Anda di halaman 1dari 2

Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat

kebiasaan (custom). Etika berkaitan erat dengan perkataan moral yang berarti juga dengan adat
kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan
menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral memiliki pengertian yang hampir sama,
namun dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian
perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.

Manajemen sumber daya manusia disingkat MSDM adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur
hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif
serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan
dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah
manusia bukan mesin dan bukan semata-mata menjadi sumber daya bisnis.

Tujuan utama implementasi penanaman nilai-nilai etika bisnis bukan hanya untuk kedisiplinan, tetapi
lebih pada usaha-usaha untuk meningkatkan kepedulian karyawan terhadap perkembangan nilai-nilai
etika bisnis yang lebih berarti. Konsep penanaman nilai-nilai etika lebih  menekankan pada aktivitas-
aktivitas yang membantu karyawan dalam pembuatan keputusan, menyediakan nasihat-nasihat dan
konsultasi etika, serta mendukung konsensus mengenai etika bisnis.

Etika merupakan cara berpikir mengenai perilaku manusia di bawah pangkal tolak pandangan baik dan
buruk atau benar dan salah dari norma-norma dan nilai-nilai, pertanggung jawaban dan pilihan.  Dalam
dunia bisnis etika memiliki peranan yang sangat penting ketika keuntungan bukan lagi menjadi satu-
satunya tujuan organisasi. Bisnis juga akan menjadi lebih sukses jika mempunyai perhatian pada etika,
karena hal ini akan meningkatkan reputasi organisasi dan meningkatkan motivasi karyawan serta dapat
mengurangi berbagai kerugian akibat perilaku yang kurang etis yang dilakukan oleh karyawan. Perilaku
yang tidak etis seperti minum-minuman keras, penggunaan obat-obatan terlarang di tempat kerja,
penyalah-gunaan email, tidak melaporkan pelanggaran karyawan lain kepada manajemen, serta berbagai
pelanggaraan etika lainnya.

Hal ini dapat menjadi sesuatu yang serius mengingat perilaku yang tidak etis dapat menjurus kearah
tindakan kriminal serta perilaku lain yang merugikan perusahaan, baik finansial maupun non-finansial.
Banyak sebab yang menjadikan perilaku yang tidak etis yang ditunjukkan karyawan tersebut muncul. Hal
ini terkait pada individu karyawan saja, tetapi juga menyangkut keseluruhan proses dalam organisasi.

Dalam hal ini manajemen sumber daya manusia mempunyai peran penting untuk menjamin bahwa
organisasi bertindak secara fair dan etis karyawan , klien, serta stakeholder lainnya. Manajemen sumber
daya manusia memainkan peran penting dalam  membantu organisasi untuk meningkatkan nilai-nilai
etika organisasi. Manajemen merupakan pendorong organisasi dalam usaha melatih karyawan agar
mempunyai etika bisnis yang sesuai dengan organisasi, sehingga tindakan kurang etis dapat di cegah.
Fungsi manajemen sumber daya manusia adalah melindungi organisasi dari tindakan yang tidak etis dari
karyawan. Manajemen sumber daya manusia juga bertanggung jawab dalam usaha-usaha organisasi
untuk menangani etika perilaku, dapat mampu menjadi penggerak dalam  organisasi dalam menanggani
isu-isu etika, serta bertanggung jawab dalam pengembangan dan pelatihan mengenai pentingnya
peningkatan moral karyawan.

Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat
kebiasaan (custom). Etika berkaitan erat dengan perkataan moral yang berarti juga dengan adat
kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan
menghindari hal-hal tindakan yang buruk.
Etika juga dapat dikatakan sebagai cara berpikir mengenai perilaku manusia di bawah pangkal tolak
pandangan baik dan buruk atau benar dan salah dari norma-norma dan nilai-nilai, pertanggung jawaban
dan pilihan.  Dalam dunia bisnis etika memiliki peranan yang sangat penting. Bisnis juga akan menjadi
lebih sukses jika mempunyai perhatian pada etika, karena hal ini akan meningkatkan reputasi organisasi
dan meningkatkan motivasi karyawan serta dapat mengurangi berbagai kerugian akibat perilaku yang
kurang etis yang dilakukan oleh karyawan seperti minum-minuman keras.

Dalam hal ini manajemen sumber daya manusia mempunyai peran penting untuk menjamin bahwa
organisasi bertindak secara fair dan etis karyawan , klien, serta stakeholder lainnya. Manajemen sumber
daya manusia memainkan peran penting dalam  membantu organisasi untuk meningkatkan nilai-nilai
etika organisasi. Manajemen merupakan pendorong organisasi dalam usaha melatih karyawan agar
mempunyai etika bisnis yang sesuai dengan organisasi, sehingga tindakan kurang etis dapat di cegah.
Fungsi manajemen sumber daya manusia adalah melindungi organisasi dari tindakan yang tidak etis dari
karyawan.

Anda mungkin juga menyukai