FG 3 - MPKT A
Data Publikasi : Tim Revisi PPKPT Universitas Indonesia. (2017). Modul MPKT A
Bagian 3 - Jati Diriku Sebagai Cendekia. Depok: Universitas Indonesia.
2017. 194-195.
Dillistone (1955) menyatakan bahwa simbol memiliki pengaruh yang kuat terhadap
kehidupan manusia. Dari segi manapun, refleksi kehidupan manusia dapat diutarakan melalui
simbol-simbol atau sistem perlambangan. Sebagai makhluk sosial dan makhluk budaya, manusia
memiliki kemampuan untuk mengubah dan menciptakan fondasi kehidupan melalui simbol atau
sistem perlambangan. Dengan sistem tersebut, manusia dengan perlahan menguasai kemampuan
untuk menulis dan kemudian berkomunikasi lewat tulisan. Kemampuan tersebut merupakan
salah satu kemampuan eksentrik di kalangan makhluk hidup yang memungkinkan kita untuk
berkoordinasi dan bekerja sama dengan baik. Semakin kuat komunikasi yang dibangun, semakin
efektif pula pekerjaan yang dapat kita lakukan. Oleh sebab itu, sumber kemampuan kita dalam
berkomunikasi lewat tulisan dapat dilacak dari simbol dan lambang.
Bhinneka Tunggal Ika. Dengan diresmikannya lambang Garuda Pancasila, dapat dikatakan
bahwa lambang tersebut merupakan hal yang sakral dan bermakna.
kebanyakan pelukis kurang paham akan hukum-hukum kesejarahan suatu tanda lambang
negara.
Setelah Pelantikan Republik Indonesia Serikat atau RIS tahun 1949 terkonklusi,
Sultan Hamid II yang diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio diamanatkan
untuk merencanakan lambang negara. Setelah Sultan Hamid II menyerahkan dokumen
proses perancangan lambang negara, Panitia Teknis yang memiliki sebutan Panitia
Lambang Negara dibentuk di bawah kepemimpinan Menteri Negara Zonder Porto Folio.
Kemudian, konstitusi Republik Indonesia Serikat atau Konstitusi RIS tahun 1949 Pasal 3
ayat 3 memperkuat urgensi lambang negara dengan pernyataan bahwa pemerintah
menetapkan materai dan lambang negara. Panitia Lambang Negara melaksanakan
sayembara lambang negara yang memiliki dua hasil, yaitu karya Sultan Hamid II dan
Muhammad Yamin. Desain milik Sultan Hamid II diterima oleh pemerintah sebab desain
Muhammad Yamin yang memiliki pancaran sinar matahari. Sinar tersebut dinilai
mengandung pengaruh Jepang sehingga tidak dipilih.
bulu di pangkal ekor melambangkan tahun Proklamasi Kemerdekaan, dan 45 helai bulu
di leher juga melambangkan tahun Proklamasi Kemerdekaan.
Perisai yang berada di dada burung garuda memiliki makna perjuangan dan
perlindungan diri. Garis tebal yang posisinya berada di tengah perisai melambangkan
garis khatulistiwa, lima ruang yang ada diberikan untuk lambang dari Pancasila
melambangkan bahwa Pancasila merupakan dasar negara, dam warna yang digunakan
juga memiliki makna tertentu. Makna tersebut adalah warna yang melambangkan
bendera kebangsaan, Di dalam perisai, terdapat lima lambang dari Pancasila. Lambang
pertama, yaitu bintang tunggal yang mengidentifikasikan sila pertama. Isyarat di
belakang simbol tersebut adalah cahaya Tuhan yang menjadi cahaya kerohanian bagi
semua umat manusia. Kemudian, ada lambang rantai berwarna emas yang
mengisyaratkan sila kedua. Keterkaitannya terlihat karena rantai menandakan hubungan
manusia antara satu sama lain. Rantai tersebut tersusun dari gelang-gelang persegi yang
melambangkan pria dan gelang-gelang lingkaran yang menggambarkan wanita.
Selanjutnya ada simbol pohon beringin yang menandakan sila ketiga. Makna dibalik
simbol tersebut adalah akar pohon beringin yang tumbuh sangat dalam mencerminkan
rasa persatuan dan kesatuan. Setelah itu, simbol kepala banteng melambangkan sila
keempat. Banteng dianggap sebagai binatang yang senang berkumpul dan bersosialisasi
sehingga dinilai sesuai dengan makna sila keempat. Terakhir, ada simbol padi dan kapas
yang mengisyaratkan sila kelima. Simbol tersebut mengidentifikasi kebutuhan pokok
masyarakat tanpa status ataupun kedudukan.
Lambang negara burung garuda terlihat sedang mencengkram sebuah pita putih
dengan tulisan “Bhinneka Tunggal Ika”. Tulisan tersebut artinya berbeda-beda tetap satu.
Jadi, simbol ini dilambangkan sebagai tanda persatuan dan kesatuan di tengah-tengah
keberagaman budaya. Selain gambar, warna pada Garuda Pancasila juga memiliki arti
tertentu. Warna putih memiliki arti kesucian, kebenaran dan kemurnian, sedangkan warna
Rafi Prayoga Anugrah – 2106636792 – Fakultas Farmasi
FG 3 - MPKT A
hitam memiliki makna keabadian. Di sisi lain, warna merah memiliki arti keberanian dan
warna hijau bermakna kesuburan dan kemakmuran. Terakhir, ada warna kuning yang
berarti kebesaran, kemegahan, dan keluhuran.
Daftar Pustaka