NEGARA ATAU PASAR?

PENGANTAR KULIAH BISNIS DAN

NEGARA

TIM DOSEN

KULIAH NEGARA DAN BISNIS

 PASAR ATAU NEGARA?
• INTERAKSI ANTAR MANUSIA MEMBUTUHKAN KOORDINASI.
• ADA 2 MEKANISME KOORDINASI INTERAKSI SOSIAL: PASAR
(VOLUNTARY TRANSACTION) & NEGARA (REGULASI).
• WHAT IS TO BE PUBLIC AND WHAT IS TO BE MARKET/PRIVATE?
• TWO INSTITUTIONAL MECHANISMS FOR THE ALLOCATION OF
RESOURCES: MARKET AND STATE BUDGET.
• DUA KRITERIA YANG LAZIM DIGUNAKAN DALAM
PENGELOLAAN EKONOMI (PEMBANGUNAN): EFISIENSI DAN
KEADILAN.
• MEKANISME MANA YANG BISA MENGELOLA SUMBERDAYA DAN
EKONOMI YANG MEMENUHI DUA KRITERIA TERSEBUT: PASAR
(INVISIBLE HAND) ATAU NEGARA (VISIBLE HAND OF STATE
PLANNING)?
 PASAR ATAU NEGARA?
• ARGUMEN NEO-CLASSICAL PRO-MARKET MENGKLAIM PASAR LEBIH
EFISIEN DALAM ALOKASI SUMBERDAYA; KETERBATASAN PASAR HANYA
TERGANTUNG DARI PROPERTY RIGHTS DAN TRANSACTION COST.
• THEOREMA COASE MENGATAKAN “VOLUNTARY EXCHANGE WILL ALWAYS
BRING ABOUT EFFICIENT OUTCOMES WHEN TRANSACTION COSTS ARE
ZERO, BUT WHEN TRANSACTION COSTS ARE HIGH, THEN AUTHORITY
SHOULD REPLACE MARKET” → ALLOCATIVE STATE.
• MARKET FAILURE: HIGH TRANSACTION COST, FREE RIDER,
EXTERNALITIES, INEQUALITY AND UNEQUAL INFORMATION.
• REGULATIVE STATE: UNTUK MENGENDALIKAN/MENURUNKAN
TRANSACTION COST, SEHINGGA VOLUNTARY EXCHANGE DIMUNGKIKAN,
PEMERINTAH MEMBUAT PERATURAN
• REDISTRIBUTIVE STATE: PERAN PEMERINTAH DALAM ‘MENGOREKSI’
DAMPAK PASAR.
• PEMBANGUNAN YANG DIJALANKAN OLEH PEMERINTAH BERPOTENSI
BERUJUNG PADA STATE FAILURE: MISALLOCATION, RENT-SEEKING,
CORRUPTION (PUBLIC CHOICE).
 MODEL REJIM PEMBANGUAN
• INTERVENTIONIST STATE: NEGARA MENGELOLA
DAN MENGONTROL PEREKONOMIAN –
PEMBANGUNAN EKONOMI, KETERTIBAN SOSIAL

 AUTHORITARIAN DEVELOPMENTAL STATE :

“ STRONG STATE” DGN SENTRALISTIK PLANNING &
MEKANISME PASAR TERBATAS/PARTIAAL

 REGULATORY STATE: PERAN NEGARA TERBATAS

PADA REGULASI & PENGUATAN INSTITUSI UNTUK
MENUNJANG PASAR
 CAPITALISM WITHOUT
CAPITALIST
 “Strategy of transition adopted by elites in societies where no
class of private owners existed prior to the introduction of
market mechanism” (Eyal, Szelenyi dan Townsley 2000)
 Nomenklatura privatisation – cadre become enterprenuer
 In Asia, the state has acted as the midwife of capitalism
(Robison dan Goodman 2000).
 Crony capitalism: lack organisational capacity dan modern
forms of economic management -- political protection dan
political connection
 State bourgeoisie: berasal dari komunitas yang memiliki
sistem dan kultur tersendiri: kinship, friendship dan
patronage.
5
 KRONOLOGI PEMBANGUNAN EKONOMI DI
INDONESIA
MASA KOLONIAL (HOUBEN 2002)
• EKONOMI BERSIFAT KEDAERAHAN DENGAN KOMODITAS SPESIFIK
DAN JARINGAN PERDANGANGAN TERSENDIRI
• EKONOMI BELUM TERINTEGRASI: PADA MASA COLONIAL, VOC
MENGUASAI SETENGAH DARI PERDANGANAN KOMODITAS –
TERUTAMA DI BATAVIA. SEDANGKAN LALU LINTAS PERDANGANAN
ANTARA JAWA DAN SELAT MALAKA DIKUASAI OLEH PRIVATE NON-
VOC (SAUDAGAR TIONGHOA)
• TANAM PAKSA (TAHUN 1725) MENJADI PENDEKATAN VOC – KULTUR
STELSEL.
PASKA KEMERDEKAAN – MASA ORDE LAMA (1945-1965)
• “REVOLUTIONARY GOVERNMENT” – KETERBATASAN BIROKRASI
“PROFESSIONAL” DAN COMMERCIAL MIDDLE CLASS
• PEREKONOMIAN DIDOMINASI OLEH ORANG EROPA DAN PENGUSAHA
TIONGHOA – 50% BARANG2 IMPOR DIKELOLA OLEH 4 PERUSAHAAN
BELANDA (1952)
• STRATEGI PEMERINTAHAN ORLA: NASIONALISASI ASET2 BELANDA,
MENOPANG PENGUSAHA PRIBUMI DAN PEMBATASAN OPERASI
PERUSAHAAN ASING DAN TIONGHOA HANYA DIPERKOTAAN
• MIXED ECONOMY: CO-OPERATIVE, SOCIALIST DAN KAPITALIS (KAHIN)
 KRONOLOGI PEMBANGUNAN EKONOMI DI
INDONESIA
MASA ORBA (1966-1997)
- TIRLOGI PEMBANGUNAN – PERTMBUHAN EKONOMI DAN REPELITA
- TECHNOCRATIC ECONOMIC POLICIES DIPADU DENGAN SYSTEM POLITIK
OTORITARIAN – PERAN AKTIF MILITER DGN ALIANSI ALI-BABA
- PROG POPULIS (MEMATOK HARGA PANGAN DAN BBM)

• OIL BOOM DAN EKONOMI NASIONALISTIK (1973-1989)

- WIND FALL PROFIT – MEMBANGUN INDUSTRY STRATEGIS VIA BUMN
(PROTEKSIONIS)
- CORPORATIST STATE DAN KONTROL POLITIK

• POST OIL BOOM (1989-1997)

- DEFISIT APBN – MEMBUKA MARKET ECONOMY MELALUI DEREGULASI,
PRIVATISASI, FDI
- COMPARATIVE ADVANTAGE: KOMODITI, BURUH MURAH, PEYEDIAN LAHAN
- HUTANG LN SEBESAR US$ 2,36M, INFLASI, INFRASTRUKTUR MINIM MEMBUAT
PEMERINTAH ORBA MENGUBAH ORIENTASI EKONOMI DARI SISTEM SOCIALIST
KE EKONOMI LIBERAL (1966-1973)
 KAPITAL
• DARI PANDANGAN ATAU IDEA TENTANG HOMO ECONOMICUS
• INDUSTRIALISASI DAN URBANISASI MENTRANSFORMASIKAN RELASI SOSIAL → PERDEBATAN
ANTARA GAGASAN COMMUNITY(RIAN) VS INDIVIDUALISM
• HIERARKI DAN KETIMPANGAN DALAM MASYARAKAT SERTA PENGUASAAN SUMBERDAYA TIDAK
MERATA.
• INTERRELATED SOCIAL SYSTEMS WITH COMPETITION FOR ACCUMULATION AND MONOPOLIZATION OF
SPECIFIC ECONOMIC SECTOR (THOMPSON 1991)
SOCIAL CAPITAL (ALEXIS DE TOCQUEVILLE)
• SOCIAL CAPITAL: THE COLLECTIVE VALUE OF ALL SOCIAL NETWORK AND THE INCLINATIONS THAT
ARISE FROM THESE NETWORKS TO DO THINGS FOR EACH OTHER (PUTNAM).
• ‘WEB OF SOCIAL RELATIONSHIPS’ -- PENAWAR SOCIAL DISORDERS YANG INHERENT DALAM
MASYARAKAT MODERN
SOCIAL CAPITAL (BORDIEU 1991)
• “ THE AGGREGATE OF THE ACTUAL OR POTENTIAL RESOURCES WHICH ARE LINKED TO POSSESSION OF A
DURABLE NETWORK OF MORE OR LESS INSTITUTIONALIZED RELATIONSHIPS OF MUTUAL
ACQUAINTANCE AND RECOGNITION”.
• ENTRY POINT TEORI SOCIAL CAPITAL ALA BORDIEU ADALAH KONSEPSI ATAS POWER (KEKUASAAN)
• JENIS-JENIS CAPITAL: ECONOMIC CAPITAL, SOCIAL CAPITAL (DURABLE SOCIAL NETWORK BASED
ON MUTUAL ACQUAINTANCE AND RECOGNITION) AND CULTURAL CAPITAL (EMBODIED CULTURAL
COMPETENCE, OBJECTIFIED CULTURAL ASSETS AND EDUCATIONAL CREDENTIALS).
• BOURDIEU MENJELASKAN BAHWA “ CAPITALS” SEJATINYA ADALAH MEKANISME UNTUK
MENGHASILKAN ATAU MEMPRODUKSI KESENJANGAN
 NO BOURGEOISIE, NO DEMOCRACY
MIDDLE CLASS/NEW RICH INDONESIA
• SEBAGAIMITRA USAHA, FIXERS/FACILITATORS DARI
PERUSAHAAN ASING
• MENJADI ‘PASAR BARU’ BAGI PRODUK-PRODUK “KEKINIAN”
• TUMBUHNYA KELAS MENENGAH KEBANYAKAN BUKAN
DARI KOMPETISI PASAR DAN ENTERPRENEURSHIP TAPI
KARENA PROTEKSIONISME, PRIVILEGE, NEPOTISM, DLL.
• MIDDLE CLASS INDONESIA MENGINGINKAN ECONOMIC
PROTECTIONISM DAN MENJALANKAN PATRONAGE
DEMOCRACY (KLINKEN DAN BERENSCHOT 2014) → BAGIAN
DARI THE RULING ELITE (DAVIS 2004)