Anda di halaman 1dari 10

EFEKTIVITAS PELAYANAN ANGKUTAN BUS SEKOLAH GRATIS OLEH

DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BLITAR

Uswatul Fitroh
12040674029 (Prodi S1 Ilmu Administrasi Negara, FISH, UNESA) email: uswatulfitroh23@gmail.com

Fitrotun Niswah, S.AP., M.AP.


0023128303 (Ilmu Administrasi Negara, FISH, UNESA) email: vita.unesa@yahoo.com

Abstrak

Salah satu bentuk pelayanan publik yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah pelayanan
jasa transportasi/angkutan. Namun saat ini, angkutan umum (angkutan kota) cenderung
ditinggalkan oleh masyarakat dikarenakan minimnya tingkat pelayanan yang diberikan oleh
operator angkutan kota. Melihat kondisi pelayanan angkutan kota yang semakin rendah,
sehingga mempengaruhi para pelajar yang lebih memilih menggunakan sepeda motor saat ke
sekolah daripada menggunakan angkutan kota. Semakin banyaknya para pelajar yang
mengendarai sepeda motor menyebabkan angka pelanggaran lalu lintas dan angka kecelakaan
yang semakin tinggi. Menanggapi fenomena tersebut, Pemerintah Kota Blitar dan Dinas
Perhubungan Kota Blitar menyediakan sarana angkutan bus sekolah gratis. Dalam pelaksanaan
pelayanan angkutan bus sekolah gratis tersebut, perlu diukur keefektifannya dengan
menggunakan indikator-indikator dari Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 29 Tahun 2015
yang terdiri dari: (1) Keamanan, (2) Keselamatan, (3) Kenyamanan, (4) Keterjangkauan (5)
Kesetaraan, dan (6) Keteraturan. Oleh karena itu, penelitian ini mengangkat rumusan masalah
mengenai efektivitas pelayanan angkutan bus sekolah gratis oleh Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika Kota Blitar.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan penelitian ini dilakukan di
Angkutan Bus Sekolah Gratis dengan teknik pengumpulan data kuesioner, observasi dan
wawancara. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Insidental.
Sampel yang digunakan berjumlah 81 penumpang angkutan bus sekolah gratis. Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain analisis data kuantitatif dan analisis data
deskriptif.

Hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa indikator yang memiliki nilai prosentase
tertinggi adalah indikator keterjangkauan (96,8%), yang kedua adalah indikator keamanan
(87,9%), selanjutnya indikator kenyamanan (86,2%), indikator keteraturan (84%), indikator
keselamatan (82,3%) dan indikator kesetaraan (61%). Sehingga diperoleh prosentase rata-rata
efektivitas pelayanan sebesar 83,5% yang berada pada kategori sangat efektif, yang artinya
pelayanan angkutan bus sekolah gratis oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kota Blitar telah berjalan baik dan sangat efektif.

Kata Kunci: Efektivitas, Pelayanan, Angkutan Bus Sekolah Gratis

1
Abstract

One form of public services needed by the community is a transportation service/transport.


But this time, public transport (urban transport) tend to be abandoned by the community because
of the low level of services provided by the operator of urban transport. Seeing the condition of
urban transport services are lower, thus affecting the students who prefer to use motorcycles
when to school instead of using urban transport. The increasing number of students who ride
motorcycles cause number of traffic violations and accident rates are higher. Responding to this
phenomenon, the government of Blitar City and Department of transportation, communication
and information technology Blitar City providing free school bus transportation. In the
implementation of the free school bus transport services, the effectiveness needs to be measured
using indicators of the Regulation of the Minister of Communications No. 29 of 2015 which
consists of: (1) Security, (2) Safety, (3) Comfort, (4) Affordability (5) Equality, and (6)
Regularity. Therefore, this study raised the formulation of the problem regarding the
effectiveness of free school bus transportation services by the Department of Transportation,
Communications and Information Technology Blitar City.

Type of this research is a descriptive quantitative and this study was conducted at the free
school bus transport. The data collected with questionnaires, observation and interviews. The
sampling technique used in this study is incidental. The sample was 81 passengers of free bus
school bus transportation. The data analysis techniques used in this study include the anaylsis of
quantitative and descriptive data analysis.

The results of this study, it can be concluded that the indicator which have the highest
percentage rate is an indicator of affordability (96.8%), the second is a security indicator
(87.9%), then indicator of comfort (86.2%), indicators of regularity (84%) , Safety indicators
(82.3%) and indicator of Equality (61%). Thus obtained an average percentage of 83.5%
effectiveness of service that are in the category of very effective, which means the free school
bus transport services by the Department of Transportation, Communications and Information
Technology Blitar City has been running well and very effective.

Keywords: Effectiveness, Service, Free School Bus Transportation

PENDAHULUAN penghidupan, baik di bidang ekonomi, sosial-


Pada dasarnya setiap manusia budaya, politik, maupun pertahanan dan
membutuhkan pelayanan, bahkan secara ekstrim keamanan negara. Dalam pelayanan jasa
dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat angkutan ada beberapa hal yang harus
dipisahkan dengan kehidupan manusia diperhatikan yaitu keseimbangan antara
(Sinambela, 2014). Seiring dengan laju kapasitas moda angkutan (armada) dengan
pertumbuhan jumlah penduduk yang terus jumlah (volume) barang maupun orang yang
mengalami peningkatan, sehingga membuat memerlukan angkutan.
masyarakat setiap waktu selalu menuntut Meningkatnya kepemilikan kendaraan
pelayanan publik yang berkualitas dari birokrat. bermotor tanpa diimbangi dengan kualitas jalan
Salah satu bentuk pelayanan publik yang yang ada ataupun pengetahuan tentang tertib
dibutuhkan oleh masyarakat adalah pelayanan berlalu lintas yang baik maka secara tidak
jasa angkutan. Angkutan merupakan kegiatan langsung dapat menimbulkan berbagai masalah
perpindahan orang dan barang dari satu tempat di bidang lalu lintas. Peningkatan jumlah
(asal) ke tempat lain (tujuan) dengan kendaraan bermotor terjadi di berbagai kota di
menggunakan sarana kendaraan (Warpani, Indonesia, salah satunya yaitu di Kota Blitar.
2002). Perangkutan mempunyai peranan yang Hal ini dapat dibuktikan bahwa perkembangan
sangat penting dalam mendukung, mendorong jumlah kendaraan bermotor di Kota Blitar dari
dan menunjang aspek kehidupan dan tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan.

2
Untuk tahun 2012 total kendaraan bermotor pelajar karena diantara para pelajar yang
sebanyak 70.232 unit mengalami peningkatan di mengendarai sepeda motor tersebut masih
tahun 2013 dengan total kendaraan bermotor dibawah umur dan tidak memiliki surat ijin
sebanyak 75.861 unit dan pada tahun 2014 mengemudi (SIM). Selain permasalahan
kembali mengalami peningkatan dengan total banyaknya pelanggaran yang terjadi di kalangan
80.330 unit. Peningkatan kendaraan bermotor di pelajar, permasalahan lainnya adalah angka
Kota Blitar yang sangat signifikan terjadi pada kecelakaan yang terjadi dengan korban para
moda sepeda motor dan kendaraan pribadi roda pelajar yang semakin meningkat. (Dinas
4 (empat), hal ini menunjukkan bahwa Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
masyarakat di Kota Blitar lebih memilih Kota Blitar).
memanfaatkan kendaraan pribadi untuk Pemerintah Kota Blitar dan Dinas
berpergian. Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota
Semakin banyaknya kendaraan Blitar menanggapi fenomena seperti yang
bermotor di kalangan masyarakat juga diungkapkan diatas dengan menyediakan sarana
menimbulkan berbagai permasalahan lain angkutan bus sekolah gratis sebagai salah satu
seperti semakin padatnya kendaraan yang alternatif dalam mengatasi permasalahan-
terjadi di berbagai ruas jalan. Dalam mengatasi permasalahan lalu lintas yang terjadi di Kota
permasalahan tersebut, maka dibutuhkan sarana Blitar. Pelayanan angkutan bus sekolah gratis di
angkutan umum sebagai alternatif dalam Kota Blitar mulai beroperasi pada bulan Maret
mengatasi kepadatan kendaraan di wilayah 2014. Pelayanan angkutan bus sekolah gratis ini
perkotaan. Namun saat ini, angkutan umum merupakan salah satu pelayanan yang menarik
cenderung ditinggalkan oleh masyarakat. dari Pemerintah Kota Blitar dan Dinas
Banyak warga masyarakat yang mengeluh Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota
dengan pelayanan angkutan umum yang tidak Blitar. Selain itu, Pemerintah Kota Blitar telah
baik seperti sering ngetem dan meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha
ketidaknyamanan di dalam angkutan. Pendapat (WTN) kategori lalu lintas pada tahun 2013 dan
serupa juga dikemukakan oleh Tamim (dalam mendapatkan bantuan 1 (satu) armada bus
Putrayasa dan Maharani, 2014) ada beberapa sekolah dari Kementerian Perhubungan
pandangan bahwa angkutan kota memiliki Republik Indonesia
beberapa kelemahan antara lain: tidak adanya (http://www.blitarkota.go.id, diakses tanggal 16
jadwal yang tetap, pola rute yang memaksa September 2015).
terjadinya transfer, kelebihan penumpang pada Angkutan bus sekolah ini dapat
jam sibuk, dan cara mengemudi kendaraan yang dimanfaatkan oleh para pelajar yang bersekolah
sembarangan dan membahayakan keselamatan di daerah Kota Blitar sebagai sarana transportasi
serta kondisi internal dan eksternal yang buruk. untuk mengantar maupun menjemput para
Semakin hari angkutan kota yang pelajar. Angkutan sekolah gratis yang dipayungi
beroperasi di Kota Blitar semakin berkurang Peraturan Walikota Blitar Nomor 61 Tahun
dikarenakan minat masyarakat terhadap 2014 merupakan bentuk dukungan Dinas
pelayanan angkutan kota yang sangat minim. Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Melihat kondisi pelayanan angkutan kota yang Kota Blitar terhadap prioritas pembangunan
semakin rendah, sehingga juga mempengaruhi bidang pendidikan, sebagaimana tertuang dalam
minat para pelajar terhadap penggunaan sarana Rencana Pembangunan Jangka Menengah
angkutan kota yang rendah pula. Oleh sebab itu, Daerah (RPJMD) Kota Blitar tahun 2011-2015.
para pelajar yang bersekolah di daerah Kota Maksud dan tujuan diselenggarakannya
Blitar lebih memilih untuk menggunakan angkutan bus sekolah gratis bagi pelajar adalah
kendaraan pribadi (sepeda motor) saat hendak sebagai wujud komitmen pemerintah daerah
berangkat sekolah. Namun, pada kenyataannya dalam melaksanakan program rintisan sekolah
semakin banyaknya pengguna sepeda motor di gratis, menekan kepadatan lalu lintas,
kalangan pelajar semakin tinggi angka mengurangi tingkat pelanggaran dan kecelakaan
pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh lalu lintas di kalangan pelajar, serta

3
mengembalikan minat para pelajar untuk Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota
memanfaatkan pelayanan angkutan bus sekolah Blitar?”
gratis (http://www.blitarkota.go.id diakses
tanggal 16 September 2015). TUJUAN PENELITIAN
Dalam pelaksanaan pelayanan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
angkutan bus sekolah gratis di Kota Blitar ini mengetahui dan menganalisis tentang
masih ditemukan beberapa permasalahan yakni Efektivitas Pelayanan Angkutan Bus Sekolah
masih terbatasnya jumlah armada yang ada Gratis oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan
untuk mengakomodir jumlah siswa sehingga Informatika Kota Blitar.
armada bus sekolah gratis mengalami overload,
seperti yang diungkapkan oleh Yemima, salah MANFAAT
satu siswi SMK di Kota Blitar dalam artikel 1. Manfaat Teoritis
“Bus sekolah gratis penuh penumpang, Penelitian ini diharapkan dapat
perjalanan pulang pelajar molor.” Yemima bermanfaat untuk menambah pengetahuan
mengatakan bahwa ia merasa tidak nyaman saat tentang ilmu administrasi negara khususnya
naik Bus Sekolah Gratis yang disediakan mengenai kajian efektivitas pelayanan
Pemerintah Kota Blitar, karena banyak sekali angkutan bus sekolah gratis oleh Dinas
para pelajar yang memilih naik bus sekolah Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
terutama saat pulang sehingga pelajar harus Kota Blitar.
berdesak-desakan dan waktu yang dibutuhkan
untuk pulang sekolah lebih lama karena harus 2. Manfaat Praktis
menurunkan banyak pelajar a) Bagi Universitas Negeri Surabaya:
(http://www.mayangkararadio.com diakses Hasil penelitian ini dapat
tanggal 16 September 2015). digunakan sebagai referensi ilmiah
Selain itu, masih terdapat keluhan dari perpustakaan bagi penelitian
beberapa penumpang bus sekolah gratis yang selanjutnya yang ingin melakukan
merasa bahwa pelayanan bus sekolah gratis di penelitian berkaitan dengan topik yang
Kota Blitar masih belum baik. Hal ini seperti sejenis.
yang diungkapkan oleh salah satu penumpang b) Bagi Dinas Perhubungan,
bus sekolah gratis, siswa SMP di Kota Blitar: Komunikasi dan Informatika Kota
“…kalau menurutku ya mbak Blitar:
pelayanan bus sekolah gratis Hasil Penelitian ini dapat
ini masih belum baik, gak ada dijadikan masukan dan informasi bagi
wifi dan waktu siang hari pas
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
menjemput anak-anak sekolah
itu penumpangnya banyak. Informatika Kota Blitar untuk bahan
Jadi di dalam bus penuh perbaikan pengembangan terkait
penumpang dan udaranya tu dengan efektivitas pelayanan publik
panas banget.” (Wawancara khususnya efektivitas pelayanan
dilakukan pada tanggal 12 angkutan bus sekolah gratis.
Desember 2015) c) Bagi Mahasiswa:
Untuk itu berdasarkan uraian latar
Hasil penelitian ini
belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
diharapkan dapat menambah wawasan
melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas
mahasiswa mengenai pelayanan publik
Pelayanan Angkutan Bus Sekolah Gratis Oleh
khususnya tentang efektivitas
Dinas Perhubungan Komunikasi dan
pelayanan angkutan bus sekolah gratis
Informatika Kota Blitar”.
oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi
dan Informatika Kota Blitar.
RUMUSAN MASALAH
Rumusan Masalah dalam penelitian ini
adalah “Bagaimana Efektivitas Pelayanan
Angkutan Bus Sekolah Gratis oleh Dinas

4
KAJIAN PUSTAKA e. Kesetaraan
Undang-Undang menjelaskan bahwa Tempat duduk prioritas yang
pelayanan yang efektif dapat diukur dengan diperuntukkan bagi penyandang cacat.
mengacu pada standar pelayanan yang diatur f. Keteraturan
oleh negara secara sah dalam suatu Undang- 1) Informasi pelayanan
Undang agar dapat dilaksanakan oleh aparatur Informasi yang berisi
negara dalam penyelenggaraan pelayanan keberangkatan, kedatangan dan
publik. Standar Pelayanan yang telah diatur oleh trayek yang dilayani
Negara tersebut ditetapkan di dalam Undang- 2) Waktu berhenti di halte
Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun Waktu yang diperlukan untuk
2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menaikan dan menurunkan
pada pasal 141 paragraf 2 tentang Standar penumpang paling lama 60 detik
Pelayanan Angkutan Orang. Adapun penjelasan Standar pelayanan minimal angkutan
selengkapnya tentang Standar Pelayanan orang yang terdapat dalam Peraturan Menteri
tersebut terdapat pada Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 29
Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 29 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan
Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 98 Tahun
Menteri Perhubungan Nomor PM 98 Tahun 2013 tentang Standar Pelayanan Minimal
2013 tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor
Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum dalam Trayek dijadikan pedoman dalam
Umum dalam Trayek. Di dalam Standar penyelenggaraan pelayanan angkutan umum.
Pelayanan Minimal Angkutan Orang tersebut Standar pelayanan minimal ini wajib
terdapat beberapa indikator, yaitu sebagai dilaksanakan dikarenakan dalam memberikan
berikut: suatu pelayanan kepada masyarakat harus
a. Keamanan memiliki pedoman agar pelaksanaan pelayanan
1) Identitas kendaraan tersebut bisa berjalan secara efektif.
2) Identitas awak kendaraan
Mengenakan pakaian seragam dan METODE PENELITIAN
dilengkapi dengan identitas nama Penelitian ini menggunakan jenis
pengemudi penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik
3) Kaca Film pengumpulan data melalui kuesioner, observasi
b. Keselamatan dan wawancara. Teknik pengambilan sampel
1) Keselamatan awak kendaraan yang digunakan adalah Insidental. Sampel yang
a) Standar Operasional Prosedur digunakan berjumlah 81 responden yang
pengoperasian kendaraan diambil dari penumpang angkutan bus sekolah
b) Kompetensi Pengemudi gratis. Skala pengukuran dengan menggunakan
2) Sarana skala likert. Teknik analisis data yang
a) Peralatan keselamatan digunakan dalam penelitian ini antara lain
b) Fasilitas kesehatan analisis data kuantitatif dan analisis data
c) Informasi tanggap darurat deskriptif.
d) Fasilitas pegangan
penumpang berdiri HASIL DAN PEMBAHASAN
c. Kenyamanan Hasil penyebaran kuesioner kepada
1) Daya angkut penumpang angkutan bus sekolah gratis di Kota
2) Fasilitas pengatur suhu ruangan Blitar yang berjumlah 81 responden
3) Fasilitas kebersihan menunjukkan bahwa responden terbanyak
d. Keterjangkauan berdasarkan data jenis kelamin yaitu berjenis
Tarif penumpang diberikan dengan kelamin perempuan sebanyak 67 penumpang
subsidi atau 82,7%; berdasarkan tingkat pendidikan

5
yaitu penumpang dengan tingkat pendidikan sekolah gratis oleh Dinas Perhubungan,
SMP sebesar 61 penumpang atau 75,3%. Komunikasi dan Informatika Kota Blitar telah
Berdasarkan hasil penelitian tentang menerapkan standar keselamatan, seperti
efektivitas pelayanan angkutan bus sekolah pengemudi tertib dalam berlalu-lintas, menutup
gratis oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan pintu selama kendaraan berjalan, mengetahui
Informatika Kota Blitar dengan menggunakan rute yang dilayani, bersikap baik kepada
pengukuran efektivitas melalui indikator dari penumpang, dan telah menyediakan beberapa
Peraturan Menteri Perhubungan Republik fasilitas keselamatan.
Indonesia Nomor PM 29 Tahun 2015 tentang 3) Kenyamanan
Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Berdasarkan hasil penelitian yang
Nomor PM 98 Tahun 2013 tentang Standar didapatkan dari 81 responden, pada indikator
Pelayanan Minimal Angkutan Orang dengan kenyamanan ini mendapatkan skor jawaban
Kendaraan Bermotor Umum dalam Trayek yang sebesar 86,2% yang berada pada kategori sangat
meliputi: Keamanan, Keselamatan, efektif. Sehingga dapat dikatakan bahwa
Kenyamanan, Keterjangkauan, Kesetaraan dan pelayanan angkutan bus sekolah gratis oleh
Keteraturan. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Tabel 4.42 Informatika Kota Blitar sudah berjalan sesuai
Hasil Pengukuran Skor Jawaban dengan Standar Pelayanan Minimal Angkutan
Responden Tiap Indikator Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum
No Indikator
Prosentase
Kategori
dalam Trayek yang tertuang dalam Peraturan
Skor Jawaban Menteri Perhubungan Republik Indonesia
1 Keamanan 87,9% Sangat Efektif
Nomor 29 Tahun 2015.
2 Keselamatan 82,3% Sangat Efektif
3 Kenyamanan 86,2% Sangat Efektif 4) Keterjangkauan
4 Keterjangkauan 96,8% Sangat Efektif Berdasarkan hasil penelitian yang
5 Kesetaraan 61% Efektif didapatkan dari 81 responden, pada indikator
6 Keteraturan 84% Sangat Efektif keterjangkauan ini mendapatkan prosentase skor
jawaban sebesar 96,8% yang berada pada
1) Keamanan kategori sangat efektif. Sehingga dapat
Berdasarkan hasil penelitian yang dikatakan bahwa pelayanan angkutan bus
didapatkan dari 81 responden, pada indikator sekolah gratis oleh Dinas Perhubungan,
keamanan ini mendapatkan prosentase skor Komunikasi dan Informatika Kota Blitar sudah
jawaban sebesar 87,9% yang berada pada berjalan sesuai dengan Standar Pelayanan
kategori sangat efektif. Sehingga dapat Minimal Angkutan Orang dengan Kendaraan
dikatakan bahwa pelayanan angkutan bus Bermotor Umum dalam Trayek yang tertuang
sekolah gratis oleh Dinas Perhubungan, dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik
Komunikasi dan Informatika Kota Blitar telah Indonesia Nomor 29 Tahun 2015. Hal ini dapat
menerapkan standar keamanan, seperti adanya diketahui bahwa Pemerintah Kota Blitar telah
nomor kendaraan, pengemudi maupun kernet memberikan pelayanan angkutan bus sekolah
angkutan bus sekolah gratis mengenakan secara gratis untuk para pelajar yang bersekolah
pakaian seragam dan dilengkapi dengan di daerah Kota Blitar.
identitas nama, dan pada semua angkutan bus 5) Kesetaraan
sekolah gratis telah terdapat lapisan pada kaca Berdasarkan hasil penelitian yang
yang berfungsi untuk mengurangi cahaya didapatkan dari 81 responden, pada indikator
matahari secara langsung. kesetaraan ini mendapatkan prosentase skor
2) Keselamatan jawaban sebesar 61% yang berada pada kategori
Berdasarkan hasil penelitian yang efektif. Sehingga dapat dikatakan bahwa
didapatkan dari 81 responden, pada indikator pelayanan angkutan bus sekolah gratis belum
keselamatan ini mendapatkan prosentase skor sepenuhnya sesuai dengan Standar Pelayanan
jawaban sebesar 82,3% yang berada pada Minimal Angkutan Orang dengan Kendaraan
kategori sangat efektif. Sehingga dapat Bermotor Umum dalam Trayek yang tertuang
dikatakan bahwa pelayanan angkutan bus

6
dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik Efektif, indikator ketiga yaitu kenyamanan
Indonesia Nomor 29 Tahun 2015. Dalam memperoleh prosentase skor jawaban sebesar
indikator kesetaraan ini berdasarkan observasi 86,2% dalam kategori Sangat Efektif, indikator
yang dilakukan oleh peneliti, dapat diketahui keempat yaitu keterjangkauan memperoleh
bahwa belum tersedia kursi prioritas bagi prosentase skor jawaban sebesar 96,8% dalam
penumpang penyandang cacat/difabel di dalam kategori Sangat Efektif, indikator kelima yaitu
angkutan bus sekolah gratis. kesetaraan memperoleh prosentase skor
6) Keteraturan jawaban 61% dalam kategori Efektif, dan
Berdasarkan hasil penelitian yang indikator keenam yaitu keteraturan memperoleh
didapatkan dari 81 responden, pada indikator prosentase skor jawaban sebesar 84% dalam
keteraturan ini mendapatkan prosentase skor kategori Sangat Efektif.
jawaban sebesar 84% yang berada pada kategori
sangat efektif. Sehingga dapat dikatakan bahwa SARAN
pelayanan angkutan bus sekolah gratis oleh Bertitik tolak dari hasil penelitian di
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan lapangan, secara keseluruhan pelayanan
Informatika Kota Blitar sudah berjalan sesuai angkutan bus sekolah gratis oleh Dinas
dengan Standar Pelayanan Minimal Angkutan Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Kota Blitar sudah berjalan sangat efektif,
dalam Trayek yang tertuang dalam Peraturan sehingga peneliti menyarankan bagi Dinas
Menteri Perhubungan Republik Indonesia Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Nomor 29 Tahun 2015. Kota Blitar pada khususnya dan Pemerintah
Kota Blitar pada umumnya untuk
KESIMPULAN mempertahankan apa yang sudah
Berdasarkan hasil dan pembahasan dilaksanakannya. Namun, ada beberapa saran
pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik juga dari peneliti yang bersifat membangun dan
kesimpulan bahwa efektivitas pelayanan mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan atau
angkutan bus sekolah gratis oleh Dinas masukan dalam meningkatkan pelayanan
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika angkutan bus sekolah gratis oleh Dinas
Kota Blitar sudah berjalan dengan sangat Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan Kota Blitar untuk kedepannya, antara lain:
data yang kemudian diolah secara sistematis 1. Menambahkan identitas kendaraan
yang menunjukkan bahwa prosentase skor yaitu berupa stiker yang ditempel pada
jawaban variabel efektivitas pelayanan angkutan bagian depan dan belakang kendaraan
bus sekolah gratis oleh Dinas Perhubungan, yang berisi rute yang dilayani,
Komunikasi dan Informatika Kota Blitar adalah khususnya untuk angkutan bus sekolah
sebesar 83,5% dan termasuk dalam kelas gratis dengan identitas nomor
interval 81%-100% yang berarti masuk dalam kendaraan AG 7011 PP. Diharapkan
kategori Sangat Efektif. dengan adanya penambahan tersebut,
Hasil tersebut tidak terlepas dari dapat memberikan informasi maupun
perolehan perhitungan skor jawaban pada kemudahan kepada pengguna jasa
masing-masing indikator pengukuran variabel angkutan bus sekolah gratis.
efektivitas pelayanan angkutan bus sekolah 2. Kualitas sumber daya manusia dalam
gratis yang sebagian besar berada pada kategori hal ini adalah pemberi pelayanan
Sangat Efektif dan terdapat satu indikator yang (sopir/kernet) angkutan bus sekolah
berada dalam kategori Efektif. Indikator gratis meski dapat dikatakan sudah
pertama yaitu keamanan memperoleh melaksanakan tugasnya dengan baik,
prosentase skor jawaban sebesar 87,9% dalam akan tetapi perlu kiranya ditingkatkan
kategori Sangat Efektif, indikator yang kedua lagi melalui pembinaan atau pelatihan
yaitu keselamatan memperoleh prosentase skor terhadap semua awak angkutan bus
jawaban sebesar 82,3% dalam kategori Sangat sekolah gratis.

7
3. Menambahkan jumlah angkutan bus angkutan bus sekolah gratis agar
sekolah gratis mengingat para pelajar pelayanan angkutan bus sekolah gratis
di daerah Kota Blitar memiliki menjadi lebih baik dan efektif.
antusiasme yang cukup tinggi terhadap 7. Sebagai penyedia fasilitas (fasilitator),
pelayanan angkutan bus sekolah gratis. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
4. Meningkatkan kerjasama dengan Informatika Kota Blitar seharusnya
pihak-pihak terkait berkenaan menyediakan kursi prioritas dekat
pelayanan angkutan bus sekolah gratis pintu diperuntukkan bagi penyandang
seperti Dinas Pendidikan maupun cacat dengan jumlah 2 (dua) kursi
dengan sekolah-sekolah di daerah Kota prioritas untuk angkutan bus sekolah
Blitar untuk menyosialisasikan ukuran besar dan 1 (satu) kursi
pelayanan angkutan bus sekolah gratis prioritas untuk angkutan bus sekolah
kepada para pelajar. ukuran sedang, bertujuan untuk
5. Menambahkan fasilitas keselamatan memberikan kemudahan bagi
berupa alat pemadam api ringan penumpang difabel saat duduk maupun
dengan jumlah 2 (dua) tabung dengan saat keluar. Sehingga diharapkan akan
berat masing-masing 3kg di tiap-tiap tercipta pelayanan yang adil bagi
angkutan bus sekolah gratis, penerima pelayanan jasa angkutan bus
menambahkan fasilitas kesehatan sekolah gratis.
berupa perlengkapan Pertolongan 8. Melengkapi fasilitas didalam angkutan
Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan bus sekolah gratis berupa wifi. Dengan
menempatkan fasilitas tersebut di adanya fasilitas wifi yang terpasang di
tempat yang mudah dijangkau, dalam angkutan bus sekolah gratis,
menambahkan fasilitas pegangan diharapkan para pelajar yang
(handgrip) bagi penumpang berdiri, menggunakan pelayanan angkutan bus
menambahkan sabuk keselamatan pada sekolah gratis tersebut dapat belajar
semua tempat duduk demi keselamatan secara online atau dapat mencari materi
para penumpang angkutan bus sekolah pelajaran selama perjalanan.
gratis, serta menambahkan fasilitas 9. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
kebersihan berupa tempat sampah Informatika Kota Blitar sebagai
paling sedikit 2 (dua) buah pengawas (evaluator), perlu kiranya
ditempatkan pada ruang penumpang di untuk meningkatkan pengawasan
bagian depan dan belakang. Hal ini terhadap jalannya pelayanan angkutan
berdasarkan pada Peraturan Menteri bus sekolah gratis. Seperti pengawasan
Perhubungan Republik Indonesia terhadap kelebihan muatan. Dengan
Nomor 29 Tahun 2015 tentang selalu konsisten melakukan monitoring
Perubahan atas Peraturan Menteri dan evaluasi terhadap suatu pelayanan
Perhubungan Nomor 98 Tahun 2013 tersebut, diharapkan tujuan dan sasaran
tentang Standar Pelayanan Minimal dari suatu program maupun pelayanan
Angkutan Orang Dengan Kendaraan dapat terlaksana dengan baik sesuai
Bermotor Umum dalam Trayek. rencana yang diinginkan.
6. Memberikan informasi tanggap darurat
berupa stiker yang berisi nomor
telepon atau sms pengaduan, ditempel
pada tempat yang strategis dan
terpasang paling sedikit pada 2 (dua)
tempat yang berbeda dan mudah
terlihat yang bertujuan untuk
memperoleh penilaian berupa kritik
maupun saran dari pengguna jasa

8
DAFTAR PUSTAKA Putri, Santasari N. 2011. Efektivitas Pelayanan
Daftar Rujukan Buku, Jurnal dan Skripsi Pelabuhan Oleh PT. ASDP
Arikunto, S. 2009. Prosedur Penelitian Suatu (Persero) Merak Propinsi Banten.
Pendekatan Praktik. Jakarta: Banten: Fakultas Ilmu Sosial dan
Rineka Cipta Ilmu Politik, Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa
Bungin, Burhan. 2013. Metodologi Penelitian Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-
Kuantitatif: Komunikasi, Variabel Penelitian. Bandung:
Ekonomi, Dan Kebijakan Publik Alfabeta
Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya.
Jakarta: Kencana Perdana Media Sinambela, Lijan Poltak. 2006. Reformasi
Group Pelayanan Publik: Teori,
Kebijakan, dan Implementasi.
Hardiansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Yogyakarta: Gava Media
Sinambela, Lijan Poltak, dkk. 2014. Reformasi
Indarsa, Deny Purwa dan Kartika, Anak Agung Pelayanan Publik: Teori,
Gde. 2011. Studi Penyebab Kebijakan, dan Implementasi.
Penurunan Demand Penumpang Jakarta: PT. Bumi Aksara
Angkutan Umum Mikrolet di Kota
Surabaya (Studi Kasus Mikrolet Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif,
Lyn-X). Surabaya: Fakultas Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Teknik Sipil dan Perencanaan, Alfabeta
Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi Alfabeta
Pelayanan Publik. Yogyakarta:
Pembaruan Supriyono, R.A. 2000. Sistem Pengendalian
Manajemen. Yogyakarta: BPFE
Mahmudi. 2013. Manajemen Kinerja Sektor
Publik. Jakarta: UPP STIM Warpani, Suwardjoko P. 2002. Pengelolaan lalu
YKPN lintas dan angkutan jalan.
Bandung: Penerbit ITB
Moenir. 2010. Manajemen Pelayanan Umum di
Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara Daftar Rujukan Undang-Undang dan
Dokumen Resmi Pemerintahan
Priyatno, Duwi. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Dengan SPSS 17. Yogyakarta: Negara Nomor
Andi 63/KEP/M.PAN/7/2003

Putrayasa, I Made Agus dan Maharani, Ni Peraturan Menteri Perhubungan Republik


Kadek Sri. 2014. Efektifitas Bus Indonesia Nomor PM 29 Tahun
Trans Sarbagita Trayek Kota – 2015 tentang Perubahan Atas
GWK Dalam Mengurangi Peraturan Menteri Perhubungan
Kemacetan Di Kota Denpasar Nomor PM 98 Tahun 2013
dan Kabupaten Badung. Bali: tentang Standar Pelayanan
Jurusan Akuntansi, Politeknik Minimal Angkutan Orang dengan
Negeri Bali Kampus Bukit Kendaraan Bermotor Umum
Jimbaran dalam Trayek

9
Peraturan Walikota Blitar Nomor 28 Tahun Dha. 2015. Angkutan Sekolah Gratis. (Online)
2014 tentang Tugas Pokok, (http://www.blitarkota.go.id/
Fungsi dan Tata Kerja Dinas 2014/index.php?p=rubik&id=11)
Perhubungan, Komunikasi dan diakses 16 September 2015
Informatika
Les. 2014. Pemkot Blitar Luncurkan Bus
Peraturan Walikota Blitar Nomor 61 Tahun Sekolah Gratis. (Online)
2014 tentang Penyelenggaraan (http://surabayapagi.com/index.ph
Angkutan Sekolah Gratis p?read=Pemkot-Blitar-
Luncurkan-Bus-Sekolah-Gratis)
Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang diakses 16 September 2015
Pelayanan Publik
Nita. 2015. Bus Sekolah Gratis Penuh
Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Penumpang, Perjalanan Pulang
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Pelajar Molor. (Online)
dan Angkutan Jalan. (http://www.mayangkararadio.co
m/index.php?
Daftar Rujukan Online option=com_k2&view=item&id=
Badan Pusat Statistik Kota Blitar. 2015. 3499:bus-sekolah-gratis-penuh-
Statistik Daerah Kota Blitar 2015, penumpang-perjalanan-pulang-
(online), pelajar-molor&Itemid=594)
(http://blitarkota.bps.go.id/) diakses 16 September 2015
diakses 18 Desember 2015
Ram. 2013. Layanan Bus Sekolah Gratis Bakal
Diluncurkan Tahun Depan.
(Online)
(http://www.blitarkota.go.id/2014
/index.php?=artikel&id=5827)
diakses 16 September 2015

10

Anda mungkin juga menyukai