Tabel Identifikasi Menapis Isu dibuat menggunakan Teknik APKL (Menilai Kualitas Isu)
dan menggunakan Skala Likert rentang 1 – 5:
1. Aktual :Isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau diperkirakan
bakal terjadi dalam waktu dekat.
2. Problematik : Merupakan masalah mendesak yang memerlukan berbagai upaya
alternatif jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata.
3. Kekhalayakan : Menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pada umumnya,
bukan untuk seseorang atau kelompok.
4. KeLayakan : Logis, Pantas, Realitas, dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak,
kewenangan dan tanggung jawab.
Tabel Identifikasi Menapis Isu lanjutan dibuat menggunakan Teknik USG (Urgency,
Seriousness, Growth) untuk menentukan isu prioritas dan menggunakan penskoran dengan
Skala Likert rentang 1 – 5 (5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1 = sangat
kecil).
Simpulan : dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka diperoleh isu prioritas
yang perlu diselesaikan adalah Kurang optimalnya hasil belajar IPA siswa kelas VI SDN
3 Kemudo.
FORM 2.c. LEMBAR KERJA PERSEORANGAN
ANALISIS ISU KONTEMPORER
Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu prioritas yang perlu diselesaikan
adalah kurang optimalnya hasil belajar IPA siswa kelas VI SDN 3 Kemudo.
Akar penyebab masalah selanjutnya didiagnosa menggunakan fishbone diagram. Diagram ini
merupakan merupakan suatu alat untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan
menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan dengan suatu
permasalahan. Kategori penyebab permasalahan yang digunakan sebagai start awal meliputi
manpower (sumber daya manusia), material (bahan baku), method (metode), dan milieu
(lingkungan) atau melalu pendekatan lain yang dimantapkan melalui braistorming bersama
rekan kerja di instansi, sehingga hasilnya dirumuskan sebagai berikut (analog):
Guru kurang
MAN memahami MATERIAL
pentingnya
Jarang Belum adanya
media untuk Sumber
adanya tukar media yang
belajar hanya Kurang
meningkatkan
pikiran antar digunakan
hasil belajar dari LKS dan optimalnya
guru untuk
buku paket
meningkatkan hasil
saja
hasil belajar belajar IPA
siswa kelas
Pembelajaran dan Pembelajaran
Peran
penugasan yang masih sebatas VI SDN 3
orangtua
klasikal
membosankan yang belum Kemudo
bagi siswa maksimal
Kurangnya motivasi
siswa dalam belajar
METHOD MILIEU/ENVIRONMENT
Simpulan : dari diagram Fish Bone diperoleh hubungan sebab dari isu prioritas yang
telah didapatkan yaitu pada kategori:
1. Man : Guru kurang memahami pentingnya media untuk meningkatkan hasil belajar.
2. Material : Belum adanya media yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar.
3. Method : Pembelajaran dan penugasan yang membosankan bagi siswa.
4. Milieu : Kurangnya motivasi siswa dalam belajar.
Sehingga diperoleh akibat, Kurang optimalnya hasil belajar IPA siswa kelas VI SDN 3
Kemudo.
FORM 2.d. LEMBAR KERJA PERSEORANGAN
ANALISIS ISU KONTEMPORER
RENCANA AKSI BELA NEGARA PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS TAHUN 2022
Angkatan : 30
Nama : Ade Irma Ratnaningsih, S.Pd.
Nomor Daftar Hadir : 20
Instansi : SDN 3 Kemudo Kec. Prambanan
Nama Mentor : Dwi Ningsih, S.Pd.
Jabatan Mentor : Kepala Sekolah
2. Mampu mengendalikan
emosi sehingga tidak
mengakibatkan
perpecahan.
2. Senantiasa 1. Berdoa sebelum dan
bersyukur dan sesudah makan
berdoa atas 2. Berdoa untuk
kenikmatan yang keselamatan dalam
telah diberikan perjalanan menuju ke
Tuhan yang sekolah
Maha Esa
3. Senantiasa 1. Menjaga pola hidup
menjaga sehat.
kesehatannya 2. Memakai masker saat di
luar ruangan dan
membiasakan cuci
tangan,