Anda di halaman 1dari 39

ISSUE

STRATEGIS
BIDANG
EKONOMI

Oleh
DRS. H YOHANNES DAHLAN MSi
PENGERTIAN

ISU STRATEGIS
adalah pilihan-pilihan kebijakan yang
mendasar yang diperlukan atau tantangan
yang kritis yang harus dihadapi untuk
menuju kondisi terbaik yang diinginkan
TAHAPAN IDENTIFIKASI
ISU STRATEGIS

I. Identifikasi isu–isu ekonomi


2. Pengelompokan isu berdasarkan 3 pilar
pembangunan ekonomi.
3. Perumusan isu strategis dengan analisis
hubungan sebab akibat (misalnya,
kelemahan kapasitas untuk menyampaikan
pelayanan dengan optimal)
4. Identifikasi keterkaitan isu dengan Tupoksi
5. Perumusan rekomendasi isu strategis
ISU STRATEGI NASIONAL
BIDANG EKONOMI

TANTANGAN KRITIS YANG DIHADAPI


1. Angka kemiskinan yang masih tinggi
2. Angka kesenjangan pendapatan yang masih
cukup besar.
3. Perlingdungan sosial pada warga negara belum
merata dan adil.
4. Daya saing dan mobilitas tenaga kerja masih
rendah.
5. Daya saing UMKM DAN KOPERASI masih rendah
KONDISI BIDANG EKONOMI
YANG DIIGINKAN

1. Angka kemiskinan dapat diturunkan hingga 0 %


2. Angka kesenjangan pendapatan dibawah 5 %
3. Perlingdungan sosial bagi setiap warga negara
berlangsung merata dan adil.
4. Daya saing dan mobilitas tenaga kerja cukup
tinggi.
5. Daya saing UMKM DAN KOPERASI tinggi
LANGKAH MENGATASI ISU
STRATEGI NASIONAL BIDANG EKONOMI

1. Peningkatan daya saing, dengan Masterplan Percepatan


dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI).
2. Peningkatan daya tahan ekonomi melalui Peningkatan
Ketahanan Pangan dan Menuju Pencapaian Surplus
Beras.
3. Peningkatan dan perluasan kesejahteraan rakyat,
melalui Peningkatan Pembanguan SDM dan Percepatan
Pengurangan Kemiskinan dengan Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan di
Indonesia (MP3KI).
4. Pemantapan keamanan nasional dan stabilitas Sosial
politik.
1 PENINGKATAN DAYA SAING

1. Peningkatan iklim investasi.


2. Percepatan pembanguan infra struktur.
3. Peningkatan pembangunan industri bidang
ekonomi.
4. Penciptaan kesempatan kerja (khusus tenaga
kerja muda).
Melalui langkah terobosan
Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
2015-2025
2 PENINGKATAN DAYA TAHAN
EKONOMI

Peningkatan ketahanan pangan


menuju pencapaian surplus
beras
PENINGKATAN DAN PERLUASAN
3 KESEJAHTERAAN RAKYAT

1. Peningkatan pembangunan Sumber Daya


Manusia.
2. Percepatan pengurangan kemiskinan.

Melalui langkah terobosan


Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pengurangan Kemiskinan di Indonesia
(MP3KI)
PEMANTAPAN KEAMANAN
4 NASIONAL DAN STABILITAS
SOSIAL POLITIK

1. Persiapan Pemilihan Umum.


2. Perbaikan kinerja birokrasi.
3. Pemberantasan korupsi.
4. Percepatan pembangunan
Minimum Esential Force TNI.
ISSU STRATEGIS SOLOK SELATAN
BIDANG EKONOMI

1. Angka kemiskinan masih tinggi


2. Angka kesenjangan pendapatan cukup besar.
3. Perlingdungan sosial pada warga masyarakat
belum merata dan adil.
4. Daya saing dan mobilitas tenaga kerja masih
rendah.
5. Daya saing UMKM DAN KOPERASI masih rendah.
LANGKAH LANGKAH MENGATASI
ISU STRATEGI BIDANG EKONOMI
KABUPATEN SOLOK SELATAN

1. Peningkatan daya saing, sesuai dengan MP3EI, RPJPD,


RPJMD, RKPD dan APBD
2. Peningkatan daya tahan ekonomi melalui Peningkatan
Ketahanan Pangan dan Menuju Pencapaian Surplus
Beras.
3. Peningkatan dan perluasan kesejahteraan rakyat,
melalui Peningkatan Pembanguan SDM dan Percepatan
Pengurangan Kemiskinan sesuai dengan MP3KI, RPJPD,
RPJMD, RKPD dan APBD.
4. Pemantapan keamanan nasional dan stabilitas Sosial
politik.
SINGKRONISASI PENANGANAN
ISU STRATEGIS BIDANG EKONOMI

RPJP RPJM RKP


APBN
NAS NAS NAS

RPJP RPJMD APBD


PROP PROP PROP

RPJP RPJMD RKPD APBD


KAB/KO KAB/KO KAB/KO KAB/KO
STRATEGI MENGATASI ISU EKONOMI
DI KABUPATEN SOLOK SELATAN

PILAR PEMB.
RPJPD KONSISTEN

MAS DU
RPJMD
D
A
RKPD T
A
PEM
APBD
PILAR PEMBANGUNAN
BANGSA/DAERAH

MASYARAKAT DUNIA USAHA

3 2

PEMERINTAH

1
1
PRESIDEN
EKSEKUTIF GUBERNUR
BUPATI/WAKO
P
E
M
MPR RI
E
DPR RI
R LEGISLATIF DPD RI
I
DPRD PROP
N
DPRD KAB/KO
T
A
H
MAHKAMAH AGUNG
YUDIKATIF PENGADILAN TINGGI
PENGADILAN NEGERI
B BEKERJA MENGIKUTI
U SYSTEM
P

S
O
L INPUT CONVERTION OUT PUT
O
K

S
E
L
A
T
A
N
FEED BACK
PROSES BEKERJA PEMERINTAH DAERAH
MENURUT I-C-O SYSTEM

INPUT PROSES OUTPUT


(MASUKAN) (PROSES) (KELUARAN)

1. RENCANA. 1. STR. OGSS.


1. KEBIJAKAN.
2. ISU STATEGIS. 2. SDM.
2. PELAYANAN
3. TUNTUTAN & 3. TUPOKSI.
3. PEMBANGU –
KEINGINAN 4. ATURAN YG
NAN.
MASYARAKAT BERLAKU

UMPAN BALIK
(Setuju – Tdk Setuju)
2
PDDK/WARGA
M
A
S
Y SUKU/KAUM PUNYA
A KEBUTUHAN
R
A
DAN
K KEINGINAN
A LSM
T

PARPOL
UNSUR-UNSUR PENDUDUK :
1. Kumpulan orang dalam
ikatan/ perkumpulan
tertentu
PDDK/WARGA 2. Memiliki tempat tinggal
yang sama.
3. Berada dalam wilayah
tertentu.
4. Ditetapkan oleh waktu
tertentu yaitu minimal 6
(enam) bulan
UNSUR-UNSUR SUKU/KAUM :
1. Kumpulan orang dalam
ikatan/ perkumpulan
tertentu
2. Memiliki tempat tinggal
SUKU/KAUM yang sama.
3. Berada dalam wilayah
tertentu.
4. Ditetapkan oleh ikatan
adat atau budaya yang
berlaku dalam masyarakat/
kelompok
UNSUR-UNSUR LSM :
1. Kumpulan orang dalam
ikatan/ perkumpulan
tertentu.
2. Tidak berada pada tempat
LSM tinggal yang sama.
3. Tidak ditentukat oleh
wilayah tertentu.
4. Ditentukan oleh ikatan
kepentingan dan tujuan
yang sama.
UNSUR-UNSUR PARPOL :
1. Kumpulan orang dalam
ikatan/ perkumpulan
tertentu
PARPOL 2. Memiliki ideologi yang
sama.
3. Memiliki kepentingan dan
tujuan yang sama dalam
wilayah tertentu.
4. Ditetapkan oleh ketentuan
perundang-undangan yang
sama.
3 KONGLOMERAT

D K
U
BUMN U
N A
I
A T

U WARALABA
S
A
H
A UMKM L
E
M
A
KOPERASI H
D KONGLOMERAT
U
N 1.MEMBUKA
I K LAPANGAN
A KERJA.
U 2.MENANPUNG
BUMN
U A PRODUK
S T UMKM.
A 3.BANTUAN
H CSR
A WARALABA
1.MEMBUKA
LAPANGAN
D KERJA.
U UMKM 2.MENINGKAT-
N KAN
I L PRODUKSI
A E
M
U A
S H
A
H BANTUAN
KOPERASI
A MODAL
KETIGA PILAR PEMBANGUNAN
HARUS KONSISTEN

1. Percepatan penanggulangan kemiskinan dan


peningkatan pemerataan.
2. Perlingdungan sosial yang komprehensif.
3. Peningkatan daya saing tenaga kerja.
4. Peningkatan fasilitas mobilitas tenaga kerja.
5. Peningkatan daya saing UMKM DAN KOPERASI
UPAYA MENINGKATKAN
DAYA SAING UMKM DAN KOPERASI

PENGEMBANGAN 15 SEKTOR
EKONOMI KREATIF

PADA 5,6 JUTA


UMKM DAN KOPERASI
15 SEKTOR EKONOMI KREATIF

?
LANGKAH LANGKAH
MENGGERAKKAN EKONOMI KREATIF

1. Membangun/melatih Sumber Daya Kreatif (SDM kreatif).


2. Mencari peluang mengembanngkan sumber daya Alam
(SDA)
3. Mengembangkan Industri kreatif yang berdaya saing
tumbuh dan berkembang.
4. Ketersediaan pembiayaan yang mudah diakses.
5. Perluasan pasar bagi sumber daya kreatif.
6. Ketersediaan infra struktur dan teknologi.
7. Adanya lembaga yang mendukung EKONOMI KREATIF.
?
MELATIH
SUMBER DAYA KREATIF/SDM KREATIF.

1. Segera membentuk Badan Ekonomi Kreatif ( BEKARAF)

2. Bangun kerjasama dengan BEKRAF Nnasional untuk


membuka jarinngan dengan UMKM kreatif.

3. Lakukan pelatihan pada UMKM yang sudah tumbuh dan


berkembang, terutama dari aspek manajemen,
akutansi dan pemasaran.

4. Carikan bapak angkat dari UMKM yang ada di Kab.


Solok Selatan dengan BUMN dan Waralaba Regional
dan nasional.
MENCARI PELUANG PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA ALAM (SDA)

1. Melakukan inventarisasi Sumber Daya Alam (SDA)


yang ada di Kabupaten Solok Selatan.
a. Tenaga Panas Bbumi.
b. Biji Emas.
c. dll
2. Menyiapkan study kelayanan SDA yang dimiliki untuk
ditawarkan pada investo.
3. Gunakan Teknologi Informasi dalam mempromosikan
SDA.
4. Berikan kemudahan proses perizinan kepada investor
yang berminat.
MENGEMBANGKAN
INDUSTRI KREATIF BERDAYA SAING
TINGGI DAN BERKEMBANG.

?
KETERSEDIAN PEMBIAYAAN
YANG MUDAH DIAKSES.

1. Manfaatkan secara optimal program CSR Perusahaan


suasta dan BUMN yang ada di Solok Selatan.
2. Manfaatkan program Kridit Usaha Kecil (KUK)
perbankan yang beroperasidi Solok Selatan.
3. Bangun kemitraan dengan Koperasi yang sehat.
PERLUASAN PASAR
BAGI SUMBER DAYA KREATIF.

?
KETERSEDIAAN
INFRA STRUKTUR DAN TEKHNOLOGI.

1. Siapkan atau sempurnakan RUTRW Kabupaten Solok


Selatan.
2. Siapkan Masterplan Jaringan Jalan menuju lokasi
Wilayah yang akan dikembangkan untuk Idustri,
pertanian,perkebunan, pertambangan dll.
3. Prioritaskan pembanguna jalan dan jembatan ke
wilayah pengembangan.
4. Segera terapkan pelaksanaan E Government.
5. Bangun infra struktur pendukung teknologi IT.
LEMBAGA YANG MENDUKUNG
EKONOMI KREATIF.

1. Segera dibentuk Badan Ekonomi Kreatif Kabupaten


Solok Selatan dan Lembaga Riset Kabupaten Solok
Selatan.
2. Buka jaringan IT dengan Badan Ekonomi Kreatif
Nasional (Bekraf) agar terbuka jaringan dengan UKMK
lain yang ada di Indonesia.
3. Dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai