Ekonomi Wilayah Dan Kota

TEORI PERTUMBUHAN
TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI
(Pertemuan ke 2)
oleh
Yusliana, S.T., M.Eng.

PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

INTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
 Pertumbuhan ekonomi wilayah dan kota
tergantung pada sumberdaya alam yang
Pertumbuhan ekonomi wilayah dimiliki dan permintaan terhadap komo-
RESOURCES
dan kota sangat dipengaruhi oleh ditas yang dihasilkan oleh SDA tersebut.
ENDOWMENT
ketersediaan sumberdaya
THEORY
manusia yang tersedia
1

THE NEW
REGIONAL 5 EXPORT BASE
GROWTH THEORY Pertumbuhan wilayah
THE HISTORIES
THEORY OF 2 dan kota jangka
URBAN & panjang bergantung
REGIONAL pada kegiatan industri
GROWTH ekspornya
THEORY
Pertumbuhan ekonomi
wilayah dan kota terjadi 3
karena 2 kekuatan yang Pertumbuhan ekonomi
bekerja, yakni Backwash DIS- wilayah dan kota
Effect dan Spread Effect. EQUILIBRIUM
NEO-CLASSIC
dipengaruhi
REGIONAL
4 REGIONAL
oleh 3 faktor penentu,
GROWTH
GROWTH yakni
THEORY
THEORY tenaga kerja, modal dan
kemajuan teknologi.
PENGERTIAN DAN TOLAK UKUR PEMBANGUNAN

 PEMBANGUNAN EKONOMI :
1. Suatu proses di mana pendapatan per kapita suatu
negara/wilayah/kota meningkat selama kurun waktu yangka
panjang, dengan catatan bahwa jumlah penduduk yang hidup di
bawah “garis kemiskinan absulut” semakin mengecil dan distribusi
pendapatan semakin merata (Baldwin and Meier, 1995 :7).

2. Suatu proses multidimensi yang mencakup perubahan struktur

ekonomi, sikap hidup dan kelembagaan, yang mencakup
peningkatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketidak-
merataan distribusi pendapatan dan menurunnya angka
kemiskinan (Todaro, Mochael P; 1981 : 96 – 97).

JADI TOLOK UKUR

PEMBANGUNAN
DILIHAT DARI………..
PENDAPATAN
PERKAPITA
 5-3-5-3
MASA PERBURUAN 3 4.
MASA BETERNAK
1.
ADAM SMITH
5 MASA BERCOCOK TANAM

• UNDERDEVELOPMENT COUNTRIES
(tahapan kemajuan ekonomi suatu negara)
MASA PERDAGANGAN

• DEVELOPING COUNTRIES
• DEVELOPED COUNTRIES
TAHAP PERINDUSTRIAN

WORLD BANK
2. FEODALISME
TAHAPAN
KARL
PERTUMBUHAN MARX
3 KAPITALISME
EKONOMI SOSIALISME
PEREKONOMIAN TRADISIONAL
PRAKONDISI TINGGAL LANDAS

5
3.
ROSTOW KONDISI TINGGAL LANDAS
TAHAP MENUJU KEDEWASAAN
TAHAP KONSUMSI MASSA TINGGI
PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN
dalam
EKONOMI DAN KEBIJAKAN WILAYAH

TERDAPAT PERBEDAAN PRINSIP ANTARA GROWTH & DEVELOPMENT

• Kalau terjadi pertumbuhan, belum tentu terjadi

pembangunan.
• Kalau terjadi pembangunan dapat dipastikan terjadi
pertumbuhan.
• Terjadinya pertumbuhan ditandai dengan laju
pertumbuhan ekonomi yang positip.
• Terjadinya development ditandai dengan laju pertumbuhan
ekonomi > laju pertumbuhan penduduk, sehingga terjadi
peningkatan income percapita/ kesejahteraan penduduk.
PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI

SUMBERDAYA MANUSIA
(Labor supply, education, dicipline, motivation)

SUMBERDAYA ALAM
(Land, mineral, minyak, kualitas lingkungan)
PENENTU
PERTUMBUHAN
EKONOMI FORMASI KAPITAL
(Modal, Machines, factories, roads)

TEKNOLOGI
(Science, engineering, management, entre-
preneurship)
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI

1 KLASIK : MODEL DINAMIK

(Smith dan Malthus)
Pertumbuhan ekonomi =
f (Lahan, Jumlah penduduk & Akumulasi kapital)

Sumberdaya alam
Sumber dana investasi
Sumberdaya manusia
TEORI yang dapat disediakan

PERTUMBUHAN
EKONOMI
(Menurut Samuelson)

NEO KLASIK : MODEL PERTUMBUHAN

2 (Robert Solow)
Pertumbuhan ekonomi =
f (Akumulasi kapital, Analisa geometris dan
Kemajuan teknologi)
Sumber dana investasi
yang dapat disediakan Sumber daya alam
Koefisien teknik/ICOR yang ada di permukaan
dan di dalam perut bumi
 MODEL DINAMIC CLASIC
PEMRAKARSA : 1. Adam Smith
2. T. Robert Malthus
VARIABEL PENENTU PERTUMBUHAN : a. Lahan, b Jumlah penduduk
Q
c. Akumulasi kapital
Dengan lahan un-limited dan penduduk Q
Dengan lahan limited dan penduduk naik 2
naik 2 kali lipat, maka labor sebagai cerminan kali lipat, maka labor sebagai cerminan akumulasi
400 akumulasi modal dapat dieksploitasi modal akibat the law of diminishing returns dapat
untuk menghasilkan sandang dieksploitasi menjadi 2 kali, tetapi produksi pangan

Clothing production
Clothing production

dan pangan sebanyak 2 hanya naik 25% dan sandang 50%

kali pula. 300

200 L=4 200 L=<4

L=2
L=2

Q = quantity Q = quantity
0 100 0 100 125
200
Food production
Food production

Smith’s Golden Age Malthus’s Dismal Science

L = Faktor Produksi Labor  dicerminkan dari jumlah penduduk.
TEORI PERTUMBUHAN WKONOMI
CLASSIC Dibimbing oleh tangan-tangan yang tidak terlihat
(invisible hand)
1. Tokoh : Adam Smith.
2. Semboyan : “laissez Faire, laissez passez, et le
monde va de luime me”
Biarkanlah masyarakat mengatur urusan perekonomiannya sendiri
secara alamiah dan Pemerintah tidak perlu campur tangan di dalamnya.

THE KEYNESIAN
1. Tokoh : Keynes.
ECONOMIC 2. Semboyan : “Pemerintah harus campur tangan”
GROWTH Untuk mengatasi depresi dan pengangguran diperlukan modal dari
para pengusaha, dan untuk akumulasinya diperlukan campur tangan
THEORY Pemerintah (misal melalui kebijakan fiskal & moneter).

NEO-CLASSIC
1. Tokoh : Weber
2. Semboyan : “ Untuk mencapai pertumbuhan ekono
mi diperlukan teknologi:
Teknologi sebagai faktor eksogen dapat dimanfaatkan oleh setiap
wilayah, maka pertumbuhan ekonomi semua wilayah akan konvergen,
sehingga kesenjangan (disparitas) akan berkurang

CLASSIC KEYNESIAN NEO-CLASSIC

Ditentang Diperbaharui
TEORI KLASIK

Biarkanlah masyarakat mengatur urusan

perekonomiannya sendiri secara alamiah
berdasar mekanisme pasar
dan Pemerintah tidak perlu campur tangan

CLASSIC PEREKONOMIAN DALAM MASYARAKAT

AKAN BERKEMBANG DENGAN SENDIRINYA
THEORY KARENA AKAN DIBIMBING OLEH TANGAN-TANGAN
Adam smith YANG TIDAK TERLIHAT (INVISIBLE HANDS)

AWAL MUNCULNYA KAPITALISME

“Mengandalkan pada mekanisme pasar”
yakni “Pasar Persaingan Sempurna”
TEORI KEYNESIAN
1.
KEYNES DALAM JANGKA PENDEK AKUMULASI MODAL
MENEKANKAN 2 HAL PENTING, (PHISICAL CAPITAL FORMATION)
melalui kebijakan fiskal & moneter
MELALUI CAMPUR TANGAN PEMERINTAH
2. PENINGKATAN KUALITAS
DAN INVESTASI SDM
(HUMAN CAPITAL)

KEYNESIAN TEORI
THEORY = PERTUMBUHAN
EKONOMI MODERN
KEYNES
1.
Harrod (1948); Domar (1946)
1. INVESTASI (TABUNGAN)
PERTUMBUHAN EKONOMI 2. ICOR
JANGKA PANJANG
2. Arthur Lewis (1954)
SURPLUS OF LABOR
Dalam proses produksi mempekerjakan tenaga
kerja yang banyak, tanpa harus meningkatkan
upah.
TEORI NEO KLASIK
3.
TEKNOLOGI (Solow, 1957)
Teknologi sebagai faktor eksogen dapat dimanfaatkan oleh setiap
negara, dan pertumbuhan ekonomi semua negara di dunia akan
konvergen, sehingga kesenjangan akan berkurang

PERTUMBUHAN
2.

EKONOMI
PERTAMBAHAN PENAWARAN
TEORI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI
NEO KLASIK DAN TINGKAT KEMAJUAN
TEKNOLOGI

Perekonomian berada dalam kondisi full employment dan

kapasitas alat-alat modal sepenuhnya digunakan

FAKTOR PRODUKSI (modal,

1.
tenaga kerja dan teknologi),
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
(Nurkse, 1953)

Memunculkan Merkantilisme
TEORI PEMBANGUNAN
TEORI PERTUMBUHAN ADAM SMITH
1.
TEORI
PERTUMBUHAN TEORI PEMBANGUNAN KARL MARX
LINIER
TEORI PERTUMBUHAN ROSTOW

2. TEORI PEMBANGUNAN
TEORI TEORI ARTHUR LEWIS
PEMBANGUNAN PERUBAHAN
TEORI POLA PEMBANGUNAN
STRUKTURAL
EKONOMI 3.
CHENERY

(Pengelompok- DEKLARASI EKONOMI

TEORI AMERIKA LATIN  PAUL BARAN
kan model
DEPENDENSIA MODEL DASAR TESIS ALTERNATIF KETER-
Todaro) BELAKANGAN EKONOMI DI NEGARA DUNIA KETIGA.

4.
TEORI ALOKASI SUMBERDAYA YANG SALAH MENYE
BABKAN KEBIJAKAN PENETAPAN HARGA
NEO KLASIK MENJADI TIDAK EFEKTIF.
PENENTANG CAMPUR TANGAN PEMERINTAH YANG BER-
LEBIHAN SEBAGAI SUMBER UTAMA KETIDAK
REVOLUSI EFISIENAN PEREKONOMIAN.
TERIMAKASIH