Anda di halaman 1dari 11

TUGAS SOSIOLOGI

“KRIMINALITAS”

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA: 3.000 LAGI PRAISE BODAT
KELAS: X.2
MATA PELAJARAN: SOSIOLOGI
GURU PEMBIMBING: ELFITRA S.Sos
TAHUN PELAJARAN: 2022/2023
SMA NEGERI 4 MANDAU
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran TUHAN YANG MAHA ESA atas limpahan
dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “PENGANGGURAN”
ini. Makalah ini merupakan laporan yang dibuat sebagai bagian dalam memenuhi nilai mata
pelajaran sosiologi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan disebabkan oleh
kedangkalan dalam memahami teori, keterbatasan keahlian, dana, dan tenaga penulis.
Semoga segala bantuan, dorongan, dan petunjuk serta bimbingan yang telah diberikan kepada
kami dapat berguna bagi para pembaca.

DURI, 27 NOVEMBER 2022

PENULIS

DAFTAR IS
I
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I PEMBAHASAN..............................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Perumusan Masalah..............................................................................................................4
1.3 Tujuan Makalah.....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
2.1 Dampak Pengangguran Terhadap Ekonomi Masyarakat.......................................................5
2.2 Apa Upaya Pemerintah Dalam Mengatasi Pengangguran.....................................................6
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................8
3.2 Saran......................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9
LAMPIRAN...........................................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu masalah pokok yang dihadapi bangsa dan negara Indonesia adalah masalah
pengangguran. Pengangguran yang tinggi berdampak langsung maupun tidak langsung
terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah-masalah sosial politik yang juga semakin
meningkat. Dengan jumlah Angkatan kerja yang cukup besar, arus migrasi yang terus
mengalir, serta dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini, membuat
permasalahan tenaga kerja menjadi sangat besar dan kompleks.
Pengangguran terjadi di sebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang
tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai
dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari
kerja.
Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan
kerja, yang di sebabkan antara lain: perusahaan yang menutup/mengurangi bidang usahanya
akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif;peraturan yang menghambat
inventasi;hambatan dalam proses ekspor, impor, dan lain-lain.

1.2 Perumusan Masalah


Dari pembahasan di atas, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah,
sebagai berikut:
a. Apa dampak pengangguran terhadap ekonomi masyarakat?
b. Apa upaya pemerintah dalam mengatasi pengangguran?

1.3 Tujuan Makalah


Dengan merujuk pada latar belakang dan rumusan masalah diatas tujuan dari
penelitian adalah:
a. Untuk mengetahui dampak pengangguran terhadap ekonomi masyarakat.
b. Untuk mengetahui upaya pemerintah dalam mengatasi pengangguran.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dampak Pengangguran Terhadap Ekonomi Masyarakat


Berikut adalah dampak pengangguran terhadap kegiatan ekonomi masyarakat, di
antaranya:
1. Pendapatan per kapita semakin menurun
Pendapatan per kapita secara sederhana berarti pendapatan tiap orang di suatu
negara. Nilainya diperoleh dengan membagi total pendapatan nasional dengan jumlah
penduduk.
Jika jumlah orang yang menganggur sangat banyak, pendapatan per kapita bisa
turun, karena total pendapatan yang turun.
2. Daya beli masyarakat semakin berkurang
Pendapatan masyarakat menurun membuat daya beli atau permintaan terhadap
barang dan jasa oleh masyarakat berkurang.
Permintaan berkurang, maka kegiatan produksi pun berkurang. Kegiatan produksi
berkurang, kebutuhan akan tenaga kerja berkurang. Akibatnya, pengangguran
semakin bertambah.
3. Pendapatan negara semakin berkurang
Semakin banyak orang yang tidak mempunyai penghasilan (menganggur),
semakin sedikit pendapatan negara dari pajak penghasilan.
4. Beban psikologis semakin besar
Semakin lama seseorang menganggur, semakin besar beban psikologis yang harus
ditanggung. Beban psikologis ini antara lain dapat berupa rasa malu dan kecewa
terhadap diri sendiri.
5. Beban sosial semakin besar
Semakin banyak orang yang menganggur, semakin besar juga biaya sosial yang
harus dikeluarkan, terutama bila ada penganggur yang melakukan tindakan kejahatan.
6. Kegiatan distribusi tidak lancar
Produk yang dihasilkan suatu perusahaan bisa berkualitas rendah, hingga tidak
laku di pasaran. Hal ini bisa mempengaruhi rendahnya pertumbuhan ekonomi karena
produk tidak laku di pasar dalam negeri dan luar negeri.
7. Kegiatan produksi terhambat
Mengutip dari buku ekonomi peminatan ilmu-ilmu sosial, pendapatan per kapita
dan nasional bisa menurun karena pengangguran. Penyebabnya kualitas dan produk
yang dihasilkan menurun.
8. Kegiatan konsumsi berkurang
Jumlah pengangguran tinggi bsa menurunkan kegiatan produksi. Penyebabnya,
karena barang yang dibutuhkan konsumen tidak terpenuhi oleh produsen.
2.2 Apa Upaya Pemerintah Dalam Mengatasi Pengangguran
Apakah pemerintah bisa menekan jumlah pengangguran di negaranya? Tentu saja bisa
jika benar-benar diusahakan dengan sempurna. Salah satu caranya adalah dengan
memberlakukan dua kebijakan, yakni kebijakan fiskal dan moneter.
1. Kebijakan Fiskal
Ini adalah kebijakan untuk mengarahkan kondisi ekonomi suatu negara melalui
pendapatan dan pengeluaran pemerintah yang didapat dari pajak. Dengan memberlakukan
dua kebijakan ini, maka pemerintah bermaksud mengontrol kondisi ekonomi menuju
keadaan yang mereka inginkan.
Jika memberlakukan kebijakan fiskal, pemerintah bisa mempengaruhi pendapatan
nasional, tinggi maupun rendahnya investasi negara, distribusi penghasilan nasional, dan
juga kesempatan kerja.
Adapun tujuan diperlakukannya kebijakan fiskal antara lain adalah untuk:
 Menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih puas bagi rakyat.
 Mencegah atau mengurangi angka pengangguran.
 Menciptakan stabilitas ekonomi suatu negara.
 Mencapai kestabilan harga dalam jangka Panjang.
 Mendorong lajunya investasi.
 Mencapai keadilan distribusi pendapatan masyarakat.
 Mewujudkan keadilan sosial, masyarakat yang tidak memiliki kerenggangan
status ekonomi yang terlalu jauh.
 Memacu pertumbuhan ekonomi sebuah negara.
Contoh nyata kebijakan fiskal yang dilakukan sebuah negara misalnya adalah dengan
memberlakukan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sebagai gantinya, pemerintah juga
memberikan benefit untuk masyarakat yang memiliki NPWP. Contoh lainnya adalah
dengan menaikkan jumlah dan jenis pajak yang harus dipenuhi oleh rakyat.
Untuk mengurangi pengangguran, pemerintah menggunakan pendapatan dari
kebijakan fiskal untuk berbagai pembangunan. Pembangunan ini nantinya akan
menciptakan peluang kerja baru sehingga mengurangi tingkat pengangguran.
2. Kebijakan Moneter
Kebijakan ini dilakukan pemerintah dengan cara mengatur ketersediaan uang di
sebuah negara. Hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Misalnya agar rakyat
bisa lebih sejahtera, menahan inflasi, dan mencapai rakyat yang bisa bekerja penuh.
Dengan diberlakukannya kebijakan moneter dengan benar, sebuah negara bisa
mendapat berbagai dampak positif. Misalnya harga barang yang stabil, pemerataan
pembangunan, dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Kebijakan moneter pertama kali akan dilakukan oleh bank sentral. Dengan cara
mengatur keseimbangan persediaan uang yang beredar dan persediaan barang. Hal ini
akan menekan inflasi. Kemudian diharapkan tercapai kesempatan kerja penuh bagi para
pencari kerja, distribusi barang pun akan lebih lancar.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan Ketika pemerintah memberlakukan kebijakan
moneter adalah:
 Fasilitas diskonto atau diaconut rate, yaitu adalah memainkan tingkat bunga
bank sentral pada bank umum untuk mengatur jumlah uang yang beredar.
Terkadang bank umum bisa mengalami kekurangan uang. Karena itu, mereka
akan meminjam ke bank sentral. Agar jumlah uang bertambah, pemerintah
akan menurunkan tingkat bunga bank sentral. Sebaliknya, untuk mengurangi
peredaran uang, pemerintah akan menaikkan tingkat bunga bank sentral.
 Rasio cadangan wajib atau reserve requirement ratio, yaitu adalah pengaturan
jumlah uang yang beredar dengan cara memainkan jumlah dna cadangan
perbankan yang harus disimpan. Jika ingin menambah jumlah uang yang
beredar, pemerintah akan menurunkan rasio cadangan wajib. Sebaliknya, jika
ingin mengurangi jumlah uang beredar, pemerintah akan menaikkan rasio
cadangan wajib.
 Operasi pasar terbuka atau open market operation, yaitu adalah menjual atau
membeli surat berharga pemerintah dengan tujuan mengendalikan jumlah
uang yang beredar. Bila pemerintah akan menambah jumlah uang yang
beredar, maka pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah.
Sebaliknya, jika ingin mengurangi jumlah uang yang beredar, pemerintah akan
menjual surat berharga pemerintah, contoh surat berharga pemerintah antara
lain adalah surat berharga pasar uang (SBPU) dan sertifikat bank Indonesia
(SBI).
Kebijakan lain untuk menekan angka pengangguran
Selain dengan memberlakukan kebijakan fiskal dan moneter, pemerintah juga bisa
melakukan cara lain untuk mencegah ataupun mengurangi angka pengangguran.
Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain adalah:
1. Memperbanyak proyek magang bagi calon tenaga kerja
Di Indonesia, kegiatan magang belum terlalu populer. Namun dibandingkan di
masa lalu, bekerja magang sudah cukup banyak dilakukan pada beberapa
perusahaan. Melalui proyek magang, calon tenaga kerja bisa lebih awal
mempelajari dunia kerja yang sesungguhnya. Dengan begitu, mereka pun bisa
menambah dan mempelajari keahlian baru.
Dengan mengadakan proyek magang yang tepat, calon tenaga kerja bisa
belajar lebih professional dan menjadi tenaga kerja yang lebih berkualitas.
2. Menciptakan lapangan pekerjaan yang luas bagi rakyat
Hal ini bisa dilakukan dengan 2 cara. Yang pertama adalah dengan
mengembangkan industry padat karya. Contoh nyatanya adalah dengan cara
mengembangkan industri melalui peningkatan modal asing dan modal dalam
negeri. Cara yang kedua adalah menyelenggarakan proyek pekerjaan umum.
Contoh nyatanya adalah proyek pembangunan jalan tol, yang merupakan
pekerjaan umum.
Cara lain untuk memperluas kesempatan kerja adalah dengan mengirim tenaga kerja ke
luar negeri. Tentunya hal ini harus dilakukan secara legal melalui departemen tenaga kerja.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama
sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang
yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak pengangguran terjadi disebabkan
antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari
kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja. Setiap
penganggur diupayakan memiliki pekerjaan yang banyak bagi kemanusiaan artinya produktif
dan remunerative sesuai pasal 27 ayat 2 uud 1945 dengan partisipasi semua masyarakat
Indonesia. Lebih tegas lagi jadikan penanggulangan menjadi komitmen nasional.

3.2 Saran
Untuk mengurangi tingkat pengangguran, maka harus ada peran pemerintah.
Pemerintah harus bisa mengeluarkan kebijakan yang bisa terciptanya lapangan pekerjaan,
serta menjalankan kebijakan yang konsisten tersebut dengan sungguh-sungguh sampai
terlihat hasil yang maksimal. Pemerintah memberikan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan
kerja kepada masyarakat untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan
kemampuan dan minatnya masing-masing untuk mengembangkan kompetensi kerja guna
meningkatkan kemampuan, produktifitas dan kesejahteraan. Selain dari pemerintah,
masyarakat juga harus ikut berpartisipasi dalam upaya pengurangan jumlah pengangguran
yang terjadi di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

RAHA, S. (2020). MAKALAH PENGANGGURAN .


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai