Anda di halaman 1dari 19

PANDUAN KREDENSIAL

TENAGA KESEHATAN LAINNYA


DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................. I
Daftar isi....................................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Pengertian...................................................................................................... 1
BAB II RUANG LINGKUP............................................................................................. 3
BAB III KEBIJAKAN...................................................................................................... 5
BAB IV TATA LAKSANA............................................................................................... 7
BAB V DOKUMENTASI................................................................................................ 11
Lampiran 1....................................................................................................... 12
Lampiran 2....................................................................................................... 13
Lampiran 3....................................................................................................... 14
Lampiran 4....................................................................................................... 15
Lampiran 5....................................................................................................... 16
Lampiran 6....................................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk mendapatkan tenaga kesehatan yang bermutu dan berkualitas, institusi rumah
sakit seharusnya membuat sistem mulai dari proses masuk tenaga kesehatan, karena
setiap tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit harus melakukan pekerjaan sesuai
dengan standar yang berlaku di rumah sakit. Hal ini sesuai dengan UU no.44 / 2009 pasal
13 yang menyatakan bahwa setiap tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit harus
bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan rumah sakit, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan mengutamakan
keselamatan pasien

Salah satu faktor penting dalam keselamatan pasien adalah kewenangan klinis tenaga
kesehatan karena pada hakikatnya seseorang tidak mungkin menguasai semua bidang.
Dalam hal tenaga kesehatan yang kurang kompeten dalam melakukan tindakan  profesinya
karena sebab apapun, belum ada mekanisme yang mencegah tenaga kesehatan untuk
melakukan tindakan profesinya di rumah sakit. Pada akhirnya ini meningkatkan resiko
terjadinya kecelakaan atau kejadian tidak diharapkan pada pasien.

Demi menjaga keselamatan pasien dari kesalahan tenaga kesehatan lainnya yang
kurang kompeten, rumah sakit perlu mengambil langkah-langkah pengamanan dengan
cara pemberian kewenangan klinis melalui proses kredensial. Proses kredensial
merupakan upaya untuk melindungi, mencegah kejadian yang tidak diharapkan karena
inkompetensi dari tenaga kesehatan lainnya.

Pemilihan proses tindak lanjut dari proses kredensial, diharapkan mendapatkan


tenaga-tenaga kesehatan yang profesional dan berkualitas baik yang bekerja di unit-unit
RS Bunda Aliyah sesusai dengan keahlian tertentu sesuai kewenangannya, sehingga akan
meningkatkan kualitas tenaga dan mutu pelayanan kepada pelanggan dengan
mengedepankan keselamatan pasien. Hal ini akan berdampak secara langsung atau pun
tidak langsung, keselamatan pasien maupun keselamatan tenaga kesehatannya termasuk
di dalamnya adalah tenaga kesehatan lainnya.

B. Pengertian
Kredensial merupakan proses mencari, menemukan dan menarik profesi tenaga
kesehatan lainnya untuk ditugaskan atau dipekerjakan oleh suatu institusi rumah sakit
sebagai langkah awal calon tenaga kesehatan lainnya menduduki suatu pekerjaan. Adapun
profesi tenaga kesehatan lainnya yang akan dikredensial adalah sebagai  berikut :
a. Apoteker dan tenaga kefarmasian
b. Tenaga Kesehatan Masyarakat
c. Tenaga Gizi
d. Tenaga Kesehatan Lingkungan
e. Fisioterapi
f. Okupasi Terapi
g. Terapis Wicara
h. Akupunktur
i. Perekam medis dan Informasi Kesehatan
j. Refraksionis Optisien/Optometris
k. Radiografer
l. Elektromedik
m. Ahli Tenaga Laboratorium Medik (ATLM)
(1) Bidang Patologi Klinik
(2) Bidang Patologi Anatomi

Proses kredensial merupakan suatu proses evaluasi oleh rumah sakit terhadap tenaga
kesehatan lainnya untuk menentukan apakah yang bersangkutan layak diberi kewenangan
klinis menjalankan tindakan sesuai profesinya dalam lingkungan rumah sakit tersebut untuk
suatu  periode tertentu. Proses kredensial di RS XXXXX adalah suatu proses evaluasi
terhadap tenaga kesehatan untuk menentukan apakah yang bersangkutan layak diberi
kewenangan klinis menjalankan tindakan sesuai profesinya dalam lingkungan RS XXXXX
untuk suatu periode tertentu.

Proses rekredensial merupakan proses re-evaluasi oleh suatu rumah sakit terhadap
profesi kesehatan yang telah  bekerja dan memiliki kewenangan klinis di rumah sakit untuk
menentukan apakah yang bersangkutan masih layak diberi kewenangan klinis tersebut
untuk periode tertentu. Proses re-evaluasi di RS XXXXX terhadap profesi tenaga
kesehatan yang telah bekerja dan memiliki kewenangan klinis di RS XXXXX untuk
menentukan apakah yang bersangkutan masih layak diberi kewenangan klinis tersebut.

Kewenangan klinis adalah lingkup praktek bagi tenaga kesehatan yang spesifik, serta
ditetapkan melalui  proses kredensial berdasarkan pendidikan / pelatihan, pengalaman dan
keberhasilan yang telah dibuktikan dalam waktu yang cukup lama / terus menerus
BAB II
RUANG LINGKUP
 
A. Kredensial Profesi Tenaga Kesehatan Lainnya
Kredensial ini bertujuan agar tercapainya peningkatan mutu pelayanan di RS XXXXXX
melalui seleksi kompetensi dan evaluasi praktek profesional staf Fisioterapi, Radiografer,
Ahli Gizi, Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM), Apoteker, Tenaga Teknik
Kefarmasian, Bidan dan Penata Anastesi. yang akan menjalankan praktek keprofesian dan
memberikan asuhan pada pasien di RS XXXXXX.

Ruang lingkup evaluasi untuk staf tenaga kesehatan lain meliputi :


a. Kinerja pelayanan ( patient care )
b. Pengetahuan profesional staf tenaga kesehatan lain
c. Penerapan prinsip etika
d. Pendokumentasian kegiatan profesional staf tenaga kesehatan lain
e. Keselamatan pasien

B. Konsep Dasar Kredensial Tenaga Kesehatan lain di RS XXXXX


Salah satu upaya RS XXXXX dalam menjalankan tugas dan tanggung  jawabnya untuk
menjaga keselamatan pasiennya adalah dengan menjaga standar profesi dan kompetensi
para tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas dan kewenangannya. Upaya ini
dilakukan dengan cara mengatur agar setiap tindakan yang dilakukan terhadap  pasien
hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten. Walaupun seorang tenaga
kesehatan telah senior, maka rumah sakit wajib melakukan verifikasi dalam kompetensi
seseorang untuk melakukan tindakan profesinya dalam lingkup spesialis tersebut, hal ini
dikenal dengan proses credentialing.

Proses credentialing ini dilakukan dengan dua alasan utama. Alasan yang pertama,
banyak faktor yang mempengaruhi kompetensi setelah sesorang mendapat brevet spesialis
dari kolegium. Perkembangan ilmu dan teknologi berkembang pesat sehingga kompetensi
yang diperoleh saat brevet diterima sudah kadaluarsa, bahkan biasa dianggap sebagai
tindakan yang tidak aman bagi pasien. Alasan kedua, keadaan kesehatan seseorang dapat
menurun akibat penyakit tertentu atau bertambahnya usia sehingga mengurangi
keselamatan tindakan terhadap pasien.
Setelah seseorang dinyatakan kompetensi melalui proses kredensial, di rumah sakit
menerbitkan suatu izin bagi yang bersangkutan untuk melakukan serangkaian tindakan-
ttindakan tertentu di rumah sakit tersebut, hal ini dikenal sebagai kewenangan klinis (clinical
privilege). Tanpa adanya kewenangan klinis tersebut seoarang yang termasuk dalam
tenaga kesehatan belum diperkenankan melakukan tindakan. Luasnya kewenangan klinis
tersebut antara satu kesehatan dengan tenaga kesehatan yang lain dapat saja berbeda
walaupun mempunyai jenjang lulusan yang sama. Dalam hal tindakan yang dapat
membahayakan pasien maka kewenangan klinis dapat saja dicabut sehingga tidak
diperkenankan untuk melakukan tindakan tersebut. Pencabutan ini dilakukan melalui
prosedur tertentu yang melibatkan komite kredensial masing-masing profesi.
BAB III
TATA LAKSANA

A. KEBIJAKAN
Kebijakan kredensial dan rekredensial tenaga kesehatan lain
1. Proses Kredensial Tenaga Kesehatan Lainnya dilakukan kepada semua tenaga kesehatan
lainnya yang bekerja di RS XXXXX
2. Kredensial dan rekredensial tenaga kesehatan l a i n n y a dilaksanakan oleh Komite
Tenaga Kesehatan Lainnya yang dibentuk oleh Direktur RS XXXXXX
3. Proses kredensial dan rekredensial tenaga kesehatan lainnya berlaku untuk semua
petugas tenaga kesehatan lain selain tenaga medis dan keperawatan yang bersertifikasi
yaitu Fisioterapi, Radiografer, Ahli Gizi, Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM),
Apoteker, Tenaga Teknik Kefarmasian, Bidan dan Penata Anastesi atau tenaga kesehatan
lain yang ada di lingkungan rumah sakit.
4. Pelaksanaan kredensial dan rekredensial tenaga kesehatan lain melibatkan Mitra Bestari
dari organisasi profesi masing masing.
5. Syarat administratif tenaga kesehatan lain untuk mengikuti proses kredensial sebagai
berikut :
a) Memiliki ijazah sebagai Fisioterapi, Radiografer, Ahli Gizi, Ahli Teknologi Laboratorium
Medik (ATLM), Apoteker, Tenaga Teknik Kefarmasian, Bidan dan Penata Anastesi
b) Memiliki surat bukti angkat sumpah profesi
c) Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)
d) Memiliki Surat Ijin Praktek
6. Seluruh tenaga kesehatan, perawat dan tenaga kesehatan, dalam pelaksanaan
proses kredensial dan rekredensial akan diawali dengan proses verifikasi keabsahan ijasah
/ lulusannya.
7. Syarat keprofesian tenaga kesehatan lain untuk mengikuti proses kredensial dan
rekredensial adalah :
a) Lulus penilaian kompetensi, integritas dan perilaku oleh panitia kredensial
b) Menunjukkan kemauan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas pada pasien
dan mengutamakan kepentingan pasien
c) Menunjukkan kemauan untuk mentaati peraturan rumah sakit dan peraturan internal,
kebijakan, prosedur dan semua ketentuan rumah sakit
d) Menunjukkan kemauan untuk mematuhi etika profesi
e) Bebas dari perilaku etika yang tercela, pelanggaran etika yang berat, atau pelanggaran
disiplin yang berat.
8. Proses evaluasi profesional tenaga kesehatan lain dilaksanakan secara obyektif dan
berbasis bukti, berdasarkan standar profesi masing masing.
9. Hasil kredensial tenaga kesehatan lain dibuktikan dengan pemberian penugasan klinis
(Clinical Appointment) dari D i r e k t u r kepada petugas tenaga kesehatan terkait.
10. Surat penugasan klinik berlaku selama 3 tahun dan akan di rekredensial kembali.

B. TATA LAKSANA
I. Berkas Kredensial
Persyaratan berkas sebagai berikut :
a. Ijazah Terahir
b. STR yang masih berlaku
c. Surat Keterangan Sehat
d. Bukti Pelatihan / Sertifikat
e. Pengalaman kerja dan referensi
f. Daftar riwayat hidup
g. Formulir pengajuan kewenangan klinis

II. Pengajuan Kredensial


a. Kredensial Awal
1. Tenaga kesehatan lainnya mengajukan permohonan ke Direktur untuk menjalani
proses kredensial melalui koordinator sehingga mendapatkan surat penugasan
kerja klinik dan rincian kewenangan klinik dari Direktur dengan :
 Mengisi formulir surat permohonan dan check list Rincian Kewenangan Klinis
(RKK) yang sudah disediakan
 Melengkapi persyaratan berkas
2. Departemen Sumber Daya Manusia (HRD) sebagai perwakilan dari Direktur akan
melakukan :
 Mengkaji dan meneliti file data permohonan dari pemohon
 Bila berkas sudah lengkap, dibuat surat permohonan kredensial ke Komite
Tenaga Kesehatan Lainnya / Sub Komite Kredensial
 Surat permohonan dan semua berkas pemohon di kirim ke Komite Tenaga
Kesehatan Lainnya / Sub Komite Kredensial
3. Komite Tenaga Kesehatan Lainnya / Sub Komite Kredensial akan melakukan :
 Membentuk dan menghubungi tim kredensial dengan melibatkan Mitra Bestari
dari organisasi profesi pemohon
 Tim kredensial akan melakukan kajian terhadap permohonan kewenangan
klinis dan meneliti berkas pemohon serta melakukan rapat terbatas
 Tim kredensial membalas surat permohonan HRD dan memberikan jadwal
pelaksanaan kredensial
 HRD akan menginformasikan waktu pelaksanaan proses kredensial kepada
pemohon.
4. Proses Kredensial
 Proses wawancara pemohon oleh tim kredensial.
 Mitra Bestari meneliti Rincian Kewenangan Klinis (RKK) yang diajukan oleh
pemohon dan mencocokkan dengan bukti bukti yang ada.
 Mitra Bestari merekomendasikan permohonan kewenangan klinis pemohon
dengan kesimpulan / jawaban atas setiap item kewenangan klinis yang
diminta.
 Rekomendasi hasil kredensial ditandatangani oleh Sub Komite Kredensial
dan Mitra Bestari, dibuatkan berita acara hasil kredensial.
 Ketua Komite Tenaga Kesehatan Lainnya / tim kredensial menanda tangani
berita acara hasil kredensial.
 Berkas tersebut diserahkan ke HRD dengan dibuatkan tanda terima.
5. HRD dan Direktur :
 HRD menyerahkan semua berkas pemohon ke Direktur.
 Direktur akan menerbitkan Surat Penugasan Kewenangan klinis (SPK) dan
Rincian Kewenangan Klinis (RKK).
 SPK dan RKK didokumentasikan dalam file unit pemohon.
 Komite Tenaga Kesehatan Lainnya menerima copy berkas SPK dan RKK
untuk memastikan proses kredensial selesai dan didokumentasikan.

b. Rekredensial
1. Tenaga kesehatan lainnya mengajukan permohonan ke Direktur untuk menjalani
proses kredensial melalui koordinator sehingga mendapatkan surat penugasan
kerja klinik dan rincian kewenangan klinik dari Direktur dengan :
 Mengisi formulir surat permohonan dan check list Rincian Kewenangan Klinis
(RKK) yang sudah disediakan.
 Melengkapi persyaratan berkas.
 Melampirkan surat penugasan kewenangan klinis dan rincian kewenangan
kerja klinis yang lama.
2. HRD sebagai perwakilan dari Direktur akan melakukan :
 Bila berkas sudah lengkap, dibuat surat permohonan rekredensial ke Komite
Tenaga Kesehatan Lainnya.
 Komite Tenaga Kesehatan Lainnya meneruskan surat permohonan tersebut
ke Sub Komite Kredensial.
 Komite Tenaga Kesehatan Lainnya membalas surat permohonan HRD dan
memberikan jadwal pelaksanaan rekredensial.
 HRD akan menginformasikan waktu pelaksanaan rekredensial kepada
pemohon.
3. Komite Tenaga Kesehatan Lainnya / Sub Komite Kredensial akan melakukan :
 Membentuk dan menghubungi tim kredensial dengan melibatkan Mitra Bestari
dari organisasi profesi pemohon.
 Tim kredensial akan melakukan kajian terhadap permohonan kewenangan
klinis dan meneliti berkas pemohon serta melakukan rapat terbatas.
 Tim kredensial membalas surat permohonan HRD dan memberikan jadwal
pelaksanaan kredensial.
 HRD akan menginformasikan waktu pelaksanaan proses kredensial kepada
pemohon.
4. Proses Kredensial
 Proses wawancara pemohon oleh tim kredensial.
 Mitra Bestari meneliti Rincian Kewenangan Klinis (RKK) yang diajukan oleh
pemohon dan mencocokkan dengan bukti bukti yang ada.
 Mitra Bestari merekomendasikan permohonan kewenangan klinis pemohon
dengan kesimpulan / jawaban atas setiap item kewenangan klinis yang
diminta.
 Rekomendasi hasil kredensial ditandatangani oleh Sub Komite Kredensial
dan Mitra Bestari, dibuatkan berita acara hasil rekredensial
 Ketua Komite Tenaga Kesehatan Lainnya menandatangani berita acara hasil
rekredensial.
 Berkas tersebut diserahkan ke HRD dengan dibuatkan tanda terima
5. HRD dan Direktur :
 HRD menyerahkan semua berkas pemohon ke Direktur.
 Direktur akan menerbitkan Surat Penugasan Klinis (SPK) dan Rincian
Kewenangan Klinis (RKK).
 SPK dan RKK didokumentasikan dalam file unit pemohon.
 Komite Tenaga Kesehatan Lainnya menerima copy berkas SPK dan RKK
untuk memastikan proses rekredensial selesai dan didokumentasikan.

c. Penambahan Kewenangan Klinis


1. Pemohon mengajukan permohonan kredensial untuk penambahan kewenangan
klinis kepada koordinator unit.
2. Pemohon melengkapi berkas persyaratan penambahan kewenangan klinis
meliputi ijazah, atau sertifikat kompetensi.
3. Koordinator meneruskan surat permohonan ke HRD.
4. HRD mengajukan permohonan kredensial kepada Komite Tenaga Kesehatan
Lainnya apabila berkas sudah lengkap.
5. Komite Tenaga Kesehatan Lainnya meneruskan surat permohonan tersebut ke
Sub Komite Kredensial.
6. Sub Komite Kredensial membalas permohonan HRD dan memberikan jadwal
pelaksanaan.
7. HRD akan memberikan informasi kepada pemohon.
8. Sub Komite Kredensial akan menghubungi Mitra Bestari.
9. Mitra Bestari meneliti penambahan Rincian Kewenangan Klinis (RKK) yang
diajukan pemohon dan mencocokkan dengan bukti bukti yang ada.
10. Mitra Bestari merekomendasikan permohonan kewenangan klinis pemohon
dengan kesimpulan setiap item kewenangan klinis yang diminta.
11. Hasil keputusan ditandatangani Sub Komite Kredensial dan dibuatkan berita
acara.
12. Komite menandatangani berita acara.
13. Surat rekomendasi tersebut diserahkan kepada HRD dengan dibuatkan tanda
terima.
14. Direktur akan menerbitkan Surat Keputusan Penugasan Kinis (SPK) dan Rincian
Kewenangan Klinis (RKK).
15. SPK dan RKK didokumentasikan dalam file unit pemohon.
BAB V
DOKUMENTASI

Semua kegiatan kredensial dicatat dan didokumentasikan untuk dijadikan bahan pelaporan.
Untuk pelaksanaan kredensial menggunakan formulir yang sudah disiapkan sebelumnya.
Beberapa formulir yang sudah disiapkan diantaranya (terlampir):
− Lampiran 1 : tentang permohonan kewenangan klinis.
− Lampiran 2 : Rekomendasi surat penugasan klinis
− Lampiran 3 : Rincian Kewenangan Klinis (RKK)
− Lampiran 4 : Surat Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis (RKK)
Lampiran 1 : Proses Kredensial
Lampiran 2 : Surat Penugasan Klinis
Lampiran 3 : Rincian Kewenangan Klinis (RKK)
Lampiran 4 : REKOMENDASI TIM KREDENSIAL
Lampiran 5
Lampiran 6

Anda mungkin juga menyukai