Anda di halaman 1dari 5

1. Contoh keterlibatan dalam kegiatan operasional Bisnis Internasional.

Jawaban:
- Sebagai konsumen yang memakai produk-produk luar negeri yang beredar di
Indonesia. Contoh: Adidas, Nike, dll.
- Sebagai tenaga kerja yang bekerja di perusahaan Internasional atau Multinasional yang
memiliki cabang di Indonesia. Contoh: Unilever, Toyota, dll
- Sebagai investor yang menginvestasikan dana nya di perusahaan luar negeri seperti
Bank Luar Negeri.

2. Hambatan perdagangan dan investasi luar negeri di Indonesia.


Hambatan perdagangan Internasional di Indonesia
1) Perbedaan mata uang antara negara pengekspor dengan pengimpor.
Adanya perbedaan mata uang antara negara satu dengan negara lain, seperti rupiah dengan
dollar Amerika dapat mengurangi kelancaran dalam pembayaran perdagangan
internasional, karena selain nilainya yang berbeda, juga tidak setiap orang Amerika mau
dibayar dengan rupiah, demikian juga sebaliknya.

2) Adanya kebijakan impor yang dilakukan suatu negara


Dengan adanya kebijakan impor yang diberlakukan oleh suatu negara akan menghambat
dan membatasi masuknya barang ke negara lain karena masing masing negara akan
berusaha untuk melindungi produk dalam negerinya, seperti adanya kuota impor atau
larangan impor terhadap barang-barang tertentu.

3) Perbedaan bahasa antara negara pengekspor dengan pengimpor


Adanya perbedaan bahasa antara negara pengekspor dengan pengimpor akan dapat
menghambat perdagangan internasional, seperti antara negara Indonesia dengan negara
Filipina. Baik importir maupun eksportir harus saling berkomunikasi dan saling
mengetahui maksud dan keinginannya, apabila ada kendala dalam komunikasi maka
transaksi perdagangan antar kedua belah pihak sulit terjadi.

4) Adanya pengenaan bea masuk yang tinggi


Untuk melindungi produksi dalam negeri dari produk luar negeri maka setiap Negara akan
melakukan tindakan, salah satunya adalah dengan mengenakan bea masuk yang tinggi
terhadap produk luar negeri yang masuk ke dalam negeri. Hal ini dapat menghambat
perdagangan antarnegara.

5) Adanya perbedaan ketentuan atau peraturan


Setiap negara mempunyai ketentuan dan peraturan sendiri dalam mengatur perdagangan
dengan negara lain. Tentu saja ketentuan antara negara satu dengan negara lainnya berbeda.
Hal inilah yang dapat menghambat perdagangan internasional, karena negara pengekspor
harus mematuhi ketentuan yang berlaku di Negara pengimpor, begitu juga sebaliknya.
Misalnya Indonesia sebagai pengekspor tekstil ke Amerika, harus mematuhi ketentuan-
ketentuan dalam perdagangan yang berlaku di Amerika.

6) Adanya organisasi ekonomi yang mementingkan negara anggotanya


Banyak organisasi ekonomi, baik regional maupun internasional yang dibentuk untuk
melindungi kepentingan dan memberikan keuntungan bagi anggotanya sehingga hal ini
dapat menjadi penghambat bagi negara lain yang bukan menjadi anggotanya dalam
menjalankan perdagangan internasionalnya. Misalnya Association of Southeast Asian
Nations (ASEAN) dan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), tentu saja kebijakan ekonomi
atau perdagangan yang dikeluarkan akan mementingkan dan menguntungkan anggotanya.
Seperti halnya pengenaan tarif impor yang tinggi terhadap negara-negara yang bukan
menjadi anggotanya sedangkan dengan anggotanya sendiri dikenakan tarif impor yang
relatif rendah, bahkan dibebaskan.

7) Proses dan prosedur ekspor impor yang panjang dan lama


Adanya proses dan prosedur ekspor impor yang panjang yang harus dilalui serta banyaknya
persyaratan yang harus dipenuhi oleh eksportir maupun importir dapat menjadi
penghambat dalam perdagangan internasional.

8) Adanya perang yang dialami suatu negara dan perompak.


Terjadinya perang dan keadaan yang kurang aman, baik di darat maupun di laut dapat
menjadi penghambat dalam perdagangan internasional, seperti terjadinya perang di negara
Irak, banyaknya perompak di Selat Malaka dan adanya konflik di Negara lainnya dapat
menghalangi para pelaku dalam perdagangan internasional untuk melakukan transaksi atau
pengiriman barang ke negara lain.

Hambatan investasi asing di Indonesia:


1) Undang-undang ketenagakerjaan bersifat kaku, dengan aturan tentang mempekerjakan
dan memecat yang dianggap memberatkan bisnis. Ketentuan uang pesangon Indonesia
dinilai yang paling dermawan di dunia, yakni sekitar 95 minggu untuk seorang pekerja
dengan masa kerja 10 tahun. Indonesia berada di urutan ketiga di belakang Sri Lanka dan
Sierra Leone, menurut data Bank Dunia. Di Vietnam sekitar 43 minggu, di Thailand, 50
tahun.

2) Bentang regulasi juga bisa menjadi penghalang. Misalnya, beberapa impor yang
diperlukan untuk pembuatan memerlukan surat dari Kementerian Perindustrian yang
seharusnya dikeluarkan dalam waktu maksimal lima hari, tetapi biasanya membutuhkan
tiga hingga enam bulan atau lebih.

3) Sejarah 'nasionalisme ekonomi', seperti yang diilustrasikan oleh Daftar Negatif Investasi
(DNI) pemerintah, yang membatasi kepemilikan asing di bidang-bidang mulai dari
pembuatan bir hingga penambangan, telekomunikasi hingga pendidikan.
4) Tarif pajak perusahaan Indonesia sebesar 25 persen lebih tinggi daripada rival regional
seperti Vietnam dan Thailand, meskipun pemerintah merencanakan pengurangan bertahap
hingga 20 persen mulai tahun 2021.

5) Sektor manufaktur Indonesia terputus dari rantai pasokan global, menurut Bank Dunia.
Impor komponen tunduk pada inspeksi dan tarif pra pengiriman yang mahal dan memakan
waktu, misalnya 15 persen untuk ban, 10 persen untuk penyala kabel, mesin gas dan gear
box. Itu berarti setiap ekspor yang dihasilkan tidak kompetitif.

3. Manfaat privatisasi
Jawaban:
Perusahaan melakukan privatisasi antara lain untuk memperluas kepemilikan masyarakat,
meningkatkan efisiensi dan produktivitas, menciptakan perusahaan yang berdaya saing
sehat dan kompetitif. Privatisasi harus memiliki manfaat kepada perusahaan, negara dan
masyarakat. Bagi perusahaan privatisasi merupakan alternatif pendanaan yang luas dan
meningkatkan nilai perusahaan melalui pengembangan pasar. Manfaat privatisasi bagi
negara adalah memperkuat pasar modal, sumber pendapatan negara dan perbaikan iklim
investasi dan sektor riil. Masyarakat akan memperoleh manfaat kepemilikan perusahaan,
lapangan kerja, perbaikan kualitas jasa dan produk serta partisipasi kontrol .

4. Contoh-contoh perusahaan Internasional


No. Nama Home C Host C Bidang Usaha Keterangan
Perusahaan
1. Sidomuncul Indonesia Australia Jamu Besarnya profit dan
Tradisional penjualan lebih
banyak di Home C
dibanding Host C
2. Toyota Jepang Indonesia Otomotif Upah tenaga kerja
lebih murah di Host
C, bahan baku lebih
banyak ditemukan di
Host C, pasar di
Host C lebih besar
karena jumlah
penduduk, luas
wilayah, sementara
di Home C lebih
mengandalkan
kendaraan umum
3. Polygon Indonesia Jerman Industri Plygon dari sisi
Sepeda pemasaran di jerman
mengandalkan
pameran - pameran
sepeda global
terbesar di dunia,
seperti Eurobike di
Jerman. Untuk di
Indonesia polygon
lebih mengandalkan
500 distributor di 37
kota di Indonesia.
Untuk sisi produk, di
jerman yg mayoritas
tubuh mereka lebih
tinggi dari pada
orang asia pada
umumnya, maka
jenis sepeda yg ada
di Jerman dan
Indonesia juga
disesuaikan.
Bahan baku
pembuatan sepeda
dan tenaga kerja,
mayoritas dari
negara Indonesia.
4. Bio Farma Indonesia Amerika Farmasi Penjualan produk di
Home C dengan
Host C
5. Accupunto Indonesia Milan Furniture Upah tenaga kerja
yang lebih murah di
Home C. Selain itu,
Produksi Indonesia
dalam sektor
furnitur memang
dipandang sebelah
mata dan selalu
dipatok dengan
harga murah.
Namun berkat usaha
dan jaringan yang
dimiliki Leonard,
merk tersebut kini
diakui oleh dunia.
Berbagai
penghargaan didapat
ketika berada di
pameran furnitur di
Milan, Italia yang
notabene kiblat
furnitur dunia.

Anda mungkin juga menyukai