Anda di halaman 1dari 9

Lex Administratum, Vol. IX/No.

6/Jul-Sep/2021

PENGOPERASIAN PESAWAT TANPA AWAK ini dapat mengganggu keamanan. Untuk itu,
(DRONE) DI RUANG UDARA INDONESIA perlu diatur batasan terhadap penggunaan
DITINJAU DARI PERATURAN MENTERI peralatan bawaan pada pesawat udara tanpa
PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA awak atau drone.
NOMOR 37 TAHUN 20201 Kata kunci: pesawat tanpa awak; drone;
Oleh: Sri Gita2
Michael G. Nainggolan3 PENDAHULUAN
Deicy N. Karamoy4 A. Latar Belakang Masalah
Pesawat tanpa awak memiliki manfaat yang
ABSTRAK sangat besar bagi negara yang memilikinya,
Tujuan diadakannya penelitian ini yaitu untuk terutama untuk mendukung kegiatan-kegiatan
mengetahui bagaimana pengaturan khusus sosial maupun militer. Fungsi positif
pengoperasian sistem pesawat udara tanpa penggunaan pesawat tanpa awak pada
awak di Indonesia dan mengapa perlu diatur kegiatan-kegiatan sosial antara lain, sebagai
batasan-batasan dalam penggunaaan peralatan sarana transportasi logistik di daerah terpencil
bawaan pada pesawat udara tak berawak di yang sulit di akses, pemetaan jalur pipa,
Indonesia, di mana dengan metode penelitian kegunaan pertanian, pemadam kebakaran
hukum normatif disimpulkan bahwa: Drone di serta pencarian orang hilang.
Indonesia sudah terkonstruksi dengan baik,
yaitu dalam bentuk Peraturan Menteri B. Rumusan Masalah
Perhubungan. Konstruksi hukum pengoperasin 1. Bagaimana pengaturan khusus
Drone dalam bentuk peraturan menteri (dalam pengoperasian sistem pesawat udara
hal ini menteri perhubungan), secara teknis tanpa awak di Indonesia?
akan lebih memudahkan pelaksanaan 2. Mengapa perlu diatur batasan-batasan
ketentuan-ketentuan yang diatur oleh Undang- dalam penggunaaan peralatan bawaan
Undang tentang Penerbangan. Peraturan pada pesawat udara tak berawak di
Menteri ini bertujuan untuk memberikan Indonesia?
petunjuk dalam standar dan prosedur pada
pengoperasian pesawat udara tanpa awak C. Metode Penelitian
dalam rangka mewujudkan keselamatan Penelitian yang akan dilakukan termasuk
penerbangan nasional di Indonesia. Masyarakat dalam penelitian hukum normative.
sipil pada umumnya menggunakan drone untuk
memantau dan merekam kegiatan mereka PEMBAHASAN
seperti membuat video atau mengambil A. Pengaturan Pengoperasian Sistem Pesawat
gambar, merekam kegiatan olahraga, kegiatan Udara Tanpa Awak Di Indonesia
rekreasi, dan kegiatan lain yang bersifat positif. Pengesahan Peraturan Menteri
Namun ada juga masyarakat yang Perhubungan ini merupakan pelaksanaan dari
menggunakan drone untuk tujuan amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009
kejahatan/negatif, seperti memantau kegiatan tentang Penerbangan. Perintah mengeluarkan
orang lain secara diam-diam termasuk Peraturan Menteri Perhubungan mendapatkan
perselingkuhannya, sehingga dapat porsi yang paling besar dengan tujuan untuk
mengganggu privasi seseorang, perilaku anti- lebih memudahkan pelaksanaan ketentuan-
sosial dan kegiatan yang berkaitan dengan ketentuan yang diatur oleh undang-undang
terorisme. Selain itu, penjahat dan aktivis anti- tentang penerbangan. Dengan demikian,
pemerintah dapat menggunakan drone untuk pengaturan pengoperasian Drone di Indonesia
memantau lokasi dan kegiatan polisi/aparat sudah terkonstruksi dengan baik, yaitu dalam
keamanan. Kegiatan yang kontra pengawasan bentuk Peraturan Menteri Perhubungan.
Konstruksi hukum pengoperasin Drone dalam
1
bentuk peraturan menteri (dalam hal ini
Artikel Skripsi
2 Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. menteri perhubungan), secara teknis akan lebih
17071101130 memudahkan pelaksanaan ketentuan-
3 Fakultas Hukum Unsrat, Magister Ilmu Hukum
4 Fakultas Hukum Unsrat, Doktor Ilmu Hukum

87
Lex Administratum, Vol. IX/No. 6/Jul-Sep/2021

ketentuan yang diatur oleh Undang-Undang b. Controlled Airspace adalah jenis ruang
tentang Penerbangan. udara yang diberikan pelayanan lalu
Pesawat udara tanpa awak atau Drone lintas penerbangan berupa pelayanan
semakin marak digunakan untuk berbagai pemanduan lalu lintas penerbangan (air
kepentingan. Maraknya penggunaan ini traffic control service), pelayanan
mendorong Kementerian Perhubungan informasi penerbangan (fight information
Republik Indonesia untuk mengatur kegiatan service) dan pelayanan kesiagaan
pengoperasian pesawat udara tanpa awak (alerting service).
Pengaturan pesawat udara tanpa awak di c. Uncontrolled Airspace adalah jenis ruang
Indonesia telah mengalami beberapa kali udara yang diberikan pelayanan lalu
perubahan. Upaya awal pengaturan kegiatan ini lintas penerbangan berupa pelayanan
mulanya diatur dalam Peraturan Menteri informasi penerbangan (flight
Perhubungan Republik Indonesia Nomor 90 information service), pelayanan
Tahun 2015 tentang Pengendalian kesiagaan (alerting service) dan
Pengoperasian Pesawat Udara Tanpa Awak di pelayanan saran lalu lintas penerbangan
Ruang Udara yang Dilayani Indonesia yang (air traffic advisory service).
dikeluarkan pada 12 Mei 2015. Kemudian d. Kawasan Keselamatan Operasi
Peraturan Menteri ini dicabut melalui Penerbangan adalah wilayah daratan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 180 dan/atau perairan serta ruang udara di
Tahun 2015 dengan judul yang sama. Dan Pada sekitar Bandar udara yang digunakan
tanggal 13 Mei 2016 Peraturan Menteri ini untuk kegiatan operasi penerbangan
dirubah dengan Peraturan Menteri Nomor 47 dalam rangka menjamin keselamatan
Tahun 2016. Dan lebih lanjut disempurnakan penerbangan.
dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor e. Kawasan Udara Terbatas (restricted
37 Tahun 2020 Tentang Pengoperasian Pesawat area) adalah ruang udara tertentu di atas
Udara Tanpa Awak di Ruang Udara Yang daratan dan/atau perairan dengan
Dilayani Indonesia. pembatasan bersifat tidak tetap dan
Pada tanggal 2 Juni 2020 Peraturan Menteri hanya dapat digunakan untuk operasi
Perhubungan Nomor 37 Tahun 2020 Tentang penerbangan negara dan pada waktu
Pengoperasian Pesawat Tanpa Awak di Ruang tidak digunakan (tidak aktif), kawasan ini
Udara Yang Dilayani Indonesia ditetapkan oleh dapat dipergunakan untuk penerbangan
Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi sipil.
Karya Sumadi. Peraturan Menteri ini bertujuan f. Kawasan Udara Terlarang [prohibited
untuk memberikan petunjuk dalam standar dan area) adalah ruang udara tertentu di atas
prosedur pada pengoperasian pesawat uara daratan dan/atau perairan, dengan
tanpa awak dalam rangka mewujudkan pembatasan yang bersifat permanen dan
keselamatan penerbangan nasional di menyeluruh bagi semua pesawat udara.
Indonesia. g. Operator Pesawat Udara Tanpa Awak
Dalam Peraturan Menteri Perhubungan RI untuk selanjutnya disebut operator
Nomor PM 37 Tahun 2020 Tentang (remote pilot operator) adalah pihak
Pengoperasian Pesawat Udara Tanpa Awak di yang mencakup instansi pemerintah,
Ruang Udara yang Dilayani Indonesia dalam BUMN, swasta maupun perorangan yang
Pasal 1 mencantukan beberapa pengertian atau bertanggung jawab sebagai individu
definisi, antara lain: ataupun mewakili instansi dalam
a. Beyond Visual Line-of Sight (BVLOS) menjalankan tugas/usaha/kegiatannya
adalah kaidah pengoperasian pesawat memanfaatkan teknologi pesawat udara
udara tanpa awak dimana remote pilot tanpa awak.
atau observer tidak dapat h. Pesawat Udara Tanpa Awak adalah
mempertahankan kontak visual dengan sebuah mesin terbang yang berfungsi
pesawat udara tanpa awak secara dengan kendali jarak jauh oleh
langsung dengan memenuhi ketentuan penerbang (pilot) atau mampu
yang dipersyaratkan.

88
Lex Administratum, Vol. IX/No. 6/Jul-Sep/2021

mengendalikan dirinya sendiri dengan Pesawat udara tanpa awak dioperasikan


menggunakan hukum aerodinamika. oleh orang perseorangan sesuai ketentuan
i. Visual Line of Sight (VLOS) adalah kaidah perundang-undangan. Pengoperasian pesawat
pengoperasian pesawat udara tanpa udara tanpa awak dapat dikategorikan menjadi
awak dimana remote pilot atau observer dua, yakni pesawat udara kecil tanpa awak atau
dapat mempertahankan kontak visual small unmanned aircraft dengan berat di atas
dengan pesawat udara tanpa awak 55 lbs dan pesawat udara tanpa awak atau
secara langsung tanpa menggunakan alat unmanned aircraft dengan berat di atas 55 lbs.
bantu. Small unmanned aircraft digunakan untuk
j. Direktorat Jenderal adalah Direktorat keperluan hobi atau rekreasi wajib memenuhi
Jenderal Perhubungan Udara. ketentuan Peraturan Keselamatan
k. Direktur Jenderal adalah Direktur Penerbangan Sipil Bagian 107 / Civil Aviation
Jenderal Perhubungan Udara.5 Safety Regulation (CASR) part 107 dan untuk
Pengertian Pesawat Udara Tanpa Awak atau kepentingan komersial harus mendapatkan
Drone di atas sejalan dengan beberapa definisi penilaian safety assessment dari Direktur
yang dikemukakan dalam peraturan nasional Jenderal.
tentang pengoperasian Drone di beberapa Pengoperasian Unmanned aircraft
Negara dan sejalan juga dengan definisi yang digunakan untuk keperluan pengembangan dan
dikemukakan oleh para ahli hukum udara. penelitian (research dan devevelopment) crew
Ketentuan dalam pengoperasian pesawat training dan market surveys wajib
tanpa awak (Permenhub 37/2020), yaitu antara mendapatkan experimental certificate sesuai
lain: CASR part 21 dan dioperasikan sesuai dengan
1. Pengoperasian pesawat udara tanpa ketentuan pada CASR part 91, untuk keperluan
awak pada ruang yang dilayani berupa : production flight testing new production
Controlled Airspace, harus memiliki aircraft wajib mendapatkan special flight
persetujuan Direktur Jenderal dan permit sesuai CASR part 21 dan dioperasikan
Uncontrolled Airspace, pada ketinngian sesuai dengan ketentuan CASR part 91.
kurang dari 400 feet (120 m) tanpa Pengoperasian Unmanned aircraft untuk
persetujuan Direktur Jenderal, pada keperluan sebagaimana disebutkan di atas pada
ketinggian di atas 400 feet (120 m) harus CASR part 21 wajib mendapatkan sertifikat tipe
memiliki persetujuan Direktur Jenderal. pesawat udara dengan kategori restricted
2. Pengoperasian di Kawasan Keselamatan aircraft.
Operasi Penerbangan (KKOP) suatu Pengoperasian pesawat udara tanpa awak
bandar udara yang merupakan kawasan dapat menggunakan kaidah Visual Line-of sight
dengan batas horizontal dan vertikal (VLOS) dan / atau kaidah Beyond Visual Lineof
yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal, sight (BVLOS), tetapi diprioritaskan dengan
dan kawasan di dalam radius 3 (tiga) menggunakan kaidah VLOS. Apabila dilakukan
Nautical Mile dari titik koordinat helipad dengan kaidah BVLOS harus memenuhi
yang berlokasi di luar KKOP suatu bandar ketentuan yakni memiliki kemampuan Detect
udara harus atas persetujuan Direktur and Avoid (DAA) yang digunakan untuk
Jenderal. memastikan bahwa pengoperasian pesawat
3. Sistem pesawat udara tanpa awak udara tanpa awak tidak mengganggu
dioperasikan pada kawasan udara pengoperasian pesawat udara atau mendeteksi
terlarang (prohibited area), udara kondisi meteorologi yang berbahaya serta
terbatas (restricted area) harus memiliki adanya halangan atau rintangan dan memiliki
persetujuan instansi yang berwenang kemampuan tracking system untuk
pada kawasan tersebut.6 memudahkan monitoring pengoperasian
pesawat udara tanpa awak.
5 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia
Pengoperasian pesawat udara tanpa awak
Nomor 37 Tahun 2020 Tentang Pengoperasian Pesawat pada malam hari dapat dilaksanakan melalui
Udara Tanpa Awak Di Ruang Udara Yang Dilayani pelaksanaan safety assessment dan
Indonesia pengoperasian pesawat udara tanpa awak
6 Ibid.

89
Lex Administratum, Vol. IX/No. 6/Jul-Sep/2021

untuk pengangkutan barang muatan (kargo) batas horizontal dan vertikal daerah
dan/atau komersial harus memenuhi ketentuan pengoperasian yang diperbolehkan.
standar keselamatan dan keamanan Sebelum melakukan pengoperasian pesawat
penerbangan yang disusun dan ditetapkan oleh udara tanpa awak harus mengajukan
Direktur Jenderal. Pengangkutan barang permohonan persetujuan. Permohonan
muatan pada pesawat udara tanpa awak harus persetujuan diajukan kepada Direktur Jenderal
sesuai dengan performa dan fungsi. Dalam hal dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari
pesawat udara tanpa awak digunakan untuk kerja sebelum pelaksanaan pengoperasian
mengangkut barang berbahaya, operator harus pesawat udara tanpa awak. Dalam hal terjadi
memenuhi ketentuan yang tercantum di dalam perubahan atas rencana waktu pengoperasian
CASR 92. pesawat udara tanpa awak, operator harus
Sebelum melakukan pengoperasian pesawat mengajukan permohonan perubahan paling
udara tanpa awak remote pilot harus memiliki lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum hari
informasi terkait faktor kondisi lingkungan yang pelaksanaan yang baru. Setelah penerbitan
meliputi: persetujuan dilakukan penyiapan dan publikasi
a) Kondisi meteorologi yang berpotensi NOTAM pengoperasian pesawat udara tanpa
membahayakan pengoperasian pesawat awak.8
udara tanpa awak antara lain awan Penggunanaan pesawat udara tanpa awak
comulonimbus, icing dan turbolensi yang bersifat rutin dan terjadwal dengan
b) Temperatur udara (upper air lingkup penerbangan tertentu (area tertentu)
temperature) harus selalu menyampaikan rencana
c) Potensi gangguan interfensi penerbangannya setiap akan terbang kepada
elektromagnetik7 institusi yang berwenang di kawasan atau ruang
Pengoperasian pesawat udara tanpa awak udara yang diterbangi.
dengan kamera dilarang beroperasi pada jarak Pengawasan pengoperasian pesawat udara
kurang dari 500 m dari batas terluar suatu tanpa awak dilaksanakan oleh Direktorat
kawasan udara terlarang (prohibited area) atau Jenderal dan dilakukan dengan bekerjasama
kawasan udara terbatas (restricted area). dengan instansi terkait sesuai dengan tugas dan
Pengoperasian pesawat udara tanpa awak kewenangannya. Pelaksanaan pengawasan
dengan peralatan pertanian (penyemprot hama terhadap pengoperasian pesawat udara tanpa
dan/atau penabur benih) hanya diperbolehkan awak dilaksanakan oleh inspektur Penerbangan
beroperasi pada areal pertanian/perkebunan sesuai dengan tugas dan kewenangannya (tim
yang dijelaskan dalam pengajuan rencana pengawasan pengoperasian pesawat udara
penerbangan. Kegiatan penyemprotan hama tanpa awak) serta berdasarkan informasi
dan/atau penaburan benih dengan pengaduan dari masyarakat.
menggunakan pesawat udara tanpa awak akan Dalam melaksanakan pengawasan,
diberikan persetujuan apabila dalam radius 500 Direktorat Jenderal dapat melakukan upaya
m dari batas terluar areal pencegahan dengan kegiatan yang berupa
pertanian/perkebunan dimaksud tidak terdapat pemberian sosialisasi kepada masyarakat paling
pemukiman penduduk. sedikt mengenai tata cara pengoperasian,
Dalam hal kondisi kejadian luar biasa atau area/lokasi yang diperbolehkan dan dilarang
bencana alam atau bencana non alam, sebuah (no fly zone) dalam pengoperasian pesawat
pesawat udara tanpa awak dapat dioperasikan udara tanpa awak dan informasi terkait lainnya.
di sekitar lokasi kecelakaan atau bencana alam Dalam Peraturan Menteri ini juga diatur
setelah berkoordinasi dengan institusi yang tentang pengenaan sanksi apabila berdasarkan
berwenang dan unit pelayanan navigasi hasil pengawasan sesuai dengan kondisi
penerbangan yang bertanggung jawab atas sebagai berikut:
ruang udara tempat terjadinya kejadian luar a. Melanggar wilayah kedaulatan dan
biasa atau bencana alam untuk mendapatkan keamanan udara

7 Ibid. 8 Ibid.

90
Lex Administratum, Vol. IX/No. 6/Jul-Sep/2021

b. Mengancam keselamatan dan keamanan a) Perlindungan diri pribadi, keluarga,


penerbangan kehormatan, martabat dan hak miliknya
c. Memiliki dampak ancaman terhadap (Pasal 29 ayat 1).
pusat pemerintah, pusat ekonomi, objek b) Rasa aman dan tenteram serta
vital nasional, dan keselamatan negara. perlindungan terhadap ancaman
d. Tidak memiliki persetujuan. ketakutan untuk berbuat atau tidak
e. Beroperasi tidak sesuai dengan berbuat sesuatu (Pasal 30). 11
persetujuan yang diberikan Di Indonesia, kasus-kasus mengenai
Pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud di pelanggaran hak atas privasi belum terjadi,
atas mencakup: namun bukan berarti perlindungan hak atas
1. Pengenaan sanksi pidana sesuai dengan privasi seseorang tidak dilindungi. Apabila
ketentuan perundang-undangan. seseorang merasa terganggu dengan
2. Pengenaan sanksi administratif berupa pengoperasian pesawat udara tanpa awak di
pencabutan persetujuan dan dimasukkan lingkungan sekitarnya, maka orang tersebut
ke dalam daftar hitam (blacklist). dapat menuntut berdasarkan landasan-
3. Pengenaan tindakan berupa : jamming landasan hukum tersebut di atas.
frekuensi, pemaksaan untuk keluar dari 2. Hak pemilik tanah
kawasan atau ruang udara, dan Perlindungan terhadap hak pemilik tanah
penghentian pengoperasian dalam masih terkait dengan hak atas privasi. Hal ini
bentuk menjatuhkan pada area yang dikarenakan hak pribadi seseorang itu melekat
aman dan tindakan yang diperlukan kepada pribadi seseorang itu baik secara formil
lainnya.9 maupun materil, salah satunya adalah rumah
Terdapat beberapa regulasi terkait lainnya atau lahan tertentu miliknya. Perlindungan hak
dalam pengoperasian pesawat udara tanpa pemilik atas tanah diakui dalam Pasal 31 ayat 1
awak yakni: dan 2 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
1. Hak atas privasi tentang Hak Asasi Manusia, yaitu:
Kemampuan pesawat udara tanpa awak “Tempat kediaman siapapun tidak boleh
untuk terbang pada ketinggian tertentu tanpa diganggu, menginjak atau memasuki suatu
terlihat secara kasat mata kerap mengusik hak pekarangan tempat kediaman atau
privasi seseorang. Privasi merupakan hak dasar memasuki suatu rumah bertentangan
manusia yang dilindungi dan merupakan salah dengan kehendak orang yang mendiaminya,
satu hak manusia yang sangat asasi sehingga hanya diperbolehkan dalam hal-hal yang
harus mendapatkan perlindungan. Hak privasi telah ditetapkan dengan undang-undang.”
merupakan salah satu bagian dari hak asasi Kemudian di dalam Pasal 4 ayat 2 Undang-
manusia yang diatur dalam perundang- Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-
undangan di Indonesia. Secara implisit hak atas Pokok Agraria juga diakui kepemilikan
privasi dinyatakan dalam Pasal 28G ayat (1) penguasa tanah terhadap ruang udara yang ada
UUD RI 1945 sebagai berikut: diatasnya: “Pemegang hak atas tanah
“Setiap orang berhak atas perlindungan diri mempunyai wewenang untuk menggunakan
pribadi, keluarga, kehormatan, martabat tanahnya, termasuk juga tubuh bumi dan air
dan harta benda yang di bawah dan ruang yang ada diatasnya sekedar
kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman diperlukan untuk kepentingan yang langsung
dan perlindungan dari ancaman ketakutan berhubungan dengan penggunaan tanah itu
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam batas-batas menurut UUPA dan
yang merupakan hak asasi.”10 peraturan-peraturan hukum lain yang lebih
Lebih lanjut, dalam Undang-Undang Nomor tinggi.”12
39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia juga Rumah atau lahan yang dimiliki oleh
mengatur hal sebagai berikut: seseorang mengandung hak kepemilikan

11 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak


9 Ibid. Asasi Manusia
10 Pasal 28(G) ayat 1 Undang-Undang Dasar Republik 12 Pasal 4 ayat 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960

Indonesia Tahun 1945 tentang Pokok-Pokok Agraria

91
Lex Administratum, Vol. IX/No. 6/Jul-Sep/2021

seseorang sehingga akses yang dilakukan oleh udara yang dapat dimanfaatkan oleh pemilik
orang yang tidak berwenang atau tidak tanah sehingga hak privasinya terlindungi
berkepentingan di wilayah tersebut dapat seutuhnya.
menimbulkan pelanggaran hak kepemilikan. 3. Perlindungan Data
Akses inilah yang dinamakan masuk tanpa izin Pengoperasian pesawat udara tanpa awak,
atau trespass. Rejim trespass mirip dengan terutama dalam konteks sipil dan hobi marak
privasi karena memiliki sifat yang sama dengan dilakukan karena fungsinya sebagai alat
trespass yaitu orang memiliki ruang yang tidak perekam. Biasanya pesawat udara tanpa awak
boleh dimasuki oleh orang lain tanpa izin orang diperlengkapi dengan kamera, yang nantinya
yang bersangkutan. Hanya rejim trespass akan menghasilkan data berupa video maupun
mempunyai arti fisikal sedangkan privasi gambar tertentu. Menurut hukum positif yang
mempunyai arti spiritual. Ketentuan mengenai berlaku di Indonesia, data-data yang dihasilkan
masuk tanpa izin terdapat dalam Pasal 176 ayat oleh pesawat udara tanpa awak dapat
(1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dilindungi. Namun, peraturan mengenai
(KUHP), yaitu: “Barang siapa memaksa masuk perlindungan data selayaknya dua sisi mata
ke dalam rumah, ruangan atau pekarangan uang. Pada satu sisi sang operator atau pemilik
tertutup yang dipakai orang lain dengan pesawat udara tanpa awak dapat memperoleh
melawan hukum atau berada di situ dengan nilai ekonomis dari data yang dihasilkan oleh
melawan hukum, dan atas permintaan yang pesawatnya.
berhak atau suruhannya tidak pergi dengan Gambar atau video yang dihasilkan oleh
segera, diancam dengan pidana penjara paling pesawat udara tanpa awak termasuk ke dalam
lima sembilan bulan atau pidana denda paling konteks ciptaan yang mengandung hak cipta
banyak empat ribu lima ratus rupiah.”13 dan dilindungi dalam hak kekayaan intelektual.
Ketiga isi pasal-pasal tersebut menunjukkan Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 28
bahwa di Indonesia, hak privasi tidak hanya Tahun 2014 tentang Hak Cipta mendefinisikan
sebatas perseorangan namun juga meliputi Ciptaan adalah setiap hasil karya cipta di bidang
harta bendanya (rumah, pekarangan, atau ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang
lahan miliknya). Hak ini melekat sehingga dihasilkan atas inspirasi, kemampuan, pikiran,
timbul hak kepemilikan yang kemudian ruang imajinasi, kecekatan, keterampilan atau
lingkupnya melebar kepada ruang udara di atas keahlian yang diekspresikan dalam bentuk
wilayah miliknya. Namun, unsur penyebab yang nyata. Pengertian ini menjadikan sang operator
dimiliki antara hak privasi dengan hak atau pemilik pesawat udara tanpa awak sebagai
kepemilikan yaitu munculnya ketidaknyamanan Pencipta, yaitu seorang atau beberapa orang
bagi si pemilik tanah tersebut. Tanpa adanya yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama
perasaan terganggu tersebut, pengoperasian menghasilkan suatu ciptaan yang bersifat khas
pesawat udara tanpa awak tidak dapat dan pribadi. Sebagai pencipta, sang operator
dianggap sebagai pelanggaran. atau pemilik pesawat udara tanpa awak
Selain itu, seberapa jauh kepemilikan tersebut secara langsung menjadi Pemegang
seseorang terhadap “ruang yang ada di Hak Cipta, namun hak ini dapat diberikan
atasnya” perlu dijadikan perhatian. Karena kepada orang lain secara sah.
sebagaimana diketahui ruang udara adalah 4. Perbuatan melawan hukum
milik nasional yaitu dari atas permukaan tanah Selain peraturan perundang-undangan
hingga ke atas. Dalam Undang-Undang Nomor tersebut di atas, pelanggaran dalam
21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan, pengoperasian pesawat udara tanpa awak juga
antariksa dihitung mulai dari 100 atau 110 km dapat dituntut sebagai perbuatan melawan
dari atas permukaan laut. Dengan demikian hukum sebagaimana terdapat dalam Kitab
ruang udara dari 0 sampai 100 atau 110 km Undang-Undang Hukum Perdata. Penuntutan
adalah ruang udara nasional. Melihat fakta ini juga kerap dilakukan oleh Amerika Serikat
hukum demikian, perlu ditetapkan batas ruang dalam berbagai kasus-kasus yang melibatkan
pesawat udara tanpa awak. Dalam Pasal 1365
KUHPerdata dinyatakan bahwa: “Tiap
13Pasal 176 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana perbuatan melanggar hukum, yang membawa
(KUHP)

92
Lex Administratum, Vol. IX/No. 6/Jul-Sep/2021

kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang pemerintah dapat menggunakan drone untuk
yang karena salahnya menerbitkan kerugian memantau lokasi dan kegiatan polisi/aparat
itu, mengganti kerugian tersebut.”14 keamanan. Kegiatan yang kontra pengawasan
Untuk menentukan suatu perbuatan dapat ini dapat mengganggu keamanan.15 Untuk itu,
digugat dengan dalil perbuatan melawan perlu diatur batasan terhadap penggunaan
hukum diperlukan beberapa unsur-unsur peralatan bawaan pada pesawat udara tanpa
sebagai berikut: awak atau drone.
• Perbuatan tersebut melawan hukum; Pengoperasian sebuah pesawat udara tanpa
• Harus adanya kesalahan pada pelaku; awak atau drone dapat menimbulkan sejumlah
• Harus adanya kerugian, baik kerugian bahaya keamanan. Bahaya primer (utama),
materiil maupun kerugian formil; ialah bertabrakan dengan pesawat udara
• Harus adanya hubungan kausal antara konvensional yang berawak. Bahaya sekunder
perbuatan dan kerugian. yang dapat terjadi sebagai akibat dari bahaya
primer termasuk melakukan manuver
B. Batasan Dalam Pengunaaan Peralatan menghindar dari pesawat udara berawak, yaitu
Bawaan Pada Pesawat Udara Tanpa Awak jatuh menimbulkan kebakaran, kecelakaan
Di Indonesia kendaraan, dan lain-lain. Disamping itu dapat
Melakukan kejahatan dengan menggunakan menyebabkan kematian atau cedera serius bagi
pesawat tanpa awak atau drone yang manusia, atau kerusakan yang signifikan atau
diperlengkapi senjata, menggunakan drone kehilangan UA (unmanned aircraft)-nya.
untuk berburu hewan atau ikan, Pesawat udara tanpa awak harus beroperasi
mempublikasikan gambar yang diambil dengan secara mulus (seamlessly) dan transparan
menggunakan teknologi inframerah pada drone terhadap sistem manajemen lalu lintas udara
merupakan perbuatan melanggar hukum. (air traffic management system ATMS). Lebih
Dipersyaratkan bagi setiap operator untuk khusus, pesawat udara tanpa awak harus
membuat catatan tertulis tentang perangkat berinteraksi dengan ATMS, demikian juga
yang dibawa terbang. Drone dilarang dengan yang pengguna wilayah udara yang ada.
membawa kamera khususnya kamera dengan Dari perspektif penyedia layanan lalu lintas
teknologi infrared atau thermal imaging, udara, dan pengguna wilayah udara lain, bahwa
kecuali untuk tujuan ilmiah. Dalam hal sistem pesawat udara tanpa awak berperilaku tidak
pesawat udara tanpa awak digunakan untuk jauh berbeda dengan pesawat udara berawak,
kepentingan pemotretan, pemfilman dan sehingga lisensi personel, perlengkapan
pemetaan, harus melampirkan surat izin dari pesawat udara tanpa awak harus tunduk pada
institusi yang berwenang dan Pemerintah aturan yang berlaku pada pesawat udara
Daerah yang wilayahnya akan dipotret, berawak. Namun disisi lain, penerapan
difilmkan atau dipetakan. kebijakan untuk pesawat udara berawak
Masyarakat sipil pada umumnya diterapkan pada pesawat udara tidak berawak
menggunakan drone untuk memantau dan mungkin tidak praktis atau mencapai hasil
merekam kegiatan mereka seperti membuat keamanan yang sama, karena pesawat udara
video atau mengambil gambar, merekam tanpa awak tidak dapat mendeteksi dan
kegiatan olah raga, kegiatan rekreasi, dan menghindar, pesawat udara tanpa awak kecil
kegiatan lain yang bersifat positif. Namun ada tidak dapat memenuhi persyaratan
juga masyarakat yang menggunakan drone perlengkapan karena terbatasnya ukuran, berat
untuk tujuan kejahatan/negatif, seperti dan daya tahan, dan menggunakan wilayah
memantau kegiatan orang lain secara diam- udara khusus.16
diam termasuk perselingkuhannya, sehingga Pada bulan Juli 2015, satu unit pesawat
dapat mengganggu privasi seseorang, perilaku udara tanpa awak atau UAV Phantom 2 jatuh di
anti-sosial dan kegiatan yang berkaitan dengan Menara BCA, Thamrin, Jakarta Pusat. Kepolisian
terorisme. Selain itu, penjahat dan aktivis anti- Sektor Menteng telah memeriksa isi video
dalam kamera dan menemukan pemilik

15 Wright et al., 2014


14 Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata 16 Clothier et al, 2015.

93
Lex Administratum, Vol. IX/No. 6/Jul-Sep/2021

pesawat udara tanpa awak berinisial OX, 35 menteri (dalam hal ini menteri perhubungan),
tahun. "Durasi video sekitar 20 menit dengan secara teknis akan lebih memudahkan
gambaran pemandangan lampu-lampu di pelaksanaan ketentuan-ketentuan yang diatur
sekitar Bundaran Hotel Indonesia," kata Kepala oleh Undang-Undang tentang Penerbangan.
Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Peraturan Menteri ini bertujuan untuk
Menteng Ajun Komisaris Ridwan Soplanit, memberikan petunjuk dalam standar dan
Selasa, 4 Agustus 2015. Dalam video itu terlihat prosedur pada pengoperasian pesawat udara
gedung-gedung di sekitar Bundaran HI. tanpa awak dalam rangka mewujudkan
Sejumlah hotel dan gedung ada di lokasi yang keselamatan penerbangan nasional di
jadi landmark Indonesia, antara lain Grand Indonesia.
Indonesia, Plaza Indonesia dan Hotel Hyatt, Masyarakat sipil pada umumnya
Kedutaan Inggris, dan Hotel Pullman. Ia menggunakan drone untuk memantau dan
mengatakan di dalam video yang tersimpan di merekam kegiatan mereka seperti membuat
kamera juga terdapat rekaman atau file gambar video atau mengambil gambar, merekam
pantai di wilayah Kalimantan. Polisi menyelidiki kegiatan olahraga, kegiatan rekreasi, dan
untuk memastikan ada tidaknya unsur kegiatan lain yang bersifat positif. Namun ada
berbahaya dari drone tersebut. Ridwan juga masyarakat yang menggunakan drone
mengatakan tidak ada unsur kesalahan yang untuk tujuan kejahatan/negatif, seperti
dibuat pemilik drone. Pemeriksaan dan memantau kegiatan orang lain secara diam-
penahanan drone, kata dia, untuk diam termasuk perselingkuhannya, sehingga
mensosialisasikan aturan baru.17 dapat mengganggu privasi seseorang, perilaku
Kemudian, Petugas menemukan sebuah anti-sosial dan kegiatan yang berkaitan dengan
UAV atau pesawat udara tanpa awak terorisme. Selain itu, penjahat dan aktivis anti-
ditemukan di area Rumah Tahanan (Rutan) pemerintah dapat menggunakan drone untuk
Tanjung Gusta Medan, Sumatera Utara. Diduga, memantau lokasi dan kegiatan polisi/aparat
drone digunakan untuk memasokkan narkoba keamanan. Kegiatan yang kontra pengawasan
ke area rutan, penggunaan drone ini ini dapat mengganggu keamanan. Untuk itu,
merupakan cara baru bandar narkoba perlu diatur batasan terhadap penggunaan
memasok barang ke dalam rutan. Apalagi, peralatan bawaan pada pesawat udara tanpa
petugas terus mengantisipasi narkoba masuk awak atau drone.
dalam wilayah rutan. Setelah menemukan
drone, petugas mengecek area luar. Namun B. Saran
petugas tak menemukan siapapun yang diduga 1. Dalam Peraturan menteri perhubungan
mengendalikan drone tersebut. Hingga berita RI nomor 37 tahun 2020 Tentang
ini dimuat pun, tak ada warga yang mengambil Pengoperasian Pesawat Tanpa Awak di
drone ke rutan. Lantaran itu, petugas Ruang Udara Indonesia merupakan
menyelidiki penemuan tersebut.18 payung hukum sekaligus dapat
Dari beberapa kejadian di atas, pengenaan memberikan perlindungan kepada
sanksi pidana disesuaikan dengan ketentuan masyarakat baik secara represif dan
perundang-undangan. preventif.
2. Batasan dalam penggunaan peralatan
PENUTUP bawaan pada pada pesawat tanpa awak
A. Kesimpulan perlu diatur secara tegas agar ,asyarakat
Drone di Indonesia sudah terkonstruksi luas tidak memanfaatkan untuk kegiatan
dengan baik, yaitu dalam bentuk Peraturan negatif.
Menteri Perhubungan. Konstruksi hukum
pengoperasin Drone dalam bentuk peraturan DAFTAR PUSTAKA
Abdurrasyid, P. (2003). Kedaulatan Negara di
17 https://metro.tempo.co/read/689137/drone-jatuh-di- Ruang Udara. Jakarta: Fikahati.
menara-bca-bundaran-hi. Diakses pada februari 2021. Alusista, A. d. (2011). keunggulan pesawat
18https://nasional.republika.co.id/berita/odagnc/pemilik-
tanpa awak. Bandung: PT Dirgantara
emdroneem-pengirim-narkoba-ke-rutan-belum-diketahui.
Diakses pada februari 2020
Indonesia.

94
Lex Administratum, Vol. IX/No. 6/Jul-Sep/2021

Ibrahim, J. (2006). Teori dan penelitian Hukum Callam, A. (2010). dronewars: armed
Normatif. Malang: Bayumedia Publishing. unmanned aerial vahicles. winter, 3.
Juajir S. (1996). Hukum Ruang Angkasa Emirul, B. (2008). drone . journal gunadarma, 1-
(Suatu Pengantar). Jakarta: Pradnya 19.
Paramita. Jihad, M. A. (2016). pengaturan drone (pesawat
K. Martono. (2007) Pengantar Hukum Udara udara tanpa awak) dalam hukum udara
Nasional Dan Internasional Bagian internasional dan hukum udara nasional.
Pertama, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Diss. Universitas andalas.
Kelsen, H. (1949). General Thoery of Law and Kusuma, W. K. (2017). Tanggung gugat pesawat
State. Cambridge: Harverd University tanpa awak atau drone sipil pada undang-
Press. Suatu Pengantar, Jakarta: PT undang nomor 1 tahun 2009 tenyang
RajaGrafindo Persada. penerbangan. Diss. Univrsitas Airlangga.
Sudiro, K. M. (2012). Hukum Udara Nasional Ruhaeni, N. (2015). aspek-aspek hukum
dan Internasional Publik. Jakarta: PT pengoperasian drone berdasarkan hukum
RajaGrafindo Persada. udara internasional dan konstruksi
Suherman, E. (1984). Wilayah Udara dan hukumnya dalam peraturan perundang-
Wilayah Dirgantara. Bandung: Penerbit undangan. sosial ekonomi dan humaniora,
Alumni. 95-104.
W, B. (2015). tinjauan hukum udara sebagai Saroinsong, H. S. (2018). rancang bangun
pengantar. Jakarta: Pusat studi Hukum wahana pesawat tanpa awak (fixed wing)
Militer. berbasis ardupilot. jurnal teknik elektro
dan komputer, 3-84.
Sumber Lain Suroya, L. (2016). Tinjauan yuridis terhadap
- Perundang-Undangan pengaturan pesawat nirawak di indonesia
Undang-Undang Dasar Negara Republik dan perlindungan hak privasi ditinjau dari
Indonesia Tahun 1945 peraturan perundang-undangan. Diss.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Universitas Kristen Maranatha.
Pokok-Pokok Agraria Usti Divansa, F. L. (2017). tinjauan yuridis
Undang-Undang Nomor 17 tahun 1985 Tentang pengoperasian pesawat tanpa awak
Pengesahan United Nation Convention on terhadap keselamatan penerbangan
the Law of the sea diwilayah negara kesatuan republik
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang indonesia. Diponegoro Law Journal, 1-14.
Hak Asasi Manusia Zuhri, A. F. (2017). legalitas penggunaan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang pesawat tanpa awak ditinjau dari hukum
Penerbangan humaniter internasional.
Peraturan Menteri Perhubungan Republik
Indonesia Nomor 37 Tahun 2020 Tentang - Website
Pengoperasian Pesawat Udara Tanpa Awak https://id.wikipedia.org/wiki/Pesawat_nirawak
Di Ruang Udara Yang Dilayani Indonesia https://nasional.republika.co.id/berita/odagnc/
pemilik-emdroneem-pengirim-narkoba-ke-
- Jurnal rutan-belum-diketahui
Anjani, I. (2015). analisis pesawat tanpa awak https://metro.tempo.co/read/689137/drone-
drone dalam kebijakan kontra terorisme jatuh-di-menara-bca-bundaran-hi
Amerika Serikat di Pakistan. journal of http:// kamusbahasaindonesia. org/
internasional relations, 78-87. http://megapolitan.kompas.com
Ardes, R. P. (2016). potensi permasalahan https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/1234
hukum dari penggunaan pesawat tanpa 56789/10225/Legalitas%20Penggunaan%2
awak. studi kasus indonesia, 22-32. 0Pesawat%20Tanpa%20Awak%20Ditinjau
Bayu, P. (2018). potensi pemanfaatan drone %20Dari%20Hukum%20.pdf?sequence=12
untuk penyedia datar wilayah pesisir. &isAllowed=y
oseana, 44-52.

95

Anda mungkin juga menyukai