Bagian 1 - Fakta dan Analis
Penyusunan Materi Teknis RDTR
KECAMATAN JATIROGO KABUPATEN TUBAN
PROVINSI JAWA TIMUR
Bagian 1 - Fakta dan Analisa
5.1 Konsep RDTR BWP Jatirogo
5.1.1 Konsep Penetapan Tujuan Penataan Ruang BWP Jatirogo
Tujuan penataan BWP Jatirogo merupakan nilai dan/atau kualitas terukur yang akan
dicapai sesuai dengan arahan pencapaian sebagaimana ditetapkan dalam RTRW
Kabupaten Tuban dan RTRW Kabupaten Tuban. Dimana dalam RTRW Kabupaten
Tuban dan Provinsi Jawa Timur, Kecamatan Jatirogo diarahkan sebagai PKL.
Bagian 1 - Fakta dan Analisa
Berdasarkan arahan dan isu strategis di atas, maka tujuan penataan BWP Jatirogo
adalah sebagai berikut:
Atas dasar hal tersebut di atas, maka konsep struktur ruang BWP Jatirogo diarahkan
pada :
1. Pengembangan BWP Jatirogo sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL), melalui:
a. antisipasi pertumbuhan baru di sekitar tollgates Jatirogo di Desa Ngepon
melalui penyediaan ruang yang berbentuk kluster-kluster pertumbuhan
guna efektivitas dan efisiensi ruang.
b. antisipasi pertumbuhan baru di sekitar Stasiun Jatirogo sehubungan dengan
adanya rencana aktivasi KA Jatirogo – Bojonegoro.
Bagian 1 - Fakta dan Analisa
c. peningkatan aksesibilitas BWP Jatirogo dengan wilayah sekitarnya yang
meliputi ruang Jl. Raya Bulu – Bancar, koridor Jl. Raya Jatirogo, serta Jl. Blora;
d. peningkatan aksesibilitas dalam wilayah BWP Jatirogo yang meliputi
pembuatan jalan lingkar melalui peningkatan dan pembuatan jalan baru,
pembuatan jalan menuju KPI Sugihan, peningkatan dan pembuatan jalan
menuju toll gates dari KPI Sugihan, serta peningkatan aksesibilitas lainnya.
e. pengembangan fungsi utama BWP Jatirogo sebagai pusat pengembangan
pertanian terpadu dan pengolahan industri turunan dari hasil pertanian,
pusat pendidikan, perdagangan-jasa dan pariwisata berbasis ekowisata dan
agrowisata berskala regional.
Bagian 1 - Fakta dan Analisa
i. pembuatan embung atau atau cekungan penampung (retention basin)
dengan memperhatikan tingkat resapan tanah untuk mengatur dan
menampung suplai aliran air hujan serta untuk meningkatkan kualitas air di
badan air yang terkait;
j. perluasan jaringan air minum;
k. pengembangan sistem pengolahan limbah baik secara terpusat maupun
setempat melaui SPALD-T atau SPALD-S;
l. peningkatan pengelolaan sistem persampahan dengan prinsip 3R (Reuse,
Reduce, Recycle);
m. normalisasi sistem drainase kota;
n. penyediaan prasarana dan sarana jalan pejalan kaki pada kawasan
fungsional dan sepanjang jalan utama kota; dan
o. penyediaan jalur evakuasi bencana pada lokasi yang rentan terhadap
bencana, seperti potensi bahaya banjir sekitar Kali Kening, angin puting
beliung, dan potensi kebakaran hutan.
Gambar 5. 1 Konsep Pembagian Sub BWP dan Struktur Ruang BWP Jatirogo
Bagian 1 - Fakta dan Analisa
Bagian 1 - Fakta dan Analisa
Bagian 1 - Fakta dan Analisa
b. dasar penerbitan izin pemanfaatan ruang;
c. dasar penyusunan RTBL; dan
d. dasar penyusunan rencana jaringan prasarana.
Rencana pola ruang dirumuskan berdasarkan:
a. daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dalam BWP; dan
b. perkiraan kebutuhan ruang untuk pengembangan kegiatan sosial ekonomi
dan pelestarian fungsi lingkungan.
Rencana pola ruang dirumuskan dengan kriteria:
a. mengacu pada rencana pola ruang yang telah ditetapkan dalam RTRW;
b. memperhatikan rencana pola ruang bagian wilayah yang berbatasan;
c. memperhatikan mitigasi dan adaptasi bencana pada BWP, termasuk dampak
perubahan iklim; dan
d. menyediakan RTH dan RTNH untuk menampung kegiatan sosial, budaya,
dan ekonomi masyarakat.
A. Zona Lindung
Zona Lindung di BWP Jatirogo terdiri dari :
1. Zona sempadan sungai melalui;
a. membatasi perkembangan kawasan terbangun dengan mengembangkan
RTH pada kawasan sempadan sungai;
b. membatasi perkembangan permukiman dan mengembangkan RTH pada
kawasan sempadan mata air; dan
c. menjaga luasan dan fungsi dari kawasan yang memberikan perlindungan
setempat.
2. Zona RTH kota yang antara lain meliputi, rimba kota, taman kota, taman
kelurahan, taman RW, taman RT dan pemakaman;
a. mempertahankan ruang terbuka hijau yang sudah ada;
b. menyediakan RTH publik dan privat pada kawasan yang baru;
c. menambah penyediaan RTH publik dalam bentuk hutan kota, taman kota,
taman kelurahan, taman RW, dan taman RT;
d. menyediakan RTH pemakaman; dan
e. meningkatkan intensitas penghijauan pada kawasan lindung;
Bagian 1 - Fakta dan Analisa
mitigasi bencana) maupun penyediaan hard infrastruktur (jalan, signage,
lokasi titik kumpul, TES, dan TEA); dan
b. menyediakan jalur evakuasi bencana pada kawasan rawan bencana
B. Zona Budidaya
Zona budidaya di BWP Jatirogo terdiri dari :
1) Zona perumahan,
b. mengembangkan perumahan berkepadatan sedang (R3) secara menyebar
pada Sub BWP B dan C;
c. mengembangkan perumahan berkepadatan rendah (R4) pada wilayah
pinggiran kota pada Sub BWP A;
d. meningkatkan fungsi rumah terintegrasi dengan fungsi lain seperti ruko dan
rukan;
e. meningkatkan kualitas perumahan pada kawasan kumuh melalui perbaikan
kondisi lingkungan perumahan;
2) Zona perdagangan dan jasa (K)
a. mengembangkan pasar hasil industri turunan dan etalase sebagai
perdagangan skala kota (K-1) di sub BWP B;
b. mengembangkan kawasan pusat perbelanjaan secara berhierarki sesuai
skala pelayanan sebagai perdagangan skala BWP (K-2);
c. mengembangkan kawasan khusus perdagangan dan jasa di pusat
pelayanan kota yang sekaligus berfungsi sebagai kawasan wisata untuk
perdagangan skala BWP (K-2);
d. menyediakan lokasi khusus untuk zona toko cinderamata dan zona wisata
kuliner khas Jatirogo untuk skala kecamatan (K-3) menyebar di setiap Sub
BWP ;
e. mengelola, menata, dan membatasi ruang untuk sektor informal di kawasan
perdagangan yang sudah ada (K-3);
f. menyediakan ruang khusus sektor informal (PKL) dengan desain kawasan
yang menarik sebagai tempat kumpul dan wisata (K-3);
2) Zona perkantoran (KT), yang meliputi perkantoran pemerintah dan perkantoran
swasta;
3) Zona sarana pelayanan umum (SPU) yang meliputi sarana pelayanan umum
pendidikan, kesehatan, olah raga, dan transportasi:
a. sarana pelayanan umum skala kota (SPU-1) di Sub BWP B,
b. sarana pelayanan umum skala BWP; dan
c. sarana pelayanan umum skala kecamatan,
Bagian 1 - Fakta dan Analisa
4) Zona KPI (KPI)
menetapkan kawasan peruntukan industri untuk sentra industri kecil dan
menengah (SIKM) Sub BWP A;
5) Zona Hutan Produksi (HP)
a. mendeliniasi Hutan Tetap (HP-2)
6) Zona Pertanian (P)
a. menetapkan pertanian tanaman pangan (P-1), khususnya yang
berkaitan dengan LP2B;
b. megembangkan peternakan (P-4).
7) Zona Pertambangan (T)
8) Zona Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
9) Zona Pariwisata (W)
a. Wisata alam (W-1)
b. Wisata Buatan (W-2)
10) Zona Pertanahanan dan Keamanan (HK)
11) Zona Transportasi (TR)
12) Zona Lainnya (PL)
a. Menyediakan Tempat Evakuasi Sementara (PL-1)
b. Menyediakan Tempat Evakuasi Akhir (PL-2)
c. Menyediakan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) di setiap Sub
BWP;
d. Menyediakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) khususnya di
Sub BWP B dan Sub BWP C;dan
e. Menyediakan pergudangan di Sub BWP B.
Bagian 1 - Fakta dan Analisa
Bagian 1 - Fakta dan Analisa
memperbaiki, mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan, dan/atau
melaksanakan revitalisasi di kawasan yang bersangkutan, yang dianggap memiliki
prioritas tinggi dibandingkan kawasan lainnya. Kawasan yang diprioritaskan
penanganannya merupakan lokasi pelaksanaan salah satu program prioritas dari
RDTR. Penetapan kawasan yang diprioritaskan penanganannya berfungsi sebagai:
• Dasar penyusunan RTBL dan rencana teknis pembangunan sektoral; dan
• Dasar pertimbangan dalam penyusunan indikasi program prioritas RDTR.
Penetapan kawasan yang diprioritaskan penanganannya ditetapkan berdasarkan:
• Tujuan penataan ruang;
• Nilai penting kawasan yang akan ditetapkan;
• Kondisi ekonomi, sosial-budaya, dan lingkungan kawasan yang akan
ditetapkan;
• Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup kawasan; dan
• Ketentuan peraturan perundang-undangan terkait.
Penetapan kawasan yang diprioritaskan penanganannya ditetapkan dengan
kriteria:
• Merupakan faktor kunci yang mendukung perwujudan rencana pola ruang dan
rencana jaringan prasarana, serta pelaksanaan peraturan zonasi di kawasan;
• Mendukung tercapainya agenda pembangunan dan pengembangan kawasan;
• Merupakan kawasan yang memiliki nilai penting dari sudut kepentingan
ekonomi, sosial-budaya, fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, dan
memiliki nilai penting lainnya yang sesuai dengan kepentingan pembangunan
kota; dan/atau
• Merupakan kawasan yang dinilai perlu dikembangkan, diperbaiki, dilestarikan,
dan/atau direvitalisasi agar dapat mencapai standar tertentu berdasarkan
pertimbangan ekonomi, sosial-budaya, dan/atau lingkungan.
Batas delineasi lokasi Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya ditetapkan
dengan mempertimbangkan:
• batas fisik, seperti batas blok, jaringan jalan, sungai, dll;
• fungsi kawasan, seperti zona dan sub zona;
• wilayah administratif;
• penentuan secara kultural tradisional;
• kesatuan karakteristik tematik; dan
• jenis kawasan, seperti kawasan baru yang berkembang cepat, kawasan
terbangun yang memerlukan penataan, kawasan dilestarikan, kawasan rawan
bencana, dan kawasan gabungan atau campuran.
Dalam penentuan sub BWP yang perlu diprioritaskan penanganannya mempunyai
tema penanganan. Tema penanganan adalah program utama untuk setiap lokasi.
Tema penanganan sub BWP yang diprioritaskan penanganannya terdiri atas :
• Perbaikan prasarana, sarana, dan blok/kawasan;
• Pengembangan kembali prasarana, sarana, dan blok/kawasan;
• Pembangunan baru prasarana, sarana, dan blok/kawasan; dan/atau
Bagian 1 - Fakta dan Analisa
• Pelestarian/pelindungan blok/kawasan.
Bagian 1 - Fakta dan Analisa
5.2 Konsep Peraturan Zonasi BWP Jatirogo
5.2.1 Pembagian Blok Peruntukan
Zona adalah kawasan atau area yang memiliki fungsi dan karakteristik lingkungan
yang spesifik. Pembagian zona dilakukan atas pertimbangan:
a. karakteristik pemanfaatan ruang/lahan yang sama;
b. batasan fisik seperti jalan, gang, sungai, branchgang atau batas kapling;
c. orientasi bangunan; dan
d. lapis bangunan.
Batas blok sebaiknya pada batasan fisik yang bersifat relatif permanen dan mudah
dikenali, sehingga tidak menimbulkan berbagai interpretasi. Dalam beberapa hal,
batasan administrasi dapat juga menjadi pertimbangan yang sangat penting.
GSJ
GSJ
GSB
BLOK
PERUNTUKAN
GSB
GSJ
GSJ
Gambar 5.5
Gambar 4.3
Contoh Penomoran Blok Peruntukan
Ketentuan Zonasi dengan batasan Fisik
Bagian 1 - Fakta dan Analisa
dimana apabila dalam satu blok terdapat fungsi lain selain fungsi dominan maka
kegiatan tersebut masuk ke dalam jenis kegiatan.
Bagian 1 - Fakta dan Analisa
Tabel 5.4
Pembagian Blok pada BWP Jatirogo
SUBBWP BLOK Total
1 126,37
2 96,60
3 109,02
4 261,60
5 163,74
A
6 421,01
7 176,06
8 93,56
9 175,15
10 29,18
A Total 1652,29
1 16,88
2 62,51
3 64,80
B
4 84,38
5 320,39
6 473,95
B Total 1022,90
1 118,81
2 78,78
3 96,24
4 52,91
5 42,12
C
6 201,09
7 109,67
8 217,95
9 68,90
10 79,13
C Total 1065,59
BWP Jatirogo 3740,78
Sumber : Hasil Rencana, 2020
Bagian 1 - Fakta dan Analisa
penggunaan lainnya dibatasi, dimana lapangan dan lahan terbuka diwajibkan;
sementara untuk kapling, batas ketinggian bangunan dan persyaratan lainnya
ditetapkan, semua yang terlebih dahulu diidentifikasikan untuk zona dan
wilayah dimana penggunaan dilakukan; dan
• bagian wilayah kota, jalan, gang, dan jalan umum lainnya, yang merupakan
penggunaan tertentu dari suatu lahan, lokasi dan bangunan tidak diijinkan,
dimana lapangan tertentu dan ruang terbuka diwajibkan dan batas ketinggian
bangunan tertentu ditetapkan.
B. Klasifikasi Zona
b Sub Zona
Adalah zona spesifik merupakan hirarki zona setelah zona yang telah diberikan
karakter-karakter tertentu sehingga memiliki sifat-sifat pembatasan ataupun
keleluasaan tertentu.
Untuk lebih jelasnya mengenai penyusunan klasifikasi zona yang akan digunakan
pada Kawasan Perkotaan Jatirogo dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
Bagian 1 - Fakta dan Analisa
Tabel 5.5
Klasifikasi Zona Kawasan Lindung
No Rencana Pola Ruang
1 Zona Lindung zona sempadan sungai (SS) sempadan sungai (SS)
zona RTH (RTH) rimba kota (RTH-1)
taman kota (RTH-2)
taman kecamatan (RTH-3)
taman kelurahan (RTH-4)
pemakaman (RTH-7)
zona penyanggan (PE) zona penyanggan (PE)
zona lindung spiritual dan zona lindung spiritual dan
kearifan lokal (LS) kearifan lokal (LS)
2 Zona budi daya zona perumahan (R) sedang (R-3)
rendah (R-4)
zona perdagangan dan jasa perdagangan dan jasa skala kota
(K) (K-1)
perdagangan dan jasa skala
BWP (K-2)
perdagangan dan jasa skala sub
BWP (K-3)
zona perkantoran (KT)
zona sarana pelayanan sarana pelayanan umum skala sarana pelayanan umum
umum (SPU) kota (SPU-1) skala kota pendidikan (SPU-
1.1)
sarana pelayanan umum
skala kota transportasi (SPU-
1.2)
sarana pelayanan umum
skala kota kesehatan (SPU-
1.3)
sarana pelayanan umum
skala kota olahraga (SPU-
1.4)
sarana pelayanan umum
skala kota peribadatan (SPU-
1.5)
sarana pelayanan umum skala sarana pelayanan umum
kecamatan (SPU-2) skala kecamatan pendidikan
(SPU-2.1)
sarana pelayanan umum
skala kecamatan kesehatan
(SPU-2.3)
sarana pelayanan umum
skala kecamatan olahraga
(SPU-2.4)
sarana pelayanan umum skala sarana pelayanan umum
kelurahan (SPU-3) skala kelurahan pendidikan
(SPU-3.1)
sarana pelayanan umum
skala kelurahan transportasi
(SPU-3.2)
sarana pelayanan umum
skala kelurahan kesehatan
(SPU-3.3)
Bagian 1 - Fakta dan Analisa
No Rencana Pola Ruang
sarana pelayanan umum
skala kelurahan olahraga
(SPU-3.4)
sarana pelayanan umum
skala kelurahan peribadatan
(SPU-3.5)
zona kawasan peruntukan kawasan peruntukan industri
industri (KPI) (KPI)
sentra industri kecil menengah
(SIKM)
zona hutan produksi (HP) hutan produksi tetap(HP-2)
zona pertanian (P) pertanian tanaman pangan (P-
1)
peternakan (P-4)
zona pertambangan (T) pertambangan (T)
zona pertahanan dan pertahanan dan keamanan (HK)
keamanan (HK)
zona tempat pemrosesan tempat pemrosesan akhir (TPA)
akhir (TPA)
zona pariwisata (W) wisata alam (W-1)
wisata buatan (W-2)
Zona peruntukan lainnya pergudangan (PL-6)
(PL)
Sumber : - Permen ATR/BPN No. 16 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan
Zonasi Kabupaten/Kota
- Standar Penyusunan Basis Data Peta RTRW Provinsi, Kabupaten, dan Kota serta RDTR
Kabupaten/Kota.
- Hasil Analisis, 2020.
Bagian 1 - Fakta dan Analisa
§ Kesehatan : menjamin tercapainya kualitas (standar minimum)
kesehatan yang ditetapkan;
§ Pokok perhatian lainnya antara lain: keselamatan, keamanan,
kenyamanan, keindahan, dan hubungan aspek tersebut dengan isu
lainnya.
b. Komponen yang diatur (scope of issues) adalah komponen yang diatur
berdasarkan pokok perhatian yang terkait. Contoh komponen yang harus
diatur adalah, KDB, KLB, kepadatan bangunan, jarak antar bangunan, dll.
Bagian 1 - Fakta dan Analisa
1. Umum, berlaku untuk semua jenis penggunaan lahan.
§ Kesesuaian dengan arahan dalam rencana tata ruang kabupaten/kota;
§ Keseimbangan antara kawasan lindung dan budidaya dalam suatu
wilayah;
§ Kelestarian lingkungan (perlindungan dan pengawasan terhadap
pemanfaatan air, udara dan ruang bawah tanah);
§ Toleransi terhadap tingkat gangguan dan dampak terhadap peruntukkan
yang ditetapkan;
§ Kesesuaian dengan kebijakan pemerintah kabupaten/kota di luar
rencana tata ruang yang ada;
§ Tidak merugikan golongan masyarakat, terutama golongan sosial-
ekonomi lemah.
2. Khusus, berlaku untuk masing-masing karakteristik guna lahan, kegiatan
atau komponen yang akan dibangun, dapat disusun berdasarkan :
§ Rujukan terhadap ketentuan-ketentuan maupun standar-standar yang
berkaitan dengan pemanfaatan ruang;
§ Rujukan terhadap ketentuan dalam Peraturan Bangunan Setempat;
§ Rujukan terhadap ketentuan khusus bagi unsur bangunan/komponen
yang dikembangkan (misalnya: pompa bensin, BTS/Base Tranceiver
Station, dll).
Konsep aturan kegiatan dan penggunaan lahan dalam Kawasan Perkotaan
Jatirogo dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Asrama
Nasional
Apartemen
Kegiatan
Rumah Adat
Rumah Deret
Rumah Petak
Rumah Kopel
Rumah Susun
Rumah Tunggal
Skala Pelayanan
Rumah sewa/Kost
Kantor Pemerintah
Sempadan Sungai SS Zona Sempadan Sungai
PROVINSI JAWA TIMUR
Pemakaman RTH-7
Kepadatan Sedang R3
Zona Perumahan
Kepadatan Rendah R4
Kesehatan
SPU Skala Kota SPU-1.5
Peribadatan
SPU Skala Kecamatan SPU-2.1
Pendidikan Zona Sarana Pelayanan
Umum
SPU Skala Kecamatan SPU-2.3
Kesehatan
SPU Skala Kecamatan SPU-2.4
Olah Raga
SPU Skala Kelurahan SPU-3.1
Pendidikan
SPU Skala Kelurahan SPU-3.3
Kesehatan
SPU Skala Kelurahan SPU-3.5
Peribadatan
Wisata alami W1
Konsep Aturan Kegiatan dan Penggunaan Lahan di Kawasan Perkotaan Jatirogo
Zona Pariwisata
Wisata Buatan W2
Pertahanan dan
HK Zona Pertahanan Keamanan
Keamanan
Akhir
Kelurahan
Kecamatan
Kegiatan
Pelayanan Kota
Skala Pelayanan
Skala Pelayanan
Skala Pelayanan
Skala Pelayanan
Pelayanan Provinsi
Kantor Pemerintah
Kantor Pemerintah
Kantor Pemerintah
Kantor Pemerintah
Pelayanan Nasional
Pemakaman RTH-7
Kepadatan Sedang R3
Zona Perumahan
Kepadatan Rendah R4
Wisata alami W1
Zona Pariwisata
Wisata Buatan W2
Pertahanan dan
HK Zona Pertahanan Keamanan
Keamanan
Akhir
Warung
Informal
Pertokoan
Pelayanan
Showroom
Kecamatan
Mini Market
Kegiatan
Pasar Induk
Supermarket
Pasar Hewan
Pedagang Sektor
Bahan Bangunan
Pasar Tradisional
Kantor Swasta Skala
Kantor Swasta Skala
Pelayanan Kelurahan
Sempadan Sungai SS Zona Sempadan Sungai
PROVINSI JAWA TIMUR
Pemakaman RTH-7
Kepadatan Sedang R3
Zona Perumahan
Kepadatan Rendah R4
Wisata alami W1
Zona Pariwisata
Wisata Buatan W2
Pertahanan dan
HK Zona Pertahanan Keamanan
Keamanan
Akhir
Hotel
Resort
Bakery
Bioskop
Cottage
Karaoke
Permainan
Home Stay
Pusat Jajan
Kegiatan
Guest House
Ketangkasan
Game Center
Rumah Makan
Kolam Renang
Kolam Pancing
Losmen/Wisma
Teater Terbuka
Catering/Jasa Boga
Sempadan Sungai SS Zona Sempadan Sungai
PROVINSI JAWA TIMUR
Pemakaman RTH-7
Kepadatan Sedang R3
Zona Perumahan
Kepadatan Rendah R4
Wisata alami W1
Zona Pariwisata
Wisata Buatan W2
Pertahanan dan
HK Zona Pertahanan Keamanan
Keamanan
Akhir
Cargo
Jasa IT
Asuransi
Koperasi
Pegadaian
Waterpark
Kantor Pos
Pengiriman
Kegiatan
Stasiun Radio
Ekspedisi/Jasa
Taman hiburan
Stasiun Televisi
Money Changer
Pemakaman RTH-7
Kepadatan Sedang R3
Zona Perumahan
Kepadatan Rendah R4
Wisata alami W1
Zona Pariwisata
Wisata Buatan W2
Pertahanan dan
HK Zona Pertahanan Keamanan
Keamanan
Akhir
Bengkel
Karoseri
Salon Mobil
Kegiatan
Bengkel Las
Bengkel Mobil
Internet/Game
Penitipan Anak
Cucian Mobil &
Tidak Bermotor
Bengkel Sepeda
Meubel/Furniture
Bengkel Alat Berat
Bengkel Elektronik
Bengkel Kendaraan
Kursus Keterampilan
Sempadan Sungai SS Zona Sempadan Sungai
PROVINSI JAWA TIMUR
Pemakaman RTH-7
Kepadatan Sedang R3
Zona Perumahan
Kepadatan Rendah R4
Wisata alami W1
Zona Pariwisata
Wisata Buatan W2
Pertahanan dan
HK Zona Pertahanan Keamanan
Keamanan
Akhir
Laundry
Property
Foto Copy
Percetakan
Advertising
Konsultansi
Studio Foto
Kegiatan
Jasa Hukum
Penitipan Barang
Pemakaman RTH-7
Kepadatan Sedang R3
Zona Perumahan
Kepadatan Rendah R4
Wisata alami W1
Zona Pariwisata
Wisata Buatan W2
Pertahanan dan
HK Zona Pertahanan Keamanan
Keamanan
Akhir
Pusat
Outlet
dan Spa
Alternatif
Pijat Bayi
Pengobatan
Kegiatan
Sewa Tenda,
Butik / Factory
Pelaminan dan
Sablon & Bordir
Karangan Bunga
Coworking Space
Kebugaran/Fitnes
Mandi Uap/Sauna
Sablon & Stempel
Ruang Pertemuan
Salon/Barber Shop
Sempadan Sungai SS Zona Sempadan Sungai
PROVINSI JAWA TIMUR
Pemakaman RTH-7
Kepadatan Sedang R3
Zona Perumahan
Kepadatan Rendah R4
Wisata alami W1
Zona Pariwisata
Wisata Buatan W2
Pertahanan dan
HK Zona Pertahanan Keamanan
Keamanan
Akhir
Jenazah
Bela Diri
Konveksi
Kegiatan
Studio Musik
Krematorium
Pemulasaraan
non limbah B3
Bimbingan Haji
Sanggar Seni dan
industri berlimbah
Industri menengah
industri non limbah
Pemakaman RTH-7
Kepadatan Sedang R3
Zona Perumahan
Kepadatan Rendah R4
Wisata alami W1
Zona Pariwisata
Wisata Buatan W2
Pertahanan dan
HK Zona Pertahanan Keamanan
Keamanan
Akhir
SLB
Tinggi
SD/MI
Formal
khusus
SLTP/MTS
Kegiatan
berlimbah B3
berlimbah B3
berlimbah B3
SMU/MA/SMK
Industri besar
Pendidikan Non
Pondok Pesantren
Pra Sekolah/PAUD
Industri besar non
Industri menengah
Sekolah Kebutuhan
Akademi/Perguruan
Sempadan Sungai SS Zona Sempadan Sungai
PROVINSI JAWA TIMUR
Pemakaman RTH-7
Kepadatan Sedang R3
Zona Perumahan
Kepadatan Rendah R4
Wisata alami W1
Zona Pariwisata
Wisata Buatan W2
Pertahanan dan
HK Zona Pertahanan Keamanan
Keamanan
Akhir
Posyandu
Pembantu
Kesehatan
Puskesmas
Puskesmas
Kegiatan
Klinik Utama
Laboratorium
Praktek Bidan
Klinik Pratama
Praktek Dokter
Tempat Kursus dan
Pemakaman RTH-7
Kepadatan Sedang R3
Zona Perumahan
Kepadatan Rendah R4
Wisata alami W1
Zona Pariwisata
Wisata Buatan W2
Pertahanan dan
HK Zona Pertahanan Keamanan
Keamanan
Akhir
Gereja
Ground
Klenteng
Fisioterapi
Kecamatan
Lingkungan
Kegiatan
Lapangan Golf
Musholla / Surau
Gedung Olahraga
Terapi/Rehabilitasi
Gedung Pertemuan
Gedung Pertemuan
Lapangan Olahraga
Area bermain / Play
Pemakaman RTH-7
Kepadatan Sedang R3
Zona Perumahan
Kepadatan Rendah R4
Wisata alami W1
Zona Pariwisata
Wisata Buatan W2
Pertahanan dan
HK Zona Pertahanan Keamanan
Keamanan
Akhir
Halte
Lapas
Pamer
Pool Bus
Terminal
Lembaga
Pool Travel
Penumpang
Kegiatan
Gedung Parkir
Taman Budaya
Lapangan parkir
Terminal Barang
Kemasyarakatan
Sosial/Organisasi
Pemakaman RTH-7
Kepadatan Sedang R3
Zona Perumahan
Kepadatan Rendah R4
Wisata alami W1
Zona Pariwisata
Wisata Buatan W2
Pertahanan dan
HK Zona Pertahanan Keamanan
Keamanan
Akhir
IPLT
IPAL
TPST
Intake
Stasiun
Embung
Reservoar
Kebakaran
Insinerator
Pengolahan
Kegiatan
Transfer Depo
Rumah Pompa
Sampah/Limbah
Pengolahan Limbah
Reservoar Pemadam
Sempadan Sungai SS Zona Sempadan Sungai
PROVINSI JAWA TIMUR
Pemakaman RTH-7
Kepadatan Sedang R3
Zona Perumahan
Kepadatan Rendah R4
Wisata alami W1
Zona Pariwisata
Wisata Buatan W2
Pertahanan dan
HK Zona Pertahanan Keamanan
Keamanan
Akhir
Basah
Tanah
Menara
Jaringan
Monopole
Kegiatan
Menara BTS
Gardu Induk
Gardu Listrik
Iklan/reklame
Menara SUTET
Mobile Combat
Telekomunikasi
Lahan Pertanian
Pompa Air Bawah
Telekomunikasi roof
Transmisi/Pemancar
Sempadan Sungai SS Zona Sempadan Sungai
PROVINSI JAWA TIMUR
Pemakaman RTH-7
Kepadatan Sedang R3
Zona Perumahan
Kepadatan Rendah R4
Wisata alami W1
Zona Pariwisata
Wisata Buatan W2
Pertahanan dan
HK Zona Pertahanan Keamanan
Keamanan
Akhir
Hewan
pertanian
Pembibitan
Hortikultura
Kegiatan
Klinik/ Pusat
Pasar Ternak
tanaman hias
Kolam/Empang
Lahan Pertanian
Pembibitan Ikan
Kandang Ternak
Kesehatan Hewan
Pergudangan hasil
Tempat Pelelangan
Penjualan tanaman/
Rumah Pemotongan
Sempadan Sungai SS Zona Sempadan Sungai
PROVINSI JAWA TIMUR
Pemakaman RTH-7
Kepadatan Sedang R3
Zona Perumahan
Kepadatan Rendah R4
Wisata alami W1
Zona Pariwisata
Wisata Buatan W2
Pertahanan dan
HK Zona Pertahanan Keamanan
Keamanan
Akhir
Taman kota
Sabuk Hijau
Wisata Alam
TPU (Taman
Minat Khusus
Wisata Buatan
Wisata Budaya
Taman kelurahan
jalan, dan jalur di
Taman kecamatan
bawah jalan layang
Pemakaman Umum)
Sempadan Sungai SS Zona Sempadan Sungai
PROVINSI JAWA TIMUR
Pemakaman RTH-7
Kepadatan Sedang R3
Zona Perumahan
Kepadatan Rendah R4
Wisata alami W1
Zona Pariwisata
Wisata Buatan W2
Pertahanan dan
HK Zona Pertahanan Keamanan
Keamanan
Akhir
Bagian 1 - Fakta dan Analis
Berdasarkan zona yang sudah disusun kemudian diberi kode zonasi, yang
bertujuan untuk memudahkan identifikasi jenis zona dalam satu fungsi utama.
Ketentuan penamaan kode zonasi adalah sebagai berikut :
1. Setiap kode zonasi disesuaikan dengan urutan kode pos kelurahan;
2. Setiap zonasi diberi kode yang mencerminkan fungsi zonasi yang dimaksud.
Contoh : penetuan kode zonasi
A.1-R2
Kode Zona
Bagian 1 - Fakta dan Analisa
Bagian 1 - Fakta dan Analisa