Pembuatan Wayang Kulit (Bag II) Blog Hadisukirno
Terbaru
IrahIrahan Wayang
Search...
Navigate
Home
Wayang
Promo
Keris
Cerita Wayang
Tokoh Wayang
Galeri
Artikel Pernikahan
Home
Wayang
Promo
Keris
Cerita Wayang
Tokoh Wayang
Galeri
Artikel Pernikahan
You are at:Home»Wayang»Proses Pembuatan Wayang Kulit (Bag II)
Proses Pembuatan Wayang Kulit (Bag II)
0
By admin on 28/11/2011 Wayang
Proses Sungging
https://blog.hadisukirno.co.id/prosespembuatanwayangkulitbagii/ 1/6
10/28/2018 Proses Pembuatan Wayang Kulit (Bag II) Blog Hadisukirno
Proses sungging adalah tahap finishing/penyelesaian dalam proses pembuatan wayang kulit. Proses sungging adalah proses
pemberian warna pada wayang yang sudah selesai di tatah. Dalam hal ini, hal yang perlu diperhatikan adalah cara mencampur
warna dengan baik, menghaluskan kulir sebelum didasari dan pembuatan ancur.
Wayang yang akan disungging terlebih dahulu harus dihaluskan dengan cara menggosok dengan mengunakan botol atau alat
lain agar kulit licin dan bekas pahatan rata kembali. Hal ini agar warna yang akan dikuaskan akan melekat lebih kuat.
Pembuatan ancur yang baik adalah dengan cara merendam lempenganlempengan ancur ke dalam cairan “Londho” (Soda).
Lempengan yang sudah direndam ke dalam cairan “ Londho”, kemudian dipanaskan dan diadukaduk terus hingga rata dan tidak
hangus, dan menjadi kental dan lekat.
Tahapan proses sungging dalam seni kriya wayang kulit adalah sebagai berikut:
1. Andasari
Proses pemberian warna dasar pada kulit seluruh bagian wayang secara merata dan tipis. Warna yang digunakan biasanya adalah
warna kuning gading (campuran dari warna kuning dan putih), atau warna putihan balung (warna putih dari abu tulang). Tujuan
dari kegiatan in adalah untuk menutup poripori kulit agar permukaannya mejadi rata dan padat. Warna ini menjadi dasar untuk
warnawarna selanjutnya.
2. Merna
Proses penerapan warna pada wayang. Secara berurutan pewarnaannya adalah sebagai berikut:
Nyemeng (hitam), yaitu memberikan warna hitam pada wayang dibagianbagian yang harus diwarnai hitam seperti pada
rambut, wajah/muka (wayangwayang tertentu), dan sebagainya.
Amrada, yaitu memberikan warna emas pada bagianbagian wayang yang harus diberi warna prada. Pewarnaan ini
yaitu mewarnai dengan bahan emas yang dibuat piph seperti kertas. Kadar emas yang umum dipakai untuk bahan
ini berkisar antara 18 sampai 22 karat. Prada diletakkan terlebih dahulu sebelum warna lainnya. Tetapi bila
memakai warna emas yang bukan dari emas asli (biasa disebut Brom), dapat dilakukan setelah warna lainnya
selesai.
Amepesi, yaitu mebetulkan bagian yang seharusnya tidak diprada dan juga menyempurnakan bentuk hiasan
dengan menggunakan warna putih yang sekaligus menjadi warna dasar sari warna selanjutnya diprada agar sesuai
dengan keinginan kita dalam hal menggunakan warna putih.
Anjambon, yaitu menerapkan warna merah mudah pada bagian wayang yang pantas diberikan warna merah muda.
Anjene, yaitu memberi warna kuning pada bagianbagian wayang yang seharusnya berwarna kuning seperti konca,
ukiran patran dan bagian lain yang nantinya akan diberi warna orange dan hijau. Warna kuning yang digunakan
ada dua macam, yaitu kuning enom yang nantinya untuk gradasi warna hijau, dan warna ktua (menyerupai warna
kunyit), yang nantinya digradasi dengan warna kapurento dan jingga.
Ngijem Nem, yaitu memberi warna wayang dengan warna hijau muda. Diterapkan pada bagian yang sudah
diwarnai kuning muda.
https://blog.hadisukirno.co.id/prosespembuatanwayangkulitbagii/ 2/6
10/28/2018 Proses Pembuatan Wayang Kulit (Bag II) Blog Hadisukirno
Ambiru, yaitu memberikan warna biru muda pada bagianbagian yang pantas diberi warna biru muda. Biasanya
untuk menggambarkan intenintenan ,penggambaran bebatuan yang biasa digunakan sebagai perhiasan.
Anjingga, yaitu memberi warna jingga atau orange yang biasanya dikombinasikan dengan warna ungu. Diterapkan
pada bagian yang telah diwarnai kuning tua.
Anyepuhi, yaitu member warna pada bagian yang telah diberi warna enom (muda) dan tua dengan warnawarna yang lebih
tua atau gelap. Hal yang perlu diperhatikan adalah gradasi antara warna yang satu dengan warna yang lain jangan terlalu
jauh. Tingkatan warna disesuaikan dengan bidang sungging, dan jumlah tingkatannya tidak dibatasi. Namun semakin
banyak tingkatannya akan semakin bagus. Untuk membuat warna menjadi lebih tua atau gelap, bisa ditambahkan dengan
warna hitam, semakin banyak warna hitam yang dicampurkan, maka warna yang dihasilkan akan semakin tua.
3. Isenisen
Isenisen adalah memberi variasi isian pada bidang kulit yang telah diwarnai. Proses ini bertujuan untuk memperindah
sunggingan itu sendiri. Bentuk isian yang biasa digunakan antara lain cawen (cawi), drenjeman, waleran, isian caah gori (bempa
garis silang), sisik dan sebagainya.
4. Angedus
Angedus atau ambadar merupakan tahap terakhir dalam proses sungging wayang kulit. Tujuan dari proses ini adalah memberikan
lapisan penutup/pelindung terhadap warna agar lebih kuat, mengkilap dan tahan lama bagi permukaan kulit yang sudah diwarna
dengan bahan transparan. Bahan yang biasa digunakan antara lain ancur lempeng, putih telur, vernis dan politer. Selain
menggunakan bahan tradisional tersebut, pelapisan juga bisa menggunakan bahan pelapis modern. Namun untuk pelapis modern
biasanya tidak menggunakan kuas, melainkan alat semprot (spreyer). Bahan yang digunakan antara lain pisatif, varnish acrelic
dan sebagainya.
Bahan penutup yang sudah disiapkan dioleskan secara merata, tipis dan diulangi hingga permukaan kulit mengkilap. Tetapi
untuk prada , biasanya tidak dilapisi, karena bila terkena lapisan kilat emasnya akan hilang.
Setelah semua proses pembuatan wayang kulit selesai, jadilah wayang kulit yang indah dan mengagumkan dari seni tatahannya
maupun sunggingannya. Dan bila dimainkan oleh seorang dalang dibalik kelir, keindahannya pun semakin terlihat dari
bayangannya yang sempurna.
tentang wayang wayang Golek wayang kulit wayang orang wayang purwa
Share. Twitter Facebook Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr Email
About Author
admin
Website
Hadisukirno adalah produsen Kerajinan Kulit yang berdiri sejak tahun 1972. Saat ini kami sudah
bekerjasama dengan 45 sub pengrajin yang melibatkan 650 karyawan. Gallery kami beralamat di Jl S
Parman 35 Yogyakarta. Produk utama kami adalah wayang kulit dan souvenir. Kami menyediakan wayang
kulit baik untuk kebutuhan pentas dalang, koleksi maupun souvenir. Kami selalu berusaha melakukan
pengembangan dan inovasi untuk produk kami sesuai dengan selera konsumen namun tetap menjaga
kelestarian budaya dan karya bangsa Indonesia. Dan atas anugerah Yang Maha Kuasa, pada tahun 1987
https://blog.hadisukirno.co.id/prosespembuatanwayangkulitbagii/ 3/6
10/28/2018 Proses Pembuatan Wayang Kulit (Bag II) Blog Hadisukirno
Hadisukirno mendapat penghargaan dari Menteri Tenaga Kerja Bapak Sudomo untuk Produktivitas Dalam
Bidang Eksport Industri Kerajinan Kulit, dengan surat tertanggal 29 Agustus 1987 dengan NOMOR KEP
1286/MEN/1987.
Related Posts
27/03/2013 0
Hastabrata
13/03/2013 0
Senjata Cakra
04/03/2013 0
Wayang Golek Papak
Leave A Reply
Your Name
Your Email
Your Website
https://blog.hadisukirno.co.id/prosespembuatanwayangkulitbagii/ 4/6
10/28/2018 Proses Pembuatan Wayang Kulit (Bag II) Blog Hadisukirno
Your Comment
Post Comment
Categories
Artikel Pernikahan
Cerita Wayang
Galeri Hadisukirno
Keris
Promo
TokohTokoh Wayang
Wayang
Artikel Terbaru
07/04/2013 0 Wayang Kulit Gaya Surakarta
02/04/2013 0 Rahwana (Dasamuka ) Bag. II
27/03/2013 0 Hastabrata
13/03/2013 0 Senjata Cakra
04/03/2013 0 Wayang Golek Papak
Artikel Populer
https://blog.hadisukirno.co.id/prosespembuatanwayangkulitbagii/ 5/6
10/28/2018 Proses Pembuatan Wayang Kulit (Bag II) Blog Hadisukirno
07/04/2013 0 Wayang Kulit Gaya Surakarta
08/06/2011 0 Punokawan
09/06/2011 0 Pandawa
13/06/2011 0 Wayang Indonesia
14/06/2011 0 Wayang Purwa
Hadisukirno, Leather Work & Handicraft
Hadisukirno, Leather Work & Handicraft adalah produsen Kerajinan Kulit yang berdiri sejak tahun 1972 di
Yogyakarta. Kami membuat wayang kulit untuk kebutuhan pentas dalang, koleksi maupun hadiah.
Hadisukirno juga membuat aneka souvenir pernikahan dan perusahaan dengan motifmotif wayang yang
unik dan elegan.
https://blog.hadisukirno.co.id/prosespembuatanwayangkulitbagii/ 6/6