memenuhi kebutuhan pergerakan (2005) dan Kamaluddin (2003)
manusia, Kota Semarang sebagai salah mendefinisikan transportasi sebagai satu kota terbesar di Indonesia dan kegiatan pemindahan penumpang dan merupakan ibu kota Provinsi Jawa barang dari suatu tempat ke tempat Tengah yang terdapat berbagai aktivitas lain. Transportasi merupakan unsur di dalamnya harus mampu memenuhi yang penting dan berfungsi sebagai urat kebutuhan permintaan barang dan jasa nadi kehidupan dan perkembangan baik didalam kota maupun bagi wilayah ekonomi, sosial, politik dan mobilitas lain di sekitarnya. Luas wilayah, penduduk yang tumbuh bersamaan dan kepadatan dan sebaran lokasi asal- mengikuti perkembangan yang terjadi tujuan, dan intensitas kegiatan/aktivitas dalam berbagai bidang dan sektor menentukan bangkitan pergerakan (Kadir, 2006). Pengembangan (Petersen dan Carolin, 2002). transportasi sangat penting artinya 12,00% dalam menunjang dan menggerakkan dinamika pembangunan. Transportasi 10,00% memiliki fungsi strategis dalam 8,00% merekatkan integritas wilayah dan 6,00% berfungsi sebagai katalisator dalam 4,00% mendukung pertumbuhan ekonomi dan 2,00% pengembangan wilayah (Humas UGM, 2007). 0,00% 2011 2012 2013 2014 Jenis atau moda transportasi yang berada di Kota Semarang sudah cukup Sumber: BPS Kota Semarang, 2015 beragam, hal ini tentunya dimaksudkan Gambar 2 untuk mendukung masyarakat Pertumbuhan PDRB ADHK Tahun melakukan kegiatan sehari-hari mereka. 2011-2014 Pada Sektor Transportasi Jenis-jenis moda tersebut adalah mobil dan Pergudangan dan motor pribadi, angkutan kota, bus, mini bus, becak, taksi dan ojek. Dengan mempertimbangkan Keberadaan jenis moda ini sudah keanekaragaman yang berkaitan dengan didukung dengan kelengkapan prasarana pola pergerakan Kota Semarang, maka yang cukup baik seperti jalan yang sudah terjadi perkembangan kepadatan diaspal dengan baik, halte untuk kegiatan lalu lintas barang dan manusia menunggu bus BRT (bus rapid transit), yang terus berkembang. Hal ini penerangan jalan, adanya jalur memerlukan perimbangan penyediaan pedestrian yang membagi antara jalur sarana dan prasarana dibidang kendaraan dengan pejalan kaki, dan transportasi. Transportasi memegang prasarana lainnya. Selain itu pemerintah peran kunci dalam menggerakkan roda juga sudah melakukan beberapa perekonomian. Namun kesalahan tindakan untuk memberikan pelayanan manajemen lalu lintas dapat terbaik dalam aspek transportasi menimbulkan inefisiensi yang akan perkotaan seperti sudah menyediakan menghambat kegiatan ekonomi itu BRT atau Bis Trans Semarang yang sendiri serta menimbulkan memiliki 4 koridor dengan rencana permasalahan lingkungan. (Hanum, pengembangan 2 koridor tambahan. 2009). Kondisi Kota Semarang yang Transportasi dapat didefinisikan memiliki banyak jenis kendaraan sebagai usaha dan kegiatan mengangkut terutama kendaraan umum masih atau membawa barang dan/atau belum secara signifikan menggantikan penumpang dari suatu tempat ke keberadaan kendaraan pribadi. Hal ini tempat lainnya (Kadir, 2006). Munawar terjadi dikarenakan masyarakat masih 45