4. Apakah dimensi nilai budaya yang telah sering digunakan dalam penelitian tentang
kepemimpinan?
Jawab:
Seperti yang dinyatakan oleh Hofstede (1991) bahwa budaya adalah daerah program
mental yang mempengaruhi cara berfikir dan perilaku manusia, secara kolektif program
mental sekelompok orang dalam suatu negara. disebut dengan kebudayaan nasional.
Beberapa teori yang mendasari penemuan dimensi budaya Hofstede, antara lain
Kluckhon’s (1952) menjelaskan tentang dimensi budaya dalam 10 “Primary Message
Systems” yaitu: interaction, association (with others), subsistence, isexuality, teritorality,
temporality, learning, play, defense, dan exploitation. Sedangkan Parsons dan Shils
(1951) mengklasifikasikan multimensional dalam “General Theory of Action”.
5. Bagaimanakah dimensi nilai budaya ini terkait dengan kepemimpinan?
Jawab:
Dimensi nilai budaya terdiri dari lima nilai, yaitu jarak kekuasaan, penghindaran
ketidakpastian, individualisme, maskulinitas, dan orientasi waktu. Kepemimpinan
merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi kinerja organisasi,
oleh karena kepemimpinan merupakan aktivitas utama di mana tujuan organisasi dapat
digerakkan dan dicapai. Hal ini dapat dipahami bahwa kepemimpinan merupakan
kemampuan mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama mencapai tujuan tertentu.
Usaha ini tidak dapat dipandang sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, karena
kepemimpinan hanya dapat terjadi apabila ada yang memimpin, yang dipimpin, dan
interaksi di antara mereka.
9. Sebutkan beberapa kemungkinan alasan atas "langit-langit kaca" bagi para wanita dalam
organisasi yang besar.
Jawab:
Karena adanya aggapan bahwa pemimpin yng efektif haruslah percaya
diri,berorientasi tugas,kompetitif,objektif, tegas, dan asertif yang biasanya dipandang
sebagai karekteristik maskulin. Dan perempuan di aggap sebagai orang yang tidak
mampu dan tidak bersedia menggunakan perilaku maskulin yang dianggap penting untuk
kepemimpinan efektif. Dan ketika pemimpin perempuan menggunakan perilaku
maskulin di anggap kurang menguntungkan dari pada ketika katika laki-laki
menggunakan hal itu.
10. Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi halangan dan menciptakan "lapangan
bermain yang sama tingginya ” bagi wanita?
Jawab:
Upaya yang Dapat dilakukan yaitu dengan memastikan bahwa kepemimpinan dinilai
secara akurat. Keputusan pemilihan dan promosi seharusnya dubuat oleh orang yang
memahami cara menghindari bias yang dihasilkan dari asumsi yang implisit dan sterotip.
Panduan tindakan wajib bisa memberi panduan yang berguna untuk menghindari
diskriminasi yang tidak adil dalam pemilihan pemimpin.dan unutk posisi kepemimpinan
yang benar-benar memberi manfaat untuk kandidat lakilaki atau perempuan,peluang
yang setara untuk promosi bisa diciptakan dengan memberikan pelatihan dan
pengalaman pengembangan yang relevan bagi orang yang membutuhkannya.
11. Rangkumlah temuan penelitian yang membandingkan pria dan wanita pemimpin
berdasar perilaku dan efektivitas?
Jawab:
Bersadarkan penelitian laboratorium mendapati bahwa ketika pemimpin perempuan
menggunakan perilaku maskulin mereka dievaluasi dengan hasil yang kurang
menguntungkan dari pada ketika lelaki menggunakan hal itu. Berdasarkan hasil
penelitian lain perempuan agak lebih banyak menggunakan perilaku imbalan yang
bergantung lingkungan dan lakilaki menggunakan manajemen pengecualian dengan
sedikit pasif.
12. Apa yang dapat dilakukan para pemimpin untuk mengelola keragaman dalam organisasi?
Jawab:
Yaitu dengan melakukan program pelatihan keragaman memberikan pendekatan
formal unutk mendorong toleransi,pemahaman dan apresiasi. Jenis pelatihannya
berusaha menciptakan pemahaman yang lebih baik atas masala keragaman dan perlunya
kesadaran diri mengenai pembuatan stereotip dan ketidak toleransi. Jenis pelatihan
keragaman laiinya berusaha mendidik kariawan tentang perbedaan budaya
nasional,perbedaan usia, jenis kelamin karyawan,orientasi seksual atau ketidakmampuan
fisik. Dan para pemimpin yang menerapkan pelatihan keragaman harus memastikan
bahwa isi program itu tetap konsisten dengan visi yang menarik tentang apa makna
apresiasi keragamanan bagi semua anggota organisasi.