Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA TRANSJAKARTA PADA MASA

PANDEMI

Renna Rachmadyaningrum, Dyah Hariani, Augustin Rina Herawati


Departemen Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang, Kota Semarang, Kode Pos 1269
Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405
Laman: http://www.fisip.undip.ac.id Email: fisip@undip.ac.id

Abstrak
Sejak virus COVID-19 masuk ke Indonesia, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk
membatasi segala bentuk operasional pada transportasi umum yang beroperasi di tengah
pandemi, salah satunya Transjakarta. Pembatasan operasional tersebut, menimbulkan adanya
keluhan masyarakat terhadap kualitas pelayanan yang diberikan. Keluhan tersebut meliputi,
antrian panjang di halte, tidak adanya social distancing didalam bus, beberapa rute tidak
beroperasi, serta jadwal kedatangan bus yang tidak pasti. Tujuan penelitian ini untuk
menganalisis kualitas pelayanan jasa Transjakarta pada masa pandemi dilihat dari tangible,
reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. Metode penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan jasa
Transjakarta pada masa pandemi dapat dikatakan belum baik. Hal ini disebabkan karena ada
tiga dimensi yang masih belum maksimal, yaitu dari tangible menunjukkan kurangnya
ketersediaan hand sanitizer di beberapa halte dan bus, dari reliability menunjukkan belum
akuratnya waktu mengenai jadwal kedatangan bus, dan dari assurance ditemukan tindakan
pelecehan seksual yang dilakukan secara verbal. Saran yang diberikan oleh peneliti, yaitu
memperbanyak dan lebih memperhatikan kembali ketersediaan hand sanitizer di beberapa
halte dan bus sebagai bentuk penerapan protokol kesehatan, bekerja sama dengan pihak Dinas
Perhubungan Provinsi DKI Jakarta terkait kesterilan jalur Transjakarta, dan meningkatkan
pengawasan lebih terhadap kinerja petugas Transjakarta dalam bertugas di lapangan.

Kata kunci: Kualitas Pelayanan, Transjakarta, Pandemi

Abstract
Since the COVID-19 virus entered Indonesia, the government has issued a policy to restrict all
operational forms of public transportation which operate amid a pandemic; one of them is
Transjakarta. The operational restriction causes public complaints on service quality provided.
Those complaints include long queues at the bus stop, no social distancing in bus, some routes
not operating, and tentative bus arrival schedules. The objective of this study was to analyze
Transjakarta's quality service during the pandemic examined from its tangible, reliability,
responsiveness, assurance, and empathy. This research method used a qualitative descriptive
method. The study results indicated that Transjakarta service quality during the pandemic could
be stated still not good. It was because there were three dimensions that were still not
maximized; those were from tangible indicated hand sanitizer lack at several bus stops dan the
bus, from reliability indicated the timing inaccuracy regarding bus arrival schedule, and from
assurance, it was found sexual harassment done verbally. The suggestions given by the
researcher are to increase and pay more attention to hand sanitizers availability at several bus
stops and the bus as a form of health protocol implementation, cooperate with the DKI Jakarta
Transportation Department regarding Transjakarta route sterility, and increase more
supervision on the performance of Transjakarta officers on duty in the field.

Keywords: Service Quality, Transjakarta, Pandemic

PENDAHULUAN dilihat, tetapi dapat dirasakan manfaatnya


Pelayanan publik merupakan salah satu oleh pengguna.
isu strategis karena keterlibatan sebuah Salah satu pelayanan jasa yang saat ini
pelayanan publik berkaitan dengan aspek banyak digunakan oleh masyarakat adalah
ekonomi, sosial, politik, budaya, dan lain- dalam bidang transportasi. Transportasi
lain (Mahsyar, 2011, hal. 82). Pemerintah merupakan komponen utama dalam sistem
sebagai abdi masyarakat mengeluarkan hidup dan kehidupan, sistem pemerintahan,
peraturan Undang-Undang Nomor 25 dan sistem kemasyarakatan (Aminah, 2018,
Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang hal. 1142). Keberadaan transportasi sangat
mewajibkan para penyelenggara pelayanan dibutuhkan masyarakat untuk menjamin
untuk menciptakan prinsip-prinsip terselenggaranya mobilitas atau
pemerintahan yang baik. Menurut Sujardi perpindahan seseorang dan/atau barang dari
dalam Ristiani (2020, hal. 166) satu tempat ke tempat lain.
mengartikan pelayanan publik ialah DKI Jakarta menjadi pusat ibukota dan
pelayanan negara untuk memenuhi pusat segala aktivitas kehidupan,
kebutuhan dasar dan hak-hak sipil warga membutuhkan transportasi unuk
negara atas barang, jasa, dan pelayanan menunjang aktivitas perekonomiannya.
administrasi yang disediakan oleh Transportasi penting keberadaannya karena
penyelenggara pelayanan publik. salah satu tolak ukur dari pertahanan
Era globalisasi yang penuh tantangan ekonomi dalam suatu wilayah (Hikmah &
membuat pemerintah untuk lebih berupaya Cahyoko, 2012, hal. 140). Ramainya lalu
dalam memberikan pelayanan publik yang lintas, banyaknya penduduk, dan
baik dan berkualitas serta berorientasi pada banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh
kebutuhan pengguna. Hal ini tentu bisa masyarakat DKI Jakarta dapat menciptakan
memajukan daya saing pada pemberian kemacetan. Berdasarkan TomTom Traffic
pelayanan salah satunya dibidang jasa. Index (2020), DKI Jakarta menduduki
Pelayanan jasa merupakan salah satu jenis posisi ke-31 kota termacet di dunia dengan
pelayanan publik dibidang jasa yang pada tingkat kemacetan 36%. Hal ini
dasarnya tidak berwujud atau tidak dapat menunjukkan bahwa DKI Jakarta dapat
dikatakan terlepas dari stigma kota termacet sebesar 45%, akan tetapi bulan Maret
di dunia. sampai Juni 2020 mengalami penurunan
Hal tersebut tidak menutup penumpang setiap bulannya. Bulan April
kemungkinan bahwa kemacetan di DKI tahun 2020, penumpang Transjakarta
Jakarta masih terjadi. Sehingga dibutuhkan mengalami jumlah penumpang sebanyak
solusi, yaitu salah satunya dengan 85%. Hal ini karena munculnya wabah
menciptakan transportasi umum yang virus COVID-19 yang masuk ke Indonesia
handal untuk memenuhi kebutuhan khususnya di DKI Jakarta terhitung sejak
mobilitas. Salah satu transportasi umum Maret 2020.
tersebut adalah Transjakarta, menurut Sejak virus COVID-19 masuk ke
Prabantari (2020, hal. 26) berpendapat Indonesia pada bulan Maret tahun 2020,
bahwa transjakarta atau sering disebut DKI Jakarta menjadi salah satu kota yang
dengan busway adalah moda transportasi pertama kali ditemukannya kasus positif
umum Jakarta dan disediakan bagi COVID-19. Kasus positif di Indonesia per
masyarakat kota Jakarta dengan tarif yang 17 Desember 2021 secara akumulatif sudah
ramah dan bertujuan mampu mengurangi mencapai ± 4.000.000 kasus, dan di DKI
kemacetan di DKI Jakarta. Jumlah Jakarta mencapai ± 800.000 kasus.
penumpang Transjakarta setiap tahunnya Kebijakan yang dilakukan saat ini oleh
mengalami peningkatkan, dapat dilihat pemerintah untuk menekan kasus positif
pada gambar berikut: COVID-19 adalah kebijakan Pemberlakuan
Gambar 1.1 Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)
Jumlah Penumpang Transjakarta Januari Level 1-4.
2018-Juni 2020 (Juta) Masa pandemi saat ini, membuat
perubahan pada budaya masyarakat dalam
bertransportasi publik. Survei BPS (2020)
menunjukkan sebanyak 82,5% masyarakat
selalu menghindar untuk menggunakan
transportasi umum, akan tetapi masyarakat
Sumber: statistik.jakarta.go.id, 2020
lain sebanyak 4,8% jarang menggunakan
Jumlah penumpang Transjakarta pada
transportasi umum. Sementara masyarakat
tahun 2018 mencapai 187,96 juta dan di
sebanyak 12,7% masih tergolong aktif
tahun 2019 naik sebesar 41% menjadi
dalam menggunakan transportasi umum
265,16 juta. Kenaikan jumlah penumpang
dengan tetap memperhatikan protokol
Transjakarta di awal tahun 2020 naik
kesehatan.
Penggunaan transportasi umum pada oleh pemerintah maupun PT. Transportasi
masa pandemi saat ini mengalami Jakarta sebagai bentuk penekanan kasus
penurunan penumpang karena banyak positif COVID-19.
masyarakat yang membatasi kegiatannya Kebijakan tersebut menimbulkan
diluar rumah dan berubah menjadi bekerja adanya bentuk pengaduan/keluhan dari
dari rumah (work from home). Transjakarta masyarakat sebagai pengguna terkait
menjadi salah satu transportasi umum DKI dengan kualitas pelayanan Transjakarta
Jakarta yang mengalami naik turun jumlah pada masa pandemi. Kualitas pelayanan
penumpang pada masa pandemi. Hal menurut Lovelock-Wright dalam Rohaeni
tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah & Marwa (2018) menjelaskan kualitas
ini: pelayanan ialah tingkat keunggulan produk
Gambar 1.2 maupun jasa yang diharapkan mampu
Rata-Rata Harian Penumpang Transjakarta memenuhi kemauan pengguna. Wadah
Pada Masa Pandemi pengaduan yang disediakan oleh PT.
RATA-RATA HARIAN PENUMPANG Transjakarta bisa melalui media sosial
TRANSJAKARTA PADA MASA
847.356
840.740

PANDEMI (PER HARI) seperti instagram, facebook, twitter, selain


itu bisa melalui website resmi PT.
544.251

394.708
379.293
340.582
334.106
333.464

321.415

Transportasi Jakarta ataupun call center


290.594
279.385
269.410

262.605
143.935
83.532

yang tersedia 24 jam. Rata-rata keluhan


75.162

terkait pelayanan Transjakarta yang


diberikan oleh pengguna pada masa
'20

'21
'20
'20

'20

'20

'20

'21
'20

'20

'20

'21

'21
'20

'20

'20
JULI
MEI

DES
FEB

OKT

FEB
MAR

JUNI

SEPT

MAR
NOV
AUG
JAN

JAN
APR

APR

pandemi, yaitu beberapa rute Transjakarta


tidak beroperasi, tidak adanya social
Sumber: PT. Transjakarta, 2021
distancing atau physical distancing didalam
Pada awal tahun 2020 bulan Januari-
bus, antrian panjang di halte bus
Februari rata-rata penumpang Transjakarta
Transjakarta, dan jadwal kedatangan bus
mencapai ±800.000 penumpang/hari.
Transjakarta yang tidak pasti.
Selama pandemi yang dimulai sejak bulan
Salah satu aduan/keluhan pengguna
Maret tahun 2020, rata-rata penumpang
adalah terkait adanya rute bus yang tidak
Transjakarta mengalami penurunan drastis
beroperasi selama pandemi, sehingga dapat
hingga mencapai 460.719 penumpang/hari.
diindikasikan bahwa terdapat salah satu
Penurunan penumpang ini dikarenakan
dari lima dimensi kualitas pelayanan
adanya kebijakan dalam pembatasan
menurut Zeithaml, Parasuraman, & Berry
operasional Transjakarta yang dibuat baik
yang belum bekerja secara maksimal, yaitu
reliability (kehandalan). Menurut Zeithaml, snowball sampling untuk menentukan
Parasuraman, & Berry dalam Prayoga dkk., subjek penelitian.
(2015, hal. 192) menyebutkan kualitas Sumber data penelitian ini, yaitu data
pelayanan diukur secara nyata dengan lima primer dan data sekunder. Data primer
dimensi, yaitu tangible (bukti fisik), diperoleh melalui wawancara kepada
reliability (kehandalan), responsiveness pihak-pihak yang berhubungan langsung
(ketanggapan), assurance (jaminan), dan dengan PT. Transportasi Jakarta dan
emphaty (perhatian individu). masyarakat sebagai pengguna jasa dimasa
Berdasarkan permasalahan penelitian pandemi pada tahun 2021. Sedangkan data
yang sudah dijelaskan, peneliti tertarik sekunder diperoleh melalui literatur, jurnal,
mengambil sebuah judul penelitian artikel, berita, serta website resmi PT.
“Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Transportasi Jakarta yang kaitannya dengan
Transjakarta Pada Masa Pandemi”. objek yang diteliti.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis Teknik pengumpulan data melalui
kualitas pelayanan jasa Transjakarta pada teknik observasi, wawancara, dan
masa pandemi dilihat dari tangible (bukti dokumen. Pengumpulan data melalui tiga
fisik), reliability (kehandalan), teknik tersebut dilakukan oleh peneliti
responsiveness (ketanggapan), assurance dimulai sejak awal pandemi, yaitu bulan
(jaminan), dan emphaty (perhatian Maret 2020 sampai bulan Oktober 2021.
individu). Tahapan analisis dan interpretasi data
dilakukan dengan reduksi data lalu data
METODE PENELITIAN disajikan dengan teks naratif dan kemudian
Penelitian ini menggunakan metode membuat kesimpulan sesuai data yang
penelitian kualitatif dengan pendekatan diperoleh. Terkait kualitas data, penelitian
deskriptif. Penelitian menggunakan metode ini menggunakan teknik triangulasi
deskriptif kualitatif, yakni meneliti keadaan sumber.
objek alamiah dimana peneliti sebagai
instrumen dan dilakukan secara triangulasi HASIL DAN PEMBAHASAN
serta hasilnya lebih menekankan sebuah A. Analisis Kualitas Pelayanan Jasa
makna (Sugiyono, 2016, hal. 9). Transjakarta Pada Masa Pandemi
Situs penelitian ini adalah PT. Kualitas pelayanan menurut Gaspersz
Transportasi Jakarta (Transjakarta). dalam Rianti & Tuti (2018, hal. 164)
Penelitian ini menggunakan teknik menjelaskan bahwa bentuk kegiatan
pelayanan yang diberikan kepada seseorang
sesuai dengan peraturan yang berlaku. pengguna dan juga memiliki bus yang
Dalam menilai bagaimana kualitas sudah sesuai dengan standarisasi untuk
pelayanan jasa Transjakarta pada masa layak beroperasi.
pandemi ini menggunakan teori yang Kemudian untuk penampilan fisik
dikemukakan oleh Zeithaml, Parasuraman petugas dalam melayani pengguna pada
& Berry dalam Prayoga dkk., (2015, hal. masa pandemi juga dapat dikategorikan
192), yakni lima dimensi untuk menilai sudah baik, karena PT. Transportasi Jakarta
kualitas pelayanan: memiliki petugas-petugas yang sudah
1. Tangible (bukti fisik) sesuai dengan standarisasi dalam
Tangible (bukti fisik) ialah salah satu berpenampilan. Penampilan petugas
dimensi untuk menilai kualitas pelayanan Transjakarta selalu memberikan yang
publik yang bersifat fisik, dalam arti dapat terbaik tidak hanya pada masa pandemi,
dilihat secara nyata dan wujud layanan tetapi sebelum masa pandemi juga selalu
tersebut yang akan diterima pengguna. memberikan penampilan yang sesuai
Dimensi tangible menurut Garvin dalam standar perusahaan.
Mandasari (2020, hal 26) adalah bukti fisik, Hanya saja terkait kelengkapan sarana
bisa berupa fasilitas fisik, peralatan yang dan prasarana halte dan bus Transjakarta
digunakan dan lain sebagainya. pada masa pandemi masih kurang
Penilaian dimensi tangible pada maksimal, seperti kurangnya ketersediaan
penelitian ini ditentukan oleh beberapa hand sanitizer di beberapa halte
indikator, yaitu kelengkapan sarana dan Transjakarta sebagai bentuk pengaplikasian
prasarana halte dan bus Transjakarta pada protokol kesehatan dimasa pandemi.
masa pandemi, keadaan fisik halte dan bus Pelayanan jasa Transjakarta pada masa
Transjakarta pada masa pandemi, serta pandemi saat ini tentu harus lebih ekstra
penampilan fisik petugas Transjakarta pelayanannya untuk mencegah penularan
dalam melayani pengguna pada masa virus COVID-19.
pandemi. Ketiga indikator tersebut Pada dasarnya kenyataan di lapangan
termasuk kedalam bukti fisik pelayanan menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
yang dapat dilihat secara nyata. jasa Transjakarta pada masa pandemi
Keadaan fisik halte dan bus Transjakarta dilihat dari dimensi tangible (bukti fisik)
pada masa pandemi dapat dikategorikan masih rendah, karena masih terdapat
sudah baik. PT. Transportasi Jakarta indikator yang kurang dilakukan dengan
memiliki halte dengan kebersihan dan maksimal.
kenyamanan yang dapat dirasakan oleh
2. Reliability (kehandalan) dilakukan secara online. Petugas selalu
Reliability (kehandalan) ialah bersikap baik, ramah, serta sopan santun
kemampuan dalam memberikan pelayanan dalam melayani baik dimasa pandemi
yang dijanjikan dapat akurat, pasti, serta maupun sebelum masa pandemi. Petugas
terpercaya. Reliability menurut Zeithaml, dituntun untuk memberikan pelayanan
Parasuraman, & Berry dalam Prayoga dkk., yang terbaik dengan adanya kejelasan
(2015, hal. 192) adalah kemampuan secara standar pelayanan yang baik pada masa
akurat perusahaan penyelenggara pandemi. PT. Transportasi Jakarta (PT.
pelayanan publik dalam memberikan Transjakarta) mengacu pada Peraturan
pelayanan sesuai dengan janjinya, pasti, Gubernur 13/2019 tentang Standar
serta terpercaya. Dimensi ini akan Pelayanan Minimal Layanan Angkutan
membantu dan memudahkan masyarakat Umum Transjakarta.
untuk mendapatkan pelayanan yang cepat. Akan tetapi, kemampuan penyelenggara
Penilaian dimensi reliability pada layanan terkait ketepatan waktu jadwal
penelitian ini ditentukan oleh beberapa kedatangan bus Transjakarta pada masa
indikator diantaranya sikap dan perilaku pandemi masih belum maksimal, yang
petugas Transjakarta dalam melayani disebabkan karena kondisi beberapa jalur
pengguna pada masa pandemi, ketepatan khusus Transjakarta masih belum steril dan
waktu mengenai jadwal kedatangan bus juga kondisi traffic yang tidak bisa
Transjakarta pada masa pandemi, serta dipastikan.
kejelasan standar pelayanan Transjakarta
pada masa pandemi. Kehandalan petugas 3. Responsiveness (ketanggapan)
menjadi penilaian bagi orang yang dilayani Menurut Parasuraman, Zeithaml, dan
untuk menunjukkan potensi petugas dalam Berry dalam dalam Mandasari (2020, hal
memberikan arahan terhadap bentuk 26) dimensi responsiveness merupakan
pelayanan yang belum dipahami oleh kualitas pelayanan yang dilihat dari sisi
pengguna. kesanggupan untuk membantu dan
Sikap dan perilaku petugas Transjakarta menyediakan pelayanan secara cepat dan
dalam melayani pengguna pada masa tepat, serta tanggap terhadap keinginan.
pandemi dapat dikatakan sudah baik. Pelayanan yang cepat dan tepat adalah
Pembentukan sikap dan perilaku yang baik harapan bagi semua pengguna layanan.
dibentuk dari pelatihan yang wajib diikuti Penilaian dimensi responsiveness pada
oleh setiap petugas 2x dalam kurun waktu penelitian ini ditentukan oleh beberapa
enam bulan yang saat ini dimasa pandemi indikator, yakni kemampuan petugas
Transjakarta dalam memberikan pelayanan diberikan. Dimensi assurance menurut
pada masa pandemi yang cepat dan tepat Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam
serta kesigapan atau respon petugas Mandasari (2020, hal 26) mengartikan
Transjakarta dalam mengatasi masalah bahwa kualitas pelayanan yang dilihat dari
pada keluhan pengguna pada masa sisi kemampuan petugas dalam
pandemi. meyakinkan kepercayaan masyarakat.
Petugas Transjakarta dalam memberikan Dimensi ini sangat penting untuk
pelayanan kepada pengguna sudah cepat meningkatkan kepercayaan pengguna yang
dan tepat baik di masa pandemi maupun dimana pengguna akan merasa aman dan
sebelum pandemi. Harapan pengguna nyaman serta terjamin dalam mendapatkan
terhadap kecepatan pelayanan hampir bisa pelayanan.
dipastikan akan berubah seiring waktu. Pada penelitian ini, penilaian dimensi
Petugas juga selalu sigap untuk membantu assurance dilihat dari kemampuan petugas
sesegera mungkin apabila terdapat Transjakarta dalam memberikan keamanan
pengguna yang mengalami kendala dalam dan kenyamanan pengguna pada masa
menggunakan layanan Transjakarta. pandemi, serta pengetahuan dan
Kesigapan atau respon petugas dalam kemampuan petugas Transjakarta dalam
melayani keluhan pengguna dimasa melayani pengguna pada masa pandemi.
pandemi sudah baik dikarenakan petugas Jaminan atas pelayanan ditentukan oleh
sudah dapat tanggap dan tidak berbelit-belit kinerja pelayanan yang bisa dipastikan
serta menyelesaikan masalah sesuai dengan bahwa petugas mampu memberikan
prosedur yang ditentukan. Keluhan atau pelayanan berdasarkan pada pengetahuan
aduan pengguna yang masuk ke PT. yang dimilikinya.
Transportasi Jakarta diupayakan untuk Petugas Transjakarta sudah baik dalam
segera mungkin dilakukan tindakan memberikan informasi-informasi terkait
penyelesaian sesuai dengan level produk layanan Transjakarta apabila
permasalahan yang sudah ditentukan. ditemukan pengguna yang masih awan
dalam menggunakan layanan Transjakarta
4. Assurance (jaminan) pada masa pandemi. Hal ini tentu membuat
Dimensi assurance (jaminan) petugas harus mampu mengetahui produk
berhubungan dengan pengetahuan dan layanan Transjakarta apa saja yang
kemampuan yang dimiliki petugas untuk beroperasi selama pandemi, sehingga
dapat menciptakan rasa kepercayaan dari pengguna mendapatkan jaminan kepastian
pengguna layanan terhadap pelayanan yang terhadap layanan Transjakarta.
Keamanan menurut Garvin dalam Penilaian dimensi emphaty pada
Mandasari (2020, hal 26) yaitu aman dari penelitian ini dilihat dari beberapa
bahaya, resiko, dan keragu-raguan. Pada indikator, yakni kepedulian petugas
penelitian ini didapat bahwa petugas belum Transjakarta terhadap kebutuhan dan
maksimal dalam memberikan rasa aman keinginan pengguna pada masa pandemi,
dan nyaman, meskipun disediakan cctv di serta kemampuan petugas Transjakarta
setiap halte dan bus. Hal tersebut yang dalam melayani pengguna pada masa
dimaksud adalah tindakan pelecehan pandemi dengan mengutamakan
seksual secara verbal, sehingga membuat kepentingan masyarakat.
pengguna merasa tidak aman dan nyaman Dilihat dari kepedulian petugas atau
karena dilakukan oleh salah satu petugas perhatian yang diberikan petugas
Transjakarta itu sendiri. Hal ini tentu Transjakarta dalam melayani pengguna
membuat penilaian terhadap kinerja dimasa pandemi sudah baik karena petugas
petugas menjadi buruk, walaupun kasus mampu memberikan bentuk kepeduliannya
seperti ini tidak selalu ditemukan setiap salah satunya dengan program Pin Perista
waktu baik saat pandemi maupun sebelum (Pin Pelanggan Prioritas) yang diberikan
pandemi. kepada ibu hamil, lansia, dan penyandang
disabilitas. Selain itu juga petugas sudah
5. Emphaty (perhatian individu) mampu dalam melayani pengguna dimasa
Dimensi emphaty (perhatian individu) pandemi dengan mengutamakan
merupakan bentuk sikap perhatian yang kepentingan masyarakat, hal ini
diberikan oleh penyelenggara layanan ditunjukkan dengan tidak adanya sikap
kepada pengguna yang sifatnya pribadi. diskriminatif antar penumpang satu dengan
Menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry penumpang yang lainnya.
dalam Mandasari (2020) dimensi emphaty Pelayanan Transjakarta yang terus
merupakan kualitas pelayanan yang berkembang bertujuan untuk memenuhi
diberikan berupa sikap tegas tetapi penuh kebutuhan dan keinginan pengguna.
perhatian terhadap masyarakat. Pengguna Terlebih lagi dimasa pandemi, dalam
layanan membutuhkan adanya rasa menggunakan transportasi umum
kepedulian atas segala bentuk layanan khususnya Transjakarta terdapat syarat
sehingga harapannya bisa berjalan sesuai perjalanan yang dimana untuk pengguna
dengan aktivitas yang diharapkan oleh awam masih belum mengerti. Hal inilah
pemberi layanan dan yang dibutuhkan petugas yang mampu
membutuhkannya. memberikan sikap perhatian atau
kepeduliannya untuk membantu kebutuhan Kualitas pelayanan jasa Transjakarta
dan keinginan pengguna serta melayani pada masa pandemi dalam dimensi
pengguna dimasa pandemi dengan responsiveness (ketanggapan) sudah baik.
mengutamakan kepentingan pengguna. Hal ini ditunjukkan dengan petugas
Transjakarta sudah mampu memberikan
KESIMPULAN pelayanan dimasa pandemi dengan cepat
Hasil temuan dan analisis pembahasan dan tepat. Selain itu juga petugas
mengenai kualitas pelayanan jasa Transjakarta sigap dan mampu merespon
Transjakarta pada masa pandemi yang dengan baik dalam mengatasi keluhan yang
dilihat dari lima dimensi kualitas pelayanan dialami pengguna Transjakarta pada masa
dapat dikatakan belum baik. Hal tersebut pandemi.
dikarenakan masih ada tiga dari lima Kualitas pelayanan jasa Transjakarta
dimensi kualitas pelayanan yang masih pada masa pandemi dalam dimensi
belum maksimal. assurance (jaminan) belum maksimal. Hal
Kualitas pelayanan jasa Transjakarta ini disebabkan karena masih ditemukan
pada masa pandemi dilihat dalam dimensi tindakan yang buruk terhadap pengguna
tangible (bukti fisik) belum maksimal. Hal jasa, yaitu catcalling atau pelecehan
ini disebabkan karena masih belum seksual yang dilakukan secara verbal/kata-
lengkapnya sarana dan prasarana terkait kata. Sehingga hal ini dapat mengurangi
protokol kesehatan dimasa pandemi (hand rasa aman dan nyaman pengguna terhadap
sanitizer) di beberapa halte dan bus pelayanan yang diberikan pada masa
Transjakarta. pandemi.
Kualitas pelayanan jasa Transjakarta Kualitas pelayanan jasa Transjakarta
pada masa pandemi dalam dimensi pada masa pandemi dalam dimensi emphaty
reliability (kehandalan) belum maksimal. (perhatian individu) sudah baik. Hal ini
Hal ini disebabkan oleh ketepatan waktu ditunjukkan dengan petugas Transjakarta
mengenai jadwal kedatangan bus yang telah menunjukkan bentuk sikap
Transjakarta pada masa pandemi yang perhatian terhadap kebutuhan dan
sampai saat ini masih belum 100% akurat. keinginan pengguna pada masa pandemi.
Ketidakakuratan pada masa pandemi Lalu petugas Transjakarta juga sudah
tersebut disebabkan karena kondisi jalur melayani pengguna pada masa pandemi
bus Transjakarta belum sepenuhnya steril dengan mengutamakan kepentingan
dan kondisi traffic light juga belum bisa pengguna.
memprioritaskan layanan bus Transjakarta.
SARAN dan Hukum). Jurnal Hukum dan
Peneliti memberikan saran terkait Pembangunan, 42(1), 140–159.
Mahsyar, A. (2011). Masalah Pelayanan
kualitas pelayanan jasa Transjakarta pada
Publik di Indonesia Dalam Perspektif
masa pandemi. Hal ini bisa dilakukan Administrasi Publik. Otoritas : Jurnal
dengan memperbaiki beberapa dimensi Ilmu Pemerintahan, 1(2), 81–90.
Mandasari, L. (2020). Analisis Kualitas
kualitas pelayanan yang belum maksimal,
Pelayanan di Pusat Kesehatan
yakni: Masyarakat (Puskesmas) Tanjung
Pada dimensi tangible (bukti fisik), Raja Kabupaten Ogan Ilir. 1(3), 24–
29.
yaitu lebih memperbanyak dan lebih
Prabantari, B. V. K. (2020). Analisis
memperhatgikan lagi ketersediaan hand Hubungan Kualitas Pelayanan
sanitizer di setiap halte dan bus sebagai Terhadap Tingkat Kepuasan
penerapan protokol kesehatan dimasa Pelanggan Transportasi Transjakarta.
Jurnal Transaksi, 12(1), 25–39.
pandemi untuk mengantisipasi terhadap Prayoga, T. A., Subowo, A., & Lituhayu, D.
pengguna yang tidak membawa hand (2015). Kualitas Pelayanan Dalam
sanitizer pribadi. Jasa Transportasi Publik Bus Rapid
Transit (BRT) Kota Semarang.
Pada dimensi reliability (kehandalan),
Journal of Public Policy and
yaitu meningkatkan kerjasama dengan Management Review, 4(4), 190–200.
pihak lain dalam hal ini Dinas Perhubungan Pusparisa, Y. (2020). Tingkat Penggunaan
Transportasi Umum Selama Pandemi.
Provinsi DKI Jakarta terkait kesterilan jalur
Diambil dari
bus Transjakarta dan memprioritaskan bus https://databoks.katadata.co.id/datapu
Transjakarta pada traffic light yang ada. blish/2020/06/02/transportasi-umum-
dihindari-karena-pandemi-covid-19
Pada dimensi assurance (jaminan),
Rianti, P. Y., & Tuti, R. W. (2018). Kualitas
yaitu dapat meningkatkan pengawasan Pelayanan Transjakarta Busway di
yang lebih terhadap kinerja petugas DKI Jakarta. Jurnal Administrasi
Transjakarta dilapangan supaya terhindar Publik, 15(2), 161–169.
Ristiani, I. Y. (2020). Manajemen
dari tindakan yang tidak diinginkan oleh
Pelayanan Publik Pada Mall
pengguna. Pelayanan Publik di Kabupaten
Sumedang Provinsi Jawa Barat.
Jurnal Ilmiah Manajemen, 11(2),
DAFTAR PUSTAKA
165–178.
Aminah, S. (2018). Transportasi Publik dan Rohaeni, H., & Marwa, N. (2018). Kualitas
Aksesibilitas Masyarakat Perkotaan. Pelayanan Terhadap Kepuasan
Jurnal Teknik Sipil, 9(1), 1142–1155. Pelanggan. Jurnal Ecodemica, 2(2),
Hikmah, M., & Cahyoko, H. (2012). 312–318.
Manajemen Transportasi di DKI Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Jakarta (Suatu Tinjauan Sosiologis Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: PT. Alfabet.
Traffic, T. (2020). Jakarta Traffic Index.
Diambil dari
https://www.tomtom.com/en_gb/traffi
c-index/jakarta-traffic/

Anda mungkin juga menyukai