DISUSUN OLEH :
DINAS PENDIDIKAN
1
DAFTAR ISI
Halaman Sampul……………………………………………………………………..1
Daftar Isi……………………………………………………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………..…4
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
masing. Setiap desa memiliki ciri khas tersendiri yang membedakanya dengan yang
lain. Ada beberapa desa yang muncul karena daerah tersebut memiliki sumberdaya
alam yang melimpah dan ada juga yang lahir karena daerah tersebut memiliki sungai
yang besar yang bisa dijadikan sebagai lalu lintas perdagangan yang dapat
menghubungkan daerah yang satu dengan daerah yang lainya. Berdirinya suatu desa
desa sebagai tempat tinggal kelompok atau sebagai masyarakat hukum dan wilayah
pertanian, daerah perikanan (empang, tambak) tanah sawah, hutan belukar, dapat juga
3
BAB II
PEMBAHASAN
Bancar Kabupaten Tuban. Desa Sembungin memiliki banyak dusun antara lain
Trapet, Suleng, Sinongko, Ngabret, Karang gayam dll. Rata-rata mata pencaharian
Dahulu kala ada dua desa yang tidak pernah akur sama sekali yaitu Desa
Suleng dan Desa Trapet, para penduduknya selalu sibuk untuk memperkaya dirinya
sendiri, tidak pernah saling membantu sama lain dan salah satu pantangan yang sangat
dilarang adalah jika penduduk Desa Suleng dan Desa Trapet menikah akan terjadi
Konon seorang gadis anak salah satu bangsawan Desa Suleng yang bernama Putri
Mereka berdua selalu menyempatkan waktu untuk bertemu di perbatasan desa mereka
yaitu di sungai yang memisahkan desa mereka. Namun pada suatu hari ketika mereka
bertemu salah satu pegawai di rumah Putri Gayam mengetahui bahwa Putri Gayam
telah bertemu dengan salah satu penduduk miskin dari Desa Trapet yang bernama
Bucu. Ayah dari Putri Gayam pun tidak terima dan seketika itu membawa Putri
Gayam dan mengurungnya dikamar sehingga mereka tidak dapat bertemu lagi.
4
Warga Desa Trapet sudah mengetahui bahwa Bucu menjalin hubungan cinta dengan
Putri Gayam, hal ini membuat seluruh warga Desa Trapet murka, karena sudah
pantangan dari nenek moyang mereka bawa tidak boleh antara Desa Suleng dan Desa
Pada malam hari seluruh warga Desa Trapet mengepung Bucu untuk di adili, dia yang
anak yatim piatu sangat ketakutan dan meminta maaf namun tiada maaf bagi warga
yang sudah melanggar pantangan yang ada saat ini. Bucu lalu diseret diujung desa dan
dibakar dalam tumpukan kayu lalu ditimbun oleh batu besar sehingga seketika
Tidak lama kabar kematian Bucu terdengar ditelinga Putri Gayam, dia merasa bahwa
semua pemikiran warga Desa Suleng dan Desa Trapet sangatlah tidak masuk akal,
mereka yang seharusnya saling menolong dan membantu tapi malah bermusuhan
hanya karena alasan bahwa hal tersebut sudah terjadi sejak dulu. Dia sangat kecewa
dan berlari menuju Desa Trapet untuk mencari tempat dimana Bucu meninggal.
Ditengah perbatasan Desa Suleng dan Desa Trapet Putri Gayam memohon kepada
Tuhan bahwa ini adalah hal yang sangat tidak adil. Putri Gayam meminta Agar
warga Desa Suleng dan Desa Trapet dapat disatukan agar tidak ada lagi pantangan-
pantangan yang membuat dua desa tersebut saling menjauh. Tiba-tiba angin
berhembus kencang membuat Putri Gayam terhempas dan jatuh disungai semua
warga desa panik dan ketakutan, angin yang sangat kencang berhembus dari Desa
Suleng dan Desa Trapet saling bertabrakan sangat kuat sehingga membuat dua desa
tersebut menjadi satu, sungai yang ada sudah tertimbun dengan seluruh tanah yang
berasal dari dua desa tersebut, Putri Gayam pun tewas tertimbun tanah tanpa dapat
diselamatkan, seluruh warga panik mereka semua berkumpul di sungai yang telah
tertimbun tanah sehingga menyatukan desa mereka. Kejadian tersebut membuat para
5
warga tersadar bahwa mereka harus bersatu meskipun mereka berbeda desa, semua
warga saling memaafkan dan tidak ada permusuhan lagi sampai sekarang. Kini desa
tersebut diberi nama Sembungin (disembung angin) yang artinya disambung angin,
Desa Suleng dan Desa Trapet tetap ada namun hanya menjadi dusun, lokasi
meninggalkanya Putri Gayam tumbuh pohon yang sangat besar yang sekarang
menjadi kuburan, sedangkan Bucu dikenang sampai sekarang yaitu Watu (batu)
Bucu , tempat dimana Bucu diadili oleh warga desa Trapet, Watu Bucu berada di
6
BAB III
PENUTUP
1.1 Simpulan
Dari segi cerita asal usul terjadinya desa Sembungin bahwa dilarangnya Putri
Gayam dan Bucu untuk saling mencintai dan pantangan itu kemudian di langgar oleh
mereka dan mengakibatkan bencana untuk kedua desa tersebut. Kemudian Putri
Gayam terhempas dan jatuh disungai semua warga desa panik dan ketakutan, angin
yang sangat kencang berhembus dari Desa Suleng dan Desa Trapet saling bertabrakan
sangat kuat sehingga membuat dua desa tersebut menjadi satu, sungai yang ada sudah
tertimbun dengan seluruh tanah yang berasal dari dua desa tersebut, Putri Gayam pun
tewas tertimbun tanah tanpa dapat diselamatkan, seluruh warga panik mereka semua
berkumpul di sungai yang telah tertimbun tanah sehingga menyatukan desa mereka.
Kejadian tersebut membuat para warga tersadar bahwa mereka harus bersatu
meskipun mereka berbeda desa, semua warga saling memaafkan dan tidak ada
permusuhan lagi sampai sekarang. Kini desa tersebut diberi nama Sembungin
1.2 Saran
Dalam adanya makalah ini, penulis berharap kepada pembaca agar bisa
mengetahui bagaimana asal mula cerita nama Desa Sembungin, dan untuk para warga
Desa Trapet dan sekarang menjadi Dusun Trapet dan Desa Gayam menjadi Dusun
Gayam tetap damai meskipun dalam cerita asal usul ini mereka dari dulu tidak pernah
akur. Kita sebagai warga Desa Sembungin harus bisa damai untuk lebih maju Desa
kita.
7
LAMPIRAN