2. Penyebab
Perhitungan ABK (analisa beban kinerja) di Instalasi
Farmasi masih terdapat kekurangan SDM, Jumlah
SDM 28 dari kebutuhan 76 SDM. Sehingga tidak
sesuai antara kartu dan fisik
Jumlah obat yang ada di RSBSA kurang lebih ada 1000
item sehingga dalam siklus manajemen pengelolaan
sediaan farmasii mulai dari pemilihan sampai
pelaporan belum di dukung oleh IT yang sesuai
sehingga masih banyak di lakukan secara manual
Sikap SDM yang apatis terhadap tugas dan tanggung
jawabnya sehingga tidak teliti dalam bekerja
System masuk dan keluar obat yang belum di
jalankan sesuai SPO
2.Tindak Lanjut
Menyesuaikan catatan di kartu stok dengan fisik
barang berdasarkan amprahan dari gudang dan
pengeluaran berdasarkan resep. Serta Pengajuan
SDM sesuai ABK sudah di ajukan dan sudah mulai ada
penambahan secara bertahap sejak januari 2022. Di
harapkan semua kegiatan yang ada di IFRS dapat
terselesaikan dengan baik sesuai aturan yang berlaku
Membuat jadwal sesuai dengan program akreditasi
PKPO untuk melakukan review atau penyegaran
terhadap seluruh SDM di IFRS mengenai
pedoman/panduan, SPO atau kebijakan-kebijakan
terbaru mengenai kefarmasian
Meningkatkan kembali saling kepedulian dan
komunikasi dalam bekerja sesuai kompetensi di
lingkungan IFRS khususnya.
Mensosialisasikan kembali regulasi PKPO dan lebih
mengkhususkan lagi dalam hal permintaan barang ke
gudang sesuai jadwal dan jumlah rencana kebutuhan
yang di minta untuk kebutuhan di pelayanan,
sehingga PJ Rak wajib menuliskan kebutuhan raknya
masing-masing sebelum bagian amprah meminta
kegudang sesuai jadwal.