Anda di halaman 1dari 10

Cara Menghitung Bunga Tabungan serta Contohnya

1. Cara Menghitung Bunga berdasarkan Saldo Terendah


Penghitungan suku bunga tabungan ini dilakukan dengan melihat saldo terendah dalam
satu periode di mutasi rekeningnya. Perlu diketahui, jumlah suku bunga berdasarkan
indikator ini bisa berbeda-beda, tergantung jumlah saldo terendah tiap bulannya.

Rumus penghitungannya adalah: 

Bunga = saldo terendah x (suku bunga x jumlah hari dalam sebulan) : 365 hari.

Saldo terendah pada periode tersebut adalah Rp6.000.000, sedangkan bulan Juni
berlangsung selama 30 hari. Jadi, suku bunga yang didapatkan dari mutasi rekening di
atas adalah:

Bunga = 6.000.000 x (3% x 30) : 365

= 14.795

Jadi, suku bunga yang didapatkan Riska selama periode mutasi rekening tersebut
sebesar Rp14.795.

2. Cara Menghitung Bunga berdasarkan Saldo Rata-rata


Pada metode ini, bank harus menghitung dahulu saldo rata-rata dalam satu periode
mutasi rekening. Setelahnya, barulah dilakukan penghitungan menggunakan rumus di
bawah ini:

Bunga = saldo rata-rata x (suku bunga tabungan x jumlah hari dalam sebulan) : 365 hari.

Pertama, Anda harus menjumlahkan seluruh saldo pada satu periode mutasi rekening.
Gunakan rumus: jumlah saldo x jarak hari untuk menghitungnya. 

Jarak hari yang dimaksud adalah rentang antara transaksi awal dan transaksi berikutnya.
Contohnya, transaksi pertama terjadi pada 1 Januari, kemudian transaksinya terjadi lagi
pada 6 Januari. Jadi, jaraknya adalah 5 hari.

Jadi, penghitungannya sebagai berikut:

 6.000.000 x 5 = 30.000.000
 7.500.000 x 3 = 22.500.000
 7.000.000 x 4 = 28.000.000
 9.000.000 x 7 = 63.000.000
 10.000.000 x 3 = 30.000.000
 8.000.000 x 4 = 32.000.000
 8.500.000 x 3 = 25.500.000
Total saldo di atas sebesar: 231.000.000. Kemudian, total tersebut dibagi jumlah hari,
hasilnya: 231.000.000 : 30 = 7.700.000

Barulah Anda bisa menghitung suku bunganya menggunakan rumus di atas:

Bunga = 7.700.000 x (3% x 30) : 365

= 18.986

Jadi, suku bunga yang didapatkan Riska berdasarkan jumlah saldo rata-rata
sebesar Rp18.986.

Baca juga: Memahami Perbedaan Tabungan dan Deposito

3. Cara Menghitung Bunga berdasarkan Saldo Harian


Terakhir, metode ini digunakan berdasarkan jumlah saldo harian pada periode atau bulan
berjalan di mutasi rekening. Berikut ini rumusnya:

Bunga = saldo harian x suku bunga tabungan x jarak hari : 365 hari

Masing-masing saldo akhir dikalikan menggunakan rumus di atas, kemudian


ditambahkan. Mari kita lihat contoh penghitungan bunganya berdasarkan mutasi
rekening di atas:

 6.000.000 x 3% x 5 : 365 = 2.466


 7.500.000 x 3% x 3 : 365 = 1.849
 7.000.000 x 3% x 4 : 365 = 2.301
 9.000.000 x 3% x 7 : 365 = 5.178
 10.000.000 x 3% x 3 : 365 = 2.466
 8.000.000 x 3% x 4 : 365 = 2.630
 8.500.000 x 3% x 3 : 365 = 2.795

Total bunga = 19.685

Jadi, total bunga yang didapatkan Riska sebesar: Rp19.685.


Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
1. Pendekatan Produksi (Production Approach)
Squad, pendekatan yang pertama adalah pendekatan produksi. Nah, pendekatan ini
menekankan pada kegiatan yang menciptakan nilai tambah (value added). Maka dari
itu, perhitungan hanya mencakup perhitungan nilai tambah pada sektor produksi.
Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Y = (Q1 x P1) + (Q2 x P2) + (Q3 x P3) + …. + (Qn X Pn)
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
P1 = Harga barang ke-1
Pn = Harga barang ke-n
Q1 = jenis barang ke-1
Qn = jenis barang ke-n

2. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)


Pendekatan kedua yang digunakan untuk menghitung pendapatan nasional adalah
pendekatan pendapatan. Berdasarkan pendekatan pendapatan, pendapatan nasional
dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima masyarakat (pemilik
faktor produksi) sebagai balas jasa yang mereka terima dalam proses produksi meliputi:
1. Upah/gaji (w) = balas jasa pemilik tenaga kerja
2. Sewa (r) = balas jasa pemilik tanah
3. Bunga (i) = balas jasa pemilik modal
4. Keuntungan (profit/p) = balas jasa pengusaha
Jadi secara matematis, menurut pendekatan pendapatan, pendapatan nasional
dirumuskan sebagai berikut:
Y=w+r+i+p
Keterangan: 
Y = Pendapatan Nasional
r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya
w = Pendapatan bersih dari sewa
i = Pendapatan dari bunga
p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan

3. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure


Approach)
Terakhir adalah pendekatan pengeluaran. Nah, pada pendekatan ini pendapatan
nasional dihitung dengan cara menjumlahkan permintaan akhir dari para pelaku
ekonomi (konsumen, produsen, dan pemerintah) dalam suatu negara, meliputi: 

1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga (Consumption/C).


2. Investasi domestik bruto (Investment/I).
3. Pengeluaran konsumsi pemerintah (Government Expenditure/G).
4. Ekspor neto atau nilai ekspor (Export/X) dikurangi impor (Import/I) → (X–M).

Secara matematis dituliskan sebagai berikut.


Y = C + G + I + (X-M)
Keterangan :
Y = Pendapatan nasional
C = consumption ( konsumsi rumah tangga )
I = investment ( investasi )
G = government expenditure ( pengeluaran pemerintah )
X = ekspor
M = impor
Cara Menghitung Bunga Pinjaman Bank
1.Bunga Flat
Perhitungan bunga flat adalah cara penghitungan bunga yang mengacu pada
jumlah pokok pinjaman di awal untuk setiap periode cicilan. Dibandingkan
dengan cara penghitungan bunga  bunga lain, bunga flat cenderung lebih
sederhana. Jenis bunga flat lebih cocok digunakan untuk kredit berjangka waktu
pendek seperti, kredit alat elektronik, kendaraan motor, dan KTA.

Unsur dalam perhitungan bunga flat hanyalah plafon atau pokok kredit dan
besaran bunga. Jumlah angsuran yang dibayar oleh nasabah akan sama setiap
bulannya.

Berikut rumus perhitungan bunga flat.

Rumus Bunga Per bulan:


(Pokok pinjaman x Suku bunga x Total waktu kredit) : Jumlah bulan dalam jangka waktu
kredit
Misal, pinjaman sebesar Rp50 juta selama 12 bulan dengan bunga sebesar 10%
dalam setahun, maka:

 Pokok pinjaman per bulan = Rp50 juta : 12 = Rp4.166.666,67


 Bunga per tahun = Rp50 juta x 10% = Rp5.000.000
 Bunga per bulan = Rp5 juta : 12 = Rp416.666,667

Dengan demikian, cicilan per bulan yang wajib  dibayarkan adalah:

Rp4.166.666,67 + Rp416.666,667 = Rp4.583.333,34

2.Bunga Efektif
Bunga efektif berbeda dengan bunga flat. Besaran cicilan yang kita bayar dengan
sistem bunga efektif berbeda-beda setiap bulannya. Umumnya bunga efektif
digunakan untuk kredit berjangka waktu menengah hingga relatif panjang seperti
dalam KPR, kredit usaha, dan jenis kredit jangka panjang lainnya.
Suku bunga efektif dianggap lebih adil dibandingkan dengan suku bunga flat. Bila
suku bunga flat dihitung hanya berdasarkan jumlah awal pokok pinjaman saja,
suku bunga efektif dihitung berdasarkan sisa pinjaman yang belum lunas.
Sehingga besaran bunga yang dibayarkan pun kian kecil seiring dengan pokok
pinjaman yang berkurang setiap bulannya.

Rumus perhitungan bunga efektif adalah sebagai berikut:

Sisa pokok pinjaman bulan sebelumnya x Suku bunga per tahun x (30 hari : 360 hari)
Misal, kita mengajukan kredit senilai Rp300 juta dengan bunga tahunan 10%
(0.83% per bulan) selama 60 bulan, maka:

Tabel angsuran:
Angsuran
Bulan Angsuran Bunga Pokok Total Angsuran Sisa Pinjaman

0 Rp0 Rp0 Rp0 Rp300.000.000,00

1 Rp2.500.000 Rp5.000.000,00 Rp7.500.000,00 Rp295.000.000,00

2 Rp2.458.333,33 Rp5.000.000,00 Rp7.458.333,33 Rp290.000.000,00

3 Rp2.416.666,67 Rp5.000.000,00 Rp7.416.666,67 Rp285.000.000,00

4 Rp2.375.000,00 Rp5.000.000,00 Rp7.375.000,00 Rp280.000.000,00

5 Rp2.333.333,33 Rp5.000.000,00 Rp7.333.333,33 Rp275.000.000,00

Sistem perhitungan bunga akan seperti itu hingga cicilan lunas.


Cara Menghitung Bunga Pinjaman di Koperasi
Simpan Pinjam (KSP)
1. Bunga Flat
Suku bunga bersifat flat dengan rumus sebagai berikut:

Cicilan pokok per bulan = pokok pinjaman / lama kredit dalam bulan

Bunga per bulan = pokok pinjaman x suku bunga per tahun / 12

Total bunga yang harus dibayar = pokok pinjaman x suku bunga per tahun / 12 x lama
kredit dalam bulan.

Contoh : Pinjaman = 10.000.000 , Bunga = 5 % Tenor = 24 bulan

Cicilan pokok per bulan = Rp10.000.000 / 24 = Rp416.666,67

Bunga per bulan = Rp10.000.000 x 5% /12 = Rp41.666,67

Total bunga yang harus dibayar = Rp 10.000.000 x 5% /12 x 24 bulan = Rp1.000.000

Baca juga: Cara Menghitung Bunga Deposito, Ketahui Rumusnya!

2. Bunga Menurun
Bunga Menurun = ((Sisa Pokok x Suku Bunga) / 30 hari) x Jumlah Hari

Tanggal Sisa Pokok Jumlah Hari Bunga Menurun

1 April Rp 10.000.000 6 ((Rp10.000.000 x 1%) / 30) x 6 = Rp20.00


7 April Rp  6.000.000 12 ((Rp6.000.000 x 1%) / 30) x 12 = Rp24.00

19 April Rp  5.000.000 6 ((Rp5.000.000 x 1%) / 30) x 6 = Rp10.000

25 April Rp  3.000.000 5 ((Rp3.000.000 x 1%) / 30) x 5 = Rp5.000

30 April Rp  0 0 ((Rp0 x 1%) / 30 x 0 = Rp0

Total Rp 59.000

3. Bunga Menurun Efektif


Angsuran Bunga = Saldo x (Suku Bunga / 12 Bulan)

Bulan Saldo Angsuran Pokok Angsuran Bunga

1 Rp 60.000.000 Rp 10.000.000 Rp 60.000.000 x (12%/12)=Rp 600.00

2 Rp 50.000.000 Rp 10.000.000 Rp 50.000.000 x (12%/12)=Rp 500.00

3 Rp 40.000.000 Rp 10.000.000 Rp 40.000.000 x (12%/12)=Rp 400.00

4 Rp 30.000.000 Rp 10.000.000 Rp 30.000.000 x (12%/12)=Rp 300.00


5 Rp 20.000.000 Rp 10.000.000 Rp 20.000.000 x (12%/12)=Rp 200.00

6 Rp 10.000.000 Rp 10.000.000 Rp 10.000.000 x (12%/12)=Rp 100.00

Total Rp 2.100.000

Anda mungkin juga menyukai