Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

HUBUNGAN GIZI DENGAN KESEHATAN


REPRODUKSI FERTILISASI
Dosen :

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN
BANJARMASIN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga saya dapat merampungkan
penyusunan makalah dengan judul “HUBUNGAN GIZI DENGAN
KESEHATAN REPRODUKSI FERTILISASI " tepat pada waktunya
Penyusunan makalah semaksimal mungkin saya upayakan dan didukung
bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya.
Akhirnya saya sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat
diambil manfaatnya dan besar keinginan saya dapat menginspirasi para pembaca
untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan ,dengan segala kerendahan
hati, saya juga menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya
menjadi lebih baik. Untuk itu saya mengucapkan banyak terima kasih dan
semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.

Banjarmasin, Oktober 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER...........................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pedoman Pemberian Makanan pada Fertilisasi...............................................3
2.2 Definisi Gizi dan Fertilisasi.............................................................................3
2.3 Hubungan Gizi dengan Kesehatan Reproduksi Fertilitas................................4
2.4 Hubungan Antara Gizi Dan Kesuburan Pada Wanita.................................................10
2.5 Menu Seimbang Untuk fertilisasi...........................................................................15

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan......................................................................................................17
3.2 Saran................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Makanan yang cukup dan bergizi seringkali sulit bagi seorang anak untuk
didapatkan karena berbagai alasan, baik dari luar maupun dari dalam diri anak itu
sendiri. Kendala eksternal sering kali terkait dengan keterbatasan ekonomi dalam
keluarga. Di sisi lain, tantangan internal bisa berasal dari persoalan psikologis
yang muncul pada anak terkait makanan. Asupan gizi yang memadai memiliki
peran yang signifikan dalam mencapai pertumbuhan badan yang optimal.
Pertumbuhan yang optimal tidak hanya melibatkan pertumbuhan fisik tetapi juga
pertumbuhan otak yang berpengaruh pada kecerdasan seseorang.
Salah satu masalah yang tampak jelas dalam lingkungan masyarakat adalah
kurangnya pengetahuan mengenai gizi yang seharusnya dipenuhi oleh tubuh.
Orang sering kali memilih makanan yang lezat tanpa memperhatikan apakah
makanan tersebut memberikan nutrisi yang cukup atau tidak, tanpa
menyeimbangkannya dengan makanan sehat yang kaya nutrisi. Nutrisi atau
makanan diperlukan tidak hanya untuk pertumbuhan, perkembangan fisik, dan
kesehatan mental, tetapi juga untuk kesuburan.
Fertilisasi terkait dengan kemampuan untuk menghasilkan pembuahan atau
embrio. Wanita cenderung memiliki tingkat Fertilisasi tertinggi pada usia 20-30
tahun, sedangkan pada pria, masa kesuburan puncak terjadi antara usia 24-35
tahun (Neil Rose, 2001). Faktor-faktor seperti genetika, usia, keturunan, dan
status gizi dapat memengaruhi kesuburan seseorang. Agar meningkatkan
kesuburan, penting untuk memperhatikan pola makan, termasuk sumber nabati
seperti kacang-kacangan, gandum, dan beras merah, serta sumber hewani seperti
daging, telur, ikan, dan susu. Dengan demikian, faktor gizi memainkan peran
krusial dalam mendukung kesuburan. Kekurangan nutrisi dapat berdampak
negatif pada sistem reproduksi, sehingga persiapan yang tepat, termasuk
penyesuaian pola makan, dapat mendukung fungsi reproduksi yang optimal untuk
meningkatkan kesuburan.

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari gizi dan fertilisasi ?
2. Bagaimana pedoman pemberian makanan pada masa fertilisasi?
3. Bagaimana hubungan gizi dengan fertilitas ?
4. Bagaimana peranan antara Gizi dan kesuburan Wanita ?
5. Bagaimana dan apa saja menu seimbang untuk kesuburan wanita saat
fertilisasi?

1.3. Tujuan Makalah


a. Agar mahasiswa dapat mengetahui status kebutuhan asupan gizi yang
harus diperhatikan untuk masa Fertilisasi
b. Agar mahasiswa dapat mengetahui pengaruh, hubungan gizi dan menu
seimbang terhadap masa Fertilisasi
c. Agar mahasiswa dapat mengetahui gangguan – gangguan yang pada fertilisasi
d. Agar pembaca dapat mengaplikasikan kebutuhan gizi makanan untuk fertilisasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pedoman Pemberian Makanan pada Fertilisasi
Fertilisasi merupakan kemampuan seorang istri menjadi hamil dan suami
bisa menghamili. Fertilitas adalah kesuburan, kesuburan disini yang dimaksud
adalah dapat bekerjanya secara optimal dari organ-organ reproduksi baik dari
pihak pria maupun wanita sehingga dapat melakukan fungsi fertilisasi dengan
baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi fertilitas adalah asupan zat gizi.
Pedoman pemberian makanan pada masa fertilisasi yang dianjurkan kepada
pasutri perlu memperhatikan asupan zat gizi yang baik. Hal ini agar pada saat
fertilisasi dapat berjalan dengan baik tanpa adanya kelainan.
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang
nyata dari seorang wanita atau kelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini
menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Fertilitas mencakup peranan
kelahiran pada perubahan penduduk. Istilah fertilitas adalah sama dengan
kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan
dengan ada tanda-tanda kehidupan; misalnya berteriak, bernafas, jantung
berdenyut, dan sebagainya (Bagoes Mantra, 2003)

2.2 Definisi Gizi dan Fertilisasi


1. Definisi gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang di
konsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transformasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi (Supariasa, 2019)
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi
kesehatan. Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung
unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun
kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan
yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur.
Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu
pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan
yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin
terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat
pengatur.
2. Fertilitas
Fertilitas adalah kemampuan seorang istri menjadi hamil dan suami
bisa menghamili. Fertilitas adalah kesuburan, kesuburan disini yang

3
dimaksud adalah dapat bekerjanya secara optimal dari organ-organ
reproduksi baik dari pihak pria maupun wanita sehingga dapat melakukan
fungsi fertilisasi dengan baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi
fertilitas adalah asupan zat gizi. Infertilitas (pasangan mandul) adalah
pasangan suami istri yang telah menikah selama satu tahun dan sudah
melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tetapi
belum memiliki anak. (Sarwono, 2007)Infertilitas adalah pasangan yang
telah kawin dan hidup harmonis serta berusaha selama satu tahun tetapi
belum hamil. (Manuaba, 2006)
Fertilitas artinya berapa banyak seorang wanita bisa melahirkan hidup.
Fertilitas ini bisa dipengaruhi oleh struktur umur, umur kawin pertama,
jumlah perkawinan, jenis pekerjaan wanita, alat dan jenis kontrasepsi yang
digunakan serta pendapatan keluarga. (Adioetomo dan Samosir, 2011)

2.3 Hubungan Gizi dengan Kesehatan Reproduksi Fertilitas


1. Pengaruh Gizi dengan Kesehatan Reproduksi Fertilitas
Kesuburan seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor keturunan dan
faktor usia, juga dipengaruhi oleh gizi kedua pasangan, faktor gizi ini
mempunyai peran sangat penting dalam mendukung kesuburan.
Kekurangan nutrisi pada seseorang akan berdampak pada penurunan
fungsi reproduksi, hal ini dapat diketahui apabila seseorang dapat
mengalami anoreksia nervosa, maka akan terlihat perubahan-perubahan
hormonal tertentu, yang ditandai dengan penurunan berat badan yang
mencolok. Apabila seorang wanita kekurangan nutrisi bisa juga
berpengaruh pada akan mengalami perubahan hormonal tertentu. Hal ini
terjadi karena gonadotropin dalam serum dan urin menurun, serta
penurunan pola sekresinya. Kejadian tersebut berhubungan dengan
gangguan fungsi hipotalamus.
Pada wanita yang anoreksia kadar hormon steroid mengalami
perubahan yaitu meningkatnya kadar tostesteron serum dan penuerunan
ekskresi 17-keto-steroid dalam urin, diantaranya androsteron dan
epiandrosteron. Dampakanya terjadi perubahan siklus ovulasi. Bila
anoreksia tidak terlalu berat dapat diberikan hormon GRH
(gonadothropin relating hormone), karena hormon tersebut dapat
mengembalikan siklus haid ke arah normal.
Berhubungan dengan fungsi menstruasi, secara khusus jumlah wanita
yang anovulasi akan meningkat bila berat badannya meningkat. Pada
penelitian ternyata wanita gemuk memiliki risiko tinggi terhadap ovulasi
inertil, dan fungsi ovulasi terganggu, sehingga menjadi tidak subur.
Keadaan ini terjadi apabila peningkatan berat badan disebabkan karena

4
asupan gizi yang berlebihan. Bila siklus berlangsung tanpa ovulasi pada
wanita gemuk, menuinjukkan adanya kelainan pada pengeluaran hormon.
Bila kadar SHBG rendah, akan terjadi peningkatan produksi hormon
endrogen baik di ovarium maupun dikelenjar adrenalin. Kondisi
kegemukan berkaitan dengan proses perubahan androgen menjadi
estrogen. Hipotalamus merangsang peningkatan sekresi hormon LH serta
terjadi hiperandrogenisme.
Mekanisme lain adalah gangguan pematangan folikel akibat
peningkatan LH dan kadar testosteron yang rendah. Wanita kegemukan
dengan siklus menstruasi normal kadar testosteronnya lebih rendah dari
pada wanita gemuk yang mengalami amenore. Seberapa gemuk yang
akan menyebabkan siklus anovulasi tidak diketahuui dengan pasti, yang
jelas bahwa diet dan berat badan sangat memengaruhi fungsi menstruasi.
Untuk meningkatkan kesuburan pasangan yang terpenting dilakukan
adalah mengkonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang, sebaiknya
pasangan menghindari makanan yang terlalu diolah atau mengandung
bahan-bahan tiruan, diantaranya keju olahan, daging olahan. Makanan
beku, makanan kalengan. Bila membeli buah-buahan jangan yang kaleng
atau hanya sirupnya saja. Untuk sayuran hindarkan sayuran
kaleng,kudapan asin, kacang dan minyak terhidrogenasi, hindari roti
putih, jangan terlalu sering minum susu skim kaleng, jangan
mengkonsumsi makanan yang sudah tidak segar lagi.
Menurut Neil (2001) untuk menambah kesuburan sebaiknya pilih
makanan seperti berikut: daging dan alternatifnya (ikan telur dan kacang-
kacangan), buah dan sayuran (buah, sayuran mentah makanan segar, jus
buah/sayuran, buah kering), dan rotidan sereal yang tidak banyak diolah
(roti, bubur, makanan kering, biji-bijian, gandum, spageti dan beras
merah), susu dan hasil olahan susu (susu, yoghurt, keju).
Pilih makanan yang belum disuling: nasi, roti, sereal dan kripsi biji-
bijian, makanlah makanan segar sepeti susu dan sayuran, baik yang
mentah atau yang telah dimasak. Telur adalah sumber protein terbaik dan
juga mengandung berbagai macam gizi, karena diperlukan untuk
pembuahan.kacang-kacangan dan biji-bijian dari tanaman juga sangat
bergizi, kacang polong. Ikan dikonsumsi sesekali seminggu. Untuk
daging bervariasi, sayuran dan buah merupakan sumber vitamin dan
mineral yang sangat baik. Memasak lebih baik dikukus, pengaturan gizi
ini dilakukan sejak wanita berusia 19 tahun sampai 26 tahun.
2. Zat Gizi Pendukung Fertilisasi
Untuk meningkatkan kesuburan di perlukan pengetahuan tentang
berbagai jenis makanan yang dapat meningkatkan kesuburan dan

5
makanan yang harus dihindari agar kesuburan tetap terjaga. Berikut ini
adalah zat gizi yang dapat mendukung fertilitas :
a. Karbohidrat
Sebagai zat pembangkit energi karbohidrat diperlukan untuk
mendukung fertilitas.Zat ini juga menjaga kebugaran agar fertilitas
dapat berjalan dengan cara namun karbohidrat yang tidak terpakai
dapat tertimbun menjadi lemak oleh sebab itu asupan karbohidrat juga
perlu diperhatikan agar tidak terjadi obesitas.Obesitas juga dapat
menurunkan libido pada pria dan wanita.
Contoh: Nasi, gandum ,roti dll
b. Lemak
Lemak berfungsi sebagi sumber energi yang menghasilkan 9 Kkal
untuk setiap gramnya. Pengaruhnya dalam fertilitas sebagiai peningkat
libido pada pria dan wanita. Contoh: avokad dan coklat.
c. Protein
Berfungsi untuk memelihara sel dan jaringan. Salah satu yang
bermanfaat sebagai zat penyubur pada pria adalah kelompok asam
amino misalnya asam amino esensial,arginim dan triptofan. Arginin
dapat mencegah kemandulan,memperkuat tahan hidup sperma dan
membantu membuka aliran adalah pada alat kelamin sehingga
meningkatkan libido. Selain itu triptofan dapat memacu produksi
serotonin dan bersifat menenangkan saraf sehingga meningkatkan
libido.
Contoh: Untuk asam amino terdapat pada kuning telur, susu, daging
segar, ikan, tempe, tahu. Untuk agrinin terdapat pada coklat gandum,
kacang kacangan, seafood. Sedang untuk triptofan terdapat pada
coklat,kalkun, susu
d. Vitamin E
Vitamin E sangat penting bagi sistem reproduksi pria dan wanita. Bagi
wanita, vitamin E menjaga sistem endokrin dan produksi hormon-
hormon yang baik. Bagi pria, vitamin E mendukung produksi sperma
dan hormon-hormon seks serta mencegah kerusakan DNA sperma.
Sebuah riset menunjukkan bahwa kerusakan yang ekstensif pada DNA
sperma dapat menyebabkan infertilitas. Kerusakan DNA tersebut
terutama disebabkan oleh radikal bebas. Vitamin E sebagai
antioksidan dapat mencegah kerusakan DNA sperma. Asupan vitamin
E yang disarankan adalah 400 UI per hari. Sumber utama vitamin E
adalah kecambah, kedelai, hati, dan sayuran berwarna hijau tua.

6
e. Vitamin C
Vitamin C penting bagi pria dan wanita. Bagi wanita, vitamin C
bermanfaat menjaga keseimbangan hormonal, meningkatkan fertilitas,
memperkuat sistem imun, dan membantu penyerapan zat besi. Bagi
pria, vitamin C mencegah penggumpalan sperma dan meningkatkan
mobilitas sperma. Sumber utama vitamin C adalah buah-buahan
seperti jambu, sirsak, pepaya, jeruk, mangga, stroberi dan sayuran
seperti cabai dan bayam. Konsumsi harian vitamin C yang disarankan
adalah 750-1000 mg. Meskipun terlalu banyak mengkonsumsi vitamin
C tidak berbahaya karena vitamin ini larut dalam air sehingga bila
berlebihan akan dibuang lewat air seni, kelebihan vitamin C dapat
menurunkan pH tubuh yang kurang menguntungkan bagi sperma dan
telur.
f. Vitamin B
Ada dua jenis vitamin B yang bermanfaat menambah kesuburan, satu
untuk pria dan satunya untuk wanita. Vitamin B12 dapat menambah
dan meningkatkan kualitas sperma sedangkan vitamin B6 dapat
meningkatkan kesuburan wanita. Jenis vitamin B lainnya seperti asam
folat juga penting untuk proses penyatuan sperma dan sel telur
(konsepsi). Asupan vitamin B6 dan B12 yang disarankan adalah 1,3
dan 2,4 mikrogram per hari. Sumber vitamin B6 adalah wortel, telur,
ayam, ikan, pisang, brokoli dan beras merah. Sedangkan sumber
vitamin B12 adalah hati, susu dan ikan.
g. Zat besi
Zat besi penting untuk transportasi darah dan oksigen di dalam tubuh.
Kaum wanita memerlukannya untuk menjaga keseimbangan proses
ovulasi. Sebuah studi menunjukkan bahwa 40% anggota kelompok
wanita yang mengalami masalah ovulasi menjadi subur setelah
menambah konsumsi zat besi. Asupan zat besi yang disarankan bagi
pria dan wanita dewasa masing-masing adalah 8 mg dan 18 mg per
hari. Zat besi paling baik diperoleh dari sumber alami seperti
kangkung, bayam, hati dan daging.
h. Selenium
Studi yang dilakukan universitas Padua, Italia, menunjukkan bahwa
kekurangan selenium dapat menyebabkan infertilitas pada pria.
Seperti halnya vitamin E, sebagai antioksidan selenium berperan
mencegah oksidasi sel-sel sperma. Sumber utama selenium adalah
daging merah, hati dan makanan laut. Asupan harian yang
direkomendasikan untuk pria dewasa adalah 70 mikrogram.

7
i. Zinc
Zinc atau seng adalah mineral yang sangat penting bagi kesuburan.
Mineral ini terdapat pada lebih dari 200 enzim dan protein dan penting
sekali bagi pria untuk membantu menjaga fungsi organ seksual dan
produksi sperma. Kekurangan zinc menyebabkan penurunan hormon
testosteron, penyusutan testis dan pengurangan produksi sperma yang
sehat. Kerang mengandung paling banyak zinc dibandingkan makanan
lainnya. Namun berhati-hatilah bagi Anda yang tinggal di Jakarta dan
sekitarnya karena kerang dari teluk Jakarta dicurigai banyak tercemar
logam berat seperti timbal dan cadmium. Alih-alih bertambah sehat,
Anda justru bisa menjadi sakit karenanya. Zinc juga terdapat pada
hati, daging sapi, kepiting,daging kambing, telur dan ayam. Jumlah
asupan zinc yang disarankan adalah 15 mikrogram per hari.
j. Kalsium
Untuk mempersiapkan kehamilan, Anda perlu cadangan kalsium yang
cukup. Kalsium juga meningkatkan pH tubuh Anda, yang
menguntungkan bagi sperma dan telur yang sudah dibuahi serta
sejumlah manfaat lain. Sumber kalsium yang terbaik adalah susu
segar, sayuran hijau dan daging. Satu gelas susu segar mengandung
sekitar 800 mg kalsium. Kalsium pada makanan lebih mudah diserap
tubuh. Namun, suplemen kalsium memberikan alternatif yang lebih
praktis. Wanita yang ingin menambah kesuburannya harus
mengkonsumsi 1000 mg kalsium sehari.
Menurut Neil (2001) untuk menambah kesuburan, diperlukan
pengetahuan tentang berbagai jenis makanan. Pada dasarnya makanan
terbagi ke dalam empat kelompok makanan, yaitu :
1. Daging dan alternatifnya
Berbagai daging unggas dan ikan, telur, kacang-kacangan (kacang
polong atau kedelai), kacang tanah, dan biji-bijian, seperti bunga
matahari atau biji labu.
2. Buah dan sayuran terutama yang mentah
Makanan lebih segar lebih baik dari yang beku, akan tetapi makanan
beku lebih baik dari makanan instan. Jus buah atau sayuran, buah
kering, kismis dan kurma.
3. Roti dan sereal
Pilihlah apabila makanan yang tidak diolah seperti roti, makanan
kering, dari biji-bijian atau gandum dan beras merah.
4. Susu dan produk olahannya

8
Pilihlah yang alami dan tanpa gula. Seperti susu segar. Hindari keju
olahan dan keju oles karena makanan tersebut telah tercampur
dengan bahan-bahan lain. Seperti bahan pengawet, perasa, dan
pewarna.
Dari keempat kelompok makanan tersebut, tidak semuanya dapat
menghindari kesuburan. Oleh karena itu, ada beberapa yang harus
dihindari. Makanan yang dianjurkan untuk meningkatkan kesuburan
adalah sebagai berikut :
1. Makanan yang belum disuling, seperti nasi, roti, sereal, atau biji-
bijian.
2. Makanan yang segar, seperti sayuran baru setiap hari.
3. Memperbanyak mengonsumsi kacang-kacangan, seperti kacang
polong, kedelai.
4. Telur merupakan sumber protein yang terbaik karena mengandung
nutrisi untuk pertumbuhan anak.
5. Mengonsumsi ikan segar minimal seminggu sekali.
6. Mengonsumsi vitamin B, seperti B6, B12, asam folat karena
berpengaruh terhadap kesuburan.
7. Mengonsumsi zat besi karena perempuan anemia biasanya
cenderung berkurang kesuburannya.
8. Memasak makanan dengan cara dikukus
9. Makanan rendah lemak, cukup protein, memperbanyak buah dan
sayuran.
Pengaturan pola makan ini harus sudah dimulai, sejak usia 19-26
tahun, dan dilengkapi dengan olahraga teratur serta menghindari stress.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
a. Menghindari makanan olahan yang mengandung bahan-bahan tiruan
seperti keju olahan, daging olahan, sosis, makanan beku dan
makanan instan
b. Menggunakan sedikit mungkin sayur kalengan, kacang asin, dan
minyak terhidrogenasi
c. Mengurangi makanan dari tepung seperti kue, biskuit, puding instan,
dan sereal manis
d. Menghindari minuman kafein karena menyebabkan berkurangnya
kesuburan.
3. Peranan Gizi terhadap Fertilisasi
Faktor gizi ini mempunyai peran sangat penting dalam meningkatkan
kesehatan reproduksi. Fungsi seks sangat dipengaruhi oleh glandula

9
endokrin yang menghasilkan hormon reproduksi. Untuk menghasilkan
hormon tersebut diperlukan gizi. Fungsi seks dan reproduksi akan
berjalan baik jika memenuhi kecukupan gizi dan apabila asupan gizi
kurang akan muncul gagguan seperti tidak berkembangnya organ seks,
menopause dini, dan impotensi. Organ seks yang tidak berkembang
secara sempurna akan berdampak terhadap fertilisasi seseorang.
Beberapa perkembangan organ seks yang dipengaruhi oleh gizi yaitu :
a. Glandula andrenal
Menghasilkan hormon seks dipengaruhi oleh vit. A, vit. B, vit C,
vit. E, asam pantotenat,niasin, dan asam lemak tak jenuh. Sehingga
jika kekurangan zat gizi ini akan menyebabkan gagguan pada
Glandula andrenal sehingga menurunkan libido.
b. Testis
Menghasilkan testosteron dan sperma. Testosteron bersama dengan
vit. A, vit. C, vit.E, asam folat menghasilkan sperma.Kekurangan
vitamin E menyebabkan degenerasi organ reproduksi sedangkan
kekurangan zink menyebabkan infertil
c. Organ seks perempuan
Menghasilkan enstrogen dan progesteron, sedang pembetukan
hormon ini memerlukan vit. B, vit. E, asam folat, niasin dan zink.
Zat gizi ini diperlukan agar tidak terjadi keterlamabatan
pendewasaan kelamin dan tidak berkembangnya organ reproduksi.
d. Hormon-hormon seks
Hormon seks memerlukan kolesterol,dalam jumlah yang cukup.
Zat gizi yang diperlukan agar tidak mengalami infertilitas yaitu
vitamin B komplek, vitamin C, vitamin E, Magnesium.
2.4 Hubungan Antara Gizi Dan Kesuburan Pada Wanita
Apabila kekurangan gizi pada masa fertilisasi akan terjadi gangguan pada
siklus masa kesuburan yang akan mempengaruhi proses pembuahan.
Biasanya terjadi pada wanita yang mengalami siklus menstuasi yang tidak
teratur. Berikut masalah-masalah yang terjadi kesuburan pada wanita :
1. Kekurangan Gizi / Nutrisi
Hal ini akan mempengaruhi peryumbuhan, fungsi organ tubuh, dan
gangguan reproduksi. Perubahan kadar hormon steroid (peningkatan
hormon testosteron) dapat menyebabkan gangguan siklus
menstruasi.Asupan gizi yang kurang juga akan menyebabkan berbagai
keluhan dan ketidaknyamanan pada saat menstruasi.

10
2. Diet Rendah Lemak
Dari hasil penelitian ternyata diet rendah lemak dan diet tinggi lemak
tidak memperlihatkan perbedaan kadar hormon. Namun pada diet rendah
lemak akan menyebabkan 3 efek utama yaitu : panjang siklus menstruasi
memanjang yaitu menungkat rata-rat 1,3 hari, lamanya waktu menstruasi
meningkat rata-rata 0,5 hari, dan fase folikuler meningkat rata-rata 0,9
hari.
3. Diet Vegetarian
Pengaruh diet vegetarian terhadap hormon steroid (hormon seks) telah
diteliti. Ternyata menyebabkan pemendeken fase folikuler (ada di artikel
sebelumnya) dan peningkatan frekuensi gangguan siklus menstruasi.
Prevalensi ketidakteraturan menstruasi pada vegetarian 26,5% sedangkan
pada non vegetarian 4,9%.
4. Kegemukan / Obesitas
Berdasarkan penelitian, wanita gemuk memiliki resiko tinggi terhadap
ovulasi infertil, dan fungsi ovulasi terganggu sehingga menjadi tidak
subur. Disamping berat badan yang berlebih maka berat badan yang
sangat rendah juga dapat mengganggu fungsi fertilitas seorang wanita.
Zat gizi yang cukup seperti karbohidrat, lemak dan protein sangat
diperlukan untuk pembentukkan hormon reproduksi, sehingga pada
wanita kurus akibat asupan gizi yang sangat kurang akan mengalami
defisiensi hormon reproduksi yang berakibat terhadap peningkatan
kejadian infertilitas pada wanita tersebut. Wanita-wanita yang sering
mengalami masalah dengan asupan gizi tersebut sering kali terkait
dengan hal-hal dibawah ini:
a. Anoreksia nervosa atau bulimia
b. Vegetarian yang fanatic
c. Pelari maraton dan penari professional
Banyak pula mitos yang berkembang di masyarakat bahwa vitamin
tertentu dapat menambah kesuburan. Misalnya, pasangan suami-istri
dianjurkan banyak makan kecambah karena mengandung vitamin E yang
baik untuk kesuburan.Pendapat itu hanya separuh benar. Meskipun
vitamin E diperlukan untuk kesuburan, vitamin tersebut bukanlah satu-
satunya yang Anda butuhkan. Anda memerlukan kombinasi sejumlah
vitamin lain dan mineral untuk menjaga fertilitas.
Mengkonsumsi berlebihan unsur gizi tertentu tapi kurang mengkonsumsi
unsur lainnya justru merugikan fertilitas (dan kesehatan) Anda. Dalam
kondisi apa pun, pola makan dengan gizi seimbang harus
tetap dipertahankan.

11
Bagian masalah yang terjadi pada fertilisasi salah satunya karena
Infertilitas. Infertilitas merupakan ketidak suburan yang berkaitan
dengan hal yang dialami oleh pasangan suami-istri. Infertilitas yang
berdampak pada kemandulan dapat dicegah dengan pengaturan pola
makan. Pengatura pola makan ini, harus sudah dimulai ketika bayi masih
dalam kandungan, sehingga dapat melahirkan bayi dengan berat badan
lahir normal. Karena berdasarkan hasil penelitian, bayi lahir dengan berat
badan rendah berpengaruh pada kesuburan ketika ia dewasa.
Infertilitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk mengandung
setelah paling tidak 1 tahun dalam hubungan yang normal dan tidak
menggunakan kontrasepsi apa pun. Fertilitas disebabkan oleh banyak
faktor. Masalah-masalah infertilitas total atau sebagian pada pria adalah
40% sampai 50%, faktor pada wanita antara 40% sampai 50%, dan faktor
yang tidak diketahui sekitar 10% sampai 20% dari kasus yang ditemui.
a. Faktor Penyebab Infertilisasi
1) Infertilisasi disengaja Infertilitas yang disengaja disebabkan
pasangan suami istri menggunakan alat kontrasepsi baik alami
(kalender), dengan alat maupun kontrasepsi mantap (tubektomi
♀ tuba falopi & vasektomi ♂ vas deferens).
2) Infertilisasi tidak disengaja.
Pihak Suami, disebabkan oleh:
a) Gangguan spermatogenesis (kerusakan pada sel-sel
testis), misal: aspermia (tdk ada sperma), hypospermia
(volume semen < 1,5 ml), necrospermia (sperma mati).
b) Kelainan mekanis, misal: impotensi, ejakulatio precox
(ejakulasi dini: penyemburan mani keluar segera pada
permulaan senggama, penutupan ductus deferens,
hypospadia (kelainan prtumbuhan alat kelamin luar laki-
laki), phymosis (ujung prefusium: kulit ujung luar penis
mengalami penyempitan) Infertilitas yang disebabkan
oleh pria sekitar 35-40 %.
Pihak wanita, disebabkan oleh :
a) Tuba Falopi Tersumbat atau Rusak
Kerusakan ini biasanya disebabkan oleh salpingitis
(peradangan tuba falopi). Selain membuat sulit hamil,
salpingitis juga dapat menyebabkan kehamilan di luar
kandungan (ektopik). Penyakit menular seksual (PMS)
klamidia dapat menyumbat saluran tuba falopi yang
menyulitkan keluarnya sel telur. Sekitar 70% sumbatan tuba
falopi disebabkan oleh infeksi klamidia.

12
b) Endometriosis
Endometriosis adalah pertumbuhan abnormal jaringan
implan diluar uterus, yang normalnya hanya tumbuh di
uterus. Endrometriosis dapat menghalangi proses konsepsi
dan perlekatan embrio di dinding uterus.
c) Kelainan Hormon
Kekurangan hormon lutein dan hormon perangsang folikel
dapat menyebabkan sel telur tidak dapat dilepaskan
(ovulasi). Kelainan kelenjar hipotalamus-pituitari juga dapat
menyebabkan anomali hormonal yang menghalangi ovulasi.
d) Tumor Pituitari
Tumor yang biasanya jinak ini dapat merusak sel-sel pelepas
hormon di kelenjar pituitari yang membuat siklus menstruasi
terhenti pada wanita atau produksi sperma menurun pada
pria.
e) Kelebihan Prolaktin (Hiperprolaktinemia)
Prolaktin adalah hormon yang merangsang produksi ASI.
Kelebihan hormon prolaktin dapat mengganggu ovulasi. Bila
seorang wanita banyak mengeluarkan ASI meskipun tidak
sedang menyusui, kemungkinan dia menderita
hiperprolaktinemia.
f) Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
Sindroma ini ditandai banyaknya kista ovarium dan produksi
androgen (hormon laki-laki) berlebihan, terutama
testosteron. Akibatnya, sel telur sulit matang dan terjebak di
folikel (tidak ovulasi).
g) Menopause Prematur
Menopause prematur terjadi bila wanita berhenti menstruasi
dan folikel ovariumnya menyusut sebelum usia 40 tahun.
Kelainan imunitas, radioterapi, kemoterapi dan merokok
dapat memicu kelainan ini.
h) Tumor Rahim (Uterine Fibroids)
Tumor jinak di dinding rahim ini sering dijumpai pada
wanita usia 30-40 tahun. Tumor ini dapat menyebabkan
infertilitas bila menghalangi tuba falopi dan perlekatan telur
yang sudah dibuahi di dinding rahim.
i) Adesi
Adesi (adhesion) adalah sekelompok jaringan skar yang
saling berkait sehingga menyatukan dua permukaan organ
yang normalnya saling terpisah. Adesi yang melibatkan tuba

13
falopi karena infeksi atau pembedahan dapat menghalangi
fungsi ovarium dan tuba falopi.
j) Kelainan Kelenjar Tiroid
Kelainan ini menyebabkan kelebihan atau kekurangan
hormon tiroid yang mengacaukan siklus menstruasi.
k) Kelainan Anatomi Bawaan
Kelainan bawaan pada organ reproduksi dapat menyebabkan
infertilitas. Kelainan yang disebut Mullerian agenesis
ditandai dengan tidak berkembangnya vagina atau rahim.
Wanita dengan kelainan ini masih dapat punya anak melalui
bayi tabung dengan “menyewa” rahim wanita lain.
l) Merokok
Merokok dapat membahayakan ovarium dan mengurangi
jumlah/kualitas sel telur. Riset menunjukkan wanita perokok
cenderung mengalami menopause lebih awal.
m) Stres
Neurotransmiter (pengirim pesan kimiawi) bekerja di
kelenjar hipotalamus untuk mengendalikan hormon-hormon
reproduksi dan stres. Tingkat hormon stres yang tinggi dapat
mengganggu sistem reproduksi.
n) Terlalu Kurus atau Terlalu Gemuk
Wanita yang terlalu kurus, misalnya para atlet maraton atau
penderita anorexia, dapat kehilangan fungsi reproduksinya.
Kegemukan dapat menyebabkan infertilitas dengan berbagai
cara. Policystic ovarian sydrome (PCOS), misalnya, lebih
sering terjadi pada wanita yang kegemukan.
o) Faktor Lingkungan
Herbisida, pestisida, limbah industri dan polusi lainnya dapat
mempengaruhi fertilitas. Phtalate, zat kimia untuk
melunakkan plastik, diduga dapat mengganggu fungsi
hormon-hormon tubuh.
p) Dengan banyaknya penyebab infertilitas, merupakan hal
yang penting bagi pasangan yang menginginkan untuk
memelihara anak menjalani pemeriksaan diagnostik yang
ekstensif. Riwayat diambil dengan sangat cermat dan
berhati-hati, dan pemeriksaan fisik secara lengkap dilakukan
pada kedua pasangan. Semen dianalisa pada awal proses
diagnostik, dan pasien wanita diminta untuk melakukan
pencatatan suhu basal serta evaluasi mukosa serviks.
Berbagal pemeriksaan lainnya dilakukan untuk mencoba

14
mengidentifikasi penyebab pasangan infertilitas, dan
dianjurkan terapi yang sesuai. Karena rumitnya diagnosis
dan pengobatan infertilitas, maka infertilitas menjadi sub-
spesialis dari obstetri dan ginekologi. Pasangan dapat
dirujuk pada dokter seternpat atau pada klinik infertilitas
yang dapat ditemukan pada pusat pelayanan kesehatan.
b. Bagaimana Proses Gizi Mempengaruhi Infertilisasi
Kekurangan nutrisi akan berdampak pada penurunan reproduksi
karena kurangya asupan gizi yang baik dan seimbang serta pola
hidup yang tidak sehat baik istri maupun suami sehingga
perkembangan dan kualitas reproduksi menurun seperti pada pria
Gangguan spermatogenesis (kerusakan pada sel-sel testis), misal:
aspermia (tdk ada sperma), hypospermia (volume semen < 1,5 ml),
necrospermia (sperma mati) Kelainan mekanis, misal: impotensi,
ejakulatio precox (ejakulasi dini: penyemburan mani keluar segera
pada permulaan senggama, penutupan ductus deferens, hypospadia
(kelainan prtumbuhan alat kelamin luar laki-laki), phymosis (ujung
prefusium yaitu kulit ujung luar penis mengalami penyempitan)
dan pada wanita kerusakan pada tuba ,kelainan hormone ,tumor
rahim dan lain-lain.

2.5 Menu Seimbang Untuk fertilisasi


Pada dasarnya fertilisasi membutuhkan zat-zat yang mendukung proses kesuburan
wanita. Za-zat tersebut dapat diimbangi dengan pengolahan Triguna makanan yang tepat.
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan
kesuburan wanita. Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang
mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas
maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasanya disebut triguna
makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun
dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu
zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi
serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam
akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun
dan zat pengatur.
Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi
kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan
yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber
zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari. Makanan sumber zat
pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-
kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur,

15
ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun
berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan
seseorang. Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran
dan buah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral,
yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.

Berikut contoh menu seimbang untuk mendukung kesuburan wanita :

BAB III
PENUTUP
3.1 Saran
Melakukan pola hidup yang sehat dapat didapat dari pola makan
dengan menu seimbang, aktifitas yang positif dan berolahraga yang
teratur dan tepat. Jika ingin menurunkan berat badan maka jumlah
kalori yang masuk harus lebih sedikit dari kalori yang keluar.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menu seimbang pada masa fertilisasi sangat dibutuhkan untuk
perkembangan pembuahan. Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan
yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas
maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasanya disebut triguna
makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat
pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi
tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari
makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan
menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan
zat pengatur.

3.2 Saran
Untuk meningkatkan kesuburan pasangan yang terpenting dilakukan
adalah mengkonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang, sebaiknya
pasangan menghindari makanan yang terlalu diolah atau mengandung
bahan-bahan tiruan, diantaranya keju olahan, daging olahan. Makalah ini
ditujukan kepada pembaca untuk memahami pentingnya asupan nutrisi bagi
fertilisasi. Kami menyarankan, agar pembaca dapat meluruskan atau pun
menambahkan beberapa pendapat yang di harapkan dapat memperluas
penafsiran atas makalah ini.

17
DAFTAR PUSTAKA
Adioetomo dan Samosir. (2011). Dasar-dasar Demografi. Jakarta: Salemba
Empat.
Bagoes Mantra. (2003). .Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Manuaba. (2006). Buku Ajar Patalogi Obstetri Untuk Mahasiswa Kebidanan
(Cetakan I) . Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Neil Rose. (2001). Perawatan Kehamilan. Jakarta: Dian Rakyat.
Sarwono. (2007). Psikologi Remaja. Jakarta : Penerbit PT.RajaGrafindo.
Supariasa. (2019). Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi. Jakarta: ECG.

18

Anda mungkin juga menyukai