Anda di halaman 1dari 30

SIDANG I

Panitera : Sidang perkara Tata Usaha Negara dengan nomor perkara


162/G/2018/PTUN.MTR Mataram, pada hari ini Selasa, 11
September 2018, antara BAIQ KARINA PERMATASARI dan I
GUSTI AYU ANDREA DEWI VASANTI sebagai penggugat
melawan WALIKOTA MATARAM sebagai tergugat segera
dimulai. Majelis hakim memasuki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri.
Panitera : Hadirin dipersilahkan duduk kembali.
Hakim Ketua : Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, Selamat Pagi
hadirin peserta sidang, pada hari ini akan dilaksanakan sidang
tata usaha negara antara BAIQ KARINA PERMATASARI. dan
I GUSTI AYU ANDREA DEWI VASANTI sebagai penggugat
melawan WALIKOTA MATARAM sebagai tergugat, untuk itu
diingatkan kepada seluruh peserta sidang untuk menonaktifkan
segala alat komunikasi dan tidak melakukan hal-hal yang dapat
mengganggu jalannya persidangan.
Hakim Ketua : Baik, sebelumnya demi kelancaran persidangan ada baiknya kita
menundukan kepala sejenak dan berdoa menurut agama dan
kepercayaan kita masing-masing.
(Berdoa mulai)
(Berdoa selesai)
Hakim Ketua : Saudara penggugat dan kuasa hukumnya, apakah sidang siap
dimulai?
Kuasa Hukum Penggugat : Siap majelis hakim.
dan Penggugat
Hakim Ketua : Saudara tergugat dan kuasa hukumnya, sidang siap dimulai?
Kuasa Hukum Tergugat : Siap majelis hakim.
dan Tergugat
Hakim Ketua : Sidang perkara Tata Usaha Negara dengan nomor perkara 162/G
/2018/PTUN.MTR Mataram, pada hari ini Selasa, 11 September
2018 antara BAIQ KARINA PERMATASARI dan I GUSTI
AYU ANDREA DEWI VASANTI sebagai penggugat melawan
WALIKOTA MATARAM sebagai tergugat, dibuka dan
dinyatakan terbuka untuk umum.
Hakim Ketua : Saudara penggugat, saudara dalam keadaan sehat?
Para Penggugat : Sehat majelis hakim.
Hakim Ketua : Siap mengikuti sidang hari ini?
Para Penggugat : Siap!
Hakim Ketua : Baik sebelumnya saya akan menanyakan identitas saudara
masing-masing.
Hakim Ketua : Saya mulai dari saudara Karina. Nama lengkap saudara?
Penggugat : Baiq Karina Permatasari
Hakim Ketua : Tempat lahir?
Penggugat : Mataram
Hakim Ketua : Umur dan tanggal lahir saudara?
Penggugat : 40 tahun, 29 Oktober 1978
Hakim Ketua : Jenis kelamin perempuan, kewarganegaraan Indonesia. Benar?
Penggugat : Benar.
Hakim Ketua : Alamat saudara?
Penggugat : Jalan Gadjah Mada Jempong
Hakim Ketua : Agama saudara?
Penggugat : Islam
Hakim Ketua : Pekerjaan?
Penggugat : Wiraswasta
Hakim Ketua : Selanjutnya. Nama lengkap saudara?
Penggugat : I Gusti Ayu Andrea Dewi Vasanti
Hakim Ketua : Tempat lahir?
Penggugat : Mataram
Hakim Ketua : Umur saudara?
Penggugat : 38 tahun.
Hakim Ketua : Jenis kelamin perempuan, kewarganegaraan Indonesia. Benar?
Penggugat : Benar.
Hakim Ketua : Alamat saudara?
Penggugat : Jalan Gadjah Mada Jempong
Hakim Ketua : Agama saudara?
Penggugat : Hindu
Hakim Ketua : Pekerjaan?
Penggugat : Wiraswasta
Hakim Ketua : Saudara, dalam hal ini didampingi oleh kuasa hukum?
Hakim Ketua : Saudara kuasa hukum penggugat?
Kuasa Hukum Penggugat : Ya majelis hakim.
Hakim Ketua : Saudara tergugat, saudara dalam keadaan sehat?
Tergugat : Sehat majelis hakim.
Hakim Ketua : Siap mengikuti sidang hari ini?
Tergugat : Siap!
Hakim Ketua : Dalam hal ini saudara didampingi oleh kuasa hukum?
Tergugat : Kuasa hukum tergugat?
Kuasa Hukum Tergugat : Ya majelis hakim.
Hakim Ketua : Para kuasa hukum sudah menyelesaikan surat kuasa, kartu
advokat serta berita acara sumpah saudara?
Para Kuasa Hukum : Sudah majelis hakim
Hakim Ketua : Silahkan tunjukan.
(para kuasa hukum maju ke depan untuk memeriksa
kebenaran data kuasa hukum) dan tak lupa setelah itu
bersalaman.
Silahkan kembali.
Hakim Ketua : Diberitahukan kepada peserta sidang, bahwa agenda sidang pada
hari ini adalah pembacaan gugatan.
Hakim Ketua : Bagaimana saudara Kuasa Hukum Penggugat, sudah siap dengan
gugatan saudara?
Kuasa Hukum Penggugat : Sudah majelis hakim.
Hakim Ketua : Silahkan dibacakan!!
Kuasa Hukum Penggugat : Terima kasih majelis hakim yang terhormat dan kuasa hukum
tergugat yang saya hormati. (membacakan surat gugatan)
Hakim Ketua : Bagaimana pihak kuasa hukum tergugat, apakah mengerti
dengan gugatan yang dibacakan oleh pihak kuasa hukum
penggugat?
Kuasa Hukum Tergugat : Mengerti majelis hakim.
Hakim Ketua : Apakah dalam hal ini saudara akan mengajukan jawaban atas
gugatan saudara kuasa hukum penggugat?
Kuasa Hukum Tergugat : Iya majelis hakim. Namun untuk menyiapkan jawaban gugatan,
kami mohon kepada majelis hakim untuk melanjutkan sidang 7
(tujuh) hari ke depan.
Hakim Ketua : Bagaimana kuasa hukum penggugat, setuju?
Kuasa Hukum Penggugat : Ya kami setuju majelis
Hakim Ketua : (Hakim ketua berdiskusi dengan hakim anggota untuk
menentukan waktu sidang apakah setuju dengan
permintaan dari kuasa hukum tergugat) Berdasarkan hasil
musyawarah majelis hakim maka sidang akan dilanjutkan 7
(tujuh) hari kedepan pada hari Selasa tanggal 18 September 2018
dengan agenda mendengarkan jawaban atas gugatan oleh pihak
tergugat. Untuk itu diingatkan kepada kedua belah pihak untuk
hadir pada persidangan selanjutnya. Pemberitahuan ini
merupakan panggilan resmi dan tidak untuk dipanggil kembali.
Para pihak mengerti?
Para Pihak : Mengerti majelis hakim.
Hakim Ketua : Panitera silahkan catat jadwal sidang berikutnya!
Panitera : Baik majelis hakim
Hakim Ketua : Dengan ini, sidang dinyatakan ditutup.
Panitera : Majelis hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon
berdiri!

SIDANG II

Panitera : Sidang perkara Tata Usaha Negara dengan nomor perkara 162/G
/2018/PTUN.MTR Mataram, pada hari ini Selasa, 18 September
2018, antara BAIQ KARINA PERMATASARI dan I GUSTI
AYU ANDREA DEWI VASANTI sebagai penggugat melawan
WALIKOTA MATARAM sebagai tergugat segera dimulai.
Majelis hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri.
Panitera : Hadirin dipersilahkan duduk kembali.
Hakim Ketua : Saudara kuasa hukum penggugat, apakah sidang siap dimulai?
Kuasa Hukum Penggugat : Siap majelis hakim.
Hakim Ketua : Saudara kuasa hukum tergugat, apakah sidang siap dimulai?
Kuasa Hukum Tergugat : Siap majelis hakim.
Hakim Ketua : Sidang perkara Tata Usaha Negara nomor perkara 162/G/
2018/PTUN.MTR, pada hari ini, Selasa tanggal 18 September
2018. antara Baiq Karina Permatasari dan I Gusti Ayu Dewi
Vasanti sebagai penggugat melawan Walikota Mataram sebagai
tergugat dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.
Hakim Ketua : Saudara tergugat, saudara dalam keadaan sehat?
Tergugat : Sehat majelis hakim.
Hakim Ketua : Siap mengikuti persidangan hari ini?
Tergugat : Siap!
Hakim Ketua : Saudara penggugat, saudara dalam keadaan sehat?
Penggugat : Sehat majelis hakim.
Hakim Ketua : Siap mengikuti persidangan hari ini?
Penggugat : Siap!
Hakim Ketua : Diberitahukan kepada seluruh peserta sidang bahwa agenda
sidang pada hari ini adalah mendengar jawaban atas gugatan dari
pihak tergugat.
Hakim Ketua : Bagaimana, kuasa hukum tergugat apakah sudah siap dengan
jawaban saudara?
Kuasa Hukum Tergugat : Sudah majelis hakim.
Hakim Ketua : Silahkan dibacakan!
Kuasa Hukum Tergugat : Majelis hakim yang terhormat dan kuasa hukum penggugat yang
saya hormati. (membacakan jawaban)
Hakim Ketua : Bagaimana kuasa hukum penggugat, mengerti dengan jawaban
yang telah dibacakan oleh pihak tergugat?
Kuasa Hukum Penggugat : Mengerti majelis hakim.
Hakim Ketua : Apakah saudara dalam hal ini akan mengajukan replik atas
jawaban tergugat?
Kuasa Hukum Penggugat : (Kuasa Hukum Penggugat berdiskusi terlebih dahulu untuk
meminta sidang ditunda) Iya majelis hakim, namun untuk
menyusun replik kami membutuhkan waktu 7 (tujuh) hari
kedepan. .
Hakim Ketua : Bagaimana saudara tergugat?
Kuasa Hukum Tergugat : Kami setuju majelis hakim.
Hakim Ketua : (Hakim ketua berdiskusi dengan hakim anggota untuk
menentukan waktu sidang apakah setuju dengan
permintaan dari kuasa hukum penggugat) Baik, berdasarkan
hasil musyawarah majelis hakim maka sidang akan dilanjutkan 7
(tujuh) hari kedepan, yakni pada hari Selasa tanggal 25
September 2018 dengan agenda mendengarkan Replik atas
jawaban oleh pihak penggugat. Untuk itu diingatkan kepada
kedua belah pihak untuk hadir pada persidangan selanjutnya,
pemberitahuan ini merupakan panggilan resmi dan tidak untuk
dipanggil kembali, para pihak mengerti?
Para Pihak : Mengerti majelis hakim.
Hakim Ketua : Panitera silahkan dicatat!
Hakim Ketua : Baik majelis hakim.
Hakim Ketua : Dengan ini, sidang hari ini dinyatakan ditutup.
Panitera : Majelis hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon
berdiri!

SIDANG III

Panitera : Sidang perkara Tata Usaha Negara dengan nomor perkara 162/G
/2018/PTUN.MTR Mataram, pada hari ini Selasa 25 September
2018, antara BAIQ KARINA PERMATASARI dan I GUSTI
AYU ANDREA DEWI VASANTI sebagai penggugat melawan
WALIKOTA MATARAM sebagai tergugat segera dimulai.
Majelis hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri.
Panitera : Hadirin dipersilahkan duduk kembali.
Hakim Ketua : Sidang perkara Tata Usaha Negara nomor perkara 162/G/2018
/PTUN.MTR, pada hari ini, Selasa tanggal 25 September 2018.
antara Baiq Karina Permatasari dan I Gusti Ayu Andrea Dewi
Vasanti sebagai penggugat melawan Walikota Mataram sebagai
tergugat dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.
Hakim Ketua : Bagaimana Saudara Kuasa Hukum Penggugat, apakah sidang
siap dimulai?
Kuasa Hukum Penggugat : Siap majelis hakim.
Hakim Ketua : Saudara Kuasa Hukum Tergugat, apakah sidang siap dimulai?
Kuasa Hukum Tergugat : Siap majelis hakim.
Hakim Ketua : Diberitahukan kepada seluruh peserta sidang bahwa agenda
sidang pada hari ini adalah mendengarkan replik oleh pihak
penggugat.
Hakim Ketua : Bagaimana, saudara kuasa hukum penggugat apakah sudah siap
dengan replik saudara?
Kuasa Hukum Penggugat : Sudah majelis hakim.
Hakim Ketua : Silahkan dibacakan!
Kuasa Hukum Penggugat : Terima kasih majelis hakim yang terhormat dan saudara
penasihat hukum tergugat yang saya hormati. (membacakan
replik)
Hakim Ketua : Bagaimana kuasa hukum tergugat, mengerti dengan replik yang
telah dibacakan oleh pihak penggugat?
Kuasa Hukum Tergugat : Mengerti majelis hakim.
Hakim Ketua : Apakah saudara dalam hal ini akan mengajukan duplik atas
replik dari pihak penggugat?
Kuasa Hukum Tergugat : (Kuasa Hukum Tergugat berdiskusi terlebih dahulu untuk
meminta sidang ditunda) Iya majelis hakim, kami akan
mengajukan duplik, namun untuk mempersiapkannya kami
membutuhkan waktu 7 (tujuh) hari kedepan. .
Hakim Ketua : Bagaimana pihak penggugat, setuju?
Kuasa Hukum Penggugat : Kami setuju yang mulia hakim.
Hakim Ketua : (Hakim ketua berdiskusi dengan hakim anggota untuk
menentukan waktu sidang apakah setuju dengan
permintaan dari kuasa hukum tergugat) Baik, berdasarkan
musyawarah majelis hakim maka sidang akan dilanjutkan 7
(tujuh) hari kedepan yaitu pada hari Selasa tanggal 2 Oktober
2018 dengan agenda mendengarkan duplik dari pihak tergugat.
Untuk itu diingatkan kepada kedua belah pihak untuk hadir pada
persidangan selanjutnya, pemberitahuan ini merupakan
panggilan resmi dan tidak untuk dipanggil kembali, para pihak
mengerti?
Para Pihak : Mengerti majelis hakim.
Hakim Ketua : Panitera silahkan dicatat jadwal persidangan berikutnya!
Hakim Ketua : Baik majelis hakim.
Hakim Ketua : Dengan ini, sidang hari ini dinyatakan ditutup.
Panitera : Majelis hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon
berdiri!

SIDANG IV

Panitera : Sidang perkara Tata Usaha Negara dengan Nomor: 162/G/2018


/PTUN.MTR Mataram pada hari ini Selasa, 2 Oktober 2018
antara BAIQ KARINA PERMATASARI dan I GUSTI AYU
ANDREA DEWI VASANTI sebagai penggugat melawan
WALIKOTA MATARAM sebagai tergugat segera dimulai.
Majelis hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri.
Panitera : Hadirin dipersilahkan duduk kembali.
Hakim Ketua : Sidang perkara Tata Usaha Negara nomor: 162/G/2018/ PTUN.
MTR, pada hari ini, Selasa tanggal 2 Oktober 2018. antara Baiq
Karina Permatasari dan I Gusti Ayu Andrea Dewi Vasanti
sebagai penggugat melawan Walikota Mataram sebagai tergugat
dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.
Hakim Ketua : Saudara Kuasa Hukum Penggugat, apakah sidang siap dimulai?
Kuasa Hukum Penggugat : Siap majelis hakim.
Hakim Ketua : Saudara Kuasa Hukum Tergugat, apakah sidang siap dimulai?
Kuasa Hukum Tergugat : Siap majelis hakim.
Hakim Ketua : Diberitahukan kepada seluruh peserta sidang, bahwa agenda
sidang hari ini adalah mendengarkan duplik oleh pihak tergugat.
Hakim Ketua : Bagaimana, saudara kuasa hukum tergugat apakah sudah siap
dengan duplik saudara?
Kuasa Hukum Tergugat : Sudah majelis hakim.
Hakim Ketua : Silahkan dibacakan!
Kuasa Hukum Tergugat : Terima kasih majelis hakim yang terhormat dan saudara
penasihat hukum penggugat yang saya hormati. (membacakan
duplik)
Hakim Ketua : Bagaimana saudara penggugat, mengerti dengan duplik yang
telah dibacakan?
Kuasa Hukum Penggugat : Mengerti majelis hakim.
Hakim Ketua : Baiklah berhubung dari tahap jawab-menjawab telah selesai
maka sidang akan dilanjutkan dengan tahap pembuktian.
Bagaimana pihak penggugat sudah siap dengan alat bukti
saudara?
Kuasa Hukum Penggugat : Mohon maaf majelis hakim kami belum menyiapkan alat bukti
oleh karena itu kami mohon kepada majelis hakim untuk
menunda dan melanjutkan sidang 7 (tujuh) hari kedepan untuk
mempersiapkan alat bukti.
Hakim Ketua : Bagaimana pihak tergugat, apakah saudara setuju?
Kuasa Hukum Tergugat : (berdiskusi) Kami setuju majelis hakim.
Hakim Ketua : (Hakim ketua berdiskusi dengan hakim anggota untuk
menentukan waktu sidang apakah setuju dengan
permintaan dari kuasa hukum penggugat) Baik, berdasarkan
musyawarah majelis hakim maka sidang akan dilanjutkan 7
(tujuh) hari kedepan yaitu pada hari Selasa tanggal 9 Oktober
2018 dengan agenda tahap pembuktian oleh para pihak. Untuk
itu, persiapkan alat bukti tertulis, saksi atau ahli bila diperlukan
agar para pihak betul-betul menyiapkan alat buktinya dan
khususnya kepada pihak penggugat, selain mengajukan alat
bukti tertulis diharapkan juga menyiapkan saksi, karena dari
majelis hakim mengharapkan persidangan ini sesuai dengan asas
sederhana, cepat dan biaya ringan. Karena itu saya ingatkan
kepada para pihak untuk tetap menghadiri persidangan
selanjutnya. Pemberitahuan ini merupakan panggilan resmi dan
tidak untuk dipanggil kembali. Apakah para pihak mengerti?
Para Pihak : Mengerti majelis hakim.
Hakim Ketua : Panitera silahkan dicatat jadwal persidangan berikutnya!
Hakim Ketua : Baik majelis hakim.
Hakim Ketua : Dengan ini, sidang hari ini dinyatakan ditutup.
Panitera : Majelis hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon
berdiri!

SIDANG V

Panitera : Sidang perkara Tata Usaha Negara dengan Nomor: 162/G/2018


/PTUN.MTR Mataram, pada hari ini Selasa tanggal 9 Oktober
2018, antara BAIQ KARINA PERMATASARI dan I GUSTI
AYU ANDREA sebagai penggugat melawan WALIKOTA
MATARAM sebagai tergugat segera dimulai. Majelis hakim
memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri.
Panitera : Hadirin dipersilahkan duduk kembali.
Hakim Ketua : Sidang perkara Tata Usaha Negara nomor: 162/G/2018/ PTUN.
MTR, pada hari ini, Selasa tanggal 9 Oktober 2018. antara Baiq
Karina Permatasari dan I Gusti Ayu Andrea Dewi Vasanti
sebagai penggugat melawan Walikota Mataram sebagai tergugat
dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.
Hakim Ketua : Bagaimana Saudara Penggugat, apakah sidang siap dimulai?
Kuasa Hukum Penggugat : Siap majelis hakim.
Hakim Ketua : Saudara Kuasa Hukum Tergugat, apakah sidang siap dimulai?
Kuasa Hukum Tergugat : Siap majelis hakim.
Hakim Ketua : Diberitahukan kepada seluruh peserta sidang, bahwa agenda
sidang pada hari ini adalah pembuktian dari para pihak.
Hakim Ketua : Bagaimana, saudara kuasa hukum penggugat apakah sudah siap
dengan alat bukti saudara?
Kuasa Hukum Penggugat : Sudah majelis hakim.
Hakim Ketua : Alat bukti apa saja yang akan saudara ajukan?
Kuasa Hukum Penggugat : dalam hal ini kami mengajukan alat bukti berupa 2 (dua) alat
bukti tertulis dan 2 (dua) orang saksi majelis hakim.
Hakim Ketua : Silahkan tunjukan alat bukti surat saudara, saudara hukum
tergugat silahkan maju untuk memeriksa keaslian alat bukti surat
ini.
Kuasa Hukum Penggugat : (membawa alat bukti tertulis ke depan)
Kuasa Hukum Tergugat : (maju untuk memeriksa barang bukti)
Hakim Ketua : Silahkan kembali.
Hakim Ketua : Saudara penggugat apakah masih ada alat bukti lain yang ingin
saudara ajukan?
Kuasa Hukum Penggugat : Ada majelis hakim, kami akan mengajukan 2 (dua) orang saksi.
Hakim Ketua : Baik, silahkan hadapkan saksi saudara ke ruang sidang.
Panitera : Saksi-saksi pihak penggugat silahkan memasuki ruang sidang.
Hakim Ketua : Selamat pagi para saksi, apakah para saksi dalam keadaan sehat?
Saksi-saksi : Sehat majelis hakim.
Hakim Ketua : Tunjukkan kartu identitas saudara!
Saksi-saksi : (Menunjukkan kartu identitas)
Hakim Ketua : Baik, sebelumnya saya akan menanyakan identitas para saksi
1) Nama lengkap Saudari Nikita Rani Fajarwati; umur 25
tahun tempat tanggal lahir Mataram, 12 Januari 1993; agama
Islam; pekerjaan pegawai swasta (sebagai operator Line
Karaoke); alamat Jalan Bung Karno No. 7 Pagutan; jenis
kelamin perempuan; kewarganegaraan Indonesia.
2) Nama lengkap Saudara Jiwa Ilya Pramudya; umur 42 tahun
tempat tanggal lahir Jempong, 8 Mei 1976; agama Islam;
pekerjaan sebagai Ketua RT; alamat BTN Bumi Mataram
Indah No. D5, Mataram; jenis kelamin laki-laki;
kewarganegaraan Indonesia.
Hakim Ketua : Para saksi, apakah saudara mengenal penggugat?
Saksi-saksi : Iya, saya kenal majelis hakim.
Hakim Ketua : Ada hubungan darah atau semenda.?
Saksi-saksi : Tidak majelis hakim.
Hakim Ketua : Saudara saksi sebelum memberikan keterangan terlebih dahulu
saudara akan disumpah, apakah saudara bersedia untuk
disumpah?
Saksi-saksi : Bersedia majelis hakim.
Hakim Ketua : Para saksi silahkan maju untuk di ambil sumpahnya, juru
Sumpah silahkan.
Hakim Ketua : (Hakim Anggota II) Silahkan.
Hakim Anggota II : Para saksi silahkan ikuti kata-kata saya. (diikuti oleh saksi)
Bismillahirrahmanirrahim, Demi allah saya bersumpah, sebagai
saksi dalam persidangan ini, akan memberikan keterangan yang
sebenar-benarnya dan tidak lain dari apa yang sebenarnya.
(berdiskusi dengan hakim ketua)
Hakim Ketua : Baik, silahkan kembali.
Para saksi telah disumpah dan sumpah tersebut mengandung arti
bahwa saudara harus memberikan keterangan sesuai dengan apa
yang saudara lihat,dengar dan saudara ketahui. Dan sumpah
tersebut tidak hanya mengandung arti pertanggung jawaban
kepada hukum melainkan juga pertanggung jawaban kepada
tuhan Dan apabila nantinya saudara saksi terbukti memberikan
keterangan palsu maka akan diancam dengan ancaman pidana
penjara selama 7 tahun sesuai dengan pasal 242 ayat 1 Kitab
Undang-undang Hukum Pidana, jadi berikan keterangan yang
sebenar-benarnya Apakah para saksi mengerti?
Saksi-saksi : Mengerti majelis hakim.
Hakim Ketua : Kuasa hukum penggugat, saksi mana yang terlebih dahulu akan
diperiksa?
Kuasa Hukum Penggugat : Dari saksi Nikita, yang mulia.
Hakim Ketua : Saksi Nikita Rani Fajarwati. saudara tetap ditempat dan saksi
lain silahkan kembali ke tempat semula.
(tahap pemeriksaan saksi penggugat 1 dan 2)

SAKSI PENGGUGAT 1

Hakim Ketua : Apakah saudara tahu, mengapa saudara dipanggil kepersidangan


ini?
Saksi : Iya majelis hakim. Saya dihadirkan dalam persidangan ini
sebagai saksi terkait dengan pencabutan izin usaha minuman
beralkohol line karaoke milik Ibu BAIQ KARINA
PERMATASARI & I GUSTI AYU ANDREA DEWI VASANTI
Hakim Ketua : Apa keterkaitan saudara dalam perkara ini?
Saksi : Saya bekerja di Line Karaoke sebagai operator karaoke tersebut.
Hakim Ketua : Sudah berapa lama saudara bekerja disana?
Saksi : Sudah 1 (satu) tahun lebih, dari pertama line karaoke dibuka
sekitar bulan Januari 2017 dan sampai sekarang.
Hakim Anggota I : Apakah saudara saksi mengetahui, kapan terjadi penyegelan
minuman beralkohol di Line karaoke tersebut?
Saksi : Seingat saya, tanggal 12 Agustus 2018. Sekitar jam setengah
sembilan malam.
Hakim Anggota I : Saudara saksi, bisa Saudara jelaskan mengenai jam operasional
line karaoke?
Saksi : Iya yang mulia, line karaoke buka dari jam 8 pagi sampai jam
12 malam
Hakim Anggota I : Apakah saudara tahu, Line Karaoke memiliki izin menjual
minuman beralkohol?
Saksi : Iya, saya tahu. Karena pada saat mulai bekerja saya diberitahu
oleh Ibu BAIQ KARINA PERMATASARI kalau Line karaoke
sudah ada surat-surat izinnya, termasuk surat izin tempat usaha
minuman beralkohol (SITUMB).
Hakim Ketua : Saudara kuasa hukum penggugat ada yang ingin saudara
tanyakan kepada saksi?
Kuasa Hukum Penggugat : Ada majelis hakim.
Hakim Ketua : Silahkan dengan pertanyaan saudara.
Kuasa Hukum Penggugat : Terimakasih Majelis Hakim. Saudara saksi, apakah Saudara
melihat adanya Tim Yustisi pada saat penyegelan minuman
beralkohol di line karaoke?
Saksi : Seingat saya, tidak ada Tim Yustisi. Yang ada polisi dan satpol
PP
Kuasa Hukum Penggugat : Apakah saat terjadinya penyegelan oleh Polisi membawa dan
menunjukan surat tugasnya?
Saksi : Tidak, begitu datang langsung menggeledah, menyegel dan
menyita semua minuman beralkohol yang kami jual di Line
Karaoke.
Kuasa Hukum Penggugat : Apakah pada saat penyegelan terjadi Polisi dan Satpol PP
menjelaskan mengapa terjadi penyegelan minuman beralkohol
dan memperlihatkan surat pencabutan izin usaha minuman
beralkohol dari Walikota Mataram?
Saksi : Polisi dan Satpol PP hanya bilang ini menggangu ketertiban
umum dan tidak memperlihatkan surat pencabutan izin usaha
minuman beralkohol dari Walikota Mataram
Kuasa Hukum Penggugat : Pada saat penyegelan terjadi, apakah Saudara sempat
memperlihatkan surat-surat izin usaha minuman beralkohol Line
karaoke kepada Polisi dan Satpol PP?
Saksi : Sudah, tapi mereka mengatakan bahwa surat izin itu sudah tidak
berlaku
Kuasa Hukum Penggugat : Apakah Saudara tahu, kapan batas akhir surat-surat izin usaha
minuman beralkohol tersebut?
Saksi : Seingat saya sampai akhir tahun 2019
Kuasa Hukum Penggugat : Cukup Yang Mulia
Hakim Ketua : Saudara kuasa hukum tergugat, ada yang ingin saudara tanyakan
pada saudara saksi?
Kuasa Hukum Tergugat : Ada majelis hakim.
Hakim Ketua : Silahkan dengan pertanyaan saudara.
Kuasa Hukum Tergugat : Terimakasih. Saudara saksi apakah selama bekerja di line
karaoke, pernah ada komplain sebelumnya?
Saksi : Pernah, dari salah seorang pemilik Happy Karaoke.
Kuasa Hukum Tergugat : Lalu bagaimana saudara tahu ada komplainnya?
Saksi : Kalau tidak salah karena akhir-akhir ini ada aturan yang tidak
boleh untuk menjual minuman beralkohol termasuk di tempat
karaoke.
Kuasa Hukum Tergugat : Apa tindakan yang dilakukan yang dilakukan line karaoke
setelah adanya komplain tersebut?
Saksi : Kalau itu saya kurang tahu
Kuasa Hukum Tergugat : Saudara saksi, apakah line karaoke sudah menjalankan usahanya
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan?
Kuasa Hukum Penggugat : Keberatan majelis hakim
Hakim Ketua : Silahkan?
Kuasa Hukum Penggugat : Pertanyaan yang disampaikan oleh Pihak Tergugat terkesan
menjebak dan menyudutkan Saudara saksi. Mengingat kapasitas
saksi hanya sebagai operator di Line karaoke.
Kuasa Hukum Tergugat : Majelis hakim yang terhormat
Hakim Ketua : Silahkan
Kuasa Hukum Tergugat : Dalam hal ini pertanyaan yang kami ajukan hanya semata-mata
untuk mencari kebenaran dan fakta-fakta dalam persidangan,
menurut kami terdapat kejanggalan atas kesaksian saksi dari
Pihak Penggugat.
Kuasa Hukum Penggugat : Kejanggalan apa yang saudara maksudkan?
Kuasa Hukum Tergugat : Jelas adanya spekulasi disini
Hakim Ketua : (ketuk palu) Pihak Penggugat dan Pihak Tergugat diingatkan
untuk tetap tenang dan menghargai jalannya persidangan.
Hakim Ketua : (diskusi) Keberatan ditolak pertanyaan kuasa penggugat masih
ada relevansinya dengan pembuktian ini, Pihak Tergugat
silahkan lanjutkan pertanyaan Saudara.
Kuasa Hukum Tergugat : Terima kasih majelis hakim, Saudara saksi apakah Line karaoke
sudah menjalankan uasahanya sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan?
Saksi : Kalau masalah itu saya tidak tahu
Kuasa Hukum Tergugat : Benar saudara tidak tahu?
Saksi : Iya benar
Kuasa Hukum Tergugat : Cukup majelis hakim.
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah ada keterangan lain yang ingin saudara
tambahkan pada persidangan kali ini?
Saksi : Tidak ada majelis hakim.
Hakim Ketua : Baiklah, kami rasa keterangan Saudara cukup. Apabila sewaktu-
waktu keterangan Saudara diperlukan lagi maka Saudara akan
dipanggil kembali. Apakah Saudara bersedia?
Saksi : Bersedia majelis hakim
Hakim Ketua : Dan saya ingatkan kepada Saudara untuk tidak berkomunikasi
dengan saksi lain menyangkut perkara ini. Apakah Saudara
mengerti?
Saksi : Mengerti majelis hakim.
Hakim Ketua : Silahkan saudara meninggalkan ruang sidang.
SAKSI PENGGUGAT 2
Hakim Ketua : Saudara saksi mengerti mengapa dihadirkan dalam persidangan
ini?
Saksi : Iya, Majelis Hakim. Saya dihadirkan dalam persidangan ini
sebagai saksi terkait dengan pencabutan izin usaha minuman
beralkohol milik penggugat yaitu Saudara BAIQ KARINA
PERMATASARI & I GUSTI AYU ANDREA DEWI VASANTI
Hakim Ketua : Apakah saudara selama ini pernah mendapat laporan dari warga
setempat mengenai penjualan minuman beralkohol di tempat
karaoke tersebut?
Saksi : Iya, majelis hakim ada laporan dari seorang pemilik Happy
Karaoke
Hakim Ketua : Baik saudara saksi, apakah saudara ingat tanggal dan bulan apa
laporan tersebut saudara terima ?
Saksi : Seingat saya, saya baru menerima laporan tersebut dari akhir
Mei sampai dengan Juni 2018 majelis hakim
Hakim Ketua : Apakah saudara ingat pernah ada laporan sebelumnya?
Saksi : Seingat saya tidak ada.
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Penggugat ada pertanyaan?
Kuasa Hukum Penggugat : Ada majelis hakim
Hakim Ketua : Silahkan.
Kuasa Hukum Penggugat : Saudara saksi, pada pernyataan yang saudara paparkan tadi
menunjukkan, bahwa menurut saudara Line karaoke belum
pernah menimbulkan masalah akibat usaha minuman beralkohol
selama ia berdiri hingga sebelum adanya laporan dari masyarakat
sekitar?
Saksi : Iya benar
Kuasa Hukum Penggugat : Apakah saudara sendiri merasa terganggu dengan usaha
minuman beralkohol tersebut?
Saksi : Tidak, karena menurut saya penjualan minuman beralkohol
tersebut sama saja dengan beberapa tempat karaoke pada
umumnya.
Kuasa Hukum Penggugat : Berarti terkait dengan usaha minuman beralkohol sudah sesuai
izin yang ditentukan?
Saksi : Iya, karena sepengetahuan saya bahwa Line karaoke tersebut
telah memiliki SITUMB jadi tidak ada masalah bagi saya.
Kuasa Hukum Penggugat : Apakah pernah ada laporan dari warga, terkait masalah usaha
minuman beralkohol lain pada usaha karaoke yang lain?
Saksi : Seingat saya tidak ada
Kuasa Hukum Penggugat : Lalu mengapa tempat usaha karaoke yang lain tidak
dipermaslahkan terkait usaha minuman beralkohol?
Saksi : Saya tidak tau.
Kuasa Hukum Penggugat : Cukup yang mulia
Hakim Ketua : Kuasa hukum tergugat ada pertanyaan?
Kuasa Hukum Tergugat : Ada majelis hakim.
Hakim Ketua : Silahkan
Kuasa Hukum Tergugat : Saudara saksi bisa saudara jelaskan mengenai pernyataan yang
mengatakan usaha minuman beralkohol line karaoke sama
dengan Karaoke yang lainnya?
Saksi : Maksud saya, saya bingung dengan laporan tersebut, Line
Karaoke dan karaoke lainnya sama-sama memiliki usaha
minuman beralkohol tetapi yang dipermasalahkan hanya line
karaoke.
Kuasa Hukum Tergugat : Saudara saksi bukankah yang saudara katakan hanyalah
spekulasi, karena jelas laporan tersebut tidak mungkin ada jika
masyarakat sekitar tidak merasa terganggu dengan dampak usaha
minuman beralkohol tersebut
Kuasa Hukum Penggugat : Keberatan majelis hakim.
Hakim Ketua : Silahkan
Kuasa Hukum Penggugat : Pertanyaan yang disampaikan oleh Kuasa Hukum Tergugat
menyimpulkan bahwa saudara saksi telah berbohong, sedangkan
faktanya saksi telah disumpah, dengan kata lain kemungkinan
untuk berbohong itu kecil.
Hakim Ketua : (diskusi) Keberatan diterima Pihak Tergugat silahkan ganti
pertanyaan saudara.
Kuasa Hukum Tergugat : Cukup majelis hakim
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah ada keterangan lain yang ingin saudara
sampaikan?
Saksi : Tidak ada Majelis Hakim
Hakim Ketua : Baiklah, untuk sementara keterangan dari saudara kami anggap
cukup. Apabila sewaktu-waktu keterangan saudara diperlukan
lagi maka Saudara akan dipanggil kembali. Apakah saudara
bersedia?
Saksi : Bersedia Majelis Hakim
Hakim Ketua : Dan saya ingatkan kepada saudara untuk tidak berkomunikasi
dengan saksi lain menyangkut perkara ini. Aapakah saudara
mengerti?
Saksi : Mengerti majelis hakim.
Hakim Ketua : Silahkan saudara meninggalkan ruang sidang.
Hakim Ketua : Saudara kuasa hukum penggugat, ada alat bukti lain yang ingin
saudara ajukan?
Kuasa Hukum Penggugat : Cukup majelis hakim.
Hakim Ketua : Baik karena tahap pemeriksaan saksi penggugat telah selesai
maka sidang dilanjutkan dengan agenda pemeriksaan alat bukti
dari pihak tergugat.
Hakim Ketua : Bagaimana pihak tergugat sudah siap dengan alat bukti saudara?
Kuasa Hukum Tergugat : Siap majelis hakim.
Hakim Ketua : Alat bukti apa saja yang akan saudara ajukan?
Kuasa Hukum Tergugat : Kami akan mengajukan alat bukti surat dan 2 (dua) orang saksi
majelis hakim.
Hakim Ketua : Silahkan tunjukan, saudara hukum penggugat silahkan maju
untuk memeriksa keaslian alat bukti surat ini.
Kuasa Hukum Tergugat : (membawa alat bukti tertulis ke depan)
Kuasa Hukum Penggugat : (maju untuk memeriksa barang bukti)
Hakim Ketua : Silahkan kembali.
Hakim Ketua : Saudara tergugat apakah masih ada alat bukti lain yang ingin
saudara ajukan?
Kuasa Hukum Tergugat : Ada majelis hakim, kami akan mengajukan 2 orang saksi.
Hakim Ketua : Baik, silahkan hadapkan saksi saudara ke ruang sidang.
Panitera : Saksi saksi pihak tergugat silahkan memasuki ruang sidang.
Hakim Ketua : Selamat pagi para saksi. para saksi dalam keadaan sehat?
Saksi-saksi : Sehat majelis hakim.
Hakim Ketua : Siap mengikuti sidang hari ini?
Saksi-saksi : Siap majelis hakim.
Hakim Ketua : Tunjukkan kartu identitas saudara!
Saksi-saksi : (Menunjukkan kartu identitas)
Hakim Ketua : Baik, sebelumnya saya akan menanyakan identitas para saksi
1) Nama lengkap Saudari Hairul Umma; umur 31 tahun tempat
tanggal lahir Mataram, 3 Januari 1987; agama Islam;
pekerjaan pegawai swasta; alamat BTN Kodya Asri No. 25
Mataram; jenis kelamin perempuan; kewarganegaraan
Indonesia.
2) Nama lengkap Saudara Komang Satria Wirawan Rusady;
umur 34 tahun tempat tanggal lahir Mataram, 8 April 1984;
agama Hindu; pekerjaan Kepolisian RI; alamat Jalan Panji
Tilar No. 2 Ampenan; jenis kelamin laki-laki;
kewarganegaraan Indonesia.
Hakim Ketua : Para saksi, apakah saudara mengenal penggugat?
Saksi-saksi : Iya, saya kenal majelis hakim.
Hakim Ketua : Ada hubungan darah atau semenda.?
Saksi-saksi : Tidak majelis hakim.
Hakim Ketua : Saudara saksi sebelum memberikan keterangan terlebih dahulu
saudara akan disumpah, apakah saudara bersedia untuk
disumpah?
Saksi-saksi : Bersedia majelis hakim.
Hakim Ketua : Para saksi silahkan maju untuk di ambil sumpahnya, juru
Sumpah silahkan.
Hakim Ketua : (Hakim Anggota II) Silahkan.
Hakim Anggota II : Saudara saksi ikuti kata-kata saya.
(untuk saksi yang beragama Islam) Bismillahirrahmanirrahim,
Demi allah saya bersumpah, sebagai saksi dalam persidangan
ini, akan memberikan keterangan yang sebenar-benarnya dan
tidak lain dari apa yang sebenarnya.
(untuk saksi yang beragama Hindu) Demi Ida Sang Hyang
Widhi Wasa saya bersumpah, bahwa saya akan memberikan
keterangan yang sebenarnya, tidak lain dari yang sebenarnya.
(berdiskusi dengan hakim ketua)
Hakim Ketua : Baik, silahkan kembali.
Para saksi, Para saksi telah disumpah dan sumpah tersebut
mengandung arti bahwa saudara harus memberikan keterangan
sesuai dengan apa yang saudara lihat,dengar dan saudara ketahui.
Dan sumpah tersebut tidak hanya mengandung arti pertanggung
jawaban kepada hukum melainkan juga pertanggung jawaban
kepada tuhan Dan apabila nantinya saudara saksi terbukti
memberikan keterangan palsu maka akan diancam dengan
ancaman pidana penjara selama 7 tahun sesuai dengan pasal 242
ayat 1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana, jadi berikan
keterangan yang sebenar-benarnya Apakah para saksi mengerti?
Saksi-saksi : Mengerti majelis hakim.
Hakim Ketua : Kuasa hukum tergugat, saksi mana yang terlebih dahulu akan
diperiksa?
Kuasa Hukum Tergugat : Saudari Hairul Umma, majelis hakim.
Hakim Ketua : Saksi Hairul Umma. saudara tetap ditempat dan saksi lain
silahkan meninggalkan ruang sidang, namun diingatkan kepada
para saksi untuk tidak saling berkomunikasi terkait perkara yang
dipersidangkan, silahkan.
(tahap pemeriksaan saksi tergugat 1 dan 2)

SAKSI TERGUGAT 1
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah Saudara mengetahui kenapa Saudara
dihadirkan dalam persidangan ini?
Saksi : Iya Majelis Hakim. Saya dihadirkan dalam persidangan ini
sebagai saksi terkait dengan adanya gugatan yang diajukan oleh
BAIQ KARINA PERMATASARI dan I GUSTI AYU ANDREA
DEWI VASANTI kepada Walikota Mataram.
Hakim Ketua : Saudara saksi, apa keterkaitan Saudara dalam perkara ini?
Saksi : Saya adalah salah satu pengunjung warga yang tinggal didekat
line karaoke.
Hakim Ketua : Saudara saksi, apa yang Saudara ketahui terkait perkara ini?
Saksi : Yang saya ketahui bahwa adanya permasalahan di Line karaoke
karena usaha minuman beralkohol.
Hakim Anggota II : Lalu bagaimana menurut Saudara menganai usaha minuman
beralkohol di Line karaoke tersebut?
Saksi : Menurut saya usaha minuman beralkohol mengganggu
ketertiban umum.
Hakim Ketua : Pihak Tergugat, ada pertanyaan?
Kuasa Hukum Tergugat : Ada Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Silahkan!
Kuasa Hukum Tergugat : Terima Kasih Majelis Hakim. Saudara saksi tadi Saudara
mengatakan bahwa Saudara merasa terganggu dengan usaha
minuman beralkohol dari line karaoke, benar?
Saksi : Iya, benar.
Kuasa Hukum Tergugat : Apa Saudara tidak merasa terganggu dengan usaha minuman
keras dari karaoke lainnya?
Saksi : Tidak, karena disekitar rumah saya hanya Line karaoke yang
memiliki usaha minuman beralkohol.
Kuasa Hukum Tergugat : Cukup majelis hakim
Hakim Ketua : Pihak Penggugat ada pertanyaan?
Kuasa Hukum Penggugat : Ada majelis hakim.
Hakim Ketua : Baik silahkan!
Kuasa Hukum Penggugat : Terima kasih majelis jakim. Saudara saksi apakah Saudara tahu
sejak kapan line karaoke dibuka?
Saksi : Ya saya tahu, itu sekitar awal tahun 2017
Kuasa Hukum Penggugat : Kemudian sejak kapan Saudara tinggal di sekitar Line karaoke?
Saksi : Sudah lama saya tinggal disana, sekitar 5 tahun.
Kuasa Hukum Penggugat : Lalu kenapa Saudara baru mempermasalahkan penjualan
minuman beralkohol tersebut setelah selama itu dibuka?
Bukankah jika Saudara memang merasa terganggu seharusnya
saudara sudah mempersalahkannya awal line karoke menjual
minuman beralkohol
Saksi : Sebenarnya memang sudah lama kami merasa terganggu dengan
hal tersebut, hanya saja pada pertengahan tahun 2018 kami
sepakat memberitahukan kepada Ketua RT, namun pihak Line
karaoke tidak berubah karena beralasan telah memiki SITUMB.
Sehingga kami sepakat melaporkannya kepada pemda pada tahun
2018 ini ketika ada perda baru yang mengaturnya.
Kuasa Hukum Penggugat : Majelis hakim, mengenai usaha minuman beralkohol, klien saya
sudah memiliki SITUMB sebelum aturan itu atau Perda yang
dimaksud bahkan dalam surat tersebut saya memiliki izin hingga
akhir tahun 2019 nanti.
Hakim Ketua : Pihak penggugat masih ada pertanyaan?
Kuasa Hukum Penggugat : Cukup Majelis Hakim
Hakim Ketua : Saudara saksi, ada keterangan lain yang ingin Saudara
sampaikan
Saksi : Tidak Ada Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah, kami rasa keterangan Saudara cukup. Apabila sewaktu-
waktu keterangan Saudara diperlukan lagi maka Saudara akan
dipanggil kembali. Apakah Saudara bersedia?
Saksi : Bersedia majelis hakim.
Hakim Ketua : Dingatkan kepada Saudara untuk tidak berkomunikasi dengan
saksi lain menyangkut perkara ini. Apakah Saudara mengerti?
Saksi : Mengerti Majelis Hakim
Hakim Ketua : Silahkan saudara meninggalkan ruang sidang.
Hakim Ketua : Saudara kuasa hukum tergugat silahkan hadirkan saksi
berikutnya.
Kuasa Hukum Tergugat : Saksi Komang Satria Wirawan Rusady, silahkan
SAKSI TERGUGAT 2

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara mengetahui kenapa saudara


dihadirkan dalam persidangan ini?
Saksi : Tahu Majelis Hakim. Saya dihadirkan dalam persidangan ini
terkait dengan adanya gugatan yang diajukan oleh BAIQ
KARINA PERMATASARI dan I GUSTI AYU ANDREA
DEWI VASANTI kepada Walikota Mataram.
Hakim Ketua : Saudara saksi, apa keterkaitan saudara dalam hal ini?
Saksi : Keterkaitan saya dalam hal ini sebagai anggota Polisi yang
bertugas untuk menyita minuman beralkohol di Line karaoke
tersebut.
Hakim Anggota I : Saudara saksi, apakah penyitaan yang saudara lakukan itu telah
sesuai dengan prosedur?
Saksi : Saya rasa telah sesuai dengan prosedur.
Hakim Anggota I : Saudara yakin?
Saksi : Saya yakin majelis hakim. Karena sebelum kami menyita
minuman beralkohol tersebut, kami telah mendapat laporan dari
warga sekitar terkait gangguan ketertiban umum dan penyitaan
itu atas perintah Walikota yang diberitahukan melalui Tim
Yustisi
Hakim Ketua : Pihak Tergugat, ada pertanyaan?
Kuasa Hukum Tergugat : Ada majelis hakim.
Hakim Ketua : Silahkan!
Kuasa Hukum Tergugat : Saudara saksi apa ada tindakan yang dilakukan oleh Tim Yustisi
sebelum penyegelan terjadi?
Saksi : Sebenarnya Tim Yustisi sudah 2 (dua) kali melakukan tindakan,
yang pertama melakukan pembinaan dalam bentuk teguran
karena tidak diindahkan akhirnya Tim Yustisi meminta bantuan
kami untuk melakukan penutupan penjualan minuman beralkohol
di Line Karaoke tersebut.
Kuasa Hukum Tergugat : Apakah benar bahwa Line karaoke tidak memiliki surat izin
usaha minuman beralkohol?
Saksi : Benar dan surat izin yang di peroleh oleh line karaoke tersebut
bertentangan dengan Perda No. 2 tahun 2015 tentang
pengendalian dan pengawasan dan minuman beralkohol.
Kuasa Hukum Tergugat : Apakah benar setelah adanya Surat Keputusan Walikota
Mataram: 503/1661/HK/2017 tertanggal 7 Agustus 2018 terkait
dengan pencabutan izin usaha penjualan minuman beralkohol
penggugat, namun penggugat masih menjalankan usahanya?
Saksi : Benar, setelah izin dicabut, karaoke penggugat masih menjual
minuman beralkohol tersebut karena itu dilakukan penyitaan.
Kuasa Hukum Tergugat : Cukup majelis hakim
Hakim Ketua : Pihak Penggugat, ada pertanyaan yang ingin saudara sampaikan?
Kuasa Hukum Penggugat : Ada majelis hakim
Hakim Ketua : Silahkan!
Kuasa Hukum Penggugat : Saudara saksi, apakah saudara pernah melakukan pengecekan
alkohol di Line Karaoke?
Saksi : Saya tidak pernah datang ke Line Karaoke untuk melakukan
pengecekan minuman alkohol. Namun saya mendengar apa yang
dikeluhkan oleh warga terhadap gangguan yang ditimbulkan dan
memang benar mengganggu warga sekitar.
Kuasa Hukum Penggugat : Lalu bagaimana bisa saudara langsung begitu saja menarik
kesimpulan secara sepihak tanpa saudara pernah melakukan
pengecekan minuman beralkohol di line karaoke?
Saksi : Itu tidak sepihak, karena sudah ada perintah dari Walikota.
Kuasa Hukum Penggugat : Cukup majelis hakim
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah ada keterangan lain yang ingin saudara
sampaikan?
Saksi : Tidak ada majelis hakim.
Hakim Ketua : Baiklah, kami rasa keterangan Saudara cukup. Apabila sewaktu-
waktu keterangan Saudara diperlukan lagi maka Saudara akan
dipanggil kembali. Apakah Saudara bersedia?
Saksi : Bersedia majelis hakim
Hakim Ketua : Dingatkan kepada Saudara untuk tidak berkomunikasi dengan
saksi lain menyangkut perkara ini. Apakah Saudara mengerti?
Saksi : Mengerti majelis hakim
Hakim Ketua : Silahkan saudara meninggalkan ruang sidang.
Hakim Ketua : Saudara kuasa hukum tergugat, ada alat bukti lain yang ingin
saudara ajukan?
Kuasa Hukum Tergugat : Cukup majelis hakim
Hakim Ketua : Baiklah berhubung dari tahap pemeriksaan alat bukti dan saksi
dari para pihak telah selesai maka sidang akan dilanjutkan
dengan tahap pembacaan kesimpulan dari para pihak. Dan karena
tahap kesimpulan ini bersifat tidak wajib, jadi bagaimana kedua
belah pihak, apakah saudara akan mengajukan kesimpulan?
Bagaimana pihak penggugat sudah siap dengan kesimpulan
saudara?
Kuasa Hukum Penggugat : Kami serahkan semuanya kepada majelis hakim.
Hakim Ketua : Bagaimana saudara kuasa hukum tergugat, apakah saudara akan
membacakan kesimpulan?
Kuasa Hukum Tergugat : Karena kuasa hukum penggugat tidak mengajukan kesimpulan,
maka kami juga menyerahkan seluruhnya kepada majelis hakim.
Hakim Ketua : (para hakim berdiskusi sejenak) Baiklah, berhubung tidak ada
pembacaan kesimpulan dari kedua belah pihak, jadi berdasarkan
hasil musyawarah majelis hakim maka sidang akan kita lanjutkan
pada tahap selanjutnya, yaitu yang akan dilaksanakan pada hari
Selasa tanggal 16 Oktober 2018 dengan agenda pembacaan
putusan oleh majelis hakim. Untuk itu saya ingatkan kepada para
pihak untuk tetap menghadiri persidangan selanjutnya.
Pemberitahuan ini merupakan panggilan resmi dan tidak untuk
dipanggil kembali. Apakah para pihak mengerti?
Para Pihak : Mengerti majelis hakim
Hakim Ketua : Panitera silahkan dicatat!
Panitera : Baik majelis hakim.
Hakim Ketua : Dengan ini, sidang dinyatakan ditutup.
Panitera : Majelis hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon
berdiri!
SAKSI AHLI
Hakim Ketua : Saudara ahli, apakah Saudara dalam keadaan sehat hari ini?
Saksi Ahli : Sehat majelis hakim.
Hakim Ketua : Siap mengikuti sidang hari ini?
Saksi Ahli : Siap majelis hakim.
Hakim Ketua : Silahkan jawab pertanyaan saya
Nama Lengkap : ANWAR HIDAYAT
TempatLahir : Ampenan
Umur/Tanggal Lahir : 38 Tahun/12 mei 1978
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan : Indonesia
Alamat : Jln Pondok Indah Blok A No 1 Ampenan
Agama : Islam
Pekerjaan : Dosen
Hakim Ketua : Saudara ahli, ada keterlibatan hubungan dari masing-masing
kedua belah pihak?
Saksi Ahli : Tidak ada majelis hakim, namun yang saya ketahui dalam
persidangan ini bahwa seorang penggugat adalah pemilik rumah
karaoke yang bernama Line Karaoke.
Hakim Ketua : Saudara ahli sebelum memberikan keterangan Saudara akan
disumpah bersedia untuk disumpah?
Saksi Ahli : Bersedia majelis hakim
Hakim Ketua : Silahkan maju untuk disumpah juru sumpah silahkan
(saksi ahli maju ke depan)
Hakim Anggota II : Saksi ahli silahkan diikuti kata-kata saya. (diikuti oleh saksi
ahli) “Bismillahirrohmanirrahim, demi Allah saya bersumpah
sebagai ahli dalam persidangan ini akan memberikan keterangan
yang sebenar-benarnya sesuai disiplin ilmu yang saya miliki”
Hakim Ketua : Saudara ahli telah disumpah, sumpah tersebut mengandung arti
bahwa Saudara harus memberikan keterangan yang sebenar-
benarnya sesuai dengan keahlian yang Saudara miliki. Sumpah
tersebut tidak hanya mengandung arti pertanggungjawaban
kepada hukum tetapi juga kepada Tuhan dan apabila saudar
terbukti memberikan keterangan palsu dalam persidangan ini,
maka saudar dapat diancam dengan pidana penjara 7 tahun
sesuai dengan ketentuan pasal 242 ayat 1 KUHP. Apakah para
saksi mengerti ?
Hakim Ketua : Saudara ahli Saudara mengerti mengapa Saudara di hadirkan
dalam persidangan ini?
Saksi Ahli : Mengerti majelis, saya dihadirkan disini untuk menjelaskan
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perkara ini berdasarkan
keilmuan yang saya miliki
Hakim Ketua : Berapa kali Saudara pernah dipanggil menjadi ahli?
Saksi Ahli : Enam kali dengan kasus ini majelis hakim.
Hakim Anggota : Baiklah, bisa Saudara jelaskan apa itu surat keputusan?
Saksi Ahli : Ya majelis hakim, dalam hal ini surat keputusan adalah surat
yang dibuat oleh pimpinan suatu organisasi atau lembaga
pemerintahan berkaitan dengan kebijakan organisasi atau
lembaga tersebut yang mengikat secara hukum bagi subjek-
subjek hukum terkait yang bersifat individual dan konkret atau
berisi penetapan administratif.
Hakim Anggota : Lalu bagaimana kaitan surat keputusan yang Saudara jelaskan
dengan kasus ini?
Saksi Ahli : Maksud dari surat keputusan dalam perkara ini adalah surat
keputusan Walikota Mataram Nomor: 503-22/013/IUB/KPT/
2014 yang dimana surat keputusan itu berisi pemberian izin
kepada pihak line karaoke untuk memiliki usaha minuman
berlalkohol dari Walikota Mataram. Selanjutntya diterbitkan lagi
surat keputusan Walikota Mataram Nomor : 503/1661/HK/2017
yang berisi perintah pencabutan izin usaha minuman beralkohol
tersebut.
Hakim Ketua : Kuasa hukum penggugat ada pertanyaan?
Kuasa Hukum Penggugat : Ada majelis
Hakim Ketua : Silahkan dengan pertanyaan Saudara!
Kuasa Hukum Penggugat : Terima kasih majelis hakim, Saudara ahli bisa Saudara jelaskan
mengenai unsur-unsur apa saja yang ada dalam suatu pembuatan
surat keputusan?
Saksi Ahli : Baik, dalam hal penyampaian mengenai beschiking tadi. Sudah
dapat dilihat unsur-unsur suatu pembuatankeputusan yakni
1. Penetapan tertulis
2. Dikeluarkan oleh badan/pejabat TUN
3. Berdasarkan perarturan perundang-undangan yang berlaku
4. Bersifat konkret, individual, dan final
5. menimbulkan akibat hukum bagi seorang atau badan hukum
perdata
Kuasa Hukum Penggugat : Cukup majelis hakim
Hakim Ketua : Pihak tergugat ada pertanyaan ?
Kuasa Hukum Tergugat : Ada majelis hakim
Hakim Ketua : Silahkan
Kuasa Hukum Tergugat : Terima kasih majelis hakim. Saudara ahli dalam hal pengeluaran
suatu keputusan apakah tidak mempunyai syarat akan
pengeluarannya?
Saksi Ahli : Dalam hal pengeluaran suatu keputusan di dasarkan pada 2
syarat yakni syarat formil dan syarat materil yang memiliki sub-
sub bagian tersendiri pula dan ketentuan-ketentuan tertentu, jika
tidak, maka ada kemungkinan keputusan tersebut dapat menjadi
tidak sah (niet-rechtsgeldig).
Kuasa Hukum Tergugat : Bisa Saudara ahli jelaskan syarat materil dan syarat formil
tersebut?
Saksi Ahli : Baik, syarat materil adalah alat pemerintahan yang membuat
keputusan harus berwenang atau yang berhak dan tidak boleh
ada kekurangan yuridis serta isi dan tujuan keputusan itu harus
sesuai dengan isi dan tujuan yang hendak dicapai atau harus
doelmatig yakni menuju sasaran yang tepat sedangkan syarat
formil adalah syarat – syarat yang berhubungan dengan
pelaksanaan keputusan itu harus dipenuhi dan Jangka waktu
harus ditentukan, antara timbulnya hal-hal yang menyebabkan
dibuatnya dan diumumkannya keputusan itu, dan tidak boleh
dilupakan.
Kuasa Hukum Tergugat : Lantas apakah surat keputusan tersebut dapat dicabut?
Saksi Ahli : Suatu keputusan Tata Usaha Negara dapat dinyatakan hapus jika
memenuhi unsur-unsurya itu apabila sudah habis masa
berlakunya, dicabut atau dinyatakan tidak berlaku oleh aparat
yang berwenang, apabila dikeluarkan suatu Keputusan Tata
Usaha Negara baru yang substansinya sama dengan Keputusan
Tata Usaha Negara yang lama, apabila peristiwa hukum yang
menjadi motifasi lahirnya keputusan tersebut sudah tidak relevan
lagi..
Kuasa Hukum Tergugat : Lalu bagaimana dalam hal pengeluaran surat keputusan yang
melampaui masa jabatannya apakah sah atau tidak sah?
Saksi Ahli : Tidak sah, karena suatu keputusan harus dibuat oleh badan atau
pihak berwenang yang masih memiliki kekuasaandan sesuai
dengan perarturan perundang-undangan yang berlaku
Kuasa Hukum Tergugat : Cukup majelis hakim
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah ada keterangan lain yang ingin saudara
sampaikan ?
Saksi Ahli : Tidak ada Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah, kami rasa keterangan saudara cukup. Apabila sewaktu-
waktu keterangansaudara diperlukan lagi maka saudara akan
dipanggil kembali. Apakah saudara bersedia?
Saksi Ahli : Bersedia Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Dan saya ingatkan kepada saudara untuk tidak berkomunikasi
dengan saksi lain menyangkut perkara ini. Aapakah saudara
mengerti?
Saksi Ahli : Mengerti Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Silahkan meninggalkan ruang sidang.
Saksi Ahli : Baik Majelis Hakim.

SIDANG VI

Panitera : Sidang perkara Tata Usaha Negara nomor 162/G/2018/


PTUN.MTR, pada hari ini Selasa tanggal 16 Oktober 2018 antara
Baiq Karina Permatasari dan I Gusti Ayu Andrea Dewi Vasanti
sebagai penggugat melawan Walikota Mataram sebagai terguagt
segera dimulai. Majelis hakim memasuki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri.
Panitera : Hadirin dipersilahkan duduk kembali.
Hakim Ketua : Saudara kuasa hukum penggugat, apakah sidang siap dimulai?
Kuasa Hukum Penggugat : Siap majelis hakim.
Hakim Ketua : Saudara kuasa hukum tergugat, apakah sidang siap dimulai?
Kuasa Hukum Tergugat : Siap majelis hakim.
Hakim Ketua : Sebelum memulai persidangan saya ingatkan kepada seluruh
peserta sidang untuk menonaktifkan segala alat komunikasi dan
tidak melakukan hal-hal yang dapat mengganggu jalannya
persidangan.
Hakim Ketua : Sidang perkara Tata Usaha Negara nomor 162/G/2018/
PTUN.MTR pada hari ini, Selasa tanggal 16 Oktober 2018.
antara Baiq Karina Permatasari dan I Gusti Ayu Andrea Dewi
Vasanti sebagai penggugat melawan Walikota Mataram sebagai
tergugat, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.
Hakim Ketua : Baiklah berhubung seluruh tahap pemeriksaan telah selesai maka
tiba bagi majelis hakim untuk membacakan putusan, dimohon
kepada seluruh peserta sidang untuk mendengarkan putusan yang
dibacakan oleh majelis hakim.
Hakim Ketua : (membacakan putusan.)
Hakim Ketua : Bagaimana pihak kuasa hukum penggugat apa saudara mengerti
dengan putusan yang kami bacakan.
Kuasa Hukum Penggugat : Mengerti majelis hakim.
Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan upaya hukum?
Kuasa Hukum Penggugat : Kami pikir-pikir dulu majelis hakim.
Hakim Ketua : Bagaimana pihak kuasa hukum tergugat apa saudara mengerti
dengan putusan yang kami bacakan.
Kuasa Hukum Tergugat : Mengerti majelis hakim.
Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan upaya hukum?
Kuasa Hukum Tergugat : Kami pikirkan terlebih dahulu, majelis hakim.
Hakim Ketua : Baiklah berhubung semua tahap didalam persidangan ini telah
selesai maka saya beri tahukan kepada kuasa hukum penggugat
dan kuasa hukum tergugat apabila tidak puas dengan putusan
yang dijatuhkan pada pengadilan tingkat pertama ini, maka para
pihak baik kuasa hukum penggugat maupun kuasan hukum
tergugat mempunyai hak untuk mengajukan upaya hukum
selama 14 hari sejak putusan ini dibacakan.
(sidang selesai dan saya nyatakan ditutup)
Panitera : Majelis hakim meninggalkan ruang sidang hadirin dimohon
berdiri

Anda mungkin juga menyukai