Anda di halaman 1dari 72

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

RSUD SUNAN KALIJAGA


Jalan Sultan Fatah 669/50, Bintoro, Demak Kode Pos 59511
Telepon (0291) 685018 Faximile : (0291) 685018

SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN KONSTRUKSI

OPD : RSUD SUNAN KALIJAGA KABUPATEN

DEMAK

NAMA PPK / PA : dr. NUGROHO ARIS KUSUMA, M.Kes

NAMA PEKERJAAN : PEMBANGUNAN POLIKLINIK TAHAP II

TAHUN ANGGARAN 2023


SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN KONSTRUKSI
PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN GEDUNG POLIKLINIK TAHAP II

1. LATAR : Dalam sebuah kawasan diperlukan adanya pembatas dengan kawasan


BELAKANG lainnya untuk membedakan baik dari segi kepemilikan, maupun
sistem dan lainnya. Terutama dalam sebuah kawasan Rumah Sakit,
hal ini diperlukan untuk beberapa aspek yaitu selain pembatas dengan
kawasan lain di sekitarnya, juga sebagai sistem keamanan, Sirkulasi,
maupun estetika dari kawasan rumah sakit tersebut.
Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga adalah rumah sakit milik
Pemerintah Daerah Kabupaten Demak. Beberapa fasilitas yang
dimiliki antara lain Poliklinik, pelayanan IGD, ICU, IBS,
Hemodialisa, Labolatorium, dan Bangsal Perawatan. Untuk
pelayanan Poliklinik atau Rawat Jalan dan fasilitas penunjangnya di
RSUD Sunan Kalijaga masih memiiki kekurangan dimana
aksesibilitas baik pasien maupun staff belum efisien sehingga
diperlukan adanya perbaikan untuk memperbaiki hal tersebut
Untuk itu perlu adanya Pembangunan Gedung Poliklinik yang dapat
mengakomodir semua kebutuhan baik bagi pasien maupun staff
karyawan Rumah sakit sehingga pelayanan kesehatan dapat
berlangsung secara efektif terutama bagi pasien rawat jalan di RSUD
Sunan Kalijaga.
2. MAKSUD DAN : a. Maksud :
TUJUAN Maksud dilaksanakannya pembangunan ini adalah untuk
menyediakan kelengkapan fasilitas pelayanan kesehatan yang
Optimal
b. Tujuan :
Tujuan dilaksanakannya pembangunan ini adalah meningkatkan
pelayanan kesehatan pada pasien rawat jalan dengan
pembangunan poliklinik terpadu
3. TARGET/ : Target/sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan pembangunan ini
SASARAN adalah peningkatan kualitas pelayanan kesehatan rawat jalan di RSUD
Sunan Kalijaga
4. KELUARAN Keluaran/produk yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan adalah
terlaksananya Pembangunan Gedung Poliklinik Tahap II RSUD
Sunan Kalijaga di Kabupaten Demak sesuai dengan perencanaan.
5. RUANG 1) Ruang Lingkup
LINGKUP, a) Pekerjaan Persiapan
LOKASI b) Pekerjaan Arsitektur.
PEKERJAAN ,
 Pekerjaan Pasangan
FASILITAS
 Pekerjaan Taman
PENUNJANG
 Pekerjaan Pintu dan Jendela
 Pekerjaan Lantai dan Dinding
 Pekerjaan Langit-langit
 Pekerjaan Finishing
 Pekerjaan Fasade

c) Pekerjaan Mekanikal Elektrikal


 Pekerjaan Sanitasi
 Pekerjaan Listrik
 Pekerjaan Tray dan Penggantung
 Pekerjaan Telepon
 Pekerjaan Data dan WIFI
 Pekerjaan Tata Suara
 Pekerjaan CCTV
 Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran
 Instalasi Fire Alarm
 Pekerjaan Tata Udara
d) Pekerjaan Elevator
2) Lokasi Pekerjaan :
RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak, dengan alamat. Jalan
Sultan Fatah 669/50, Bintoro, Demak Kode Pos 59511
6. NAMA : Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pengadaan
ORGANISASI barang/ jasa :
PENGADAAN a. PD : Pemerintah Kabupaten Demak
BARANG/ JASA b. OPD : Dinas Kesehatan
c. Unit Kerja : RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak
d. KPA/PPK : dr. NUGROHO ARIS KUSUMA, M.Kes
7. SUMBER DANA : a. Sumber Dana :
DAN PAGU BLUD RSUD SUNAN KALIJAGA Tahun Anggaran 2023
ANGGARAN b. Total pagu anggaran yang diperlukan :
Rp. 15.000.000.000.00 (Lima Belas Milyar Rupiah)
8. JANGKA WAKTU : 90 (Sembilan Puluh) Hari Kalender, terhitung sejak SPMK diterbitkan
PELAKSANAAN (Masa Pemeliharaan 180 hari kalender)
PEKERJAAN
9. PERSONIL : Personel Manajerial yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
MANAJERIAL konstruksi
a. Pelaksana ( memiliki SKK Ahli Jenjang 6 Manajer Lapangan
Pelaksanaan Pekerjaan Gedung/SKT Pelaksana Bangunan
Gedung yang masih berlaku ) 1 personil, pengalaman minimal
2 tahun;
b. Ahli K3 ( memiliki SKK Konstruksi Ahli Muda K3 / SKA
Ahli K3 Konstruksi yang masih berlaku ) 1 personil, dengan
pengalaman minimal 1 tahun;
10 PERALATAN - Pick up Kap. 2900 kg 2 Unit;
YANG - Beton Molen 500 ltr 1 Unit;
.
DIGUNAKAN - Scafolding min. 200 Set;
- Vibrator 5hp/930 vpm 1 Unit;
- Tower Crane t= 45m, radius 50 m, beban angkut 2,3 ton
- Beton Drill 32 mm 900 rpm 1 unit
11 JENIS KONTRAK : Jenis kontrak : Harga Satuan
DAN CARA Cara pembayaran : MC ( Monthly Certificate )
PEMBAYARAN

12 KLASIFIKASI :  Kualifikasi Kecil,


PERUSAHAAN  Peserta yang berbadan usaha harus memiliki perizinan usaha
dibidang jasa konstruksi : IUJK (OSS) yang telah berlaku efektif,
atau NIB berbasis resiko (KBLI 41015) Konstruksi Gedung
Kesehatan
 Sertifikat Badan Usaha (SBU): Jasa Pelaksana Konstruksi
Bangunan Kesehatan (BG008), Atau Konstruksi Gedung
Kesehatan ( BG005)
13 RENCANA Rencana Waktu Penggunaan Barang/ Jasa : Bulan Juni 2023
WAKTU
PENGGUNAAN
BARANG/ JASA
14 KETENTUAN Apabila tidak tersedia anggaran, Paket dibatalkan, dan pihak Penyedia
LAIN-LAIN tidak menuntut;
Lampiran Dokumen Pendukung :
 Melampirkan Surat Dukungan elevator dari distributor
 Supporting Letter/Letter of Intent/Letter of Agreement dari
pabrikan/prinsipal di negara asal produk elevator
 Surat Keterangan Asal ( Certificate of Origin ) elevator
 Sertifikat Produksi Elevator.
 Melampirkan Surat Dukungan Granit dari Distributor
 Melampirkan tanda sah capaian TKDN dari Kementerian
Perindustrian untuk produk Granit
 Melampirkan Surat Dukungan Plafon PVC dari Distributor
 Melampirkan tanda sah capaian TKDN dari Kementerian
Perindustrian untuk produk Plafon PVC
 Melampirkan Surat Dukungan Aluminium Composit Panel
(ACP) dari Distributor
 Melampirkan tanda sah capaian TKDN dari Kementerian
Perindustrian untuk produk Aluminium Composit Panel (ACP)
 Melampirkan Surat Dukungan Ready mix;
 Melampirkan Ijin Usaha Industri Mortar/Beton Ready Mix
(beton siap pakai) dari Perusahaan pemberi dukungan;
 Melampirkan Surat Perjanjian Kerjasama antara produsen
ready mix dengan pemilik Quary;
 Melampirkan Surat Dukungan Vinyl Medical dari distributor
 Supporting Letter/Letter of Intent/Letter of Agreement dari
pabrikan/prinsipal di negara asal produk Vinyl Medical
 Surat Keterangan Asal ( Certificate of Origin ) Vinyl Medical
 Sertifikat Produksi Vinyl Medical
 Melampirkan Surat Dukungan Air Conditioning dari
Distributor
 Melampirkan tanda sah capaian TKDN dari Kementerian
Perindustrian untuk produk Air Conditioning
 Melampirkan Surat Dukungan Pipa Black Steel Medium lapis
seng dari Distributor
 Identifikasi bahaya K3 :
- Pekerjaan Fasade – Pemasangan ACP :
Jatuh dari ketinggian, Resiko Tertimpa material
- Pekerjaan Instalasi Listrik :
Resiko Tersengat aliran listrik
- Pekerjaan Elevator ( Home lift )
Jatuh dari ketinggian, Resiko Tertimpa material
15 SPESIFIKASI : Spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi, meliputi:
TEKNIS a. Ketentuan penggunaan bahan/ material yang diperlukan:
PEKERJAAN  Besi Baja SNI;
KONSTRUKSI
 Bata Merah Lokal;
 Bata ringan lokal
 Pasir Muntilan;
 Semen Gresik/Tiga Roda/;
 Papan Kalsium Silika Board 8mm
 Kusen Aluminium 4 inch
 Kusen PVC
 Lantai Granit
 Vinyl Medical ( Anti Bakteri, Anti Noda, Anti Slip )
 Papan Gypsum board 9mm
 Plafond PVC
 Cat Anti Bakterial
 Wallpaper
 Railing Stainless Steel
 ACP PVDF
 Pipa Air bersih PPR
 Pipa Air Kotor PVC
 Lampu LED Panel
 Acces point dan Switch HUB Data
 Ceiling Speaker
 IP cam CCTV
 Ac Split dan Cassete
 Exhaust fan axial dan Centrifugal
 Elevator Home lift
 Dll, yang tertera di Spesifikasi Teknis
b. Metode kerja/prosedur pelaksanaan pekerjaan;
c. Ketentuan gambar kerja:
 Gambar Pelaksanaan ( shop drawing ) disediakan oleh
penyedia;
d. Ketentuan pembuatan laporan dan dokumentasi:
 Laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan;
 Dokumentasi 0% s/d 100%;
 Laporan Uji commissioning equipment mekanikal
elektrikal
 Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK).
SPESIFIKASI
TEKNIS

PEMBANGUNAN
GEDUNG POLIKLINIK
TAHAP II
RSUD SUNAN KALIJAGA
KABUPATEN DEMAK

Tahun Anggaran : 2023


BAB I. URAIAN UMUM

PASAL 1

PERSYARATAN UMUM
1. DASAR HUKUM OLEH PERENCANA
a. Pekerjaan harus diselesaikan seperti yang dimaksud dalam RKS, gambar-
gambar rencana, Berita acara rapat penjelasan pekerjaan serta addendum yang
disampaikan selama pelaksanaan pekerjaan;
b. Istilah "pekerjaan" mencakup penyediaan semua tenaga kerja (tenaga ahli,
tukang, buruh dan lainnya), bahan bangunan dan peralatan/ perlengkapan yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.

2. DASAR HUKUM OLEH PELAKSANA


Penyedia Jasa Konstruksi harus melaksanakan segala pekerjaan menurut uraian dan
syarat-syarat pelaksanaan, gambar-gambar dan instruksi-instruksi dari Pengawas .
3. DASAR HUKUM OLEH PENGAWAS
a. Pengawas berhak memeriksa pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia Jasa
Konstruksi pada setiap waktu. Kelalaian Pengawas dalam pengawasan atas
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi tidak membebaskan
Penyedia Jasa Konstruksi dari tanggungjawab;
b. Pekerjaan yang tidak memenuhi uraian dan syarat-syarat pelaksanaan (spesifikasi)
atau gambar atau instruksi tertulis dari Pengawas harus, diperbaiki atau dibongkar.
Semua biaya yang diperlukan untuk ini menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa
Konstruksi;
c. Semua bahan yang akan dipakai harus mendapat persetujuan Pengawas dan
Perencana.
d. Semua bahan yang ditolak tidak boleh disimpan di dalam lokasi dan tidak boleh
dipakai serta harus dikeluarkan dari lokasi selambat-lambatnya setelah peringatan
tertulis dari pengawas di terbitkan dalam tempo 1 (satu) hari.

PASAL2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
a. Pekerjaan ini adalah Pekerjaan Pembangunan Gedung Poliklinik Tahap II RSUD
Sunan Kalijaga Kabupaten Demak
b. Istilah "pekerjaan" mencakup penyediaan semua tenaga kerja (tenaga ahli, tukang,
buruh dan lainnya), bahan bangunan dan peralatan/ perlengkapan yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
c. Pekerjaan harus diselesaikan seperti yang dimaksud dalam RKS, gambar-gambar
rencana, Berita acara rapat penjelasan pekerjaan serta addendum yang
disampaikan selama pelaksanaan pekerjaan.

PASAL 3
PERATURAN YANG MENGIKAT
Dalam melaksanakan pekerjaannya, Penyedia Jasa Konstruksi harus mengacu pada
peraturan:
a. Peraturan umum pemeriksaan bahan-bahan bangunan (PUPB NI-3/56)
b. Peraturan Beton Indonesia (PBI-1971 ), NI-2.
c. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982).
d. Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBB 1970), NI- 3.
e. Peraturan Semen Portland Indonesia 1974, NI- 8.
f. American National Standard Organization (ANSI).
g. American Sociaty of Testing of Material (ASTM).
h. International Standarization Organization (ISO).
i. Standar Konstruksi Bangunan Indonesia (SKBI).
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum.
k. Peraturan Menteri Kesehatan No. 14 Tahun 2021
l. Peraturan lain yang berlaku.
BAB II

SYARAT - SYARAT TEKNIS

PASAL 1

PERSYARATAN
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa harus mempelajari dengan
benar dan berpedoman kepada ketentuan-ketentuan yang tertulis pada Gambar Kerja
dan Dokumen Pelelangan ini beserta lampirannya.
a. Penyedia Barang/Jasa diwajibkan melapor kepada Konsultan Pengawas setiap
akan melakukan kegiatan pekerjaan di lapangan.
b. Apabila terdapat perbedaan ukuran, kelainan-kelainan antara Gambar Kerja dan
Dokumen Pelelangan serta kesesuaiannya dilapangan maka Penyedia
Barang/Jasa diharuskan melapor kepada Konsultan Pengawas untuk segera
mendapatkan keputusan dan dibuatkan berita acara yang ditandatangani oleh user,
tim teknis dan diketahui oleh Konsultan Perencana. Penyedia Barang/Jasa
tidak dibenarkan memperbaiki sendiri perbedaan dan kelainan tersebut.
Akibat dari kelalaian Penyedia Barang/Jasa dalam hal ini sepenuhnya menjadi
tanggungjawab Penyedia Barang/Jasa.
c. Daerah Kerja (Construction Area) akan diserahkan kepada Penyedia Barang/Jasa
selama waktu pelaksanaan pekerjaan dalam keadaan seperti pada saat penjelasan
pekerjaan (Aanwijzing) dan dianggap bahwa Penyedia Barang/Jasa telah benar-
benar mengetahui tentang :
 Letak lokasi yang akan dikerjakan.
 Batas area maupun kondisi pada saat itu.
 Keadaan area existing.
d. Penyedia Barang/Jasa wajib menyediakan sekurang-kurangnya1(Satu) set lengkap
Gambar Kerja dan Dokumen Pelelangan di tempat pelaksanaan pekerjaan untuk
dapat dipergunakan setiap saat oleh Konsultan Pengawas.
e. Penyedia Barang/Jasa diharuskan membuat gambar shop drawing untuk setiap
bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan.

PASAL2
PERALATAN K3 (SAFETY EQUIPMENT)
Penyedia Barang/Jasa dalam pelaksanaan pekerjaan, tenaga kerja harus menggunakan
peralatan K3 (safety equipment) dan seragam/indentitas/atribut perusahaan, untuk
menjaga keamanan dalam lingkungan lokasi pekerjaan.

PASAL3
JADWAL PELAKSANAAN
Dalam waktu paling lambat 2 (dua) mingggu setelah Penyedia Barang/Jasa dinyatakan
sebagai pemenang lelang, atau dengan lain cara di tunjuk oleh Pemberi Tugas sebagai
pelaksana pembangunan, Penyedia Barang/Jasa harus segera membuat :
a. Jadwal Waktu(Time Schedule) pelaksanaan secara rinci yang digambarkan secara
Diagram Balok (Bar Chart) atau Kurva S.
b. Jadwal Pengadaan Tenaga Kerja.
c. Jadwal Pengadaan Bahan.
Bagan/diagram tersebut di atas harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas dan
Konsultan Pengawas sebagai dasar/pedoman Penyedia Barang/Jasa dalam
melaksanakan pekerjaanya dan Penyedia Barang/Jasa wajib mematuhi dan
menepatinya.

PASAL4
GAMBAR - GAMBAR KERJA
Yang dimaksud dengan gambar-gambar Kerja adalah :
a. Gambar-gambar meliputi gambar struktur yang telah dibuat oleh Konsultan
Perencana dan disahkan oleh pemilik, pengguna, serta gambar perubahannya
apabila ada yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas. Gambar-gambar ini
selain dari gambar-gambar yang dibuat Konsultan Perencana juga gambar- gambar
yang dibuat oleh Penyedia Barang/Jasa (Shop Drawing) yang telah disetujui
Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana.
b. Apabila terdapat perbedaan ukuran dan penjelasan atau ketidaksesuaian antara
gambar yang berlainan jenis dan lingkupnya maka dapat dipakai pedoman sebagai
berikut.
 Secara fungsi yang dipakai pedoman adalah gambar arsitektur.
 Secara jenis dan kualitas yang menyangkut bahan dan perhitungan yang
dipakai sebagai pedoman adalah gambar yang sesuai jenis/ lingkupnya
diantaranya adalah gambar struktur dan gambar lain dengan spesifikasi sesuai
jenisnya.
c. Gambar pelaksanaan (Shop Drawing) harus dibuat oleh Penyedia Barang/Jasa
dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pembuatannya berdasar kepada Garnbar Kerja dan disampaikan kepada
Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan.
2. Pekerjaan Pelaksanaan belum dapat dimulai sebelum gambar pelaksanaan
tersebut disetujui oleh Konsultan Pengawas.
3. Persetujuan terhadap Gambar Pelaksanaan bukan berarti menghilangkan
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa terhadap pelaksanaan pekerjaan
tersebut. Keterlambatan atas proses pembuatan Shop Drawing ini tidak
berarti Penyedia Barang/Jasa mendapat perpanjangan waktu pelaksanaan.
4. Shop Drawing tersebut harus dibuat rangkap 3 (tiga) berikut aslinya/kalkimya
dan semua biaya menjadi tanggungjawab Penyedia Barang/Jasa.
5. Perubahan Gambar Kerja karena perencanaan hanya dapat dilakukan atas
dasar perintah tertulis Pemberi Tugas berdasarkan pertimbangan Konsultan
Pengawas dan Konsultan Perencana dengan ketentuan sebagai berikut.
6. Perubahan rancangan ini harus digambar oleh Penyedia Barang/Jasa sesuai
dengan yang diperintahkan Pemberi Tugas dengan memperlihatkan
perbedaan antara gambar pelaksanaan dan gambar perubahan rencananya.
7. Gambar Perubahan dibuat oleh Penyedia Barang/Jasa atas
pengarahan Konsultan Perencana, disetujui oleh Pemberi Tugas dan
Konsultan Pengawas kemudian dilampirkan dalam Berita Acara Perubahan
Pekerjaan.
8. Gambar Sesuai Terlaksana (As Built Drawing), harus dibuat oleh
Penyedia Barang/Jasa bersama-sama dengan Konsultan Pengawas dengan
ketentuan berikut:
9. Gambar Sesuai Terlaksana dibuat dan diserahkan pada akhir pekerjaan harus
sesuai dengan hasil pekerj aan terpasang.
10. Gambar Sesuai Terlaksana harus disetujui oleh Konsultan Pengawas, dan
diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) berikut aslinya dengan biaya keseluruhan
ditanggung oleh Penyedia Barang/Jasa.

PASAL 5
JAMINAN KUALITAS
a. Penyedia Barang/Jasa menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan
Pengawas, bahwa semua bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama
sekali baru, kecuali ditentukan lain, serta Penyedia Barang/Jasa menyetujui
bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis dan
estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak.
b. Apabila diminta, Penyedia Barang/Jasa sanggup memberikan bukti-bukti
mengenai hal-hal tersebut pada butir a
c. Semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa
sepenuhnya, sampai mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.

PASAL 6
NAMA PABRIK / MERK YANG DITENTUKAN
a. Untuk barang-barang yang harus diimpor, setelah ditunjuk sebagai pemenang,
Penyedia Barang/Jasa harus sesegera mungkin memesan pada
agen/distributomya di Indonesia.
b. Penyedia Barang/Jasa setelah 1(satu) bulan penunjukkan pemenang, Penyedia
Barang/Jasa harus memberikan kepada Pemberi Tugas fotokopi dari pemesanan
material yang diimpor pada agen/ distributor resmi, yang menyatakan bahwa
material-material tersebut telah dipesan (import order) yang dilampiri jadwal
kedatangan di lokasi proyek (on the site).

PASAL7
PERATURAN HAK PATEN
Penyedia Barang/Jasa harus melindungi pemilik (owner) terhadap semua "claim"
atau tuntutan, biaya atau kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan dengan
merek dagang atau nama produksi, hak cipta pada semua material dan peralatan yang
digunakan dalam proyek ini.
PASAL 8
IKLAN
Penyedia Barang/Jasa tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun di dalam
sempadan (batas) site atau di tanah yang berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi
Tugas.
PASAL 9
PETUNJUK-PETUNJUK / INSTRUKSI KONSULTAN PENGAWAS
Semua instruksi dari Konsultan Pengawas harus dilaksanakan secara baik oleh
Penyedia Barang/Jasa, jika Penyedia Barang/Jasa keberatan menerima
petunjuk/instruksi Konsultan Pengawas tersebut, maka harus mengajukan
secara tertulis kepada Konsultan Pengawas dalam waktu 7 (tujuh) hari.
Apabila dalam batas waktu tersebut diatas Penyedia Barang/Jasa tidak mengajukan
keberatan maka dianggap telah menyetujui dan menerima petunjuk Konsultan
Pengawas untuk segera dilaksanakan. Penyedia Barang/Jasa diharuskan merekam atau
dalam kata lain mencatat setiap petunjuk/instruksi Konsultan Pengawas dalam
buku harian lapangan/pelaksanaan dan memintakan tanda tangan atau persetujuan
Konsultan Pengawas.
PASAL 10
HASIL PEKERJAAN
Untuk menjamin mutu/kualitas hasil pekerjaan dan kelancaran pelaksanaan
pekerjaan, maka Penyedia Barang/Jasa diharuskan menyediakan.
a. Pelaksana atau tenaga ahli yang mengerti dan berpengalaman tentang gambar kerja
dan cara-cara pelaksanaan.
b. Alat bantu kerja, pompa air untuk kerja, alat pemadat tanah, alat ukur waterpass,
penyekat tegak dan alat bantu pekerjaan lainya
c. Bila diperlukan, sesuai dengan kondisi lapangan/situasi tempat kerja, maka
sebelum melakukan pekerjaan pembersihan, Penyedia Barang/Jasa maupun
Pelaksana pembangunan, Penyedia Barang/Jasa diwajibkan memasang alat- alat
pengaman/pelindung/ penyangga seperti jaring/lori/ katrol
d. Semua bahan material import dan material lokal lainya Penyedia Barang/Jasa wajib
memberikan resume data spesifikasi teknis kepada pemberi tugas dan Konsultan
Pengawas. Data tersebut harus disertakan pada saat penyerahan As Built Drawing.

PASAL 11
PENETAPAN UKURAN
a. Penyedia Barang/Jasa bertanggungjawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan ini
dan tidak boleh menambah ukuran tanpa seijin Konsultan Pengawas. Setiap ada
perbedaan dengan ukuran- ukuran yang ada harus segera memberitahukan kepada
Konsultan Pengawas untuk segera ditetapkan sebagaimana mestinya.
b. Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa wajib memberitahu
Konsultan Pengawas, bagian pekerjaan yang akan dimulai untuk diperiksa
terlebih dahulu ketepatan ukurannya sesuai shop drawing.
c. Penyedia Barang/Jasa diwajibkan senantiasa mencocokkan ukuran satu dengan
yang lain dalam setiap bagian pekerjaan dan segera melapor kepada Konsultan
Pengawas setiap terdapat selisih/perbedaan ukuran untuk diberikan keputusan
pembetulannya.
d. Mengingat setiap kesalahan ukuran selalu mempengaruhi bagian- bagian
pekerjaan yang lainya, maka ketetapan akan ukuran tersebut mutlak perlu
diperhatikan sungguh• sungguh.
e. Kelalaian Penyedia Barang/Jasa terhadap hal ini tidak dapat diterima dan
Konsultan Pengawas berhak untuk membongkar pekerjaan dan memerintahkan
untuk menepati ukuran sesuai ketentuan.
f. Kerugian terhadap kesalahan pengukuran oleh Penyedia Barang/Jasa
sepenuhnya menjadi tanggungjawab Penyedia Barang/Jasa.

PASAL 12
LAPORAN-LAPORAN
a. Laporan Harian (daily report)

Penyedia Barang/Jasa beserta Konsultan Pengawas wajib membuat laporan Harian


(daily report) dan Mingguan (weekly report) yang memberikan gambaran mengenai :
 Catatan dan perintah Pengawas Lapangan yang disampaikan secara lisan
maupun tertulis.
Jumlah material masuk/ditolak.
Jumlah tenaga kerja dan keahliannya.
Keadaan cuaca.
Pekerjaan tambah apabila ada.
b. Prestasi rencana dan yang terpasang.
 Laporan Mingguan (weekly report)
 Laporan mmgguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan setelah
ditandatangani oleh manajer proyek harus diserahkan kepada Tim Teknis
untuk diketahui/ disetujui.

PASAL 13
PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS
Pemeriksaan rutin atau khusus dalam masa pemeliharaan harus dilaksanakan oleh
Penyedia Barang/Jasa secara periodik dan tidak kurang dari tiap 2 (dua) minggu, atau
ditentukan lain oleh Pengawas Lapangan.

PASAL 14
KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN
a. Selama pelaksanaan pekerjaan pembangunan berlangsung, Penyedia
Barang/Jasa harus memelihara kebersihan lokasi pembangunan maupun
lingkunganya terutama jalan-jalan disekitar lokasi kegiatan, keet, gudang, los kerja
dan bagian dalam bangunan yang akan dikerjakan harus bebas dari bahan bekas,
tumpukan tanah dan lain-lain.
b. Untuk kebersihan lingkungan terutama jalan-jalan di sekitar lokasi kegiatan yang
harus dibersihkan adalah kotoran yang diakibatkan oleh keluar masuknya kendaraan
kegiatan. Kelalaian dalam hal ini dapat membuat Pemberi Tugas memberi perintah
penghentian pekerjaan yang segala akibatnya menjadi tanggung jawab Penyedia
Barang/Jasa.
c. Penimbunan bahan/material yang ada dalam gudang maupun di halaman luar gudang
harus diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu kelancaran dan keamanan
umum serta untuk memudahkan penelitian yang dilakukan oleh Konsultan
Pengawas.
d. Pada Penyerahan Pekerjaan Pertama, situasi bangunan serta halamannya harus
bersih dari sisa-sisa kotoran kerja.

PASAL 15
KECELAKAAN DAN KESEHATAN
a. Kecelakaan yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan dan menimpa pekerja
maupun orang yang terlibat dalam pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab
Penyedia Barang/Jasa.
b. Penyedia Pekerj aan Konstruksi diharuskan untuk menyediakan alat
kesehatan/kotak PPPK yang terisi penuh dengan obat-obatan yang sesuai dengan
kebutuhan, lengkap dengan seorang petugas yang mengerti dalam soal-soal
penyelamatan pertama dan kesehatan.
c. Sejauh tidak disebutkan dalam Dokumen spesifikasi teknis ini, maka Penyedia
Barang/Jasa harus mengikuti semua ketentuan umum yang berlaku dan dikeluarkan
oleh Instansi Pemerintah terutama tentang Undang-undang Keselamatan Kerja
termasuk segala kelengkapan dan perubahannya.
PASAL 16
KEAMANAN
a. Penyedia Barang/Jasa bertanggungjawab penuh atas segala sesuatu yang ada dan
terjadi didaerah kerjanya terutama mengenai:
 Kerusakan-kerusakan yang timbul akibat kelalaian/kecerobohan baik
disengaja ataupun tidak disengaja.
 Penggunaan sesuatu bahan yang keliru/salah. iii) Kehilangan-kehilangan bahan,
peralatan kerja.
 Perkelahian antar pekerja maupun dengan pihak lainya.
b. Terhadap semua kejadian sebagaimana tersebut diatas, Penyedia Barang/Jasa harus
melaporkan kepada Konsultan Pengawas dalam waktu paling lambat 24 jam untuk
diusut dan diselesaikan persoalannya lebih lanjut.
c. Untuk mencegah kejadian-kejadian seperti tersebut diatas, Penyedia Barang/Jasa
harus menyediakan pengamanan antara lain penjagaan, penerangan yang cukup
diwaktu malam hari, pemagaran sementara di lokasi kerja dan lain sebagainya.

PASAL 17
PENYEDIAAN MATERIAL/ BAHAN BANGUNAN
a. Bila dalam Dokumen Pelelangan ini disebutkan nama dan pabrik pembuat
bahan/material, maka hal ini dimaksudkan menunjukan standar minimal
mutu/kualitas bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini.
b. Setiap bahan/material yang akan digunakan harus disampaikan kepada
Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan. Waktu penyampaian contoh
bahan harus sedemikian rupa sehingga Konsultan Pengawas dapat menilainya.
c. Contoh bahan/material yang akan digunakan harus diadakan atas tanggungan
Penyedia Barang/Jasa, setelah disetujui oleh Konsultan Pengawas maka
bahan/material tersebut harus ditandai dan diadakan untuk dipakai dalam pekerjaan
nantinya.
d. Contoh bahan/material tersebut selanjutnya disimpan oleh Konsultan Pengawas
untuk dijadikan dasar penolakan bila temyata bahan/material yang dipakai tidak
sesuai dengan contoh.
e. Dalam pengajuan harga penawaran, Penyedia Barang/Jasa harus menyertakan
sejauh keperluan biaya untuk pengujian berbagai bahan/material. Tanpa mengingat
jumlah tersebut, Penyedia Barang/Jasa tetap bertanggungjawab pula atas biaya
pengujian bahan/material yang tidak memenuhi syarat atas perintah Konsultan
Pengawas.
f. Apabila temyata jenis dan macam bahan/material yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihan ini atau melalui contoh yang telah diberikan temyata dalam
pengadaannya tidak mencukupi dalam jumlahnya (persediaan terbatas) maka
penggantian bahan/material hanya dapat diberikan dengan ijin dari Konsultan
Pengawas.
g. Apabila Penyedia Barang/Jasa dalam penggunaan bahan/material tidak sesuai
dengan ketentuan tanpa persetujuan Konsultan Pengawas maka Konsultan
Pengawas berhak untuk meminta mengganti/membongkar bagian pekerjaan
yang menggunakan bahan/material tersebut untuk diganti dengan yang sesuai
ketentuan kecuali terdapat alasan tertentu yang diketahui dan disetujui
Konsultan Pengawas.
h. Semua kejadian dari point a. sampai dengan g. Dibuat Berita Acara dan
ditandatangani oleh Penyedia Barang/Jasa, Konsultan Pengawas dan Tim
Teknis yang ditunjuk.

PASAL 18
SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN
a. Pada akhir pekerjaan menjelang Penyerahan Hasil Pekerjaan Tahap Pertama:
1. Semua bangunan sementara harus dibongkar dan dibersihkan bekas-
bekasnya.Tiap bagian pekerjaan harus dalam keadaan baik, bersih, utuh,
tanpa cacat. Penyedia Barang/Jasa harus membersihkan dan membuang
sisa-sisa bahan/material, sampah, kotoran bekas kerja dan barang lain yang
tidak berguna akibat pekerjaan.
2. Konsultan Pengawas bersama Penyedia Barang/Jasa wajib melakukan
checklist menjelang Serah Terima Hasil Pekerjaan Pertama.
3. Hasil checklist dituangkan dalam berita acara
b. Pada akhir masa pemeliharaan menjelang Penyerahan Pekerjaan Tahap Kedua:
1. Semua pekerjaan yang rusak akibat dari ketidak sempumaan pekerjaan telah
di perbaiki.
2. Konsultan Pengawas bersama Penyedia Barang/Jasa wajib melakukan
checklist menjelang Serah Terima Hasil Pekerjaan Pertama.
3. Hasil checklist dituangkan dalam berita acara.

PASAL 19
FOTO TAHAPAN PEKERJAAN
1. Foto kegiatan harus dibuat oleh Penyedia Barang/Jasa sesuai arahan dari
Konsultan Pengawas.
2. Foto kegiatan pada setiap tahap tersebut dibuat sebanyak 3 (tiga) set
dilampirkan bersama dengan laporan bulanan sesuai pencapaian bobot
pekerjaan dan penagihan angsuran.
3. Pengambilan titik pandang harus diusahakan tetap dari setiap tahap dan
sesuai dengan pengarahan dari Konsultan Pengawas di lapangan.
4. Foto setiap tahap ditempelkan pada album/map dengan keterangan
singkat dan penempatan dalam album harus disetujui Pemberi Tugas serta
teknis penempelannya dalam album ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
5. Untuk foto kondisi force majeure diambil sebanyak 3 (tiga) kali.
6. Semua hasil rekaman dilampirkan dalam laporan harian atau mingguan dan/atau
akhir.

PASAL 20
BOUWKEET (BANGUNAN SEMENTARA)
Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan dan mendirikan semua bangunan sementara
(bouwkeet) untuk digunakan sebagai gudang penyimpan dan perlindungan bahan
bangunan. Setelah berakhimya pekerjaan Penyedia Barang/Jasa, wajib membongkar
dan menyingkirkan bangunan sementara tersebut dari lokasi.
PASAL 21
PEMBANGKIT TENAGA SEMENTARA
Setiap pembangkit tenaga sementara atau penerangan buatan yang dipergunakan untuk
pekerjaan harus disediakan oleh Penyedia Barang/Jasa, termasuk pemasangan
sementara kabel-kabel, meteran, dan sebagainya. Setelah pekerjaan selesai Penyedia
Barang/Jasa dan wajib menyingkirkan semua barang tersebut dari lokasi pekerjaan,
yang semua beban menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.

PASAL 22
AIR KERJA
Air untuk keperluan pekerjaan hams diadakan apabila mungkin didapat dari sumber
yang sudah ada di tiap lokasi Kegiatan dan sebelumnya hams dikoordinasikan kepada
user melalui Konsultan Pengawas.

PASAL 23
JALANMASUK
Tempat pekerjaan dan jalan sementara/jalan masuk ketempat pekerjaan hams diadakan
oleh Penyedia Barang/Jasa bilamana diperlukan atau di sesuaikan dengan kebutuhan
dan kepentingan lokasi kegiatan tersebut. Selama pekerjaan Penyedia Barang/Jasa
hams memelihara seluruh jalan-jalan sementara dan sebagainya yang mungkin
diperlukan untuk memasuki bagian pekerjaan dan menyingkirkan/membersihkan
kembali pada waktu penyelesaian pekerjaan ataujika diperintahkanjuga memperbaiki
segala kerusakan yang diakibatkan. Segala kerusakan jalan masuk akibat kegiatan
proyek sepenuhnya menjadi tanggungjawab Penyedia Barang/Jasa. Penyedia
Barang/Jasa harus membuat rambu-rambu proyek pada akses jalan masuk proyek.

PASAL 24
ORANG-ORANG YANG TIDAK BERKEPENTINGAN
Penyedia Barang/Jasa hams melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki
tempat pekerjaan dan dengan tegas memberikan perintah demikian kepada staf
pelaksana yang bertugas dan para penjaga.

PASAL 25
PERLINDUNGAN TERHADAP MILIK UMUM
Penyedia Barang/Jasa harus menjaga agar jalan umum, dan hak memakai jalan,
bersih dari alat-alat mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara
kelancaran lalu lintas, baik bagi kendaraan umum maupun pejalan kaki, selama
kontrak berlangsung. Penyedia Barang/Jasa harus bertanggungjawab atas gangguan dan
pemindahan yang terjadi atas utilitas seperti saluran air, telepon, listrik dan sebagainya
yang disebabkan oleh operasi-operasi Penyedia Barang/Jasa.

PASAL 26
PERLINDUNGAN TERHADAP BANGUNAN YANG ADA
Selama masa-masa pelaksanaan kontrak, Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab
penuh atas segala kerusakan, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran pembuangan dan
sebagainya di tempat pekerjaan, dan kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan
karena operasi-operasi Penyedia Barang/Jasa dalam arti kata yang luas. Itu semua harus
diperbaiki oleh Penyedia Barang/Jasa hingga dapat diterima oleh PPK.
PASAL 27
PENJAGAANDAN PEMAGARAN SEMENTARA
Penyedia Barang/Jasa bertanggungjawab atas penjagaan, penerangan dan perlindungan
terhadap pekerjaan yang dianggap penting selama pelaksanaan kontrak, siang
malam. PPK tidak bertanggungjawab terhadap Penyedia Barang/Jasa, dan sub Penyedia
Barang/Jasa, atas kehilangan dan kerusakan bahan-bahan bangunan atau peralatan atau
pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan.
Penyedia Barang/Jasa wajib mengadakan, mendirikan dan memelihara pagar sementara
yang mungkin diperlukan untuk pengamanan terhadap pekerjaan.

PASAL 28
PERLINDUNGAN PEKERJAAN
Penyedia Barang/Jasa bertanggungjawab atas keamanan seluruh pekerjaan termasuk
bahan bahan bangunan dan perlengkapan instalasi ditempat pekerjaan, hingga kontrak
selesai dan diterima oleh PPK.

PASAL 29
GANGGUAN PADA TETANGGA
Segala pekerjaan yang menurut PPK mungkin akan menyebabkan gangguan pada
penduduk yang berdekatan, hendaknya dilaksanakan sesuai pengarahan PPK, dan
semua resiko akibat gangguan ini menjadi beban Penyedia Barang/Jasa.

PASAL 30
PELAKSANAAN PEKERJAAN DI LUAR JAM KERJA NORMAL
Penyedia Barang/Jasa harus mendapatkan ijin tertulis dari Konsultan
Pengawas untuk melaksanakan pekerjaan yang tertera dalam kontrak ini diluar jam-
jam kerja biasa.
PASAL 31
PELAKSANAAN PEKERJAAN DI LUAR LOKASI PEKERJAAN
Apabila Penyedia Barang/Jasa melaksanakanpekerjaan diluar lokasi pekerjaan supa
ya memberitahukan kepada Konsultan Pengawas atau PPK untuk diadakan
pemeriksanaan.
PASAL 32
STANDAR YANG DIPAKAI
a. Dalam melaksanakan pekerjaan, bila ditentukan lain dalam Spesifikasi teknis dan
Syarat-syarat (Dokumen Pemilihan), berlaku dan mengikat ketentuan- ketentuan di
bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya :
1. Perpres No.12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, beserta
petunjuk teknisnya.
2. Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI) 1982
3. Peraturan Perburuhan dilndonesia (Tentang penggunaan Tenaga Kerja harian,
Mingguan dan Bulanan/Borongan).
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:45/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
5. SK Gubemur atau peraturan dan ketentuan lain daerah yang dikeluarkan oleh
Jawatan/lnstansi Pemerintah setempat yang bersangkutan dengan permasalahan
Gedung Pemerintah.
6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 14 Tahun 2021
7. American Society of Testing Material (ASTM)
b. Untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang tercantum pada RKS ini,
berlaku dan mengikat pula :
1. Gambar bestek yang dibuat oleh Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh
PPK serta unsur teknisnya.
2. Gambar-gambar detail pelaksanaan (shop drawing) yang telah diselesaikan
olehPenyedia Barang/Jasa dan sudah disahkan/disetujui Konsultan Pengawas.
3. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (Dokumen Pelelangan).
4. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.

Bilamana dalam Dokumen Pelelangan telah ditentukan patokan kualitas bahan- bahan
bangunan, maka ketentuan yang berasal dari standar-standar atau peraturan tersebut
bersifat melengkapi, sejauh tidak bertentangan.

PASAL 33
PENGGUNAAN, PERSYARATAN TEKNIS
a. Persyaratan teknis ini disiapkan untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan. Syarat seluruh bangunan-bangunan dan pekerjaan-pekerjaan lainnya
sebagai kesatuan yang tidak dapat terpisahkan, kecuali disebutkan lain. Maka
setiap pasal dalam persyaratan ini, disesuaikan dengan yang dinyatakan dalam
gambar kerja. Keterangan• keterangan tambahan tertulis dan perintah dari
Konsultan Pengawas /Perencana ataupun Tim Teknis.
b. Standar-standar yang dipakai terutama adalah standar-standar yang berlaku,
sedangkan untuk pekerjaan-pekerjaan yang standamya belum dibuat dan
diberlakukan di negara ini, maka harus digunakan standar-standar
internasional yang berlaku atau setidak-tidaknya standar dari negara-negara
produsen bahan yang menyangkut pekerjaan tersebut.

PASAL 34
PENJELASAN DOKUMEN PERENCANAAN DAN GAMBAR
a. Penyedia Barang/Jasa wajib meneliti semua gambar dan Dokumen Pemilihan
termasuk tambahan dan perubahannya yang dicantumkan dalam Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan.
b. Bila gambar tidak sesuai dengan Dokumen Pemilihan dan atau tidak ada, maka
penyedia Barang/Jasa segera berkoordinasi dengan Konsultan Pengawas dan
Konsultan Perencanaserta tim teknis, sehingga keputusan yang diambil adalah
sepakatan antara pihak-pihak yang terkait. Bila perbedaan-perbedaan ini
menimbulkan keragu-raguan sehingga dalam pelaksanaan menimbulkan
kesalahan, Penyedia Barang/Jasa wajib menanyakankepada Konsultan
Pengawas/Konsultan Perencana dan Penyedia Barang/Jasa mengikuti
keputusannya.
BAB III
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR LINGKUP
PEKERJAAN

Lingkup Pekerjaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Poliklinik Tahap II RSUD Sunan


Kalijaga Kabupaten Demak meliputi pekerjaan Arsitektural Gedung sebagai berikut :

Pasal 1 Pekerjaan Pasangan ( Dinding , Partisi, Plesteran dan Railing )


Pasal 2 Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela
Pasal 3 Pekerjaan Lantai dan Dinding
Pasal 4 Pekerjaan Langit Langit
Pasal 5 Pekerjaan Finishing
Pasal 6 Pekerjaan Fasade

PASAL 1
PEKERJAAN PASANGAN
A. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan dinding, partisi dan Railing
B. Pengendalian Pekerjaan
Pekerjaan ini harus sesuai dengan Permenkes No. 14 Tahun 2021.
C. Bahan-bahan
1. Batu Bata
Bahan untuk pasangan batu kali/batu pecah kecuali dipersyaratkan lain harus sesuai
dengan NI-3-1970, dan cara pengerjaannya harus dilakukan menurut cara terbaik
yang dikenal di sini. Batu-batu harus keras dengan permukaan kasar tanpa
cacat/retak dengan ukuran maksimal 25 x 25 x 25 cm. Kerusakan akibat
pengangkutan tidak boleh melebihi 20 %. Bila temyata persentase kerusakan
diatas angka tersebut, maka pengiriman batu bata tersebut dibatalkan/tidak
diterima.
2. Pasir
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam dan keras. Kadar lumpur yang
terkandung dalam pasir tidak boleh lebih besar dari 5 % Pasir harus memenuhi
persyaratan. Pasir yang digunakan adalah pasir Muntilan
3. Kerikil (split).
Kerikil (split) yang digunakan berasal dari batu gunung yang dipecah. Ada dua cara
pemecahan yaitu menggunakan manual (pecah tangan) dan pecah mesin. Kedua
sistem pemecahan tersebut harus memenuhi persyaratan PUBB 1971 dan PBI 1971.
Kerikil (split) harus cukup keras, bersih serta susunan butir gradasinya menurut
kebutuhan
4. Adukan
Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1 semen : 5 pasir.
5. Pemasangan
1. Pekerjaan Pasangan Bata Merah
a. Persyaratan bahan
Semua batu bata harus dari mutu kelas I, padat, keras, ukuran presisi
dan siku serta permukaan yang merata. Bata harus berkwalitas baik,
buatan pabrik dengan cetakan mekanis ukuran nominal optimal
5×11×23 cm. Warna pembakaran bata harus merata dengan
permukaan dan sudut siku yang rapi.
Material yang dipergunakan juga harus memenuhi ketentuan-
ketentuan seperti dijelaskan di bawah ini :
a. Bahan yang dipakai untuk seluruh bangunan berasal dari satu
pabrik, sehingga dapat dicapai keseragaman kwalitas, jenis dan
ukuran. Contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus
diserahkan dan disetujui oleh Konsultan pengawas Lapangan atau
Konsultan Pengawas terlebih dahulu sebelum terpasang.
b. Batu bata yang dipakai ialah batu bata merah ex lokal dengan
standar mutu terbaik yang disetujui Konsultan pengawas
Lapangan atau Konsultan Pengawas, pembakaran sempurna dan
merata, kekerasannya memenuhi persyaratan bahan-bahan.
c. Batu bata harus memenuhi persyaratan NI-10/PUBB 1970, bebas
dari cat/ adukan.
d. Semen yang digunakan harus memenuhi syarat menurut NI-8 atau
Type I (ASTM) dan memenuhi S-400 menurut Standard Portland
Cement, setaraf dengan produk semen Tiga Roda, holcim.
Penyimpanan bahan ini, harus benar-benar kering dan terhindar
dari air.
e. Pasir dipilih dari jenis pasir pasang yang kasar, tajam, bersih dan
bebas dari tanah liat/lumpur/campuran lain.
f. Pasir ini harus mempunyai gradasi ukuran dan bentuk yang sama
sesuai persyaratan : NI-3 pasal 14 ayat 2, dan NI-2 bab 3.3.
g. Air yang dipakai sebagai bahan pencampur harus bersih dari
bahan minyak, asam alkali, garam dan atau bahan organik
lainnya, sesuai dengan PVBI 1982 pasal 9.
h. Bahan yang digunakan bata kudus

b. Syarat Pelaksanaan
Contoh material harus mendapat persetujuan Pemberi Tugas terlebih
dahulu. Bata yang patah melintang dan besar patahannya lebih kecil
dari setengah panjangnya tidak diperbolehkan untuk digunakan. Cara
pemasangan batu bata harus membentuk siar yang seragam dengan
ketentuan siar tegak tidak boleh saling menyambung membentuk garis
lurus.
Ketentuan luas bidang maksimum pasangan batu bata yang
disyaratkan adalah 12 m², apabila luas pemasangan melebihi
ketentuan tersebut harus dipasang kolom praktis dan ring balk praktis
dengan diberi angkur besi ø 1/2" pada tiap jarak 3 m. Perhitungan
pengadaan dan pemasangan kolom praktis ini harus sudah termasuk
ke dalam analisa harga satuan pekerjaan pemasangan dinding bata.
Pekerjaan pemasangan batu bata yang dilaksanakan setiap harinya
tidak boleh melebih tinggi 100 cm atau ± 20 lapis. Setiap batu bata
harus dipasang diatas lapisan adukan dan diketok ke tempatnya
hingga terpasang kuat dan tidak mudah lepas.
Semua pertemuan sudut dan pengakhiran pasangan batu bata apabila
tidak ditentukan lain maka harus dipasang kolom praktis, termasuk
juga untuk ring balk dan balok lateu di atas ambang kusen pintu dan
jendela dengan dimensi sebagai berikut :
 Beton dimensi 12 x 12 cm K-175 (ad 1pc : 2ps : 3 split)
 Besi tulangan pokok 4 x ø10 mm dan tulangan sengkang ø 8 pada
setiap jarak 20 cm
Pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding bata harus memenuhi
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Batu bata sebelum dipasang harus dibasahi atau direndam dalam
air terlebih dahulu sampai jenuh air dan pada saat diletakkan
tidak boleh ada genangan air di permukaannya.
b. Pasangan batu bata harus benar-benar lurus terpasang vertikal dan
horizontal.
c. Untuk permukaan yang datar batas toleransi perlengkungan atau
pencembungan bidang tidak boleh melebihi 5 mm untuk setiap
jarak 2m. Jika melebihi, Penyedia berkewajiban memperbaikinya
atas tanggung jawabnya.
d. Pengakhiran dinding batu bata diakhiri dengan ring balok beton
15 x 15 cm dengan pembesian 4 12 dan beugel  8-20 cm.
e. Pasangan batu bata yang berbatasan dengan kolom beton atau
baja harus diberi angker besi  1/2" minimal jarak 60 cm dan
tertanam pada pasangan bata sekurang-kurangnya 40 cm, kecuali
ditentukan lain.
f. Semua angker, pipa-pipa, peralatan lain yang akan ditanam dalam
batu bata, harus dipasang pada saat pelaksanaan pasangan batu
bata dilaksanakan.
g. Aduk perekat (spesi) yang dipakai adalah :
 Aduk yang dipakai mengikuti persyaratan dan sifat-sifat
seperti disebutkan dalam type FPUBB BI-3, 1956.
 Semua pasangan bata kedap air sesuai petunjuk di gambar
pekerjaan, dipakai campuran aduk 1 pc : 3 pasir
 Untuk semua batu bata di atas 20 cm dari permukaan tanah
kecuali yang disyaratkan kedap air, dipakai campuran aduk 1
pc : 6 pasir.
 Diusahakan aduk perekat selalu dalam keadaan segar atau
belum mengeras. Diperkirakan jarak waktu pencampuran aduk
perekat dengan pemasangan jangan melebihi 30 menit, teru-
tama untuk aduk kedap air.
 Ketebalan aduk perekat pada potongan batu bata harus sama
tebal 1 cm.
 Siar-siar harus dikerok dengan kedalaman 1/2 cm agar
plesteran dapat merekat dengan baik diatasnya.

2. Pekerjaan Pasangan Bata Ringan


a. Persyaratan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Bata ringan harus memenuhi standar SNI.
2. Spesi untuk perekatan bata ringan harus memenuhi standar SNI
atau sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat bata ringan. Dalam
hal ini spesi menggunakan semen instan MU-380.
3. Air harus memenuhi PUBI - 1982 pasal 9
4. Produk bata ringan yang digunakan adalah lokal berukuran
60x20x10 cm.

b. Syarat Pelaksanaan
a. Untuk pekerjaan ini, Penyedia harus memperhatikan secara detail
sesuai aturan, ikatan-ikatan dan hubungan bata ringan dengan
material lain dan pelaksanaan pekerjaan harus dengan gambar
kerja.
b. Sebelum pemasangan, bata ringan harus direndam dalam air
bersih sampai jenuh. Pada saat pemasangan tidak boleh ada air
dipermukaan bata ringan.
c. Spesi atau campuran perekat :
1) Untuk seluruh pemasangan bata ringan campuran 1 ; 5
persyaratan terdapat dalam gambar kerja.
2) Pemasangan harus benar-benar diperhatikan, ketebalan
spesi kira-kira 1 cm s/d 1,5 cm seluruh kotak horisontal
maupun vertikal harus sempurna dan terisi sepenuhnya.
d. Pemasangan bata ringan harus rapi, sama ketebalannya, lurus dan
tegak. Perencanaan pengikat harus benar-benar diperhatikan
selama pelaksanaan seluruh pekerjaan.
e. Untuk pelaksanaan / pemasangan kolom praktis / kolom-kolom
dengan tulangan :
1) Masing-masing untuk menghubungkan pasangan dinding ½
batu.
2) Pemasangan dengan batu ½ batu untuk bagian dalam dan
bagian luar bangunan.
3) Ukuran kolom praktis beton bertulang harus sesuai dengan
gambar kerja.
f. Di atas setiap lubang pintu dan jendela atau lubang-lubang lain
harus dipasang balok latei, walaupun tidak terdapat dalam gambar
kerja, begitu pula untuk bidang dinding yang lebih dari 12 m2
ditambahkan kolom maupun balok penguat beton bertulang.
g. Pada setiap kotak dinding bata dengan kolom praktis, ring balk
maupun pekerjaan beton lain seperti terdapat dalam gambar kerja
harus dilaksanakan dengan angker yang sesuai dengan gambar
kerja.
h. Seluruh bata ringan yang dipasang pada bagian dasar harus
diplester kasar.
i. Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan
setiap bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-
stek besi beton diameter 6 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu
ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian
yang ditanam dalam pasangan bata ringan sekurang-kurangnya 30
cm kecuali ditentukan lain.
j. Selama pemasangan dinding belum selesai Penyedia diharuskan
untuk menjaga dan menghindari kerusakan-kerusakan atau bekas-
bekas yang disebabkan oleh material-material lain .
k. Jika pada saat akhir terjadi kerusakan dan lain-lain, Penyedia
harus memperbaiki sampai diterima, disetujui oleh MK lapangan.
l. Biaya-biaya untuk perbaikan dan lain-lain harus ditanggung
Penyedia dan tidak boleh dituntut sebagai pekerjaan tambahan.

3. Pekerjaan Papan Kalsium Silika Board


a. Persyaratan bahan
Bahan partisi Kalsium Silika board yang digunakan tidak boleh dalam
keadaan cacat dan atau rusak.Kemasan barang harus utuh dan juga tidak
mengalami kerusakan. Persyaratan bahan yang digunakan harus
memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Ukuran : 1200 X 2400 mm.
b. Tebal : 8 mm.
c. Type : Recessed edge untuk type sambungan rata (flush joint)
d. Material : Kalsiboard, Nusaboard atau sekualitas
b. Syarat Pelaksanaan
Contoh material harus mendapat persetujuan Pemberi Tugas terlebih
dahulu.Papan/ board yang mengalami keretakan dan atau terbelah tidak
diperbolehkan untuk digunakan.
Pelaksanaan pekerjaan dinding partisi Papan/ board terutama juga harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Material papan / board yang digunakan sebagai penutup partisi ialah
papan / board tebal 8 mm, kwalitas terbaik produk Kalsiboard,
Nusaboard
b. Papan/ board yang digunakan harus lurus, tidak cacat dan harus
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas sebelum pemasangan.
c. Rangka partisi menggunakan rangka Boral Metal System dengan
ukuran dan dimensi sesuai gambar perencanaan berikut segala
komponen pelengkapnya yang disetujui Konsultan pengawas
Lapangan atau Konsultan Pengawas.
d. Bahan penyelesaian akhir untuk dinding partisi Papan/ board adalah
cat dinding interior anti bakteri. Warna-warna yang digunakan sesuai
dengan gambar perencanaan.
e. Tempat pemasangan, ukuran, bentuk, dan dimensi sesuai dengan
gambar perencanaan.
f. Panel papan / boardyang dipasang dan yang telah dipotong, bentuk
dan ukuran masing-masing harus sama, tegak lurus sudutnya, tidak
ada bagian-bagian yang disambung, yang gompal, cacat-cacat lainnya
dan telah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
g. Pemotongan unit-unit panel papan / boarddiperkenankan dengan
menggunakan alat potong mesin dan setelah pemotongan harus
diampelas rata dan halus.
h. Bidang permukaan partisi harus benar-benar rata, lurus, waterpass
dan tidak bergelombang.
i. Sambungan antara unit-unit harus merupakan garis lurus dan saling
tegak lurus mempunyai jarak yang sama satu sama lainnya sesuai
dengan gambar. Pada setiap sambungan harus memakai bahan
“tekstil” penyambung supaya dempul (compound) dapat merekat
sempurna. Penyedia harus memperbaiki dengan biaya sendiri jika
tidak dicapai persyaratan tersebut.
j. Papan / boardharus diberi dempul (compound) papan / board
kemudian diampelas hingga permukannya rata dan halus, sehingga
pengecatan dapat berhasil dengan sempurna. Dempul yang digunakan
harus sesuai dengan rekomendasi pabrik produsen. Penyedia tidak
diperkenakan menggunakan dempul yang berasal dari bahan oplosan
k. Seluruh metode pengerjaan penggunaan panel papan / board adalah
sesuai dengan aturan dan rekomendasi dari pabrik produk yang
bersangkutan.

4. Pekerjaan Plesteran
a. Pekerjaan Plesteran PC
 Plesteran dinding dan sponing/plester sudut (konvensional – dengan
campuran Pasir- Semen/PC dan acian semen/PC)
a. Cara mengaduk adukan sesuai pasal 3 ayat 5.2. dengan catatan
diaduk kering sampai rata sebelum diberi air, semua pasangan
harus ditambahkan bahan-bahan anti penyusutan (anti shrinkage).
b. Persiapan Permukaan.
Permukaan dinding bata harus cukup kering dan semua pipa
saluran-saluran harus sudah terpasang pada tempatnya. Untuk
mencegah mengeringnya plesteran sebelum waktunya permukaan
yang telah disiapkan harus dibasahi.
c. Semua dinding yang diplester harus bersih dari kotoran dan
disiram air
d. Sebelumnya dibuat kepala plesteran dengan tebal sama dengan
ketebalan plester yang direncanakan. Tebal plesteran paling
sedikit 1,5 cm dan paling tebal 2 cm, plesteran yang baru saja
selesai tidak boleh langsung difinish / diselesaikan.
e. Plesteran diratakan dengan menggunakan kayu yang lurus,
minimum panjangnya 1 meter.
f. Selama proses pengeringan plesteran harus disiram dengan air
agar tidak terjadi retak-retak rambut akibat proses pengeringan
yang terlalu cepat.
g. Penyampuran adukan hanya boleh menggunakan mesin pengaduk,
dan campuran dengan tangan hanya boleh dilaksanakan atas izin
Konsultan Pengawas. Pengadukan harus diatas alas dari papan
dan lain-lain.
h. Plesteran untuk dinding yang akan dicat tembok, penyelesaian
terakhir harus digosok dengan ampelas bekas pakai atau kertas
zak semen. Semua beton yang akan diplester harus dibuat kasar
dulu agar plesteran dapat merekat. Untuk semua sponingan harus
digunakan campuran M3, rata siku dan tajam pada sudut-sudutnya.
i. Pada keadaan cuaca kering dan panas plesteran harus dilindungi
terhadap pengeringan yang tidak merata atau berlebihan.
j. Memperbaiki dan membersihkan.Penyedia wajib memperbaiki
plesteran dinding yang kurang sempurna dengan cara membuang
bagian-bagian tersebut dengan bentuk memanjang, memakai alat
serta diplester kembali. Pekerjaan plesteran yang telah selesai
harus bebas dari retak, noda dan cacat lain.
k. Pada waktu-waktu tertantu selama pelaksanaan, dan bila pekerjaan
telah selesai, semua plesteran yang tampak harus dibersihkan dari
kotoran-kotoran akibat pekerjaan.
b. Plesteran dengan Mortar
Semen instan MU-301 untuk plesteran dinding bata ini merupakan
campuran semen, pasir silika, filler dan aditif. Semen instan ini harus
dengan mutu yang baik dan bebas dari ketidak-murnian/kotoran supaya
menghasilkan plester dengan kekuatan yang dibutuhkan, mudah dipakai,
daya tahan yang tinggi dan penampilan yang baik. Contoh-contoh bahan
harus diserahkan ke Arsitek untuk persetujuan sebelum pemakaian
dimulai. Semen instan MU-301 ini untuk plesteran dinding ini siap
digunakan dengan menambahkan air. Air harus bersih dan memenuhi
ketentuan-ketentuan yang sama seperti yang harus tercapai untuk
pekerjaan beton.
Metode Pelaksanaan
1. Alat kerja : Roskam, jidar panjang dari baja atau alumunium.
2. Persiapan dan Pelaksanaan :
a. Siapkan tempat kerja & permukaan yang akan diplester.
b. Singkirkan semua hal yang dapat merusak / mengganggu
pekerjaan plesteran.
c. Pasang petunjuk-petunjuk yang cukup untuk kerataan
pemlesteran.
d. Bersihkan dasar permukaan dari serpihan, kotoran & minyak
yang dapat mengurangi daya rekat adukan.
e. Jika terlalu kering, basahi dasar permukaan yang akan diplester
air.
f. Pekerjaan plesteran harus lurus, sama rata, datar maupun tegak
lurus.
g. Jika plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan seperti
tidak rata, tidak tegak lurus atau bergelombang, adanya pecah atau
retak, keropos, maka bagian tersebut harus dibongkar kembali
untuk diperbaiki atas biaya Penyedia.
3. Pengadukan Bahan :
a. Bak adukan, peralatan (tools and untensils) harus bersih dan
dicuci dahulu sebelum pengadukan berikutnya
dilaksanakan. Tuangkan air sebanyak 7,5 – 8,0 liter / 50 kg MU-
301 atau 6 – 6,5 liter / 40 kg kemudian masukan adukan kering
MU-301 ke dalam bak adukan.
b. Aduk campuran diatas hingga rata dan diperoleh kelecakan
(consistency) yang sesuai untuk pelaksanaan plesteran.
4. Aplikasi untuk plesteran :
a. Pemlesteran dilakukan sebagaimana umumnya.
b. Aplikasi plester dilakukan secara manual sebagaimana umumnya
dengan tebal yang dianjurkan adalah 10 mm.
Sangat dianjurkan untuk aplikasi awal dengan cara dikamprot
maksimal 5 mm dengan adukan plesteran encer sebagai lapisan awal
untuk ikatan plester selanjutnya dan setelah beberapa lama dapat
dilapisi adukan plester hingga didapatkan ketebalan yang diinginkan
dan untuk perataan permukaan plester dengan menggunakan jidar
alumunium, setelah ditunggu setengah kering dapat dilakukan
penghalusan permukaan
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan pemasangan tangga besi +
railing stainlessttell. Bahan yang dipakai untuk pekerjaan ini adalah.
Baja UNP untuk rangka tangga besinya dan bahan stainlestell untuk
bahan pemasangan railing tangga. Bahan harus berstandart SNI
dengan jaminan mutu
5. Pelaksanaan
1. Pemasangan tangga besi + railing stainlestell harus sesuai dengan
gambar rencana atau arahan dari konsultan pengawas
2. Perhatikan posisi dan pemotongan
3. Pasang plat anak tangga dengan potongan yang rapi dan dilas
dengan kuat sesuai standat yang berlaku.
5. Pekerjaan Railing
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan pemasangan Railling
Tangga , Railing Ramp, Pipa Galvanis dia 2 „ dan 1 „ Standart SNI
ST-201.
2. Pelaksanaan
 Pemasangan railling tangga harus sesuai dengan gambar rencana
atau arahan dari konsultan pengawas
 Perhatikan posisi dan pemotongan
 Railling yang dipasang harus memenhi standat kenyamanan
6. Pekerjaan Panel ( Backdrop )
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan panel multipleks Pada
dinding partisi back-dropped sesuai yang disebutkan / ditunjukkan
dalam gambar dan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
Persyaratan Bahan
 Bahan panel back drop yg digunakan adalah :
 multipleks 12mm bermutu baik.
 Bahan perekat adalah lem putih setara Rakol atau di-stapler.
 Kayu solid sungkai yang kering dan bermutu baik untuk edging
sekeliling panel
 Bahan panel Back-dropped adalah polyester
 resin dengan ketebalan 10 mm, motif menyesuaikan, merk TACO

2. Syarat-syarat Pelaksanaan
 Alas/backing/dasar untuk dipasangi panel, baik partisi maupun
plafon/ceiling, harus merupakan permukaan yang bersih dan rata.
 Bahan Multipleks harus dipilih motif yang rata-rata sama dan
tidak ada cacat serta bebas dari mata kayu.
Panel untuk back-dropped harus dikerjakan oleh tenaga yang ahli
dan berpengalaman.
 Penambahan lampu led strip dipasang setelah selesai pekerjaan
backdrop dan di susaikan dengan petunjuk konsultan pengawas /
PPK

PASAL II
PEKERJAAN KUSEN PINTU, DAN JENDELA
1. Kusen, Pintu Jendela dan Kaca
a. Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud dalam pekerjaan ini adalah meliputi penyediaan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan pengadaan dan pemasangan kusen pintu, daun pintu, kusen
jendela dan daun jendela sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang
baik dan sempurna, sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar dan
persyaratan ini.
Pekerjaan kusen, pintu dan jendela ini meliputi namun tidak terbatas pada
pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :
a. Pengadaan, pemasangan, dan penyelesaian akhir seluruh kusen pintu,
daun pintu dan kusen jendela baja serta perlengkapannya.
b. Pengadaan, pemasangan, dan penyelesaian akhir seluruh kusen pintu,
daun pintu teakwood, kusen jendela aluminium, dan daun jendela
serta aksesoris kelengkapannya.
b. Persyaratan bahan
Bahan dan material yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
pengadaan dan pemasangan kusen, pintu dan jendela harus memenuhi
ketentuan-ketentuan umum sebagai berikut :
a. Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m³/hr dan terhadap
tekanan air 15 kg/m² yang harus disertai hasil test.
b. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap tipe harus disertai hasil
test yang menyatakan mampu memikul beban minimum 100 kg/m².
c. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu
sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan,
kelengkungan dan pewarnaan yang disyaratkan.
d. Pekerjaan memotong, punch dan drill dengan mesin harus sedemikian
rupa sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela,
dinding dan pintu mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :
o Untuk tinggi dan lebar 1 mm.
o Untuk diagonal 2 mm.
e. Penjelasan aksesoris yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah :
- Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip
dari vinyl, pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan
kusen harus ditutup caulking dan sealant, angkur-angkur untuk
rangka atau kusen terbuat dari steel plate tebal 2-3 mm, dengan
lapisan zinc tidak kurang dari 13 mikron sehingga dapat bergeser.
- Bahan finishing untuk pekerjaan kusen, pintu dan jendela dijelaskan
sebagai berikut :
Treatment untuk permukaan kusen jendela dan pintu yang
bersentuhan dengan bahan alkaline seperti beton, aduk atau
plester dan bahan lainnya harus diberi lapisan finish dari lacquer
yang jernih atau anti-corrosive treament dengan insulating
varnish seperti asphaltic varnish atau bahan insulation lainnya.
Untuk Pekerjaan Kaca meliputi
Bahan dan material yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
pengadaan dan pemasangan kaca untuk proyek pembangunan harus
memenuhi ketentuan-ketentuan umum sebagai berikut :
a. Semua kaca yang dipakai dari produk yang memenuhi persyaratan
sesuai dengan SII-0189/78. Ketebalan kaca sesuai dengan gambar
perencanaan.
b. Kesikuan
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut
siku tepi potongan yang rata dan lurus. Toleransi kesikuan
maksimum yang diperkenankan adakah 1,5 mm per-meter.
c. Dihindari pemakaian kaca yang cacat sebagai berikut :
1. Gelembung (Bubbles)
Gelembung adalah ruang-ruang yang berisi gas terdapat pada
kaca.
2. Bahan Heterogen (Heterogeneous Material)
Bahan heterogen adalah bagian kaca yang komposisi kimia
induk, karena kelalaian index biasnya dapat mengganggu
pandangan.
3. Retak (Craks)
Retak adalah garis-garis pecah pada kaca, baik sebagian atau
seluruh tebal kaca.
4. Gumpilan Tepi (Edge Chipping)
Gumpilan tepi adalah bagian kaca sisi lebar atau sisi panjang
yang menonjol atau masuk.
5. Benang (String) dan Gelombang (Wave)
Benang adalah cacat garis timbul yang tembus pandang.
6. Gelembung adalah permukaan kaca yang berombak dan
mengganggu pandangan.
7. Bintik-bintik (Spots), Awan (Cloud) dan Goresan (Scratch)
 Bintik-bintik adalah titik-titik pada permukaan kaca yang
berupa -benda-benda bukan kaca dan mempunyai warna lain.
 Awan adalah permukaan kaca yang mengalami kelainan
kebeningan.
 Goresan adalah luka garis pada permukaan kaca.
8. Lengkungan (Blow)
9. Lengkungan adalah lembaran kaca yang bengkok.
c. Jenis bahan
Bahan aluminium yang digunakan untuk kusen pintu, kusen jendela, dan
kusen daun jendela adalah produk Alutama, alexindo, dacon, ATA
Internasional dan memenuhi standar kualitas bahan SII Extrusi 0695-82,
SII Jendela 0649-82, ASTM B 221 M, BS 1474 : 1972. Bentuk, ukuran,
dan dimensi detail disesuaikan dengan gambar dan produk pabrik.
d. Persyaratan Pekerjaan
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh Penyedia dalam pelaksanaan
pekerjaan pemasangan kusen, pintu dan jendela dijelaskan sebagai
berikut :
 Sebelum memulai pekerjaan Penyedia diwajibkan meneliti gambar-
gambar dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil kong liong atau
bukaan dinding) dan membuat contoh jadi untuk semua detail
sambungan dan profil kusen yang berhubungan dengan sistem
konstruksi bahan lain.
 Penyedia wajib menyerahkan contoh ukuran bahan yang akan
digunakan untuk disetujui oleh Konsultan pengawas Lapangan atau
Konsultan Pengawas, baik bentuk maupun warnanya.
 Bahan-bahan yang diserahkan untuk dipasang harus sesuai benar
dengan contoh-contoh yang telah disetujui dan dalam
keadaan terpelihara baik.
 Penyedia wajib membuat shop drawing dari konstruksi kusen pintu,
jendela yang akan dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam
detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya, untuk disetujui oleh
Konsultan pengawas Lapangan atau Konsultan Pengawas.
 Semua frame atau kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu
dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan
kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
 Pemasangan kusen jendela dipasang secara rata luar sehingga
permukaan kusen bagian luar rata segaris dengan permukaan dinding
eksterior.
 Pertemuan antara kusen jendela dan kusen pintu dengan dinding
pasangan bata dibuat naad atau tali air selebar 5 mm.
 Pemotongan kusen hendaknya dilakukan dengan gergaji mesin untuk
menjamin mutu kerapihan sambungan tanpa
menyebabkan kerusakan pada permukaannnya dan pada
pelaksanaannya dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan
penempelan debu besi pada permukaannya.
 Pengelasan pada pekerjaan kusen, pintu dan jendela baja dibenarkan
menggunakan non-activated gas (argon) dari arah bagian dalam agar
sambungannya tidak tampak oleh mata.
 Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan
sekrup, rivet, stap dan harus cocok.
 Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang
sesuai dengan gambar.
 Angkur-angkur untuk rangka atau kusen terbuat dari steel plate
setebal 2-3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
 Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti
karat/ stainless steel, sedemikian rupa sehingga headline dari tiap
sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap
air sebesar 1.000 kg/cm2.
 Celah antara kaca dan sistem kusen harus ditutup oleh silicone seal
atau rubber sealant, disesuaikan dengan fungsi ruang yang
bersangkutan.
 Untuk fitting hardware dan reinforcing materials yang mana kusen
akan bersinggungan langsung dengan besi, tembaga atau lainnya
maka permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan
chromium untuk menghindari kontak korosi.
 Toleransi pemasangan kusen di satu sisi dengan dinding partisi adalah
5mm yang kemudian diisi dengan sealant, atau bahan lain yang
disetujui.
 Toleransi pemasangan kusen aluminium di satu sisi dinding adalah
10-25 mm yang kemudian diisi dengan beton ringan atau grouting.
 Tepi bawah ambang kusen eksterior agar dilengkapi flashing untuk
penahan air hujan.
 Bentuk dan ukuran daun pintu harus disesuaikan dengan gambar
rencana atau gambar-gambar detail.
 Pelaksanaan pekerjaan daun pintu harus baik, halus dan disetujui oleh
Konsultan pengawas Lapangan dan Konsultan Pengawas.
 Semua permukaan daun pintu harus rata di semua bidang dan bebas
dari cacat-cacat yang disebabkan oleh penggergajian serta siap untuk
diberi penyelesaian akhir.
 Pemasangan daun pintu harus dipasang pada kusen-kusen dengan
baik.
 Antara daun-daun pintu dan kusen-kusen harus ada jarak untuk
Menjamin agar mudah dibuka atau ditutup.
Semua rincian material yang termasuk detail teknis pemasangan pekerjaan
(seperti rivet, silicone seal, angkur) sudah harus diperhitungkan pada
penawaran pihak Penyedia. Kekurangan atau ketidaklengkapan detail-
detail tersebut dalam penawaran merupakan tanggungan pihak Penyedia
dan bukan merupakan pekerjaan tambah kurang.
2. Pekerjaan Kaca
Pada pekerjaan Kaca, Hal-hal yang harus diperhatikan oleh Penyedia
dalam pelaksanaan pekerjaan pemasangan kaca dijelaskan sebagai berikut:
a. Pemasangan kaca dilaksanakan pada semua pekerjaan kaca yang
disebutkan dalam gambar seperti kaca curtain wall, jendela pintu dan
sebagainya sesuai gambar.
b. Penyedia dan atau supplier harus mengadakan pengukuran kembali di
lapangan setelah kusen terpasang dengan baik.
c. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Konsultan
pengawas Lapangan.
d. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan
benturan serta diberi tanda agar mudah mengetahui.
e. Pemotongan kaca harus rapih dan lurus, diharuskan menggunakan
alat-alat pemotong kaca khusus.
f. Tepi kaca yang tampak maupun tidak tampak harus diasah dan
dihaluskan sebelum dipasang. Pemasangan harus rapih dan cukup
rapat dengan memperhatikan faktor muai susut akibat perubahan
temperatur.
g. Kaca yang terpasang harus sudah terkunci dengan sempurna dan tidak
bergeser dari sponing.
h. Merk yang dipakai adalah produk ASAHIMAS
3. Pekerjaan Pengunci
a. Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
perlengkapan daun pintu / daun jendela seperti kunci, engsel dan alat-
alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga tercapainya
hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
 Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi
seluruh pemasangan pada daun pintu kayu, daun pintu alumunium dan
daun jendela alumunium seperti yang ditunjukkan / disyaratkan dalam
detail gambar.
b. Persyaratan Bahan
Semua pintu menggunakan peralatan kunci merek setara DEKSON,
YALE atau sekualitas untuk komponen sebagai berikut :
- Kunci Tanam - Kunci Slot
- Engsel - Handle/ Door Holder
- Casement - Rambuncis
- Door closer - Door stop
a. Semua "hardware" yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan
yang ada. Bila terjadi perubahan atau penggantian "hardware" akibat
dari pemilihan merk, Penyedia wajib melaporkan hal tersebut kepada
Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
b. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus
dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
c. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
d. Penyedia wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan gambar dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan
keadaan di lapangan.
Didalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang
diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau detail-
detail khusus yang belum tercakup secara lengkap didalam Gambar ,
Shop Drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh
Konsultan pengawas lapangan/Pemberi tugas / Perencana.
e. Setelah pekerjaan diberikan Penyedia harus menyerahkan daftar alat
penggantung dan kunci dalam tiga rangkap untuk meminta
persetujuan Konsultan pengawas Lapangan seperti daftar
perlengkapan pintu terlampir.
f. Daftar tersebut harus memuat hal-hal sebagai berikut : No. referensi,
Nama barang, Nama Produsen dan No. katalog dari yang diusulkan
berikut data mengenai kekuatan engsel, kekuatan ayun dan lain-lain.
g. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari plat
alumunium berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal
ini dihubungkan dengan cincin nikel kesetiap anak kunci.

PASAL III
PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING
A. Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, peralatan semua pekerja yang
berhubungan denganpekerjaan penyelesaian dinding sesuai gambar kerja dan
SPESIFIKASI TEKNIS.
 Penyedia harus memberikan contoh-contoh bahan pelapis dinding yang
akan dipasang, khususnys untuk menentukan warna, tesktur yang akan
ditentukan kemudian oleh Pemberi Tugas.
 Penyedia harus menyediakan jaminan tertulis dari produser Sub Penyedia
kepada Pemilik Proyek untuk setiap penggunaan bahan dinding dengan
jangka waktu jaminan sesuai material bahan.
 Lingkup pekerjaan :
– Lantai Granit .
– Lantai Akustik
– Lantai Vinyl
– Membran Waterproofing
– Hospital Plint
 Lantai Granit
a. Persyaratan Bahan
Bahan dan material yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
pengadaan dan pemasangan adalah bahan dan material dengan kelas
Kwalitas I (KW I) setara Siera, Garuda, Granito
Bahan dan material yang digunakan untuk pekerjaan ini meliputi
penjelasan sebagai berikut :
Bahan yang digunakan meliputi :
 Material yang digunakan untuk penyelesaian dinding ruang-ruang
harus mempunyai ukuran dan warna seragam serta membentuk sudut
siku-siku pada ujung-ujungnya, horisontal dan vertikal.
 Untuk warna material yang digunakan, diharapkan Penyedia harus
minta persetujuan konsultan pengawas & konsultan pengawas.
 Aduk perekat adalah campuran dari 1 PC : 3 pasir sesuai dengan NI-8
dan NI-2 atau menggunakan aduk perekat ubin dari semen warna.
 Garis-garis siar (naad) untuk ruang-ruang dalam menggunakan
semen warna. Dan harus bersih dan rapi.
b. Persyaratan Pekerjaan
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh Penyedia dalam pelaksanaan
pekerjaan pemasangan dijelaskan sebagai berikut
Persiapan pekerjaan :
 Pengiriman material ke lokasi proyek harus terbungkus dalam
kemasan pabrik yang belum dibuka dan dilindungi dengan label atau
merk dagang yang utuh dan jelas.
 Sebelum melakukan kegiatan pengadaan dan pemasangan, Penyedia
wajib menyediakan contoh bahan sesuai spesifikasi material dan
gambar perencanaan untuk disetujui oleh Pemberi Tugas dan
Konsultan Pengawas. Contoh bahan dan data teknis atau brosur yang
akan digunakan harus diserahkan kepada konsultan pengawas untuk
disetujui terlebih dahulu sebelum dikirimkan ke lokasi proyek.
Contoh material harus diserahkan sebanyak 3 (tiga) buah sample
untuk setiap bahan.supaya dikonsultasikan ke konsultan pengawas /
pengguna. Biaya pengadaan contoh bahan menjadi tanggung jawab
Penyedia.
 Sebelum melakukan pemasangan, Penyedia harus menentukan awal
pemasangan dan pemotongan untuk mendapat persetujuan Konsultan
pengawas Lapangan dan Konsultan Pengawas.
 Permukaan lantai yang akan dipasang disyaratkan harus keras, bersih,
bebas alkali, asam maupun unsur organik lainnya.
 Sebelum dipasang keramik permukaan dinding sudah plesteran harus
diratakan dan dibuat tidak bergelombang dan rata permukaannya.
Dan keramik harus direndam dalam air.
 Pekerjaan baru boleh dilakukan setelah pekerjaan lainnya benar-benar
selesai.
 Pemasangan harus menunggu sampai semua alat penggantung, dan
semua pekerjaan pemipaan air bersih dan air kotor atau pekerjaan
lainnya terletak di belakang atau di bawah pasangan ubin ini telah
terselesaikan terlebih dahulu.
Pemasangan material :
 Sebelum pemasangan pada lantai, dinding luar dan bagian lain harus
kedap air terdiri dari campuran 1 semen : 3 pasir dan sejumlah bahan
tambahan, kecuali bila ditentukan lain dalam gambar kerja.
 Pemasangan atau harus menggunakan bahan adukan yang terdiri dari
PC tidak kurang dari 2 cm atau aduk perekat semen instant, dengan
ketebalan maksimal 0,7 mm. Sewaktu pemasangan bagian bawah
ubin harus terisi padat dengan semen dan tidak boleh ada bangian
yang berongga atau tidak berisi semen.
 Adukan untuk pasangan ubin pada dinding harus diberikan pada
permukaan plesteran dan permukaan belakang ubin, kemudian
dilekatkan pada tempat sesuai petunjuk gambar kerja.
 Pemasangan ubin harus benar-benar rata, tidak berombak, tidak
menonjol, dan tidak miring.
 Garis-garis siar (naad keramik) harus saling tegak lurus baik vertikal
maupun horizontal (waterpass). Jarak siar harus sekecil mungkin,
tidak lebih dari 2 mm. Untuk mengisi siar digunakan semen warna.
Sambungan atau celah-celah antara ubin harus lurus,rata dan
seragam, saling tegak lurus. Adukan harus rapih, tidak boleh keluar
dari celah sambungan.
 Garis-garis siar pada ruangan yang juga dipasang keramik dinding
maka siar-siar keramik lantai harus segaris dan bertemu dengan siar-
siar pada keramik dinding.
 Pengisian dan pengecoran siar dilakukan paling cepat 24 jam setelah
ubin dipasang dan ubin sudah benar-benar kuat melekat pada lantai.
Siar-siar sebelum dicor harus bersih dari debu dan kotoran lain.
 Siar antara di cor dengan semen pengisi atau grout yang berwarna
sama dengan warna keramiknya dan disetujui Konsultan Pengawas.
 Selama masa pengeringan yaitu 3 x 24 jam setelah pemasangan,
bidang tidak boleh diinjak atau diberi beban apapun.
 Kotoran semen dan lainnya yang menempel pada permukaan harus
dibersihkan sebelum menjadi keras dan mengering.
 Setelah selesai pemasangan , bersihkan dengan lap basah atau bahan
pembersih lunak yang ada di pasaran untuk mengilangkan noda yang
masih melekat.
 Bila diperlukan pemotongan ubin, maka harus digunakan alat
pemotong khusus sesuai dengan petunjuk pabrik. Pemotongan ubin
harus dengan keahlian dan dilakukan hanya pada satu sisi, bila tidak
terhindarkan.
 Ubin harus kokoh menempel pada alasnya dan tidak boleh berongga.
Harus dilakukan pemeriksaan untuk menjaga agar bidang keramik
yang terpasang tetap lurus dan rata.
 Ubin yang salah letaknya, cacat atau pecah harus dibongkar dan
diganti.
 Pada pemasangan khusus seperti pada sudut-sudut pertemuan,
pengakhiran dan bentuk-bentuk lainnya harus dikerjakan serapih dan
sesempurna mungkin.
 Pengecoran dilakukan sedemikian rupa sehingga mengisi penuh garis
– garis siar.
 Lantai Akustik / Karpet
1. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan lantai carpet ini meliputi ruang
AUDIOMETRI
2. Jenis Bahan
Karpet dengan peredam
. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Bahan harus disimpan dalam tempat yang terlindung dan tertutup /
kering tidak lembab.
b. Lantai dasar carpet adalah lantai eksisting sesuai gambar. Lantai
harus benar-benar rata, halus dan kering kelembaban 5%.
c. Penyesuaian temperatur ruangan dilakukan selama 24 jam.
Permukaan lantai harus bersih/bebas dari segala macam kotoran,
butir-butir pasir, minyak/lemak, aspal dan lain-lain.
d. Bahan perekat dan cara pemasangan sesuai yang disyaratkan dari
pabrik yang bersangkutan, penyimpanan hanya boleh bila telah
disetujui Konsultan Pengawas dan atau Pemberi Tugas.
e. Arah pemasangan sesuai dengan pola carpet atau sesuai detail
gambar dan diperhatikan pada sudut-sudut tepi pertemuan harus rata.
f. Carpet yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala noda-
noda yang melekat sehingga betul-betul bersih.
g. Diperhatikan pemasangan carpet pada tepi/sudut yang berhubungan
 Lantai Vinyl
 Lingkup Pekerjaan Pekerjaan lantai carpet ini meliputi ruang
Laboratorium
 Jenis Bahan
Vinyl anti bakteri, anti noda, anti slip, Merk JT , Amstrong, Lghausys
 Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Bahan harus disimpan dalam tempat yang terlindung dan tertutup /
kering tidak lembab.
b. Alas Lantai ditambahkan concrete K-225 setebal 8-10 cm dan di aci
c. Penyesuaian temperatur ruangan dilakukan selama 24 jam.
Permukaan lantai harus bersih/bebas dari segala macam kotoran,
butir-butir pasir, minyak/lemak, aspal dan lain-lain.
d. Bahan perekat dan cara pemasangan sesuai yang disyaratkan dari
pabrik yang bersangkutan, penyimpanan hanya boleh bila telah
disetujui Konsultan Pengawas dan atau Pemberi Tugas.
e. Arah pemasangan sesuai dengan pola carpet atau sesuai detail
gambar dan diperhatikan pada sudut-sudut tepi pertemuan harus rata.
f. Vinyl yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala noda-noda
yang melekat sehingga betul-betul bersih.
g. Diperhatikan pemasangan Vinyl pada tepi/sudut yang berhubungan

PASAL IV
PEKERJAAN LANGIT LANGIT
1. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan langit-langit meliputi :
- Plafond Gypsum board
- Plafond PVC
- Plafond Compound beton Finish cat. Untuk bawah tangga.
Masing-masing pekerjaan tersebut diatas uraiannya adalah sebagai berikut :
b. PLAFOND GYPSUM BOARD.
Yang dimaksud adalah pekerjaan pengadaan dan pemasangan penutup
plafond Gypsum board
o Persyaratan Bahan
Bahan yang digunakan untuk pekerjaan pemasangan langit-langit
Gypsum board adalah kwalitas terbaik (KW I) meliputi :
a. Bahan yang digunakan sebagai penutup langit-langit ialah Gypsum
board120 x 240 cm dengan ketebalan 0.9 mm dan merupakan
produk Aplus, Nusa board, Jayaboard.
b. Rangka penggantung plafond menggunakan rangka hollow
galvanis 40x40x0,6kwalitas terbaik.
o Persyaratan Pekerjaan
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh Penyedia dalam pelaksanaan
pekerjaan pemasangan langit-langit Gypsum board dijelaskan sebagai
berikut :
 Tempat pemasangan, ukuran, dan bentuk sesuai dengan gambar
perencanaan.
 Gypsum board yang akan dipasang adalah yang telah dipilih
dengan baik, bentuk dan ukuran masing-masing harus sama, tegak
lurus sudutnya tidak ada bagian-bagian yang disambung, yang
gompal, atau cacat-cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan
Direksi Lapangan dan Konsultan Pengawas.
 Sebelum melakukan pemasangan rangka langit-langit dan penutup
langit-langit pihak Penyedia harus memastikan bahwa seluruh
instalasi mekanikal elektrikal telah selesai sempurna dipasang. Hal
ini dimaksudkan untuk menghindari pembongkaran langit-langit
karena adanya ketidaksempurnaan instalasi mekanikal elektrikal.
Sebelum dilaksanakan pemasangan lembaran Gypsum board
pekerjaan lain yang terletak diatas plafond harus sudah terpasang
dengan sempurna (Sparring, ME, outlet, dan sebagainya).
 Kerangka langit-langit harus datar sempurna dan sesuai dengan
elevasi yang dinyatakan pada gambar
 Semua bagian-bagiannya harus saling bersambungan secara
seksama, dan konstruksi keseluruhannya harus
merupakan penopang yang baik dari rangka plafond dan
dikokohkan pada tembok atau besi penggantung.
 Rangka plafond dibuat tidak lebih dari 60 x 120 cm dan harus
sesuai dengan referensi dari pabrik.
 Pemotongan Gypsum board yang diperkenankan adalah dengan
menggunakan alat potong yang direkomendasikan oleh produsen
Gypsum board serta setelah pemotongan harus diampelas rata dan
halus.
 Bidang permukaan langit-langit harus benar-benar datar, rata, lurus,
waterpass dan tidak bergelombang.
 Sambungan antara panel Gypsum board harus merupakan garis
lurus dan saling tegak lurus mempunyai jarak yang sama satu sama
lainnya sesuai dengan gambar.
 Sambungan antara panel Gypsum board harus menggunakan
“tekstil” supaya dempul dapat melekat sempurna.
 Penyedia harus memperbaiki dengan tanggungan sendiri jika tidak
dicapai persyaratan tersebut.
 Panel Gypsum board dipasang pada rangka langit-langit dengan
mengunakan sekrup gypsum dengan cara dan aturan pemasangan
yang sesuai dengan rekomendasi dari pabrik produsen untuk
kemudian diberi penyelesaian akhir cat interior produk Decolith,
Catylac, Mowilex atau sekualitas.
 Gypsum board harus diberi dempul (compound) kemudian
diampelas hingga permukaannya rata dan halus, sehingga
pengecatan dapat berhasil dengan sempurna.
 Rangka plafond digantungkan pada plat beton menggunakan
penggantung dari bahan galvanized suspension yang dapat diatur
ketinggiannya (standard original fabric).
 Seluruh rangka dipasang dengan baik, kuat serta digantung pada
plat beton dan memenuhi persyaratan konstruktif. Modul atau jarak
peletakan rangka dan penggantung dilaksanakan sesuai standar
pabrik.
 Ukuran dari material atau bahan yang dipasang sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam gambar dan dari produk yang telah disetujui
perencana.
 Setelah seluruh rangka plafond dipasang, seluruh permukaan
rangka rata, lurus dan waterpass (tidak bergelombang).
 Lembaran calcium silica board adalah Gypsum board yang telah
dipilih dan dilaksanakan pemasangannya, dengan syarat bentuk
serta ukuran setiap lembaran harus sama, tidak ada bagian yang
cacat atau gompal.
 Pelaksanaan pemasangan Gypsum board sesuai dengan cara dan
instruksi yang diterbitkan oleh pabrik.
 Pada tempat tertentu dibuat manhole atau access panel pada
plafond yang dapat dibuka tanpa merusak lembaran kalsi board
disekitarnya. Ukuran sesuai dengan gambar perencanaan.
 Seluruh material yang dipasang pada pekerjaan ini sesuai dengan
contoh-contoh bahan yang telah ditetapkan pada persyaratan bahan
dan telah mendapat persetujuan Direksi Lapangan dan Konsultan
Pengawas.
 Pelaksanaan pemasangan langit-langit dilakukan oleh tenaga ahli
terampil dan dapat selalu menjaga kebersihan dan kerapihan
terhadap mutu hasil pekerjaan.
 Bila diperlukan material tambahan untuk terlaksananya pekerjaan
ini dengan baik, maka Penyedia wajib mengadakan peralatan
material tambahan itu dan melaksanakannya sesuai dengan
kebutuhan di lapangan.
 Type lembaran Gypsum board yang dipasang pada penutup plafond
adalah Gypsum board dalam bentuk utuh dengan jalur sambungan
harus rapat membentuk garis lurus. Celah yang terjadi pada
pertemuan lembaran calcium silica boardditutup dengan “tape”
yang khusus dibuat untuk pekerjaan ini dari bahan yang
mengandung serat fiber. Untuk melaksanakan rata permukaan,
dipergunakan pasta semen sesuai dengan standar pabrik untuk
pelaksanaan Gypsum board.
o Persyaratan Pemeliharaan
Konsultan Perencana dan atau Konsultan Pengawas berhak menilai
hasil akhir pekerjaan pemasangan langit-langit. Penyedia wajib
menjaga hasil pemasangan langit-langit yang telah selesai dikerjakan
dari segala kerusakan yang mungkin terjadi.
Penyedia harus memperbaiki atas biaya sendiri semua cacat dan atau
kerusakan pekerjaan yang menurut penilaian Konsultan Perencana dan
atau Konsultan Pengawas tak dapat diterima. Hasil perbaikan akan
diperiksa dan disetujui oleh Konsultan Perencana dan atau Konsultan
Pengawas.

c. Plafon PVC
 Persyaratan Bahan
Bahan Plafond terdiri antara lain PVC Plafond dengan ketebalan 8
mm, rangka furing dan list profil plafon pvc. Bahan plafond
tersebuharus datar produksi/merk akan ditentukan kemudian,
standart kualitas baik, ukuran sesuai dengan gambar detail, tidak
lengkung tidak cacat/pecah/retak pada sudutnya dan sisi-sislnya
saling tegak lurus.
 Pelaksanaan
a. Rangka plafond dibuat dari besi Furing dengan ukuran 60 x 60
cm.
b. Apabila diperlukan pemotongan, maka harus dllakukan untuk
memperoleh hasil yang baik, lurus, siku, rata dan halus sesuaidengan
ukuran yang dibutuhkan.
c. Bahan plafond dipasang dengan menggunakan paku sekrup yang
jumlahnya sesuai untuk itu. Hasil pemasangan harus rapi, rata,
waterpass dan tidak bergelombang, naad/siar antar masing-masing
unit harus membentuk garis lurus, sama lebar dan berpotongan tegak
lurus serta paku sekrup yang terlihat harus dibenamkan pada lembar
plafond tetapi tidak menimbulkan cacat/rusak.

PASAL V
PEKERJAAN FINISHING
A. Finishing Dinding
1. Pekerjaan Pengecatan
a. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan pengadaan bahan dan material dan pekerjaan pengecatan dinding
serta plafon untuk seluruh ruangan.
Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, penyediaan tenaga kerja,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
ini, sehingga dapat tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik. Meliputi
pekerjaan pengecatan plafond, partisi, dinding interior dan dinding eksterior serta
dilakukan pada bagian seluruh detail yang disebutkan atau ditunjukkan dalam
gambar.
Yang termasuk pekerjaan cat dinding interior adalah pengecatan seluruh plesteran
bangunan dan atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.
Yang termasuk pekerjaan cat dinding eksterior adalah pengecatan seluruh plesteran
bangunan dan atau bagian-bagian lain di bagian luar yang ditentukan dalam gambar
rencana.
 Lingkup pekerjaan : cat interor
 Bahan yang digunakan adalah produk, Dulux, nippon atau sekualitas

b. Persyaratan bahan
Bahan yang digunakan adalah kwalitas terbaik (KW I), warna dan ukuran sesuai
gambar. Bahan yang digunakan meliputi :
a. Jenis cat yang digunakan adalah produksi yang telah diakui Standard
International memenuhi ISO 9002.
b. Untuk cat dasar pengecatan dinding eksterior menggunakan alkali sealer tipe
yang sesuai dengan rekomendasi pabrik produsen

c. Persyaratan Pekerjaan
Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan oleh Penyedia dalam
pelaksanaanpekerjaan pengecatan dijelaskan sebagai berikut :
Persiapan pekerjaan pengecatan dinding interior dan dinding eksterior:
– Penyedia harus memperlihatkan contoh cat yang akan dipakai 2 minggu
sebelum pengerjaan dan harus mendapatkan persetujuan Konsultan pengawas
Lapangan.
– Penyedia harus membuat percobaan pengecatan pada bidang-bidang contoh
yang ditentukan oleh Konsultan pengawas Lapangan, selambat-lambatnya 1
minggu sebelum pengerjaan cat dimulai.
– Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, Penyedia harus menyerahkan
atau mengirimkan contoh bahan dari beberapa macam hasil produk dengan
warna sesuai spesifikasi material atau petunjuk Konsultan Pengawas,
selanjutnya akan diinformasikan persetujuan penggunaan material yang akan
digunakan Penyedia selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah
contoh material diserahkan.
– Contoh bahan dan material yang telah disetujui akan digunakan sebagai
standar untuk pemeriksaan atau penerimaan bahan yang dikirim oleh
Penyedia ke tempat pekerjaan.
– Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan karena Pemberi Tugas dan
Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan. Jika contoh-contoh
tersebut telah disetujui secara tertulis barulah Penyedia melanjutkan dengan
pembuatan mock-up.
– Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas.
– Penyedia harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada
bidang-bidang transparan ukuran 30 × 30 cm. Dan bidang-bidang harus
dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis
lapisan (dari cat dasar sampai dengan lapisan akhir).
– Sebelum pengecatan dimulai, Penyedia harus melakukan pengecatan pada
satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang
tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, tekstur, material dan cara
pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock up akan
ditentukan oleh Pemberi Tugas atau Konsultan Pengawas. Jika masing-
masing bidang tersebut telah disetujui oleh Pemberi Tugas dan Konsultan
Pengawas, bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standar minimal
keseluruhan pekerjaan pengecatan.
Pelaksanaan pekerjaan pengecatan plafond :
– Sebelum pengecatan dimulai, plafond harus sudah siap, plesteran sudah
kering, sudah diaci licin dan sudah dibersihkan dari kotoran yang tertinggal,
minyak, debu dan benda-benda yang tidak mengikat lainnya.
– Penyedia harus menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil dan
berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut, sehingga
dapat tercapainya mutu pekerjaan yang baik dan sempurna. Pelaksanaan
pekerjaan harus dilaksanakan oleh aplikator yang ahli dan berpengalaman
serta telah mendapat rekomendasi dari pabrik cat yang digunakan. Cara
pelaksanaannya mengikuti standard aplikasi dari pabrik cat yang digunakan.
– Urutan pengecatan, penggunaan lapisan dasar dan lapisan penutup minimal
sama dengan syarat yang dikeluarkan pabrik.
– Sebelum dicat dinding harus di-plamuur terlebih dahulu, merata seluruh
bidang yang akan dicat. Lapisan plamuur dibuat setipis mungkin sampai
membentuk bidang yang rata.
– Plamuur yang digunakan adalah plamuur tembok khusus untuk tembok
bagian dalam. Sebelum di-plamuur, plesteran harus sudah betul-betul kering,
tidak ada retak-retak. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan dengan pisau
plamuur (kape) dan lapisan plamuur dibuat setipis mungkin sampai
membentuk bidang yang rata.
– Setelah plamuur mengering (7 hari), percobaan warna dilakukan untuk
disetujui Konsultan pengawas Lapangan. Dinding dihaluskan dengan ampelas
dan dibersihkan dari debu-debu sampai bersih betul.
– Selanjutnya dinding dicat dengan menggunakan roller yang baik. Untuk
permukaan dimana roller tidak memungkinkan digunakan kuas yang baik.
– Pengecatan harus dilakukan per-tahap lapisan tipis dan tidak boleh langsung
menumpuk lapisan tebal.
– Pengecatan dilakukan dengan cara terbaik, sesuai dengan spesifikasi dan
syarat yang dikeluarkan pabrik. Pengecatan harus rata dan tidak bertumpuk
– Pengecatan seluruh pekerjaan sesuai dengan NI-3 dan NI-4 atau sesuai
dengan spesifikasi dari pabrik.
– Tidak diperkenankan melaksanakan pengecatan dalam keadaan cuaca
lembab, hujan atau dalam keadaan angin berdebu bertiup.
– Bila ada cat dasar atau cat akhir yang kurang menutupi atau lepas maka
Penyedia harus melakukan mengulangi pekerjaan pengecatan untuk
memperbaikinya sesuai petunjuk Konsultan Pengawas serta harus mengikuti
petunjuk dan spesifikasi yang dikeluarkan oleh pabrik.
– Pembersihan permukaan, termasuk penggunaan ampelas, pencucian dengan
air maupun pembersihan dengan kain kering harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
– Setelah pengerjaan pengecatan selesai, semua permukaan dan daerah
sekitarnya harus dibersihkan kembali.
– Untuk warna-warna yang jenis campuran, Penyedia diharuskan menggunakan
kaleng-kaleng dengan nomor pencampuran (batch number) yang sama.
– Penyedia harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam pengerjaan dan
perawatan kebersihan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan.
– Bila terjadi ketidaksempurnaan dalam pengerjaan atau kerusakan, Penyedia
harus memperbaiki dan mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa
adanya tambahan biaya.
– Pada waktu penyerahan pekerjaan maka pabrik dan Penyedia harus memberi
jaminan selama 1 tahun atas semua pekerjaan pengecatan, terhadap
kemungkinan cacat karena cuaca, warna terkelupas dan kerusakan lainnya.

2. Pekerjaan Finishing HPL


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan Backdroff Multipleks Lapis
HPL, Backdroff Kamuflase Pintu, Backdroff Pintu, Backdroff Kamuflase
Kolom,Backdroff Autoscreen yang sesuai ditunjukkan dalam gambar dan
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
b. Persyaratan Bahan
Bahan pada Backdroff Multi Lapis HPL adalah :
1. Multipleks 12 & 9 mm yangbermutu baik sebagai rangka utama
2. -HPL sekuatias TACO
3. Bahan perekat adalah lem aibon
4. Lampu Led Strip
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
Alas/backing/dasar untuk dipasangi Backdroff harus merupakan permukaan
yang bersih dan rata.
Bahan Multipleks/MDF harus dipilih kualitas yang baik dan tidak ada cacat
serta bebas dari mata kayu.
Multipleks / MDFadalah di finish dengan HPL sekualitas TACO yang
bermutu baik dan motif sesuai persetujuan Perencana dan Pengawas.
Panel kayu/plywood setelah selesai di finish, diberi perlindungan agar tidak
rusak/cacat oleh pekerjaan lainnya.

3. Pekerjaan Wallpaper Dinding


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan Wallpaper pada bidang partisi
dinding sesuai yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas/Perencana.
b. Persyaratan Bahan
Bahan wall cover adalah Bahan Walpaper berbahan dasar Vinyl
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
 Pada permukaan dinding yang akan dilapisi wall covering,
permukaannya harus rata, kering dan bersih (bebas debu dan kotoran
lainnya).
 Harus mengikuti aturan / persyaratan pabrik dalam mencampur dan
menggunakan bahan pelapis dan perekat.
 Sebelum pemotongan pola dan warna harus diperiksa dan dicocokkan
dengan contoh yang telh disejujui Konsultan Pengawas/MK dan
Perencana.
 Semua bagian wall cover, terutama pada bagian tepi dan antar
sambungan vertical dengan wall cover selanjutnya, terpasang sama rekat
dan hasilnya tidak bergelembung.
 Pemotongan wall cover harus dilakukan secara hati-hati dan rapih
dengan menggunakan alat potong (cutter) yang tajam.
 Awal pemasangan dan sisa buangan harus dikoordinasikan dan disetujui
oleh Konsultan Pengawas/Perencana

PASAL VI
PEKERJAAN FASADE
A. Pekerjaan Pemasangan Aluminium Composit Panel
a) Umum
Alumunium Compousit Panel adalah bahan penutup fisihing fasade yang
mudah perawatan dan memberikan tampilan yang mewah dan elegance .
Alumunium Composit panel yang dipasang memiliki modul sesuai dengan
gambar .untuk produk allumunium composite Panel menggunakan merek
SEVEN, MARKS, ALUMETALEC atau setara.
Pekerjaan pengadaan dan pemasangan Penutup / covering dinding lengkap
dengan rangka hollow dan accessoriesnya. Untuk pemasangan Alumunium
Composit harus aplikator yang dapat memberikan garansi.
b) Persyaratan Bahan
 Bahan / material utama yang digunakan adalah allumunium composite
panel, merupakan produkyang disetujui oleh Konsultan pengawas dan
Owner
 Material pendukung pekerjaan ini adalah Rangka hollow ukuran 4 x 4
cm, berbagai baut pengikat rangka hollow ke dinding dan baut-baut
pengikat allumunium composite panel terhadap rangka hollow.
 Bahan tahan terhadap perubahan warna, cuaca, tahan benturan,tidak
retak dan kusam.
 Spesifikasi Bahan Material Allumunium Composite Panel memenuhi
beberapa criteria berikut ini :
– Ketebalan : 4.0 mm,
– Panel alumunium komposit yang terdiri dari inti Polietilen diapit dua
kulit paduan alumunium paraluman – 100 (ALMg1 – NS41)
– Alumunium kulit : 0.3 mm
– Tingkat magnesium : ALLOY 3003
– Mechanical Properties : tensile strength 130 N/mm2
– 0.2 % bukti stress 90 N/mm2
– Elongasi 5.65 jadi 10 %
– Modulud elastisitas 70.000 N/mm2
– Kekakuan (E x I) : 0.240 kNm2/m
– Berat panel : 5 kg/m2
– Warna/glos : Grafik warna dengan approx 30%
 Bahan harus bergaransi minimal 10 tahun, meliputi penggantian bahan
material yang tidak sesuai perjanjian garansi termasuk pemasangannya
selama jangka waktu masa garansi

c) Persyaratan Umum Pelaksanaan


 Sebelum memulai pelaksanaan , Pelaksana wajib membuat Shop
Drawing
 Pelaksanaan harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman
dalam pemasangan penutup Alumunium
 Sebelelum pelaksanaan pekerjaan terlebih dahulu melakukan
pengukuran dan penentuan titik mula dan lintasan-lintasan
pelaksanaan.
 Pelaksana terlebih dahulu mempersiapkan peralatan Bantu
pemasangan allumunium composite panel berikut rangkanya berupa
schafolding, crane dan sebagainya secara memadai dan aman.
 Pemasangan rangka Hollow menggunakan dimensi yang sesuai aturan
dengan pola rangka sesuai dengan pola pada gambar.
 Pemasangan penutup atap harus memperhatikan jarak tumpang tindih
(Overlap) yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuat
 Pemotongan dan pelipatan/penekukan material allumunium composite
panel harus menggunakan peralatan potong / penekuk dan prosedur
pelaksanaan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat.
 Setelah rangka hollow telah terpasang secara kuat dan aman serta
sesuai dengan polanya, maka pelaksana dapat melakukan pemasangan
allumunium composite panel. Pemasangannya harus mengikuti
prosedur yang telah ditentukan oleh pabrik pembuat.
 Saat proses pemasangan, lapisan pelindung allumunium composite
panel dilarang dibuka/dilepas. Hal ini berguna melindungi permukaan
luar material agar terhindar dari goresan atau hal lain yang berakibat
merusak warna dan permukaan material tersebut. Setelah proses
pemasangan material tersebut selesai, lapisan pelindung tersebut boleh
dibuka dan selanjutnya dilakukan proses pemeliharaan sesuai dengan
prosedur yang berlaku.

d) Pemasangan Alumunium Composit Panel


Beberapa tahapan yang dilakukan dalam pemasangan Alumunium
Composit Panel adalah sebagai berikut :
 Dinding pasangan batu bata yang telah diplester rata dipasang rangka
besi plat dengan tebal 10 mm untuk dudukan dan gantungan rangka
lain yang ditempel alumunium composit panel. Besi plat dudukan
rangka ini di dinabolt ke dinding untuk menempelkannya.
 Selanjutnya besi hollow 4/4 dirangkai dengan modul sesuai dengan
gambar membentuk kotak.
 Selanjutnya Alumunium Composit digelar di rangka tersebut dengan
dipisher di bagian sisinya dan pada bagian bawah rangka, alumuium
composit ditekuk kedalam dan dipisher dibagian dalam ke rangka
hollow.
 Kemudian rangka hollow yang sudah terpasang alumunium composit
tadi di pasang pada besi plat dan dipisher sebagai penguatnya.
 Bagian sambungan antar panel digunakan sealent sebagai penutup,
dengan membentuk nat yang berdimensi 1 cm. Serta bersihkan
permukaan panel dari sealent dengan menggunakan lap bersih agar
sealent tidak menempel di panel.
 Pada bagian panel yang menonjol digunakan hollow yang agak
panjang.
 Sedangkan untuk kolom yang terpasang panel system kerjanya sama
seperti pada dinding tetapi mengeliling sesuai dengan bentuk kolom
yang ditutupi.
BAB IV
PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
PASAL 1
SYARAT- SYARAT UMUM
A. PENJELASAN UMUM
1. Pemberian pekerjaan meliputi :
 Mendatangkan, pengolahan, pengangkutan semua bahan, pengerhan tenaga
kerja, pengadaan semua alat-alat bantu dan sebagainya. Yang pada umumnya
langsung atau tidak langsung termasuk didalam usaha penyelesaian dengan
baik dan menyerahkan pekerjaan dengan sempurna dan lengkap.
 Juga disini dimaksudkan pekerjaan-pekerjaan atau bagian-bagian pekerjaan
yang walaupun tidak disebutkan didalam bestek tetapi masih berada didalam
lingkungan pekerjaan haruslah dilaksanakan sesuai petunjuk Konsultan
pengawas.
 Pekerjaan mekanikal dan elektrikal gedung RSUD Sunan Kalijaga
instalasinya menyambung dengan instalasi peralatan utama yang
tersedia/existing.
 Penyediaan tenaga ahli /pekerja, material, perlengkapan peralatan dan
melaksanakan seluruh pekerjaan sistem listrik sehingga dapat beroperasi
secara sempurna
 Gambar-gambar dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang saling
melengkapi dan sesuatu yang tercantum di dalam gambar dan spesifikasi
bersifat mengikat
 Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan harus dikerjakan oleh
Penyedia instalatur yang dapat dipercaya, mempunyai reputasi yang baik dan
mempunyai pekerja-pekerja yang cakap dan berpengalaman dalam
bidangnya, serta perusahaan tersebut terdaftar sebagai instalatir resmi PLN
dengan memegang pas instalatir kelas tinggi © yang masih berlaku untuk
tahun terakhir berjalan.
 Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut “Peraturan Umum
Instalasi Listrik Indonesia (PUIL)” edisi yang terakhir sebagai petunjuk dan
juga pertauran yang berlakui pada daerah setempat dan standard lainnya yang
diakui (VDE, DIN, IEC)
 Penyedia atas bebannya harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan
yang dibutuhkan untuk melengkapi pekerjaan sehingga sistem dapat berkeja
dengan baik
 Gambar-gambar rencana menunjukan tata letak secara umum dari peralatan
dan instalasi system. Lokasi yang ditunjukan adalah merupakan posisi-posisi
perkiraan.
 Penyedia atas bebannya harus memodifikasi tata letak tersebut sebagaimana
yang dibutuhkan untuk mendapatkan pemasangan-pemasangan yang
sempurna/ baik dari peralatan-peralatan sistem.
 Setiap pekerjaan yang tidak disebutkan dalam Rencana Kerja dan Spesifikasi
Teknik ini, tapi ditunjukan dalam gambar, atau sebaliknya, harus dipasang
atas beban Penyedia, seperti pekerjaan lain yang disebut oleh spesifikasi dan
ditunjukan oleh gambar.
2. Pembangunan yang dilaksanakan ialah :
PEMBANGUNAN GEDUNG POLIKLINIK TAHAP II RSUD SUNAN
KALIJAGA, KABUPATEN DEMAK
Pekerjaan Mekanikal Elektrikal :
1. Pekerjaan Sanitasi
2. Pekerjaan CCTV
3. Pekerjaan Listrik
4. Pekerjaan Kabel Tray dan Penggantung
5. Pekerjaan Telepon dan Data
6. Pekerjaan Tata Suara
7. Pekerjaan Fire Equipment
8. Pekerjaan Tata Udara
9. Lain-lain sesuai dokumen

3. Tempat Proyek
Pekerjaan ini dilaksanakan / dilakukan di RSUD. Sunan Kalijaga, Kab. Demak
selanjutnya akan ditunjukkan pada waktu aanwijzing/peninjuan Lapangan.

B. GAMBAR-GAMBAR RENCANA
Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari peralatan
yaitu kabel, panel, lampu dan lainnya.
Penyesuaian harus dilakukan di lapangan, karena keadaan sebenamya dari
lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan.

C. GAMBAR-GAMBAR TERLAKSANA
Penyedia harus membuat catatan-catatan yang cermat dari pelaksanaan dan
penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set
gambar kalkir sebagai gambar sesuai pelaksanaan (as built drawing). As built
drawing harus segera diserahkan kepada pengawas setelah pekerjaan selesai beserta
blue printnya sebanyak 3 set.

D. PERIJINAN DAN PERSYARATAN


1. Penyedia Pelaksana harus mempunyai pengalaman yang cukup untuk
melaksanakan pekerjaan, sehingga sistem dapat bekerja dengan baik.
2. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Pelaksana harus membuat rencana
kerja dengan jadwal yang disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang lain.
Apabila terjadi sesuatu perubahan, Penyedia Pelaksana harus memberikan
pemberitahuan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas dan mengajukan
usulan perubahan.
3. Syarat-syarat untuk penerimaan bahan-bahan, peralatan-peralatan, cara
pemasangan dan kualitas pengerjaan harus sesuai dengan satu atau beberapa
standard harus dibuat dengan standar IEC atau standar intemasional lainnya
seperti :
NFC - Perancis
VDE/DIN - Jerman
NEMA -USA
BS -Inggris
JIS - Jepang
1. Seluruh pekerjaan instalasi harus mengikuti standar dalam Peraturan Umum
Instalasi Listrik tahun (PUIL) 1987 atau standar-standar intemasional yang tidak
bertentangan dengan PUIL.
2. Disamping standar dan peraturan-peraturan tersebut di atas, harus ditaati pula
peraturan• peraturan dan hukum setempat yang ada hubungannya dengan
pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas.
E. BAHAN-BAHAN DAN TENAGA PELAKSANA
Semua bahan untuk seluruh pekerjaan ini harus dalam keadaan 100% baru, dalam
keadaan baik dan sesuai dengan yang dimaksud. Contoh bahan harus diserahkan
kepada pengawas sebelum pemasangan.
Penyedia harus menempatkan di lapangan secara penuh (full time) seorang
koordinator yang ahli di bidangnya, berpengalaman dalam pekerjaan yang serupa
dan dapat mewakili Penyedia dengan predikat baik. Curriculum Vitae personil
tersebut harus diserahkan kepada konsultan pengawas.
Tenaga pelaksana lainnya harus dipilih yang sudah berpengalaman dan sudah
biasa menangani pekerj aan instalasi ini secara kuat, aman dan rapi.
F. BROSUR DAN DATA TEKNIS
Penyedia harus memberikan brosur peralatan-peralatan yang akan dipasang,
lengkap dengan data teknis serta ukuran-ukuran fisiknya.
G. PEMBOBOBOKAN DAN PEMOTONGAN
Penyedia bertanggung-jawab terhadap penyempumaan akibat dari semua
pemotongan dan pembobokan setiap konstruksi bangunan yang diperlukan untuk
konstruksi-konstruksi bangunan ini, kecuali hanya dalam keadaan khususdan secara
j elas tercantum dalam gambar. Penyedia tidak diperkenankan melaksanakan
pemotongan dan pemanasan bagian-bagian struktur tanpa izin tertulis dari
pengawas.
H. MASA PEMILHARAAN
Penyedia diwajibkan dalam masa pemeliharaan 12 Bulan diwajibkan melakukan
service berkala untuk pekerjaan sebagai berikut:

No Jenis Pekerjaan Masa Pemeliharaan

1 Panel 6 Bulan Sekali

2 UPS 6 Bulan Sekali

PASAL 2
PEKERJAAN SANITAIR
A. UMUM
Yang termasuk pekerjaan plumbing meliputi instalasi air bersih, air kotor, air bekas,
ventilasi dan pompa
a) Pekerjaan Instalasi Air Bersih
Pengadaan dan pemasangan secara sempurna unit-unit peralatan utama yang
diperlukan dalam system penyediaan air bersih.
Pengadaan dan pemasangan system pemipaan beserta perlengkapan yang
meliputi pemipaan reservoir, pemipaan pada instalasi pompa dan pemipaan
distribusi pada setiap titik pengeluaran.
Pemasangan pipa distribusi ke setiap peralatan sanitary seperti halnya closet,
westafel, urinal dan lain-lain.
b) Pekerjaan Instalasi Air Kotor, Air Buangan dan Ventilasi.
Pekerjaan dan pemasangan pemipaan beserta perlengkapan yang diperluan
dalam system pembuangan air kotor.
Pemasangan pemipaan pada peralatan sanitary seperti halnya, closet, westafel,
urinal floor drain dan lain-lain
c) Pekerjaan Instalasi Pompa Booster
Pengadaan dan pemasangan pompa booster mencakup instalasi pompa pada
instalasi tower air existing dengan memperhatikan kapasitas tangki air dan
sistem pemipaan yang sudah ada
Mengadakan testing dan commissioning semua system pekerjaan yang
terpasang.

B. PENJELASAN PERSYARATAN TEKNIS UMUM


a) Waktu pelaksanaan.
Lamanya waktu pelaksanaan pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan
disesuiakan dengan tahap-tahap pembangunan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
Penyedia atas bebannya harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan
yang dibutuhkan untuk melengkapi pekerjaan sehingga system dapat bekerja
dengan baik.
Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari peralatan
dari instalasi system. Lokasi yang ditunjukkan adalah merupakan posisi-posisi
perkiraan. Penyedia atas bebannya harus memodifikasi tata letak tersebut
sebagaimana yang dibutuhkan untuk mendapatkan pemasangan-pemasangan
yang sempurna /baik dari peralatan-peralatan system.
Setiap pekerjaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini, tapi tidak ditujukan
dalam gambar atau sebaliknya harus dipasang atau beban Penyedia, seperti
pekerjaan lain yang disebut oleh spesifikasi dan ditunjukkan oleh gambar.
b) Material
Penyedia harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah baru
bebas dari defective material, improver material dan menjamin terhadap
kwalitas atau mutu barang sesuai dengan tujuan spesifikasi.Setiap material atau
peralatan yang ridak memenuhi spesifikasi harus diganti dengan yang sesuai
dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) bulan setelah ditandatangani berita
acara serah terima barang.Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian
material /peralatan menjadi tanggung jawab Penyedia.
c) Gambar-gambar dan Spesifikasi
Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan-perencanaan ini merupakan suatu
kesatuan dan tidak terpisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau
peralatan yang diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik, dan
hanya dinyatakan dalam salah satu gambar perencanaan atau spesifikasi
perencanaan saja, Penyedia harus tetap melaksanakannya tanpa ada biaya
tambahan.
d) Gambar-gambar Perencanaan.
Didalam gambar-gambar perencanaan ini tidak dimaksudkan untuk
menunjukkan semua pipa-pia, fitting-fitting, katup-katup dan fixture secara
terperinci.Semua bagian-bagian tersebut diatas walaupun tidak digambarkan
atau disebutkan secara spesifik harus disesuaikan dan dipasang oleh Penyedia,
apabila diperlukan agar instalasi ini lengkap dan dapat bekerja dengan baik
sesuai dengan pelaksanaan yang wajar.
e) Gambar-gambar Kerja.
Gambar-gambar kerja untuk seluruh pekerjaan harus selalu berada dilapangan
(site), termasuk perubahan-perubahan atau usulan-usulan dan lain sebagainya
selama pelaksanaan intalasi ini berjalan. Penyedia harus memberikan tanda-
tanda dengan pensil/tinta merah pada set gambar atas segala perubahannya,
penghapusan atau penambahan pada instalasi tersebut.
f) Gambar Pelaksanaan/Shop Drawing.
Penyedia harus membuat gambar instalasi secara mendetail (Shop Drawing)
untuk disetujui oleh Konsultan pengawas Pelaksanaan.Pemasangan harus
memenuhi syarat-syarat yang umum berlaku dan mengikuti Pedoman Plumbing
Indonesia tahun 1979.
g) Contoh-contoh Barang.
Penyedia wajib mengirimkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan dalam
pelaksanaan, kepada Konsultan pengawas Lapangan atau brosur-brosur dari
alat-alat tersebut dan menunggu persetujuan dari Konsultan pengawas
Lapangan sebelum alat-alat tersebut dipasang. Bila bahan-bahan tersebut
diragukan kwalitasnya akan dikirimkan kekantor penyelidikan bahan-bahan atas
biaya Penyedia. Bila ternyata terdapat bahan-bahan yang telah dinyatakan tidak
baik/tidak bias dipakai oleh Konsultan pengawas Lapangan, maka Penyedia
harus mengangkut bahan-bahan tersebut keluar lapangan dalam jangka waktu
3 (tiga) hari harus sudah tidak ada dilapangan (site).
h) Tenaga Pelaksana.
Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang/tenaga-tenaga ahli
dalam bidangnya (skilled labor), agar dapat memberikan hasil kerja yang
terbaik dan rapi. Untuk pelaksanaan, khusus Penyedia harus memberikan surat
pernyataan yang membuktikan bahwa tukang-tukangnya yang melaksanakan
pekerjaan tersebut memang mempunyai pengalaman dan kecakapan. Penyedia
wajib mempunyai pas instalatur yang dikeluarkan oleh PDAM setempat sesuai
dengan Domisili dengan Penyedia tersebut.
i) Pengamanan
Penyedia bertanggung jawab atas pencegahan bahan /peralatan-peralatan untuk
instalasi ini dari pencurian atau kerusakan. Bahan-bahan/peralatan-peralatan
yang hilang atau rusak diganti oleh Penyedia tersebut tanpa tambahan biaya.
j) Koordinasi
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Penyedia diwajibkan untuk mengadakan
koordinasi dengan Penyedia lain yang mengerjakan pekerjaan struktur,
elektrikal, interior dan sebagainya sehingga kemungkinan terjadinya kesalahn-
kesalahan dalam pemasangan dapat diperkecil /dihilangkan.

C. PENJELASAN PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS


a) Pekerjaan Air Bersih, Air Kotor, Air Buangan dan Vent.
Peraturan-peraturan/persyaratan.
Tata cara pelaksanaan dan lain-lain petunjuk yang berhubungan dengan
peraturan-peraturan Pembangunan yang sah berlaku di Republik Indonesia.
Selama pelaskanaan Kontrak ini harus betul-betul ditaati.
b) Pada umumnya peraturan-peraturan berikut ini berkenaan dengan pasal sebagai
berikut :
 Peraturan Perusahaan Air Minum Negara, tentang instalasi Air.
 Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat
Teknik Penyehatan Dit-Jen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum.
 Pemeriksaan Umum untuk Pemeriksaan bahan-bahan bangunan NI – 3
(PUBB) 1956 NI – 3 1963 PUBB 1969.
 Peraturan Beton Indonesia PBI – NI 1 /1955 PBI – NO- 2 /1971
 Peraturan Perburuhan Indonesia, tentang penggunaan tenaga kerja harian,
mingguan, bulanan dan borongan.
Penyedia dianggap telah cukup mengerti dan mengetahui akan isi dan maksud
dari peraturan-peraturan dan syarat-syarat tersebut diatas.
c) Material/Bahan-bahan yang dipakai
Untuk pipa-pipa jaringan Instalasi air bersih yaitu pipa-pipa PPR Ruchika harus
memenuhi persyaratan atau standad-standard lainnya yang disetujui oleh
Konsultan pengawas Lapangan/Pemberi Tugas.
Untuk pipa air kotor, air buangan dan pipa ventilasi yaitu dipakai pipa PVC,
merk Maspion, Ruchika, dan pipa PVC yang dipakai berkategori PVC class
AW 10 Kg/cm2.
Tebal dindingnya tidak boleh kurang dari ukuran sebagai berikut :
Diameter dalam Tebal dinding minimum
Dia.50 s/d Dia 75 mm 3,15 – 405 mm
Dia.100 s/d Dia 125 mm 4,5 – 5,4 mm
Dia.150 s/d Dia 175 mm 6,4 mm
Dia.200 8,3 mm
Dia.250 10,3 mm
d) Pengujian
 Pengujian system pembuangan air kotor dan air buangan.
Seluruh system pembuangan air harus mempunyai lubang-lubang yang dapat
ditutup (Lugget) agar seluruh system tersebut dapat diisi dengan air sampai
dengan lubang vent tertinggi. Sistem tersebut harus dapat menahan air yang
diisikan tersebut diatas, minimum 1 jam dan penurunan air selama waktu
tersebut tidak turun lebih dari 10 m, apabila pemilik menginginkan
pengujian lain, disamping pengujian diatas Penyedia harus melakukan tanpa
tambahan biaya.
 Pengujian system distribusi air bersih.
Sebelum dipasang fixtures-fixtures seluruh system air harus diuji dengan
tekanan hidrostatik sebesar dua kali tekanan kerjanya (working pressure)
dan tanpa mengalami kebocoran dan dalam waktu minimum 3 jam tekanan
tersebut tidak turun/berubah. Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan
cara bagian demi bagian dari panjang pipa maximum 100 meter. Biaya
pengetasan serta alat-alat yang diperlukan adalah menjadi tanggung jawab
Penyedia. Pengetesan pipa harus dilaksanakan dengan disaksikan oleh
Pengawas atau Konsultan pengawas Lapangan, selanjutnya apabila telah
diterima /memenuhi syarat akan dibuatkan berita acaranya.
e) Sistem Pemipaan.
Sambungan pipa air bersih PPR pada umumnya dipakai sambungan electro
heater atau ulir/screwed dari pipa diameter 2,4” kebawah dan untuk diameter 3”
keatas selalu dipakai dambungan flanged atau coupling dan dipakai dari bahan
yang sesuai dengan jenis bahan pipanya. Untuk katup/valve yang mempunyai
Dis 2 ½” kebawah menggunakan katup penutup dari Brons dengan seri 150,
dengan system penyambungan pakai ulir/screwed dari pipa Dia 2,5” kebawah
dan untuk diameter 3” keatas selalu dipakai sambungan flanged dan dipakai dari
bahan yang sesuai dengan jenis bahan pipanya. Untuk katup/valve yang
mempunyai Dia 2 1/2 “ kebawah menggunakan katup penutup dari Brons
dengan seri 150, dengan system penyambungan pakai ulir/screwed. Untuk katup
Dia ¾” diapakai katup typr bola (Globe valve).Untuk katup yang lebih besar dari
Dia ¾” diapakai katup pintu (Gate Valve). Untuk sambungan-sambungan pipa,
socket Brons Bend, Tee, dan lain-lain pada jaringan air kotor, air buangan dan
vent, dipakai bahan yang sepabrik dengan pipanya atau yang disetujui oleh
Konsultan pengawas Lapangan.
f) Pemasangan Penyambungan Pipa-pipa.
Untuk penyambungan /socket harus yang standard pula. Sambungan pipa
digunakan sambungan pipa ulir/screwed, penyambungan dengan ulir ini harus
terlebih dahulu dilapisi dengan Res Lead Cement atau memakai pintalan atau
pita khusus. Untuk sambungan pipa yang lebih dari Dia 4” digunakan
sambungan flanged, alam penyambungan harus dilengkapi dengan Ring Typy
Gasket/ Ring dari karet dan Gasket untuk lebih menjamin kekuatan sambungan
tersebut.
g) Pipa-pipa air kotor, air buangan dan ventilasi. Untuk fitting-fitting sambungan
harus dari jenis standard yang dikeluarkan oleh pabrik dan disetujui. Sistem
sambungan Dia memakai Ring Baret /Rubber Ring Joint, untuk dimensi Dia 2”
keatas, kurang dari Dia 2” digunakan lem /Solvent cement, atau yang disetujui
oleh Konsultan pengawas Lapangan.
h) Pemasangan Fixtures, Fitting dan sebagainya.
Semua Fixtures harus dipasang dengan baik dan didalamnya bebas dari kotoran
yang akanmengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus terpasang dengan
kokoh (Rigit) ditempatnya dengan tumuan yang mantap. Semua Fixtures,
Fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak mengganggu pemasangan-
pemasangan/dinding porselent dan sebagainya. Dengan pemasangan fixtures
yang baik dan serasi juga kuat dalam kedudukannya untuk komponen misalnya
fixtures, fitting dan sebagainya. Penyedia bertanggung jawab untuk melengkapi
komponen tersebut didalam kelengkapan jaringan instalasi tersebut.
Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi /pipa induk dipasang blok-blok dari
beton dengan campuran yang kuat dan dipasang setiap sambungan pipa, tee,
elbow, valve dan sebagainya.
i) Penggantung penumpu Pipa
Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan penggantung atau
angker yang kokoh (rigit), agar inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya
getaran.
Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur dengan
jarak antara tidak lebih dari 3 m
Penggantung atau penumpu pipa harus disekrup/terikat pada konstruksi
bangunan dengan insert/angker yang dipasang pada waktu pengecoran beton
atau dengan Ranset dan Fisher.
Pipa-pipa vertical harus ditumpu dengan clem/clam dan dibaut dengan jarak
tidak lebih dari 3 m
j) Pipa-pipa dalam tanah
Galian pipa dalam tanah harus dibuat degan kedalaman dan kemiringan yang
tepat.Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjanga
pipa terletak tertumpu dengan baik. Untuk pipa-pipa air bersih dan pipa-pipa air
buangan tidak boleh diletakkan pada lubang-lubang yang sama.
Setelah pipa dipasang pada lubang galian dan setelah diperiksa oleh Pengawas
yangditunjuk, semua kotoran dibuang dari lubang galian ditimbun kembali
dengan baik dengan pasir urug atau tanah bekas galian atau dengan bahan yang
ditentukan Konsultan pengawas Lapangan dengan izin yang disetujui.
Patokan /pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari garis
tengah pipa (as pipa) sampai kepermukaan jalan /tanah asli atau bila tidak akan
diguakan ketentuan-ketentuan persyaratan minimal menurut buku petunjuk
untuk dalamnya galian
Jaringa-jaringan pipa yang tertanam dalam tanah dipasang pada kedalaman
minimal 60 cm untuk Ø 4” dan keatas, dan pada kedalaman minimum 40 cm
untuk Ø 3” dan kebawah. Pipa-pipa tersebut diberi pondasi untuk tumpuan,
terbuat dari pasangan pondasi (1pc, 3ps, 5kpr) secukupnya setiap jarak 3 m dan
pada sambungan-sambungan maupun pada belokan.
k) Pembersihan
Semua bagian logam yang tidak terlindung dinding harus bebas dari lemak dan
kotoran-kotoran lainnya.Untuk bagian yang dilapisi Chromium atau Nikel harus
digosok bersih atau mengkilap, setelah pemasangan instalasi selesai seluruhnya.
Apabila terjadi kemacetan, pengotoran atas bagian bangunan atau finish
Arsitektural atau timbulnya kerusakan-kerusakan lainnya, yang semua atas
kelalaian Penyedia, karena tidak membersihkannnya system pemipaan dengan
baik, maka semua perbaikannya adalah menjadi tanggungan Penyedia.
Penggantung/Penumpu pipa dan peralatan-peralatan logam lainya yang akan
tertutup oleh tembok atau bagain lainnya, misalnya pipa didalam galiam tanah,
pipa menembus tembok dan sebagainya harus dilapisi dengan cat Menie atau cat
penahan karat.
l) Instalasi Pompa
Instalasi Pompa air ( booster ) memakai pompa booster dengan spesifikasi:
Type : EBARA Booster Pump package 2 x 120/07
Header : 15 m
Kapasitas : 120 l /menit
Power : 0.55KW, 380 v 3 Phase
Pipa Header : 2 inch

PASAL 3
PEKERJAAN LISTRIK
A. UMUM
1) Shop Drawings
Setelah Perjanjian Penyediaan ditandatangani dalam hal ini sebelum daftar
spesifikasi material diajukan. Penyedia diharuskan menyerahkan shop drawings
untuk disetujui Perencanaannya dan melalui Konsultan Pengawas.
Shop Drawings harus termasuk catalog data dari Pabriknya, literature mengenai
uraian-uraian diagram pengkabelan, data ukuran dimensi, data pembuatan dan
nama serta alamat yang terdekat dari service dan group perusahaan
pemeliharaan yang tetap yang menyediakan persediaan/stock suku cadang yang
terus menerus, shop drawings harus diberi catatan dari Penyedia, yang
menyatakan bahwa ada yang dianjurkan sudah sesuai dengan spesifikasi dan
kondisi ruang yang disediakan. Data untuk setiap sistem harus menunjukan
pemasangan yang lengkap dari seluruh koordinasi komponen untuk peninjauan
keseluruhan yang sebenarnya dari keseluruhan system, penyerahan sebagian-
sebagian tidak akan diperhatikan. Gambar shop drawings harus dibuat sebanyak
4 (empat) set. Shop drawings yang harus diajukan adalah :
 Panel-panel daya dan penerangan, out-let box, dll
 Detail-detail pemasangan lampu (harus kjoordinasi dengan arsitek)
 Pemasangan kabel Tray /Trench Cable di ruang Power Hoese
 Dan lain-lain yang diminta oleh Perencana dan Konsultan Pengawas.
2) Contoh
Penyedia harus menyerahkan contoh dan blosur dari seluruh material untuk
mendapatkan persetujuan Konsultan pengawas atau MK sebelumnya, seluruh
biaya ditanggung atas biaya Penyedia
3) Proteksi
Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya dan diproteksi secara
memadai oleh Penyedia, sebelum pengerjaan dan sesudah selesai instalasi
(dalam masa garansi)
Material dan peralatan yang mana mengalami kerusakan sebagai akibat dari
pemasangan yang ceroboh dan peroteksi yang tidak memadai, tidak dapat
diterima untuk instalasi pada proyek.
4) AccesOpening
Penyedia harus menyediakan acces opening (bukaan) untuk instalasi dan
pemeliharaan dari instalasi Listrik.Bukaan (access opening) yang terdapat pada
konstruksi bangunan seperti dinding-dinding, langit-langit, dan seterusnya
begitu pembukaan harus dilengkapi dengan fasilitas penutup yang tepat bagi
permukaan peralatan, penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa
mengakibatkan kerusakan pada permukaan yang berdekatan.
5) Pengecatan
Apabila peralatan-peralatan sudah dicat dari pabrik dan tambahan pengecatan
dilapangan tidak dispesifikasikan maka seluruh permukaan yang cacat harus
diperbaiki ataupun pengecatan kemb ali untuk memperoleh hasil pengecatan
uniform. Apabila peralatan belum dicat dari pabrik, kantor harus bertanggung
jawab atas pengecatan tersebut. Seluruh rangka penutup cover plate dan pintu
panel listrik seluruhnya harus diberi cat dasar atau prime coat dan diberi pelapis
cat akhir (finishing paint)
Cat akhir ini dengan warna akan ditentukan kemudian (koordinasi dengan
arsitek).
Penentuan jenis warna dan merk cat, sebelumnya harus dimintakan persetujuan
pada Konsultan pengawas Lapangan /Perencana, Pengecetan dikerjakan dengan
proses “stove enameled” untuk lampu, sedangkan untuk panel listrik harus
dibuat tahan karat dengan cara “galvanized cadmium plating” atau dengan
“Zinc Chromatic Primer” harus dicat dengan cat bakar.
6) Papan Nama
Seluruh cabinet, panel control, panel listrik, pemutusan daya (CB), saklar, dan
bagian-bagian lainnya dari peralatan, jika tidak disebutkan dalam hal-hal lain,
harus dibuatkan papan nama untuk mengindikasi/penggunaan/nama alat
tersebut. Papan nama harus terbuat dari plat plastic dengan huruf timbul. Untuk
keseluruhan, papan nama harus berukuran 1,5 inches (3,81 cm) tinggi dengan
lebar seperlunya, dengan tinggai huruf 1,0 inches(2,54 cm), untuk ukuran yang
lebih kecil dimana penutupnya terbatas gunakan 1,5 inches (3,81 cm,) tinggi
dari plat. Dan ketebalan plat minimum 3 mm.
7) Pengetesan
Penyedia harus melakukan seluruh pengetesan seperti isolasi dengan megger,
penyeimbangan beban RST dan harus melakukan percobaan seperti operasi
sesungguhnya secara tepat dari seluruh system. Peralatan, material dan cara
bekerjanya peralatan yang mengalami kerusakan/cacat/salah harus
diganti/dibetulkan dan percobaan diulangi untuk operasi yang
sebenarnya/normal/benar.
Seluruh pengkabelan, instalasi dan peralatan harus dicheck dan ditest oleh PLN
untuk mendapatkan instalasi “Keur”.
8) Data Suku Cadang
Sejak pengiriman dari bagian-bagian dan peralatan ketempat lapangan.
Penyedia harus menyerahkan kepada Konsultan pengawas Pengawas daftar
lengkap dari suku cadang (spare parts) dan menyerahkan untuk masing-masing
bagian disertai dengan daftar harga satuan dan alamat supplier dan tambahan
daftar dari suku cadang dan supply yang secara normal harus dalam setiap
pembelian atau suku cadang yang disebutkan dalam spec yang harus dilengkapi
oleh Penyedia dengan biaya dari Penyedia.
9) Built in Inset, Sleeves dan perlengkapannya.
Lengkapi inserta, sleeves dan perlengkapan lainnya bagi keperluan built in
dalam beton atau pekerjaan konstruksi. Lengkapi keterangan mengenai
instruksinya, dimensi lay-out dan keperluan informasi lainnya bagi pekerjaan
instalasi yang seharusnya.
10) Buku Petunjuk (Manual) dan Instruksi
Penyedia harus melengkapi buku petunjuk (manual) pemeliharaan dan manual
cara mengoperasikan suatu equipment /peralatan /dalam Bahasa Inggris dan
Bahasa Indonesia serta instruksi yang jelas untuk seluruh sistem peralatan ini.
11) Gambar-gambar
Gambar listrik menunjukkan keseluruhan besaran dan jumlahnya serta
persyaratan dari keperluan instalasi, instalasi harus menyesuaikan kondisi
setempat pada proyek. Gamabr-gambar mengenai arsitektur dan struktur harus
berkaitan dengan konstruksi dan detail akhir dari proyek, sedangkan gambar-
gambar lainnya harus berkaitan dengan detail yang berhubungan dengan
masing-masing pekerjaan. Penyedia harus melengkapi seluruh keperluan lebih
lanjut seperti keperluan shop drawings dan gambar-gambar detail. Penyedia
wajib memeriksa terhadap kemungkinan kesalahan /ketidakcocokkan baik dari
segi besaran-besaran listriknya, fisik maupun pemasangan dan lain-lain.
Diartikan bahwa bila ada ketidak sesuaian teknis maupun fisik maka hal ini
harus disampaikan secara tertulis 4 hari sebelum dilakukan penjelasan tender
(aanwizjing). Bila hal ini tidak dilakukan oleh Konsultan pengawas Pengawas
/Perencana dilapangan sebagai langkah pelaksanaan, dimana biaya sudah
dicakup pada unit dari item tersebut.
12) Perihal Iklim
Temperatur dalamruangan antara 24º s/d 30º C dengan kelembaban 90 %.
Seluruh peralatan harus tahan terhadap pengoperasian secara terus-menerus
(continue) pada temperaturm max. 50º C dengan temperature rata-rata 30º untuk
periode 24 jam.
Seluruh peralatan juga harus tahan terhadap iklim tropis.

B. LINGKUP PEKERJAAN YANG DIKERJAKAN


Pekerjaan yang harus diselesaikan meliputi :
 Panel : Panel-panel penerangan, Panel-panel AC, panel lainnya (sesuai gambar
perencanaan)
 Bila terjadi perbedaan antara Gambar, SPESIFIKASI TEKNIS serta BQ maka
yang mengikat adalah yang mempunyai bobot teknis yang tinggi (yang lebih
lengkap)
 Instalasi distribusi dari SDP ke panel-panel penerangan dan daya
 Penyediaan dan pemasangan instalasi penerangan luar, penerangan taman
 Instalasi kabel tray didalam gedung
 Dan lainnya seperti gambar perencanaan

C. TEKNIS INSTALASI KABEL/WIRING


a. Umum
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memnuhi
persyaratan PUIL/LMK. Semua kabel/kawat harus baru dan harus jelas ditandai
mengenai ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya. Semua
kawat dengan penampang 6 mm2 keatas haruslah terbuat secara dipilih
(stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih
kecil 2,5 mm2 kecuali untuk pemakaian remote control.
Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang dipakai ialah dari type :
a. Untuk instalasi penerangan adalah NYM
b. Untuk kabel distribusi dan penerangan taman dengan kabel NYFGbY atau
NYY
c. Untuk instalasi dari panel ke LVMDP adalah NYFGBY atau NYY
d. Semua kabel harus berada didalam conduit PVC, yang disesuaikan dengan
ukurannya, cable tray, cable trench, kabel rack harus di klem dan
Penyedia/Penyedia harus memberikan shop drawing lebih dahulu sebelum
pemasangan.
b. Splice /Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya “splice” ataupun sambungan-sambungan baik
dalalm feeder maupun cabang-cabang kecuali pada outlet atau kotak-kotak
penghubung yang bias dicapai (accessible). Sambungan pada circuit cabang
harus dibuat secara mekanis dan harus kuat secara elektris dengan cara-cara
“solderless connector”. Jenis kabel tekanan, jenis “compression atau soldered”.
Dalam membuat splice konektor harus dihubungkan pada konduktor-konduktor
dengan baik, demikian sehingga semua konduktor tersambung tidak ada kabel-
kabel telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran. Semua
sambungan kabel baik didalam junction box, panel ataupun tempat lainnyaa
harus mempergunakan connector yang terbuat dari tembaga yang diisolalsi
dengan porselen atau bakelite ataupun PVC, yang diameternya disesuaikan
dengan diameter kabel.
c. Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC,
asbes, gelas, tape sintesis, case, composite, dan lain-lain harus dari type yang
disetujui untuk Penggunaan Lokasi Voltage dan lain-lain harus dipasang
memakai cara yang disetujui menurut anjuran perwakilan pemerintah dan atau
manufacture.
d. Penyambungan Kabel
 Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak
penyambungan yang khusus untuk itu (misalnya Junction Box dll).
Penyedia harus memberikan brosure-brosure mengenai cara-cara
penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik kepada Perencana.
 Kabel-kabel harus dismbung sesuai dengan warna-warna atau nama-
namanya masing-masing, dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi
sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus
tertulis dan disaksikan oleh Pengawas Lapangan.
 Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambungan
penyambungan tembaga yang dilapisi timah putih dengan baut.
 Penyambungan-penyambungan harus dari ukuran-ukuran yang sesuai
 Cara-cara pengecoran yang ditentukan oleh pabrik harus diikuti, misalnya
temperature-temperatur pengecoran, dan semua lobang-lobang udara harus
terbuka selama pengecoran.
 Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka, maka harus
dilindungi dengan pipa baja dengan tebal 3 mm setinggi minimum 2,5 m.

D. INSTALASI SAKELAR DAN STOP KONTAK (OUT LET)


a. Sakelar-sakelar
Sakelar-sakelar harus dari jenis rocker mekanisme dengan rating 5A-10A 250 V,
sakelar pada umumnya dipasang inbow kecuali disebutkan lain pada gambar.
Jika tidak ditentukan lain sakelar-sakelar tersebut bingkainya harus dipasang rata
pada tembok pada ketinggian 150 cm diatas lantai yang sudah selesai kecuali
ditentukan lain oleh Konsultan pengawas Lapangan. Sakelar-sakelar tersebut
harus dipasang dalam kotak-kotak dan ring yang standart dan dilengkapi dengan
tutup persegi. Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan antara kotak-kotak
yang berdekatan.
b. Stop Kontak
Stop Kontak haruslah dengan type yang memakai earthing contact dengan rating
10 A, 16A, 250 V AC. Semua pasangan Stop Kontak dengan tegangan kerja 220
V harus diberi saluran ketanah (grounding). Stop Kontak harus dipasang rata
dengan permukaan dinding dengan ketinggian 30 cm dari atas yang sudah
selesai.

E. INSTALASI FICTURES PENERANGAN


a. Umum
Fixtures penerangan harus dari jenis yang tertera dalam gambar. Harus dibuat
dari bahan yag sesuai dan bentuknya harus menarik dan pekerjaannya harus
rapih dan baik, tebal plat baja yang dipakai untuk fixtures minimum 0,7 mm.
Penyedia harus menyediakan contoh-contoh dari fixture yang akan dipasang
kepada Perencana /Konsultan pengawas Lapangan untuk disetujui.
b. Kabel-kabel untuk fixture
Kecuali ditunjuk atau dipersyaratkan lain, kabel-kabel untuk “fixture” harus
ditutup asbestos dan tahan panas. Tidak boleh ada kelabel yang lebih kecil dari
2,5 mm2 kawat-kawat harus dilindungi denga “tape” atau tubing disemua
tempat mungkin ada brasi. Semua kabel-kabel harus disembunyikan dalam
konstruksi armature kecuali dimana diperlukan penggantungan rantai atau kalau
pemasangan/perencanaan fixture mununjuk lain, tidak boleh ada sambungan
kabel dalam suatu armature dan penggantungan.
c. Lampu-lampu
Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu-lampu dan dipasang sesuai
dengan persyaratan dan gambar. Untuk lampu pijar memakai lampu holder dan
base type Edison screw, untuk lampu holder type Edison screw kabel metal
tidak boleh dihubungkan ke centre control, kecuali dipersyaratkan lain. Lampu
flouresent haruslah dari jenis day laigth.
Semua lampu flouresent atau lampu lainnya yang memerlukan perbaikan factor
daya harus dilengkapi dengan kapasitor. Dalam spesifikasi ini besarnya
“microfarad” dari kapasitor untuk setiap lampu tidak terlalu ditekankan karena
yang dibutuhkan adalah hasil akhir dari power factor menjadi sekurang-
kurangnya 0,95.

F. INSTALASI/KONSTRUKSI PANEL
1. Kabinet
Semua cabinet harus dibuat dari plat baja dengan tebal minimum 2,0 mm, cabinet
untuk “panel board” mempunyai ukuran yang proporsional seperti dipersyaratkan
untuk panel board, yang besarnya sesuai dengan ukuran pada gambar perencana
atau menurut kebutuhan sehingga untuk jumlah dan ukuran yang dipakai tidak
terlalu sesak. Frame /rangka panel harus digrounding /ditanahkan pada cabinet
harus ada cara-cara yang baik untuk memasang, mendukung dan menyetel “panel
board” serta tutupnya. Kabinet dengan kabel-kabel “trough feeder” harus diatur
sedemikian sehingga ada saluran dengan lebar tidak kurang dari 10 cm untuk
branch circuit panel board.Setiap cabinet harus dilengkapi kunci-kunci. Untuk
satu cabinet harus disediakan 2 (dua) buah anak kunci, dengan sistim Master Key
yang harus mendapat persetujuan lebih dahulu dari Perencanan Arsitektur.
2. Finishing
Semua cabinet harus dicat dengan warna yang ditentukan oleh Perencana. Semua
cabinet dari panel board listrik, harus dibuat tahan karat dengan cara “galvanized
cadmium plating” atai dengan “zinc chromate primer”. Selain yang tersebut
diatas harus dilengkapi dengan lapisan anti karat yaitu sebagai berikut:
 Bagian dalam dari box dan pintu
 Bagian luar dari box yang digalvanisir atau cadmium plating tak perlu dicat
seluruhnya, kalau dipakai zinc chromate primer harus dicat dengan cat baker.
3. Pemasangan Panel
Pemasangan panel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam panel
dengan mudah masih dapat dijangkau tergantung dari pada macam /type panel.
Maka bila dibutuhkan alas /pondasi /penumpu /penggantung maka Penyedia
harus menyediakannya dan memasangnya sekalipun tidak tertera pada gambar
referensi proyek yang harus dilampirkan dalam tender.

G. STANDARD.
Panel tegangan menengah harus mempunyai ketentuan/standard sbb:
 IEC 60694 untuk panel MV
 IEC 60271-200 untuk panel MV metal enelosed
 IEC 60271-100 untuk CB MV
 IEC 60271-102 untuk DS dan ES Medium voltage
 IEC 60255 untuk relay proteksi
 PLN Standard PUIL 2000
 Material direkomendasikan untuk panel MG, ABB,

H. PANEL
Panel harus seperti ditunjuk pada gambar, kecuali ditunjuk lain. Seluruh assembly
termasuk housing bus-bar alat-alat pelindung harus direncanakan, dibuat, dicaoba
dan dimana perlu diperbaiki sesuai dengan persyaratan. Panel distribusi utama harus
dari jenis in door type terbuat dari plat baja. Konstruksi harus terbuat dari rangka
baja struktur yang kaku, yang bias mempertahankan strukturnya oleh stress mekanis
pada waktu hubungan singkat. Rangka ini secara lengkap dibungkus pada bagian
bawah atau dari sisi dengan plat-plat penutup harus cukup louvere untuk ventilasi
dimana perlu untuk mengatasi kenaikan suhu udara bagian-bagian yang mengalirkan
arus dan bagian-bagian yang bertegangan sesuai dengan persyaratan
PUIL/LMK/VDE.Untuk peralatan yang tertutup. Material-material yang
bertegangan harus dicegah dengan sempurna terhadap kemungkinan percikan api.
Semua meteran dan tombol transfer yang dipersyaratkan harus dikelompokkan pada
satu papan panel yang berengsel yang tersembunyi.
a. Papan Nama
Setiap pemutus daya (circuit breaker) harus dilengkapi dengan papan nama.
Pada pintu atau panel dekat pada pemutusan dan dapat dilihat dengan mudah.
Cara-cara pemberian nama harus menunjukkan dengan jelas rangkaian dari
pemutus daya atau alat-alat yang sambung padanya. Keterangan mengenai ini
harus diajukan dlam shop drawings.
Gambar-gambar pelaksanaan (shop drawings) harus menunjukkan ukuran-
ukuran dari bus-bar dan susunannya.Ukuran dari bus harus ukuran sepanjang
panel dan harus disediakan cara-cara untuk penyambungan dikemudian hari.
b. Terminal dan Mur-baut
Semua terminal cabang harus diberi lapis tembaga dan disekrup dengan
menggunakan mur-baut bahan galvanis.
c. Cadangan /Penyambungan dikemudian hari
Bila dalam gmbar dinyatakan adanya cadangan maka ruangan-ruangan terbut
harus dilengkapi dengan bus, klem-klem pemasangan, pendukung dan
sebagainya, untuk peralatan yang dipasang dikemudian hari dapat berupa
equipment bus bar, panel baru, switch, circuit breaker dan lain-lain.
d. Alat-alat Ukur.
Setiap panel harus dilengkapi dengan alat-alat ukur seperti pada gambar. Meter-
meter adalah type “Moving Iron Vene Type” khusus untuk panel, dengan scale
sirkular, flush atau semu flush dalam kotak tahan getaran, dengan ukuran 96 x
96 mm, dengan skala linier dan ketelitian 1.5 %. Posisi dari saklar putar untuk
voltmeter (Voltmeter Selector Switch) harus ditandai dengan jelas.
e. Transformator Arus.
Trafo arus adalah type kering, dalam ruangan tyupe jendela dengan
perbandingan kumparan yang sesuai dengan ketelitian 0,3 dengan burden sesuai
dengan standard-standard VDE. Pemasangan harus kuat dan dapat menahan
gaya-gaya dan mekanisme. Pada waktu terjadinya hubungan sengkat 100 KA.
Trafo arus untuk amperemeter juga boleh dipergunakan bersamaam dengan
KWH meter asalkan ketelitiannya masih baik. Bila tidak baik maka harus
dipergunakan trafo arus khusus.
f. Kabel-kabel pengontrol
Kabel pengontrol dari panel-panel harus dipasang di pabrik/bengkel secara
lengkap dan dibundel dan dilindungi terhadap kerusakan mekanis. Ukuran
minimum adalah 1.5 mm² dari tipe 600 volt, PVC, dan merk sama dengan kabel
feeder.
g. Merk Pabrik
Semua peralatan pengaman harus diusahakan buatan satu pabrik peralatan-
peralatan sejenis harus dapat saling dipindahkan dan ditukar dengan tempatnya
pada frames panel. Panel adalah assembling Panel, Industri atau setara yang
mendapat persetujuan dari Perencana.
h. Pilot Lamp
Semua tutup muka panel harus dilengkapi dengan :
Pilot lamp untuk menyatakan adanya tegangan R, S dan T
Pilot Lamp untuk push-button on/off, untuk menyatakan sistem telah on atau
off.
Pilot lamp untuk remote control pada panel, untuk menyatakan sistem telah
menjalankan /memberhentikan system yang diinginkan.
Penyediaan dari pilot lamp yang disebutkan diatas merupakan keharusan,
biarpun pada gambar-gambar tidak tertera. Warna-warna untuk pilot lamp :
 Untuk phasa R : Warna merah
 Untuk phasa S : Warna kuning
 Untuk phasa T : Warna biru.
Untuk menyatakan system telah dijalankan dengan push-button atau dengan
saklar, ataupun dengan “time switch”, menyatakan system on : warna merah.
Untuk menyatakan system telah off : warna hijau.

I. MATERIAL
a) Umum
Semua material yang disupply dan dipasang oleh Penyedia harus baru dan
material tersebut harus cocok untuk dipasang didaerah tropis.
Material-material haruslah dari produk dengan kualitas baik dari produksi
terbaru. Untuk material-material yang disebut dibawah ini maka Penyedia harus
menjamin bahwa barang tersebut adalah baik dan baru dengan jalan
menunjukkan surat order pengiriman dari dealer /agen /pabrik.
Peralatan panel : Switch, circuit breaker, relay-relay dan Penyedia
Peralatan lampu : Armature , bola lampu, ballast, & kapasitor
Peralatan instalasi : Stop kontak, saklar, grid switch, dimmer Kabel
b) Daftar Material
Untuk semua material yang ditawarkan maka Penyedia wajib mengisi daftar
material yang menyebutkan merk, type, kelas lengkap dengan brosur /catalog
yang turut dilampirkan pada waktu tender. Tabel daftar material ini diutamakan
untuk komponen-komponen yang berupa barang-barang produksi pabrik.
c) Penyebutan Merk/Produk Pabrik
Apabila pada spesifikasi teknik ini atau pada gambar disebutkan beberapa merk
tertentu terutama untuk material-material listrik utama, maka Penyedia wajib
mengajukan didalam penawarannya material yang disebutkan itu.
Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi bahwa material yang disebutkan
pada tabel material tidak dapat diadakan oleh Penyedia yang diakibatkan oleh
sesuatu alas an kuat yang diterima Pemilik, Konsultan pengawas dan
Perencana, maka dapat dipikirkan penggantian merk/type dengan suatu sanksi
tertentu kepada Penyedia berikut ini produk pabrik yang harus digunakan :
NO ITEM MERK
1. Kabel NYY, NYM, NYFGBY Kabelindo, Supreme
2. Kabel Tray lokal
3. Panel TR (Tegangan Rendah) Lokal
4. Seluruh Perlengkapan Panel:
- MCB, MCCB Schneider, Hager
- Shot Circuit, Eath Foult o/u voltage
- protection
- Fuse
- Selector Switch A-O-M
- Kwh Meter
- Conductor, Push Button, Pilot
- Amper, Volt, Frex, Watt
5. Fixtures/Armature
- Lamp Phillips,
6. Saklar, stop kontak schneider, Panasonic, Broco
8. Pipa/Conduit Clipsal, EGA, Elpro
9. Electronic Motor Protection Relay schneider
10. Kabel Data Belden, UTP, setara
d) Pentanahan
Tahanan pentanahan maximum 2 Ohm, ground rod harus terbuat dari pipa
galvanized medium dengan diameter tidak kurang dari 2 inci dan panjang 6 m
dan harus ditanamkan kedalam tanah,
Sambungan pentanahan harus terletak pada kotak pemeriksaan untuk
memudahkan pemriksaan.
Pada setiap ground rod harus dibuat bak pemeriksaan sambungan dari down
conductor ke electrode pentanahan yang harus dapat dibuka untuk keperluan
pemeriksaan.
e) Kotak Pemeriksaan Kabel Pentanahan.
Kotak pemeriksaan dibuat dari pasangan bata dengan tutup dari plat beton
bertulang ukuran sesuai dengan gambar untuk itu.
Pada dasar kotak dipasang pipa rembesan GIP Dia 1 ½” panjang 15 cm, 2 buah
tiap kotak

PASAL 4
PEKERJAAN TELEPON
A. UMUM
Pekerjaan sistem telepon meliputi pengadaan semua peralatan dan tenaga kerja,
pemasangan, pemograman, pengujian dan perbaikan selama masa pemeliharaan dan
training bagi calon operator dan bagian maintenace, sehingga seluruh sistem
telepon dapat beroperasi dengan baik dan benar.
B. LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan pemasangan :
2. Pengadaan dan pemasangan unit-unit pesawat telepon seperti tertera pada
gambar rencana.
3. Pengadaan dan pemasangan jaringan in-door dari JB-Telkom ke MDF sampai
peralatan PABX pada ruang kontrol/operator.
4. Pengadaan dan pemasangan instalasi luar bangunan (outdoor) dan instalasi
dalam bangunan (indoor) dari MDF-PABX ke TBT (Terminal Box Telepon)
hingga ke outlet telepon. Jenis termination didalam MDF dan TBT berjenis
patch panel, patching antara incoming dan outgoing terminal telepon.
5. Menyelenggarakan pemeriksaan dan pengujian terhadap instalasi telepon dan
sistem PABX-nya.
6. Pekerjaan-pekerjaan lainnya yang menunjang pekerjaan tersebut diatas seperti :
bak kontrol, kabel rak, marking cable (outdoor dan indoor) dan lain-lain
pekerjaan penunjang agar sistem telepon dapat bekerja dengan baik yang
disetujui perencana.
7. Mengadakan testing dan commisioning untuk seluruh sistem telepon dan
seluruh peralatan yang terpasang.
8. Mengadakan training bagi Personal yang akan menggunakan/ mengoperasikan
sistem telepon ini.
C. PERSYARATAN BAHAN
Fasilitas-fasilitas yang terbaru ini harus dapat diaplikasikan pada sistem PABX
setelah di instalasi, tanpa ada perubahan besar dari sistem.
Peralatan harus tersusun dalam disain modular, yang dengan mudah dapat dipasang
maupun dikeluarkan dari tempatnya.
1. Pesawat Telephone Analogue
Pesawat telephone yang ditawarkan adalah type standard, memakai produk
Panasonic dengan sistem pemasangan terdiri atas dua jenis, yaitu pemasangan
diatas meja (desktop type) untuk ruang kantor dan pemasangan diatas dinding
(wall mounted type) untuk ruang power house, AHU, Pantry, Lift dan lain
sebagainya. Setiap pesawat telepon harus mempunyai fasilitas sebagai berikut :
 Tombol yang mudah dioperasikan
 Transfer call dengan tombol "R"
 Tombol "Call number memory"
 Pengunci pesawat secara software (Software Lock)
 Dial dengan menggunakan sistem DTMF.
2. Terminal Box Telepon
TBT terbuat dari plat baja dengan ketebalan minimum 1,5 mm, dan diproses anti
karat dan di cat dengan powder coating, sementara warna ditentukan warna abu-
abu atau warna akan ditentukan kemudian. Seluruh terminal harus berjenis
sistem solderless dengan cara “krone” atau cara lain yang mendapat persetujuan
perencana, dan seluruh terminal dipasang secara sistem patching (patch panel
untuk TBT). Dan Terminal Box Telepon IDF harus dilengkapi dengan
grounding sistem dengan minimum kabel NYY 1 x 6 mm².
3. Kabel Instalasi Telepon
Kabel instalasi telepon dari terminal box keseluruh extension seperti tertera
dalam gambar menggunakan kabel jenis ITC 0,6 mm (indoor telephone cable)
dan ITC Jelly Armored 2 x 0,6 mm (Outdoor telepon cable).
Instalasi kabel primer dari MDF kesetiap terminal box harus memakai pelindung
pipa PVC kelas HIC dengan ukuran yang sesuai, sedangkan dari terminal box
kesetiap extension ditarik melalui rak kabel atau pelindung pipa kelas HIC
sesuai dalam gambar rencana.
Untuk kabel instalasi telepon yang berada diluar gedung harus memakai kabel
tanah dari jenis yang sesuai tercantum dalam gambar, yaitu Outdoor Jelly
Armored telephone cable dengan cross section diameter 0,6 mm¨.
Pipa instalasi pelindung kabel tanah tersebut harus memakai pipa PVC kelas
AW dengan ukuran yang sesuai. Pada perlintasan/crossing dengan jalan atau
melewati tempat perkerasan, maka kabel tersebut harus dilidungi memakai pipa
baja galvanis dengan ukuran yang sesuai atau seperti yang tercantum dalam
gambar.
D. PERENCANAAN PELAKSANAAN
1. Gambar Kerja
Penyedia harus menyerahkan gambar-gambar kerja (shop drawings) untuk
disetujui MK. Gambar kerja (shop drawings) harus diserahkan kepada MK
selambatlambatnya 30 hari sebelum pelaksanaan pemasangan.
2. Pengolahan/Pekerjaan
Penyedia harus melaksanakan pekerjaan pemasangan/ instalasi telepon sesuai
dengan cara-cara dan petunjuk pabrik pembuat dan atas petunjuk MK. Gambar-
gambar dan persyaratan teknis ini merupakan ketentuan yang harus diikuti oleh
Penyedia didalam melaksanakan pekerjaan ini.
Pekerjaan Instalasi/Pemasangan Kabel x Penyedia harus melaksanakan instalasi
kabel dari terminal box keseluruh extension dengan menggunakan bahan yang
telah ditentukan seperti didalam gambar-gambar dan persyaratan teknis ini. Dari
MDF diruang PABX ditarik kabel kesetiap terminal Terminal Box Telepon
(TBT) yang jumlahnya sama dengan kapasitas terminal box tersebut.
3. Pekerjaan Sambungan Kabel
Semua sambungan baik yang berada di MDF maupun diterminal box, harus
memakai terminal strips tanpa solder, dan harus dipathing antara kabel keluar
dan kabel masuk. Tidak diperkenankan adanya sambungan kabel didalam atau
pada sambungan pipa instalasi, semua sambungan harus berada diterminal box
tanpa solder.
4. Pelindung Kabel
Penyedia harus memberikan pelindung kabel instalasi berupa pipapipa PVC
didalam gedung/ruang pada semua instalasi telepon. Dan pelindungan kabel
dengan pipa galvanis (GIP) pada instalasi yang menyeberangi jalanan, area yang
perlu perlindungan mekanis seperti yang tercantum pada gambar.
Pada setiap jarak tarikan maksimum 12 meter atau pada setiap belokan atau pada
ujung dan pangkal suatu persimpangan/ crossing dengan jalan harus disediakan
bak kontrol dari pasangan batu bata, penutup dari beton bertulang yang mudah
dibuka dengan bentuk serta ukuran yang sesuai seperti tercantum dalam gambar
E. PERSYARATAN KERJA
1. Penyedia harus mempelajari dan memahami lokasi pekerjaan setempat dan
gambar-gambar rencana yang secara umum menunjukan tata letak, instalasi dan
lain-lain. Penyedia harus melakukan penyesuaian dengan keadaan dilapangan
sehubungan dengan adanya beda tinggi dan keadaan sebenarnya dilapangan.
2. Penyedia harus menempatkan secara tetap/full time seorang koordinator yang
ahli dalam bidangnya, berpengalaman dalam pekerjaan yang serupa dan dapat
sepenuhnya mewakili Penyedia dengan predikat baik.
3. Tenaga pelaksana lainnya harus dipilih hanya yang sudah berpengalaman dan
mampu menangani pekerjaan ini secara aman, kuat dan rapi.
F. PENGUJIAN PEKERJAAN
1. Seluruh instalasi kabel dan peralatan harus diuji terlebih dahulu sebelum
dihubungkan dengan PABX existing.
2. Penyedia harus dapat memperagakan bahwa seluruh sistem dapat bekerja
dengan sempurna dan sesuai seperti yang dimaksud. Seluruh pekerjaan tersebut
baru dapat dianggap selesai dan diterima, bila telah diperiksa dan diuji oleh PT.
Telkom dan dinyatakan baik serta mendapatkan "sertifikat lulus uji"
3. Penyedia harus menyerahkan jadwal waktu tentang keperluan pengujian yang
akan diselenggarakannya dan cara-cara pelaksanaan pengujian tersebut
selambat-lambatnya 14 hari sebelum waktu pengujian.
4. Seluruh biaya dan pelaksaan pengujian yang harus dilakukan sehubungan
dengan pekerjaan ini, adalah sepenuhnya menjadi beban dan tanggung jawab
Penyedia.
5. Terhadap kegagalan-kegagalan pengujian Penyedia harus melaksanakan
penggantian-penggatian bahan dan pekerjaan atau memperbaikinya menurut
pendapat Pengawas Lapangan.

PASAL 5
PEKERJAAN DATA / WIFI
A. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan, pemasangan, pengujian, dan pemeliharaan
peralatanperalatan
Di bawah ini :
a. Kotak-kontak data komputer / outlet data komputer
b. Kabel FO dan pipa instalasi jaringan computer
c. OTB (Optical tirminal BOX).
d. Penyambungan kabel data ke server eksisting
e. Pekerjan lain yang menunjang pekerjaan-pekerjan tersebut di atas.

B. GAMBAR-GAMBAR RENCANA
Gambar-gambar secara umum menunjukkan tata letak, instalasi dan lain-lain.
Penyesuaian harus dilakukan di lapangan, karena keadaan sebenarnya dari lokasi,
jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan.
C. GAMBAR-GAMBAR SESUAI PELAKSANAAN
Penyedia harus membuat catatan-catatan yang cermat dari pelaksanaan dan
penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set
gambar kalkir sebagai gambar sesuai pelaksanaan (as built drawing). As built
drawing harus segera diserahkan kepada pengawas setelah pekerjaan selesai beserta
blue printnya.

D. STANDAR DAN PERATURAN


Seluruh pekerjaan instalasi jaringan komputer harus dilaksanakan mengikuti standar
IEEE, NEC. Selain itu harus ditaati pula peraturan hukum setempat yang ada
hubungannya dengan pekerjaan tersebut di atas.

E. BAHAN-BAHAN, PERALATAN DAN TENAGA PELAKSANA


Bahan-bahan dan peralatan yang akan dipasang harus dalam kedaan baru dan baik
sesuai dengan yang dimaksud. Contoh bahan, brosur dan gambar kerja (shop
drawing) harus diserahkan kepada pengawas 2(dua) minggu sebelum pemasangan.
Penyedia harus menematkan secara penuh (full time) seorang koordinator yang ahli
di bidangnya, berpengalaman dalam pekerjaan yang serupa dan dapat sepenuhnya
mewakili Penyedia. Curriculum Vitae petugas tersebut harus diserahkan kepada
konsultan pengawas seminggu sebelum yang bersangkutan memulai tugasnya.
Tenaga pelaksana dipilih hanya yang sudah berpengalaman dan mampu menangani
pekerjaan ini secara aman, kuat dan rapi.
a) Peralatan Utama
Equipment utama yang diperlukan pada pekerjaan memakai acces point dan
Switch HUB yang kompatibel dengan peralatan yang sudah tersedia, dalam hal
ini disarankan memakai OBIQUITI dengan spesifikasi yang sama dengan
existing alat yang sudah ada.
b) Kotak-kontak data komputer
Kotak-kontak dibuat rata dinding, terbuat dari bahan baja yang dilapisi anti
karat. Untuk kontak 2 outlet menggunakan schneider / Hager
c) Kabel
Kabel komputer harus dari jenis pasangan dalam berinsulasi PVC, Kabel
berjenis FO multi Core, CAT 6 memakai Belden, Supreme
d) Pipa pelindung instalasi kabel
Pipa instalasi pelindung kabel yang dipakai adalah PVC conduit khusus untuk
instalasi listrik. Pipa, elbow, junction box dan kelengkapan lainnya harus sesuai
antara satu dan lainnya. Diameter yang dipakai adala 20 mm dan 25 mm.
e) Tambahan
Penyedia harus menambahkan peralatan pembantu yang perlu untuk pekerjaan
ini meskipun tidak disebutkan dalam persyaratan teknis khusus untuk mencapai
performance yang dikehendaki.

F. PENGUJIAN
Penyedia harus melakukan semua pengujian untuk mendemonstrasikan bahwa
bekerjanya kabel dan material yang telah selesai dipasang memang benar-benar
memenuhi persyaratan ini. Penyedia harus menyediakan personil dan peralatan
yang perlu untuk melakukan pengujian.

PASAL 6
PEKERJAAN SISTEM TATA SUARA
A. LINGKUP PEKERJAAN
Sistem tata suara untuk gedung ini terdiri atas komponen sebagai berikut :
Dari sentral tata suara eksisting dapat disampaikan informasi baik dalam bentuk
background music, paging maupun emergency call ke seluruh ruangan tanpa
terkecuali.
Pada gedung terdapat mixer amplifier sebagai penguat sinyal dari sentral &
dilengkapi microphone untuk panggilan local di gedung tersebut.
a) Sistem tata umum
Tata suara yang digunakan diruang umum, koridor area Gedung Peralatan
tata suara yang dipergunakan sebagai berikut :
a. Ceiling speaker
b. Volume control
c. Mixer Amplifire.

B. GAMBAR RENCANA
Gambar-gambar secara umum menunjukkan tata letak, instalasi dan lain-lain.
Penyesuaian harus dilakukan di lapangan, karena keadaan sebenarnya dari lokasi,
jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan.

C. GAMBAR PELAKSANAAN
Penyedia harus membuat catatan-catatan yang cermat dari pelaksanaan dan
penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set
gambar kerja sebagai gambar sesuai pelaksanaan (as built drawing). As built
drawing harus segera diserahkan kepada pengawas setelah pekerjaan selesai

D. STANDAR PERATURAN
Seluruh pekerjaan sistem tata suara harus mengikuti standar PUIL terbitan terakhir.

E. MATERIAL TERPASANG
Bahan-bahan dan peralatan yang akan dipasang harus dalam kedaan baru dan baik
sesuai dengan yang dimaksud.
Contoh bahan, brosur dan gambar kerja (shop drawing) harus diserahkan kepada
pengawas 2(dua) minggu sebelum pemasangan. Penyedia harus menempatkan
secara penuh (full time) seorang koordinator yang ahli di bidangnya,
berpengalaman dalam pekerjaan yang serupa dan dapat sepenuhnya mewakili
Penyedia. Curriculum Vitae petugas tersebut harus diserahkan kepada konsultan
pengawas seminggu sebelum yang bersangkutan memulai tugasnya. Tenaga
pelaksana dipilih hanya yang sudah berpengalaman dan mampu menangani
pekerjaan ini secara aman, kuat dan rapi.
Produk yang dipakai memakai TOA dengan spesifikasi :
1. Ceiling Speaker
Type : Flush Ceiling mount
Rated Input rated Impedance : 6 watt
Frequency : 100 12.000 Hz
Sound Pressure Level : 90 dB
Speaker Mounting Hole : 150 mm
2. Volume Control
- Input Capacity : 6W
- Level Control : 4 step; 0 ( off) , 1, 2, 3
- Material : ABS Resin
- Color : Off - White, Printing : Black
- Dimension ( WxHxD) : 70 x 120 x 58 mm
- Weight : 193 g
3. Kabel
Kabel daya dan kabel kontrol harus dari Merk Supreme, Kabelindo, Kabel Metal
, Tranka kabel. Untuk instalasi di dalam gedung menggunakan jenis NYMHY
dan untuk instalasi di luar gedung menggunakan kabel tanah. Kabel instalasi
minimal berukuran 1.5 mm
4. Pipa pelindung instalasi kabel
Pipa instalasi pelindung kabel yang dipakai adalah PVC conduit khusus untuk
instalasi listrik. Pipa, elbow, junction box dan kelengkapan lainnya harus seauai
antara satu dan lainnya. Diameter yang dipakai adalah 20 mm dan 25 mm. Pipa
flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara junction box dan speaker.
5. Tambahan
Penyedia harus menambahkan peralatan pembantu yang perlu untuk pekerjaan
ini meskipun tidak disebutkan dalam persyaratan teknis khusus untuk mencapai
performance yang dikehendaki.

F. PENGUJIAN
Penyedia harus melakukan semua pengujian untuk mendemonstrasikan bahwa
bekerjanya kabel dan material yang telah selesai dipasang memang benar-benar
memenuhi persyaratan. Penyedia harus menyediakan personil dan peralatan yang
perlu untuk melakukan pengujian. Pengujian untuk sistem tata suara terdiri dari :
a) Pengujian instalasi
- Uji kontinyuitas
- Uji tahanan insulasi
b) Pengujian simulasi kerja peralatan dan sistem
Paling lambat 2 (dua) minggu sebelum pengujian dilaksanakan, Penyedia harus
sudah mengajukan jadwal dan prosedur pengujian kepada pengawas untuk
mendapatkan persetujuan. Pengujian harus disaksikan oleh pengawas. Penyedia
harus membuat catatan mengenai hasil pengujian. Segala biaya untuk
penyelenggaraan pengujian ditanggung oleh Penyedia.

PASAL 7
PEKERJAAN SISTEM CCTV

A. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan, pemasangan, pengujian, dan pemeliharaan
peralatanperalatan
Di bawah ini :
a. Pengadaan dan pemasangan Kamera CCTV.
b. Kabel power, kabel control dan pipa instalasi CCTV
c. Sentral CCTV berikut monitor & perlengkapannya
d. Pekerjan lain yang menunjang pekerjaan-pekerjan tersebut di atas.

B. GAMBAR-GAMBAR RENCANA
Gambar-gambar secara umum menunjukkan tata letak, instalasi dan lain-lain.
Penyesuaian harus dilakukan di lapangan, karena keadaan sebenarnya dari lokasi,
jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan.

C. GAMBAR-GAMBAR SESUAI PELAKSANAAN


Penyedia harus membuat catatan-catatan yang cermat dari pelaksanaan dan
penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set
gambar sebagai gambar sesuai pelaksanaan (as built drawing). As built drawing
harus segera diserahkan kepada pengawas setelah pekerjaan selesai beserta blue
printnya.

D. STANDAR DAN PERATURAN


Seluruh pekerjaan instalasi jaringan komputer harus dilaksanakan mengikuti standar
IEEE, NEC. Selain itu harus ditaati pula peraturan hukum setempat yang ada
hubungannya dengan pekerjaan tersebut di atas.

E. BAHAN-BAHAN, PERALATAN DAN TENAGA PELAKSANA


Bahan-bahan dan peralatan yang akan dipasang harus dalam kedaan baru dan baik
sesuai dengan yang dimaksud.
Contoh bahan, brosur dan gambar kerja (shop drawing) harus diserahkan kepada
pengawas 2(dua) minggu sebelum pemasangan. Penyedia harus menematkan secara
penuh (full time) seorang koordinator yang ahli di bidangnya, berpengalaman
dalam pekerjaan yang serupa dan dapat sepenuhnya mewakili Penyedia.
Curriculum Vitae petugas tersebut harus diserahkan kepada konsultan pengawas
seminggu sebelum yang bersangkutan memulai tugasnya. Tenaga pelaksana dipilih
hanya yang sudah berpengalaman dan mampu menangani pekerjaan ini secara
aman, kuat dan rapi.
a) Peralatan Kamera CCTV
 IP Camera. with Audio Microphone+power adaptor+Mounting Bracket.
 High Resolution Box CCD Camera Day & night camera IR Cut Filter (ICR)
520TVL (day) 570TVL (night) enhanced resolution Min illumination
0.7lux, 0.0007lux (DSS) OSD: 250 presets, Privacy, Swing, Group, Spiral,
Auto flip, 4 in/ 1 out Alarm
 NVR SPC
 UPS SPC
 TV MONITOR 42‟ SHARP

b) Kabel
Kabel CCTV harus dari jenis pasangan dalam berinsulasi PVC, menggunakan
kabel coaxial CAT 6 with power cable for CCTV 18 AWG BC 95%.
Merek : sekualitas SUPREME.
c) Pipa pelindung instalasi kabel Pipa instalasi pelindung kabel yang dipakai
adalah PVC conduit khusus untuk instalasi listrik. Pipa, elbow, junction box dan
kelengkapan lainnya harus sesuai antara satu dan lainnya. Diameter yang
dipakai adalah 20 mm dan 25 mm
Tambahan
Penyedia harus menambahkan peralatan pembantu yang perlu untuk pekerjaan ini
meskipun tidak disebutkan dalam persyaratan teknis khusus untuk mencapai
performance yang dikehendaki.

F. PENGUJIAN
a) Penyedia harus melakukan semua pengujian untuk mendemonstrasikan bahwa
b) bekerjanya kabel dan material yang telah selesai dipasang memang benar-benar
c) memenuhi persyaratan ini.
d) Penyedia harus menyediakan personil dan peralatan yang perlu untuk melakukan
e) pengujian.

PASAL 8
PEKERJAAN INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN
A. LINGKUP PEKERJAAN
 Pekerjaan Instalasi Proteksi Kebakaran meliputi :
 Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan Instalasi Hydrant dan Sprinkler
 Pekerjaan Sipil yang berhubungan dengan Pekerjaan Ini.
 Semua Ijin yang berhubungan dengan Dinas Kebakaran Pemerintah Daerah
Setempat menjadi tanggungan Penyedia.
 Pengujian system secara keseluruhan.

B. SISTEM PEMADAM KEBAKARAN


a) Pipa Pemadam Kebakaran
 Jenis pipa yang dipakai adalah Pipa Black steel Medium lapis seng , Produk
yang digunakan merk Spindo.
 Semua fitting harus dari jenis/bahan yang sama dengan pipa yang digunakan.
 Diameter dan jalur pipa adalah seperti yang tercantum dalam gambar
Perencanaan.
b) Hydrant Box Type Indoor Include :
 Fire Hose Cabinet : Terbuat dari plat baja, tebal 1.2 mm sedang untuk rangka
dan pintu plat baja 1.6 mm. Dilapisi dengan cat dasar dan cat finishing
berwarna merah. hose rack, hose dan nozzle.
 Fire Hose : Selang kebakaran) untuk In Door Unit mempunyai Diameter 40
mm dan Panjang 30 mm. fire Hose yang dipasang harus dari bahan kanvas
dengan lapisan luar dapat mencegah pejamuran serta couplingnya sesuai
dengan standard coupling Dinas Kebakaran Pemerintah Setempat.
 Nozzle. : dari bahan baja galvanized (GS), besi galvanized (GI), Kuningan
atau Perunggu. Untuk Outdoor Unit dipakai Nozzle Tipe jet. Ukuran
disesuaikan dengan hose yang ada.
 Hose Rack : Hose Rack adalah alat penempatan hose dalam box agar
terlindungi dari kelembaban dan mudah dioperasikan. Ukuran disesuaikan
dengan hose yang ada.
 Produk yang digunakan memakai APPRON, SERVO, atau OZEKI
c) Sprinkler Pendant
 Jenis Sprinkler yang dipakai adalah Wet Pipe System dengan head Pendant
 Produk yang dipakai dari Viking, Grinell, Tyco
d) APAR ( Alat Pemadam Ringan )
 Jenis yang dipakai adalah jenis Dry Chemical APAR 3 Kg
 Produk yang dipakai memakai APPRON, SERVO

C. PEMASANGAN
a) Pemasangan pipa adalah sesuai dengan gambar perencanaan. Pada header
dipasang pressure switch yang mengatur mati/hidupnya masing-masing pompa,
pipa serta perlengkapan untuk pengetesan pompa. Pada bagian -bagian tertinggi
tiap lantai dari pipa dipasang air valve dia.4 Inchi.
b) System Penyambungan Pipa dia.< 2.5 Inch, harus menggunakan sambungan
Ulir. Pipa dia > 2.5 Inch, harus menggunakan sambungan Las.
c) Pipa yang menembus beton bangunan harus disediakan selubung dengan
persyaratan :
d) Bahan dari besi tuang / pipa baja
 Lebar celah antara selubung dengan dinding luar pipa minimal 25 mm.
 Pipa yang menembus beton bangunan yang mempunyai lapisan kedap air,
maka celah antara selubung dengan pipa harus dibuat kedap air.
 Sebelum dipasang, pipa harus dicat flinkut (flincoat), minimal 3 lapis.

D. TESTING INSTALASI PIPA


Seluruh instalasi Pipa harus dilaksanakan testing dengan Test Pressure 15 ATm
bagian per bagian, masing-masing selama 4 jam terus menerus, tanpa ada kebocoran
/ penurunan pada test Pressure. Setiap kali dilakukan penyambungan pipa pemadam
kebakaran dilakukan testing ini (sehubungan dengan pekerjaan pemasangan yang
bertahap).

PASAL 9
PEKERJAAN INSTALASI FIRE ALARM
A. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, alat-alat, pemasangan, pengujian dan
perbaikan-perbaikan
Selama masa pemeliharaan sistem untuk pekerjaan pengindera kebakaran.
Pekerjaan ini mencakup :
a. Peralatan pengindera kebakaran / Fire Alarm
 Manual push button memakai Notifier, Hochiki
 Alarm bell memakai Notifier, Hochiki
 Heat detector Notifier, Hochiki
 Smoke detector Notifier, Hochiki
 Master Control for Fire Alarm / MCFA Notifier, Hochiki
b. Instalasi sistem pengindera kebakaran
- Kabel instalasi
- Pipa pelindung kabel

B. GAMBAR-GAMBAR RENCANA
Gambar-gambar secara umum menunjukkan tata letak, instalasi dan lain-lain.
Penyesuaian harus dilakukan di lapangan, karena keadaan sebenarnya dari lokasI,
jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan.

C. GAMBAR-GAMBAR SESUAI PELAKSANAAN


Penyedia harus membuat catatan-catatan yang cermat dari pelaksanaan dan
penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set
gambar kalkir sebagai gambar sesuai pelaksanaan (as built drawing). As built
drawing harus segera diserahkan kepada pengawas setelah pekerjaan selesai beserta
blue printnya.

D. STANDAR DAN PERATURAN


Seluruh pekerjaan sistem pengindera kebakaran harus mengikuti standar PUIL
terbitan terakhir, Dinas Pemadam Kebakaran, Depnaker dan peraturan serta hukum
setempat mengenai pekerjaan ini.

E. BAHAN-BAHAN, PERALATAN DAN TENAGA PELAKSANA


Bahan-bahan dan peralatan yang akan dipasang harus dalam kedaan baru dan baik
sesuai dengan yang dimaksud. Contoh bahan, brosur dan gambar kerja (shop
drawing) harus diserahkan kepada pengawas 2(dua) minggu sebelum pemasangan.
Penyedia harus menematkan secara penuh (full time) seorang koordinator yang ahli
di bidangnya, berpengalaman dalam pekerjaan yang serupa dan dapat sepenuhnya
mewakili Penyedia. Curriculum Vitae petugas tersebut harus diserahkan kepada
konsultan pengawas seminggu sebelum yang bersangkutan memulai tugasnya.
Tenaga pelaksana dipilih hanya yang sudah berpengalaman dan mampu menangani
pekerjaan ini secara aman, kuat dan rapi.
1. Detector
Heat detector dengan kenaikan suhu bertahap (Rate of Temperature Rise). Rate
of temperature rate detector harus dapat bekerja pada kenaikan suhu bertahap
maksimum 100C per menit.
2. Alarm Bel
Bel penunjuk zone harus dari jenis vibrating bell, menghasilkan bunyi berdering
tidak kurang dari 90 dB dari jarak 1 meter. Mekanisme kerja bel harus
sepenuhynya tertutup dan harus kedap debu dan air.
3. Announciator
Kapasitas anounciator adalah SESUAI GAMBAR.
4. Kabel
Kabel daya dan kabel kontrol harus dari Merk Supreme, Kabelindo, Kabel Metal
,Tranka kabel. Untuk instalasi di dalam gedung menggunakan jenis NYA dan
untuk instalasi di luar gedung menggunakan kabel tanah. Kabel instalasi
minimal berukuran 1.5 mm2
5. Pipa pelindung instalasi kabel
Pipa instalasi pelindung kabel yang dipakai adalah PVC conduit khusus untuk
instalasi listrik. Pipa, elbow, junction box dan kelengkapan lainnya harus seauai
antara satu dan lainnya. Diameter yang dipakai adalah 20 mm dan 25 mm. Pipa
flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara junction box dan
armature lampu.
6. Tambahan
Penyedia harus menambahkan peralatan pembantu yang perlu untuk pekerjaan
ini meskipun tidak disebutkan dalam persyaratan teknis khusus untuk mencapai
performance yang dikehendaki.

F. PENGUJIAN
Penyedia harus melakukan semua pengujian untuk mendemonstrasikan bahwa
bekerjanya kabel dan material yang telah selesai dipasang memang benar-benar
memenuhi persyaratan. Penyedia harus menyediakan personil dan peralatan yang
perlu untuk melakukan pengujian.
Pengujian untuk sistem pengindera kebakaran terdiri dari :
1. Pengujian instalasi
- Uji kontinyuitas
- Uji tahanan insulasi
2. Pengujian simulasi kerja peralatan dan sistem
Paling lambat 2 (dua) minggu sebelum pengujian dilaksanakan, Penyedia harus
sudah mengajukan jadwal dan prosedur pengujian kepada pengawas untuk
mendapatkan persetujuan.
Pengujian harus disaksikan oleh pengawas.
Penyedia harus membuat catatan mengenai hasil pengujian. Segala biaya untuk
penyelenggaraan pengujian ditanggung oleh Penyedia.
PASAL 10
PEKERJAAN TATA UDARA
A. PERSYARATAN UMUM
Semua persyaratan umum maupun suplementer yang ada merupakan bagian dari
pada persyaratan system instalasi Tata Udara ini sejauh yang berlaku bagi
pekerjaannya.Apabila ada beberapa hal dari persyaratan umum yang dituliskan
kembali dalam spesifikasi ini, berarti hanya menghilangkan hal-hal lainnya dari
persyaratan umum maupun suplementer yang tidak berlaku lagi untuk system
instalasi ini.
Penyedia atas bebannya harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan yang
dibutuhkan untuk melengkapi pekerjaan sehingga system dapat bekerja dengan baik
B. LINGKUP PEKERJAAN.
Pekerjaan instalasi sistim ini meliputi seluruh pengangkutan dan pengadaan
peralatan utama serta peralatan untuk instalasi ducting dan peralatannya, instalasi
fan dan peralatannya, isntalasi piping dan peralatannya, peralatan pembantu, tenaga
kerja pembuatan alat-alat, pemasangan, pengujian, penyetelan dengan baik sesuai
dengan persyaratan Dokumen dan gambar yang ada.
Untuk proyek ini dipergunakan instalasi Tata Udara dengan system sebagai berikut
: “AC Aplit System”, dan split Cassete merk AC yang diterima : Panasonic, atau
setara, Untuk Exhaust fan memakai Panasonic
Lingkup pekerjaan system instalasi Tata Udara telah jelas dan dapat dilihat pada :
 Buku-buku Dokumen Pelelangan
 Gambar-gambar rencana, untuk seluruh system instalasi Tata Udara.
Secara umum jenis peralatan utama dan tambahan yang dicakup oleh instalasi ini
ialah :
 AC Split System (Wall Mounted)
– Panasonic 7000Btuh
– Panasonic 9000 Btuh
 AC Cassete Panasonic
 Exhaust Fan
 Pipa Refrigerant, drain dan pengabelan lengkap dengan isolasi.
 Testing, Balancing, dan Commissioning.

C. KORELASI PEKERJAAN.
Semua pekerjaan galian dan penimbunan yang ada dilakukan oleh pihak lain.
Penyedia harus memberikan data-data, ukuran-ukuran dan gambar-gambar
pekerjaan ini bilamana ada, kepada pihak yang melaksanakannya.
Semua pekerjaan pembuatan lubang-lubang dan penutupnya pada dinding, lantai,
langit-langit untuk jalannya kawat, pipa dan duct dilakukan pihak Penyedia,
Penyedia harus memberikan data-data, ukuran dan gambar-gambar yang diperlukan
kepada pihak yang membutuhkannya.
Semua pekerjaan pembuatan dudukan untuk mesin dilakukan oleh Penyedia.
Penyedia harus memberikan data-data, ukuran-ukuran, gambar-gambar dan
peralatan yang diperlukan kepada pihak lain yang memerlukannya.

D. PENGAWASAN LAPANGAN
Seluruh pekerjaan yang dicakup dalam instalasi ini harus diawasi seorang yang
cukup berpengalaman dan bertanggung jawab penuh atas segala pekerjaan instalasi
pada proyek ini.
Nama, perincian pengalaman kerja pengawas lapangan hendaknya diberikan oleh
Penyedia kepada untuk dimintakan persetujuannya.
Bilamana ternyata menurut pendapat pihak , Konsultan atau pihak yang berwenang,
pengawas lapangan yang ditunjuk itu kurang cakap memimpin maka Penyedia
harus menggantikannya dengan orang lain.

E. MATERIAL.
Penyedia harus menyerahkan data-data teknis dan mengisi daftar schedule seluruh
mesin dan peralatan beserta pejelasan lengkapnya kepada , Konsultan Perencana
untuk diperiksa dan dimintakan persetujuannya.
Apabila ada data-data dan bahan yang diajukan menyimpang dari pada yang
disebutkan dalam gambar-gambar dan spesifikasinya maka Penyedia harus
menyatakan dengan tegas perbedaannya dan mengajukan permohonan penggantian
disertai dengan alasan yang cukup kuat dan lengkap.
Tidak ada penyimpangan-penyimpangan dari spesifikasi dan gambar-gambar yang
diperkenankan tanpa adanya persetujuan tertulis dari , Konsultan atau pihak yang
ditunjuk untuk ini.

F. PEMBERSIHAN LAPANGAN
Lapangan yang dipergunakan harus setiap hari setelah selesai bekerja dibersihkan
oleh Penyedia. Penyedia hendaknya menghubungi pihak-pihak lain untuk
koordinasi pembersihan lapangan.
Segera setelah Kontrak selesai maka Penyedia harus memindahkan semua sisa
bahan pekerjaannya dan peralatannya kecuali yang masih diperlukan selama
pemeliharaan

G. JAMINAN DAN PEMELIHARAAN.


Penyedia harus memberikan service secara cuma-cuma untuk seluruh system dari
lingkup pekerjaannya selama setahun setelah proyek ini diserahterimakan untuk
pertama kalinya, kecuali dinyatakan lain secara tersendiri.
Penyedia wajib mengganti atas biaya sendiri setiap bagian pekerjaannya yang
ternyata bercacat atau rusak selama jangka waktu setahun setelah proyek ini
diserahterimakan untuk pertama kalinya, kecuali dinyatakan lain secara tersendiri.

H. PETUNJUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN.


Pada saat penyerahan untuk pertama kalinya Penyedia harus menyerahkan gambar-
gambar, data-data peralatan petunjuk operasi dan cara-cara perawatan dari mesin-
mesin terpasang di bawah kontak ini. Data-data tersebut haruslah diserahkan
kepada pemilik sebanyak 3 set dan kepada Konsultan 1 set. Penyedia harus
memberikan 2 set singkatan petunjuk operasi dan perawatan kepada Pemilik,
sebuah hendaknya dipasang dalam suatu kaca berbingkai dan ditempelkan
didinding dalam ruang mesin utama atau tempat lain yang ditunjuk oleh . Penyedia
harus memberikan pendidikan praktek mengenai operasi dan perawatannya kepada
petugas-petugas teknik yang ditunjuk secara cuma-cuma sampai cukap menjalankan
tugasnya.

I. PEKERJAAN PENGUJIAN DAN PENYETELAN KHUSUS UNTUK SISTEM


PENGHAWAAN.
Selama pemasangan berjalan, Penyedia ini harus meutup setiap ujung pipa atau
ducting yang terbuka untuk mencegah masuknya tanah, debu, kotoran dan lain-lain.
Setiap jaringan pipa atau ducting selesai, kotoran-kotoran yang mungkin masuk
kedalamanya harus dibuang sama sekali. Semua jaringan pipa harus diuji secara
hydrolic dengan tekanan kerjanya tidak kurang dari 12 – 15 kg/cm2 untuk jangka
waktu 3 x 24 jam, agar segala bagian yang bocor harus diperbaiki dengan cara yang
wajar dan baik. Apabila bagian instalasi yang bocor tersebut dibongkar sama sekali
dan dipasang kembali atau beban Penyedia. Penambahan-penambahan sementara
dari kebocoran tersebut tidak dibenarkan. Sesudah seluruh instalasi dipasang,
Penyedia ini harus menjalankan instalasi tersebut pada beban normal, melakukan
penyetalan pada balancing valves, air vent, alat pengatur tekanan, mesin-mesin
pendingin dan sebagainya sampai semua syarat prestasi (performance requirement)
dipenuhi. Semua sistim distribusi udara harus dijalankan untuk jangka waktu lama
untuk memeriksa kecepatan aliran dan tekanan pada setip bagian penting dari sistim
tersebut.Penyedia harus melakukan penyetelan-penyetelan yang merata dan
baik.Data pengujian tersebut yang penting (misalnya jumlah udara keluar/masuk
diffuser atau grille, kecepatan putaran fan dan lain-lain) harus diserahkan kepada
Konsultan Pengawas /.
Penyedia harus menguji semua motor yang telah terpasang pada beban normal dan
menyerahkan data pengujian kepada Pengawas/Konsultan.

PASAL 11
PEKERJAAN ELEVATOR
A. LINGKUP PEKERJAAN
Yang menjadi lingkup pekerjaan instaIasi lift ini adalah sebagai berikut:
a) Pengadaan dan pemasangan semua material, peralatan serta perlengkapan
bantu yang diperlukan dalam pemasangan instalasi ini sesuai dengan jumlah
lift dalam spesifikasi teknis sehingga didapatkan suatu instalasi yang baik dan
sempurna dalam pemasangannya.
b) Penyediaan dan pemasangan semua profil baja untuk tumpuan/pengikat guide
rail pada sisi lift, dan profil baja yang diperlukan untuk dudukan traction
machine di ruangmesin lift.
c) Pengisian door frames, sill, dan sekitar box dan hall indikator, hall call button
dengan adukan semen (grouting).
d) Training meliputi operation, maintenance sampai dengan trouble shooting
untuk tenaga-tenaga yang ditunjuk oleh Pemilik sebanyak 4 (empat) orang.
e) Semua pengurusan izin -izin dan pihak yang berwenang sehubungan dengan
pemasangan instalasi ini dan yang menyangkut biaya pengurusannya sudah
harus termasuk dalam penawaran pekerjaan ini.

B. PERSYARATAN TEKNIS BAHAN DAN PERALATAN


Penyedia Pelaksana harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan, dimana bahan
dan peralatan tersebut sesuai dengan ketentuan pada pasal ini. Bila ternyata
terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipakai
dengan spesifikasi pada pasal ini, merupakan kewajiban Penyedia Pelaksana
untuk mengganti bahan dan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan
ketentuan pada pasal ini atau ketentuan standard lift yang berlaku umum tanpa
adanya tuntutan tambahan biaya. Pada dasamya semua bahan dan peralatan harus
sesuai dengan ketentuan yang tertera pada British Standard, JIS, ANSI Code
A.17.1, safety code for elevator, and Moving Walks, SISIR, Pedoman
Pengawasan Instalasi Lift Listrik no.3 Tahun 1978, dan Lampiran No. 33
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 378/KPTS/1 987 sebagai SKBI - 3.4.53.
1987.

C. SPESIFIKASI TEKNIS
 Type : Machine Roomless Home Elevator, Gearless
 Capacity (kg) : 320 kg
 Speed (mpm) : 24
 Operation : Simplex
 Operation System : AC:-VVVF With Distributed Inverter Control System
 Traction Motor : 1,1
 Car Inside : 900mm ( W ) X 1100 mm ( D )
 Opening Type : 2- Panel Side Opening
 Opening Dim. : 700 mm ( W ) x 2200 mm ( H )
 Operating Panel : Micro Push Button
 Door Sill : Aluminium Extruded ( Hard )
 Over Head (mm) : 3500
 Pith Deep (mm) : 500 mm
 Power Supply:
- For Power : AC - 220 V, 1 Ph,50 Hz
- For Lighting : AC - 220 V. 1 Ph. 50 Hz
 Technical Feature :
- Full Collective Selective
- Turn off of car light and fan
- Overload Protection
- Automatic door open upon door lock abnormally
- Voice Announcement
- Forced door close
- Door Open time setting
- Button Stuck check
- Car call cancellation
SPESIFIKASI TEKNIS BAHAN DAN MATERIAL

NO PEKERJAAN MATERIAL MERK/ KUALITAS

I ARSITEKTURAL

1 RAILING & HAND RAIL STAINLESS STEEL ST.201

2 FASADE BESI HOLO LOKAL


ACP SEVEN, marks, Alumetalec
BAJA IWF 150 SNI 07-0329-2005 Baja Profil l-Beam
LETTERING ACRILYK LOKAL LED
KUSEN PINTU DAN ALEXINDO, alutama, ATA Internasional,
3 KUSEN ALUMINIUM
JENDELA dacon
PVC LOKAL
KACA ASAHIMAS
ACC DEKSON, SOLID YALE
Pintu Baja Poliurethane LOKAL
4 LANTAI GRANIT TILE POLISHED sierra, Garuda, Granito,
GRANIT TILE UNPOLISHED sierra, Garuda, Granito,
STEP NOSING LOKAL
HOSPITAL PLINT GRC LOKAL
VINYL MEDICAL 2mm ANTI
JT, AMSTRONG,LGHAUSYS
BACTERI, ANTI NODA, ANTI SLIP
AKUSTIK LOKAL
MEMBRAN WATERPROOFING 3 mm SIKA
9mm ( JAYA BOARD, ECO BOARD,
5 PLAFOND GYPSUM BOARD
NUSABOARD)
GYPSUM BOARD WET AREA 9mm JAYA BOARD
PVC ELLITE, ELEGANCE, SUNDA
AKUSTIK LOKAL
6 DINDING BATA RINGAN LOKAL
SEMEN GRESIK, TIGARODA
Kalsium silika Board 8 mm ( Kalsi board, NUSA BOARD)
ANTI BAKTERIAL ( DULUX, PROPAN,
7 FINISHING CAT INTERIOR
NIPON )
VINYL MEDICAL JT, AMSTRONG, LGHAUSYS
AKUSTIK LOKAL
GRANIT TILE sierra, Monalisa, Granito
HPL TACO
II MEKANIKAL
1 SANITAIR KLOSET DUDUK ( UMUM ) TOTO CW 421 J / SW 420 JP
KLOSET DUDUK ( DIFABEL ) TOTO CW 705 L
WASTAFEL WALLHUNG TOTO LW 236 CJ
WASTAFEL UNDERCOUNTER TOTO LW 651 J
KRAN WASTAFEL TOTO TX 115 LF
KRAN AIR UMUM TOTO T 23 B 13
KRAN WASHBAK TOTO TX 603 KCS
JET SPRAY TOTO
WASHBAK DOUBLE STAINLESS STEEL
WASHBAK SINGLE STAINLESS STEEL
PIPA PPR RUCIKA
ACC PPR RUCIKA
PIPA PVC MASPION, RUCIKA
ACC PVC MASPION, RUCIKA
POMPA BOOSTER EBARA BOSSTER PACKAGE

2 TATA UDARA AC wall split PANASONIC


AC cassete PANASONIC
CENTRIFUGAL FAN PANASONIC
EXHAUST FAN PANASONIC
HEPAFILTER h-14 SNI
Magnehelic gauge presure dwyer 30psa
3 FIRE FIGHTING INDOOR HYDRAN BOX+ACC APPRON, SERVO, OZEKI
PIPA PIPA SPINDO
SPRINGKLER Viking, Grinell, Tyco
APAR APPRON, SERVO
FIRE ALARM &
4 DETEKTOR NOTIFIER, HOCHIKI
DETECTOR
ALARM & EQUIPMENT NOTIFIER, HOCHIKI
TRAY CABLE LOKAL SNI

III ELECTRIKAL
LISTRIK DAN
1 PANEL LOKAL SNI
PENERANGAN
PANEL EQUIPMENT Schneider, HAGER
KABEL SUPREME
LAMPU PHILIP
KONTAK-KONTAK Schneider, PANASONIC, BROCO
2 SOUND SYSTEM SPEAKER TOA
VOLUME CONTROL TOA
KABEL2 SUPREME
3 TELEPON UNIT TELEPON PANASONIC
KABEL2 SUPREME
OUTLET Schneider, HAGER
4 DATA & WIFI EQUIPMENT UBIQUITI
KABEL2 SUPREME, Belden
OUTLET Schneider, HAGER
5 CCTV NVR SPC
MONITOR SHARP
UPS YOSHIGA
CAMERA SPC
KABEL2 SUPREME
6 elevator Elevator Roomless, gearless LGS Elevator

Demak, 2023
Kuasa Pengguna Anggaran RSUD Sunan Kalijaga
Kabupaten Demak
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen

dr. NUGROHO ARIS KUSUMA, M.Kes


NIP. 19730401 200212 1 006

Anda mungkin juga menyukai