Farm
Fernandez, 2009
Mengidentifikasi Steeb & Webster,
dan 2012
menyelesaikan Mendapatkan dan
diskrepansi yang mempertahankan
potensial informasi obat
menyebabkan pasien yang Jansen &
ROTD yang serius akurat dan
Bouwers, 2012
lengkap
→pertimbangan Menurunkan
terapi lanjutan insiden medication
→memastikan error
keamanan
&efektifitas
penggunaan obat
Waktu Pelaksanaan
Realisasi tergantung kebijakan faskes → admisi, transisi, pulang rawat ….. dst
4 Tahap
01 Verifikasi →membuat daftar obat yang
sedang digunakan
Rekonsiliasi
Pengobatan
Klarifikasi dan evaluasi →setiap pengobatan
02 termasuk komposisi&dosis diperiksa
kesesuaiannya.
1 Mengembangkan 3
daftar pengobatan Membuat
untuk diresepkan keputusan klinis
berdasarkan
Mengembangkan Membandingkan
perbandingan
daftar pengobatan pengobatan pada
saat ini 2 2 daftar tersebut
4
mengkomunikasikan daftar baru kepada
5 caregiver dan pasien.
Peran Apoteker
Pengembangan kebijakan&prosedur untuk sistem
01 rekonsiliasi pengobatan berfokus kepada pasien.
1 2
2 Obat harus mulai digunakan
3
4
3 Obat harus mulai diubah
VS Rekonsiliasi pengobatan
sangat berdampak pada
Riwayat pengobatan terbaik
diperoleh dengan
pasien rawat jalan →ketika mewawancara pasien,
Kelengkapan pengisian formulir rekonsiliasi pasien yang membawa obat sendiri berkontribusi
terhadap penggunaan obat rasional pada pasien rawat inap di RS X Bekasi
Kerangka Konsep
VARIABEL BEBAS
Kelengkapan pengisian
formulir rekonsiliasi
VARIABEL TERIKAT
POR
Analisis Data
ANALISIS ANALISIS
ANALISIS
DATA 1: DATA 3:
SPSS UNIVARIAT DATA 2:
BIVARIAT
MULTIVARIAT
Distribusi
Jika ada
frek&proporsi: Analisis chi- hubungan
Usia, jenis
kelamin,
square untuk signifikan antara
kelengkapan form menganalisis kelengkapan
rekon, ketersed. hubungan atau pengisian form.
PPK, Jumlah pengaruh rekon & POR
peresepan variabel bebas atau nilai p>0,5.
berdasarkan dengan Jika pengaruh
PPK, Jumlah variabel terikat tidak signifikan
pilihan obat,
dan dengan atau nilai p< 0,5
nakes pelaksana →analisis
rekon, ada/ tidak
variabel
multivariat tidak
TTD dokter pada perancu
dilakukan.
formulir rekon
Alur
PemilihanSampel
X Bekasi
Parameter Jumlah %
Kategori Usia
Anak (0-18 tahun) 46 24,3
Dewasa (>18 – 60 tahun) 123 65,1
Geriatri (>60 tahun) 20 10,6
Jenis Kelamin
Laki-laki 93 49,2
Perempuan 96 50,8
10 Besar Diagnosis Utama Pasien
Saat Dirawat
Diagnosa Utama Jumlah %
CKD on HD 40 21,2
Diare akut 21 11,1
Dispepsia 15 7,9
Stroke Iskemik/ Non Hemoragik 13 6,9
Diare akut dehidrasi Ringan Sedang 10 5,3
Bronkopneumonia 10 5,3
DHF 9 4,8
Congestif Heart Failure (CHF) 8 4,2
Tifoid 6 3,2
Abortus iminens 5 2,6
NSTEMI 5 2,6
Persalinan spontan 5 2,6
Kelengkapan Pengisian
Formulir Rekonsiliasi
Parameter Kriteria Jumlah % Total
56 29,6 (100 %)
rekonsiliasi Lengkap
66 34,9 (100 %)
pada formulir Ada
rekonsiliasi
Penggunaan Obat Rasional
Parameter Jumlah %
Peresepan Berdasarkan PPK
Tidak 117 61,9
Ya 72 38,1
Kelengkapan POR
Tidak Ya Total
p
formulir rekonsiliasi
Lengkap 43 13 56
62 21 83 0,053
Perawat
74,7% 25,3% 100,0%
91 15 106
Apoteker
85,8% 14,2% 100,0%
Hubungan Kelengkapan Pengisian
Form Rekonsiliasi dan Kualifikasi Pelaksana
Rekonsiliasi terhadap POR
Ada 51 15 66
• % penggunaan obat tidak rasional pada form rekon yang tidak lengkap terisi yang
ditemukan pada penelitian ini dan penggunaan obat tidak tepat yang ditemukan
oleh Rozich dkk tahun 2001 hampir sama → sekitar 82,9 dan 85 %.
• Persentase penggunaan obat tidak rasional yang ditemukan pada penelitian ini
pada formulir rekonsiliasi yang terisi lengkap dan temuan jumlah pasien yang
mendapatkan setidaknya satu obat tidak dalam pengawasan dokter atau dokter
mengetahui akan tetapi tidak terlibat dalam regimen pengobatan yang ditemukan
oleh Rozich dkk hampir sama yaitu sekitar 77,3 dan 74 % (Rozich & Resar, 2001).
Mengatasi Penyebab Penggunaan
Obat Tidak Rasional berdasarkan
(Brahma, Marak & Wahlang, 2012)
Kolaborasi rutin dokter, apt dan perawat mengenai informasi penggunaan obat pasien saat ini agar
tidak terjadi kondisi kurang/ adanya perbedaan informasi antara tenaga kesehatan satu dengan yang lain.
Pendidikan dan pelatihan terhadap tenaga medis terutama dokter dilakukan secara rutin khususnya
mengenai penulisan resep yang sebaiknya lebih tergantung pada diagnosis klinis harian pasien.