Anda di halaman 1dari 1

Pengembangan Transportasi Berkelanjutan

Di Kota Semarang (Itsna Yuni H, Sri Febriharjati)

pendekatan deskriptif. Dari hasil kajian diperoleh kesimpulan bahwa perencanaan sistem
transportasi dalam Rancangan Awal RPJMD sudah sesuai dengan teori transportasi
berkelanjutan dan rencana sistem transportasi yang ada telah mewadahi permasalahan
melalui program-program yang ada didalamnya.

Kata Kunci: Kota Semarang, transportasi berkelanjutan, Rencana


Pembangungan Jangka Menengah (RPJM)

Pendahuluan Kabupaten Demak dan Kabupaten


Kota Semarang adalah ibu Kota Grobogan. Nilai PDRB menunjukkan
Provinsi Jawa Tengah dengan luas indikator kinerja metropolitan dari
wilayah 373,78 km2. Pada tahun 2015 aspek ekonomi seperti yang telah di
jumlah penduduk Kota Semarang terapkan pada kawasan metropolitan di
sebesar 1.622.520 jiwa, menjadikan Provinsi Jawa Barat.
Kota Semarang menjadi kota dengan Dirinci berdasarkan jenis lapangan
jumlah penduduk terbesar ke-6 di usahanya, sektor yang paling besar
Indonesia. Dengan jumlah penduduk berkontribusi terhadap PDRB di Kota
lebih dari satu juta, Kota Semarang Semarang adalah sektor kontruksi,
dikategorikan sebagai kota industri pengolahan serta perdagangan
metropolitan (Suara Merdeka, 2015). besar dan eceran, reparasi dan
Sebagai ibukota provinsi yang tergolong perawatan mobil dan sepeda motor
sebagai kota metropolitan, Kota dengan kontribusi masing-masing adalah
Semarang menjadi parameter kemajuan 26,74%, 25,99% dan 15,78%. Jika dilihat
kota-kota lain di Provinsi Jawa Tengah. dari rata-rata pertumbuhannya, sektor
(Ditjen Cipta Karya Kementerian dengan pertumbuhan yang paling besar
Pekerjaan Umum dan Perumahan adalah sektor jasa pendidikan, jasa
Rakyat). kesehatan dan kegiatan sosial, informasi
120.000.000 dan komunikasi, jasa perusahaan,
100.000.000 industri pengolahan, pengadaan listrik
80.000.000 dan gas serta transportasi dan
60.000.000
2012
pergudangan dengan rata-rata
40.000.000
2013
pertumbuhan antara 6-9%.
20.000.000
2014
Salah satu sektor dengan rata-rata
0
pertumbuhan yang besar adalah sektor
transportasi dan pergudangan. Tren
pertumbuhan sektor ini menunjukkan
kondisi yang selalu meningkat dari
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, 2015
tahun 2011 hingga tahun 2013
Gambar 1 kemudian mengalami penurunan pada
PDRB ADHK Kota Semarang dan tahun 2014. Gambar 2 menunjukkan
Wilayah Sekitarnya Tahun 2012-2014 pertumbuhan PDRB atas dasar harga
(Jutaan Rupiah) konstan (ADHK) sektor transportasi
dan pergudangan selama tahun 2011-
Nilai Produk Domestik Regional 2014. Pada kegiatan transportasi
Bruto (PDRB) pada tahun 2012-2014 peningkatan pertumbuhan tentu sejalan
menunjukkan Kota Semarang memiliki dengan peningkatan jumlah penduduk di
nilai PDRB yang paling besar Kota Semarang. Semakin besar jumlah
dibandingkan dengan wilayah lain penduduk maka kebutuhan akan
disekitarnya seperti Kabupaten transportasi juga semakin besar
Semarang, Kabupaten Kendal, (Rifusua, 2010).Tidak hanya untuk
44

Anda mungkin juga menyukai