Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH FARMAKOTERAPI 1

TUKAK PEPTIC DAN MUAL MUNTAH

Dosen Pengampu :
Apt. Sanubari Rela Tobat, M.Farm

Disusun Oleh:

AGITA MAULIDHA
2020112006
KELOMPOK 6A

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA


FAKULTAS FARMASI
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang masih memberikan
kita kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini dengan
judul “Tukak Peptic”

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Farmakoterapi 1.
Dalam makalah ini mengulas tentang Tukak Peptic

Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam Menyusun makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.

Padang, 7 Desember 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tukak peptik merupakan salah satu penyakit yang banyak dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2011, tukak peptik merupakan
salah satu penyakit dari 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat inap pada rumah sakit di
Indonesia dengan jumlah 30.154 kasus (4,9%) (Depkes, 2012).
Tukak peptik merupakan penyakit akibat gangguan pada saluran gastrointestinal atas
yang disebabkan sekresi asam dan pepsin yang berlebihan oleh mukosa lambung (Avunduk,
2008). Helicobacter pylori diketahui sebagai penyebab utama tukak lambung, selain NSAID
dan penyebab yang jarang adalah Syndrome Zollinger Ellison dan penyakit Chron disease
(Sanusi, 2011). Bakteri tersebut terdapat di mukosa lambung dan juga banyak ditemukan
pada permukaan epitel di antrum lambung (Hadi, 2013). Studi di Indonesia menunjukkan
adanya hubungan antara tingkat sanitasi lingkungan terhadap prevalensi infeksi H. pylory dan
diperkirakan 36-46,1 % populasi telah terinfeksi H. pylory (Rani & Fauzi, 2006).
Gejala klinik tukak lambung cenderung tidak spesifik pada kasus-kasus sederhana
(Anand, 2012). Pemeriksaan laboratorium rutin pun tidak dapat membantu diagnosis tukak
lambung yang tidak memiliki komplikasi, sehingga diagnosisnya bergantung pada
pemeriksaan radiologi dan endoskopi (Anand, 2012). Dengan demikian, tukak lambung yang
belum memiliki komplikasi sukar didiagnosis.
Orang seringkali tidak menyadari ia memiliki tukak di lambungnya oleh karena gejala
yang tidak spesifik, sehingga penyakit ini sering diabaikan. Keadaan ini menyebabkan tukak
lambung sering terlambat diobati dan mengakibatkan timbulnya komplikasi. Bahkan, setelah
sembuh kecenderungan untuk mengalami tukak peptik tetap ada, sebagian karena infeksi
rekuren oleh H. pylori (Kumar et al., 2009).
Pengobatan tukak peptik di Indonesia sebagian besar masih menggunakan obat yang
bersifat sintesis, penggunaan obat sintsesis dinilai kurang aman karena apabila digunakan
dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan efek samping seperti efek alergi,
patogenik, hingga karsinogenik (Priskila, 2012). Pengobatan tukak peptik ditujukan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien, menghilangkan keluhan, menyembuhkan tukak,
mencegah kekambuhan dan komplikasi (Sanusi, 2011). Pilihan pengobatan yang paling tepat
untuk penyakit tukak peptik tergantung pada penyebabnya. Terapi kombinasi obat diperlukan
untuk penyakit tukak peptik. Kombinasi dua jenis antibiotik dengan PPI (Proton Pump
Inhibitor) atau bismuth digunakan untuk terapi eradikasi H. pylory, sedangkan kombinasi H2
reseptor antagonis, PPI atau sukralfat dapat digunakan untuk terapi yang disebabkan NSAID.
Efek samping samping dari obat tersebut yaitu seperti konstipasi, mual, diare dan mulut
kering yang mana efek samping tersebut dapat mengganggu produktivitas pasien.
Penggunaan obat yang tidak rasional masih sering dijumpai di pusat-pusat kesehatan
seperti rumah sakit dan puskesmas. Ketidaktepatan indikasi, obat, pasien, dan dosis dapat
menyebabkan kegagalan terapi. Gaya hidup yang kurang sehat seperti merokok, konsumsi
makanan dan minuman cepat saji serta minuman beralkohol dapat meningkatkan terjadinya
angka kekambuhan dan komplikasi perdarahan pada saluran cerna, kanker bahkan kematian
(Sanusi, 2011).

1.2. Rumusan Masalah


1.3. Apa yang dimaksud dengan Tukak Peptik

Anda mungkin juga menyukai