BAB IV
1. Letak Geografis
Negeri Tegal Klaci menempati areal seluas 2805 m2 dengan luas gedung
512m2 dan luas fasilitas lainnya 2293 m2. Tanah tersebut untuk gedung
gudang, kamar mandi, dan tempat bermain atau berolah raga. (Hasil
2. Sejarah Berdirinya
d. Ibu Sutarti, S.Pd. beliau adalah kepala sekolah SD Negeri Tegal Klaci
a. Visi Sekolah
b. Misi Sekolah
komite sekolah
c. Tujuan Pendidikan
akan dilalui
31
program sekolah
pengembangan sekolah
8) Sebagai alat kontrol kemana dan sejauh mana sekolah itu akan
dikembangkan
05 Oktober 2015)
4. Struktur Organisasi
Kepala sekolah SD Negeri Tegal Klaci adalah Ibu Sutarti, S.Pd. Berikut
Bagan 1
JABATAN
Guru Kls Guru Kls Guru Kls 3 Guru Kls 4 Guru Kls 5 Guru Kls 6
1 2 Kls 3
SISWA
MASYARAKAT SEKITAR
guru yang memadai sesuai dengan kebutuhan sekolah. Adapun jumlah Staf
a. Keadaan Guru
semua persyaratan sebagai guru, baik itu penguasaan materi serta dalam
anak didiknya menjadi anak yang berbudi luhur, berguna bagi agama,
nusa, dan bangsa. Guru yang tidak memiliki pendidikan keguruan serta
tabel berikut :
Tabel 1
2015)
Keterangan :
PNS : Pegawai Negeri Sipil
PGSD : Pendidikan Guru SD
Gol. : Golongan
b. Keadaan Peserta Didik
Jumlah siswa SD Negeri Tegal Klaci untuk kelas I, II, III, IV, V,
Tabel 2
Data Peserta Siswa SD Negeri Tegal Klaci 2015/2016
c. Keadaan Karyawan
Klaci ada 3 orang yaitu laki-laki 1 orang dan perempuan 2 orang. Untuk
35
Tabel 3
Daftar Karyawan/Tenaga Kependidikan
a. Tanah
dengan luas gedung 512m2 dan luas fasilitas lainnya 2293 m2. Tanah
07 Oktober 2015)
b. Gedung Sekolah
Ruang Guru, kelas I, kelas II, dan kelas III. Untuk gedung yang paling
Oktober 2015)
c. Mushola Sekolah
dimanfaatkan bagi peserta didik kelas III, IV, VI dan guru karyawan
wawancara dengan Isni Yunita Sari selaku TU, dikutip pada Rabu,
d. Koperasi
1) Alat-alat tulis
2) Perlengkapan pramuka
3) Atribut sekolah
Tabel 4
Keadan Sarana Prasarana
Tabel 5
Alat Peraga / Praktik dan Penunjang
9 LCD 1 baik
10 Laptop 1 baik
11 Komputer 10 baik
7. Kurikulum
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
07 Oktober 2015)
banyak dilakukan oleh lembaga pendidikan lain, karena tidak semua sekolah-
yang memiliki program TPA. Salah satu lembaga pendidikan formal berstatus
39
Klaci juga memiliki program TPA bagi anak didiknya. Program ini dijadikan
qur’ani serta memberikan nilai tambah bagi sekolah Negeri. Program Taman
dan tidak semudah mempelajari materi pelajaran yang lain. Dalam proses
Maka dari itu, proses pembelajaran TPA di SD Negeri Tegal Klaci juga
merasa terbebani, materi bacaan dibagi dari Iqra’ jilid 1 sampai jilid 6
Program membaca Iqra’ ini dapat dilihat sesuai jadwal pelaksanaan TPA
berikut :
Tabel 6
sebanyak 3 kali. Pembiasaan ini dilakukan agar siswa lebih mengenal Al-
dari jilid 1 sampai jilid 6 yang dibagi berdasarkan tingkatan kelas. Adanya
pembagian materi bacaan ini, maka diharapkan setelah lulus dari SD siswa
dapat membaca Al-Qur’an dengan lancar dan benar sesuai ilmu tajwid.
Tabel 7
Iqra’ jilid 3
III Hukum tajwid Mad, sukun, bacaan Qolqolah
dan 4
kesulitan bacaan dan urutan pembelajaran dari jilid 1 sampai jilid 6 yang
harus dilalui satu persatu. Setelah itu siswa kemudian dapat membaca Al-
Qur’an.
ini dikarenakan banyaknya siswa yang aktif dalam dalam kelas, sehingga
Tegal Klaci yang belum maksimal, khususnya bacaan Iqra’ dan Al-
pendidikan agama Islam, yang terbukti dari masih rendahnya minat siswa
bagi sekolah Negeri. (Hasil wawancara dengan Ibu Sutarti, S.Pd selaku
2015)
pertama, agar siswa dapat membaca Al-Qur’an dengan lancar dan benar
sesuai ilmu tajwid. Karena saat ini tidak mudah mengajari anak-anak untuk
belajar membaca Iqra’ terlebih saat mereka menginjak usia dewasa. Program
ini tentunya diharapkan mampu membekali anak ketika mereka dewasa agar
anak agar mau belajar dan mencintai Al-Qur’an dan tentunya dapat
Qur’ani.
dan tidak semudah mempelajari materi pelajaran yang lain. Dalam proses
membaca Iqra’ atau Al-Qur’an. Maka dari itu, proses pembelajaran TPA
Dalam wawancara yang lain pada hari Senin, 05 Oktober 2015, Ibu
bahwa :
membaca iqra sampai bisa membaca Al-Qur’an dengan lancar dan benar
sesuai ilmu tajwid. Hal ini dikarenakan anak setelah jam sekolah
dengan adanya program TPA ini yang dilaksanakan setelah jam sekolah
Gambar 1
b. Setiap selesai materi pelajaran umum lain dengan waktu selama 1 jam
2015 ).
Klaci memberikan waktu yang cukup dan efektif untuk program Taman
semangat tinggi dan kapasitas memori atas materi yang sudah diajarkan.
sebaik-baiknya.
benar dan fashih. Pada proses pra membaca ini, siswa diwajibkan
Gambar 2
Gambar 3
Guru Menyimak Bacaan Iqra’ Siswa
diketahui bahwa pada proses TPA dilaksanakan sesuai jadwal yang telah
tetap ada standar penilaian yang sudah ditetapkan oleh SD Negeri Tegal
Gambar 4
kelompok diampu oleh 1 orang guru atau pembimbing. Dan satu guru
membimbing dan menyimak satu persatu bacaan siswa. Hal ini tentu
karakteristik yang tidak sama pula. Maka dari itu dalam proses belajar
materi bacaan Iqra’ menuntut guru untuk memilih metode yang variatif
selain mendengarkan materi pada siswa juga memberi tugas pada siswa
untuk menulis bacaan yang mau dibaca atau yang telah dibaca. Cara ini
tentu saja selain untuk menambah kemampuan siswa dalam menulis ayat
Qur’an bisa saja dipengaruhi oleh cara penyampaian guru. Ada siswa
yang lebih cepat belajar membaca dengan cara membaca sendiri sambil
kemudian menirukan. Kalau untuk jilid 1 dan jilid 2 anak lebih mudah
belajar dengan menulisnya terlebih dahulu, ada juga yang mudah belajar
yang disampaikan oleh Ibu Suratiyem, S.Pd.I pada wawancara hari Rabu,
siswa. Kondisi ini bisa dilihat dari aktivitas siswa di dalam kelas ketika
bacaan Iqra’ akan mudah dan tidak terkesan sulit bagi siswa dalam
belajar membaca.
belajar membaca Iqra’. Adanya siswa lain yang ramai dan tidak
Gambar 5 Gambar 6
ajaran dengan mengambil materi dimulai dari jilid 1 sampai jilid 6 yang
kesulitan bacaan dan urutan pembelajaran dari jilid 1 sampai jilid 6 yang
harus dilalui satu persatu. Setelah itu siswa kemudian dapat membaca Al-
buku Iqra’ yang diterbitkan oleh Balai Litbang LPTQ Nasional Team
SD Negeri Tegal Klaci hanya memilih materi jilid 1 sampai jilid 6 pada
sebagai berikut :
kelas. Hal ini dilihat dari latar belakang pendidikan siswa sebelum
waktu belajar membaca, tetapi adanya kegiatan lain dan hari libur
pada waktu yang dijadwalkan untuk TPA. Dari sebab tersebut sekolah
pembelajaran TPA.
53
benar sesuai ilmu tajwid. Hal ini juga dapat dijadikan sebagai
sampai jilid 6. Selain itu kapasitas memori anak juga cukup kecil
oleh guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, Ibu Suratiyem, S.Pd.I
sebagai berikut :
Hal ini juga sebagaimana yang dikeluhkan oleh beberapa siswa yang
sulit bagi siswa. Terlebih jika siswa sudah merasa kesulitan di awal
untuk membaca Iqra’ satu halaman cukup lama bagi yang mempunyai
daya tangkap yang sedang. Namun bagi siswa yang sudah lancar dapat
mempelajari materi Iqra’ lebih lanjut dan selesai lebih cepat karena tidak
usaha dalam menanamkan nilai-nilai Islam pada siswa. Selain itu siswa
membaca saja tetapi juga diberikan materi tentang hukum bacaan dan
55
TPA kelas IV, Ibu Suratiyem menjelaskan tentang hukum bacaan yang
terdapat dalam materi Iqra’ jilid 4. Hal ini selain memudahkan siswa
Gambar 7
sebagai berikut :
membaca Iqra’ dengan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Selain
adanya metode yang baik dan relevan dengan tujuan yang akan dicapai,
kemampuan guru serta kondisi kelas dan siswa. Namun demikian setiap
metode yang diterapkan tetap mengacu pada standar penilaian yang telah
oleh masing-masing guru bisa bervariasi agar siswa tidak bosan namun
57
yang berbeda shingga metode yang diterapkan pada siswa satu belum
tersendiri dalam belajar membaca Al-Qur’an yang tentu saja tidak keluar
Gambar 8
bacaannya satu per satu dan dibenarkan. Hal ini dilakukan supaya siswa
lebih terfokus dan tau kesalahannya dalam membaca. Selain itu, metode
Gambar 9
memperhatikan.
persatu bacaan ayat Al-Qur’an yang sudah dibaca dan dipelajari. Jika ada
bacaan Iqra’ dapat dibaca dengan benar dan lancar. Selanjutnya bagi
siswa sendiri. Jika siswa sudah merasa bacaannya benar dan lancar serta
siap untuk disimak (setoran) maka siswa menyetor bacaan kepada guru
sebagai berikut :
Wahdah Muraja’ah
60
terserap dengan baik dan tertanam kuat dalam ingatan siswa meskipun
bacaan yang dipelajari maka diharapkan semakin kuat pula daya serap
dan daya ingat siswa dalam belajar membaca Iqra’ sampai benar-benar
untuk bermain.
sebagai berikut :
untuk muraja’ah di sekolah. Setelah siswa siap untuk diuji, maka metode
Gambar 10
yang telah dipelajari. Pelaksanaan evaluasi ini tentu saja mengacu pada
standar yang ditetapkan sekolah. Adapun aspek yang dinilai yaitu : aspek
diajari dan mempelajari satu halaman bacaan, setiap semester dan setiap
dilaksanakan setelah siswa belajar membaca dan siap untuk dites oleh
membaca bacaan yang telah dipilih oleh guru sebagai bahan ujian sesuai
bacaan yang telah dibaca siswa atau dipelajari. Dan untuk setiap tahun
menentukan apakah siswa naik jilid atau tidak dan menentukan halaman
berkelanjutan.
“Ya evaluasi bacaan dilakukan tiga tahap pertama ketika siswa sudah
dianggap mampu menguasi satu halaman yang sudah dipelajari. Yang
kedua evaluasi setiap akhir semester. Jadi nanti siswa diwajibkan
mengikuti tes untuk membaca bacaan yang sudah diacak oleh guru
pembimbing sesuai bacaan yang sudah dipelajari. Nah untuk evaluasi
yang ketiga, dilaksanakan pada akhir semester genap atau kenaikan
kelas untuk menentukan kenaikan jilid dan menentukan halaman
untuk melanjutkan bacaan di kelas berikutnya”.
dilakukan agar materi yang sudah dipelajari siswa bisa lebih diperkuat
baiknya.
pencapaian materi yang telah dipelajari oleh siswa yang sebagian besar
siswa mampu mencapai target bacaan. Hal ini sebagaimana hasil evaluasi
siswa kelas III sebagai berikut yang rata-rata siswa mampu memenuhi
efektif jika dilihat dari hasil evaluasi secara keseluruhan. Hal ini
membaca Iqra’ maupun Al-Qur’an. Selain itu, pada siswa kelas 1 masih
banyak anak yang belum mau konsentrasi belajar membaca Iqra’ dan
pengucapan huruf dengan benar sesuai makhroj. Hal ini sangat penting
kelas selanjutnya.
bacaan dalam ingatan. Pada dasarnya hal ini dapat dilatih secara
yang cukup penjang bagi proses tersebut. Namun demikian dalam proses
sejak dini. Dan secara tidak langsung anak juga akan terbiasa
tahun, pada usia ini sangat mudah dalam menerima materi bacaan
Iqra’. Hal ini terbukti saat guru mencontohkan cara membaca bacaan
mengingat huruf atau potongan ayat yang baru saja dibaca tersebut.
kalah penting. Dengan adanya minat dan motivasi ini, siswa akan
besar siswa memiliki minat dan motivasi yang tinggi untuk belajar
membaca Iqra’. Hal ini dapat dilihat dari beberapa aktivitas siswa
dari guru.
68
d. Perhatian guru
perhatian dari guru maka siswa merasa akan lebih mudah dalam
Hal ini tentu saja menjadi tanggung jawab setiap guru dalam
perkataan guru ketika membimbing siswa. Hal ini juga dapat dilihat
Sehingga tidak ada alasan lagi anak tidak membawa Iqra’ atau tidak
ikut kegiatan karena tidak punya buku Iqra’ atau Al-Qur’an. Ruang
dimanfaatkan anak untuk bermain. Hal ini tentu saja akan menyita
baiknya jika dalam satu minggu diadakan 2 kali pertemuan atau lebih.
Jika dukungan dari orang tua kurang baik maka dalam mengikuti
Ketika anak berada pada kondisi yang jenuh, kurang sehat, dan
untuk bermain, dan pada saat jam pembelajaran Iqra’ siswa menjadi
anak ketika mereka bergaul dengan orang lain. Pergaulan anak dengan
karena itu, orang tua harus selalu mengawasi kemanapun anak pergi di
dari orang tua, rasa lelah dan jenuh pada siswa, lingkungan yang kurang