan Ayat secara leterlek maka kesimpulannya bahwa manusia terbuat
dari tanah

B. BURHANI : mengartikan ayat dengan menggunakan Akal Fikiran

C. IRFANI : menggunakan intuisi, perasaan, nilai, etika, ikut merasakan apa yang dia rasakan,
contoh, Menggunakan intuisi, nilai, etika

- ketika melakukan program bayi tabung dengan syarat harus dari suami dan istri, tidak boleh
jual beli sperma dll, meliahta putusan tarjih

- mengkaitkan sosial ekonomi politik (melihat satu perkara secara holistik)

INTEGRASI INTERKONEKSI

• menggabungkan 3 pendakatan tersebut yakni antara Bayani, Burhani dan Irfani

• 3 pendekatan itu tidak bisa dipisahkan

• antara Agama, ilmu Umum, Sain Teknologi, Sosial Humaniora bertemu

Materi KeBIDANAN - INTEGRASI INTERKONEKSI

• Persalinan
• ASI (donor ASI, Bank ASI, dll)

• KB, bayi tabung, sunat perempuan

• kesehatan reproduksi adil gender

• Aborsi

• Disabilitas

• Stroke

• dll

Anda mungkin juga menyukai