A. Apresiasi Keunikan Gagasan dan Teknik dalam Karya Seni Rupa Terapan
1. Pengertian Apresiasi
Apresiasi adalah sikap kepekaan dalam mengenal dalam menghargai, mengagumi, dan
menilai sebuah karya seni. Apresiasi pasif tumbuh seiring dengan pembiasaan yang sifatnya pasif
sampai pada tahap menilai, mulai dari mengamati gambar atau reproduksi karya seni rupa di buku
hingga menghadiri pameran karya seni rupa. Apresiasi aktif yaitu apresiasi pasif yang disertai
pembuatan karya.
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam mengkaji atau menilai sebuah
karya seni, yaitu berkaitan dengan nilai bentuk dan nilai isi.
a. Nilai Bentuk
Berkaitan dengan hal yang sifatnya indrawi atau disebut juga nilai intrinsik. Misalnya, garis, bidang,
bentuk, ruang, tekstur, warna, dan nada gelap terang.
b. Nilai Isi
Nilai isi disebut pula nilai ekstrinsik dan sifatnya nonfisik karena berada di balik wujud karya. Seorang
pengamat setelah mengamati nilai-nilai fisik akan menangkap isi atau pesan perupa yang terdapat
pada karya, misalnya komposisi, gagasan, pesan, perlambangan, tema, gaya, kemampuan teknik,
dan bakat perupa dalam mengolah nilai-nilai bentuk.
a. Pendekatan mimetik
b. Pendekatan Ekspresif
c. Pendekatan Struktural
d. Pendekatan Semiotik
Dilakukan dengan menilai kandungan berbagai tanda yang ingin disampaikan seorang perupa
kepada penikmatnya.
b. Perhiasan
c. Senjata
e. Kemasan
f. Alat transportasi
g. Bangunan
i. Benda ritual
j. Alat musik
1. Kritik Seni
Kegiatn kritik merupakan salah satu aspek dari apresiasi yang berkaitan dengan kegiatan memberi
resensi (ulasan) suatu pameran atau karya seni.
a. Pemaparan
d. Penilaian
a. Kritik Jurnalistik
b. Kritik ilmiah
c. Kritik Populer
d. Kritik Pedagogik
1. Seni Keramik
Keramik berasal dari kata kramos bahasa yunani yang berarti “lempung yang dibakar”. Para perupa
media keramik di Indonesia pada umumnya berlatar belakangakademi seni rupa, seperti Hilda
Sumantri, Hendrawan Riyanto, Suyatna, F. Widyanto, Noor Sudiati, dan Asmudjo.
2. Jenis Keramik
b. Jenis stoneware
a. Pameran rutin
b. Pameran incidental
4. Penyelenggara pameran
5. Lingkup pameran
6. Jenis pameran
3. Sirkulasi pengunjung
BAB 2
Berkembangnya peradaban, budaya, dan ilmu pengetahuan telah mendorong terciptanya berbagai
jenis alat musik yang ada diseluruh dunia dengan menggunakan berbagai bahan. Misalnya bahan-
bahan yang ada di sekitar, seperti kayu, bambu, rotan, daun-daunan, sampai bahan olahan manusia,
perunggu, metal, besi, dan baja. Tidak heran jika anda mengenal berbagai jenis alat tiup
mancanegara misalnya flute, clarinet, oboe, englishorn, horn, saxophone, rekorder, dan tuba. Selain
itu, terdapat pula alat music perkusi lainnya seperti piano, marimba, dan pauken.
Sejalan dengan penemuan alat-alat tersebut, sekaligus membawa perubahan estetika atau
keindahan bermusik dari masa ke masa, mulai dari jenis music untuk ritual keagamaan, music istana,
music folklore, music sebagai seni otonom, music hiburan, maupun jenis music yang serius.
Ada music elektronis (Stockhausen, varesse, eimert, dan schaeffer), music serialis (luigi nono, piere
Boulez,dan Olivier Messian), music eksperimental ( john Cage, M. Feldman, dan earle Brown), music
minimalis (Philip glass, steve reich, T. riley, dan La Monte You), world music (Berent, Bubi Chen,
kitaro, dan George Winston), termasukperkembangan music jazz (Duke Ellington, C. parker, Miles
Davis, dan Bill Evans) dan music pop/rock (the Beatles, Jimi Hendrix, Pink Floyd, dan Queen).
Music adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan telinga atau dapat
mengomunikasikan telinga, perasaan, dan suasana hati.
d. Hasil akulturasi penciptaan music dan berbagai hal kemajuan ilmu pengetahuan
a. Mengembangkan jenis music baru, baik yang berakar pada tradisi atau tidak
Untuk memahami unsure-unsur estetis dan etika music yang terkandung dalam music nontradisional
terdapat beberapa model pembelajaran yang dapat dikembangkan, yaitu:
a. Apresiasi
1) Ditemukan berbagai teknikn permainan alat yang mampu menghasilkan bunyi biasa menjadi
lebih bagus dan bahkan dapat menemukan warna-warna suara lain diluar hal yang biasa.
Pengembangan gaya-gaya nada pentatonis, diatonic, dan keunikan cara menggunakan kedua tangga
nada tsb.
1) Perjuangan
2) Social
3) Agama
4) Pendidikan
5) Kasih sayang
a. Nilai ritual
c. Niali ekonomi
d. Nilai social
e. Nilai humanistic
Hal yang mewujudkan kaidah keindahan musical dalam karya music, yaitu:
c. Aspek harmonisasi
d. Kedinamisn karya
a. Musik serialis
b. Musik elektronis
c. Musik minimalis
d. Orkes
f. Music eksperimental
g. Jazz
Contoh lain:
a. Music Gregorian
b. Music Renaissance
c. Music Barok
d. Musik klasik
e. Musik Romantik
f. Musik Impresionisme
BAB 3
Intisari
· Setiap karya music yang diciptakan harus memiliki karakteristik da keunikan tersendiri
a. Argumentasi
b. Diminuisi
c. Changing note
d. Cluster
e. Fermata
f. Kanon
g. Accelerando
h. Ritardando
· Terdapat tiga jenis karya yang dapat dibuat sebagai langkah awal proses pembuatan karya seni,
yaitu:
c. Campuran, yaitu karya seni yang berupa lagu dan diiringi alat music
a. Bunyi
b. Melodi
c. Harmoni
d. Notasi music
e. Menata ruangan
f. Penyelenggaraan pergelaran
g. Evaluasi pergelaran
· Hal-hal yang harus diperhatikan untuk mengamati keunikan sebuah karya seni, yaitu:
a. Apakah ide karya, asli dari komponis dan belum pernah ada yang serupa?
b. Penggunaan alat music memiliki keunikan tersendiri disbanding dengan kelaziman cara
permainan
d. Apakah karya yang dibuat mampu membuat bahan apresiasi yang menarik bagi penonton?
· Notasi music yang bisa digunakan untuk membuat karya music adalah notasi balok dan notasi
tangga nada pentatonic
BAB 4
Intisari
· Keunikan tari daerah dan tari kreasi daerah, diantaranya dapat diidentifikasi berdasarkan
unsure gerak, kostum, dan iringan music yang digunakan.
· Cara untuk melukiskan suatu bentuk pertunjukan tari, diantaranya melalui penjabaran dan
pendeskripsian notasi tari
· Penulisan gerak tari dengan menggunakan notasi tari, diantaranya dapat dilakukan dengan
penulisan notasi laban (labanotation) dan pendekatan antropologi
a. Penyusunan proposal
b. Pemaparan gagasan
c. Penentuan gerak
d. Penyusun synopsis
a. Cover
e. Susunan kepanitiaan
f. Jadwal pergelaran
g. Anggaran biaya yang diperlukan
a. Individu
b. Berpasangan
c. Berkelompok
BAB 5
INTISARI
· Pertunjukan teater adalah drama yang berupa teks berisi kata-kata karya seorang pengarang
yang diterjemahkan ke dalam bahasa pentas oleh seniman penggarap
· Orisinalitas karya adalah keunikan seniman penggarap yang membedakan dirinya dengan
seniman lainnya
· Teater tradisional berfungsi sebagai sarana upacara, hiburan, dan presentasi estetis yang
berbaur menjadi satu dalam sebuah struktur sajian
· Teater modern adalah teater yang sudah dikemas melalui ilmu drama barat (dramaturgi)
khusus untuk kebutuhan hiburan
· Hal-hal yang harus diperhatikan oleh seorang apresiator pertunjukan teater adalah sebagai
berikut:
b. Mengetahui nilai-nilai moral cerita menurut versi sastra yang kemudian dibandingkan dengan
versi pertunjukannya
f. Benar-benar berniat untuk menonton sehingga pertunjukan drama merupakan proses belajar
yang sangat penting
b. Latar atau setting (tempat dan waktu peristiwa terjadi dalam cerita)
c. Tokoh cerita
d. Alur cerita
e. Misi atau pesan moral yang ingin disampaikan oleh pergelaran teater
· Nilai filosofis merupakan visi seorang pengarang yang ingin dikomunikasikan kepada penonton
· Kebutuhan yang perlu dipersiapkan untuk pergelaran teater, diantaranya berkaitan dengan
hal-hal berikut:
b. Pemain
c. Sutradara
d. Pentas
e. Tata rias
f. Kostum
g. Pencahayaan
i. Property
· Acara pergelaran disusun sesuai dengan tujuan pergelaran, lakon atau cerita dan penonton