Anda di halaman 1dari 6

BAB V

BIOGRAFI

D. PENGERTIAN TEKS BIOGRAFI


Teks Biografi adalah suatu tulisan yang mengulas mengenai kehidupan seseorang atau
cerita hidup seseorang selama ia masih hidup. Biografi singkat hanya mengulas mengenai
kenyataan-kenyataan yang terjadi didalam kehidupan seseorang dan fungsi pentingnya
kepada lingkungan.
Biografi panjang melingkupi sebuah informasi yang memiliki sifat penting, namun
diceritakan dengan lebih jelas dan lengkap dan juga diserat dengan gaya cerita yang baik dan
juga menarik. Biografi ialah suatu buku yang menjelaskan peristiwa-peristiwa yang sedang
atau telah dialami oleh seseorang.
Melalui biografi itu kita bisa menemukan sebuah komunikasi atau hubungan, selain dari
menemukan sebuah hubungan kita juga bisa mendapatkan keterangan atau juga penjelasan
dari suatu tindakan dan juga misteri yang meliputi kehidupan seseorang.

E. CIRI-CIRI TEKS BIOGRAFI


 Teks biografi harus membawa suatu informasi berlandaskan kenyataan pada tokoh yang
sedang dikisahkan dalam bentuk narasi.
 Teks biografi juga membawa sebuah kenyataan pengalaman hidup sebuah tokoh untuk
menyelesaikan masalah-masalah hingga pada akhirnya berhasil, sehingga harus dijadikan
sebagai saudi teladan.
 Teks biografi ini mempunyai struktur yang jelas. Strukturnya terdiri dari orientasi, masalah
dan reorientasi.

F. UNSUR KAIDAH KEBAHASAAN TEKS BIOGRAFI


1. Kata Hubung
Kata hubung ialah kata yang memiliki fungsi sebagai penghubung antar satu kata
dengan kata-kata lainnya dalam suatu kata atau kalimat dan juga kata hubung antara satu
kalimat dengan kalimat-kalimat lainnya. Misalkan contohnya seperti: maka dari itu,
namun, walaupun seperti itu, tidak hanya itu.
2. Rujukan Kata
Rujukan kata ialah kata yang menyatakan kepada kata lain yang telah dikatakan
sebelumnya. Kata rujukan ini dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya ialah:
 Kata rujuk tempat. Misal contoh: Disini, disana, disitu.
 Kata rujuk orang. Misal contoh: Dia, ia, beliau, mereka dan -nya.
 Kata rujuk benda atau persoalan. Misal contoh: Ini, tersebut, dan itu.
1. Kejadian, Waktu dan Tempat
Didalam teks biografi, ada kata-kata yang memiliki fungsi untuk memperlihatkan
kejadian, waktu dan tempat yang telah atau sedang dialami oleh seorang tokoh.
2. Kata Kerja
Verba atau biasa disebut dengan sebutan kata kerja ialah sebuah kelompok kata
yang mengulas sesuatu persoalan yang dikerjakan oleh seorang tokoh. Kata kerja ini
dibagi menjadi dua bagian, yaitu diantaranya berlandaskan bentuk dan berlandaskan
dengan jenis.
a. Kata Kerja Berlandaskan Bentuk
Kata kerja dasar ialah kata kerja yang masih dalam wujud aslinya, yang mana arti
dari kata kerja ini belum mendapati derivasi baik awalan, akhiran atau pun sisipan.
Misal contoh: adil, ajak, dan ambil
b. Kata Kerja Berlandaskan Berimbuhan
Kata kerja berimbuhan ialah kata kerja yang telah mendapati penambahan, baik
berwujud awalan, akhiran atau pun sisipan.

G. JENIS-JENIS BIOGRAFI
1. Biografi Berlandaskan dari Penulisnya
Berlandaskan penulisnya teks biografi ini dibagi menjadi 2 bagian, diantaranya ialah:
 Autobiografi, ialah biografi yang dikutip sendiri oleh tokoh atau orang-orang yang
bersangkutan dengan autobiografi
 Biografi, ialah biografi yang dikutip atau ditulis oleh orang lain dengan adanya izin
langsung dari tokoh yang akan ia kisahkan didalam sebuah karya tulisnya.
2. Biografi Berlandaskan dari Isinya
Berdasarkan dengan isinya, teks biografi ini dibagi menjadi 2 bagian. Diantaranya ialah:
 Biografi tentang perjalanan hidup, ialah biografi yang mengisahkan atau menceritakan
tentang perjalanan hidup seseorang atau juga biasa disebut dengan tokoh yang ditulis
secara lengkap dan jelas atau juga ditulis secara ringkas.
 Biografi tentang perjalanan karir, ialah biografi yang didalamnya mengisahkan atau
menceritakan tentang perjalanan karir seseorang tokoh dari awal mula perjalanan hingga
ia berhasil untuk menggapai sebuah kesuksesan dan menggapai segala cita-citanya yang
telah ia impi-impikan selama ini.
3. Biografi Berlandaskan Persoalan yang Diulas
Berdasarkan dengan persoalan yang diulas atau dibahas, teks biografi ini dibagi menjadi 2
bagian. Diantaranya ialah:
 Buku sendiri, ialah biografi yang semua biayanya ditanggung oleh diri sendiri atau oleh
orang yang membuat biografi tersebut.
 Buku subsidi, ialah biografi yang pembentukan atau pembuatannya dibiayai oleh pihak
sponsor entah itu dari segi biaya penulisannya, dari biaya percetakannya, bahkan dari
biaya-biaya lainnya yang tidak terduga ditanggung oleh pihak sponsor.

H. STRUKTUR TEKS BIOGRAFI


Struktur teks biografi ini terbagi menjadi 3 bagian, diantaranya ialah:
1. Orientasi
Orientasi ialah sebuah bagian yang mana menerangkan atau menjelaskan tentang
pengenalan-pengenalan para tokoh yang didalamnya berisikan mengenai tokoh yang sedang
dikisahkan atau sedang diceritakan didalam biografi tersebut.
2. Kejadian/Peristiwa dan Masalah
Pada bagian kejadian atau peristiwa ini ialah bagian-bagian atau aspek yang didalamnya
berisikan mengenai suatu kejadian atau peristiwa yang sudah pernah didapati oleh seseorang.
Termasuk juga didalamnya berisikan mengenai masalah-masalah yang pernah ia hadapi
dalam menggapai suatu tujuan dan juga impian-impian dalam kehidupannya`Persoalan yang
sangat menarik, mengagumkan, mengesankan, dan juga menyedihkan yang pernah didapati
oleh seseorang tokoh yang dibahas atau diceritakan didalam bagian ini.
3. Reorientasi
Apa itu ‘Reorientasi’? Reorintasi ialah bagian penutup dalam biografi. Aspek ini didalamnya
berisikan mengenai pandangan penulis kepada para tokoh yang sedang dikisahkan dalam
biografi tersebut. Reorientasi ini memiliki sifat opsional, yang mana artinya ialah bagian ini
boleh dicantumkan atau boleh juga untuk tidak dicantumkan.

I. CARA MEMBUAT BIOGRAFI


Berikut ini adalah struktur dalam membuat biografi
 Latar belakang keluarga
Di sini bercerita tentang keluarganya dalam bentuk kedua orang tua, tempat dan tanggal
lahir, apa anak itu, dan memberitahu saudaranya.
 Latar belakang pendidikan
Berisi pendidikan yang telah dicapai hingga sekarang beserta tahun dan nama sekolah. Dan
itu dimulai dengan paragraf baru
 Latar Belakang Prestasi
Berisi semua prestasi yang telah diperoleh sejak kecil hingga sekarang.
 Latar Belakang Pekerjaan
Jika Anda sudah bekerja maka daftarkan itu tetapi jika Anda masih seorang siswa, poin-poin
ini dapat dihapus. Tetapi jika itu berhasil, maka jelaskan pekerjaan itu.
 Latar Belakang Pekerjaan
Ini khusus untuk mereka yang telah bekerja dan lagi untuk siswa, poin-poin ini dapat
dihilangkan.

CONTOH BIOGRAFI
DEWI SARTIKA/ RA. KARTINI
Raden Dewi Sartika dilahirkan dari sebuah keluarga yang bernama priyayi dan letaknya
berada di tanah Sunda, Raden Somanagara dan Nyi Raden Rajapermas meskipun waktu itu
beliau sangat bertentangan dengan adat, ayah dan juga ibunya berusaha keras untuk
memasukan Dewi Sartika di sekolahan Belanda.
Sesudah Ayahnya Dewi Sartika meninggal dunia, Dewi Sartika ini dididik oleh pamannya
yang mana ketika itu pamannya sedang menjabat menjadi patih di daerah Cicalengka.
Dengan pamannya, beliau bisa mendapati ilmu pengetahuan tentang kebudayaan Suku
Sunda. Sementara wawasan-wawasan tentang kebudayaan atau kehidupan barat beliau dapati
dari seorang Nyonya Asisten Residen berkebangsaan Belanda.
Sejak kecil, Dewi Sartika telah memperlihatkan bakat pendidikan dan juga memperlihatkan
kegigihan yang dimiliki oleh dirinya untuk bisa menggapai keberhasilan. Ketika ia sedang
bermain di belakang gedung kerajaan, beliau sering mengerjakan aktivitas-aktivitas yang
pernah ia dapati di sekolah.
Yakni belajar membaca, belajar menulis, dan belajar bahasa Belanda bersama anak-anak
pembantu di kerajaan. Papan bilik kandang kereta, arang, dan pecahan-pecahan genting ia
jadikan sebagai tempat untuk melakukan kegiatan belajar bersama.
Ketika itu, Dewi Sartika baru memasuki usia sepuluh tahun. Ketika keberadaannya di daerah
Cicalengka ia digemparkan oleh kemahirannya dalam membaca dan menulis serta beberapa
kata yang dikatakan oleh anak-anak pembantu dengan memakai bahasa Belanda.
Adanya persoalan ini membuat seluruh penduduk menjadi heboh, karena ketika itu belum
ada anak-anak yang mempunyai keahlian untuk berbahasa Belanda.
Setelah tumbuh menjadi seorang gadis, Dewi Sartika kembali lagi kepada ibunya yang
kebaradaan ibunya itu di daerah Kota Bandung. Jiwanya yang telah berkembang menjadi
dewasa semakin membawanya untuk bisa menggapai seluruh cita-cita yang ia impikan.
Hal ini di dukung juga oleh pamannya, Bupati Martangara, yang memiliki cita-cita yang
sama dengan Dewi Sartika. Namun, walaupun memiliki keinginan yang sama dengan
pamannya, tidak membuat cita-cita itu bisa tercapai dengan mudah.
Karena ketika itu terdapat sebuah adat yang membatasi para kaum perempuan. Persoalan itu
lah yang membuat paman Dewi Sartika mendapati kesusahan dan sangat khawatir sekali
kepada Dewi Sartika.
Sudah sepantasnya kita sebagai salah satu anggota generasi muda harus selalu mengenang
dan mengenang seluruh jasa Dewi Sartika yang telah diberikan kepada kita semua. Semangat
dan jasanya dalam memperjuangkan pendidikan untuk para kaum wanita tidak sepantasnya
untuk kita lupakan begitu saja.
Semoga dengan apa yang sudah dikerjakannya, perempuan-perempuan di negara Indonesia
bisa mendapati pendidikan yang lebih baik lagi untuk dimasa yang akan datang dan dimasa
yang lebih cerah.

Anda mungkin juga menyukai