Anda di halaman 1dari 2

9.

Tebak dan Periksa (Guess and Check) Strategi menebak yang dimaksudkan disini adalah
menebak yang didasarkan pada alasan tertentu serta kehati-hatian. Selain itu, untuk dapat
melakukan tebakan dengan baik seseorang perlu memiliki pengalaman cukup yang berkaitan
dengan permasalahan yang dihadapi. Contoh soal di bawah ini memuat masalah yang dapat
diselesaikan dengan menggunakan strategi tebak dan periksa. Balok di bawah ini isinya
adalah 2880 cm kubik.

12

30

Soal terscbut dapat diselesaikan dengan cepat, siswa tidak perlu berpikir tentang volume
2880 akan tetapi memperhatikan angka 8, 12 dan 30. Maka kombinasi yang mungkin dari
ketiga angka tersebut yakni, 8, 24 dan 30. Misalnya kombinasi 10, 12 dan 16, 8, 36 dan 10:
16, 6 dan 30, dan lain sebagainya. Untuk mengecek apakah tebakan kita benar maka
dilakukan perhitungan volume bangun ruang dengan mengalikannya, apakah benar bahwa
10x12x16 = 2880 cm', apakah benar bahwa 8x36x10 = 2880 cm: dan apakah benar bahwa
16x6x30 = 2880 cm?

Berdasarkan permasalah di atas, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membelajarkan


strategi tebak dan periksa kepada siswa (Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, 2008) antara
lain:

a. Masalah yang diberikan untuk mengenalkan strategi tebak dan periksa haruslah masalah
yang dapat dipecahkan dengan menebak secara singkat.

b. Setelah siswa menyelesaikan masalah-masalah tersebut, mereka diminta untuk berpikir dan
mendiskusikan bagaimana cara mendapatkan jawaban. Kenyataan bahwa menebak dan
mengecek adalah sebuah strategi pemecahan masalah perlu mendapatkan penekanan. Siswa
diminta untuk berkomentar tentang keberhasilannya dalam menebak. Untuk beberapa soal,
cara tersebut adalah satu-satunya cara untuk memulai namun mereka tetap harus mengecek
hasil tebakannya. Jika hasil tebakan bukan merupakan jawaban yang dicari, tebak lagi, dan
tentu saja ceklah kembali.

10. Strategi Kerja Mundur

Permasalahan yang menggunakan strategi ini terjadi jika hasil akhir diketahui dalam soal dan
diminta untuk menyatakan kejadian asli.

Contoh:

Rata-rata 11 nilai ulangan harian matematika Jery adalah 80. Gurunya mengumumkan bahwa
siswa harus mengeliminasi salah satu nilai mereka lalu menghitung rata-ratanya. Jery
mengeliminasi nilai 30 yang dia dapatkan pada ulangan yang pertama. Berapakah rata-rata
nilai ulangan Jery yang baru? (Posamentier & Krulik, 1998) Jawab: Rata-rata 11 nilai
ulangan Jery adalah 80, jadi jumlah nilai ulanganya adalah: 11 x 80 = 880 880 – 30 = 850
850 : 10 = 85 Jadi, rata-rata nilai Jery yang baru adalah 85.

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196210111991011-
TATANG_HERMAN/Artikel/Artikel14.pdf

https://jurnal.umko.ac.id/index.php/eksponen/article/download/149/128

Anda mungkin juga menyukai