Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fenomena kemiskinan sering kita jumpai di Indonesia, dimana kemiskinan

merupakan keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi salah satu

kebutuhan yaitu sandang, pangan, papan, serta pendidikan dan kesehatan.

Kuncoro (2000) dalam Rivanti, hal 11 (2017) mendefinisikan kemiskinan sebagai

ketidakmampuan untuk memenuhi standar hidup minimum. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa kemiskinan adalah suatu keadaan dimana seseorang

atau daerah tidak dapat meningkatkan kehidupan yang lebih layak atau dapat

dikatakan tidak dapat meningkatkan standar hidup yang lebih baik.

Ciri khas masyarakat miskin salah satunya adalah akses sarana dan

prasarana dasar lingkungan yang tidak memadai, kualitas perumahan dan

pemukiman yang jauh dibawah standar kelayakan, serta mata pencaharian yang

tidak menentu sehingga masih banyak masyarakat di kelurahan Ipilo yang masih

dikategorikan sebagai masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Rumah merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi masyarakat

berpenghasilan rendah selain sandang dan pangan yang masih belum sempat

terpenuhi oleh seluruh masyarakat. Rumah yang layak tidak harus terlihat mewah

namun harus memenuhi standar rumah sehat dan layak huni, dan untuk memenuhi

kebutuhan tersebut bukanlah hal yang mudah bagi sebagian besar masyarakat

yang tergolong keluarga yang miskin. Rumah bagi mereka hanyalah tempat

singgah keluarga tanpat melihat kelayakan dari segi fisik, mental dan sosial.
Akhir tahun 2015 pemerintah telah memprogramkan tentang rumah bagi

Masyarakat Berpenghasilan Rendah yaitu Program BSPS (Bantuan Stimulan

Perumahan Swadaya), berdasarkan Peraturan Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat Nomor 07/PRT/M/2018 tentang Bantuan Stimulan Perumahan

Swadaya merupakan program untuk meningkatkan prakarsa Masyarakat

Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam membangun/peningkatan kualitas rumah

beserta prasarana, sarana, dan utilitas. (Mailasari 2016)

Masyarakat yang akan menjadi penerima bantuan harus memenuhi

beberapa syarat. Adapun beberapa persyaratan bagi MBR (Masyrakat

Berpenghasilan Rendah) untuk menjadi penerima BSPS, yaitu: 1) Warga Negara

Indonesia yang sudah berkeluarga; 2) Memiliki atau menguasai tanah; 3) Belum

memiliki rumah, atau memiliki dan menepati rumah satu-satunya dengan kondisi

tidak layak huni; 4) Belum pernah memperoleh BSPS (Bantuan Stimulan

Perumahan Swadaya) dari pemerintah pusat; 5) Berpenghasilan paling banyak

senilai upah minimum provinsi setempat; 6) Diutamakan yang telah memiliki ke

swadayaan dan berencana membangun atau meningkatkan kualitas rumahnya; 7)

Bersedia membentuk kelompok; dan 8) Bersedia membuat pernyataan.

(Nursifa,2021).

Hasil pendataan di Kelurahan Ipilo Kecamatan Kota Timur Kota

Gorontalo Propinsi Gorontalo tentang jumlah penerima BSPS dirinci pada table

berikut :
Tabel 1.1 Data Jumlah Penerima BSPS

No Jumlah Penerima Bantuan BSPS Tahun

1 Tidak ada 2019

2 21 orang 2020

3 19 orang 2021

Meskipun pembangunan perumahan yang layak sudah diarahkan agar

terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah, akan tetapi sasaran ini masih

belum tercapai secara menyeluruh rumah yang tidak layak huni khususnya di

Kelurahan Ipilo. Beberapa masyarakat berpenghasilan rendah di Kelurahan Ipilo

yang seharusnya tersentuh bantuan rumah layak huni tersebut, namun tidak

mendapatkannya. Hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya kebijakan

pemerintah setempat, pendataan yang tidak akurat oleh pelaku pendistribusian

bantuan rumah layak huni maupun faktor lain yaitu masyarakat itu sendiri yang

tidak mau menerima bantuan disebabkan biaya perbaikan rumah tidak termasuk

biaya tukang.

Sejatinya ketika sebuah keluarga berpenghasilan rendah mendapatkan

bantuan rumah layak huni tentunya kesejahteraannya juga meningkat.

Berdasarkan fakta-fakta inilah maka peneliti mengkajinya dalam sebuah judul

penelitian “Pengaruh Program Bantuan Stimulus Terhadap Peningkatan


Kesejahteraan Masyarakat di Kelurahan Ipilo Kec. Kota Timur Kota

Gorontalo”

1.2 Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa

masalah sebagai berikut :

1. Masih terdapat beberapa masyarakat berpenghasilan rendah di kelurahan

ipilo yang belum tersentuh bantuan BSPS

2. Beberapa masyarakat yang menerima BSPS kehidupannya meningkat

1.3 Rumusan masalah

Adapun masalah yang dikaji dalam penelitian ini berdasarkan latar belakang

dan identifikasi masalah yaitu : “Apakah Program Bantuan Stimulus Berpengaruh

Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Kelurahan Ipilo Kec. Kota

Timur Kota Gorontalo ?”

1.4 Tujuan Penelitian

Mengacu pada Latar Belakang dan Permasalahan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Program Bantuan

Stimulus Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Kelurahan Ipilo

Kec. Kota Timur Kota Gorontalo


1.5 Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi

sebagai bahan studi atau penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan

Program Bantuan Stimulus

2. Secara praktis bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan konstribusi mengenai faktor Program Bantuan Stimulus

untuk kesejahteraan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai