ABSTRAK
Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana Implementasi Program Bantuan Stimulan Perumahan
Swadaya (BSPS) Di Kecamatan Mentewe kabupaten Tanah Bumbu. serta untuk mengetahui faktor penghambat
Implementasi Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Dalam Dinas Perumahan, Permukiman
dan Pertanahan Di Kecamatan Mentewe kabupaten Tanah Bumbu. Metode penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan melakukan
observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk Implementasi Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya
(BSPS) Dalam Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan Di Kecamatan Mentewe kabupaten Tanah
Bumbu. Informan dari penelitian ini meliputi Kepala Bidang Perumahan, Staf Pegawai Bidang Perumahan, dan
Masyarakat untuk mendapatkan informasi sesuai tujuan dari subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Implementasi Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Dalam Dinas Perumahan,
Permukiman dan Pertanahan Di Kecamatan Mentewe kabupaten Tanah Bumbu sudah berjalan dengan baik.
Namun, dari empat indikator yaitu (1) komunikasi, (2) sumber daya, (3) organisasi dan (4) struktur birokrasi
masih terdapat kendala atau hambatan dari sisi Sumber Daya anggaran. Sehingga proses berjalannya
Implementasi Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Dalam Dinas Perumahan, Permukiman
dan Pertanahan Di Kecamatan Mentewe kabupaten Tanah Bumbu belum berjalan dengan optimal.
Kata Kunci : Implementasi, Kebijakan, Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS)
ABSTRACT
As well as to find out the inhibiting factors for the Implementation of the Self-Help Housing Stimulant
Assistance Program (BSPS) in the Housing, Settlement and Land Affairs Office in Mentewe District, Tanah
Bumbu Regency. This research method uses a qualitative approach with a qualitative descriptive research type.
Data was collected by conducting observations, interviews, and documentation for the Implementation of the
Self-Help Housing Stimulant Assistance Program (BSPS) in the Housing, Settlement and Land Office in
Mentewe District, Tanah Bumbu district. Informants from this study include the Head of the Housing Sector,
Staff Officers of the Housing Sector, and the Community to obtain information according to the objectives of the
research subjects. The results showed that the Implementation of the Self-Help Housing Stimulant Assistance
Program (BSPS) in the Housing, Settlement and Land Office in the Mentewe District, Tanah Bumbu district,
had gone well. However, from the four indicators, namely (1) communication, (2) resources, (3) organization
and (4) bureaucratic structure, there are still constraints or obstacles from the side of budgetary resources. So
that the process of implementing the Self-Help Housing Stimulant Assistance Program (BSPS) in the Housing,
Settlement and Land Office in Mentewe District, Tanah Bumbu district, has not run optimally.
Keywords: Implementation, Policy, Self Help Housing Stimulant (BSPS)
Program ini dimulai pada tahun 2020 fenomena, dan menemukan hipotesis. Dalam
dengan alokasi dana rehabilitasi sebesar Rp. penelitian kualitatif, data bersifat tidak pasti.
17.500.000,-. Tujuannya yaitu agar Menurut Marshall, Gretchen B, Rossman
masyarakat tetap mandiri dalam menutupi yang dikutip dalam Sugiyono, metode dasar
kekurangan biaya rehabilitasi rumah mereka. yang dipercayai oleh peneliti kualitatif untuk
Persyaratan penerima manfaat program ini mengumpulkan informasi termasuk partisipasi
termasuk memiliki penghasilan rendah, dalam setting, observasi langsung, wawancara
legalitas lahan yang jelas, status keluarga, dan mendalam, dan tinjauan dokumen.
lokasi yang terdefinisi dengan baik. Sugiyono (2018:131) menjelaskan bahwa
Pada tahun 2020, sebanyak 551 unit analisis data merupakan proses sistematis
rumah di Kabupaten Tanah Bumbu menerima dalam mencari dan menyusun data yang
bantuan dari Program Bantuan Stimulan diperoleh dari wawancara, catatan lapangan,
Perumahan Swadaya (BSPS). Kecamatan dan dokumentasi. Proses ini melibatkan
Kusan Hilir menjadi kecamatan dengan jumlah pengorganisasian data ke dalam pola, seleksi
penerima terbanyak, mencapai 207 unit rumah, aspek yang penting untuk dipelajari, dan
sedangkan Kecamatan Mentewe hanya membuat kesimpulan sehingga mudah
menerima bantuan untuk 24 unit rumah. dipahami oleh peneliti maupun pembaca
Dari sembilan desa di Kecamatan lainnya.
Mentewe, hanya Desa Rejosari yang
memenuhi syarat dan mengajukan PEMBAHASAN
permohonan untuk mendapatkan bantuan A. Implementasi Program Bantuan
BSPS ke Dinas Perumahan dan Permukiman Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS)
Kabupaten Tanah Bumbu. Dalam Dinas Perumahan dan
Tantangan yang dihadapi di Permukiman Di Kecamatan Mentewe
Kecamatan Mentewe untuk mendapatkan kabupaten Tanah Bumbu
bantuan BSPS yaitu kepemilikan tanah yang Model Implementasi George C.
masih berstatus Hak Guna Usaha (HGU). Edward III dalam Widodo (2010:88) terdapat
Meskipun tanah tersebut dipinjamkan kepada ada 4 faktor yang mempengaruhi berhasil
masyarakat, salah satu persyaratan untuk tidaknya implementasi kebijakan, yaitu
mendapatkan bantuan yaitu memiliki sertifikat komunikasi, sumber daya, organisasi dan
tanah yang sah sebagai bukti kepemilikan. struktur birokrasi. Keempat variabel saling
Berlandaskan uraian diatas penulis berhubungan satu sama lain, berikut
selaku penyaji mencoba untuk mengetahui penjelasan dari beberapa faktor yang
bagaimana “Implementasi Program Bantuan berpengaruh terhadap keberhasilan suatu
Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Dalam implementasi kebijakan:
Dinas Perumahan, Permukiman dan
Pertanahan Di Kecamatan Mentewe kabupaten 1. Komunikasi
Tanah Bumbu”. Komunikasi yaitu bagian penting
dari sebuah indikator yang dapat
METODE PENELITIAN mempengaruhi sebuah keberhasilan
dari implementasi kebijakan.
Penelitian ini menerapkan pendekatan Implementasi akan dapat terlaksana
Kualitatif. Metode penelitian kualitatif dengan baik apabila tujuan dan
mengandalkan filsafat postpositivisme atau kebijakan dipahami individu -
interpretif, dan digunakan untuk individu yang bertanggung jawab
mengeksplorasi kondisi alamiah objek dalam pencapaian sebuah kebijakan.
penelitian di mana peneliti berperan sebagai Komunikasi juga bertujuan untuk
instrumen utama. Pengumpulan data dilakukan menyampaikan informasi dari para
melalui triangulasi, yaitu gabungan observasi, pembuat kebijakan kepada pihak
wawancara, dan dokumentasi. Data yang pelaksana kebijakan mengenai
terkumpul cenderung bersifat kualitatif, dan maksud dan tujuan dari sebuah
analisis data dilakukan secara kebijakan sehingga dapat
induktif/kualitatif. Hasil dari penelitian diimplementasikan dengan baik.
kualitatif bertujuan untuk memahami makna,
menggali keunikan dalam konstruksi a. Transisi
“ Iya kita meminta data dulu ke SKPD Kemudian hal serupa juga dikatakan
terkait mana saja warga yang tidak oleh masyarakat yang lainnya tentang
mampu di daerah Mentewe untuk bisa ada nya sosialisasi dari program
mendapatkan Program Bantuan ini.” ( Bantuan Stimulan Perumahan
Hasil Wawancara dengan Bapak Swadaya (BSPS) kepada masyarakat
Zainal Arifin, A.md Staf Bidang di Kecamatan Mentewe.
Perumahan, 19 Mei 2023 pukul 11.00)
“ Sebelumnya memang ada sosialisasi
tentang program ini, dari Perangkat
desa dan Pak RT yang menyampaikan
Sosialisasi dari Dinas sebelumnya kepada kami”. (Hasil
Perumahan, Permukiman dan Wawancara dengan Bapak Nanang, 19
Pertanahan Kabupaten Tanah Bumbu Mei 2023 pukul 14.00).
dilaksanakan setelah menerima data
dari SKPD mengenai siapa saja warga
di Kecamatan Mentewe yang tidak
mampu agar berhak mendapatkan
program ini, kalau tidak dilaksanakan meliputi personel, informasi, otoritas, dan
sulit nanti penerapannya.” fasilitas