Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KEGIATAN PENINGKATAN SKILL DALAM PENANGANAN PASIEN

DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM

KOMITE KEPERAWATAN RSUD dr. HENDRIKUS FERNANDEZ LARANTUKA

SUB KOMITE PENINGKATAN MUTU PELAYANAN

I. Pendahuluan
a. Latar Belakang

Angka kematian ibu di indonesia tertinggi diantara negara-negara Asean


359/100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di propinsi NTT pada tahun
2018 sebanyak 158/100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2019 sebanyak
118/100.000 kalahiran hidup, dan pada tahun 2020 per tanggal 07 juli sebanyak
30/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan untuk kabupaten Flores Timur pad tiga
tahun terakhir mengalami penurunan dari 50/1000 kasus kematian dengan rincian
pada tahun 2018 sebanyak 9 kasus kematian /1000 kelahiran hidup, pada tahun
2019 1 kasus kematian /1000 kelahiran hidup dan pada tahun 2020 per bulan juli
ada 1 kasus kematian /1000 kelahiran hidup. komplikasi obstetri seperti
perdarahan pasca persalinan, eklampsia, sepsis dan komplikasi keguguran sudah
mengalami penurunan kasus kesakitan dan masih adanya kematian ibu di RSUD
Larantuka di tiga tahun terakhir, namun guna menekan angka kematian persalinan
yang terjadi di Flores Timur terutama di tingkat pelayanan primer dimana tingkat
keterampilan dan pengetahuan petugas kesehatan di fasilitas pelayanan tersebut
masih belum memadai. Deteksi dini dan pencegahan komplikasi dapat
menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu serta bayi baru lahir. Jika semua
tenaga penolong persalinan dilatih agar mampu mencegah atau deteksi dini
komplikasi yang mungkin terjadi; menerapkan asuhan persalinan secara tepat
guna dan waktu, baik sebelum atau saat masalah terjadi dan segera melakukan
rujukan maka para ibu dan bayi baru lahir akan terhindar dari ancaman kesakitan
dan kematian.
Kegiatan capacity building Perdarahan Post Partum yang memberikan
penyegaran tentang asuhan kebidanan pada ibu dalam persalinan dengan
pendekatan manajemen kebidanan yang didasarkan pada konsep, sikap dan
keterampilan serta hasil evidence based.
Oleh karena itu sub komite mutu keperawatan Rumah Sakit dr. Hendrikus
Fernandez Larantuka melakukan kegiatan capacity building Perdarahan Post Partum
tentang guna Peningkatan Mutu Tenaga kesehatan terus menggalakkan berbagai
pelayanan yang Terakreditasi untuk meningkatkan ketrampilan tehnis dan
kompetensi tenaga bidan yang ada di Rumah Sakit dr Hendrikus Fernandez Larantuka
yang sebagai Rumah Sakit rujukan kabupaten Flores Timur

b. Tujuan Kegiatan

Tujuan yang diharapkan dari kegiatan capacity building APN adalah untuk
meningkatkan pengetahuan dan skill bidan tentang keilmuannya para bidan di
RSUD Larantuka.
c. Anggaran Dana

Biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan ini sebesar Rp. 675.000,- (Enam
Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah) yang bersumber dari DPA RSUD dr.
Hendrikus Fernandez Larantuka. Dengan rincian sebagai berikut: beli snack 45
kotak dengan harga perkotak Rp. 15.000,- (Lima Belas Ribu Rupiah).

d. Jadwal Kegiatan

Kegiatan capacity building dilaksanakan selama 3 hari, pada tanggal 25, 26


dan 27 Agustus 2020 pukul 09.00 – 11.00 Wita di aula diklat RSUD dr. Hendrikus
Fernandez Larantuka.

Lampiran
e. Penutup
a. Kesimpulan
Kegiatan capacity building dan pendalaman skill pertolongan perdarahan pada
pasien post partum diharapkan dapat menekan kejadian kematian pada ibu dan
bayi untuk persalinan selanjutnya.
b. Saran
1. Dukungan alat medis di ruang bersalin seperti
a. Lampu sorot di ruang VK mohon diganti karena kurang terang.
b. Alat2 set heacting yang kurang
2. Diharapkan para bidan lebih teliti saat melakukan heacting dan
memperhatikan cara heacting yang baik dan benar. Saat melakukan heacting
harus memilih benang jahit yang sesuai (untuk menjahit lapisan dalam
menggunakan jarum / benang taper sedangkan lapisan kulit menggunakan
benang jenis cutting).
3. Para bidan diharapkan mampu menghitung balance cairan.
4. Ada SPO penangan medis di ruang VK sehingga para medis bisa merujukan
pada SPO tersebut.
5. Kedepan diharapkan penerimaan perawat atau bidan harus melalui proses
kredensial dan uji kompetensi. Serta memiliki STR dan BTCLS.
6. Adanya rekredensial bagi perawat dan bidan yang sudah lama bekerja.

Larantuka, 28 Agustus 2020


Mengetahui, Ketua sub Komite Mutu Profesi Keperawatan RSUD
Ketua Komite Keperawatan dr. Hendrikus Fernandez,
RSUD dr. Hendrikus Fernandez,

Anda mungkin juga menyukai